• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SUASANA TOKO DAN FASILITAS FISIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survey pada konsumen Cafe Cupola.Id Bandung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH SUASANA TOKO DAN FASILITAS FISIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survey pada konsumen Cafe Cupola.Id Bandung)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

69

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan

Metode penelitian ini akan mengarahkan peneliti pada tujun tertentu. Penelitian yang akan dilakukan di Cupola. Id , penelitian ini mengambil metode kuantitatif dan melakukan survey. Menurut Sugiono (2017:2) yang dimaksud dengan metode penelitian adalah sebagai berikut :“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian survey. Menurut Sugiono (2017:7) Metode kuantitatif adalah: “Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode pastivistik karna berlandasan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scintific karna telah memenui kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/ empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery dengan metode ini ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karna data dan penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.”

Kemudian yang dimaksud dengan survey menurut Sugiono (2017:6) adalah sebagai berikut : “Metode survey merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.”

(2)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Metode penelitian deskriptif menurut Sugiono (2017:147) adalah sebagai berikut : “Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskrifsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.” Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah pertama yaitu bagaimana tannggapan konsumen mengenai suasana cafe di Cupola.id, kedua bagaimana tanggapan konsumen mengenai fasilitas fisik pada cafe Cupola.id, yang ketiga bagaiman tanggapan konsumen mengenai kepuasaan konsumen pada cafe Cupola.id

Sedangkan metode verifikatif menurut Umi Narimawati (2010:29) mendefinisikan sebagai berikut : “Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.” Sedangkan metode verifikatif yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang keempat yaitu seberapa besar pengaruh suasana cafe dan fasilitas fisik terhadap kepuasaan konsumen di cafe Cupola.Id secara sumultan maupun parsial.

3.2 Definisi Oprasionalisai Variabel Penelitian

Bagian ini akan menjelaskan mengenai definisi dan ukuran yang digunakan untuk setiap variabel baik variabel independen dan dependen disertai dengan pengukuran dari variabel tersebut untuk kemudian dioperasionalisasikan.

(3)

3.2.1 Definisi Variabel Penelitian

Variable penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen. Berikut penjelasannya. Pengertian variabel penelitan menurut Sugiyono (2017:38) adalah sebagai berikut : “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari sehingga diperoleh informasi tentang hasil tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.”

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta sekala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas ( Independent Variable )

Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Menurut Sugiyono (2017: 39) “Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).” Maka dalam penelitian ini ada dua variabel independen yang diteliti diantaranya: 1. Suasana Toko (X1)

Berdasarkan definisi suasana toko menurut Levy&Weitz dalam jurnal Fatimah, Achmad Fauzi DH, dan Kadarisman Hidayat (2015:3), Berman dan Evan yang dialih bahasakan oleh Lina Salim (2014:528), dan Chirstina Whidya Utami (2014:279) maka peneliti sampai pada pemahaman bahwa suasana toko (store atmosphere)

(4)

merupakan karakteristik unik dan berbeda yang dimiliki suatu toko dengan tujuan untuk mengembangkan citra toko, menarik pelanggan agar mengunjungi dan merasakan kenyamanan di toko tersebut yang dapat dilihat dari keberadaan external dan internal toko dan ditunjukkan melalui karakteristik toko yang dinilai dari segi desain exterior, interior, pencahayaan, musik, tata letak, aroma dan lain-lain yang dapat dirasakan oleh panca indera. Dalam penelitian ini variabel suasana toko dapat diukur dengan mengacu pada dimensi yang terdiri dari bagian depan toko, bagian dalam toko meliputi (pencahayaan, warna, musik, aroma), tata letak toko, dan pemajangan informasi berupa komunikasi visual

2. Fasilitas Fisik (X2)

Menurut Sofyan (2013:42), Nirwan (2013:47), dan Mudie dan Pirrie dalam Fandy Tjiptono (2014:161) bahwa fasilitas fisik merupakan suatu hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk membeli dan menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan dengan bentuk asli dari benda yang dapat dilihat dengan nyata yang terdapat pada suatu perusahaan yang meliputi seluruh aspek pendukung fasilitas organisasi yang dapat membantu dan mempermudah jalannya usaha. Dalam penelitian ini variabel fasilitas fisiki dapat diukur dengan menggunakan beberapa dimensi. Menurut Sofyan (2013:42), Nirwan (2013:47), dan Tjiptono (2014:161) dimensi tersebut diantaranya adalah: Bangunan, desain fasilitas, perlengkapan /perabotan, tata cahaya dan warna, seragam pegawai, dan unsur pendukung.

(5)

b. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konsekuen. Menurut Sugiyono (2017:39), “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”.

Kepuasaan Konsumen (Y)

Menurut Kotler dalam buku Sunyoto (2013:35), Sangadji dan Sopiah (2013:181), dan Fandy Tjiptono (2014:368) kepuasan konsumen adalah sebagai suatu tanggapan dan perbandingan konsumen terhadap apa yang telah diterimanya dari suatu produk atau jasa yang telah dibeli, apakah sesuai dengan harapan dan dapat memenuhi keinginan konsumen atau tidak. Dalam penelitian ini variabel kepuasaan konsumen dapat diukur dengan menggunakan beberapa dimensi menurut Kotler dalam buku Sunyoto (2013:35), Sangadji dan Sopiah (2013:181), dan Fandy Tjiptono (2014:368) dimensi tersebut diantaranya adalah: kinerja dan harapan

3.2.2 Operasionalisai Variabel Penelitian

Dalam setiap penelitian harus dijelaskan mengenai operasionalisais variabel. Pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrumen penelitian. Setelah itu melanjutkan analisis untuk mencari hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya. Operasionalisasi variabel ini adalah petunjuk agar peneliti dapat mengetahui bagai mana caranya mengukur suatu

(6)

variabel tersebut. Dan juga untuk memudahkan peneliti dalam mengetahui dan menganalisa variabel tersebut maka setiap konsep yang ada harus di buat dengan menjelaskan dimensi variabel, indikator variabel, ukuran variabel dan sekala variabel tersebut. Berikut ini disajikan tabel menenai konsep dan indikator variabel penelitian yang di cantumkan pada tabel 3.1 :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel & konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala Item Suasana Toko (X1)

Suasana toko (store atmosphere)

merupakan karakteristik unik dan berbeda yang dimiliki suatu toko dengan tujuan untuk

mengembangkan citra toko, menarik

pelanggan agar mengunjungi dan

merasakan kenyamanan di toko

tersebut yang dapat dilihat dari keberadaan external

dan internal toko dan ditunjukkan melalui karakteristik

toko yang dinilai dari segi desain

exterior, interior, pencahayaan, musik, tata letak, aroma dan lain-lain yang dapat dirasakan oleh panca

indera Levy&Weitz dalam jurnal Fatimah, Achmad Fauzi DH, dan Kadarisman Hidayat (2015:3), Berman dan Evan

Bagian depan toko Daya tarik dan kejelasan informasi di bagian depan cafe (papan nama cafe) Tigkat daya tarik dan kejelasan informasi di bagian depan cafe (papan nama cafe) Ordinal 1 Kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar cafe Tingkat kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar cafe Ordinal 2 Bagian dalam toko Kenyamanan dan ketersediaan fasiltas di bagian dalam cafe Tingkat kenyamanan dan ketersediaan fasiltas di bagian dalam cafe Ordinal 3 Tata letak toko Alokasi ruangan Tingkat Alokasi ruangan Ordinal 4 Penataan dan kerapihan yang baik, nyaman dan enak dipandang Tingkat Penataan dan kerapihan yang baik, nyaman dan enak dipandang Ordinal 5 Pemajangan informasi Ketersediaan dan kejelasan informasi yang dibutuhkan Tingkat ketersediaan dan kejelasan informasi yang dibutuhkan Ordinal 6

(7)

Variabel & konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala Item

yang dialih bahasakan oleh Lina

Salim (2014:528), dan Chirstina Whidya Utami (2014:279) Kemudahan mendapatkan informasi dari pegawai Tingkat kemudahan mendapatkan informasi dari pegawai Ordinal 7 Fasilitas Fisik (X2) Fasilitas fisik merupakan suatu hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk membeli dan menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan dengan bentuk asli dari benda yang dapat dilihat dengan nyata yang terdapat pada suatu perusahaan yang meliputi seluruh aspek pendukung fasilitas organisasi yang dapat membantu dan mempermudah jalannya usaha. Menurut Sofyan (2013:42), Nirwan (2013:47), dan Mudie dan Pirrie

dalam Fandy Tjiptono (2014:161) Bangunan Daya tarik dan kekokohan bangunan Tingkat daya tarik dan kekokohan bangunan Ordinal 8 Luas bangunan (outdoor/ind oor) Tingkat luas bangunan (outdoor/ind oor) Ordinal 9 Kejelasan bangunan Tingkat kejelasan bangunan Ordinal 10 Desain fasilitas Daya tarik desain eksterior dan interior Tingkat kemenarikan desain eksterior dan interior Ordinal 11 Kesesuaian desain eksterior dan interior dengan konsep cafe Tingkat kesesuaian desain eksterior dan interior dengan konsep cafe Ordinal 12 Perlengkapan / perabotan Ketersediaan dan kelengkapan (asbak, tisu, tambahan bumbu diatas meja, baby chair) Daya ketersediaan dan kelengkapan (asbak, tisu, tambahan bumbu diatas meja) Ordinal 13 Tata cahaya dan warna Kesesuaian cahaya yang diperlukan Daya kesesuaian cahaya yang diperlukan Ordinal 14 Kesesuaian warna cat dan konsep cafe Daya kesesuaian warna cat dan konsep cafe Ordinal 15 Kerapihan dan kebersihan Daya kerapihan dan Lanjutan Tabel 3.1

(8)

Variabel & konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala Item Seragam pegawai seragam yang digunakan pegawai kebersihan seragam yang digunakan pegawai Ordinal 16 Kesesuaian seragam pegawai dengan konsep cafe Daya kesesuaian seragam pegawai dengan konsep cafe Ordinal 17 Unsur pendukung Kenyamanan dan ketersediaan fasilitas pendukung (wifi, toilet, mushola, area parkir) Daya kenyamanan dan ketersediaan fasilitas pendukung (wifi, toilet, mushola, area parkir) Ordinal 18 Kepuasaan Konsumen (Y) Kepuasan konsumen adalah sebagai suatu tanggapan dan perbandingan konsumen terhadap apa yang telah diterimanya dari suatu produk atau jasa yang telah dibeli, apakah sesuai dengan harapan dan dapat memenuhi keinginan konsumen atau tidak.

Kotler dalam buku Sunyoto (2013:35), Sangadji dan Sopiah

(2013:181), dan Fandy Tjiptono (2014:368) Kinerja Suasana Toko Tingkat kepuasan konsumen terhadap suasana cafe Ordinal 19 Fasilitas Fisik Tingkat kepuasan konsumen terhadap fasilitas fisik Ordinal 20 Harapan

Suasana Toko Tingkat kesesuaian harapan konsumen terhadap suasana cafe Ordinal 21

Fasilitas Fisik Tingkat kesesuaian harapan konsumen terhadap fasilitas fisik Ordinal 22

3.3 Populasi dan Sample

Penelitian yang dilakukan memerlukan objek atau subjek yang diteliti sehingga permasalahan dalam penelitian dapat dipecahkan. Populasi merupakan Lanjutan Tabel 3.1

(9)

objek yang diteliti dan dapat membantu peneliti dalam pengolahan data untuk memecahkan masalah penelitian. Untuk memudahkan penelitian, peneliti menggunakan sampel dalam pengolahan data. Sampel merupakan elemen-elemen atau unit-unit dari populasi yang dijadikan sampel penelitian. Sampel penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik sempling tertentu.

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017:80) mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pololasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Cupola. Id selama kurun waktu 2017-2018 dalam 13 bulan seluruhnya berjumah 9171 pengunjung yang didapatkan dari perhitungan yang dilakukan oleh Cafe Cupola.id.

Tabel 3.2

Data Pengunjung Cafe Add Coffee

No Tahun Bulan Jumlah Konsumen

1 2017 Mei 320 Orang 2 2017 Juni 390 Orang 3 2017 Juli 460 Orang 4 2017 Agustus 510 Orang 5 2017 September 560 Orang 6 2017 Oktober 667 Orang 7 2017 November 720 Orang 8 2017 Desember 827 Orang 9 2018 Januari 950 Orang 10 2018 Februari 1120 Orang 11 2018 Maret 905 Orang 12 2018 April 892 Orang 13 2018 Mei 850 Orang Total 9171 Orang

(10)

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2017:81) yang dimaksud dengan sampel adalah sebagai berikut :“Dalam penelitian kuantitatif sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sampel dilakukan karna peneliti memeiliki keterbatasa dalam melakukan penelitian baik dari segi waktu, tenaga, dan dana karna jumlah populasi yang sangat banyak. Maka peneliti harus mengambil sampel yang diambil dari populasi peneliti menggunakan rumus yang dikemukakan oleh slovin dalam mustafa (2010:90) dengan tingkat kepercayaan 90% dengan nilai e= 10% adalah sebagai berikut:

Rumus :

Keterangan :

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

E = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolelir sebesar 10%

Sampel yang masih dapat ditolelir atau digunakan sebanyak 10% jadi :

98,92

Maka disimpulkan, sampel pada penelitian ini menggunaka 100 orang responden. Jadi alasan peneliti mengguakan 100 responden berdasarkan perhitungan slovin.

3.3.3 Teknik Sampling

Menurut sugiyono (2017:81) menggunakan teknik sampling adalah sebagai berikut: “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.

(11)

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.”

Teknik sampling dibagi menjadi dua kelompok yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2017:82) Probability Sampling dapat didefinisikan sebagai berikut : “Probability Samping adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.” Sedagkan Nonprobability Samping menurut Sugiyono (2017:84) adalah sebagai berikut: “Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.”

Teknik sampling yang digunakan peneliti ini adalah sampling incidental, menurur sugiyono (2013:122) “Sampling incidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang kebetulan ditemui itu cocok dan dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang digunakan peeliti terdapat beberapa teknik. Dalam penelitian ini terkait pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (field reserch)

(12)

hubungan dengan masalah yang diteliti. Jenis penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data primer,terdiri dari :

a. Observasi

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau atau mengunjungi perusahaan yang bersangkutan secara langsung, untuk mencatat informasi yang berkaitan dengan masalah yag akan diteliti dan untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan yang terjadi pada perusahaan tersebut.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan tanya jawab dengan supervisor Cupola. Id. Hal ini dilakukan untuk menggali, mengumpulkan, menemukan informasi yang dibutuhkan atau yang berhubungan dengan penelitian. c. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengolahan data dengan menyebarkan pertanyaan kepada konsumen Cafe Cupola.id. Hal ini untuk mendapatkan iformasi mengenai tanggapan yang berhubungan mengenai masalah yang diteliti. Bentuk kuesioner yang dibuat adalah bersetruktur, dimana materi pertanyaan menyangkut pendapat konsumen mengenai promosi, lokasi dan keputusan pembelian konsumen Cafe Cupola. Id.

2. Studi keputusan (Library reserch)

Pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literature. Studi keputusan dapat diperoleh dari data sekunder yaitu literature-literature, buku-buku, yang berkaitan.

(13)

3.5 Teknik Pengolahan Data

Dalam teknik pengolahan data ini menggunakan metode-metode analisis yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Metode analisis data sangat tergantung pada jenis penelitian dan metode penelitian yang ditentukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian pada variabel-variabel. Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis data diikiti dengan pengujian hipotesis penelitian.

3.5.1 Uji Validitas

Validitas menurut Sugiyono (2017:125) menunjukan derajat keputusan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mencari validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item tengan total item-item tersebut. Jika koefisien antara item dengan total item sama atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan vaild, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0,3 maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Dalam mencari nilai korelasi penulis menggunakan rumus pearson productmoment, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

r = Korelasi Product Moment

= Jumlah Skor Satuan Item ∑Xtot = Jumlah Total Skor Jawaban

∑x = Jumlah Kuadrat Skor Jawaban Suatu Item ∑xto = Jumlah Kuadrat Total Skor Jawaban

(14)

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas memastikan apakah kuesioner penelitian yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data variabel penelitian reliabel atau tidak. Menurut Sugiyono (2013:110) “Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Penelitian ini menggunakan metode Split Half (metode belah dua) yaitu metode yang mengkorelasikan atau menghubungkan antara total skor pada item pernyataan yang ganjil dengan total skor pernyataan yang genap, kemudian dilanjutkan dengan pengujian rumus Spearman Brown, dengan cara kerjanya sebagai berikut :

1. Item dibagi dua secara acak, kemudian dikelompokkan dalam kelompok ganjil dan genap.

2. Skor untuk masing-masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk kelompok ganjil dan kelompok genap.

3. Korelasi total skor kelompok ganjil dan kelompok genap dengan rumus :

Keterangan :

r = Korelasi produk moment

∑A = Jumlah total skor kelompok ganjil ∑B = Jumlah total skor kelompok genap ∑A2

= Jumlah kuadrat total skor kelompok ganjil ∑B2

= Jumlah kuadrat total skor kelompok genap

∑AB = Jumlah perkalian skor jawaban kelompok ganjil dan kelompok genap Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunkan rumus korelasi Spearman Brown sebagai berikut:

(15)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

rb = Korelasi product moment antara kelompok ganjil (belahan petama) dan kelompok genap (belahan kedua), batas reliabilitas minimal 0,7.

3.6 Metode Analisis data dan Uji Hipotesis

Analisis data pada penelitian kuantitatif merupakan hasil pengolahan data atas jawaban yang diberikan responden terhadap pertanyaan dari setiap item kuesioner. Setelah data dari seluruh responden terkumpul, maka peneliti melakukan pengelompokan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Analisis data digunakan juga untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti, karena analisis data yang dikumpulkan digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent (X1, X2)

terhadap variabel dependent (Y).

3.6.1 Analisis Deskriptif

Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan mengenai fakta-fakta yang ada secara faktual dan sistematis. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut: Hasil pengoperasian variabel disusun dalam bentuk Pernyataan pernyataan (kuesioner/angket). Dimana suasana toko (variabel X1), fasilitas fisik

(variabel X2) terhadap kepuasan konsumen (variabel Y), setiap item dari kuisioner

(16)

Setiap pilihan jawaban akan diberikan skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pertanyaan (item positif) atau tidak mendukung pernyataan (item negatif). Skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang diajukan untuk pertanyaan positif dan negatif. Untuk mengetahui lebih jelas, maka penulis akan menyajikan sekala likert pada tabel 3.3 seperti berikut :

Tabel 3.3 Skala Likert

No Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Bila Positif Bila Negatif

1 SS ( Sangat Setuju) 5 1

2 S (Setuju) 4 2

3 KS (Kurang setuju) 3 3 4 TS (Tidak Setuju) 2 4 5 STS (Sangat Tidak Setuju) 1 5 Sumber: Sugiyono (2017:94)

Setiap Pernyataan-Pernyataan yang berhubungan dengan kedua variabel diatas (variabel bebas dan variabel terikat) dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert.

Untuk menganalisis setiap Pernyataan atau indikator, hitung frekuensi jawaban setiap kategori (pilihan jawaban) dan jumlahkan. Setelah setiap indikator mempunyai jumlah, selanjutnya peneliti membuat garis kontinum.

NJI (Nilai Jenjang Interval) =

Setelah nilai rata-rata maka jawaban telah diketahui, kemudian hasil tersebut diinterpretasikan dengan alat bantu tabel kontinum, yaitu sebagai berikut:

a. Indeks Minimum : 1 b. Indeks Maksimum : 5

c. Interval : 5-1 = 4

(17)

Tabel 3.4 Kategori Skala

Skala Kategori

1,00 1,80 Sangat Tidak Baik

1.81 2,60 Tidak Baik 2,61 3,40 Kurang Baik 3,41 4,20 Baik 4,21 5,00 Sangat Baik Gambar 3.1 Garis Kontinum 3.6.2 Analisis Verifikatif

Metode kuantitatif (verifikatif) adalah metode pengolahan data dalam berbentuk angka untuk memudahkan dalam menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono (2013:13) menyatakan bahwa “metode kuantitatif merupakan metode analisis yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu. Analisis data bersifat. kuantitatif atau lebih dikenal dengan statistik dilakukan dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan”

3.6.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2013:210) menyatakan bahwa “Analisis regresi berganda merupakan suatu alat analisis yang digunakan untuk memprediksikan berubahnya nilai variabel tertentu bila variabel lain berubah”. Jumlah variabel

(18)

independen yang diteliti lebih dari satu, sehingga dikatakan regresi berganda. Hubungan antara variabel tersebut dapat dicirikan melalui model matematik yang disebut dengan model regresi. Model regresi berganda dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel yang diteliti. Analisis regresi linier berganda daam peneliti ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan variabel X1 (Suasana Toko) dan X2 (Fasilitas Fisik) dan Y

(Kepuasaan Konsumen). Rumusan yang digunakan yaitu: Y= a + β1X1 + β2X2 + e

Dimana :

Y =Variabel terikat (Kepuasan konsumen)

a = Konstanta

𝛽₁,₂,3 = Koefisien regresi X₁ = Promosi penjualan X2 = Proses pelayanan

e = Standar erorr 3.6.2.2 Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel X₁ (Suasana Toko) dan X₂ (Fasilitas Fisik) dan Y (Kepuasaan Konsumen). Rumus yang dikemukakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi ganda

JKreg = Jumlah kuadrat regresi dalam bentuk deviasi

(19)

Hubungan atau korelasi variabel yang diteliti dapat dilihat dengan menggunakan analisis yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:184). Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan 0,00-0,19 Sangat Rendah 0,20-0,39 Rendah 0,40-0,59 Sedang 0,60-0,79 Kuat 0,80-1,00 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2013:184)

Berdasarkan nilai R yang diperoleh, maka dapat dihubungkan -1<R<1 yaitu:

1. Apabila R = 1, artinya terdapat hubungan antara variabel X₁, X₂ dan Y, semua positif sempurna.

2. Apabila R = -1, artinya tidak terdapat hubungan antara variabel X₁, X₂ dan Y, semua negatif sempurna.

3. Apabila R = 0, artinya tidak terdapat hubungan korelasi.

3.6.2.3 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah adaatau tidak pengaruh promosi dan lokasi terhadap keputusan pembelian, secara simultan dan parsial. Uji hipotesis untuk korelasi ini dirumuskan dengan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (H1).

1. Pengujian hipotesis secara simultan (Uji F)

(20)

a. Merumuskan hipotesis

H0 : β1,β2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh suasana toko dan fasilitas fisik terhadap proses kepuasan konsumen.

H1 : β1,β2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh suasana toko dan fasilitas fisik terhadap kepuasan konsumen.

b. Menentukan tingkat signifikan, yaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (db) = n – k 1, untuk mengetahui daerah Ftabel sebagai batas daerah penerimaan

dan penolakan hipotesis.

c. Menghitung nilai Fhitung untuk mengetahui apakah variabel-variabel

koefisien orelasi signifikan atau tidak. Dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

R² = Koefisen korelasi ganda yang telah ditentukan K = Banyaknya variabel bebas

N = Ukuran sampel

F = F ℎ 𝑢 𝑔 yang selanjutnya dibandingkan dengan F 𝑎𝑏𝑒𝑙

(n-K-1) =derajat kebebasan.

d. Dari perhitingan tersebut maka akan diperoleh distribusi F dengan

dan penyebut dk (n-k-1) dengan ketentuan sebagai berikut

1. Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel → Ha diterima signifikan

2. Terima H0 jika Fhitung< Ftabel → Ha ditolak tidak signifikan

2. Pengujian hipotesis secara parsial (Uji t)

Hipotesis parsial diperlukan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, apakah hubungan tersebut

(21)

saling mempengaruhi atau tidak. Hipotesis parsial dijelaskan kedalam bentuk statistik sebagai berikut:

a. Ho: β1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh suasana toko (X1) terhadap

kepuasan konsumen (Y) konsumen Cafe Cupola.id.

Ha: β1≠ 0 : Terdapat pengaruh Suasana Toko (X1) terhadap

kepuasan konsumen (Y) konsumen di Cafe Cupola.id. b. H0: β2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh Fasilitas Fisik (X2)terhadap

kepuasan konsumen (Y) konsumen di Cafe Cupola.id.

Ha: β2 = 0 : Terdapat pengaruh Fasilitas Fisik (X2) terhadap kepuasan

konsumen (Y) konsumen di Cafe Cupola.id.

Kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan rumus uji t dengan tarif signifikan 5%, dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

n = Jumlah sampel

r = Nilai korelasi parsial k ( kelas) = Subvariabel

Pengujian telah dilakukan, maka hasil pengujian tℎ 𝑢 𝑔 dibandingkan dengan t 𝑎𝑏𝑒𝑙 , dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika tℎ 𝑢 𝑔> t 𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka H₀ ditolak. 2. Jika tℎ 𝑢 𝑔<t 𝑎𝑏𝑒𝑙, maka H₀ diterima.

3.6.2.4 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X (Suasana Toko dan Fasilitas Fisik) terhadap variabel Y

(22)

(Kepuasan konsumen). Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel X₁ dan X₂ (variabel independen) terhadap variabel Y (variabel dependen), biasanya dinyatakan dalam bentuk persen (%).

Rumus koefisien determinasi sebagai berikut: 1. Analisis koefisien determinasi simultan

Koefisien determinasi simultan digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variable X1 dan X2 terhadap variable Y secara simultan. Rumus koefisien determinasi simultan adalah sebagai berikut:

Kd =R2 x 100% Keterangan :

Kd = Koefisien determinasi R2 = Koefisien korelasi ganda

2. Analisis koefisien determinasi parsial

Koefisien determinasi parsial digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh salah satu variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial. Rumus untuk menghitung koefisien determinasi parsial adalah :

Kd = B x Zero Order x 100% Keterangan:

B = Beta (nilai standardized coefficients) Zero Order =Matriks korelasi variabel independen

dengan variabel dependen Kriteria untuk analisis koefisien dterminasi adalah sebagai berikut :

a. Jika Kd mendekati nol (0), berarti pengaruh variabel X terhadap Y lemah. b. Jika Kd mendekati satu (1), berarti pengaruh variabel X terhadap Y kuat.

(23)

3.7 Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi tempat penelitian dalam penelitian ini adalah Cafe Cupola. Id Jln. Cendana No. 3, Cihapit, Bandung Wetan, Kota Bandung dengan studi kasus pada konsumen Cafe Cupola. Id yang melakukan transaksi pembelian secara langsung.

3.8 Rencana Kuesioner

Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pernyataan. Penyusunan kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengetahui variabel-variabel apa saja yang menurut responden merupakan hal yang penting. Kuisioner ini berisi pernyataan mengenai variabel Suasana Toko, Fasilitas Fisik terhadap kepuasan konsumen Cafe Cupola. Id yang sesuai dengan operasionalisasi variabel penelitian. Dalam rancangan kuesioner terdapat dua bagian yaitu bagian pertama karakteristik yang bersisi jenis kelamin, usia, pekerjaan/profesi, rata–rata pendapatan, pendidikan. Bagian kedua Kuesioner dibuat melalui daftar pernyataan berdasarkan tiap indikator yaitu Promosi penjualan dan Proses pelayanan, kepuasan konsumen sebagaimana tercantum pada oprasionalisasi variabel. Populasi konsumen Cafe Cupola. Id sejumlah 97 orang responden. Adapun pernyataan dari masing–masing pernyataan ada 5 pilihan jawaban, SS ( Sangat Setuju ), S ( Setuju ), KS ( Kurang Setuju ), TS ( Tidak Setuju, STS ( Sangat Tidak Setuju).

Gambar

Tabel 3.3   Skala Likert
Tabel 3.4  Kategori Skala
Tabel 3.5  Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Praktikum terhadap sampel hiu paus yang telah dilakukan menggunakan metode ekstraksi chelex dan dilanjutkan dengan kegiatan PCR (polymerasi Chain Reaction) dan

Ketiga , Ketentuan yang mengatur mengenai ganti rugi atas informasi yang tidak benar atau menyesatkan telah didefinisikan sebagai wilayah hukum perdata. Padahal implikasi dari

Kandungan delapan belas asam amino pada umbi kentang tidak menunjukkan beda nyata antara Katahdin SP951, galur-galur silangan, dan non-PRG Katahdin, Atlantic, dan

Memberikan pengetahuan dan ketrampilan perwakilan Seka Teruna Teruni (STT) Dusun Babakan tentang pentingnya pemilahan sampah organik di Desa Sambangan. Memberikan

Dalam penelitian tindakan sekolah (PTS) ini dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dari hasil

Sehingga peulis bersyukur dapat menyelesaikan skripsi penelitiantin dakan kelas yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Index Card Match dalam Meningkatkan

Sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “ Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 Terhadap Kualitas Pelayanan Di UPT

Kegiatan “Konferensi Nasional dan Rapat Tahunan Perkumpulan Program Studi (PPS) Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) Indonesia” yang ke III yang