• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PU 1008913 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PU 1008913 Chapter5"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Kajian masalah terfokus pada proses implementasi pendidikan nilai moral

dalam pengembangan perilaku sosial anak usia dini yang dilakukan di Kelompok

Bermain Rancage Kabupaten Sumedang, dengan sumber data mencakup kata-kata

dan perilaku/sikap kepala sekolah, guru dan siswa yang dijadikan subjek dalam

penelitian, selain itu hasil analisis dokumentasi juga merupakan sumber data yang

menunjang dalam penelitian ini. Simpulan dalam penelitian ini berdasarkan pada

tujuan penelitian, hasil temuan penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

Bab IV. Beberapa simpulan baik yang umum maupun khusus tersaji sebagai berikut :

A. Kesimpulan Umum

1. Pemahaman guru-guru tentang pendidikan nilai moral termasuk dalam kategori

baik, meskipun belum terlalu mendalam. Pemahaman tersebut merupakan

dampak dari adanya keterkaitan visi Kelompok Bermain Rancage dengan

nilai-nilai moral yaitu “nyantri, nyakola, nyunda dan nyeni” yang memiliki makna

sangat mendalam. Dalam mengembangkan visi tersebut para guru di Kelompok

Bermain Rancage berupaya untuk menyelaraskan program pendidikannya dengan

(2)

Sehingga keempat responden mengerti dan memahami akan pentingnya

pendidikan moral diterapkan sejak anak masih usia, karena pendidikan nilai

merupakan pendidikan yang sangat mendasar dalam pembentukan pribadi anak

sehingga diharapkan anak memiliki sikap atau perilaku yang baik sebagai bekal

kehidupan masa depannya.

2. Perencanaan pembelajaran dan pendidikan nilai moral disusun berdasarkan

musyawarah yang melibatkan pihak Yayasan dan seluruh guru Kelompok

Bermain Rancage. Hasil musyawarah dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan

atau kekurangan atas apa yang telah dilakukan sebagai bahan pertimbangan dalam

perencanaan pembelajaran di tahun ajaran yang akan datang. Perencanaan

pembelajaran berpedoman pada Permen Diknas No.58 Tahun.2009 dan rencana

strategis yayasan, dimulai dengan menyusun program kegiatan semester

(prosem) rencana kegiatan mingguan (RKM), dan rencana kegiatan harian

(RKH). Keempat responden menyatakan bahwa dengan adanya persiapan

pembelajaran yang matang sangat membantu dan memudahkan para guru dalam

melaksanakan tugasnya.

3. Strategi pembelajaran di Kelompok Bermain Rancage menggunakan strategi

terpadu, dengan media dan metode pembelajaran bervariasi yang mudah dipahami

oleh anak sesuai dengan tema yang dipilih. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan

dalam tiga tahapan sesuai dengan RKH yang telah dibuat sebelumnya. Dimulai

(3)

merupakan kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik sebagai umpan balik dan

kegiatan tindak lanjut. Penanaman nilai dalam pendidikan karakter pada anak usia

dini sesuai Permen No.58 Tahun 2009 mencakup empat aspek yaitu (1) aspek

spiritual, (2) aspek personal, (3) aspek sosial dan (4) aspek lingkungan. Dari hasil

pengamatan selama pelaksanaan kegiatan guru lebih fokus pada pengembangan

bidang kemampuan dasar anak yang menitik beratkan pada pengembangan

kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni. guru seringkali terlalu

terfokus pada aturan yang terdapat dalam silabus atau kurikulum pemerintah.

Kendala lain yang penulis temukan adalah kurangnya dukungan dari orang tua

dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai moral yang diterapkan oleh guru

di sekolah, terlihat dari sikap beberapa orang tua dihadapan anaknya seperti cara

berkomunikasi yang kurang baik, yang menunjukan kurangnya wawasan orang

tua akan pentingnya pendidikan nilai bagi anak, selain itu kurangnya fasilitas

belajar di sekolah seperti alat permainan edukatif yang lebih khusus tentang

pengembangan perilaku sosial anak.

4. Penilaian bertujuan untuk mengetahui dan menindak lanjuti pertumbuhan dan

perkembangan yang dicapai peserta didik selama mengikuti pendidikan.

Pelaksanaan penilaian pendidikan nilai moral di Kelompok Bermain Rancage

dilakukan melalui pengamatan tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari

secara terus menerus, dan pencatatan anekdot yang merupakan sekumpulan

(4)

mengutamakan proses atau upaya yang dilakukan oleh anak bukan melihat hasil

yang diperoleh anak dengan kata lain penilaian terhadap pendidikan nilai di

Kelompok Bermain Rancage lebih menitik beratkan pada keberhasilan penerapan

nilai-nilai dalam sikap dan perilaku anak sesuai dengan nilai-nilai moral yang

diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penilaian dibuat

menggunakan format kualitatif dalam bentuk tulisan yang disampaikan kepada

orang tua, terutama yang berkitan dengan sikap atau perilaku anak dalam kategori

sebagai berikut BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH

(Berkembang Sangat Baik) dan BSH (Berkembang Sesuai Harapan)

B. Simpulan Khusus

1. Pemahaman guru-guru tentang pendidikan nilai moral termasuk dalam

kategori baik, meskipun belum terlalu mendalam. Keterkaitan visi Kelompok

Bermain Rancage “nyantri, nyakola, nyunda, nyeni” dengan pendidikan nilai

menjadikan dasar pemahaman bagi guru-guru akan pentingnya pendidikan

nilai pada anak usia dini.

2. Perencanaan pembelajaran/pendidikan nilai moral di Kelompok Bermain

Rancage berpedoman pada Permen Diknas No.58 Tahun.2009 dan rencana

strategis yayasan, dimulai dengan menyusun program kegiatan semester

(prosem) rencana kegiatan mingguan (RKM), dan rencana kegiatan harian

(5)

3. Strategi pembelajaran di Kelompok Bermain Rancage menggunakan strategi

terpadu, dengan media dan metode pembelajaran bervariasi yang mudah

dipahami oleh anak sesuai dengan tema yang dipilih.

4. Penilaian terhadap pendidikan nilai di Kelompok Bermain Rancage lebih

menitik beratkan pada keberhasilan penerapan nilai-nilai dalam sikap dan

perilaku anak sesuai dengan nilai-nilai moral yang diterapkan dan diamalkan

dalam kehidupan sehari-hari.

C. Rekomendasi

Rekomendasi yang penulis kemukakan di bawah ini mengacu pada hasil penelitian

yang telah dilakukan untuk menjadi pertimbangan dan masukan bagi pihak terkait

terutama pihak sekolah yang menjadi objek penelitian.

1. Lembaga Pendidikan, untuk meningkatkan sumber daya guru dalam

pengembangan instrumen pendidikan nilai moral di sekolah diantaranya lebih

sering mengikuti kegiatan-kegiatan seminar, workshop atau pelatihan-pelatihan

yang diselenggarakan oleh dinas terkait atau dari lembaga perguruan tinggi dalam

pelaksanaan pendidikan nilai moral di sekolah kaitannya dengan konsep moral,

etika dan akhlak yang harus ditanamkan kepada anak. Untuk meningkatkan

wawasan orang tua akan pentingnya pendidikan nilai bagi anak usia dini

sebaiknya lembaga membuat program parenting bekerja sama dengan pihak

(6)

2. Pemerintah, hendaknya Dinas Pendidikan setempat memfasilitasi pentingnya

pendidikan nilai dilingkungan pendidikan anak usia dini melalui

kebijakan-kebijakan maupun sarana dan prasarana yang mendukung terhadap

pengembangan perilaku sosial anak.

3. Peneliti Lain, hasil penelitian ini masih jauh dari yang diharapkan dengan

banyaknya kekurangan yang disebabkan keterbatasan penulis dalam melakukan

penelitian, namun demikian penelitian ini dapat memperlihatkan gambaran

permukaan tentang pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial

dilapangan dalam tingkat satuan anak usia dini. Untuk itu diharapkan peneliti

selanjutnya dapat melakukan kajian berkaitan dengan pendidikan nilai moral

secara mendalam dari segi efektifitas penggunaan metode atau media

pembelajaran yang relevan dengan tahap perkembangan anak dalam

mengembangkan perilaku sosial yang baik, sebagai landasan pembentukan

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu1.

ANALISIS PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI PENDIDIKAN PENCAK SILAT1. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan pembelajaran melalui metode BCCT pada peserta didik usia dini memiliki peran sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia, penyelengaraan

pendidikan nilai moral dalam pengembangan perilaku sosial anak menjadi. lengkap dan dapat mendeskrip hasil penelitian ini sesuai

Pola Asuh Orangtua Anak Tunarungu Usia Dini Yang Memiliki Keterampilan Sosial Baik Di SLB Prima Bhakti Mulia, Kota Cimahi1. Universitas Pendidikan Indonesia |

PERANAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) DALAM KETERAMPILAN BERBICARA ANAK

vokal bertema, pengajar vokal anak usia dini memiliki referensi pelatihan vokal untuk. anak usia dini di era

Proses perencanaan pembelajaran Agama Islam melalui bermain pada anak usia dini di TKIT Nurul Islam telah dilaksanakan sesuai dengan kaidah perencanaan