• Tidak ada hasil yang ditemukan

NTT Membangun 25

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NTT Membangun 25"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI II/TAHUN 2014

25

EDISI III/TAHUN 2014

20

MASIH ADA MASYARAKAT BUTA HURUF

P

endidikan memang penting dan semua orang meyakini betapa pentingnya pendidikan. Sebab, melalui pendidikan dapat melahirkan sumberdaya manusia.

Apakah sumberdaya manusia itu bermutu atau tidak, tergantung dari proses belajar-mengajar yang diselenggarakan. “Kita memiliki komitmen yang sama untuk memajukan pendidikan di Nusa Tenggara Timur, melahirkan anak-anak yang berpendidikan serta berkarakter yang mampu menciptakan nilai-nilai budaya dan nilai agama melalui pendidikan yang berkualitas.” “Saya akui pendidikan belum tersentuh secara merata keseluruh lapisan masyarakat di NTT, masih banyak masyarakat yang buta huruf”, Kata Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, ketika membuka Rapat koordinasi (Rakor) Perencanaan Pendidikan, Kebudayaan dan Persiapan Ujian Nasional (UN) serta Ujian Sekolah (US) Tahun 2014 yang diikuti 45 orang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten dan Kota se-provinsi NTT, di Hotel Pelangi, Kupang, Selasa (18/2/14) malam.

Gubernur Frans Lebu Raya didampingi DR. Nur Amiaty dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, menjelaskan sejak tahun 2008 hingga saat ini pendidikan ditempatkan pada urutan pertama dalam delapan agenda pembangunan untuk menjadikan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang memiliki pengetahuan yang luas, memiliki karakter dan psykomotori yang mampu mengapresiasi nilai budaya dan agama yang hidup ditengah-tengah masyarakat. Aspek inilah, menurut Gubernur Frans Lebu Raya, harus menjadi perhatian bersama oleh pemerintah, masyarakatdan Orang Tua Murid dalam meningkatkan pendidikan di NTT yang berkualitas.

Untuk menciptakan mutu pendidikan di NTT, pemerintah telah me-launcing Gong Belajar untuk mengajak semua pihak supaya sadar bahwa tanggungjawab terhadap mutu pendidikan adalah tanggungjawab bersama. Pemantapan kualitas pendidikan melalui Gong Belajar dimaksudkan agar para siswa dapat menggunakan waktu belajar dengan baik sehingga berdampak pada kelulusan siswa yang meningkat dari tahun ke tahun. Prosentase kelulusan siswa mengalami peningkatan, kendati masih belum mampu sejajar dengan provinsi lain di Indonesia. Indikator pencapaiannya dapat dilihat dari

Referensi

Dokumen terkait

“Sehati sesuara wujudkan damai yang berkeadilan dalam persaudaraan, membangun kebersamaan, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan serta toleransi.. antar sesama warga Nusa

Litelnoni, SH, M.Si, dalam sambutannya pada Penutupan Kegiatan Pekan Olah Raga dan Seni (PORSENI) KORPRI Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2014 (Rabu, 29/10/2014) bertempat

Frans Lebu Raya pada Pembukaan Kegiatan Pekan Olah Raga dan Seni (PORSENI) KORPRI Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2014 (Rabu, 20/10/2014) bertempat di Alun-Alun Rumah

Frans Lebu Raya, selaku Inspektur pada Upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur, bertempat di Lapangan Parkir Halaman Depan Terminal

Kondisi lain juga menunjukkan bahwa belum semua potensi lahan yang ada diusahakan, sekaligus merupakan peluang untuk dioptimalkan guna mengatasi masalah aktual yang terjadi di

Frans Lebu Raya, selaku Inspektur pada Upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur, bertempat di Lapangan Parkir Halaman Depan Terminal

Diharapkan agar hasil rapat koordinasi ini sejalan dengan tekad pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam pengelolaan wilayah perbatasan serta mendukung Agenda

Maka pendidikan yang menggunakan nilai-nilai berbasis Al-Qur’an akan melahirkan manusia-manusia yang berkarakter, dengan kata lain bila kita ingin melahirkan anak didik yang berkarakter