• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.Letak Perusahaan

PT. Mesin Isuzu Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada industri perakitan dan komponen kendaraan bergerak roda empat diesel berlokasi JL. Kaliabang No.1 – Pondok Ungu, Kelurahan Medan Satria Kec.

(2)

2.2. Sejarah Perusahaan

PT. Mesin Isuzu Indonesia didirikan pada tanggal 19 Februari 1983 yang didasarkan pada notaries No.54 Frederik Alexander Tumbuan S.H artikel asosiasi kemudian ditambahkan dengan akta notaries No.19 tertanggal 19 Desember 1983 Winarti Lukman Widjaya S.H dalam hubungannya dengan peningkatan dalam surat penunjukkannya No.C2-1416.HT.01.01 tahun 1984 tertanggal 1 Maret 1984 dan diumumkan dalam laporan keuangan No.32 Rini Soemintapoera S.H tertanggal 23 Maret 1998, kegiatan usaha perusahaan berhubungan dengan industri otomotif yang mencakup pembuatan / manufacturing kendaraan roda empat dan komponennya juga usaha lain yang berhubungan dengan kendaraan bermotor.

Perseroan berdomisili di Bekasi, Indonesia. Kantor pusat perseroan berlokasi di Jln. Kaliabang No.1 Pondok Ungu Bekasi, merupakan salah satu perusahaan otomotif yang menghasilkan produk suatu komponen mesin.

PT. Mesin Isuzu Indonesia merupakan perusahaan yang didirikan atas modal Asing (PMA), yang didirikan pada tanggal 22 April 1991 dihadapkan notaries Miryam Magdalena, S.H dan telah mendapat mengesahkan dari Presiden Republik Indonesia tanggal 17 Maret 1992 Nomor B-75/Pres/3/1992, dengan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) adalah nomor 01.060.117.7-055 Perusahaan.

(3)

2.3. Profil Perusahaan

1) Didirikan : 19 – Febuari - 1983

2) Mulai Produksi : Mei - 1985

3) Modal : - Modal Dasar : US$ 25,000,000

- Disetor : US$ 19,872,000

4) Pemegang Saham : 1. Isuzu Motors Limited ……… 36.7 %

2. PT. Pantja Motor……….……. 33.7 %

3. Itochu Corporation ………….. 14.8 %

4. PT. Garmak Motor …………. 7.2 %

5. General Motors Corporation... 3.4 %

6. Tomen Corporation ………… 2.7 %

7. Isuzu Motors Asia Limited... 1.5 %

5) Ijin Produksi : 1. Engine Production

2. Steering System Production

3.Transmission Case & Rear Production 6) Seri mesin yang dihasilkan PT MII adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Seri Mesin

(Sumber : PT. Mesin Isuzu Indonesia)

Model Displace Power Vehicle Local Content

4JA1 2,499CC 78PS Isuzu Panther 45,6 %

4JB1 2,771CC 77PS Isuzu ELF 33,7 %

4HF1 4,334CC 135PS Isuzu ELF 24,9 %

(4)

7) PT MII memiliki fasilitas infrastruktur untuk melakukan kegiatan pembuatan part atau komponen dengan rincian sebagai berikut:

1. luas tanah : 40.420 m2

2. luas bangunan : 25.440 m2

3.

8) Kapasitas Produksi : Bulan April 2010 Tabel 2.2 Kapasitas Produksi

Section Lines Unit / Month Shift

Assembly No. l Line (4JA1, 4JB1 ) 7.500 2

No. 2 Line (4HF1) 1.500 1

No. 3 Line (6HH1) 100 1

Total 8.800

Machining Cyl. Block (4JA1) 3.850 2

Cyl.Head(4JA1,4JB1) 5.600 2

Trans, Rear & Case (4JA1) 4.620 2

Hub Fr & Holder Brg 35.000 2

(Sumber : PT. Mesin Isuzu Indonesia)

2.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dalam satu perusahaan merupakan suatu pencerminan dari rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan manajemen perusahaan,dengan berdasarkan pada struktur organisasi yang tersusun dan terkoordinir, maka aktifitas dari masing-masing fungsi jabatan dalam perusahaan dapat dijalankan dengan baik. Adapun uraian struktur organisasi PT MII adalah sebagai berikut:

(5)

1. President Director

Merupakan pimpinan tertinggi di perusahaan yang bertugas memberikan kebijakan – kebijakan yang menyangkut dengan seluruh komponen perusahaan dan penanggung jawab utama dari perusahaan.

2. Production Director

Bertanggung jawab atas semua yang berkaitan dengan produksi di perusahaan, juga dapat mengeluarkan kebijakan – kebijakan yang menyangkut seluruh aspek produksi yang dilakukan perusahaan.

3. Administration Director

Merupakan penanggung jawab di bidang kepersonaliaan, General

Affair dan Purchasing atau pengadaan serta kegiatan yang berkaitan dengan

“PEMERINTAH”. 4. General Manager

Bertugas mengawasi jalannya kegiatan yang dilakukan oleh Departemen – Departemen di bawahnya. General Manager mengatur jalannya produksi dan segala komponen yang mendukungnya. General

Manager juga memberikan laporan kepada Director atas hal – hal dalam

proses produksi dan pendukungnya. 5. Departemen Purchasing

Bertugas untuk pengadaan barang dan jasa, serta pembelian komponen local, maupun bahan baku penolong, ataupun keperluan departemen lainnya.

(6)

6. Departemen PGA

Bertugas menangani SDM/tenaga kerja, seperti perekrutan dan

seleksi tenaga kerja baru, penempatan, pemberian reward serta pemberhentian kerja. Selain itu departemen ini juga menangani masalah penanganan LK3 dan gaji karyawan beserta tunjangan – tunjangan.

7. Departemen Accounting

Bertugas menangani segala hal yang berhubungan dengan administrasi perusahaan, masalah pencatatan keuangan baik untuk pengeluaran kas (berupa tunjangan medical, tunjangan pernikahan, asuransi dll.) maupun pemasukan kas.

8. Departemen PPC

Bertugas menyiapkan jadwal produksi berdasarkan angka produksi pelanggan dan persediaan stock barang, membuat permintaan pengadaan bahan baku untuk keperluan produksi, memantau persediaan bahan baku dan bahan pembantu, barang setengah jadi dan barang jadi, melakukan pembongkaran kemasan bahan baku serta menyalurkan ke jalur produksi, melakukan penerimaan atas kedatangan keperluan produksi, melakukan pemuatan barang jadi, melakukan pencatatan atas semua transaksi arus barang keperluan produksi.

9. Departemen Machining

Bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan proses machining, pada lantai produksi proses machining meliputi :

Cylinder Head Line

(7)

Transmission (MSG dan MUX)

Camshaft Line

Hub Line

Holder Line

10. Departemen Assembly

Bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan assembly atau perakitan komponen.

11. Departemen Quality Control atau Quality Assurance (QC/QA)

Bertugas menangani hal – hal yang berkaitan dengan penerapan

sistem mutu di perusahaan, yakni : merancang sistem pengendalian mutu, membantu wakil manajemen mutu dalam memastikan, memantau, mengevaluasi serta pembinaan penerapan sistem mutu perusahaan dan menyelesaikan tuntutan klaim dari perusahaan.

12. Departemen Engineering

Bertugas membuat rancangan proses produksi secara Inhouse,

mempelajari dan menyiapkan cara pengendalian, proses, perlengkapan inspeksi, pemegang dan penempatan, perkakas kerja serta menyiapkan standar proses produksi dan melakukan revisi sehubungan dengan perubahan desain dan modifikasi produk, mencari dan mengembangkan pemasok bahan baku penolong untuk keperluan produksi, memelihara jalur komunikasi dengan pelanggan sehubungan perubahan desain dan modifikasi produk dan mempersiapkan data untuk pemohon izin fasilitas impor kepada instansi terkait.

(8)

13. Departement Maintenance

Bertanggung jawab untuk mencegah kerusakan mesin karena

kesalahan operasi, menjaga agar mesin selalu beroperasi dalam kondisi baik agar produk yang dihasilkan tidak mengalami penyimpangan mutu, mendapatkan waktu pakai mesin yang panjang, mengetahui laju penurunan mesin agar bisa diambil tindakan koreksi sebelum mesin menjadi rusak dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan pada saat melakukan aktivitas perawatan productive.

(9)

Dia gr am 2.1. S truktur Or ga nisasi P T. Me sin Isuz u I ndone sia Sumb er : Company Profi le PT.Me sin Isuzu Indone sia

(10)

Dia gr am 2.2. S truktur O rga nisasi De pt. M aint ena n ce P T. Me sin Isuz u Ind o ne sia Sumb er : D ept. PT .M

esin Isuzu Indone

(11)

2.5. Ruang Lingkup Usaha

Proses penanganan order perencanaan realisasi produk, proses produksi hingga pengiriman kepada pelanggan. Adapun produk yang di proses di PT.Mesin Isuzu Indonesia adalah :

a. Machining Cylinder Body,

b. Machining Cylinder Head, c. Machining Camshaft,

d. Machining Transmission, e. Machining Hub & Holder,

f. Assembly Steering,

g. Assembly Engine,

Jadi Ruang Lingkup PT. MII adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif dengan produksi perakitan mesin mobil dan komponennya. Adapun cakupan produk Mesin Isuzu Indonesia adalah sebagai berikut :

A. Euro – 2 1. Model 4JA1 dengan variant :

 FSR – STDA untuk jenis mobil Panther Pick – Up

 FWR – DLX

 FWR – DLMT

 FWR – SPMF

 FWR – DLXS

2. Model 4JB1 dengan variant :

 NHR – 55

 NKR – 55

Untuk jenis mobil minibus / Wagon

(12)

3. Model 4HG1 dengan variant :

 NKR – 71 untuk jenis mobil ELF / Truck Roda 6

4. Model Export dengan variant :

 JINB

 JINC

B. Non – Euro → Model Export dengan variant :

 THA

 THB

 THC

 THD

2.6. Kebijakan Mutu – Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan PT Mesin Isuzu Indonesia, berkomitmen menjadi perusahaan yang mengutamakan kepuasan pelanggan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta melestarikan lingkungan. Melalui hal-hal berikut :

1. Menghasilkan produk bermutu tinggi sesuai dengan persyaratan pelanggan.

2. Menawarkan produk dengan harga yang wajar dan kompetitif. 3. Penyerahan produk yang tepat waktu.

4. Mematuhi seluruh peraturan dan persyaratan Keselamatan Kesehatan Kerja dan lingkungan yang berlaku.

5. Mencegah terjadinya kegagalan mutu, kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan.

(13)

6. Melakukan improvement secara terus – menerus terhadap kinerja sistem manajemen mutu , lingkungan dan K3.

Komitmen yang bersifat terbuka ini harus disadari dan diterapkan oleh seluruh karyawan dan pihak yang terkait.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu menyusun RPP penelitian dengan guru kolaborator, menyiapkan media boneka tangan yang akan digunakan

Penelitian tentang konsep pemikiran humanisme dalam pemikiran Abdurrahman Wahid serta relevansinya dengan konteks pendidikan Islam hingga sekarang masih dinilai

Arab Saudi dan Iran adalah dua negara di Timur Tengah yang sejak lama memiliki hubungan yang tidak baik dimana Arab Saudi menganut paham Sunni dan menjadi

Berdasarkan alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti sampai pada tingkat manakah loyalitas masyarakat yang berdomisili di Kota Yogyakarta terhadap kopi instant merek

Kehutanan 14% Energi 6% Sampah 6% Melalui pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi di seluruh sektor...  Konservasi energi nasional menjadi tanggung jawab

Praktek Quality Control di UKM “Chrisna Snack” Karanganyar yang memproduksi keripik kenikir dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pembuatan keripik

Setiap unit output y k (ke-1 sampai unit ke-m; j=1,...,p; k=1,...,m) menghitung sinyal outputnya dengan menerapakan fungsi aktivasi terhadap penjumlahan

Segala bentuk pertimbangan agar pembelajaran masih tetap berlangsung meskipun dalam masa pandemi yang mengharuskan adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar),