• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Hibah Kompetensi A2 Tahun 20007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program Hibah Kompetensi A2 Tahun 20007"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

KAMPUS I : JL. BANDUNG NO. 1 TELP. (0341) 551253 FAX. (0341) 562124 MALANG 65113

KAMPUS II : JL. BENDUNGAN SUTAMI 188A TELP. (0341) 551149, 552443 FAX. (0341) 582060 MALANG 65145 KAMPUS III : JL. RAYA TLOGOMAS NO. 246 TELP. (0341) 460948, 464318–19 FAX. (0341) 460782 MALANG 65144

Lembar Pengesahan

1. Nama Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

2. Fakultas : Peternakan - Perikanan

3. Jurusan/Departemen : Perikanan

4. Program Studi yang ditingkatkan: Budidaya Perairan (S-1) Status Akreditasi BAN : B

5. Judul Usulan Program : Peningkatan Kualitas Lulusan Melalui

Efisiensi Internal Jurusan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang

6. Penanggung Jawab

N a m a : Dr. Ir. Herwintono, MS

Jabatan : Dekan FAPETRIK

Alamat : Jl. Joyo Raharjo 108A Rt 01/Rw 02

Merjosari, Lowokwaru Malang

Telepon / Mobile : (0341) 561798/08123251445

Fax : ( 0341) 460798

e-mail : herwin@umm.ac.id

7. Ketua Pelaksana

Nama : Ir. Sutawi, MP

Alamat : Jl. Joyo Taman Rejo 760 Merjosari Malang

Telepon/Mobile : (0341) 572382/081334528390 Fax : ( 0341) 460798 e-mail : sutawi@umm.ac.id Malang, 18 Mei 2006 Disampaikan oleh, Rektor

(3)

ABSTRAK

Dari hasil evaluasi Jurusan Perikanan ditemukan penyebab belum efisiennya Jurusan, diantaranya : rata-rata nilai ujian seleksi masuk mahasiswa baru 44,4; nilai UAN 6,1; keketatan seleksi 82,22%; lama skripsi 13,84 bulan; lama studi 4,5 tahun; nilai TOEFL diatas 450 : 5,56%, waktu tunggu mendapat pekerjaan 13 bulan, gaji pertama 600 ribu rupiah dan relevansi pekerjaan lulusan 33%.

Hasil Root Cause Analysis menunjukkan bahwa fenomena tersebut terkait dengan isu-isu strategis RAISE. Terkait dengan isu strategis Relevansi (Relevance), akar permasalahan yang ditemukan adalah belum selarasnya kurikulum yang ada dengan tuntutan kebutuhan stakeholder, kurang terserapnya lulusan pada bidang perikanan, dan lemahnya kemampuan mahasiswa di bidang wirausaha. Isu strategis Atmosfir akademik (Academic atmosphere) akar permasalahannya adalah belum optimalnya interaksi antara dosen dan mahasiswa baik di dalam maupun di luar ruang kuliah dan laboratorium, kemampuan metodologi penelitian dosen dan mahasiswa masih terbatas, dan masih rendahnya kemampuan bahasa Inggris dosen dan mahasiswa. Untuk isu strategis manajemen dan organisasi internal (Internal Management and Organization) akar permasalahannya adalah kurang optimalnya pelayanan administrasi jurusan dan belum adanya sistem penjaminan mutu yang sesuai dengan pedoman penjaminan mutu DIKTI. Sementara untuk isu strategis keberlanjutan (Sustainability) akar permasalahannya adalah kurang maksimalnya kegiatan promosi jurusan di luar Jawa Timur dan untuk isu strategis Efisiensi (Efficiency) akar permasalahannya adalah masih rendahnya efektivitas proses belajar mengajar dan terbatasnya layanan laboratorium dan kemampuan instrukturnya.

Dalam rangka peningkatan kualitas lulusan Jurusan Perikanan, maka diperlukan upaya peningkatan efisiensi internal di Jurusan melalui program-program pengembangan. Dari aktivitas pengembangan tersebut diharapkan dapat memperpendek lama penulisan tugas akhir maupun lama studi mahasiswa, lulusan memiliki kompetensi yang diinginkan oleh stakeholders, mempersingkat waktu tunggu untuk mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan gaji pertama lulusan. Kegiatan yang diajukan meliputi : penerapan kurikulum berbasis kompetensi, Peningkatan hubungan kollegial yang harmonis antara dosen dan mahasiswa, peningkatan kemampuan berbahasa Inggris dosen dan mahasiswa, peningkatan metode penelitian dosen dan mahasiswa, perbaikan sistem administrasi akademik jurusan dan penjaminan mutu PBM, peningkatan penyebaran informasi tentang jurusan Perikanan, peningkatan kemampuan dosen di bidang kewirausahaan dan keahlian perikanan, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi pembelajaran di kelas dan laboratorium.

Implementasi program-program tersebut diatas direncanakan dilakukan secara bertahap selama tiga tahun dengan jumlah total biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 1.665.000.000,-. Dari total biaya tersebut sebesar Rp. 1.500.000.000,- diusulkan pada PHK A2 dan lainnya sebesar Rp. 165.000.000,- (10%) merupakan dana pendamping dari Universitas Muhammadiyah Malang.

(4)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan... i

Abstrak ... ii

Daftar Isi... iii

Bab 1. INFORMASI UMUM... 1

A. InforMAsi Perguruan Tinggi ... 1

B. Unit Koordinasi Tingkat Perguruan Tinggi ... 5

Bab 2. LAPORAN EVALUASI DIRI ... 7

Rangkuman... 7

A. Pelaksanaan evaluasi diri... 8

B. Latar Belakang... 9

1. Riwayat Jurusan... 9

2. Rencana Pengembangan Jangka Panjang ... 9

3. Lingkungan Eksternal... 10

C. Evaluasi Program Akademik ... 11

1. Pendidikan ... 11

- Lulusan... 11

- Proses Pembelajaran... 11

- Mahasiswa... 12

- Kurikulum ... 12

- Program Layanan Internal... 13

2. Penelitian ... 13

3. Pengabdian pada Masyarakat ... 13

4. Program Penjaminan Kualitas ... 14

D. Manajemen Sumberdaya ... 15

1. Manajemen Keuangan ... 15

2. Manajemen Sumberdaya Manusia ... 15

a. Profil Staf Akademik ... 16

b. Perbandingan Jumlah Staf dan Mahasiswa ... 16

c. Beban Kerja Staf Akademik ... 16

3. Manajemen Fasilitas Fisik... 17

a. Manajemen Prasarana (Gedung/Bangunan) ... 17

b. Manajemen Laboratorium ... 17

c. Manajemen Perpustakaan ... 17

4. Manajemen Data dan Informasi ... 18

E. Indikator Kinerja Jurusan ... 18

1. Indikator Kinerja Utama... 18

2. Indikator Kinerja Pendukung. ... 18

F. Permasalahan Yang Teridentifikasi... 18

G. Penyelesaian Alternatif... 18

H. Data Pendukung... 18

Bab 3. USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN... 26

A. Latar Belakang... 26

(5)

1. Program rekonstruksi kurikulum berbasis kompetensi ... 27

C. Program peningkatan Atmosfir Akademik (Academic Atmosphere) ... 29

1. Meningkatkan hubungan kollegial yang harmonis antara dosen dan mahasiswa ... 29

2. Meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa dibidang metodologi penelitian ... 31

D. Program peningkatan Manajemen dan Organisasi Internal... 33

(Internal Management and Organization) 1. Peningkatan manajemen internal dan organisasi melalui perbaikan sistem administrasi ... 33

2. Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu proses relajar mengajar... 35

E. Program peningkatan Keberlanjutan (Sustainability)... 36

1. Meningkatkan Daya Tarik Perikanan ... 36

F. Program peningkatan Efesiensi (Efficiency)... 38

1. Percepatan Masa Studi Mahasiswa melalui Peningkatan Mutu Pengajaran dan Layanan laboratorium ... 38

2. Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Proses Belajar Mengajar ... 39

Bab 4. RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM ... 42

A. Organisasi Program ... 42

B. Aktivitas dan Penjadualan ... 44

C. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi ... 44

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Pendukung Evaluasi Diri ... 67 - 78 Lampiran 2: Taskforce Tim Penyusun Proposal dan tim monitoring dan evaluasi

program Hibah kompetensi Universitas Muhammadiyah Malang... 79 - 80 Lampiran 3: Tanda bukti: Laporan proses pembelajaran, Pendirian Jurusan, ...

Status Akreditasi ... 81 - 83

Lampiran 4: Contoh format survei tracer study alumni, industrial need,... 84

dan mahasiswa DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Indikator kinerja utama... 19

Tabel 2.2 Indikator proses dan keluaran... 19

Tabel 2.3 Indikator dampak... 19

Tabel 2.4 Indikator Kinerja Pendukung ... 20

Tabel 2.5 Gejala/Fenomena masalah dan akar permasalahan yang ... 22

Berhasil diidentifikasi dan isu-isu strategis Tabel 2.6 Penyelesaian alternatif dari akar permasalahan yang ... 23

berhasil diidentifikasi dan isu-isu strategis Tabel 2.7 Aktivitas yang diusulkan berdasarkan isu strategis, ... 24

akar permasalahan, dan penyelesaian alternatif Tabel 4.1 Indikator kinerja utama... 47

Tabel 4.2 Indikator proses dan keluaran ... 48

Tabel 4.3 Indikator dampak... 48

Tabel 4.4 Indikator kinerja pendukung... 49

Tabel 4.5 Metode pengumpulan data dan analisa data untuk menentukan ... 50

kinerja utama program pengembangan Tabel 4.6 Metode pengumpulan data dan analisa data untuk menentukan ... 50

indikator kinerja penunjang program pengembangan Tabel 5.1 Jadual rencana implementasi program ... 54

Tabel 6.1 Usulan anggaran 3 tahun ... 56

Tabel 6.2 Usulan anggaran 3 tahun ... 57

Tabel 6.3 Rincian anggran untuk pengembangan staf... 58

Tabel 6.4 Rincian usulan anggaran untuk peralatan... 59

Tabel 6.5 Rincian usulan anggaran untuk tenaga ahli ... 61

Tabel 6.6 Rincian usulan anggaran untuk koleksi perpustakaan... 61

Tabel 6.7 Rincian usulan anggaran untuk pengajar dan hibah ... 62

Tabel 6.8 Rincian usulan anggaran untuk manajemen program... 63

Tabel 6.9 Spesifikasi rincian untuk peralatan tahun 2007... 63

Tabel 6.10 Spesifikasi rincian untuk pengembangan staf tahun 2007... 64

Tabel 6.11 Spesifikasi rincian untuk tenaga ahli tahun 2007 ... 64

Tabel 6.12 Rincian usaha anggaran untuk pengembangan program ... 65

(7)

DAFTAR GAMBAR

(8)

B

B

A

A

B

B

I

I

I

I

N

N

F

F

O

O

R

R

M

M

A

A

S

S

I

I

U

U

M

M

U

U

M

M

A. INFORMASI PERGURUAN TINGGI 1. Pendahuluan

Sebagai salah satu amal usaha milik Persyarikatan Muhammadiyah, pengembangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ke depan harus memperhatikan 3 (tiga) aspek. Pertama, keberadaan UMM tidak terlepas dari visi-misi Persyarikatan Muhammadiyah. Kedua, UMM merupakan lembaga pendidikan tinggi yang bertanggung jawab untuk menghasilkan lulusan baik D-III, S1 maupun S2 yang berkemampuan, menguasai ilmu sesuai bidangnya dengan baik berdasarkan tuntutan standar kurikulum dan harapan masyarakat sebagai pengguna jasa lulusan. Ketiga, atas dasar dua hal di atas, maka pengembangan UMM harus dilakukan dengan pola yang terintegratif antara tuntutan persyarikatan, pendidikan tinggi, dan masyarakat pengguna.

Usaha UMM untuk menuju The real university yang mengandalkan keunggulan dan keterdepanan, sebagaimana terkandung dalam visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun visi, misi dan tujuannya adalah sebagai berikut :

VISI : Menjadikan universitas terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan

berdasarkan nilai-nilai Islam

MISI :

1). Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu.

2). Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.

3). Menyelenggarakan pengelolaan universitas yang amanah

4). Menyelenggarakan pembinaan civitas akademika dalam kehidupan yang Islami sehingga mampu beruswah hasanah.

5). Menyelenggarakan kerja sama dengan pihak lain yang saling menguntungkan.

TUJUAN :

a. Menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa, menguasai IPTEKS, professional, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan mandiri menuju terwujudnya masyarakat utama.

b. 1). Meningkatkan kegiatan penelitian sebagai landasan penyelenggaraan pendidikan dan mengembangkan IPTEKS.

2). Menghasilkan, mengamalkan, mengembangkan, dan menyebar luaskan IPTEKS dalam skala regional, nasional dan internasional.

c. Mewujudkan pengelolaan yang terencana, terorganisir, produktif, efektif, efisien dan terpercaya untuk menjamin keberlanjutan universitas.

d. Mewujudkan civitas akademika yang mampu menjadi teladan dan kehidupan masyarakat.

e. Menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam lingkup regional, nasional dan internasional untuk pengembangan pendidikan dan penelitian

PENJELASAN VISI, MISI DAN TUJUAN

Visi, misi dan tujuan sebagaimana tersebut di atas dirumuskan karena diilhami oleh cita-cita luhur Universitas Muhammadiyah Malang untuk menjadi Perguruan Tinggi Terkemuka, baik ditingkat nasional maupun regional, yang mampu menghasilkan lulusan yang bermutu yang siap untuk bersaing dipasar global. Untuk mencapai cita-cita dimaksud maka strategi yang ditempuh adalah:

a. Mendorong dan memfasilitasi semua Jurusan dan lembaga-lembaga yang ada di UMM untuk selalu melakukan inovasi-inovasi pengembangan IPTEKS yang spesifik sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing berdasarkan nilai-nilai Islam. Disamping itu semua Jurusan dan Lembaga yang ada juga didorong untuk menggalang kerjasama dengan berbagai pihak terkait, baik dengan pihak pemerintah maupun swasta.

b. Secara berkelanjutan melakukan evaluasi dan monitoring terhadap proses dan ouput penyelenggaraan kegiatan yang menjadi keunggulan spesifik Universitas

(9)

Muhammadiyah Malang, yaitu penguasaan teknologi informatika melalui training aplikasi internet, penguasaan bahasa Inggris melalui kegiatan English Special Purpose (ESP) dan perkuliahan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Ketiga jenis kegiatan tersebtu bersifat wajib bagi semua mahasiswa UMM.

2. Rencana Pengembangan Jangka Panjang Perguruan Tinggi

Era kompetisi Pendidikan Tinggi baik PTN, PTS maupun PTA berlangsung ketat, tajam hampir tiada batas. Perguruan Tinggi yang tidak mampu bersaing secara fair dan terbuka akan tumbang terseleksi oleh keadaan. Menghadapi kondisi tersebut Universitas Muhammadiyah Malang perlu mempersiapkan diri secara mantap dengan membuat Rencana Strategi (Renstra) untuk mempersiapkan tantangan masa depan. Walau Renstra bersifat umum, namun diharapkan sebagai dasar pijakan dalam penyusunan rencana-rencana strategi pada lembaga di tingkat Fakultas, lembaga-lembaga di tingkat lebih bawah ataupun lembaga-lembaga di tingkat persyarikatan.

Tujuan pembuatan rencana strategi ini adalah untuk menakar dan memanfaatkan kekuatan yang ada, sehingga mampu memanfaatkan dan meraih peluang dalam situasi persaingan global. Rencana strategi ini dimaksudkan :

a. Dapat dijadikan dasar pengembangan Universitas dengan lembaga-lembaga di bawahnya.

b. Dijadikan cermin keberadaan Universitas Muhammadiyah Malang

c. Merupakan dasar evaluasi kendala-kendala yang dihadapi untuk pembuatan atau penyempurnaan rencana strategi selanjutnya.

Lebih dari itu, Renstra ini merupakan skenario realistik yang disusun berdasarkan pengalaman, kondisi saat ini serta analisis situasi terhadap komponen-komponen penentu (sumber daya) dalam proyeksi 10 tahun mendatang, sehingga dapat diimplementasikan untuk menyusun langkah pengembangan menuju The Real University yang mengandalkan keunggulan dan keterdepanan

Selanjutnya dalam Rencana Strategi 2000 – 2010, UMM merumuskan pengembangan universitas dalam 11 strategi pengembangan sebagai berikut.

a. Menjadikan Kampus UMM sebagai pusat aktifitas akademik di tingkat regional dan nasional.

b. Meningkatkan mutu akademik.

c. Mencetak lulusan yang berjiwa enterpreneurship. d. Menuju Real University.

e. Pengembangan fakultas dan sarana fisik, terutama pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Teknik, Pertanian, Peternakan-Perikanan dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan yang terdiri dari Program pendidikan Dokter, Keperawatan dan Farmasi. f. Meningkatkan misi pengajaran sesuai situasi dunia yang penuh perubahan.

g. Intensifikasi eksplorasi sumberdaya kampus sebagai pemegang informasi.

h. Dalam rangka peningkatan karakter ekonomi dan budaya internasional, perlu ekspansi untuk mendirikan kelas internasional.

i. Meningkatkan kembali komitmen untuk membina kemitraan dengan masyarakat, sehingga UMM dapat berfungsi sebagai jembatan masyarakat ilmiah dengan masyarakat kontemporer.

j. Memantapkan pendanaan universitas.

k. Menjadikan UMM sebagai pusat pengkajian, pengamalan, dan dakwah Islam.

l. Melakukan sentralisasi administrasi dan desentrealisasi akademik yang dilakukan secara bertahap (di mulai tahun 2000).

Penyusunan Renstra UMM dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu Pertama Pimpinan Universitas membentuk task force yang bertugas untuk menyusun draft renstra. Kedua draft renstra tersebut selanjutnya di bawa ke rapat Senat Universitas untuk dilakukan pembahasan. Ketiga setelah dibahas draft renstra tersebut disahkan dan kemudian di sosialisasikan ke semua Pimpinan Fakultas, Jurusan dan Lembaga yang ada di UMM. Menghadapi tantangan di era global, paradigma baru telah diperkenalkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) untuk pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Rencana

(10)

Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003 - 2010 yang telah dicanangkan DIKTI, dimana quality, access and equity, institutional autonomy and accountability menjadi visi yang dirumuskan. Strategi tersebut diarahkan untuk meningkatkan daya saing bangsa yang dilandasi oleh adanya otonomi penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan organisasi. Pada tahun 2010 keunggulan kompetitif sumberdaya manusia Indonesia diharapkan sudah dapat dicapai, karena lembaga pendidikan tinggi, termasuk UMM memiliki program-program yang kuat dan dapat diandalkan, serta memiliki sistem organisasi yang sehat. Dalam jangka yang lebih pendek keunggulan kompetitif di tingkat nasional diharapkan sudah diraih oleh lulusan UMM melalui Rencana Strategis ini.

3. Dampak Hibah di Perguruan Tinggi

Untuk menjadikan UMM sebagai The real university dan untuk memenuhi harapan

stakeholder, beberapa program pengembangan telah banyak dilakukan dalam waktu 5 tahun terakhir ini sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan efisiensi dan

produktifas, serta untuk meningkatkan mutu lulusan. Beberapa program-program pengembangan tersebut antara lain :

a. Meningkatkan mutu proses belajar mengajar melalui:

1). Meningkatkan mutu dosen, melalui studi lanjut, kursus, magang dan mendorong peningkatan jabatan fungsionalnya.

2). Memberikan fasilitas kepada semua dosen untuk menulis buku ajar untuk diterbitkan melalui UMM Press.

3). Meningkatkan perkuliahan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dengan

mengklasifikasikan peserta menjadi tiga kelompok: (a) Fashl al-Mubtada’in (kelas elementer), (b) Fashl Mutawassitin (kelas intermediate) dan (c) Fashl al-Mutaqqadimin (kelas advance).

4). Mewajibkan semua mahasiswa mengambil ESP (English for Special Purposes) selama 18 jam selama 3 semester.

5). Meniadakan dikotomi antara dosen tetap dengan dosen tidak tetap, dengan harapan saling dapat memiliki tanggung jawab yang sama.

6). Mewajibkan semua mahasiswa baru mengikuti pelatihan internet. 7). Peningkatan peran Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA).

8). Mengembangkan perpustakaan digital (digital library) yang terkoneksi dengan sekitar 14 perpustakaan digital di dalam dan di luar negeri.

b. Memfasilitasi dosen melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat guna meningkatkan produktifitas karya ilmiahnya.

c. Peningkatan pelayanan administrasi akademik melalui:

1). Pembangunan jaringan intranet dan Sistem Manajemen Administrasi Akademik (MAA) ke semua komputer yang ada di Laboratorium dan perkantoran.

2). Percepatan pencetakan kartu mahasiswa (KTM) secara digital pada saat mahasiswa melakukan herregistrasi.

3). Percepatan proses pembuatan ijazah dwi bahasa, dan penggunaan security ink pada kertas ijazah dan transkrip akademik.

d. Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi dalam dan luar negeri, serta lembaga atau instansi lainnya.

e. Secara terus menerus meningkatkan dan mengoptimalkan saranan dan prasarana yang ada melalui pendekatan resource sharing.

f. Meningkatkan income centre. untuk mencari sumber-sumber pendanaan lainnya melalui pembentukan unit pelaksana teknis (UPT) seperti (1) Unit Produksi Internet (UPI), (2) Badan pengelola gedung serba guna (UMM-DOME) , (3) Unit Produksi Pakan Ternak, (4) Unit Koperasi, (5) Unit Penerbitan dan (6) Unit Guess House (Hotel) (7) unit usaha perbengkelan (DAU Motor).

Hasil dari program pengembangan tersebut dalam 5 tahun terakhir sebagai berikut :

a. Pada saat ini telah memiliki 10 Fakultas dengan 32 Jurusan, yang terdiri atas : 29 Jurusan S1, 3 Jurusan D3 dan 6 Jurusan S2.

b. Hasil akreditasi yang dilakukan oleh BAN PT adalah sebagai berikut : 8 Jurusan terakreditasi dengan nilai ”A”, 21 Jurusan terakreditasi dengan nilai ”B”, 3 Jurusan

(11)

terakreditasi dengan nilai ”C”. Sedangkan 6 Jurusan belum diajukan akreditasinya, karena usianya belum sampai 5 tahun dan belum pernah meluluskan mahasiswanya, yaitu Program Pendidikan Dokter (berdiri tahun 2001), PS Magister Ilmu Hukum, PS Magister Agribisnis, PS Magister Kebijakan Pendidikan yang masing-masing berdiri pada tahun 2004, dan yang terakhir adalah PS Hubungan Internasional (S1) dan PS Teknik Informatika (S1) yang berdiri mulai tahun 2005.

c. Pada tahun 2004/2005 ini jumlah mahasiswa yang aktif mencapai 17.798 orang. d. Jumlah dosen 1.022 orang terdiri atas 413 S1, 547 S2 dan 57 S3 yang tersebar di 32

Jurusan. Sedangkan dosen tetap 345 orang dengan perincian 57 orang bergelar S1, 276 bergelar S2, dan 12 orang bergelar doktor. Dari 345 dosen tersebut 226 orang diantaranya telah menduduki jabatan Lektor dan Lektor Kepala.

e. Jumlah buku ajar yang ditulis oleh para dosen yang telah diterbitkan secara nasional (ber-ISBN) berjumlah 150 judul.

f. Hibah penelitian DPP (4 tahun terakhir) universitas sebesar Rp 1.427.800.000,- terdiri atas Rp 1.077.700.000,- untuk Penelitian Bidang Ilmu (PBI), Rp 321.600.000,- untuk Penelitian Program Unggulan (P2U), Rp 27.500.000,- untuk Penelitian Institusional (PI), dan Rp 10.000.000,- untuk Penelitian Insentif Penelitian Institusional untuk Mahasiswa (PIPIM).

g. Memperoleh Hibah penelitian DIKTI sebesar Rp 1.345.816.000,- untuk 147 judul terdiri atas 85 Penelitian Dosen Muda (Rp 450.900.000,-), 32 Penelitian Kajian Wanita (Rp 177.100.000,-), 18 Penelitian Dasar (Rp 210.000.000,-), 9 Penelitian Hibah Bersaing (Rp 180.600.000,-) dan 3 Penelitian DCRG (Rp 327.216.000,-). Sedangkan penelitian dosen yang dibiayai oleh instansi lain di luar DIKTI berjumlah 27 judul dengan dana Rp 1.337.720.000,-. Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini UMM telah menempati urutan pertama yang proposal penelitiannya didanai oleh DIKTI untuk tingkat PTS se Indonesia.

h. Sejak 5 tahun terakhir telah ditandatangani MOU dengan 80 institusi yakni pemerintah, perusahaan swasta, perguruan tinggi dalam dan luar negeri, serta lembaga dan instansi lainnya.

Informasi tentang Program Hibah Kompetisi dari DIKTI sesungguhnya sudah dapat diakses oleh UMM sejak tahun 2001, akan tetapi usaha secara serius untuk mengajukan proposal PHK ke DIKTI baru dimulai pada tahun 2002. Pada tahun tersebut (2002) UMM secara resmi mengajukan 7 proposal Semi-QUE IV ke DIKTI. Walaupun sudah dilakukan secara serius, akan tetapi hasilnya adalah tidak ada satupun proposal yang lolos seleksi. Pada tahun 2003 UMM mengusulkan lagi 8 proposal Semi-QUE V. Dari 8 proposal yang diajukan tersebut ada 2 proposal yang lolos seleksi, yaitu proposal dari PS Teknologi Hasil Pertanian dan PS Agronomi. Implikasinya sungguh sangat luar biasa. Banyak jurusan yang berlomba-lomba untuk mencoba membuat proposal PHK ke DIKTI, sehingga pada tahun 2004 yang lalu UMM mampu mengirimkan 4 proposal Program A1, 5 proposal program A2 dan 1 proposal program A3. Hasilnya adalah 2 proposal A1 berhasil lolos seleksi, yaitu proposal dari Jurusan D-3 Manajemen Keuangan dan Perbankan dan Jurusan Teknik Industri. Disamping itu UMM juga berhasil meloloskan proposal A2, yaitu proposal yang diajukan oleh Teknik Sipil. Tahun 2005 prestasi kembali dicapai oleh Universitas Muhammadiyah Malang yang berhasil memenangkan hibah kompetisi A2 untuk tiga jurusan yaitu Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian dan Jurusan Agronomi.

Secara umum PHK yang telah diterima oleh beberapa jurusan tersebut diketahui memberikan dampak yang cukup baik terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar, atmosfer akademik, interaksi antara dosen dan mahasiswa serta perbaikan internal manajemen, terutama pada jurusan penerima PHK tersebut.

4. Unit Koordinasi Tingkat Perguruan Tinggi

Dalam rangka untuk meningkatkan akuntabilitas, baik terhadap lembaga maupun terhadap DIKTI, maka sejak tahun 2004 telah dibentuk Tim Monev (Monitoring dan Evaluasi) terhadap semua Program Hibah Kompetisi yang diterima DIKTI. Keanggotaan dari Tim

(12)

sehingga tidak perlu harus mengangkat tim khusus, sebagaimana yang tertera pada Surat Keputusan Rektor Nomor : 7 Tahun 2004. Adapun susunan Tim tersebut terdiri atas; a. Ketua merangkap anggota oleh Kepala Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA) b. Sekretaris merangkap anggota oleh Kepala Biro Administrasi Akademik

c. Anggota : Asisten Koordinasi Bidang Pengembangan Akademik, Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) dan Sekretaris Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA), Ketua dan Sekretaris Lembaga Penelitian dan Kepala Badan Pengendalian Internal.

Tugas dari tim tersebut antara lain adalah melakukan sosialisasi tentang berbagai informasi yang terkait dengan Program Hibah Kompetisi dari DIKTI, melakukan seleksi internal terhadap proposal PHK yang akan dikirim ke Jakarta dan melakukan evaluasi serta monitoring terhadap implementasi PHK di Jurusan-jurusan yang telah mendapatkan PHK dari DIKTI.

Proses seleksi untuk internal dilakukan pada tingkat universitas yang disesuaikan dengan nilai akreditasi jurusan. Hibah Kompetisi A1 dikhususkan untuk program studi yang nilai akreditasi C, dan Hibah Kompetisi A2 dikhususkan untuk jurusan dengan nilai akreditasi B, sedangkan Jurusan yang memiliki nilai akreditasi A diarahkan pada Hibah Kompetisi A3 dan Hibah Kompetisi B. Pemenang Hibah Kompetisi akan didanai internal dan jika berhasil lolos dan memenangkan dalam hibah kompetisi yang didanai DIKTI maka dana internal tersebut dialihkan fungsinya menjadi komponen dana yang didanai Universitas (DRK). Pemenang seleksi internal sekaligus dikandidatkan untuk diikutkan dalam kompetisi Hibah Kompetisi DIKTI baik untuk Hibah Kompetisi A1, A2 dan A3 maupun Hibah Kompetisi B.

Universitas Muhammadiyah Malang berusaha mengikuti Program I-MHERE dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk berkontribusi dalam persaingan bangsa dengan cara meningkatkan kualitas dan relevansi produk FKIP dan meningkatkan tanggung jawab sosial FKIP. Program I-MHERE menyediakan pendanaan untuk peningkatan kualitas dan tanggung jawab sosial. Pendanaan tersebut nantinya akan dialokasikan untuk perbaikan dalam bidang akademik yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Perbaikan tersebut juga menyangkut sistem pendidikan yang dikembangkan sehingga tercipta sistem yang memiliki akuntabilitas tinggi, terdapat situasi yang menjunjung tinggi good governance, memiliki entitas otonom yang legal dan sumberdaya manusia milik universitas yang handal.

B. INFORMASI JURUSAN PERIKANAN

Jurusan Perikanan yang secara struktural merupakan bagian dari Fakultas Peternakan-Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang berdiri pada tahun 1995 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ijin Penyelenggaraan dengan SK No. 160/DIKTI/Kep/1995 tertanggal 5 Juni 1995 dengan Status Terdaftar. Jurusan Perikanan memiliki satu Program Studi, yaitu Program Studi Budidaya Perairan. Pada tahun 2000 Program Studi ini telah terakreditasi dengan nilai “B” berdasarkan surat Keputusan BAN Dikti Nomor: 028/BAN-PT/Ak-IV/X/2000, tanggal 5 Oktober 2000. Pada tahun 2006, kembali mendapatkan status terakreditasi dengan nilai ”B” berdasarkan surat Keputusan BAN Dikti Nomor: 08224/Ak-IX-SI-026/UMMBDI/I/2006 (Lampiran 1).

VISI : Menghasilkan Sarjana Perikanan yang memiliki kemampuan teknis dan

manajerial di bidang perikanan dan kelautan yang berjiwa kewirausahaan, serta menjadikan Jurusan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang sebagai pusat pengembangan IPTEK di bidang perikanan dan kelautan berdasarkan nilai-nilai Islam untuk kesejahteraan manusia.

MISI :

1). Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dalam rangka menghasilkan Sarjana di bidang Perikanan yang Islami, profesional dan mandiri.

2). Menyelenggarakan penelitian dibidang Perikanan yang mendukung penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu.

(13)

3). Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka menyebarluaskan IPTEKS dibidang Perikanan yang ramah lingkungan dan berbasis masyarakat.

4). Menyelenggarakan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dengan intansi pemerintah, swasta atau lembaga lain yang terkait guna mendukung terselenggaranya proses pendidikan yang bermutu.

TUJUAN :

1). Menghasilkan sarjana Perikanan yang beriman, handal, dan kompetitif yang mampu berkomunikasi dengan masyarakat.

2). Menyelenggarakan pengembangan penelitian di bidang Perikanan

3). Menghasilkan dan menyebarluaskan IPTEKS dibidang Perikanan yang berbasis masyarakat setempat untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

4). Menjalin kerjasama (networking) dengan lembaga atau institusi terkait guna meningkatkan mutu lulusan.

Sebagai salah satu elemen penyelenggara pendidikan tinggi, strategi program pengembangan jurusan di masa datang bertitik tolak pada HELTS (Higher Education Long Term Strategy) dengan tekanan pada aspek profesionalisme. Jurusan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Malang dikelola berdasarkan azas otonomi (untuk menyelenggarakan pengaturan diri secara luas) akuntabilitas (untuk menjamin terselenggaranya otonomi secara bertanggung jawab), akreditasi jurusan/program studi (untuk dasar kewenangan penyelenggaraan pendidikan) dan eveluasi diri (sebagai dasar perencanaan program).

Program pengembangan dan pengelolaan Jurusan Perikanan disesuaikan dengan paradigma baru perguruan tinggi yaitu dilakukan secara professional dengan mengedepankan akuntabilitas, mutu program dan pelaksananya, serta diarahkan pada upaya kemandirian. Sementara pengembangan jurusan dilakukan secara terus menerus untuk menjawab tantangan global terhadap mutu lulusan (sarjana) serta memenuhi tuntutan kebutuhan stakeholders.

Untuk mencapai tujuan sebagaimana tersebut di atas Jurusan Perikanan UMM telah merumuskan Program Jangka Panjang. Program pengembangan tersebut dibagi menjadi tujuh kelompok program pengembangan, yaitu :

1). Program pengembangan bidang Pendidikan 2). Program pengembangan bidang Penelitian

3). Program pengembangan bidang Pengabdian Pada Masyarakat. 4). Program pengembangan bidang Sumberdaya Manusia

5). Program pengembangan bidang Fasilitas, Sarana, dan Prasarana 6). Program pengembangan bidang Kerjasama

7). Program pengembangan bidang Kelembagaan dan Organisasi

Rincian kegiatan dari masing-masing program pengembangan tersebut selengkapnya diuraikan pada Bab 2. tentang Rencana Pengembangan Jangka Panjang

Sejak berdiri hingga saat ini Jurusan Perikanan telah menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan, baik dari jumlah lulusan yang telah dihasilkan, perkembangan atmosfir akademik, perkembangan mutu dosen maupun perkembangan sarana dan prasarana. Namun demikian perkembangan tersebut masih perlu ditingkatkan.

(14)

B

B

A

A

B

B

2

2

L

L

A

A

P

P

O

O

R

R

A

A

N

N

E

E

V

V

A

A

L

L

U

U

A

A

S

S

I

I

D

D

I

I

R

R

I

I

RANGKUMAN

Hasil analisis SWOT berkaitan dengan evaluasi diri jurusan, dapat digunakan untuk menyusun rencana kegiatan dalam rangka mengatasi persoalan jurusan.

Pernyataan dan penjelasan ringkas tentang semua permasalahan utama atau akar permasalahan yang berhasil diidentifikasi dapat dirangkum sebagai berikut

Kekuatan

1. Universitas Muhammadiyah Malang sudah dikenal secara luas sebagai lembaga pendidikan tinggi yang unggul, dan menguatnya rasa primordial masyarakat dengan lembaga Muhammadiyah .

2. Kesediaan UMM menyediakan dana pendamping untuk menunjang pelaksanaan PHK A2 (Lamp 2).

3. Kualifikasi staf pengajar dapat diandalkan dengan sejumlah Guru besar, doktor dan hampir secara keseluruhan berpendidikan master (S-2), hanya sejumlah kecil yang masih berpendidikan Strata-1.

4. Minat dan motivasi staf pengajar untuk meningkatkan Ilmu pengetahuan cukup besar, baik dengan mengikuti sejumlah seminar (regional maupun nasional) dan sejumlah studi banding serta melakukan rekonstruksi kurikulum.

5. Rancangan kurikulum yang bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan pengguna dan senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

6. Memiliki sejumlah laboratorium, antara lain : Laboratorium Indoor, Outdoor, Parasit dan Penyakit, Nutrisi dan Manajemen Kualitas Air, sebagai sarana praktikum mahasiswa dalam mengelaborasi ilmu pengetahuan.

7. Adanya sejumlah peluang dan bantuan dari institusi pusat (Universitas) untuk penulisan buku, diktat dan penelitian.

8. Sentralisasi keuangan di tingkatan organisasi perguruan tinggi memungkinkan subsidi silang bagi jurusan yang memiliki jumlah mahasiswa yang rendah.

9. Jurusan Perikanan program studi Budidaya Perairan telah terakreditasi.

10. Adanya kendali mutu pendidikan tinggi yang akan mengontrol, dan mengendalikan jaminan kualitas pendidikan tinggi (Tri Dharma Perguruan Tinggi)

Kelemahan

1. Relevansi bidang pekerjaan alumni dengan disiplin ilmu rendah 33% (Lamp 4 Tabel 33)

2. Motivasi mahasiswa untuk berwirausaha bidang perikanan masih rendah.

3. Jurusan Perikanan memiliki kualitas input (rata-rata nilai UAN) rendah rata-rata 6,1 (Lamp 4 Tabel 13).

4. Penguasaan metodologi penelitian sebagian besar mahasiswa masih rendah menjadi penyebab lamanya penulisan tugas akhir dan kecilnya keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dosen

5. Minimnya penggunaan literatur yang berbahasa asing dan literatur yang digunakan tidak up to date

6. Kemampuan bahasa Inggris dosen dan mahasiswa masih kurang, lemahnya sosialisasi penggunaan bahasa Inggris dalam lingkungan dosen

7. Keterbatasan dana untuk pengembangan staf akademik/administrasi, serta dana beasiswa yang ada

8. Waktu untuk menyelesaikan tugas akhir relatif masih lama (13,84 bulan) (Lamp 4 Tabel 9)

9. Waktu yang ditempuh untuk menyelesaikan kuliah cukup lama (diatas 4,5 tahun) (Lamp 4 Tabel 8)

10. Sistem pengelolaan internal manajemennya masih manual, belum tersistem secara efisien dan efektif sehingga kualitas layanan administrasi pada jurusan masih rendah

(15)

11. Masa tunggu lulusan dalam memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang jurusan relatif lama (13 bulan) (Lamp. 4 Tabel 7)

12. Rendahnya minat lulusan SMU/SMK berkuliah di bidang perikanan

13. Kualitas staf laboran masih rendah, terutama pada sisi manajemen laboratorium

14. Keterbatasan sarana dan prasarana laboratorium, keterbatasan dalam penggunaan media mengajar (sarana dan prasarana)

Peluang

1. Perkembangan sektor perikanan dan kelautan membutuhkan tenaga trampil untuk mengisi peluang kerja di bidang tersebut

2. Terbuka luasnya peluang berwirausaha di bidang perikanan dan kelautan 3. Semakin meningkatnya jumlah lulusan sekolah menengah atas

4. Adanya proyek-proyek pemerintah dan sejumlah dana hibah untuk pengembangan jurusan

5. Adanya sumber pendanaan di luar lembaga

Ancaman

1. Kebijakan otonomi Perguruan Tinggi Negeri (Unibraw dan Universitas Negeri Malang) yang berimplikasi dibukanya sejumlah program ekstension.

2. Meningkatnya tingkat persaingan dan jumlah lulusan pada bidang ilmu yang sama dari sejumlah perguruan tinggi lainnya, khususnya perguruan tinggi negeri.

3. Masuknya tenaga kerja asing yang profesional dari sejumlah kawasan khususnya dari kawasan ASEAN pada saat AFTA diberlakukan

4. Sudah banyaknya perguruan tinggi khususnya di Jawa Timur yang membuka Program Studi Budidaya Perairan

5. Krisis ekonomi yang masih terjadi dan lambatnya pertumbuhan ekonomi

6. Tingginya kompetisi dalam memperoleh dana program pemerintah ataupun lembaga lain dalam mengembangkan jurusan

Identifikasi kekuatan akan dimanfaatkan untuk menentukan strategi mengatasi kelemahan, sedangkan identifikasi peluang akan dimanfaatkan untuk menentukan strategi mengatasi ancaman.

A. PELAKSANAAN EVALUASI DIRI

Sosialisasi program hibah A2 dilakukan oleh pimpinan UMM kepada pimpinan fakultas agar jurusan yang memenuhi syarat mengajukan proposal A2. Jika proposal yang masuk ke universitas melebihi 6 proposal maka akan diadakan seleksi internal. Jurusan Perikanan telah memenuhi syarat untuk mengajukan Program Hibah Kompetisi (PHK) A2 karena telah memperoleh Status Akreditasi dengan Peringkat B (Lampiran 1).

Proses penyusunan evaluasi diri di Jurusan Perikanan dimulai dengan pembentukan taskforce yang terdiri atas para dosen pada Jurusan Perikanan yang terdiri atas 11 orang yang terpilih. Pembagian tugas anggota dan personalianya terbentuk berdasarkan Surat Tugas Dekan FPP UMM Nomor: E.2.a/048/FPP-UMM/II/2006, tanggal 1 Februari 2006 (Lampiran 3). Anggota taskforce dibagi dalam tiga tim dibantu satu tenaga administrasi, yaitu tim identifikasi dan inventarisasi data, tim analisis data dan pengembangan program, dan tim pengolahan data. Ketua dan wakil tim penyusun proposal bertugas menyatukan hasil kerja masing-masing tim dan bertugas sebagai editor sehingga proposal tetap menjadi satu kesatuan baik dari visi sampai dengan program yang diusulkan maupun dari susunan kalimatnya menurut tata bahasa yang benar. Selanjutnya pimpinan Jurusan Perikanan mengadakan rapat yang dihadiri semua dosen dan staf untuk sosialisasi PHK A2. Sejak adanya Surat Tugas Dekan FAPETRIK UMM, seluruh personalia tim mengadakan rapat rutin tiga kali dalam seminggu mulai pukul 14.00 untuk evaluasi terhadap hasil kerja masing-masing tim.

Identifikasi dan pengumpulan data merupakan pekerjaan pertama yang dilakukan oleh anggota taskforce. Data yang dipergunakan untuk menyusun evaluasi diri diperoleh dari Ketua Jurusan, Pimpinan Fakultas, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kabag Herregistrasi dan Sistem Informasi Akademik, UPT Penerimaan Mahasiswa Baru, Para

(16)

Kepala Biro Administrasi Keuangan. Data tentang kompetensi lulusan yang diharapkan didapat dari pelacakan kepada perusahaan pengguna dan alumni. Disamping itu data juga didapatkan dari website atau media masa, terutama yang terkait dengan kualifikasi lulusan yang dibutuhkan pasar tenaga kerja. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan tabulasi, identifikasi dan analisis data. Untuk melakukan analisis dan interpretasi terhadap data yang didapat, tenaga ahli juga didatangkan pada saat diskusi tersebut. Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan Root-Cause Analysis terhadap fenomena, diidentifikasi persoalan yang dihadapi oleh jurusan, alternatif pemecahannya, dan ditentukan rencana kegiatan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

B. LATAR BELAKANG

1. Riwayat Jurusan/Departemen dan Program Studi

Jurusan Perikanan berdiri pada tahun 1995 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ijin Penyelenggaraan dengan SK No. 160/DIKTI/Kep/1995 tanggal 5 Juni 1995 dengan Status Terdaftar. Jurusan Perikanan hingga saat ini mengelola satu program studi yaitu Program studi Budidaya Perairan. Pada tahun 2000 Program studi Budidaya Perairan memperoleh Status Akreditasi dengan Peringkat “B” berdasarkan SK BAN DIKTI No. 028/BAN-PT/Ak-IV/X/2000 tanggal 5 Oktober 2000 dan pada tahun 2006 juga terakreditasi dengan peringkat “B” berdasarkan SK BAN DIKTI No. 08224/Ak-IX-SI-026/UMMBDI/I/2006. Secara Struktural Jurusan Perikanan berada di bawah Fakultas Peternakan-Perikanan (FAPETRIK) bersama-sama dengan Jurusan Peternakan. Sampai saat ini Program studi Budidaya Perairan telah menunjukkan perkembangan yang cukup memadai baik dari jumlah lulusan yang telah dihasilkan, perkembangan atmosfer akademik, perkembangan kualitas dosen maupun perkembangan sarana dan prasarana, namun perkembangan tersebut masih jauh dari harapan, dikarenakan keterbatasan dana, fasilitas, sumberdaya manusia dan rendahnya mutu calon mahasiswa.

2. Rencana Pengembangan Jangka Panjang

Sebagai salah satu elemen penyelenggara pendidikan tinggi, strategi program pengembangan jurusan di masa datang bertitik tolak pada HELTS (Higher Education Long Term Strategy) dengan tekanan pada aspek profesionalisme. Jurusan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Malang dikelola berdasarkan azas otonomi (untuk menyelenggarakan pengaturan diri secara luas), akuntabilitas (untuk menjamin terselenggaranya otonomi secara bertanggung jawab), akreditasi jurusan/program studi (untuk dasar kewenangan penyelenggaraan pendidikan) dan evaluasi diri (sebagai dasar perencanaan program).

Program pengembangan dan pengelolaan jurusan Perikanan disesuaikan dengan paradigma baru perguruan tinggi yaitu dilakukan secara profesional dengan mengedepankan akuntabilitas dan kualitas lulusan (sarjana) serta memenuhi tuntutan kebutuhan stakeholders.

Dengan fasilitas laboratorium yang sudah cukup memadai, jurusan harus mampu memberikan layanan yang maksimal kepada lingkungan kecilnya (dosen, karyawan dan mahasiswa) maupun lingkungan yang lebih luas yaitu masyarakat umum, baik dalam bidang pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat. Hal ini merupakan penjabaran dari visi, misi dan tujuan jurusan.

Jurusan Perikanan merumuskan Program Jangka Panjang bersamaan dengan awal kepemimpinan jurusan yang baru, yaitu pada tahun 2005. Program tersebut dibagi menjadi tujuh kelompok program, yaitu bidang pendidikan dan pengajaran, bidang penelitian, bidang pengabdian pada masyarakat, bidang sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, bidang kerjasama, dan bidang kelembagaan/organisasi. Rincian program-program tersebut adalah sebagai berikut:

1) Bidang Pendidikan dan Pengajaran

a. Penyempurnaan kurikulum dan penyelenggaraan PBM dengan strategi dasar berdasarkan kompetensi.

(17)

c. Melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi mutu pendidikan dan pengajaran secara periodik.

d. Pengembangan muatan kurikulum dan peningkatan kompetisi pembelajaran, akademik dan profesi secara periodik.

e. Peningkatan kemampuan komunikasi dosen dan mahasiswa melalui karya tulis. 2) Bidang Penelitian

a. Meningkatkan penelitian teknologi tepat guna bidang perikanan dan mengembangkan pusat informasi teknologi.

b. Memperbaiki dan mengembangkan aktivitas serta kinerja peneliti. 3) Bidang pengabdian pada masyarakat.

a. Mengembangan lembaga pelatihan ketrampilan budidaya perikanan. b. Melakukan bakti sosial kepada masyarakat.

c. Memberikan layanan konsultasi dan pelatihan teknologi bidang perikanan kepada pihak-pihak yang memerlukan.

4) Bidang Sumberdaya Manusia

a. Memberikan pelatihan singkat proses belajar mengajar.

b. Peningkatan frekuensi dosen dalam mengikuti work-shop, penataran, kursus singkat, dan seminar khususnya sebagai pemateri.

c. Memberikan kesempatan studi lanjut kejenjang lebih tinggi 1 orang per tahun per bidang studi.

d. Peningkatan kemampuan tenaga administrasi, teknisi dan laboran. e. Menciptakan standar etika dan moral staf dan pengawasnya. 5) Bidang Fasilitas, Sarana, dan Prasarana

a. Perawatan dan pengembangan fasilitas, sarana, dan prasarana pembelajaran (ruang diskusi/seminar, ruang sidang, ruang dosen, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, ruang pimpinan, ruang adsministrasi dan ruang arsip)

b. Pengembangan media audio visual dan pengembangan alat peraga pembelajaran. 6) Bidang Kerjasama

a. Peningkatan kerjasama lokal, regional dan nasional dengan instansi dan industri bidang perikanan dalam pelaksanaan Magang,/praktek lapang, Praktek Kerja Nyata, penelitian dan skripsi,

b. Kerjasama dengan SMU dan SMK Perikanan di wilayah lokal dan regional dalam hal pelatihan dan penyediaan fasilitas praktikum

c. Peningkatan Kerjasama dengan perguruan tinggi perikanan lainnya termasuk antar perguruan tinggi Muhammadiyah dalam bidang penelitian dan pelatihan.

7) Bidang Kelembagaan dan Organisasi

a. Peningkatan tertib administrasi dan sistem infomasi administrasi. b. Melakukan audit internal terhadap kinerja organisasi.

c. Menyusun buku panduan kerja dan sistem kerja untuk menjalankan kegiatan di jurusan.

d. Menyusun dan melaksanakan deskripsi kerja organisasi.

3. Lingkungan Eksternal

Situasi dan kondisi lingkungan eksternal cukup mempengaruhi arah dan kebijakan pengembangan Jurusan Perikanan. Lingkungan eksternal yang dimaksud antara lain : Pertama, pemerintah pada 11 Juni 2005 telah mencanangkan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) sebagai terobosan dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa seperti kemiskinan, pengangguran, dan kurang gizi menuju Indonesia maju, adil, dan makmur, serta bermartabat. Dengan pencanangan RPPK, maka seluruh komponen bangsa harus mengarahkan seluruh kebijakan ekonomi-politik menjadi kondusif agar ketiga sektor andalan tersebut dapat menjadi motor penggerak pembangunan nasional. Kedua, pengelolaan sumberdaya perikanan saat ini masih belum optimal dibandingkan dengan potensi yang ada. Potensi sumberdaya ikan laut Indonesia sebesar 6,26 juta ton per tahun baru dimanfaatkan sebesar 3,84 juta ton (61,34%). Di bidang budidaya, utamanya tambak, dari potensi lahan pertambakan seluas 866.550 ha, baru dimanfaatkan 412.000 ha

(18)

usaha perikanan tangkap di daerah yang sumberdaya ikannya masih belum dimanfaatkan optimal, seperti pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT sampai ke ZEEI di Samudera Indonesia, Teluk Tomini, Laut Sulawesi, Laut Banda, dan ZEEI di Samudera Pasific.

Ketiga, rendahnya tingkat pemanfaatan potensi perikanan antara lain disebabkan oleh rendahnya kemampuan sumberdaya manusia. Jumlah tenaga kerja yag berkiprah di sektor perikanan (nelayan dan petani ikan) sekitar 3,7 juta orang, sedangkan pada industri hulu dan hilir serta kegiatan distribusi dan pemasaran di bidang perikanan diperkirakan mencapai 6,5 juta orang. Kondisi sumberdaya manusia yang terlibat dalam usaha perikanan didominasi oleh tenaga dengan tingkat pendidikan rendah, yaitu tidak tamat SD 79,5%, tamat SD 19,6%, SLTP 1,9%, SLTA 1,4%, D3 atau Sarjana 0,03%.

Keempat, masih rendahnya muatan teknologi di sektor perikanan dan kelautan. Dalam strukturnya sektor tradisional masih mendominasi, misalnya di bidang perikanan tangkap mencapai 87%. Sektor tradisional masih terbelit persoalan minimnya pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan dan kelautan sehingga optimalisasi terhadap kinerja belum sesuai potensi yang ada.

Kelima, nilai ekspor perikanan Indonesia baru mencapai US$ 2 M (2002), lebih rendah dibandingkan Vietnam yang mencapai US$ 2,3 M, Thailand US$ 3,68 M, dan China US$ 4,49 M. Konsumsi ikan/kapita/tahun Indonesia juga lebih rendah dibandingkan Thailand, yaitu 22 kg/kapita/tahun dibandingkan 28 kg/kapita/tahun.

Untuk meningkatkan daya saing lulusan jurusan perikanan maka diperlukan bekal kompetensi yang memadai disesuaikan dengan perubahan lingkungan ekstenal dan kebutuhan stakeholders.

C. EVALUASI PROYEK AKADEMIK 1. Pendidikan

• Lulusan

Pada kurun waktu tahun akademik 2000/2001 sampai dengan akhir tahun akademik 2004/2005, Jurusan Perikanan telah meluluskan 89 orang Sarjana Perikanan dan dalam lima tahun terakhir tersebut Indek Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata lulusan adalah cukup tinggi, yaitu 3,07 (Lamp 4 Tabel 6), tetapi masa studi masih cukup panjang, yaitu 4,5 tahun (Lamp 4 Tabel 8). Dari hasil pelacakan alumni yang dilakukan menunjukkan bahwa kemudahan lulusan untuk mendapatkan pekerjaan kurang baik, yaitu dengan masa tunggu rata-rata 13 bulan (Lamp 4 Tabel 7). Gaji pertama lulusan relatif rendah yaitu Rp 600.000,- dan kemampuan menciptakan lapangan kerja sendiri masih rendah. yaitu 10% (Lamp 4 Tabel 7).

Dilihat dari IPK lulusan meskipun cukup tinggi, namun dari masa tunggu, dan relevansi pekerjaan, lulusan Jurusan Perikanan UMM masih kurang kompetitif. Demikian halnya bila ditinjau dari indikator masa studi, gaji pertama, dan kemampuan berwiraswasta. Penyebab persoalan ini adalah:

1). Efektifitas proses belajar mengajar relatif rendah. Hal ini ditunjukkan dengan lamanya waktu tunggu alumni untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang perikanan.

2). Masa studi yang lama (4,5 tahun) ini disebabkan oleh lamanya penulisan skripsi, yaitu 13,84 bulan (Lamp 4 Tabel 9) dan banyaknya mahasiswa yang mengulang untuk mendapatkan IPK yang tinggi (19,84%) (Lamp 4 Tabel 12)

3). Rendahnya gaji pertama lulusan (Rp. 600.000) (Lamp 4 Tabel 33) menunjukkan bahwa tingkat penerimaan pengguna terhadap lulusan masih rendah. Hal ini bisa terjadi karena tingkat persaingan pekerjaan yang tinggi atau kualitas keahlian lulusan yang rendah.

Untuk memperpendek masa studi, mempersingkat waktu tunggu pekerjaan, dan meningkatkan kompetensi lulusan Jurusan Perikanan, dapat dilakukan dengan meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar, mengembangkan kurikulum yang berbasis kompetensi, dan memberikan keahlian kewirausahaan di bidang perikanan.

(19)

• Proses Pembelajaran

Bila ditinjau dari frekuensi tatap muka di kelas, rata-rata kehadiran dosen adalah 74,55 % (Lamp 4 Tabel 12), yang tergolong rendah. Hal ini diduga merupakan penyebab lamanya masa studi dan masa penyelesaian skripsi. Jumlah mahasiswa yang mengundurkan diri (DO) sebesar 19,33%(Lamp 4 Tabel 10) serta kurang kompetennya kualitas lulusan. Oleh karena itu kelemahan tersebut pada masa mendatang perlu diperbaiki. Disamping itu, hal yang perlu ditingkatkan adalah sikap profesional dan kemampuan wirausaha lulusan. Sistem evaluasi dosen terhadap mahasiswa belum baku dan transparan, dosen yang memberikan feed back kepada mahasiswa baru sekitar 25% (Lamp 4 Tabel 31) dari keseluruhan jumlah dosen. Evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa belum terjadwal. Ketersediaan materi pembelajaran berupa diktat masih kurang, yaitu 28,30 % (Lamp 4 Tabel 12) dan alat laboratorium belum lengkap (Lamp 4 Tabel 29)

Usaha-usaha yang telah dilakukan dan perlu ditingkatkan oleh Jurusan Perikanan untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran yaitu dengan memberlakukan peraturan tentang persentase kehadiran dosen dan mahasiswa untuk kehadiran tatap muka di kelas minimum 80%, memberikan penugasan kepada mahasiswa untuk melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) pada instansi dan perusahaan perikanan, memberikan kuliah lapangan pada agribisnis Perikanan menyangkut pengadaan sarana produksi, budidaya, penangkapan, pengolahan, pemasaran, dan penunjang usaha perikanan oleh dosen dan praktisi. Universitas juga telah memberikan insentif kepada dosen yang menulis buku ajar/diktat. Usaha-usaha yang lebih nyata masih perlu dilakukan seperti penerapan sistem penjaminan mutu belajar mengajar dan variasi cara pemberian materi pembelajaran dengan perangkat audio visual dan alat peraga untuk mempermudah pemahaman materi perkuliahan.

• Mahasiswa

Pada lima tahun terakhir dari tahun akademik 2000/2001 sampai dengan tahun akademik 2004/2005 jumlah total calon mahasiswa yang mendaftar pada Jurusan Perikanan adalah 274 orang dengan jumlah yang diterima sebanyak 224 orang sedangkan yang heregrestasi sebanyak 213 orang (Lamp 4 Tabel 13) dengan kecenderungan terjadi penurunan jumlah pendaftar dari 75 orang pada tahun 2000/2001 menjadi 16 orang pada tahun 2004/2005. Jumlah mahasiswa aktif saat ini (tahun 2005/2006 ) adalah 124 mahasiswa.

Tingkat keketatan persaingan pada lima tahun terakhir rata-rata adalah 82,22% (Lamp 4 Tabel 13). Rata-rata nilai UAN mahasiswa yang diterima adalah 6,1 dan nilai seleksi rata-rata mahasiswa diterima adalah 44,4. Jumlah pendaftar yang relatif kecil akan menyebabkan tingkat keketatan persaingan yang rendah.

Bila ditinjau dari sebaran mahasiswa, sebagian besar mahasiswa berasal dari Jawa Timur, yaitu 66,81% dan propinsi lain di Indonesia sebesar 22,23,% (Lamp 4 Tabel 14).

Jurusan Perikanan belum begitu dikenal di propinsi-propinsi yang lain. Hal ini menyebabkan sebagian besar pendaftar berasal dari Jawa Timur. Untuk meningkatkan jumlah pendaftar harus ada usaha-usaha khusus dari jurusan. Selama ini promosi penjaringan mahasiswa baru lebih banyak ditangani oleh Unit Pelaksana Teknik Pendaftaran Mahasiswa Baru. Untuk memasyarakatkan bidang Perikanan, sejak 3 tahun lalu pihak jurusan Perikanan menerbitkan brosur sendiri yang disebarluaskan lewat mahasiswa dan media massa. Promosi oleh jurusan yang dilakukan selama ini lebih banyak pada publikasi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan seperti seminar bidang Perikanan dan kegiatan olahraga. Melihat animo pendaftar dan tingkat keketatan persaingan yang rendah tersebut, jurusan harus berperan aktif dalam kegiatan promosi mahasiswa baru. Kegiatan promosi ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan promosi langsung ke SMU/SMK yang alumninya menjadi mahasiswa jurusan Perikanan UMM. Kegiatan ini dapat diperluas ke SMU/SMK yang lain. Kegiatan lain adalah meningkatkan peran alumni dalam penjaringan mahasiswa baru.

• Kurikulum

Kurikulum yang diberlakukan di Jurusan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang telah mengacu pada SK Mendiknas Nomor: 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Pemberlakuan

(20)

Maret tahun 2000. Penyusunan kurikulum tersebut selain memperhatikan SK Mendiknas juga menyesuaikan dengan visi, misi dan tujuan universitas, serta menyesuaikan dengan visi, misi dan tujuan jurusan, juga menyesuaikan dengan kebutuhan stake holders.

Total SKS yang ditetapkan pada jurusan perikanan program studi budidaya perairan adalah 146 SKS. Mengacu pada SK Mendiknas tersebut, mata kuliah yang ada telah dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu: (a). mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) sebesar 3 SKS (2,05%), (b). mata kuliah keilmuan & ketrampilan (MKK) sebesar 43 SKS (29,45%), (c) mata kuliah perilaku berkarya (MPB) sebesar 54 SKS (36,98%), (d). mata kuliah keahlian berkarya (MKB) sebesar 22 SKS (15,07%), dan (e). mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) sebesar 24 SKS (16,44%). Ke depan, kurikulum yang ada perlu disempurnakan.

Jurusan Perikanan berusaha membekali mahasiswanya dengan ilmu pengetahuan yang mampu menjawab tantangan kebutuhan akan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh stakeholders dan menjadikannya sebagai peluang keunggulan. Untuk itu matakuliah yang mendukung dan mengarahkan untuk menjadi pelaku dan pakar perikanan yang unggul perlu mendapat prioritas utama dalam mengisi kurikulum. Terlebih lagi dengan adanya SK Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Pada SK tersebut kurikulum diarahkan sehingga hasil didik mempunyai kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lain. Penyempurnaan kurikulum ini ditujukan agar lulusan yang dihasilkan lebih berdaya saing, sehingga masa tunggu rata-rata < 13 bulan), gaji pertama lulusan > Rp 600.000,- , relevansi pekerjaan lulusan > 33% dan peluang menjadi pekerja mandiri (wirausahawan) > 10%.

• Program Layanan Internal

Interaksi antara dosen dan mahasiswa pada Jurusan Perikanan masih belum optimal utamanya dalam hubungan formal dalam proses belajar mengajar. Hasil kuisioner yang disebarkan kemahasiswa menunjukkan bahwa tingkat kepuasan layanan proses pembelajaran adalah sebesar 64,64% (Lamp 4 Tabel 31). Pada umumnya interaksi antara dosen dan mahasiswa tersebut terjadi pada beberapa aktifitas antara lain: 1) Proses pembelajaran di kelas, 2) Bimbingan praktikum di laboratorium, 3) Bimbingan praktek kerja nyata, 4) Bimbingan tugas akhir/skripsi, 5) Pendampingan kuliah lapangan, dan 6) Perwalian mahasiswa.

Pengaturan jadwal perkuliahan diatur oleh Jurusan dengan mengacu pada kalender akademik Universitas, sedangkan pendistribusian dosen pembina mata kuliah dengan mempertimbangkan keahlian masing-masing dosen. Beban rata-rata mengajar untuk dosen tetap adalah 8 SKS dan dosen tidak tetap maksimum adalah 4 sks yang mengacu pada aturan universitas. Pendistribusian beban kerja dosen yang sudah berjalan saat ini meliputi pendistribusian pembagian beban untuk membina matakuliah, praktikum, tugas-tugas matakuliah, bimbingan Tugas Akhir, bimbingan PKL dan tugas perwalian kepada mahasiswa. Pengaturan jadwal praktikum mahasiswa diatur oleh masing-masing kepala laboratorium dengan memperhatikan jadwal yang dikeluarkan oleh Jurusan.

Ruang kuliah yang disediakan untuk proses pembelajaran dilakukan oleh Fakultas dengan memperhatikan tingkat efektifitas pemakaian ruang. Berdasarkan data yang ada tingkat pemakaian ruang adalah 50 jam/minggu (Lamp 4 Tabel 28), sedangkan rasio ketersediaan ruang dan jumlah mahasiswa adalah 6,72 m2/mahasiswa (Lamp 4 Tabel 27).

Kegiatan konsultasi Kartu Rencana Studi (KRS) dilakukan pada awal semester. Pada tiga tahun terakhir ini, mahasiswa langsung memprogram mata kuliahnya dengan komputer yang telah disediakan di Laboratorium Komputer setelah berkonsultasi dengan dosen wali, sehingga Kartu Studi Mahasiswa (KSM) bisa langsung diterimakan kepada mahasiswa pada saat itu juga.

Penilaian hasil studi mahasiswa Jurusan Perikanan, dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku di Panduan Akademik Fakultas Peternakan-Perikanan. Penerimaan Kartu Hasil Studi (KHS) dapat diterimakan pada waktunya, akan tetapi transparansi pemberian nilai belum dilakukan oleh semua dosen. Misalnya, seharusnya lembar jawaban quis, tugas, ujian tengah dan akhir semester wajib dikembalikan kepada mahasiswa, akan tetapi ternyata masih banyak dosen yang tidak mengembalikan lembar ujian ke mahasiswa.

(21)

Tercatat hanya 25% (Lamp 4 Tabel 31) dosen yang mengembalikan berkas tugas dan berkas ujian kepada mahasiswa. Hal ini dikarenakan masih beragamnya persepsi para dosen terhadap kualitas proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang baik tidak hanya diukur dari kuantitas pertemuan dosen dan mahasiswa saja tetapi juga harus diukur dari kualitas prosesnya, seperti tingkat kesesuaian matakuliah dengan kurikulum atau silabinya, dan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar. Untuk itu sistim penjaminan mutu dalam proses belajar mengajar perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Penelitian

Pada lima tahun terakhir penelitian yang dilakukan oleh dosen Jurusan Perikanan UMM berjumlah 36 penelitian dengan rata-rata penelitian adalah 2,76 penelitian pertahun atau 0,21 penelitan/dosen/tahun. Sebagian besar penelitian tersebut menggunakan sumber dana dari DPP UMM yang besarnya Rp 2.000.000, - 3.000.000,-per judul per semester. Penelitian dosen yang menggunakan sumber dana dari luar UMM, baik dari DIKTI atau institusi lain masih relatif sedikit jumlahnya (1 judul/tahun ). Demikian halnya jumlah penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaannya.

Publikasi ilmiah oleh dosen dalam Jurnal Ilmiah yang terakreditasi masih rendah. Publikasi ilmiah pada jurnal ber-ISSN selama 3 tahun terakhir berjumlah 20 publikasi, atau 0,26 publikasi/dosen/tahun (Lamp 4 Tabel 32). Data tersebut menunjukkan bahwa produktivitas dan kualitas penelitian dosen masih rendah. Penyebabnya adalah pengetahuan dasar keilmuan dosen masih rendah, masih terbatasnya akses terhadap jurnal ilmiah yang berkualitas, kurangnya motivasi untuk mengembangkan diri serta pemahaman /paradigma dosen dengan tugas utama dibidang pengajaran.

3. Pengabdian pada Masyarakat

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen masih rendah. Antara tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 terdapat 21 kegiatan pengabdian kepada masyarakat atau sebesar 0.16 pengabdian/dosen/tahun (Lamp 4 Tabel 32). Sumber dana untuk kegiatan pengabdian berasal dari DPP UMM dan instansi luar. Pengabdian yang banyak dilakukan adalah pengabdian masyarakat di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah, misalnya dalam kegiatan usaha pembenihan dan budidaya ikan baik di perairan tawar, payau dan laut. Rendahnya kegiatan pengabdian masyarakat disebabkan oleh pengetahuan dasar keilmuan dosen masih rendah, masih terbatasnya dana pengabdian masyarakat, kurangnya motivasi untuk mengembangkan diri di masyarakat serta pemahaman/paradigma dosen dengan tugas utama masih sebatas di bidang pengajaran. Kegiatan pengabdian ini perlu ditingkatkan karena kegiatan ini merupakan bagian dari tri dharma perguruan tinggi, dapat dijadikan sarana penerapan teknologi bidang Perikanan di masyarakat, sebagai credit point untuk kenaikan pangkat dosen, dan sebagai sarana promosi jurusan kepada masyarakat sehingga akan menjamin keberlangsungan Jurusan Perikanan UMM.

4. Program Penjaminan Kualitas

Penjaminan kualitas merupakan hal yang sangat esensial untuk kelangsungan hidup suatu universitas pada umumnya dan jurusan pada khususnya. Saat ini di Jurusan Perikanan UMM belum ada program penjaminan kualitas yang baku. Hal ini juga terjadi di tingkat fakultas dan tingkat universitas. Dalam lingkup terbatas program yang sudah dilakukan antara lain adalah evaluasi kehadiran dosen dalam perkuliahan dan evaluasi layanan dosen dalam perkuliahan. Karena pentingnya hal ini, pada tahun 2004 ini telah dibentuk Badan

Kendali Mutu Akademik (BKMA) melalui SK Rektor No. 02/2004. BKMA ini bertugas

melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pendidikan secara berkelanjutan. Dalam menjalankan fungsinya BKMA bertanggung jawab langsung kepada Rektor. SK Rektor tentang pendirian BKMA ini telah ditindaklanjuti dengan Lokakarya Pengembangan Mutu Pendidikan Tinggi dan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diselenggarakan pada tanggal 18 s/d 19 Juni 2004 yang lalu. Lokakarya ini diikuti oleh pimpinan universitas, pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, dan pimpinan lembaga.

Sebagai tindak lanjut dari lokakarya tersebut, BKMA akan segera menyusun bentuk program penjaminan mutu akademik di UMM yang harus ditindaklanjuti dengan

(22)

mengacu pada Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance) yang diterbitkan oleh DIKTI. Kegiatan yang terkait dengan program penjaminan mutu yang akan dilakukan setidaknya meliputi evaluasi pelaksanaan KRS, KSM, dan KHS, evaluasi pemantauan kehadiran dosen dan mahasiswa, evaluasi pemantauan ujian, evaluasi kepenasehatan akademik, dan evaluasi aktivitas kegiatan dosen. Seharusnya program penjaminan mutu harus dilakukan terhadap semua proses yang terkait dengan proses pendidikan. Akan tetapi di Jurusan Perikanan UMM kegiatan program penjaminan mutu akan dilakukan secara bertahap dengan penekanan pada proses belajar mengajar. Sehingga program yang ada difokuskan pada Program Penjaminan Mutu Proses Belajar Mengajar (PMPBM).

D. MANAJEMEN SUMBERDAYA 1. Manajemen Keuangan

Pengelolaan dana dilakukan secara terpusat oleh Pembantu Rektor II yang dibantu oleh Kepala Biro Keuangan. Dana yang dikelola oleh masing-masing fakultas, jurusan, lembaga atau unit yang lainnya adalah dana operasional dalam jumlah tertentu yang diberikan per semester. Untuk pengadaan bahan, alat atau media pembelajaran yang lainnya seperti komputer, OHP, LCD dan sebagainya, Ketua Jurusan atau Fakultas harus mengajukan ke Pembantu Rektor II.

Adapun alokasi pengeluaran dana operasional fakultas /jurusan tersebut meliputi :

1). Pengembangan staf pengajar (pelatihan, seminar, kuliah tamu, pendampingan mahasiswa, dan pengabdian)

2). Publikasi (penerbitan jurnal ilmiah Protein, dan leaflet fakultas untuk publikasi ke calon mahasiswa baru).

3). Kerjasama (perjalanan dinas, pengadaan proposal kerjasama, pembinaan hubungan dengan instansi terkait).

4). Operasional (foto copy, kertas, refill tinta printer, cartridge, perawatan komputer, perawatan kendaraan, lembur, kepanitiaan).

5). Rapat (konsumsi, bantuan transportasi).

Ada beberapa kegiatan personil dosen yang didanai langsung oleh Universitas lewat lembaga atau unit di luar Fakultas, seperti:

1). Penelitian dana DPP lewat Lembaga Penelitian (Lemlit).

2). Pengabdian pada masyarakat melalui Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPM). 3). Penulisan buku ajar dan diktat melalui Biro Administrasi Akademik (BAA).

Pengembangan Laboratorium didanai langsung oleh Universitas melalui Fakultas dengan jumlah terbatas. Sedangkan kegiatan penelitian skripsi mahasiswa secara penuh oleh mahasiswa sendiri, hanya sebagian kecil dibiayai oleh pihak luar. Penelitian dosen yang didanai oleh Universitas Muhammadiyah adalah (1) Penelitian Berbagai Ilmu (PBI) dengan jumlah dana sebesar Rp 2.000.000,- per judul per semester, (2) Penelitian Produk Unggulan (P2U) dengan jumlah dana sebesar Rp 3.000.000,- per judul per semester, dan Penelitian Institusional (PI) dengan jumlah dana sebesar Rp 2.500.000,- per judul.

2. Manajemen Sumberdaya Manusia

Evaluasi terhadap performance dosen secara umum dilakukan dengan menggunakan Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai (DP3), sedangkan secara khusus dilakukan dengan menggunakan angket evaluasi akademik yang diisi oleh para mahasiswa dan evaluasi oleh tim penyelia. Namun demikian dari beberapa metode evaluasi sebagaimana tersebut di atas sesungguhnya belum dapat mengevaluasi prestasi riil dari setiap dosen, mengingat evaluasi tersebut belum meliputi kegiatan dosen pada dharma kedua dan ketiga, yaitu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Di tingkat universitas pengembangan sumberdaya manusia ini ditangani oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) yang menjalankan tugas langsung dibawah tanggung jawab Rektor.

Manajemen yang dikembangkan saat ini juga belum optimal. Hal ini dapat dilihat dengan belum adanya ketentuan yang mengatur berbagai sanksi bagi dosen yang melalaikan tugasnya dan juga pemberian penghargaan atau intensif bagi dosen yang berprestasi. Misalnya belum bakunya sanksi bagi dosen yang persentasi mengajarnya kurang dari 80%, yang tidak menyerahkan nilai tepat waktu dan bentuk kelalaian lainnya. Bentuk sanksi

(23)

yang sementara ini diterapkan antara lain adalah pengurangan jam mengajar, penggantian dosen yang 3 kali berturut-turut tidak mengajar, dan tidak diberikannya honorarium koreksi ujian bagi dosen yang terlambat menyerahkan nilai ujian. Namun demikian kelihatannya cara tersebut juga kurang efektif dan perlu dikembangkan pola reward dan punishment yang tepat.

Di Universitas Muhammadiyah Malang penetapan jabatan struktural dilakukan dengan dua cara, yaitu (1). dengan cara dipilih (elected) dan dengan cara ditunjuk (pointed). Beberapa jenis jabatan yang dipilih antara lain adalah (1). Ketua dan sekretaris program studi yang dipilih oleh semua dosen di program studi tersebut, (2). Pimpinan fakultas yang dipilih oleh senat fakultas, dan (3) Rektor beserta pembantu rektor yang dipilih oleh senat universitas. Rekruitmen terhadap calon dosen (cados) tetap tidak dilakukan setiap saat, akan tetapi dilakukan pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan di tingkat Program Studi. Untuk merekruit calon dosen, sedikitnya ada tiga pihak terlibat secara langsung, yaitu:

1). Pimpinan program studi dan fakultas yang memiliki hak untuk mengusulkan rekruitmen cados sesuai dengan kebutuhan dimasing-masing Program Studi

2). BPSDM yang bertugas untuk menyusun aturan normatif rekruitmen cados,

mengusulkan tim rekruitmen, menentukan jadwal seleksi dan memverifikasi data lamaran untuk menjadi cados yang ada di Biro Administrasi Umum (BAU).

3). Pimpinan universitas yang akan menginterview cados yang dinyatakan lulus tertulis dan lulus praktek mengajar. Dengan memperhatikan hasil test, hasil interview serta dengan memperhatikan masukan dari pimpinan fakultas dan pimpinan program Studi, pimpinan universitas akan menetapkan pelamar yang dinyatakan lulus test dapat diterima sebagai cados. Penetapan menjadi dosen tetap diperlukan waktu satu tahun sejak mereka diangkat sebagai cados.

a. Profil Staf Akademik

Jurusan Perikanan memiliki 26 orang dosen yang terdiri atas 16 orang dosen tetap dan 10 orang dosen tidak tetap (paruh waktu). Dari 26 dosen tersebut sebanyak 17 orang (65,38%) telah bergelar Master (S2), 4 (15,38%) orang telah bergelar Doktor dan 5 orang (19,23 %) masih berpendidikan S1 (Sarjana). Bila dilihat dari usianya diketahui bahwa sebagaian besar (65,38 %) dosen Jurusan Perikanan berusia 41 - 50 tahun, sebanyak 4 orang ( 15,38 % ) berusia 31-40 tahun sedangkan yang berusia 51 – 60 tahun sebanyak 3 orang (11,53 %) (Lamp 4 Tabel 19). Hal ini menunjukkan bahwa mereka masih memiliki potensi yang cukup tinggi.

b. Perbandingan Jumlah Staf dan Mahasiswa

Jumlah mahasiswa yang aktif sampai dengan tahun akademik 2005/2006 berjumlah 124 orang. Dengan jumlah dosen tetap sebanyak 14 orang (setelah dikurangi dengan 2 orang dosen yang sedang studi lanjut), maka rasio antara jumlah dosen tetap dengan jumlah mahasiswa adalah 1 : 8.86 Rasio tersebut cukup ideal, sehingga sangat memungkinkan untuk memberikan pelayanan dan pendampingan yang baik kepada para mahasiswa.

c. Beban Kerja Staf Akademik

Beban mengajar dosen tetap dibatasi <10 SKS. Di Jurusan Perikanan beban mengajar rata-rata dosen tetap pada semester yang sedang berjalan ini adalah 7,04/SKS Lamp 4 Tabel 24). Bagi mereka yang sedang menduduki jabatan struktural, beban SKS mengajarnya akan dikurangi sesuai jabatannya. Untuk menjaga efektifitas proses pembelajaran, dosen tetap jurusan hanya dibolehkan mengajar maksimum 3 Mata Kuliah. Tugas lain yang diemban dosen tetap adalah sebagai penasehat akademik. Dosen tetap bertindak sebagai dosen wali untuk 1 kelas yang terdiri atas maksimum 40 mahasiswa setiap kelasnya. Selain bertugas sebagai pengajar, seorang dosen juga memiliki kewajiban untuk membimbing skripsi mahasiswa. Seorang dosen rata-rata membimbing 4 orang mahasiswa per semester.

Gambar

Gambar 5.1  Struktur organisasi Pelaksana..............................................................
Tabel 2.2. Indikator Proses dan Keluaran
Tabel 2.4. Indikator Kinerja Pendukung
Tabel 2.5. Gejala/Fenomena Masalah dan Akar Permasalahan yang berhasil diidentifikasi dan Isu-isu strategis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Disamping itu pelaksanaan perkawinan di bawah umur tersebut adalah karena pada umumnya masyarakat tidak mengetahui secara pasti tentang aturan-aturan batas usia

Untuk mengukur tingkat akurasi dan error dari pemetaan beban trafo distribusi dengan menggunakan Self Organizing Map dilakukan dengan cara membandingkan hasil clustering masing-

Dalam triangulasi sumber, peneliti membandingkan data hasil observasi dengan hasil wawancara serta membandingkan hasil wawancara dengan dokumen berupa foto-foto yang

Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2001 tentang Pengalihan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM), dan

Mengawali Warta Jemaat Minggu tanggal 18 April 2021, Majelis GKPO Halim Perdanakusuma mengucapkan terima kasih dan Salam Sukacita atas kehadiran jemaat melalui Ibadah Live

Akhirnya, sesuai amanah Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 2015 – 2019 serta

Kadar gula total marmalade menunjukkan bahwa purata tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan rasio buah 4:1 dan penambahan gula 73% yaitu sebesar 78,30%.. Untuk kadar

Semakin banyak jumlah daging yang digunakan pada pengolahan nugget cumi-cumi kering asin, maka akan semakin tinggi kadar protein nugget cumi-cumi kering asin tersebut,