• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap persentase kemiskinan melalui pendapatan per kapita di negara berkembang: Studi kasus negara indonesia periode 2011-2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap persentase kemiskinan melalui pendapatan per kapita di negara berkembang: Studi kasus negara indonesia periode 2011-2018"

Copied!
198
0
0

Teks penuh

(1)Tesis PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PERSENTASE KEMISKINAN MELALUI PENDAPATAN PER KAPITA DI NEGARA BERKEMBANG (Studi Kasus Negara Indonesia Periode 2011-2018). OLEH : M. Anwar Rifa'i NIM 18800013. PROGRAM MAGISTER EKONOMI SYARIAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2018-2020.

(2) Tesis PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PERSENTASE KEMISKINAN MELALUI PENDAPATAN PER KAPITA DI NEGARA BERKEMBANG (Studi Kasus Negara Indonesia Periode 2011-2018). OLEH : M. Anwar Rifa'i, S.Pd. NIM. 18800013 DOSEN PEMBIMBING : 1. Dr. Hj. Umrotul Khasanah, S. Ag,. M.Si. NIP. 19670227 199803 2 001 2. Dr. Indah Yuliana, SE,. M.M. NIP. 19740918 200312 2 004. PROGRAM MAGISTER EKONOMI SYARIAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2018-2020.

(3) LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TESIS Tesis dengan judul “PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PERSENTASE KEMISKINAN MELALUI PENDAPATAN PER KAPITA DI NEGARA BERKEMBANG (Studi Kasus Negara Indonesia Periode 2011-2018)” ini telah di uji dan dipertahankan di depan sidang dewan penguji pada tanggal.. Dewan Penguji. H. Aunur Rofiq, Lc., M.Ag., Ph.D. NIP. 19670928 200003 1 001. Dr. Siswanto, S.E., M.Si. NIP. 19750906 200604 1 001. (Ketua). (Penguji Utama). Dr. Hj. Umrotul Khasanah, S.Ag., M.Si. NIP. 19670227 199803 2 001. (Anggota). Dr. Indah Yuliana, S.E., M.M. NIP. 19740918 200312 2 004. (Anggota). Mengetahui, Direktur Pascasarjana. Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag. NIP. 197108261998032002.

(4) PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH. Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama. : M. Anwar Rifa'i. NIM. : 18800013. Program Studi. : Magister Ekonomi Syariah. Menyatakan bahwa tesis ini benar-benar karya saya sendiri, bukan plagiasi dari karya tulis orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan. Pendapat atau temuan penelitian orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk sesuai kode etik penulisan karya ilmiah. Apabila dikemudian hari ternyata dalam tesis ini terbukti ada unsur plagiasi, maka saya bersedia untuk diproses sesuai peraturan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa paksaan dari pihak mana pun.. Batu, 23 Juni 2020 Hormat Saya. M. ANWAR RIFA'I NIM. 18800013. IV.

(5) ‫‪MOTO‬‬. ‫امنا حنكم ابلظاهر وهللا يتوىل السرائر‬ ‫ﷻ ‪Kebenaran hanya milik Allah‬‬. ‫‪V‬‬.

(6) PERSEMBAHAN Tesis ini saya persembahkan kepada Ayah saya Imam Rohyan dan Ibu saya Kalimah. Tiada henti-hentinya beliau berdua memberikan semangat dan dukungan baik secara moril maupun materiil hingga saya bisa menuntut ilmu sejauh dan selama ini. Juga kepada Kakak Ahmad Mudzakir, Adik Imam Mansur, dan Adik Bungsu Almarhum Mahalil Fikri (meninggal 3 jam setelah lahir).. VI.

(7) KATA PENGANTAR. ‫احلمد هلل الّ ِذي قَ ْد َوفَّ َقا * لِْلعِْل ِم َخ ْ َْي َخ ْل ِق ِه َو لِلْتُّ َقى‬ ‫وُبُْم لِنَ ْح ِوِه * فَ ِم ْن َعظي ِم َشأْنِِه ََلْ ََْت ِوِه‬ ُ ُ‫ت قُل‬ ْ َ‫َح ََّّت َحن‬ ِ ‫ان ِابألَ ْحل‬ ِ ‫ت ِِف أحل‬ ِ ‫ض ِم ِْي الش‬ ‫ان‬ َ ‫ت َم ْع ََن‬ ْ َ‫َّان * فَأ َْعَرب‬ ْ َ‫فَأُ ْش ِرب‬ َ ِِ ٍ ‫ص ِح ا ْْلَالَئِ ِق‬ َّ َّ‫ُُث‬ َ ْ‫َّب أَف‬ ِّ ِ‫الصالَةُ َم َع َسالَم الَئق * َعلَى الن‬ ِ ٍ ِ ‫إلعر‬ ِ ْ ‫اآلل واأل‬ ِ ‫اب‬ َ ‫ُُمَ َّمد َو‬ َ ْ ‫َصحاب * َم ْن أَتْ َقنُوا الْ ُق ْرءَا َن اب‬ Alhamdulillah pada akhirnya tesis ini bisa terselesaikan, apa yang saya tulis dalam tesis ini adalah apa yang mampu saya pahami dari semua informasi pendidikan yang disampaikan oleh guru saya, dan masih sangat mungkin apa yang saya pahami tidak selalu sesuai dengan apa yang dimaksud oleh para guru saya, sehingga jika dalam tesis ini terdapat kebenaran, maka semata-mata kebenaran itu hanya milik Allah ‫ ﷻ‬yang disampaikan kepada umat manusia melalui ayat-ayat kebesarannya, sehingga diterima oleh guru saya lalu disampaikan kepada saya. Dan jika terdapat kesalahan secara hakiki maka kesalahan tersebut adalah kesalahan saya pribadi yang mungkin tidak mampu mencerna informasi pendidikan yang disampaikan guru saya yang begitu luas.. ‫امنا حنكم ابلظاهر وهللا يتوىل السرائر‬ Begitulah moto yang saya tulis dalam tesis ini, dengan makna : apa yang kita mampu pahami adalah apa yang tampak secara lahir, dinding putih adalah apa yang tampak di mata, hasil kesimpulan analisis adalah apa yang tampak dilogika perhitungan statistik, adapun pemahaman realitas secara sir atau secara hakiki hanya Allah ‫ ﷻ‬yang mengetahui. Jika kesimpulan hasil analisis dalam penelitian ini bertentangan dengan kenyataan di lapangan, maka itu adalah kuasa dan kehendak. VII.

(8) Allah ‫ ﷻ‬yang mengatur, menguasai, dan menentukan segala hukum yang ada di alam maya pada ini, teori ekonomi bisa dipahami secara logika melalui suatu fenomena, namun suatu realitas fenomena terkadang bertentangan dengan teori meskipun telah berangkat dari fenomena, hal ini karena Allah ‫ﷻ‬. terbiasa. memberikan limpahan nikmat pada hambanya dengan cara yang tidak disangkasangka. Terima kasih saya ucapkan kepada Ayah dan Ibu yang telah merestui dan mendukung secara moril dan materiil untuk anak kedua ini dalam rangka menjalankan perintah Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬berupa perintah belajar ilmu dengan redaksi ‫ فرض‬yang berarti wajib. Tak ada jasa beliau berdua yang mampu saya tebus, sebagaimana Sayid Uwais Al-Qoroni yang dengan ketinggian derajatnya tak mampu membalas jasa sang Ibunda, apalagi saya yang hanya hamba awam Allah ‫ﷻ‬, satu-satunya yang bisa saya berikan kepada beliau berdua adalah do’a semoga Allah ‫ ﷻ‬senantiasa memberikan kasih sayang kepada ayah dan ibu dan membalaskan semua jasa ayah dan ibu sebagaimana ayah dan ibu menyayangi, merawat dan mendidik saya sejak kecil hingga kini, aamiin. Terima kasih selanjutnya saya ucapkan kepada Ibu Dr. Hj. Umrotul Khasanah, S. Ag,. M.Si dan Ibu Dr. Indah Yuliana SE,. M.M.. Adalah suatu kehormatan tersendiri bagi saya berada di bawah bimbingan beliau dalam menyusun tesis ini, tak ada yang bisa saya berikan untuk beliau berdua kecuali hanya do’a, semoga Allah ‫ ﷻ‬membalas semua kebaikan beliau berdua, aamiin.. VIII.

(9) Terima kasih berikutnya saya sampaikan kepada seluruh dosen yang telah mendidik saya selama semester satu hingga semester terakhir, beliau semua adalah Dr. H. Ahmad Djalaluddin, Lc., M.A., Prof. Dr. H. M. Djakfar, S.H., M.Ag., Habib Dr. H. Salim Al Idrus, M.M., M.Ag., Dr. H. Nur Asnawi, M.Ag., Dr. H. Misbahul Munir, Lc., M.Ei., H. Aunur Rofiq, Lc., M.Ag., Ph.D., Eko Suprayitno, S.E., M.Si., Ph.D., Luthfi Mustofa, Dr. H. M.Ag, Dr. Masyhuri, Dr. Ari Kamayanti. Semoga Allah ‫ ﷻ‬senantiasa memberikan naungan kepada beliau semua dalam menyebarkan Ilmu kepada para mahasiswanya dan kelak di akhirat menempati surganya dengan nikmat yang berlipat ganda, aamiin. Sekiranya kata pengantar ini sudah cukup panjang, saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya, semoga tesis ini dapat menambah khasanah keilmuan dalam bidang ekonomi syariah, dan dapat bermanfaat bagi bangsa, negara khususnya bagi umat Islam, aamiin.. Batu, 23 Juni 2020 Hormat Saya. M. Anwar Rifa'i. IX.

(10) DAFTAR ISI. SAMPUL DEPAN .................................................................................................. I SAMPUL DALAM ............................................................................................... II LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TESIS ............................ III PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH .................................... III MOTO ....................................................................................................................V PERSEMBAHAN................................................................................................ VI KATA PENGANTAR ....................................................................................... VII DAFTAR ISI ..........................................................................................................X DAFTAR TABEL ............................................................................................ XIV DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... XV PEDOMAN TRANSLITERASI ..................................................................... XVI ABSTRAK ..................................................................................................... XXIII ABSTRACT .................................................................................................... XXIV ‫ الملخص‬................................................................................................................ XXV BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 19 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 20 D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 20 E. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 21 F.. Penelitian Terdahulu dan Orisinalitas Penelitian ................................... 22. X.

(11) G. Definisi Operasional Variabel ................................................................ 40 H. Sistematika Pembahasan ........................................................................ 44 BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 46 A. Landasan Teori ....................................................................................... 46 1.. Kemiskinan ......................................................................................... 46. 2.. Pendapatan Per kapita ......................................................................... 51. 3.. Pertumbuhan Penduduk ...................................................................... 55. B. Perspektif Islam ...................................................................................... 60 1.. Kemiskinan ......................................................................................... 60. 2.. Pendapatan Per Kapita ........................................................................ 66. 3.. Pertumbuhan Penduduk ...................................................................... 68. C. Kerangka Konseptual Dan Hipotesis ..................................................... 72 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 79 A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 79 B. Variabel Penelitian ................................................................................. 79 C. Populasi dan Metode Pengumpulan Data ............................................... 82 D. Sumber Dan Jenis Data .......................................................................... 83 E. Analisis Statistik Deskriptif.................................................................... 85 F.. Metode Analisis Path/Jalur .................................................................... 86. G. Syarat Uji Analisis.................................................................................. 89 1.. Uji Asumsi Klasik............................................................................... 89. 2.. Uji Kecocokan Model ......................................................................... 93. H. Analisis Data .......................................................................................... 94. XI.

(12) 1.. Uji Pengaruh Langsung Analisis Jalur................................................ 94. 2.. Uji Variabel Mediator ......................................................................... 94. BAB IV HASIL PENELITIAN ...................................................................... 97 A. Gambaran Sampel Dan Data Penelitian ................................................. 97 1.. Deskripsi Populasi Dan Sampel .......................................................... 97. 2.. Deskripsi Data Penelitian.................................................................. 104 a.. Data Pertumbuhan Penduduk ........................................................ 104. b.. Data Pendapatan Per Kapita .......................................................... 106. c.. Data Persentase Kemiskinan ......................................................... 107. 3.. Uji Asumsi Klasik............................................................................. 108. 4.. Uji Kecocokan Model ....................................................................... 109. B. Analisis Data ........................................................................................ 110 1.. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Persentase Kemiskinan ....................................................................................... 110. 2.. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pendapatan Per Kapita ......................................................................................... 110. 3.. Pengaruh Pendapatan Per Kapita Terhadap Persentase Kemiskinan 111. 4.. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Persentase Kemiskinan Melalui Pendapatan Per kapita.......................................................... 111. BAB V PEMBAHASAN ............................................................................... 113 A. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Persentase Kemiskinan . 113 B. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pendapatan Per Kapita .. 118 C. Pengaruh Pendapatan Per Kapita Terhadap Persentase Kemiskinan ... 120 D. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Persentase Kemiskinan Melalui Pendapatan Per Kapita.................................................................... 124. XII.

(13) BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 131 A. Kesimpulan ........................................................................................... 131 B. Saran dan Masukan .............................................................................. 133 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 135 LAMPIRAN ....................................................................................................... 142. XIII.

(14) DAFTAR TABEL. Tabel 1.1 Daftar Penelitian Terdahulu .................................................................. 28 Tabel 1.2 Orisinalitas Penelitian ........................................................................... 37 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ............................................................... 81 Tabel 3.2 Daftar Pulau dan Profinsi ...................................................................... 82 Tabel 4.1 Output Stata Deskriptif Data Pertumbuhan Penduduk ....................... 105 Tabel 4.2 Output Stata Deskriptif Data Pendapatan Per Kapita ......................... 106 Tabel 4.3 Output Stata Deskriptif Data Pertumbuhan Penduduk ....................... 108 Tabel 4.4 Hasil Uji Kecocokan Model ................................................................ 109 Tabel 4.5 Output Stata Analisis Path H1 ............................................................ 110 Tabel 4.6 Output Stata Analisis Path H2 ............................................................ 110 Tabel 4.7 Output Stata Analisis Path H3 ............................................................ 111 Tabel 4.8 Output Stata Analisis Path H4 ............................................................ 111. XIV.

(15) DAFTAR GAMBAR Gambar (1) Kemiskinan Sejak Era Soeharto Hingga Jokowi ................................. 5 Gambar (2) Diagram Persentase Kemiskinan Regional Provinsi Indonesia tahun 2018 ......................................................................................................................... 7 Gambar (3) Jenis Kemiskinan. ............................................................................. 47 Gambar (4) Desain Kerangka Konseptual ............................................................ 72 Gambar (5) Path Analysis dengan model gabungan antara regresi berganda dengan variabel mediator. ..................................................................................... 87 Gambar (6) Peta Sebaran 34 Provinsi Indonesia................................................... 97 Gambar (7) Diagram Sebaran Penduduk Indonesia Periode 2011-2018 di Setiap Provinsi ................................................................................................................. 98 Gambar (8) Diagram Besaran Pendapatan Per Kapita Indonesia Periode 20112018 di Setiap Provinsi ......................................................................................... 99 Gambar (9) Persentase Rata-rata Kemiskinan Indonesia Periode 2011-2018 di Setiap Provinsi .................................................................................................... 100 Gambar (10) tingkat rasio gini dari tahun 2010-2018......................................... 122. XV.

(16) PEDOMAN TRANSLITERASI Pedoman Transliterasi SKB Dua Menteri Berikut ini adalah pedoman alih aksara Arab Latin yang merupakan hasil keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang tertulis di Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 158 Tahun 1987 dan No. 0543b/U/1987. 1. Konsonan Huruf Arab Nama. Alih aksara. Nama. Alif. Tidak dilambangkan. Tidak dilambangkan. Akhir Tengah Awal Tunggal. ‫ا‬. ‫ا‬. ‫ب‬. ‫ب‬. ‫ب‬. ‫ب‬. Ba. B/b. Be. ‫ت‬. ‫ت‬. ‫ت‬. ‫ت‬. Ta. T/t. Te. ‫ث‬. ‫ث‬. ‫ث‬. ‫ث‬. Ṡa. Ṡ/ṡ. Es (dengan titik di atas). ‫ج‬. ‫ج‬. ‫ج‬. ‫ج‬. Jim. J/j. Je. ‫ح‬. ‫ح‬. ‫ح‬. ‫ح‬. Ḥa. Ḥ/ḥ. Ha (dengan titik di bawah). ‫خ‬. ‫خ‬. ‫خ‬. ‫خ‬. Kha. Kh/kh. Ka dan ha. ‫س‬. ‫د‬. ‫د‬. Dal. D/d. De. ‫ذ‬. ‫ذ‬. Żal. Ż/ż. Zet (dengan titik di atas). ‫ر‬. ‫ر‬. Ra. R/r. Er. ‫ز‬. ‫ز‬. Zai. Z/z. Zet. Sin. S/s. Es. ‫س‬. ‫س‬. ‫س‬. XVI.

(17) ‫ش‬. ‫ش‬. ‫ش‬. ‫ش‬. Syin. Sy/sy. Es dan ya. ‫ص‬. ‫ص‬. ‫ص‬. ‫ص‬. Ṣad. Ṣ/ṣ. Es (dengan titik di bawah). ‫ض‬. ‫ض‬. ‫ض‬. ‫ض‬. Ḍad. Ḍ/ḍ. De (dengan titik di bawah). ‫ط‬. ‫ط‬. ‫ط‬. ‫ط‬. Ṭa. Ṭ/ṭ. Te (dengan titik di bawah). ‫ظ‬. ‫ظ‬. ‫ظ‬. ‫ظ‬. Ẓa. Ẓ/ẓ. Zet (dengan titik di bawah). ‫ع‬. ‫ع‬. ‫ع‬. ‫ع‬. ‘Ain. ‘__. Apostrof terbalik. ‫غ‬. ‫غ‬. ‫غ‬. ‫غ‬. Gain. G/g. Ge. ‫ف‬. ‫ف‬. ‫ف‬. ‫ف‬. Fa. F/f. Ef. ‫ق‬. ‫ق‬. ‫ق‬. ‫ق‬. Qof. Q/q. Qi. ‫ك‬. ‫ك‬. ‫ك‬. ‫ك‬. Kaf. K/k. Ka. ‫ل‬. ‫ل‬. ‫ل‬. ‫ل‬. Lam. L/l. El. ‫م‬. ‫م‬. ‫م‬. ‫م‬. Mim. M/m. Em. ‫ن‬. ‫ن‬. ‫ن‬. ‫ن‬. Nun. N/n. En. Wau. W/w. We. Ha. H/h. Ha. Hamzah. __’. Apostrof. Ya. Y/y. Ya. ‫و‬ ‫ه‬. ‫و‬ ‫ه‬. ‫ه‬. ‫ه‬. ‫ء‬ ‫ي‬. ‫ي‬. ‫ي‬. ‫ي‬. Hamzah ( ‫ ) ء‬yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika terletak di tengah atau di akhir, ia ditulis dengan tanda apostrof (’).. XVII.

(18) 2. Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Alih aksara vokal tunggal bahasa Arab yang berupa tanda diakritik atau harakat adalah sebagai berikut: Vokal. Nama. Alih aksara. Nama. َ. Fatḥah. A/a. A. َ. Kasrah. I/i. I. َ. Ḍammah. U/u. U. Alih aksara vokal rangkap bahasa Arab yang berupa gabungan antara harakat dan huruf adalah gabungan huruf, yaitu: Vokal rangkap. Nama. Alih aksara. Nama. ‫ـي‬. Fatḥah dan ya’. Ai/ai. A dan I. ‫ـو‬. fatḥah dan wau. Au/au. A dan u. Contoh ‫كيْف‬. : Kaifa. ‫ح ْول‬. : Ḥaula. 3. Maddah Alih aksara maddah atau vokal panjang yang berupa harakat dan huruf adalah huruf dan tanda, yaitu: Vokal panjang ‫َا‬. Nama. Alih aksara. Nama. Fatḥah dan alif. Ā. a dan garis di atas. XVIII.

(19) Fatḥah dan alif ‫َى‬ maqṣūrah ‫َي‬. Kasrah dan ya. Ī. ‫َو‬. Ḍammah dan wau Ū. i dan garis di atas u dan garis di atas. Contoh ‫مات‬. : Māta. ‫رمى‬. : Ramā. ‫قيْل‬. : Qīla. ‫يم ْوت‬. : Yamūtu. 4. Ta marbūṭah Alih aksara untuk ta marbūṭah (‫ ة‬atau ‫ )ـة‬ada dua, yaitu: ta marbūṭah yang hidup atau mendapat harakat fatḥah, kasrah, dan ḍammah dengan t sedangkan ta marbūṭah yang mati atau mendapat harkat sukun dengan h. Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbūṭah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, ta marbūṭah itu dialihaksarakan dengan h. Contoh: ْ ‫ر ْوضة األ‬ ‫طفال‬. : Rauḍah al-aṭfāl. ‫المديْنة الفاضلة‬. : Al-madīnah al-fāḍilah. ‫الح ْكمة‬. : Al-ḥikmah. 5. Syaddah Huruf konsonan yang memiliki tanda syaddah atau tasydid, yang dalam abjad Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydid ( ‫) ا‬, dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda). Contoh: ‫ربَّنا‬. : Rabbanā. ‫ن َّجيْنا‬. : Najjainā. XIX.

(20) ‫الحق‬. : Al-Ḥaqq. ‫الحج‬. : Al-Ḥajj. ‫نعم‬. : Nu‘‘ima. ‫عدو‬. : ‘Aduww. Jika huruf ‫ ي‬bertasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah ( ‫) ـي‬, ia dialihaksarakan seperti huruf maddah ī. Contoh: ‫ع لي‬. : ‘Alī. ‫عربي‬. : ‘Arabī. 6. Kata sandang Kata sandang dalam abjad Arab dilambangkan dengan huruf ‫( ال‬alif lam ma‘arifah). Dalam pedoman alih aksara ini, kata sandang dialihaksarakan seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf qamariah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-). Contoh: َّ ‫ال‬ ‫ش ْمس‬. : Al-Syamsu (bukan asy-syamsu). َّ ‫الز ْلزلة‬. : Al-Zalzalah (bukan az-zalzalah). ‫الف ْلسفة‬. : Al-Falsafah. ‫البَلد‬. : Al-Bilād. 7. Hamzah Aturan alih aksara huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan karena ia berupa alif dalam tulisan Arab. Contoh: ‫تأْمر ْون‬. : Ta’murūna. ‫النَّ ْوء‬. : An-Nau’. ‫ش ْيء‬. : Syai’un. XX.

(21) ‫أم ْرت‬. : Umirtu. 8. Penulisan kata Arab yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia Kata, istilah, atau kalimat Arab yang dialihaksarakan adalah kata, istilah, atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah, atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia tidak lagi ditulis menurut cara alih aksara di atas. Misalnya kata 'Alquran' (dari al-Qur’ān), 'Sunnah,' 'khusus,' dan 'umum'. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, mereka harus dialihaksarakan secara utuh, contoh: • • •. Fī Ẓilāl al-Qur’ān, Al-Sunnah qabl al-tadwīn, dan Al-‘Ibārāt bi ‘umūm al-lafẓ lā bi khuṣūṣ al-sabab.. 9. Lafẓ al-Jalālah Lafẓ al-jalālah (lafal kemuliaan) “Allah” (‫ )هللا‬yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nominal), dialihaksarakan tanpa huruf hamzah (hamzah wasal). Contoh: ‫ديْن هللا‬. : Dīnullāh. ‫بالل‬. : Billāh. Adapun ta marbutah di akhir kata yang disandarkan kepada lafẓ al-jalālah dialihaksarakan dengan huruf t. Contoh: ‫ه ْم ف ْي رحْمة هللا‬. : Hum fī rahmatillāh. 10. Huruf kapital Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, dalam alih aksaranya, huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EyD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (catatan kaki, daftar pustaka, catatan dalam kurung, dan daftar referensi). Contoh:. XXI.

(22) • • • • • • •. Wa mā Muḥammadun illā rasūl Inna awwala baitin wuḍi‘a linnāsi lallażī bi Bakkata mubārakan Syahru Ramaḍān al-lażī unzila fīh al-Qur’ān Naṣīr al-Dīn al-Ṭūsī Abū Naṣr al-Farābī Al-Gazālī Al-Munqiż min al-Ḍalāl. XXII.

(23) ABSTRAK Rifa’i,. Muhammad Anwar. 2020. PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PERSENTASE KEMISKINAN MELALUI PENDAPATAN PER KAPITA DI NEGARA BERKEMBANG (Studi Kasus Negara Indonesia Periode 2011-2018). Tesis, Program Studi Magister Ekonomi Syari’ah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Pembimbing I : Dr. Hj. Umrotul Khasanah, S.Ag., M.Si. Pembimbing II : Dr. Indah Yuliana SE,. M.M.. Kata Kunci : Pertumbuhan Penduduk, Persentase Kemiskinan, Pendapatan Per Kapita. Indonesia sebagai Negara berkembang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dibanding negara-negara lain, sedangkan pertumbuhan ekonomi dari sisi pendapatan per kapita dari tahun ke tahun berjalan fluktuatif terkadang meningkat terkadang menurun, sedangkan persentase kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan terus menerus secara perlahan dari 12,4% ke 9,82% selama 2011-2018. Denis A Ahlburg menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk dapat meningkatkan kemiskinan melalui pendapatan per kapita di negara berkembang dan negara miskin. Dari latar tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama yakni untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap persentase kemiskinan melalui pendapatan per kapita, dari tujuan utama tersebut penelitian ini diperluas dengan memunculkan tiga rumusan dasar sebagai premis minor yaitu pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap persentase kemiskinan, pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pendapatan per kapita, dan pengaruh pendapatan per kapita terhadap persentase kemiskinan. Populasi dalam penelitian ini adalah negara Indonesia dengan sampel 34 provinsi periode 2011-2018. Data sekunder dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Adapun metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur/path yang berfungsi untuk menganalisis pengaruh secara langsung antar variabel eksogen terhadap endogen dan pengaruh tidak langsung antara variabel eksogen terhadap endogen melalui endogen mediator. Dari hasil analisis, penelitian ini menunjukkan empat hasil, yaitu : pertama pertumbuhan penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap persentase kemiskinan, kedua pertumbuhan penduduk berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan per kapita, ketiga pendapatan per kapita berpengaruh negatif signifikan terhadap persentase kemiskinan, dan keempat pertumbuhan penduduk berpengaruh secara tidak langsung terhadap persentase kemiskinan melalui pendapatan per kapita secara negatif dan signifikan.. XXIII.

(24) ABSTRACT Rifa’i, Muhammad Anwar. 2019. THE INFLUENCE OF POPULATION GROWTH ON THE PERCENTAGE OF POVERTY THROUGH PER CAPITA INCOME IN DEVELOPING COUNTRIES (Case Study of the Indonesian State Period 2011-2018). Tesis, Program Studi Magister Ekonomi Syari’ah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Pembimbing I : Dr. Hj. Umrotul Khasanah, S.Ag., M.Si. Pembimbing II : Dr. Indah Yuliana SE,. M.M. Key words: population growth, percentage of poverty, per capita income. Indonesia as a developing country had a high enough rate of population growth than other countries while economic growth from per capita income side from year to year had running fluctuating which sometimes decreases and increases. Furthermore in particular the percentage of poverty in Indonesia was continuous decreases from 12,4% to 9,82% in 2011-2018. Based on Denis A Ahlburg theory that population growth can increase poverty through per capita income in developing countries and poor countries, this research had the main aim which was to analyze the indirect effect of population growth toward the percentage of poverty through per capita income, from the main aims, this research expanded so bring up the basic formula as a minor premise, namely the effect of population growth toward the percentage of poverty and per capita income and effect of per capita income toward the percentage of poverty. The population in this research was Indonesian country with 34 provinces period 2011-2018 as samples, the secondary data was compiled from Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. The analysis method used was path analysis which had a function to analyze the direct effect between exogenous variable toward endogenous variable and indirect effect between exogenous variable to an endogenous variable through an endogenous mediator variable. This study showed four results of the analysis: first, the population growth was not a significant effect on the percentage of poverty, second, population growth had a significant positive effect toward per capita income, third, per capita income had a significant negative effect toward the percentage of poverty and fourth, population growth was indirectly had effect toward the percentage of poverty through per capita income negatively and significant.. XXIV.

(25) ‫امللخص‬ ‫رفعي‪.‬حممد انوار‪ .2020.‬أثر النمو السكانيي على نِ ْسبَة الفقر من خالل دخل الفرد يف دولة‬ ‫انمية (دراسة حالة للدولة اإلندونيسية ‪ .)2018-2011‬رسالة املاجسرت ‪ .‬كلية‬ ‫الدراسات العليا قسم االقتصاد االسالمي جامعة االسالمية احلكومية موالان مالك‬ ‫ابراهيم ماالنج‪ .‬واملشرفة االوىل ‪ :‬الدكتورة حجة عمرة احلسنة ‪ S.Ag., M.Si.‬واملشرفة‬ ‫الثانية ‪ :‬الدكتورة اينداة يولياان‬ ‫كلمة املفتاحية ‪ :‬النمو السكاين‪ ,‬نِ ْسبَة الفقر‪ ,‬دخل الفرد‬ ‫إندونيسيا بناء على كونه من دولة انمية لديها النمو السكاين معتدل االرتفاع مقارنة بدول‬ ‫األخرى‪ ,‬وبينما ذالك انمية االقتصاد من حيث دخل الفرد من سنة إىل أخرى غْي معني‪ ،‬قد يتزايد‬ ‫‪SE,.M.M‬‬. ‫ِف بعض األحيان وقد يتناقص ِف بعض األحيان‪ .‬وابلنسبة إىل ذلك اخنفضت نسبة الفقر ِف إندونيسيا‬ ‫بشكل مطرد ببطء طوال من ‪ 12،4‬ىف املائة حَّت ‪ 9،82‬ىف املائة مدة ‪ .2018 -2011‬وقد تنص‬ ‫دنيس أهلبورغ (‪ )Denis Ahlburg‬على أن النمو السكانيي ميكن أن يزيد الفقر من خالل دخل‬ ‫الفرد ِف البلدان النامية والفقْية‪ .‬وبناء علي ذلك املذكور‪ ،‬جر هذ البحث بقصد االساسية وهو َتليل‬ ‫أثر النمو السكانيي على نِ ْسبَة الفقر من خالل دخل الفرد‪ُ ،‬ث توسع هذ البحث بسبب ذلك القصد‬ ‫االساسية اىل ثالثة فصول و هي أثر النمو السكانيي على نِ ْسبَة الفقر وأثر النمو السكانيي على دخل‬ ‫الفرد واثر دخل الفرد علي نِ ْسبَة الفقر‪.‬‬ ‫اجملتمع ىف هذه الرسالة هو بالد أندونيسيا ابملعاينة ‪ 34‬منطقة مدة ‪ 2018-2011‬و‬ ‫ابلبياانت الثانوية اليت مت مجعها من املركز اإلحصائي اإلندونيسي (‪ .)BPS‬وأما طريقة التحليلية‬ ‫املستخدمة فهي َتليل املسار الذي يعمل على َتليل أتثْي املتغْيات اْلارجية املباشرة على داخلي‬. ‫املنشأ وبشكل غْي مباشر بني املتغْيات اْلارجية على احمللية من خالل مشعات داخلية‪.‬‬ ‫تدل هذه الرسالة أربعة َتليالت هي النمو السكاين ال يؤثر بشكل كبْي على نسبة الفقر‪،‬‬ ‫النمو السكاين له أتثْي إجيايب كبْي على دخل الفرد‪ ،‬نصيب الفرد من الدخل له أتثْي سلب كبْي على‬ ‫نسبة الفقر ‪ ،‬ويؤثر النمو السكاين بشكل غْي مباشر على نسبة الفقر من خالل دخل الفرد بشكل‬ ‫سلب وكبْي‪.‬‬. ‫‪XXV‬‬.

(26) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan ekonomi dan sosial yang mendapat perhatian cukup serius dalam agama Islam. Boleh dikatakan Islam memerangi kemiskinan sejak pertama kali Islam muncul, hal ini dikarenakan kemiskinan dapat berbahaya terhadap ‘aqidah, dan perilaku sosial.1 Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬bersabda :. ِ ٍِ ِ ْ ‫احلُس‬ ٍ ‫ف‬ ْ ‫ ان أ‬،‫ني الْ َقطَّا ُن‬ َ ‫وس‬ ْ‫أ‬ ُ ُ‫َْحَ ُد بْ ُن ي‬ َ ْ ‫ أ ََان أَبُو بَ ْكر ُُمَ َّم ُد بْ ُن‬،ُ‫َخ َََبَان أَبُو طَاهر الْ َفقيه‬ ِ ِ َّ ‫ َع ْن‬،َ‫صة‬ ِ ‫احلَ َّج‬ ْ ‫ َع ِن‬،‫ ذَ َكَر ُس ْفيَا ُن‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫ف‬ َ ‫وس‬ َ ‫اج يَ ْع ِِن ابْ َن فَُراف‬ ُ ُ‫ ان ُُمَ َّم ُد بْ ُن ي‬،‫السلَم ُّي‬ ِ ُ ‫ال رس‬ ِ َّ ‫يد‬ ٍ ِ‫س ب ِن مال‬ ‫ " َك َاد‬:‫صلَّى ا ََّّللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ َ‫ ق‬،‫ك‬ َ ‫يَِز‬ َ ‫ول هللا‬ َ ْ ِ َ‫ َع ْن أَن‬،‫الرقَاش ِّي‬ ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ال‬ ‫الْ َف ْق ُر أَ ْن يَ ُكو َن ُك ْفًرا‬ 2. Artinya : Abu Thahir Al-Faqih mengabarkan kepada kami, dari3 Abu Bakrin Muhammad bin Husain Al-Qaththan dari Ahmad bin Yusuf AsSalamiyyi, dari Muhamad Bin Yusuf. Muhammad bin Yusuf berkata : Sufyan menuturkan dari Hajjaj yakni Ibnu Furafishah, sedangkan beliau dari Yazid Arraqasyiyi, beliau dari Anas bin Malik. Anas Bin Malik berkata : Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda : “kefakiran itu dapat mendekatkan kepada kekufuran”. 1. Yusuf Qardhawi, Shadaqah cara islam mengentaskan kemiskinan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung, 2013), 42. 2 Abubakar Ahmad Al-Baihaqi, Sya’bul Iman, Pertama (Ar-riyadl: Maktabah Rosyid, 2003), No 6612; Ahmad bin Abdullah Al-Ashfahani, Hilyatul Auliya’ Wa Thobaqotul Ashfiya’ (Jakarta: Darul Fikr, 2008), 3/53 & 109. Status Hadits Dho’if 3 Terjemah aslinya adalah “Mengabarkan kepada kami” namun dalam redaksi peneliti menggunakan kata penghubung “dari” karena kata “dari” dapat mewakili redaksi predikat yaitu “mengabarkan” selain itu penggunaan kata penghubung “dari” lebih dapat memberikan penjelasan urutan generasi Rowi hadits, sehingga terjemahan lebih mewakili maksud dari susunan bahasa arab yang diterjemah.. 1.

(27) 2. Dalam Al-Qur’an Allah ‫ ﷻ‬memberikan warning kepada siapa saja yang berani mengabaikan kepentingan orang miskin, di mana orang yang mengabaikan kepentingan orang miskin di judgement oleh Allah ‫ ﷻ‬sebagai orang yang mengingkari hukum dan mengingkari siksa Allah ‫ ﷻ‬hal ini disampaikan dalam AL-Qur’an melalui surah Al-Ma’un. ِ ِ ِ ِ ‫أَرأَي‬ ‫ض َعلَ َٰى طَ َع ِام‬ ُّ ‫ك الَّ ِذي يَ ُد‬ ُّ ُ‫) َوَال ََي‬2(‫ع الْيَتِ َيم‬ َ ‫) فَ ََٰذل‬1( ‫ب ِابل ّدي ِن‬ َ َْ ُ ‫ت الَّذي يُ َك ّذ‬ 4 ِ ‫الْ ِمس ِك‬ )3-1 ‫) (سورة املاعون‬3(‫ني‬ ْ Artinya : “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Orang itu adalah yang menghardik anak-anak yatim, dan yang tidak menghimbau agar memberi makan kepada orang-orang miskin”. (Q.S Al-Ma’un Ayat 1-3) Imam Baghowi dalam tafsirnya menjelaskan, yang dimaksud dengan mendustakan agama adalah mengingkari hari hisab (perhitungan amal) dan mengingkari hari pembalasan, selanjutnya makna dari. ‫ يدع‬adalah. ‫ الدَّ ْفع ب ْالع ْنف و ْالج ْفوة‬yang artinya menolak dengan keras dan abai, dalam artian mengabaikan dan menolak memberikan hak-hak anak yatim. Adapun makna dari ‫ يحض‬adalah tidak mau memberi dan tidak mau menganjurkan orang lain untuk memberi makan orang-orang miskin, hal ini dikarenakan mereka telah mendustakan hari hisab dan hari pembalasan.5 Demikianlah judgement yang Allah ‫ ﷻ‬sematkan kepada mereka yang mengabaikan hak-hak anak yatim dan orang-orang miskin.. 4. Al-Qur’an, 107:1-3. Muhyissunnah Abi Muhamad Al-Husnain bin Mas’ud Al-Baghowi, Tafsir Baghawi (Ar-riyadl: Darut Thayyibah, 1989), 8/549. 5.

(28) 3. Sebagai orang yang mengaku beriman, umat Islam sebagai personal maupun sebagai sebuah lembaga apalagi sebagai suatu negara haruslah memberikan perhatian serius terkait nasib orang-orang miskin dan anak yatim yang didera oleh kebutuhan hidup dengan menjalankan program pengentasan kemiskinan dalam bingkai agama maupun sosial. Program pengentasan kemiskinan dari Allah ‫ ﷻ‬begitu gencar digaungkan melalui khitob perintah yang berarti wajib dan khitob anjuran yang berarti sunnah dengan sistem yang bervariasi, baik melalui individu seperti zakat, bersedekah, tolong menolong dalam kebaikan, larangan monopoli, maupun melalui instansi kenegaraan seperti mengelola baitul mal dan menata sistem distribusi yang adil dengan tujuan pemerataan supaya tidak terjadi disparitas ekonomi dan mengupayakan pendistribusian harta agar tidak hanya berputar di kalangan orang-orang kaya saja. Dengan demikian, Islam merupakan agama yang memberikan perhatian sangat serius terhadap rakyat miskin agar tercipta kehidupan yang berkeadilan sosial bagi seluruh umat manusia. Pasca perang dunia II, Negara-negara di dunia banyak yang mendapatkan kemerdekaannya, sejak saat itu pembangunan ekonomi mulai digencarkan oleh negara-negara sedang berkembang yang persentasenya mencapai 80-85% di seluruh dunia dengan menggunakan teori kebijakan ekonomi pembangunan. Teori kebijakan ekonomi pembangunan terbukti efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah utama yang dihadapi oleh Negara Sedang Berkembang sebagaimana pencapaian di Negara-negara maju barat yang terlebih dahulu menerapkan teori kebijakan pembangunan ekonomi..

(29) 4. Masalah utama yang dihadapi oleh negara sedang berkembang adalah kemiskinan, pengangguran, layanan kesehatan dan masalah-masalah kronis lain dalam bidang ekonomi.6 Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang menghadapi masalah kemiskinan sejak awal kemerdekaan yakni pada tahun 1945 sampai sekarang, pada tahun 1970 angka kemiskinan Indonesia merupakan angka tertinggi yakni 60% (70 juta jiwa penduduk miskin), dari tahun ke tahun persentase kemiskinan di Indonesia terus menurun. Penurunan kemiskinan dari tahun ketahun di Indonesia bisa dikatakan cukup berarti dan signifikan di mana pada tahun 2018 persentase kemiskinan pertama kali turun dibawah 10% yakni 9,66% atau 25,26 juta jiwa7. Kemiskinan di Indonesia selalu menjadi sorotan utama siapa pun presidennya, dilansir dari ekonomi.compas.com, persentase kemiskinan pada masa Presiden Soeharto pada tahun 1970 mencapai 60% (70 juta jiwa), 26 tahun selanjutnya yakni 1996 kemiskinan Indonesia menurun ke 17,47% (34,01 juta jiwa). Selanjutnya era Presiden Habibi tahun 1998, persentase kemiskinan kembali naik ke 24,2% (49,5 juta jiwa) selanjutnya menurun ke 23,43% (47.97 juta jiwa) pada tahun 1999. Pada tahun selanjutnya beliau digantikan oleh. Dr. Abdel-Rahman Yousri Ahmed, “An Introduction to an Islamic Theory of Economic Development,” Islamic Economics & Finance Pedia (blog), 26 Desember 2011, http://www.iefpedia.com/test/an-introduction-to-an-islamic-theory-of-economic-development-drabdel-rahman-yousri-ahmed/. 7 Kompas Cyber Media, “Membandingkan Angka Kemiskinan dari Era Soeharto hingga Jokowi,” KOMPAS.com, diakses 3 Februari 2020, https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/31/101342926/membandingkan-angka-kemiskinandari-era-soeharto-hingga-jokowi. 6.

(30) 5. Presiden Gus Dur, Gus Dur memimpin kurang dari 2 tahun, tetapi kemiskinan berhasil diturunkan kembali dari 23,43% ke 19,14% pada tahun 2000, pada puncak kekuasaannya yakni tahun 2001, persentase kemiskinan terus menurun ke 18,41%. Setelah beliau di turunkan dari kursi kepresidenan, selanjutnya Megawati menggantikan beliau, Megawati menjabat presiden selama 2002. hingga. 2004, kemiskinan terus mengalami penurunan 18%. ke. Pada. dari 16%. tahun. berikutnya yakni 2005,. kursi. kepresidenan jatuh ke tangan Presiden. Susilo. Bambang Yudhoyono, beliau memimpin. Gambar (1) Kemiskinan Sejak Era Soeharto Hingga Jokowi.

(31) 6. dua periode yakni sejak 2005 hingga 2014, pada tahun 2005 kemiskinan masih 16,69% dan pada akhir 2014 kemiskinan berhasil diturunkan ke 10,9%. Pada tahun selanjutnya yakni 2015 2018 Indonesia berada di bawah rezim Jokowi, semasa kepemimpinannya, kemiskinan Indonesia lumayan menurun dari 11,22% ke 9,82%. Untuk perubahan persentase kemiskinan lebih detail lihat gambar 1. Jika melihat lebih dalam lagi, persentase kemiskinan pada tahun 2018 dalam sekala regional (provinsi) terlihat berbeda jauh jika dibandingkan dengan persentase kemiskinan dalam skala Nasional. Kemiskinan sekala Nasional tahun 2018 memang hanya 9,66%, namun dalam skala regional persentase kemiskinan bisa naik tiga kali lipat, hal ini bisa dilihat misalnya di Papua yang persentase kemiskinannya terbesar di antara seluruh provinsi Indonesia yakni 27,43 (950,22 ribu jiwa) data ini menempatkan Papua sebagai daerah provinsi dengan kemiskinan tertinggi se-Indonesia, terbesar kedua Papua Barat dengan persentase kemiskinan sebesar 22,26% (213,67 ribu jiwa). Persentase kemiskinan terbesar ketiga adalah Nusa Tenggara Timur dengan persentase kemiskinan mencapai 21,03% (1134,22 ribu jiwa). Sedangkan persentase kemiskinan terkecil di peringkat pertama berada di DKI Jakarta yakni 3,55% (732,25 ribu jiwa) selanjurnya persentase kemiskinan terkecil kedua berada di Bali yakni 3,91% (168,34 ribu jiwa), dan Pulau Bangka Belitung yakni 4,77% (69,93 ribu jiwa). Untuk persentase kemiskinan di setiap provinsi Indonesia tahun 2018 lebih detail, berikut ini peneliti sajikan diagram (lihat gambar 2) :.

(32) 7. Persentase kemiskinan Regional Indonesia 2018. 2266%. 2500%. 1583%. 1122%. 662%. 887%. 1132%. 1369% 759%. Papua Papua Barat Maluku Utara Maluku Sulawesi Barat Gorontalo Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Kalimantan Timur Kalimantan Selatan. 606% 465%. Banten. Bali. Nusa Tenggara Barat. Nusa Tenggara Timur. Kalimantan Barat. Kalimantan Tengah. 0%. 510% 737%. 391% 525%. Jawa Timur DI Yogyakarta Jawa Tengah Jawa Barat DKI Jakarta Kepulauan Riau Kepulauan Bangka Belitung Lampung Bengkulu. Gambar (2) Diagram Persentase Kemiskinan Regional Provinsi Indonesia tahun 2018. 1785%. 2103% 1463%. 1085%. 725% 355% 583% 477%. 500%. 1181% 1119%. 1301% 1541%. 1500%. Sumatera Selatan Jambi Riau. Sumatera Barat Sumatera Utara Aceh. Sumber : BPS diolah.. 785% 721% 655% 894%. 1000%. 1282%. 1568%. 2000%. 2743%. 3000%.

(33) 8. Dalam literatur Ekonomi Pembangunan, pengentasan kemiskinan merupakan salah satu dari isu sentral Negara Sedang Berkembang yang harus segera diatasi sebagaimana yang sudah disinggung sebelumnya. Dalam mengatasi persoalan kemiskinan, Indonesia hadir dengan memunculkan strategi atau kebijakan pembangunan ekonomi melalui sektor pertanian, pembangunan sumber daya manusia, dan lembaga swadaya masyarakat.8 Strategi kebijakan pembangunan ekonomi di setiap daerah tentunya memiliki perbedaan berdasarkan kebutuhan masyarakat suatu daerah tertentu, artinya ada deprivasi kemiskinan multidimensi antar provinsi, berdasarkan penelitian (Bagus Sumargo dan Naomi Miduk M. Simanjuntak, 2019) dari Universitas Negeri Jakarta, yang meneliti tentang Deprivasi Kemiskinan Multidimensi Antar provinsi Di Indonesia, mereka menemukan kesimpulan yang cukup menarik di mana kemiskinan di setiap provinsi di Indonesia membutuhkan perhatian yang berbeda-beda yang kemudian disebut sebagai kebutuhan bantuan multidimensi, secara umum multidimensi permasalahan kemiskinan antar provinsi di Indonesia mengalami deprivasi pada kebutuhan lama sekolah dan imunisasi kecuali di Maluku, di mana Maluku hanya mengalami deprivasi pada kelahiran bayi. Bantuan program pengentasan kemiskinan yang prioritasnya melalui bidang pendidikan adalah Provinsi Aceh, Bangka Belitung, Bali, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jambi, Sumatra Utara, Sumatra Barat, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat. Prioritas bantuan bidang kesehatan dibutuhkan di Jawa Barat,. 8. Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan (Yogyakarta: STIE, 2004), 242–43..

(34) 9. Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Banten, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Papua Barat, sedangkan prioritas bantuan standar hidup dibutuhkan di Nusa Tenggara Timur dan Papua. Khusus pengentasan kemiskinan, Provinsi Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung memerlukan bantuan untuk ketiga dimensi (pendidikan, kesehatan, dan standar hidup) secara merata9. Terlepas dari hasil penelitian di atas, banyak sekali teori kebijakan pembangunan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang goalnya adalah pengentasan kemiskinan. Dalam penelitian ini, peneliti menyoroti satu teori yang cukup populer, yakni kebijakan pembangunan ekonomi dengan menekan pertumbuhan penduduk. Kebijakan penekanan jumlah penduduk disinyalir dapat mengentaskan kemiskinan namun dengan bantuan variabel lain seperti pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, pendidikan, layanan kesehatan dan lain-lain, artinya kebijakan penekanan pertumbuhan penduduk tidak berpengaruh secara langsung terhadap kemiskinan. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Dennis A. Ahlburg (1996) dalam tulisannya yang berjudul “Population Growth Adn Poverty”. Beliau menyatakan : If population growth affects poverty then it probably does so by affecting one of the correlates of poverty discussed above. That is population growth may affect poverty by influencing economic growth, income, and income inequality; by affecting the provision of education. Bagus Sumargo dan Naomi Miduk M. Simanjuntak, “Deprivasi Utama Kemiskinan Multidimensi Antarprovinsi di Indonesia:,” Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia 19, no. 2 (2 April 2019): 160–72, https://doi.org/10.21002/jepi.v19i2.793. 9.

(35) 10. and health services, which affects income and well-being; or through the size and structure offamilies.10 Selain itu, Ahlburg juga merumuskan hasil penelitian bahwa hanya ada sedikit bukti langsung tentang dampak pertumbuhan populasi terhadap kemiskinan. Namun, bukti tidak langsung tersebut menunjukkan beberapa kemungkinan tautan. Beberapa variabel pendukung yang sangat berperan dalam menyukseskan tujuan dari kebijakan penekanan pertumbuhan penduduk ada dua yaitu : Pertama, Pendapatan Per kapita. Pertumbuhan populasi yang cepat cenderung mengurangi kesejahteraan pendapatan per kapita, yang mana kecenderungan ini dapat meningkatkan kemiskinan. Kedua, Status negara, apakah berkembang atau maju. Dampak pertumbuhan penduduk yang tinggi di negara. berkembang. dapat. melemahkan. layanan. kesehatan,. edukasi,. pemerataan, oleh karenanya dapat menyebabkan kemiskinan bahkan kemiskinan berkelanjutan. Sementara arah dampak hubungan ini cukup jelas, namun apakah pertumbuhan populasi penduduk memiliki dampak penting secara kuantitatif terhadap kemiskinan (diukur secara konvensional)? belum ada kejelasan. Konkretnya, pengurangan kemiskinan kemungkinan besar terjadi dengan intervensi langsung oleh variabel lain. Membatasi pertumbuhan populasi merupakan kebijakan tidak langsung yang mungkin tidak akan memiliki dampak independen yang besar pada pengurangan kemiskinan dalam jangka pendek.11. 10. Dennis A. Ahlburg, “Population Growth and Poverty,” dalam The Impact of Population Growth on Well-Being in Developing Countries, ed. oleh Dennis A. Ahlburg, Allen C. Kelley, dan Karen Oppenheim Mason, Population Economics (Berlin, Heidelberg: Springer, 1996), 219–58, https://doi.org/10.1007/978-3-662-03239-8_7. 11 Ahlburg..

(36) 11. Berangkat dari abstraksi dan teori dalam kajian Ahlburg di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap kemiskinan melalui satu variabel spesifik yakni pendapatan per kapita, selain itu sampel populasi yang peneliti ambil adalah negara Indonesia yang notabene merupakan negara sedang berkembang. Gabungan ketiga variabel ini, mengharuskan peneliti menggunakan analisis path/jalur, dan untuk lebih akuratnya peneliti menggunakan data panel, yakni gabungan jenis data time series dan cross section. Studi dengan tema, jenis data dan metode analisis tersebut, merupakan kebaruan yang peneliti tawarkan dalam penelitian ini, karena sejauh ini hasil studi empiris yang peneliti temukan adalah tentang penelitian pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap kemiskinan secara langsung dan pengaruh pendapatan per kapita terhadap kemiskinan. Studi empiris terbaru pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap kemiskinan secara langsung dari para peneliti menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Hasil studi empiris pertama ditunjukkan oleh (Olanrewaju Makinde Hassan, John Abu, dan Josephine O. Adayi, 2018) di Negeria12 (Budhi dan Kembar, 2013) di Bali13 dan (Mustika, 2011) di Indonesia,14 di mana hasil penelitian mereka menunjukkan peran pertumbuhan penduduk terhadap kemiskinan adalah positif signifikan, yang artinya semakin besar pertumbuhan. Olanrewaju Makinde Hassan, John Abu, dan Josephine O. Adayi, “An Analysis of the PopulationPoverty Cycle in Nigeria : Implications for Human Welfare,” Journal of Emerging Trends in Economics and Management Sciences 9, no. 3 (1 Juni 2018): 151–59, https://journals.co.za/content/journal/10520/EJC-11e39d528d. 13 Sri Budhi dan Made Kembar, “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pengentasan Kemiskinan Di Bali: Analisis FEM Data Panel,” Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan 6, no. 1 (14 Februari 2013): 44289, https://www.neliti.comNone. 14 Candra Mustika, “PENGARUH PDB DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE 1990-2008,” Jurnal Paradigma Ekonomika, no. Oktober (1 Oktober 2011): 1990–2008, https://doi.org/10.22437/paradigma.v0iOktober.57. 12.

(37) 12. populasi penduduk maka kemiskinan akan semakin meningkat, penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh (Nurul Fadlillah, Agustin Susyatna Dewi, dan Sukiman Sukiman, 2016) di Jawa Tengah15 juga menemukan hasil senada yakni positif hanya saja kurang signifikan. Kedua hasil sebaliknya, yakni hasil negatif signifikan yang artinya semakin besar pertumbuhan penduduk justru dapat mengurangi tingkat kemiskinan. Hasil ini ditunjukkan oleh (Novri Silastri, Rita Yani Iyan, dan Lapeti Sari, 2017) di Kabupaten Kuantan Singingi16, di mana pertumbuhan populasi penduduk di Kabupaten Kuantan Singingi justru mengurangi jumlah kemiskinan. Jika diamati lebih lanjut lagi, hasil penelitian yang menyatakan pertumbuhan penduduk berperan positif signifikan merupakan dukungan bagi teori Thomas Robert Malthus (1766-1834) tentang pertumbuhan penduduk yang cukup populer dan dipercaya para ekonom hingga abad ini. Malthus menganalogikan pertumbuhan penduduk seperti deret ukur 1, 2, 4, 8, 16, sedangkan pertumbuhan sumber daya alam yang meliputi sumber pangan seperti deret hitung 1, 2, 3, 4, 5, pertumbuhan sumber pangan nilainya lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai pertumbuhan penduduk, dengan demikian pertumbuhan penduduk dinilai berpengaruh secara langsung terhadap kemiskinan oleh Malthus. Bahkan Malthus. meramalkan akan terjadi. Nurul Fadlillah, Agustin Susyatna Dewi, dan Sukiman Sukiman, “Analisis Pengaruh Pendapatan Per Kapita, Tingkat Pengangguran, IPM Dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2009-2013,” Eko-Regional: Jurnal Pembangunan Ekonomi Wilayah 11, no. 1 (17 Desember 2016): 2009–13, https://doi.org/10.20884/1.erjpe.2016.11.1.849. 16 Novri Silastri, Rita Yani Iyan, dan Lapeti Sari, “Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Kemiskinan di Kabupaten Kuantan Singingi” (Journal:eArticle, Riau University, 2017), https://www.neliti.com/publications/184664/pengaruh-jumlah-penduduk-dan-pendapatandomestik-regional-bruto-PDRB-terhadap-ke. 15.

(38) 13. pertumbuhan penduduk yang melebihi pertumbuhan pangan pada abad ke 19.17 Teori sumber daya Malthus tersebut dikritisi oleh para ekonom sebagai teori yang terlalu sederhana (simplistis), di mana Malthus tidak memperhitungkan bahwa dibalik terbatasnya sumber daya alam ada kemajuan teknologi yang dapat meningkatkan sumber daya pangan sehingga dapat mengimbangi pertumbuhan penduduk sebagaimana yang terjadi di era kini.18 Islam sebagai agama yang rahmatal lil’alamin memiliki sudut pandang sebaliknya mengenai pertumbuhan penduduk, di mana Islam yang dipersentasekan oleh Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬memerintahkan supaya Umat Islam memperbanyak keturunan dengan menikahi perempuan yang walud yakni perempuan yang berpotensi bisa melahirkan anak yang banyak sebagaimana hadits berikut :. ٍِ ِ ِ ‫يد ابن أُخ‬ ‫ت‬ ْ ‫َحدَّثَنَا أ‬ ُ ‫ َحدَّثَنَا يَِز‬،‫َْحَ ُد بْ ُن إِبْ َر ِاه َيم‬ ْ َ ْ ‫َخ َََبَان ُم ْستَل ُم بْ ُن َسع‬ ْ ‫ أ‬،‫يد بْ ُن َه ُارو َن‬ ‫ عن َم ْع ِقل بن يَ َسا ٍر‬،َ‫ َع ْن ُم َعا ِويَةَ بْ ِن قَُّرة‬،‫صوٍر يَ ْع ِِن ابْ َن َزا َذا َن‬ ُ ‫ َع ْن َمْن‬،‫صوِر بْ ِن َزا َذا َن‬ ُ ‫َمْن‬ ِ ‫ت امرأ ًة‬ َ ‫َّب صلى هللا عليه و سلم فَ َق‬ َ َ‫رضي هللا عنه ق‬ ُ ‫َصْب‬ َ ‫ال “إِِّين أ‬ ِّ ِ‫ال َجاءَ َر ُج ٌل إ َىل الن‬ ٍ ‫ات َحس‬ َّ‫ ُُث‬،ُ‫ ُُثَّ أ َََتهُ الثَّانِيَةَ فَنَ َهاه‬.”َ‫ “ال‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،”‫ب َو َمجَ ٍال َوإِ ََّّنَا الَ تَلِ ُد أَفَأَتَ َزَّو ُج َها؟‬ َ َ َ‫ذ‬ 19 ‫الوُد ْوَد الْ َولُْوَد فإين ُم َكاثٌِر بِ ُك ُم األ َُم َم‬ َ ‫أ َََتهُ الثَّالِثَةَ فَ َق‬ َ ‫ “تَ َزَو ُج ْوا‬:‫ال‬ Artinya : “Ahmad Bin Ibrahim memberi hadits kepada kami, Yazid Bin Harun memberi hadits kepada kami (Ahmad Bin Ibrahim), Mustaslim bin Sa’iid (Saaid adalah anak saudari Manshur bin Zadzana) mengabarkan kepada kami. Kompasiana.com, “Mewaspadai Ramalan Thomas Malthus,” KOMPASIANA, diakses 5 Februari 2020, https://www.kompasiana.com/ikhwanulparis/57e2b5a3f17e61f708f4ad38/mewaspadai-ramalanthomas-malthus. 18 Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga (Jakarta: Erlangga, 2000), 268. 19 Abu Dawud Sulaiman, Sunan Abu Daud (Riyadh: Maktabah Al-Ma’arif, 2001), 2/220 No 2050; Imam Nasa’i, Sunan An-nasa’i (Bairut: Darul Kutub Islamiyah, 20011), 6/65. Hadits di shahihkan oleh Al-Bani 17.

(39) 14. (Yazid Bin Harun) dari Manshur bin Zadzana, dari Muawiyah bin Qurrah, dari Mu’qil Bin Yasar R.A. Mu’qil berkata : Seorang laki-laki datang kepada Nabi ‫ ﷺ‬lalu dia berkata : “Aku menemukan perempuan yang memiliki nasab baik, cantik tapi dia tidak bisa melahirkan anak (mandul), apakah aku (boleh) menikahinya?” Nabi ‫ ﷺ‬menjawab : “Jangan”. Selanjutnya laki-laki tersebut datang lagi untuk yang kedua kalinya kepada beliau ‫ ﷺ‬, dan beliau (tetap) melarangnya. Selanjutnya laki-laki tersebut datang lagi untuk yang ketiga kalinya kepada beliau ‫ﷺ‬, lalu beliaupun bersabda :”Nikahilah perempuan yang punya kasih sayang (kepada anak-anak) dan yang dapat melahirkan banyak keturunan, karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya jumlah umat (kelak di akhirat)”. Sedangkan dibidang ekonomi, Allah ‫ ﷻ‬memberikan jaminan kecukupan ekonomi, bahwa tidak ada satu pun makhluk hidup yang merangkak di bumi kecuali Allah ‫ ﷻ‬yang menanggung rezekinya sebagaimana yang tertera dalam ayat ke 6 surah hud sebagai berikut :. ٍ َ‫اَّللِ ِرْزقُها وي ْعلَم مستَ َقَّرَها ومستَ وَد َعها ۚ ُكلٌّ ِِف كِت‬ ِ ِ ‫وَما ِمن َدابٍَّة ِِف ْاأل َْر‬ ‫اب‬ َ ْ ْ َُ ْ ُ ُ َ َ َ َّ ‫ض إَّال َعلَى‬ َ ٍ ِ‫ُّمب‬ )6:‫ني (هود‬ 20. Artinya : “Tidak ada makhluk yang hidup di bumi kecuali rezekinya ditanggung oleh Allah ‫ﷻ‬, dia tahu di mana tempat berdiamnya makhluk itu, tempat penyimpanannya, semuanya telah tertulis dalam kitab yang nyata (lauhul mahfuzh)” Dalam tafsirnya, Imam Baghowi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ‫ دابة‬adalah seluruh makhluk yang berada di atas bumi, artinya baik manusia maupun binatang termasuk bagian dari maksud ‫دابة‬, sedangkan huruf ‫ علي‬dapat ditafsirkan bahwa Allah ‫ ﷻ‬yang menanggung seluruh rezeki semua makhluk dengan kehendaknya, artinya suatu makhluk bisa mendapatkan rezeki dan bisa tidak tergantung atas kehendaknya, bahkan ada sebagian pendapat yang mengatakan bisa saja Allah ‫ ﷻ‬tidak berkehendak memberikan rezeki pada. 20. Al-Qur’an, 11:6..

(40) 15. suatu makhluk hingga dia meninggal dalam kondisi kelaparan.21 Dengan demikian jika menggunakan kacamata keimanan dalam Islam, maka jumlah populasi penduduk tidak selayaknya dikhawatirkan berdampak meningkatkan jumlah kemiskinan karena kebutuhan pangan sebenarnya merupakan bagian dari ketetapan dan telah di tanggung oleh Allah ‫ﷻ‬. Selain dari pada pendekatan keimanan di atas, di sini peneliti merujuk pada hasil penelitian empiris terbaru yang menunjukkan hasil negatif signifikan dalam pengujian pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap kemiskinan, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, yakni semakin tinggi pertumbuhan penduduk. maka kemiskinan semakin menurun. Secara logika, teori dan hasil penelitian tersebut dapat dibenarkan karena bersamaan dengan bertambahnya jumlah penduduk tenaga kerja pun akan semakin meningkat, artinya tidak hanya konsumen yang meningkat akan tetapi produsen juga akan meningkat. Logika ini tentu saja dengan asumsi suatu negara dapat memanfaatkan tenaga kerja, pendidikan ditingkatkan, layanan kesehatan diperbaiki sehingga melahirkan mutu tenaga kerja yang jujur, baik, dan kompeten. Dengan demikian pertumbuhan populasi akan menghasilkan berkah meningkatkan ekonomi yang lebih besar sehingga kemiskinan justru bisa diatasi seiring bertambahnya jumlah penduduk. Berdasarkan gab pandangan pertumbuhan penduduk antar Islam dan teori Malthus, sekaligus juga atas dasar perbedaan hasil penelitian tentang pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap kemiskinan secara langsung di atas,. 21. Al-Baghowi, Tafsir Baghawi, 4/162..

(41) 16. peneliti akan menambahkan Gab ini sebagai bagian dari rumusan masalah apakah pertumbuhan penduduk dapat berpengaruh terhadap kemiskinan secara langsung. Selain itu, hasil dari rumusan masalah tersebut juga digunakan untuk menjawab atau mendukung pandangan Ahlburg yang menyatakan bahwa “hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan adanya pengaruh langsung pertumbuhan penduduk terhadap kemiskinan”. Masih berangkat dari teori Ahlburg yang menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk mempengaruhi kemiskinan mungkin bisa terjadi karena terlebih dahulu pertumbuhan penduduk mempengaruhi pendapatan per kapita22. Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pendapatan per kapita tersebut didukung oleh teori dari hasil kajian E. Wesley F. Peterson yang diungkapkan dalam abstraknya, Wesley menyatakan teori dalam bentuk kesimpulan sebagai berikut : The relationship between population growth and economic growth is controversial. This article draws on historical data to chart the links between population growth, growth in per capita output, and overall economic growth over the past 200 years. Low population growth in high-income countries is likely to create social and economic problems while high population growth in low-income countries may slow their development.23 Selanjutnya peneliti menemukan hasil penelitian yang khusus meneliti pengaruh pertumbuhan penduduk di negara berkembang, di antaranya adalah Rudi Masniadi dari Fakultas Ekonomi Universitas Cordova Nusa Tenggara. 22. Ahlburg, “Population Growth and Poverty,” 243. E. Wesley F. Peterson, “The Role of Population in Economic Growth,” SAGE Open 7, no. 4 (1 Oktober 2017): 2158244017736094, https://doi.org/10.1177/2158244017736094. 23.

(42) 17. Barat24, Rusdi menemukan bukti akan adanya pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pendapatan per kapita dengan kesimpulan negatif signifikan, yang artinya semakin tinggi pertumbuhan penduduk maka pendapatan per kapita akan semakin berkurang. Dilain pihak penelitian yang lebih komprehensif dilakukan oleh E. Wesley F. Peterson juga25 hasil penelitiannya menunjukkan dua kesimpulan persis sebagaimana pendapat Ahlburg, yakni di negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi (negara maju) lambatnya pertumbuhan penduduk dapat melemahkan pendapatan per kapita dan cenderung memunculkan masalah-masalah sosial dan ekonomi, sebaliknya di negara dengan pertumbuhan ekonomi rendah (negara miskin), pertumbuhan penduduk yang tinggilah yang dapat menciptakan masalah ekonomi salah satunya pendapatan per kapita semakin rendah, hasil penelitian ini mendapat dukungan dari Mohammad S. Hasan. 26. yang juga meneliti hubungan pertumbuhan. penduduk dan pendapatan per kapita di China. Dari hasil penelitian di atas muncul pertanyaan, apakah teori dan hasil tersebut juga berlaku di Indonesia yang notabene negara berkembang? Dalam rangka menjawab pertanyaan ini, peneliti akan melakukan penelitian dengan topik senada berupa analisis pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pendapatan per kapita di negara Indonesia yang notabene adalah negara berkembang.. 24. Rudi Masniadi, “ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, TABUNGAN, DAN INVESTASI TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PER KAPITA INDONESIA,” Jurnal Ekonomi Pembangunan 10, no. 1 (1 Juli 2012): 69–80, https://doi.org/10.22219/jep.v10i1.3718. 25 Peterson, “The Role of Population in Economic Growth.” 26 Mohammad S. Hasan, “The Long-Run Relationship between Population and per Capita Income Growth in China,” Journal of Policy Modeling 32, no. 3 (1 Mei 2010): 355–72, https://doi.org/10.1016/j.jpolmod.2009.09.005..

(43) 18. Data sampel penelitian dihimpun berdasarkan provinsi selama 8 tahun yakni periode 2011-2018. Terdapat tiga alasan mendasar kenapa peneliti memilih periode 2011-2018, pertama penelitian ini dilaksanakan sebelum memasuki akhir 2019 sehingga data publikasi BPS pada saat ini belum sampai akhir 2019, kedua perpolitikan Indonesia mengalami kondisi yang tidak stabil di awal hingga hampir penghujung 2019 dikarenakan hajat Pemilihan Umum Presiden, berdasarkan laporan hasil analisis BPS, pemilu 2019 memiliki dampak positif terhadap perekonomian Indonesia karena kegiatan kampanye yang cukup panjang, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (PK-LNPRT) meningkat dari 8,10% ke 16,93%,27 peningkatan ini melebihi 100%, artinya data pendapatan per kapita pada tahun 2019 mengalami perubahan yang sangat tinggi, secara statistik perubahan data ini dapat menyebabkan data outlier karena Indikator yang tidak wajar sedangkan data variabel lain tidak berubah, ketiga data ditetapkan sejak 2011 karena peneliti ingin mencukupkan data runtun waktu selama 8 tahun saja, secara statistik data panel dengan time series 8 tahun dan cross section 34 provinsi sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan penelitian.28 Dari uraian panjang latar belakang di atas, penelitian ini akan mengangkat. tesis. dengan. tema. “PENGARUH. PERTUMBUHAN. PENDUDUK TERHADAP PERSENTASE KEMISKINAN MELALUI. 27. Yoga Sukmana, “Menilik Dampak Pemilu 2019 terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Halaman all,” KOMPAS.com, diakses 19 Juli 2020, https://money.kompas.com/read/2019/05/06/150000426/menilik-dampak-pemilu-2019terhadap-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-. 28 Gregory B. Markus, Analyzing Panel Data (SAGE, 1979), 23..

(44) 19. PENDAPATAN PER KAPITA DI NEGARA BERKEMBANG (Studi Kasus Negara Indonesia Periode 2011-2018). Berdasarkan judul, variabel penelitian dirincikan sebagai berikut : Pertama variabel dependen/endogen (Z) adalah Persentase Kemiskinan. Kedua Variabel Independen/eksogen (X) adalah Jumlah Penduduk. Ketiga adalah Variabel Endogen Mediator (Y) yakni Pendapatan Per kapita. Metode Analisis yang akan digunakan adalah Analisis Jalur/Path didukung oleh data jenis panel dengan perincian data cross section sebanyak 34 Provinsi di Indonesia dan data time series selama 8 tahun yakni tahun 2011-2018. Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Software Stata. B. Rumusan Masalah 1. Apakah. Pertumbuhan. Penduduk. berpengaruh. terhadap. Persentase. Kemiskinan di Indonesia? 2. Apakah Pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap Pendapatan Per kapita di Indonesia? 3. Apakah Pendapatan. Per Kapita berpengaruh terhadap. Persentase. Kemiskinan? 4. Apakah Pertumbuhan Penduduk melalui Pendapatan Per kapita berpengaruh terhadap Persentase Kemiskinan di Indonesia?.

(45) 20. C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Pertumbuhan Penduduk terhadap Persentase Kemiskinan di Indonesia. 2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Pertumbuhan penduduk terhadap Pendapatan Per kapita di Indonesia. 3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Pendapatan Per Kapita terhadap Persentase Kemiskinan di Indonesia. 4. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Pertumbuhan Penduduk melalui Pendapatan Per kapita terhadap Persentase Kemiskinan di Indonesia. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1.. Pemerintah sebagai regulator sekaligus pengambil kebijakan. Intervensi. pemerintah. dalam. perekonomian. dalam. bentuk. menerapkan suatu kebijakan di suatu daerah haruslah berdasarkan pertimbangan yang rasional dan ilmiah sekaligus senafas dengan nilai-nilai Islam. Terkhusus negara Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim sudah selayaknya teori kebijakan pembangunan ekonomi pemerintah disertai dengan nilai-nilai Islam. Penelitian ini dilakukan secara konvensional namun disertai dengan pandangan-pandangan yang Islami, peneliti berharap hasil penelitian ini bisa terjauhkan dari paradigma sekuler yang memisahkan antara agama dan ilmu pengetahuan..

(46) 21. 2. Perguruan Tinggi Hasil penelitian dalam setiap bidang ilmu selalu menjadi khasanah ilmu pengetahuan bagi akademik, semakin banyak penelitian dan terjadi pertentangan hasil penelitian maka akan memunculkan pengetahuan baru yang dapat menguak kebenaran suatu realitas, dengan demikian peneliti berharap hasil penelitian ini juga bisa menjadi khasanah yang dapat menguak kebenaran suatu realitas yang berangkatnya dari teori dan paradigma Islami. E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan teori dan Gab yang sudah peneliti jelaskan dalam latar belakang, peneliti memiliki dugaan kuat akan hasil penelitian ini. Dalam hal ini peneliti menyajikan dugaan tersebut dalam bingkai hipotesis penelitian, yaitu : H1. : Pertumbuhan Penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap Persentase Kemiskinan di Indonesia. H2. : Pertumbuhan Penduduk berpengaruh positif signifikan terhadap Pendapatan Per Kapita di Indonesia. H3. : Pendapatan Per Kapita berpengaruh negatif signifikan terhadap Persentase Kemiskinan.. H4. : Pertumbuhan Penduduk melalui Pendapatan Per Kapita berpengaruh negatif signifikan terhadap Persentase Kemiskinan di Indonesia..

(47) 22. F. Penelitian Terdahulu dan Orisinalitas Penelitian Tujuan. dari. disajikannya. penelitian. terdahulu. adalah. untuk. menunjukkan karya ilmiah penelitian sebelumnya sebagai pembanding yang dapat mengantarkan peneliti untuk menemukan model penelitian yang lebih baru sehingga peneliti dapat menemukan titik orisinalitas penelitian. Agar sajian penelitian terdahulu dapat tersampaikan dengan detail, berikut ini peneliti rangkum dalam redaksi naratif dan tabel, sedangkan untuk orisinalitas penelitian peneliti sajikan dalam bentuk tabel saja yang kemudian disertai penjelasan kebaruan penelitian setelahnya. 1. Penelitian dilakukan oleh Hassan, Abu, dan Adayi 2018 dengan tema “An analysis of the population-poverty cycle in Nigeria : implications for human welfare” penelitian dilaksanakan dil negara Nigeria dengan pendekatan kuantitatif, metode analisis yang digunakannya adalah vector auto regressive dengan jenis data sekunder time series. Kesimpulan dari hasil penelitiannya secara singkat adalah bahwa pertumbuhan penduduk di Nigeria berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, akibatnya kemiskinan di Nigeria mengalami sirkulasi yang terus berlanjut dan semakin meningkat, dengan demikian kesejahteraan rakyat di Nigeria semakin turun. 2. Penelitian dilakukan oleh Budhi dan Kembar pada tahun 2013 dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Pengentasan Kemiskinan di Bali” penelitian dilaksanakan di bali dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode analisis yang di gunakan adalah analisis data panel. Tujuan dari penelitiannya adalah pertama untuk menganalisis pengaruh wajib belajar 9 tahun terhadap kemiskinan, kedua untuk menganalisis pengaruh PDRB share.

(48) 23. sektor produksi terhadap kemiskinan, ketiga untuk menganalisis pengaruh PDRB share sektor pertanian terhadap kemiskinan, dan keempat untuk menganalisis. pengaruh. pertumbuhan. penduduk. terhadap. kemiskinan.. Kesimpulan dari hasil dari penelitiannya adalah pertama wajib belajar 9 tahun dapat menurunkan kemiskinan, kedua PDRB share sektor produksi berpengaruh dalam mengentaskan kemiskinan, ketiga PDRB share sektor pertanian berpengaruh dalam meningkatkan kemiskinan dan ke empat pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap kemiskinan. 3. Penelitian dilakukan oleh Andhykha, Handayani, dan Woyanti, pada tahun 2018 dengan judul “Analisis Pengaruh Pendapatan Per Kapita, Tingkat Pengangguran, dan IPM Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah”. Tujuan penelitian mereka adalah pertama menganalisis pengaruh pendapatan rata-rata daerah terhadap kemiskinan, kedua tingkat pengangguran terhadap kemiskinan, dan ketiga menganalisis pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap kemiskinan. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode analisis data panel dengan model Fixed Effect. Kesimpulan dari hasil penelitian mereka adalah pertama Pendapatan rata-rata berpengaruh terhadap peningkatan kemiskinan, kedua tingkat pengangguran berpengaruh terhadap peningkatan kemiskinan, ketiga IPM berpengaruh terhadap penurunan kemiskinan. 4. Penelitian dilakukan oleh Fadlillah, Dewi, dan Sukiman pada tahun 2016 dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Pendapatan Per Kapita, Tingkat Pengangguran, IPM dan Pertumbuhan Penduduk terhadap Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 2009-2013”. Tujuan penelitiannya adalah pertama untuk.

(49) 24. menganalisis pengaruh pendapatan per kapita terhadap kemiskinan, kedua untuk menganalisis pengaruh tingkat pengangguran terhadap kemiskinan, ketiga untuk menganalisis pengaruh IPM terhadap kemiskinan dan keempat untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap kemiskinan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi elastisitas data panel. Secara ringkas kesimpulan dari penelitian mereka adalah pertama pendapatan per kapita dan IPM berpengaruh negatif terhadap kemiskinan, kedua pertumbuhan penduduk berpengaruh negatif terhadap kemiskinan namun tidak begitu signifikan, dan ketiga pengangguran berpengaruh positif terhadap kemiskinan. 5. Penelitian dilakukan oleh Mustika pada tahun 2011 dengan judul penelitian “Pengaruh PDB dan Jumlah Penduduk terhadap Kemiskinan di Indonesia Periode 1990-2008” tujuan dari penelitian mereka adalah pertama untuk menganalisis pengaruh PDB terhadap kemiskinan dan kedua untuk menganalisis pengaruh jumlah penduduk terhadap kemiskinan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian mereka adalah pertama PDB berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan, kedua jumlah penduduk berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan. Besaran pengaruh berdasarkan nilai R Square mencapai 59%. 6. Penelitian dilakukan oleh Silastri, Iyan, dan Sari pada tahun 2017 dengan judul “Pengaruh Jumlah Penduduk Dan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten Kuantan Singingi”. tujuan dari penelitian mereka adalah pertama untuk menganalisis pengaruh Jumlah.

(50) 25. penduduk terhadap kemiskinan kedua untuk menganalisis pengaruh PDRB terhadap kemiskinan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi data panel model fixed effext. Hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa pertama Jumlah penduduk berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan, kedua PDRB berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan. 7. Penelitian dilakukan oleh Ni putu ayu purnama Margareni, i. Ketut djayastra, dan i. G. W. Murjana yasa, pada tahun 2016 dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Di Provinsi Bali”. 29. . Tujuan penelitian mereka. adalah pertama untuk menganalisis perkembangan penduduk miskin di Provinsi Bali, kedua untuk menganalisis pengaruh pendidikan, inflasi, pertumbuhan penduduk, dan pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi, ketiga untuk menganalisis pengaruh pendidikan, inflasi, pertumbuhan penduduk, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan, keempat untuk menganalisis pengaruh tidak langsung pendidikan, inflasi, pertumbuhan penduduk, dan pengangguran terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi. Penelitian mereka dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis jalur/path dengan jenis data time series. Hasil dari penelitian mereka secara naratif adalah sebagai berikut : Kemiskinan di Provinsi Bali sangat dipengaruhi oleh kemajuan pembangunan di masingmasing wilayah kabupaten/ kota, pendidikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan. ekonomi,. pengangguran. berpengaruh. negatif. terhadap. Ni Putu Ayu Purnama Margareni, I. Ketut Djayastra, dan I. G. W. Murjana Yasa, “FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI PROVINSI BALI,” PIRAMIDA 12, no. 2 (1 Desember 2016), https://ojs.unud.ac.id/index.php/piramida/article/view/30180. 29.

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Penelitian Terdahulu
Tabel 1.2 Orisinalitas Penelitian
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.2 Daftar Pulau dan Profinsi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti memberikan saran kepada mahasiswa FK UR angkatan 2012 dan 2013 khususnya dan masyarakat pada umumnya yang mengalami overweight atau bahkan obesitas agar

Bila nilai status kredit adalah lunas berarti diperkirakan calon debitur baru mampu melunasi kredit (layak), akan tetapi jika nilai status kredit adalah tarikan

Bab IV Pasal 6 yang isinya antara lain bahwa TNI sebagai alat  pertahanan negara berfungsi sebagai penangkal terhadap setiap ancaman militer dan ancaman bersenjata

Secara menyeluruh, Marquardt (2002) menjelaskan bahwa untuk mentransformasikan sebuah organisasi untuk menjadi organisasi pembelajar, maka setiap individu ataupun

Hasil pengolahan citra satelit ALOS menunjukkan tingkat kerusakan kawasan hutan mangrove mencapai 1071,77 hektar untuk level rusak dan 288,208 hektar untuk level sangat

pendidikan, dan dapat kita prediksi akan muncul permasalahan baru yang dihadapi kota Pekanbaru salah satunya permasalahan kebersihan ataupun sampah. Sampah menurut

Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran kimia dengan setting sains teknologi masyarakat (STM) yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan

Nilai ataupun value adalah perkataan yang menggambarkan bahawa kepentingan sesuatu yang anda miliki dan ianya adalah layak untuk dinikmati. Emas yang sebagaimana orang