• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Tenaga Kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan mampu mengembangkan diri dan beretika. Tuntutan masyarakat akan mutu layanan kesehatan semakin meningkat seiring dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat termasuk industri dan stakeholder lainnya, maupun kebutuhan untuk memfasilitasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sosial dan budaya khususnya di bidang kesehatan. Perubahan dan perkembangan tersebut merupakan tantangan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Yogyakarta.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi kesehatan berkewajiban menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20 dan Undang-undang nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Kegiatan penelitian bagi dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta merupakan hal penting untuk menciptakan inovasi serta memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial budaya khususnya di bidang kesehatan guna meningkatkan pembangunan kesehatan berkelanjutan pada tingkat lokal maupun nasional. Kegiatan penelitian memberi kesempatan kepada dosen dilingkungan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Yogyakarta untuk meningkatkan kompetensi risetnya agar mampu berkiprah dan mendapatkan pengakuan pada tataran nasional serta merealisasikan hasil riset di masyarakat. Melalui kegiatan ini diharapkan juga terwujudnya atmosfer riset yang baik dan budaya riset yang kokoh, berkelanjutan dan berkualitas.

Kegiatan penelitian yang dikembangkan untuk standarisasi kegiatan riset pembinaan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, dilatarbelakangi oleh: 1) masih bervariasinya pelaksanaan penelitian di seluruh Poltekkes Kemenkes Yogyakarta baik kuantitas maupun kualitas, 2) belum terfasilitasi secara optimal dan terpadu potensi dan ketersediaan sumber daya manusia di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta, 3) terbatasnya kesempatan untuk mengakses berbagai penelitian yang dilaksanakan oleh Institusi/Lembaga penelitian diluar Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, 4) terbatasnya dana yang tersedia di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, 5 ) kebutuhan Beban Kerja Dosen (BKD) yang menuntut para dosen untuk melakukan penelitian yang berkualitas, dan 6) tuntutan setelah 2 (dua) tahun alih bina maka Politeknik Kesehatan

(2)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 2 Kemenkes Yogyakarta, khususnya bidang akademik harus menyesuaikan dengan semua peraturan Kementerian Riset dan Teknologi.

Di sisi lain Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya yang menuntut para dosen setiap tahun, wajib melaksanakan penelitian yang berkualitas terkait kebutuhan Beban Kerja Dosen (BKD).

Proses alih bina yang telah dikukuhkan dengan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 355/E/O/2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Prodi yang diselenggarakan Politeknik Kesehatan Kemenkes dari Kemenkes kepada Kemendikbud, dengan kesepakatan yang telah dibina yaitu secara akademik berada dibawah Kementerian Riset dan Teknologi sedangkan secara administratif termasuk pendanaan berada dibawah Kemenkes. Tentunya hal ini menuntut adanya standarisasi pelaksanaan penelitian sesuai dengan acuan Kementerian Riset dan Teknologi .

Menjawab tantangan di atas, dan sejalan dengan kebijakan Badan PPSDM Kesehatan yang salah satunya adalah menciptakan keunggulan penelitian di perguruan tinggi, maka mengembangkan skema penelitian bagi dosen-dosen ke dalam 6 (enam) skema penelitian yaitu penelitian pemula, penelitian hibah bersaing, penelitian perancangan, penelitian Antar profesi , penelitian unggulan Poltekkes, dan penelitian mandiri yang dikemas dalam pedoman pengembangan penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta tahun 2017. Penggunaan istilah keenam skema penelitian tersebut mengacu pada standar penelitian Kementerian Riset dan Teknologi dengan mengikuti berbagai kriteria yang telah ditetapkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

4. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 242)

6. Undang-Undang Nomor 31 tahun 2000 tentang Desain Industri

(3)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 3 8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 2001

Nomor 109)

9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merk 10. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan 12. Pengembangan Kesehatan;

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen; 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014

tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 tahun 2013;

17. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya;

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

19. Keputusan Bersama Mendiknas dan Menkes Nomor 14/VIII/KB/2011 dan 1673/Menkes/SKB/VIII/ 2011 tentang Penyelenggaraan Politeknik Kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan;

20. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8810 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan;

21. Surat Keputusan Mendikbud No.355/E/O/2012 ttg Alih bina penyelenggaraan Prodi yang diselenggarakan Poltekkes Kemenkes dari Kemenkes kepada Kemendikbud;

22. Surat Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta No. HK.03.05/I/1/6713/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis (RENSTRA) Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Tahun 2015-2019.

23. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi IX, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013.

24. Pedoman Pengembangan Penelitian Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan 2014.

(4)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 4

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengembangkan terciptanya iklim budaya ilmiah yang dinamis di lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta melalui penelitan dosen.

2. Tujuan Khusus

a. Memotivasi setiap dosen meningkatkan kemampuan dan mutu sumber daya manusia di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta dalam melakukan penelitian;

b. Menggerakkan dan mendayagunakan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki c. Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakata dalam bidang penelitian;

d. Membina terciptanya iklim kehidupan masyarakat ilmiah dengan memacu kegiatan penelitian di bidang kesehatan, teknologi dan sosial budaya serta bidang pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

e. Mengembangkan kerjasama dan standarisasi kegiatan penelitian di bidang kesehatan dan bidang pendidikan pada tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

(5)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 5

BAB II

PENGELOLAAN PENELITIAN PEMULA, HIBAH BERSAING, PENELITIAN PERANCANGAN, PENELITIAN ANTAR PROFESI, PENELITIAN PENDIDIKAN,

PENELITIAN UNGGULAN POLTEKKES, PENELITIAN MANDIRI A. Pendahuluan

Dalam rangka terwujudnya penyelenggaraan 7 ( t u j u h ) skema penelitian yaitu Penelitian P emula, P enelitian Hibah Bersaing, Penelitian Perancangan, Penelitian Antar Profesi, Penelitian Pendidikan, penelitian Unggulan Poltekkes, dan penelitian mandiri, perlu disusun suatu pengelolaan penelitian melalui berbagai tahapan yang dilaksanakan secara berjenjang oleh Poltekkes Kemenkes Yogyakarta sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

B. Kewenangan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Kewenangan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dalam pengelolaan penelitian meliputi hal-hal berikut:

1. Menyusun Rencana Induk Penelitian (RIP) dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang mengacu pada Renstra Badan PPSDM Kesehatan, Litbangkes, Kementerian Riset dan Teknologi, dan Pemprop/Pemda DIY;

2. Menyusun pedoman pengembangan penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dengan mengacu pada standar norma penelitian;

3. Mengembangkan secara bertahap skema yang sesuai dengan Rencana Induk Penelitian (RIP);

4. Mendorong terbentuknya kelompok peneliti;

5. Menyelenggarakan pengelolaan skema penelitian pemula, hibah bersaing, Perancangan, Antar Profesi, unggulan Poltekkes dan penelitian mandiri di tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

6. Mengusulkan penetapan proposal yang lulus seleksi kepada Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan;

7. Mengembangkan kerjasama penelitian dengan Perguruan Tinggi lain dan stakeholder; 8. Mengembangkan sistem basis data penelitian yang mencakup capaian kinerja penelitian

di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

9. Melaksanakan kontrak pelaksanaan penelitian dengan peneliti;

C. Ketentuan Umum

1. Kriteria dan persyaratan peneliti dapat dilihat pada masing-masing skema penelitian. 2. Dalam tahun yang sama, tim peneliti hanya diperbolehkan mengusulkan satu proposal

(6)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 6 penelitian baik sebagi ketua maupun sebagai anggota peneliti;

3. Apabila penelitian dihentikan sebelum waktunya akibat kelalaian peneliti atau terbukti mendapatkan duplikasi pendanaan penelitian atau mengusulkan kembali penelitian yang telah didanai sebelumnya kepada pihak lain, maka ketua peneliti tersebut tidak diperkenankan mengusulkan penelitian yang didanai oleh Poltekkes Kemenkes Yogyakarta selama 1 tahun dan diwajibkan mengembalikan dana penelitian ke kas negara.

4. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) Poltekkes Kemenkes Yogyakarta diwajibkan untuk melakukan kontrol internal terhadap semua kegiatan pengelolaan penelitian dengan mengacu kepada pedoman pengembangan penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

5. Peneliti yang tidak berhasil memenuhi luaran (output) yang dijanjikan pada protokol, sampai dengan publikasi hasil penelitian, akan dikenakan sanksi yaitu yang bersangkutan tidak diperbolehkan untuk mengajukan usulan proposal baru sampai dipenuhinya output yang dijanjikan.

6. Penggunaan dan pertanggungjawaban dana penelitian mengacu kepada aturan penggunaan anggaran pemerintah/APBN yang berlaku.

D. Pengelolaan Penelitian

Pengelolaan 7 (tujuh) skema penelitian ini meliputi: tujuan, luaran, kriteria, sistematika, besaran dan sumber dana, seleksi dan evaluasi proposal, pelaksaan dan pelaporan serta publikasi dapat dilihat pada masing-masing skema penelitian.

E. Waktu Penelitian

1. Pengajuan proposal pada bulan September – November 1 (satu) tahun sebelumnya (T-1);

2. Seleksi proposal (administrasi & substansi) pada bulan November – Desember (T-1); 3. Pengumuman proposal yang lulus seleksi pada bulan Desember (T-1);

4. Penyusunan protokol dan pengajuan Ethical Clearence dapat dilakukan bersamaan dengan presentasi protokol (seleksi substansi) pada bulan Desember-Maret semester berikutnya;

5. Penyelesaian administrasi (Penetapan SK) pada bulan Januari-Februari tahun berjalan (T-0);

6. Pelaksanaan penelitian maksimal Maret-September (T-0);

7. Pelaksanaan monitoring penelitian pada bulan April dan Juli (T-0); 8. Penyelesaian laporan akhir pada bulan September-Oktober (T-0);

(7)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 7 9. Seminar hasil penelitian pada bulan September-Oktober (T-0);

10. Penyerahan Laporan Akhir penelitian pada bulan September-Oktober (T-0); 11. Penyelesaian administrasi keuangan pada bulan Oktober-November (T-0).

Tabel.1 Waktu Penelitian

Kegiatan

Semester Pertama (T-1) Semester Kedua (T-0) Semester Ketiga (T-0) Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des

Pengajuan proposal X X X Seleksi proposal (administrasi & substansi)* X X Pengumuman proposal

yang lulus seleksi X

Penyusunan Protokol dan

Pengajuan Ethical Clearence X X X X Administrasi (SK penetapan) X X Pelaksanaan penelitian X X X X X X Monitoring X X

Seminar hasil penelitian X

Laporan akhir X

Penyelesaian

(8)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 8

BAB III

PENGORGANISASIAN DAN TATA LAKSANA

A. Pengorganisasian

Pengorganisasian Tim Pengelola Penelitian terdiri dari: Tim Pengelola Penelitian tingkat Pusat, Tim Penilai (Internal dan Eksternal), Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

1. Tim Pengelola Penelitian Tingkat Pusat

Tim Pengelola Penelitian Tingkat Pusat bertanggung jawab dalam :

a. Menetapkan SK Penetapan Proposal yang dinyatakan lulus seleksi dan layak mendapat pembiayaan berdasarkan usulan dari Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

b. Melaksanakan kegiatan lain yang berkaitan dengan peningkatan kualitas penyelenggaraan penelitian baik berupa kegiatan pembinaan maupun kegiatan pertemuan koordinasi.

2. Tim Penilai Substansi

Tim Penilai Substansi adalah ahli-ahli di bidang tertentu yang ditugaskan oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, terdiri dari Tim Penilai Internal dan Tim Penilai Eksternal.

a. Kriteria Tim Penilai 1) Tim Penilai Internal

a) Peneliti atau dosen dengan pendidikan minimal S2 dengan jabatan Lektor Kepala atau Pendidikan S3 dengan jabatan fungsional minimal Lektor.

b) Pernah menjadi peneliti utama diluar penelitian tesis/disertasinya minimal sebanyak 5 (lima) kali dalam 5 (lima) tahun terakhir.

c) Menguasai bidang keilmuan/substansi dan atau metode penelitian sesuai jurusan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

d) Diusulkan oleh jurusan yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

2) Tim Penilai Eksternal

a) Ahli di bidang tertentu yang memiliki pendidikan minimal S2.

b) Pernah menjadi peneliti utama diluar penelitian tesis/disertasinya minimal sebanyak 5 (lima) kali dalam 5 (lima) tahun terakhir.

c) Menguasai bidang keilmuan/substansi dan atau metode penelitian sesuai dengan topik penelitian.

(9)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 9 d) Berasal dari Perguruan Tinggi di DIY/Balitbangkes/Kemenristek

Dikti/lembaga penelitian/instansi lain yang terkait dengan topik penelitian. b. Tugas Tim Penilai Substansi

1) Melaksanakan Pendampingan penyusunan proposal dan seleksi proposal (seleksi substansi dan metodologi) penelitian serta seleksi anggaran untuk 6 (enam) skema Penelitian Pemula, Penelitan Hibah Bersaing, Penelitian Perancangan, Penelitian Antar Profesi, Penelitian Unggulan Poltekkes, dan Penelitian Mandiri.

2) Monitoring pelaksanaan penelitian dalam bentuk supevisi.

3) Memberi masukan pada Presentasi proposal dan Presentasi Laporan akhir. 4) Menandatangani laporan penelitian.

3. Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. a. Susunan Organisasi

Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah tim yang dibentuk berdasarkan SK Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Yoyakarta, terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan beberapa anggota dengan susunan organisasi sebagai berikut:

Pembina : Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Ketua : Pudir I Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Sekretaris : Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Anggota : Staf Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan administrasi kegiatan penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

b. Tugas Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

1) Menyusun rencana anggaran tahunan untuk pelaksanaan penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang meliputi dana seleksi, penelitian, monitoring dan Evaluasi, seminar hasil, Pembinaan dan lain-lain melalui DIPA Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

2) Mensosialisasikan Pedoman Pengelolaan Penelitian di lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

3) Mengidentifikasi dan mensosialisasikan tema-tema penelitian (RIP Poltekkes Kemenkes Yogyakarta);

4) Mengkoordinasikan perencanaan jadwal kegiatan;

5) Menyelenggarakan seleksi proposal (seleksi administrasi);

(10)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 10 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

7) Membuat laporan tentang hasil seleksi proposal penelitian dan daftar proposal yang lulus seleksi dan akan dibiayai, ditujukan kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta untuk diusulkan SK penetapannya kepada Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan;

8) Menyelengarakan seminar hasil penelitian dengan dihadiri Tim Penilai Substansi dan Stakeholder/User/Pimpinan perusahaan yang terkait dengan topik penelitian; 9) Menyusun laporan pelaksanaan penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes

Yogyakarta dan mengirimkannya ke Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dengan tembusan kepada Tim Pengelola Penelitian tingkat Pusat. Selanjutnya Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes mengirimkan laporan tersebut kepada Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan ;

10) Dan lain-lain kegiatan koordinasi terkait dengan penelitian di tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

B. Tata Laksana

1. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta membentuk Tim Pengelola Penelitian dan Tim Penilai Substansi dengan SK Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

2. Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta dapat mengusulkan proposal penelitian.

Pelaksanaan Seleksi Proposal :

Semua proposal yang masuk dilakukan seleksi baik seleksi administrasi maupun seleksi substansi.

a. Seleksi Administrasi

Seleksi administrasi meliputi pemilihan proposal berdasarkan jenis, format penulisan, kelengkapan proposal dan kualifikasi para peneliti. Seleksi Administrasi dilakukan oleh Tim Pengelola Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

b. Seleksi Substansi

Seleksi substansi disesuaikan dengan keenam skema penelitian yang diuraikan pada masing-masing skema penelitian. Seleksi Substansi dilakukan oleh Tim Penilai Substansi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

3. Ethical Clearance (Kaji Etik)

Penelitian yang perlu kaji etik adalah penelitian biomedik (klinik, epidemiologik) dan perilaku (sosial, psikososial) yang melibatkan manusia maupun hewan percobaan sebagai subyek atau peserta penelitian dalam bahasan. Kaidah dalam penelitian yang melibatkan manusia adalah menghormati martabat manusia (respect for person). Betapapun pentingnya tujuan satu penelitian tidak boleh mengesampingkan dan

(11)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 11 sebaliknya harus memperhatikan kesehatan, kesejahteraan, dan pemeliharaan terhadap subyek penelitian.

Komisi Etik berperan dan bertanggung jawab sebagai pengkaji atau penelaah semua protokol peneliti yang melibatkan manusia sebagai subyek secara langsung maupun menggunakan informasi tentang kesehatan manusia sebagai subyek penelitian, sebelum penelitian tersebut dilakukan/dilaksanakan. Secara khusus kajian ini menitikberatkan pada masalah Etik dari perlakuan yang akan dialami oleh subyek, kerahasiaan (confidentiality) dan kenyamanan pribadi (privacy) subyek. Protokol yang akan dikaji oleh Komisi Etik seyogyanya telah dikaji secara ilmiah oleh suatu Tim pengkaji ilmiah di institusi yang bersangkutan dan diyatakan layak untuk dilakukan.

Permohonan pengkajian etik harus diajukan oleh peneliti yang memiliki keahlian sesuai dan tanggungjawab atas pelaksanaan penelitian secara etis dan ilmiah. Protokol penelitian harus sudah lulus pengkajian ilmiah, oleh komisi ilmiah (jika ada). Jika tidak ada, maka Komisi Etik harus melakukan kajian etik dan ilmiah sekaligus. Kaji etik dapat diajukan pada institusi penilai proposal atau institusi/Perguruan Tinggi lain tempat dilakukan penelitian (misalnya: Komisi Etik Rumah Sakit). Kaji etik juga dapat diajukan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI.

4. Pelaksanaan Penelitian

Pada saat pelaksanaan penelitian, peneliti harus membuat progress report mengenai proses penelitian, mekanisme pelaksanaan dan unsur–unsur yang terlibat. Peneliti menggunakan logbook untuk mencatat seluruh rangkaian penelitian yang dilakukan (lampiran 9).

5. Monitoring Pelaksanaan Penelitian

Monitoring terhadap pelaksanaan penelitian dilakukan pada ke 6 (enam) skema penelitian oleh peneliti, Tim Penilai Substansi, dan Tim Pengelola Penelitian Tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Hal-hal yang diperhatikan pada saat dilakukan monitoring dapat dilihat pada lampiran format Monitoring.

6. Seminar Hasil

Setelah seluruh rangkaian kegiatan penelitian selesai dilaksanakan, peneliti wajib melakukan seminar hasil penelitian. Dalam seminar hasil tersebut Tim Penilai Substansi membahas hasil penelitian. Seminar hasil juga dapat dihadiri oleh instansi kesehatan setempat seperti Dinas Kesehatan, rumah sakit, pimpinan unit kerja di lokasi penelitian dan dapat juga dihadiri oleh pengelola industri dan stakeholder terkait. 7. Pelaporan / Laporan Akhir

Para peneliti diwajibkan memberikan laporan kemajuan kegiatan penelitian mereka kepada Tim Pengelola Penelitian sesuai dengan jadwal kegiatan. Apabila diadakan supervisi/kunjungan oleh Tim Pengelola Penelitian ataupun Tim penilai Substansi,

(12)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 12 maka peneliti harus dapat menunjukkan hasil-hasil penelitian mereka sampai saat kunjungan tersebut. Selanjutnya tim peneliti diwajibkan menulis laporan akhir hasil penelitian dalam bahasa Indonesia yang baik, disertai abstrak yang harus ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

8. Publikasi

Hasil Penelitian yang telah dilaksanakan untuk dapat dipublikasikan melalui media jurnal/ prosiding/Poster/Seminar/Riset Expo/media lain.

9. Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Hasil penelitian berorientasi pada HKI diteruskan ke Kemenkumham RI untuk didaftarkan sebagai hasil dari Kekayaan Intelektual. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dapat menfasilitasi mendaftaran HKI terebut.

(13)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 13

BAB IV

PENELITIAN PEMULA A. Pendahuluan

Program Penelitian Pemula dimaksudkan sebagai kegiatan penelitian dalam rangka membina dan memfasilitasi para peneliti pemula untuk meningkatkan kemampuannya dalam penelitian di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Cakupan program ini adalah penelitian-penelitian yang dahulu diwadahi dalam Riset Pembinaan Tenaga Kesehatan (Risbinakes) yang meliputi bidang kesehatan. Selain untuk membina kemampuan meneliti, program ini juga diharapkan dapat menjadi sarana latihan bagi dosen pemula untuk mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal ilmiah lokal yang mempunyai ISSN. Penelitian ini diperuntukkan bagi dosen pemula dengan jabatan fungsional Asisten Ahli dan Lektor, serta calon dosen dengan Jabatan Fungsional Umum.

B. Tujuan

Tujuan dari Penelitian Pemula ini adalah:

1. Membina kemampuan dan keterampilan meneliti bagi dosen pemula dan calon dosen; 2. Fasilitasi bagi dosen pemula dan calon dosen untuk melatih dan mempublikasikan hasil

penelitian;

3. Ikut memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan bidang keilmuan masing-masing.

C. Ruang Lingkup dan Cakupan Penelitian

Tabel.2 Ruang Lingkup dan Cakupan Penelitian Pemula

Ruang Lingkup Cakupan

Bidang Analis Kesehatan Parasitologi; Bakteriologi; Mikologi; Kimia Klinik; Serologi/Imunologi; Hematologi; Virologi; Toksikologi; Analisis Air, Makanan, dan Minuman; Histoteknologi; Transfusi Darah; Teknik Instrumentasi dan Teknologi Tepat Guna; Manajemen Laboratorium; dan Pendidikan Analis Kesehatan

Bidang Gizi Gizi Masyarakat; Dietetika; Komunikasi dan Konsultasi Gizi; Teknolgi Pangan; Gizi Institusi; Gizi Industri; dan Pendidikan Gizi.

Bidang Kebidanan Pelayanan Kebidanan; Kesehatan Ibu dan Anak; KB dan Kesehatan Reproduksi, Manajemen Pelayanan KIA, KB; Promosi Kesehatan Ibu dan Anak; Pendidikan Kebidanan; Kebidanan Komunitas; Komplementer dalam Kebidanan; Lingkup Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil, Nifas, Periode Maternal, Perinatal, Neonatal, Remaja, Obstentri & Ginekologi.

Bidang Keperawatan Keperawatan Medikal Bedah; Keperawatan Maternitas; Keperawatan Anak; Keperawatan Jiwa; Keperawatan Komunitas

(14)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 14

Ruang Lingkup Cakupan

Bidang Keperawatan Gigi Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut melalui Promotif, Preventif, Kuratif; Manajemen Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi; Pengembangan Pendidikan Keperawatan Gigi.

Bidang Kesehatan Lingkungan

Pelayanan Kesehatan Lingkungan; Penyehatan Makanan, Air, Udara dan Tanah; Pengelolaan Sampah; Pengendalian Vektor; dan Kesehatan Kerja

D. Luaran Penelitian

Luaran Penelitian Pemula adalah :

1. Pengayaan bahan ajar dan metodologi pengajaran; 2. Publikasi (jurnal/prosiding/media lain).

3. HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

E. Kriteria Peneliti

Kriteria dan persyaratan umum peneliti sebagai berikut:

1. Peneliti adalah dosen tetap atau Calon Dosen di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang mempunyai NIDN atau NUPN;

2. Tim Peneliti berjumlah maksimal 3 orang (1 orang Ketua dan 2 orang anggota);

3. Ketua tim peneliti berpendidikan S-2 dengan jabatan fungsional setinggi- tingginya Lektor;

4. Dalam tahun yang sama, tim peneliti hanya diperbolehkan mengusulkan 1 (satu) proposal penelitian baik sebagi ketua maupun sebagai anggota peneliti;

5. Ketua peneliti tidak sedang menjadi ketua peneliti pada penelitian lain yang dibiayai oleh Kementerian Kesehatan.

6. Peneliti mengusulkan usulan penelitian yang relevan dengan bidang ilmu yang ditekuni dan mata kuliah yang diampu.

7. Biaya maksimal Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)/Judul Penelitian untuk dosen, dan Rp.5.000.000,- /judul penelitian untuk calon dosen.

F. Sistematika Usulan Penelitian

Usulan Penelitian Pemula maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi kecuali ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika sebagai berikut:

1. Halaman Sampul (Lampiran 2); 2. Halaman pengesahan (Lampiran 3); 3. Daftar isi;

(15)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 15 Tulis uraian singkat proposal yang disusun secara ilmiah tentang permasalahan yang akan diteliti, hipotesis (bila ada), kegunaan manfaat penelitian, rencana kegiatan, dan metodologi yang akan digunakan;

5. BAB I. PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian. Perlu dikemukakan hal-hal yang melandasi atau argumentasi yang menguatkan penelitian tersebut untuk dilaksanakan. Masalah yang akan diteliti harus dirumuskan secara jelas disertai dengan pendekatan dan konsep untuk menjawab permasalahan, pengujian hipotesis (apabila ada) atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian;

6. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Uraikan secara jelas kajian pustaka yang melandasi timbulnya gagasan dan permasalahan yang akan diteliti dengan menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan penelitian. Pustaka yang digunakan sebaiknya mutakhir (maksimum 10 tahun terakhir) dengan mengutamakan artikel pada jurnal ilmiah yang relevan;

7. BAB II. METODE PENELITIAN

Uraikan secara rinci metode yang akan digunakan meliputi : 1) T ahapan-tahapan penelitian,; 2) Rancangan penelitian/desain penelitian; 3) Model yang digunakan; 4) Perubahan/variable dan definisi operasional yang diamati/diukur; 5) L okasi penelitian; 6) Populasi dan sampel (termasuk teknik penarikan sampel); 7) Teknik pengumpulan data; 8) Instrumen penelitian; dan 9) Analisis data. Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif perlu dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, serta penafsiran dan penarikan kesimpulan penelitian;

8. BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN a. Biaya Penelitian

Anggaran biaya yang diajukan disusun secara rinci dan dilampirkan sesuai dengan format pada tabel 3.

Tabel 3. Format Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Pemula

No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)

1 Honor Pembantu Peneliti atau petugas survey, Jasa olah Data (Maks. 20%).

2 Bahan habis pakai, ditulis secara terperinci sesuai dengan kebutuhan (40–60%). 3 Perjalanan (Maks 15%).

4 Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan, dan lainnya (10 -.15%)

(16)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 16 b. Jadwal Kegiatan

Jadwal Kegiatan disusun dalam bentuk bar chart, seperti berikut : Tabel 4. Format Jadwal Kegiatan Penelitian Pemula

No Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Kegiatan 1 2 Kegiatan 2 n Kegiatan n 9. DAFTAR PUSTAKA

Tuliskan semua publikasi/pustaka yang digunakan sebagai rujukan dalam menulis proposal. Daftar Pustaka disusun berdasarkan sistem nama dan tahun dengan urutan abjad nama pengarang, tahun penerbitan, judul tulisan, dan sumber atau penerbit (Vancouver system). Untuk pustaka yang berasal dari jurnal ilmiah, perlu juga mencantumkan nama jurnal, volume dan nomor penerbitan, serta halaman dimana artikel tersebut dimuat. Hanya pustaka yang dikutip dalam usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka;

10. LAMPIRAN

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian (lampiran 4.a)

Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian menjelaskan fasilitas yang menunjang penelitian, yaitu prasarana utama yang diperlukan dalam penelitian ini dan ketersediaannya di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Apabila tidak tersedia, jelaskan bagaimana cara mengatasinya.

Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas. (lampiran 5) Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota (lampiran 6 )

Lampiran 5. Surat pernyataan ketua peneliti (lampiran 7 )

G. Besaran dan Sumber Dana Penelitian

1. Besaran dana penelitian untuk setiap judul penelitian maksimal Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per Judul untuk Dosen dan Rp 5.000.000,-(Lima Juta Rupiah) per Judul untuk Calon Dosen

2. Sumber dana berasal dari DIPA Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

H. Seleksi dan Evaluasi Proposal

Seleksi dan evaluasi proposal Penelitian Pemula dilakukan dalam bentuk desk evaluasi. Komponen penilaian desk evaluasi proposal menggunakan formulir pada lampiran 8.A.

(17)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 17 Dosen (Proposal)

Tim Pengelola Penelitian Tk. Poltekkes Kemenkes

Yogyakarta

Tim Penilai Substansi (Tim Penilai Internal dan Eksternal)

Poltekkes Kemenekes Yogyakarta 1 2b 2a 3 7 4,5 Dosen (Protokol) 3 6a Komisi Etik 6b 8 7 9 7 10 Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Kapusdik SDM Kes Kemenkes RI 11 12 13a 13b Pelaksanaan Penelitian 13c

Mekanisme seleksi Proposal

Pengajuan proposal dilakukan dengan mengikuti tahapan berikut:

1. Proposal disusun oleh dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta berdasarkan Pedoman Pengembangan Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan dikirim ke Tim Pengelola Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

2. Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta melakukan seleksi administratif terhadap proposal yang masuk. Jika lulus, proposal dikirimkan kepada Tim Penilai Substansi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta untuk dilakukan seleksi kelayakan substansi serta metodologi sebuah proposal penelitian (2a). Jika tidak lulus, proposal dikembalikan kepada dosen yang mengusulkan (2b);

3. Tim pengelola penelitian berkoordinasi dengan tim Penilai Substansi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta untuk melakukan seleksi proposal melalui presentasi oleh dosen pengusul. Proposal yang lulus dengan perbaikan dan harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan saran yang diberikan oleh Penilai;

4. Tim Penilai Internal berkoordinasi dengan Tim Penilai Eksternal Poltekkes Kemenkes Yogyakarta melakukan penilaian terhadap presentasi dosen pengusul. Proposal yang lulus dengan perbaikan dan harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan saran yang diberikan oleh Penilai;

5. Tim Penilai selanjutnya mengirimkan berita acara hasil seleksi proposal ke Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

6. Proposal diperbaiki sesuai feedback hasil penilaian Tim Penilai Substansi menjadi protokol (6a) untuk pengajuan ethical clearance (6b)(dapat dilakukan bersamaan dengan presentasi proposal);

(18)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 18 sampel harus dilengkapi dengan Persetujuan Subyek Penelitian dan Informed Consent diajukan ke komisi etik untuk dilakukan Kaji Etik;

8. Komisi Etik akan mengeluarkan surat persetujuan etik (ethical clearance);

9. Protokol yang sudah lengkap dikirimkan kembali kepada Tim Pengelola Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes;

10. Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta membuat laporan dan daftar protokol penelitian yang lulus seleksi, berdasarkan Berita Acara Seleksi Proposal kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

11. Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta mengirimkan proposal penelitian yang lulus seleksi kepada Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan untuk dikukuhkan dengan SK Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tentang penetapan proposal yang lulus dan dibiayai pada tahun berjalan;

12. Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan menerbitkan Surat Keputusan penetapan proposal yang lulus seleksi dan selanjutnya dikirimkan kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

13. Setelah menerima SK Penetapan Proposal yang lulus seleksi, Tim Pengelola Penelitian tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta (13a) melakukan koordinasi dengan dosen peneliti (13b) dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian (13c). Selama penelitian berlangsung, Tim Penilai Substansi tingkat Politeknik Kesehatan melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi.

I. Pelaksanaan dan Pelaporan

Pelaksanaan Penelitian Pemula dipantau dan dievaluasi oleh tim pengelola penelitian dan Tim Penilai Substansi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Hasil pemantauan dan evaluasi dilaporkan oleh masing-masing Tim Penilai Substansi. Penilaian dan evaluasi menggunakan formulir evaluasi. Pada akhir pelaksanaan penelitian, setiap peneliti melaporkan kegiatan hasil penelitian dalam bentuk kompilasi luaran penelitian. Setiap peneliti wajib melaporkan pelaksanaan penelitan dengan melakukan hal-hal berikut:

1. Mencatat semua kegiatan pelaksanaan program pada Buku Catatan Harian Penelitian (lihat logbook lampiran 9) dan mengisi kegiatan harian secara rutin terhitung sejak penandatanganan perjanjian penelitian;

2. Menyiapkan bahan pemantauan oleh tim pengelola penelitian dan tim penilai substansi tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dengan mengisi laporan kemajuan dengan sistematika pada lampiran 10;

3. Menyiapkan bahan presentasi kelayakan capaian (format penilaian lihat lampiran 11) untuk disampaikan ke Penilai Substansi;

(19)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 19 4. Menyusun Laporan akhir yang telah disahkan oleh Penilai Substansi dan Direktur

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta disertai luaran penelitian (publikasi ilmiah, makalah yang diseminarkan, bahan ajar dan lain-lain) atau dokumen bukti luaran (lampiran 10).

J. Publikasi

Hasil Penelitian yang telah dilaksanakan dipublikasikan melalui media jurnal/ prosiding/Poster/Seminar/Riset Expo/media lain.

K. Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Hasil penelitian berorientasi pada HKI diteruskan ke Kemenkumham RI untuk didaftarkan sebagai hasil dari Kekayaan Intelektual. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dapat menfasilitasi pendaftaran/Usulan HKI ke Kemenkumham R.I.

(20)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 20

BAB V

PENELITIAN HIBAH BERSAING

A. Pendahuluan

Penelitian Hibah Bersaing merupakan skema penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang diarahkan pada kompetisi penelitian diantara para dosen pada bidang penelitian Dosen (research topic) yang telah ditetapkan oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta dengan mengacu pada Rencana Induk Penelitian (RIP) Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta dan sesuai dengan kebijakan rencana strategis pengembangan penelitian Badan PPSDM Kesehatan. Sasaran penelitian Hibah Bersaing adalah dihasilkannya karya inovasi bersifat terapan berupa rekayasa teknologi (technology engineering) dan rekayasa sosial (social engineering) pada bidang-bidang kesehatan guna meningkatkan efektiftas pembangunan kesehatan pada tingkat regional. Penelitian Hibah Bersaing Dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta diharapkan dapat mengantisipasi kebutuhan IPTEK pembangunan kesehatan, sehingga penelitian harus bersifat inovatif, aplikatif dan berorientasi kebutuhan program dan kebutuhan pasar. Produk/hasil penelitian juga dapat bersifat bukan benda (intangible), misalnya kajian untuk memperbaiki kebijakan institusi pemerintah, maupun model.

B. Tujuan

Tujuan Penelitian Hibah Bersaing Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah:

1. Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan serta kepekaan dosen dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan kesehatan, perubahan masyarakat dan lingkungan melalui kegiatan penelitian;

2. Fasilitasi bagi dosen untuk membangun jejaring kerjasama antara peneliti dengan stakeholder;

3. Menghasilkan karya inovasi dan pengembangan berbagai produk di bidang iptek-sosbud yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun dunia industri.

C. Ruang Lingkup dan Cakupan Penelitian

Tabel.5 Ruang Lingkup dan Cakupan Penelitian Hibah Bersaing

Ruang Lingkup Cakupan

Bidang Analis Kesehatan Parasitologi; Bakteriologi; Mikologi; Kimia Klinik; Serologi/Imunologi; Hematologi; Virologi; Toksikologi; Analisis Air, Makanan, dan Minuman; Histoteknologi; Transfusi Darah; Teknik Instrumentasi dan Teknologi Tepat Guna; Manajemen Laboratorium; dan Pendidikan Analis Kesehatan

(21)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 21

Ruang Lingkup Cakupan

Bidang Gizi Gizi Masyarakat; Dietetika; Komunikasi dan Konsultasi Gizi; Teknolgi Pangan; Gizi Institusi; Gizi Industri; dan Pendidikan Gizi.

Bidang Kebidanan Pelayanan Kebidanan; Kesehatan Ibu dan Anak; KB dan Kesehatan Reproduksi, Manajemen Pelayanan KIA, KB; Promosi Kesehatan Ibu dan Anak; Pendidikan Kebidanan; Kebidanan Komunitas; Komplementer dalam Kebidanan; Lingkup Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil, Nifas, Periode Maternal, Perinatal, Neonatal, Remaja, Obstentri & Ginekologi.

Bidang Keperawatan Keperawatan Medikal Bedah; Keperawatan Maternitas; Keperawatan Anak; Keperawatan Jiwa; Keperawatan Komunitas

Bidang Keperawatan Gigi Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut melalui Promotif, Preventif, Kuratif; Manajemen Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi; Pengembangan Pendidikan Keperawatan Gigi.

Bidang Kesehatan Lingkungan

Pelayanan Kesehatan Lingkungan; Penyehatan Makanan, Air, Udara dan Tanah; Pengelolaan Sampah; Pengendalian Vektor; dan Kesehatan Kerja

D. Luaran Penelitian

Luaran Penelitian Hibah Bersaing adalah:

1. Produk iptek-sosbud (produk, metode teknologi tepat guna, blueprint, model, rekayasa sosial);

2. Publikasi (ilmiah, ilmiah-populer, seminar nasional oleh Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, booklet, leaflet, ataupun bahan ajar).

3. Berorientasi pada HKI. Hasil penelitian berorientasi pada HKI diteruskan ke Kemenkumham RI untuk didaftarkan sebagai hasil dari Kekayaan Intelektual.

E. Kriteria Peneliti

Kriteria dan persyaratan umum Peneliti sebagai berikut:

1. Peneliti adalah dosen tetap di Politeknik Kesehatan Kemenkes yang mempunyai NIDN;

2. Tim peneliti berjumlah maksimal 3 orang (1 orang ketua dan 2 orang anggota);

3. Ketua dan anggota tim peneliti berpendidikan S-2 dan dengan jabatan fungsional Lektor Kepala atau Lektor;

4. Dalam tahun yang sama, tim peneliti hanya diperbolehkan mengusulkan 1 (satu) proposal penelitian baik sebagi ketua maupun sebagai anggota peneliti;

5. Ketua peneliti tidak sedang menjadi ketua peneliti pada penelitian lain yang dibiayai oleh Kementerian Kesehatan.

(22)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 22

F. Sistematika Usulan Penelitian

Usulan Penelitian Hibah Bersaing maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi kecuali ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika sebagai berikut:

1. Halaman sampul (lampiran 2); 2. Halaman pengesahan (lampiran 3); 3. Daftar isi;

4. Ringkasan (maksimum 1 halaman)

Kemukakan tujuan jangka panjang dan target khusus yang ingin dicapai serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan;

5. BAB I. PENDAHULUAN

Uraian latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi (keutamaan penelitian). Pada bab ini juga diperjelaskan temuan apa yang ditargetkan serta kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan dan kesehatan;

6. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Kemukakan pustaka dalam bidang yang akan diteliti dengan mengacu kepada referensi yang sesuai, jurnal yang up to date dan relevan. Perlu juga dikemukakan topik-topik penelitian terkait, sehingga bisa menggambarkan keaslian penelitian dan perkembangan penelitian yang dilaksanakan. Kemukakan kerangka teori/kerangka pikir/kerangka konsep/landasan teori yang menggambarkan alur pikir penelitian.

7. BAB III. METODE PENELITIAN

Uraikan secara rinci metode yang akan digunakan meliputi : 1) T ahapan-tahapan penelitian; 2) Rancangan penelitian/desain penelitian; 3) Model yang digunakan; 4) Perubahan/variable dan definisi operasional yang diamati/diukur; 5) lokasi penelitian; 6) Populasi dan sampel (termasuk teknik penarikan sampel); 7) Teknik pengumpulan data; 8) Instrumen penelitian; dan 9) Analisis data. Perlu dilakukan uji penerimaan dari produk yang dihasilkan.

8. BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN a. Biaya Penelitian

Anggaran biaya yang diajukan disusun secara rinci dan dilampirkan sesuai dengan format berikut ini:

Tabel 6. Format Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Hibah Bersaing

No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)

1 Honor Pembantu peneliti, Petugas Survey, Jasa olah data (Maks. 30%).

(23)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 23 2 Bahan habis pakai, ditulis secara terperinci

sesuai dengan kebutuhan (30–40%).

3 Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa (15–25%).

4 Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan, dan lainnya sebutkan (Maks. 15%) Jumlah

b. Jadwal Kegiatan

Jadwal Kegiatan disusun dalam bentuk bar chart untuk rencana penelitian yang diajukan sebagai berikut:

Tabel 7. Format Jadwal Kegiatan Penelitian Hibah Bersaing

No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kegiatan 1 2 Kegiatan 2

3 Uji Penerimaan produk n Kegiatan n

9. DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun, pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber (Vancouver system). Hanya pustaka yang dikutip dalam usulan penelitian yang dicantumkan di dalam daftar pustaka.

10. LAMPIRAN

Lampiran 1 Justifikasi Anggaran Penelitian (lampiran 4.b);

Lampiran 2 Dukungan sarana dan prasarana penelitian menjelaskan fasilitas yang menunjang penelitian, yaitu parasarana utama yang diperlukan dalam penelitian ini dan ketersediaannya di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, industri/stakeholder yang terkait. Apabila tidak tersedia, jelaskan bagaimana cara mengatasinya.;

Lampiran 3 Susunan organisasi tim peneliti dan pemberian tugas (lampiran 5);

Lampiran 4 Nota kesepahaman MOU atau pernyataan kesediaan dari Poltekkes mitra, atau instansi mitra dan stakeholder atau industri terkait (apabila ada); Lampiran 5 Biodata ketua dan anggota (lampiran 6);

Lampiran 6. Surat pernyataan ketua peneliti (lampiran 7).

G. Besaran dan Sumber Dana Penelitian

1. Besaran dana stimulan yang bersumber dari internal Politeknik Kesehatan Kemenkes untuk setiap judul penelitian maksimal sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh juta rupiah); 2. Sumber dana berasal dari DIPA Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

(24)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 24 Dosen (Proposal)

Tim Pengelola Penelitian Tk. Poltekkes Kemenkes

Yogyakarta

Tim Penilai Substansi (Tim Penilai Internal dan Eksternal)

Poltekkes Kemenekes Yogyakarta 1 2b 2a 3 7 4,5 Dosen (Protokol) 3 6a Komisi Etik 6b 8 7 9 7 10 Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Kapusdik SDM Kes Kemenkes RI 11 12 13a 13b Pelaksanaan Penelitian 13c

H. Seleksi dan Evaluasi Proposal

Seleksi dan evaluasi proposal Penelitian Hibah Bersaing dilakukan dalam dua tahapan, yaitu (a) desk evaluasi dan (b) Komponen penilaian desk evaluasi proposal menggunakan formulir sebagaimana pada lampiran 8. Sedangkan komponen penilaian pembahasan proposal menggunakan formulir sebagaimana pada lampiran 12.

Mekanisme seleksi usulan proposal penelitian dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Mekanisme Seleksi Proposal

Mekanisme Seleksi:

1. Dosen pengusul menyampaikan proposal Penelitian Hibah Bersaing kepada Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta untuk dilakukan seleksi administrasi oleh Tim Pengelola Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

2. Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta melakukan seleksi administratif terhadap proposal yang masuk. Jika lulus, proposal dikirimkan kepada Tim Penilai Substansi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta untuk dilakukan seleksi kelayakan substansi serta metodologi sebuah proposal penelitian (2a). Jika tidak lulus, proposal dikembalikan kepada dosen yang mengusulkan (2b);

3. Tim pengelola penelitian berkoordinasi dengan tim Penilai Substansi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta untuk melakukan seleksi proposal melalui presentasi oleh dosen pengusul. Proposal yang lulus dengan perbaikan dan harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan saran yang diberikan oleh Penilai;

4. Tim Penilai Internal berkoordinasi dengan Tim Penilai Eksternal Poltekkes Kemenkes Yogyakarta melakukan penilaian terhadap presentasi dosen pengusul. Proposal yang lulus dengan perbaikan dan harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan saran yang diberikan oleh Penilai;

(25)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 25 5. Tim Penilai selanjutnya mengirimkan berita acara hasil seleksi proposal ke Tim

Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

6. Proposal diperbaiki sesuai feedback hasil penilaian Tim Penilai Substansi menjadi protokol (6a) untuk pengajuan ethical clearance (6b)(dapat dilakukan bersamaan dengan presentasi proposal);

7. Protokol yang mengikutsertakan manusia dan memanfaatkan hewan coba sebagai sampel harus dilengkapi dengan Persetujuan Subyek Penelitian dan Informed Consent diajukan ke komisi etik untuk dilakukan Kaji Etik;

8. Komisi Etik akan mengeluarkan surat persetujuan etik (ethical clearance);

9. Protokol yang sudah lengkap dikirimkan kembali kepada Tim Pengelola Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes;

10. Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta membuat laporan dan daftar protokol penelitian yang lulus seleksi, berdasarkan Berita Acara Seleksi Proposal kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

11. Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta mengirimkan proposal penelitian yang lulus seleksi kepada Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan untuk dikukuhkan dengan SK Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tentang penetapan proposal yang lulus dan dibiayai pada tahun berjalan;

12. Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan menerbitkan Surat Keputusan penetapan proposal yang lulus seleksi dan selanjutnya dikirimkan kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

13. Setelah menerima SK Penetapan Proposal yang lulus seleksi, Tim Pengelola Penelitian tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta (13a) melakukan koordinasi dengan dosen peneliti (13b) dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian (13c). Selama penelitian berlangsung, Tim Penilai Substansi tingkat Politeknik Kesehatan melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi.

I. Pelaksanaan dan Pelaporan

Pelaksanaan Penelitian Hibah Bersaing dipantau dan dievaluasi oleh tim penilai Substansi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Hasil pemantauan dan ev aluasi tim penilai institusi dilaporkan ke Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Selanjutnya tim penilai institusi melakukan kunjungan lapangan (site visit) dan evaluasi pelaksanaan penelitian pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta. Pada akhir pelaksanaan penelitian, setiap peneliti melaporkan hasil kegiatan penelitian dalam bentuk kompilasi luaran penelitian. Setiap peneliti wajib melaporkan pelaksanaan penelitian dengan melakukan hal-hal berikut:

(26)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 26 lampiran 9) dan mengisi kegiatan harian secara rutin terhitung sejak penandatanganan perjanjian penelitian;

2. Menyiapkan bahan pemantauan oleh Penilai Substansi dengan mengisi laporan kemajuan dengan sistematika seperti pada lampiran 10;

3. Menyiapkan bahan presentasi kelayakan capaian (format penilaian lihat lampiran 11) untuk disampaikan ke Penilai;

4. Menyusun Laporan akhir yang telah disahkan oleh Penilai Substansi dan Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta disertai luaran penelitian (publikasi ilmiah, paten, makalah yang diseminarkan, produk teknologi tepat guna, dan lain-lain) atau dokumen bukti luaran (lampiran 10).

J. Publikasi

Hasil Penelitian yang telah dilaksanakan dipublikasikan melalui media jurnal/ prosiding/Poster/Seminar/Riset Expo/media lain.

K. Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Hasil penelitian berorientasi pada HKI diteruskan ke Kemenkumham RI untuk didaftarkan sebagai hasil dari Kekayaan Intelektual. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dapat menfasilitasi pendaftaran/Usulan HKI ke Kemenkumham R.I.

(27)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 27 BAB VI

PENELITIAN PERANCANGAN A. Pendahuluan

Kegiatan Penelitian Perancangan diluncurkan untuk mendorong dosen melakukan penelitian dasar dalam rangka memperoleh modal ilmiah yang mungkin tidak berdampak secara ekonomi dalam jangka pendek. Hal ini merupakan perbedaan paling penting dibandingkan dengan penelitian hibah bersaing.

Penelitian Perancangan berorientasi kepada penjelasan atau penemuan (invensi) untuk mengantisipasi suatu gejala/fenomena, kaidah, model atau postulat baru, metode, blueprint, prototip, sistem, kebijakan, model, Rancangan atau Formula baru, rekayasa sosial dalam rangka mendukung penelitian terapan.

B. Tujuan

Tujuan kegiatan Penelitian Perancangan adalah:

1. Mendorong dosen melakukan penelitian dasar yang bersifat temuan sehingga memperoleh invensi, baik metode atau rancangan atau desain atau formula atau bentuk atau skema baru yang belum pernah ada sebelumnya;

2. Memperoleh modal ilmiah yang dapat mendukung perkembangan penelitian terapan; 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah dosen.

C. Ruang Lingkup dan Cakupan Penelitian

Tabel.8 Ruang Lingkup dan Cakupan Penelitian Perancangan

Ruang Lingkup Cakupan

Bidang Analis Kesehatan Parasitologi; Bakteriologi; Mikologi; Kimia Klinik; Serologi/Imunologi; Hematologi; Virologi; Toksikologi; Analisis Air, Makanan, dan Minuman; Histoteknologi; Transfusi Darah; Teknik Instrumentasi dan Teknologi Tepat Guna; Manajemen Laboratorium; dan Pendidikan Analis Kesehatan

Bidang Gizi Gizi Masyarakat; Dietetika; Komunikasi dan Konsultasi Gizi; Teknolgi Pangan; Gizi Institusi; Gizi Industri; dan Pendidikan Gizi.

Bidang Kebidanan Pelayanan Kebidanan; Kesehatan Ibu dan Anak; KB dan Kesehatan Reproduksi, Manajemen Pelayanan KIA, KB; Promosi Kesehatan Ibu dan Anak; Pendidikan Kebidanan; Kebidanan Komunitas; Komplementer dalam Kebidanan; Lingkup Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil, Nifas, Periode Maternal, Perinatal, Neonatal, Remaja, Obstentri & Ginekologi.

Bidang Keperawatan Keperawatan Medikal Bedah; Keperawatan Maternitas; Keperawatan Anak; Keperawatan Jiwa; Keperawatan Komunitas

(28)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 28 Bidang Keperawatan Gigi Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut melalui

Promotif, Preventif, Kuratif; Manajemen Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi; Pengembangan Pendidikan Keperawatan Gigi.

Bidang Kesehatan Lingkungan

Pelayanan Kesehatan Lingkungan; Penyehatan Makanan, Air, Udara dan Tanah; Pengelolaan Sampah; Pengendalian Vektor; dan Kesehatan Kerja

D. Luaran Penelitian

Luaran wajib dari Penelitian Perancangan ini adalah publikasi dalam jurnal ilmiah terakreditasi atau jurnal ilmiah bereputasi internasional. Sedangkan luaran tambahan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Produk ipteks-sosbud (metode, blueprint, prototip, sistem, kebijakan, model, rancangan atau Formula baru, rekayasa sosial);

2. HKI dan/atau bahan ajar.

E. Kriteria dan Pengusulan

Kriteria dan persyaratan umum pengusulan Penelitian Perancangan adalah:

1. Ketua tim peneliti adalah dosen bergelar minimum S-2 dengan jabatan fungsional Lektor / Lektor Kepala atau dosen bergelar Doktor dengan jabatan minimal Lektor, sedangkan anggota tim peneliti boleh bergelar S-2 dengan jabatan di bawah Lektor Kepala;

2. Tim peneliti berjumlah maksimum tiga orang (satu ketua dan dua anggota) dengan tugas dan peran setiap peneliti diuraikan secara jelas dan disetujui oleh yang bersangkutan, disertai bukti tanda tangan pada setiap biodata yang dilampirkan; 3. Ketua dan semua anggota tim peneliti harus memiliki track-record publikasi ilmiah

yang relevan dengan bidang keilmuan dan mata kuliah yang diampu;

4. Jangka waktu penelitian adalah 1 tahun, dengan biaya berkisar antara Rp25.000.000,- /judul/tahun;

5. Dalam tahun yang sama, tim peneliti hanya diperbolehkan mengusulkan 1 (satu) proposal penelitian baik sebagi ketua maupun sebagai anggota peneliti;

6. Ketua peneliti tidak sedang menjadi ketua peneliti pada penelitian lain yang dibiayai oleh Kementerian Kesehatan.

F. Sistematika Usulan Penelitian

Usulan Penelitian Perancangan maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis menggunakan font

Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi kecuali ringkasan satu spasi dan

(29)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 29

1. Halaman sampul (lampiran 2) 2. Halaman pengesahan (lampiran 3) 3. Daftar isi

4. Ringkasan (maksimum satu halaman)

Kemukakan tujuan jangka panjang dan target khusus yang ingin dicapai serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan. 5. BAB I. PENDAHULUAN

Uraikan latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bab ini juga dijelaskan temuan yang ditargetkan (gejala atau kaidah, metode, atau antisipasi) yang mempunyai kontribusi mendasar pada bidang ilmu dengan penekanan pada gagasan perancangan dan orisinil untuk mendukung pengembangan IPTEKS-SOSBUD.

6. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Kemukakan state of the art dalam bidang yang diteliti, gunakan sumber pustaka acuan primer yang relevan dan terkini dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah. Jelaskan juga studi pendahuluan yang telah dilaksanakan dan hasil yang sudah dicapai dalam bentuk peta jalan penelitian secara utuh.

7. BAB III. METODE PENELITIAN

Lengkapi dengan alur penelitian dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan dalam 1 tahun dalam bentuk

fishbone diagram. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan pentahapan yang

jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dimana akan dilaksanakan, dan indikator capaian yang terukur.

8. BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN a. Biaya Penelitian

Anggaran biaya yang diajukan disusun secara rinci dan dilampirkan dengan format berikut :

Tabel 9. Format Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Perancangan yang Diajukan Setiap Tahun

No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)

Tahap I Tahap II

1

Honor Pembantu peneliti, Petugas

Survey, Jasa olah data (Maks. 30%).

(30)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 30

40%)

3 Perjalanan (15–25%)

4 Lain-lain: publikasi, seminar, laporan, lainnya sebutkan (Maks. 15%)

Jumlah

b. Jadwal Kegiatan

Jadwal Kegiatan disusun dalam bentuk bar chart untuk rencana penelitian yang diajukan sebagai berikut:

Tabel 10. Format Jadwal Kegiatan Penelitian Perancangan

No Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Kegiatan 1 2 Kegiatan 2 3 Kegiatan 3 n Kegiatan n

9. DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun, pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber (Vancouver system). Hanya pustaka yang dikutip dalam usulan penelitian yang dicantumkan di dalam daftar pustaka.

10. LAMPIRAN

Lampiran 1 Justifikasi Anggaran Penelitian (lampiran 4);

Lampiran 2 Dukungan sarana dan prasarana penelitian menjelaskan fasilitas yang menunjang penelitian, yaitu parasarana utama yang diperlukan dalam penelitian ini dan ketersediaannya di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, industri/stakeholder yang terkait. Apabila tidak tersedia, jelaskan bagaimana cara mengatasinya.;

Lampiran 3 Susunan organisasi tim peneliti dan pemberian tugas (lampiran 5);

Lampiran 4 Nota kesepahaman MOU atau pernyataan kesediaan dari Poltekkes mitra, atau instansi mitra dan stakeholder atau industri terkait (apabila ada); Lampiran 5 Biodata ketua dan anggota (lampiran 6);

(31)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 31 Dosen (Proposal)

Tim Pengelola Penelitian Tk. Poltekkes Kemenkes

Yogyakarta

Tim Penilai Substansi (Tim Penilai Internal dan Eksternal)

Poltekkes Kemenekes Yogyakarta 1 2b 2a 3 7 4,5 Dosen (Protokol) 3 6a Komisi Etik 6b 8 7 9 7 10 Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Kapusdik SDM Kes Kemenkes RI 11 12 13a 13b Pelaksanaan Penelitian 13c

G. Besaran dan Sumber Dana Penelitian

1. Besaran dana stimulan yang bersumber dari internal Politeknik Kesehatan Kemenkes untuk setiap judul penelitian maksimal sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh juta rupiah); 2. Sumber dana berasal dari DIPA Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

H. Seleksi dan Evaluasi Proposal

Seleksi dan evaluasi proposal Penelitian Perancangan dilakukan dalam dua tahapan, yaitu (a) desk evaluasi dan (b) Komponen penilaian desk evaluasi proposal menggunakan formulir sebagaimana pada lampiran 8. Sedangkan komponen penilaian pembahasan proposal menggunakan formulir sebagaimana pada lampiran 12.A.

Mekanisme Seleksi Proposal

Mekanisme Seleksi:

1. Dosen pengusul menyampaikan proposal Penelitian Fundamental kepada Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta untuk dilakukan seleksi administrasi oleh Tim Pengelola Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

2. Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta melakukan seleksi administratif terhadap proposal yang masuk. Jika lulus, proposal dikirimkan kepada Tim Penilai Substansi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta untuk dilakukan seleksi kelayakan substansi serta metodologi sebuah proposal penelitian (2a). Jika tidak lulus, proposal dikembalikan kepada dosen yang mengusulkan (2b);

3. Tim pengelola penelitian berkoordinasi dengan tim Penilai Substansi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta untuk melakukan seleksi proposal melalui presentasi oleh dosen

(32)

Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2017. 7 skema 32 pengusul. Proposal yang lulus dengan perbaikan dan harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan saran yang diberikan oleh Penilai;

4. Tim Penilai Internal berkoordinasi dengan Tim Penilai Eksternal Poltekkes Kemenkes Yogyakarta melakukan penilaian terhadap presentasi dosen pengusul. Proposal yang lulus dengan perbaikan dan harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan saran yang diberikan oleh Penilai;

5. Tim Penilai selanjutnya mengirimkan berita acara hasil seleksi proposal ke Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

6. Proposal diperbaiki sesuai feedback hasil penilaian Tim Penilai Substansi menjadi protokol (6a) untuk pengajuan ethical clearance (6b)(dapat dilakukan bersamaan dengan presentasi proposal);

7. Protokol yang mengikutsertakan manusia dan memanfaatkan hewan coba sebagai sampel harus dilengkapi dengan Persetujuan Subyek Penelitian dan Informed Consent diajukan ke komisi etik untuk dilakukan Kaji Etik;

8. Komisi Etik akan mengeluarkan surat persetujuan etik (ethical clearance);

9. Protokol yang sudah lengkap dikirimkan kembali kepada Tim Pengelola Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes;

10. Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta membuat laporan dan daftar protokol penelitian yang lulus seleksi, berdasarkan Berita Acara Seleksi Proposal kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

11. Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta mengirimkan proposal penelitian yang lulus seleksi kepada Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan untuk dikukuhkan dengan SK Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tentang penetapan proposal yang lulus dan dibiayai pada tahun berjalan;

12. Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan menerbitkan Surat Keputusan penetapan proposal yang lulus seleksi dan selanjutnya dikirimkan kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta;

13. Setelah menerima SK Penetapan Proposal yang lulus seleksi, Tim Pengelola Penelitian tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta (13a) melakukan koordinasi dengan dosen peneliti (13b) dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian (13c). Selama penelitian berlangsung, Tim Penilai Substansi tingkat Politeknik Kesehatan melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi.

A. Pelaksanaan dan Pelaporan

Pelaksanaan Penelitian Perancangan dipantau dan dievaluasi oleh tim penilai Internal /Eksternal Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Hasil pemantauan dan evaluasi tim penilai Internal /Eksternal dilaporkan ke Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Selanjutnya

Gambar

Tabel 3. Format Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian  Pemula
Tabel 6. Format Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Hibah Bersaing
Tabel 7. Format Jadwal Kegiatan Penelitian Hibah Bersaing  No  Kegiatan
Tabel 9. Format Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Perancangan yang  Diajukan Setiap Tahun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk meningkatkan standar akomodasi lokal menuju ke level yang lebih baik sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah Arsitektur

Pada hal, Pasal 4 ayat 2 secara tegas bahwa pelaku usaha patut atau dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan pemasaran barang atau jasa jika dua

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

Dalam konstruksi berkelanjutan tidak cukup hanya tiga aspek tersebut, namun harus dipikirkan pula aspek lain yaitu sumberdaya yang digunakan dalam proyek konstruksi, emisi

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū