• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NILAI KEBANGSAAN DALAM BUKU TEKS PELAJARAN KE-NU-AN DAN KE-MUHAMMADIYAHAN SISWA KELAS V (LIMA) JENJANG SD/MI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS NILAI KEBANGSAAN DALAM BUKU TEKS PELAJARAN KE-NU-AN DAN KE-MUHAMMADIYAHAN SISWA KELAS V (LIMA) JENJANG SD/MI"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS NILAI KEBANGSAAN DALAM BUKU TEKS PELAJARAN KE-NU-AN DAN KE-MUHAMMADIYAHAN SISWA KELAS V (LIMA) JENJANG SD/MI

Oleh: AFIF ZAHIDI NIM: 18204080007

TESIS

Diajukan kepada Program Magister (S2)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mmeperoleh

Gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Kosentrasi Guru Kelas

(2)
(3)
(4)
(5)

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth.,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan tesis yang berjudul:

ANALISIS NILAI KEBANGSAAN DALAM BUKU TEKS PELAJARAN KE-NU-AN DAN KE-MUHAMMADIYAHAN SISWA KELAS V (LIMA) JENJANG SD/MI.

Yang ditulis oleh:

Nama : Afif Zahidi, S.Pd NIM : 182048007 Jenjang : Magister (S2)

Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Konsentrasi : Guru Kelas

Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat diajukan kepada Program Magister (S2) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar Magister Pendidikan (M. Pd.)

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Yogyakarta, 16 Januari 2021 Pembimbing

Dr. Karwadi, S.Ag, M.Ag NIP. 19710315 199803 1004

(6)

ABSTRAK

AFIF ZAHIDI. Analisis Nilai Kebangsaan dalam Buku Teks Pelajaran Ke-NU-an dan

Ke-Muhammadiyahan Siswa Kelas V (Lima) Jenjang SD/MI. Tesis. Yogyakarta: Program Magister (S2), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2021.

Buku teks pelajaran ke-NU-an dibawah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU dan buku teks pelajaran Ke-Muhammadiyahan dibawah Lembaga Pendidikan Ke-Muhammadiyahan memiiki kontribusi dan pengaruh besar terhadap pola pikir dan tingkah laku siswa khususnya pada jenjang pendidikan dasar. Karena kedua buku tersebut isi materinya memfokuskan dan menitik beratkan pada sejarah dan perjuangan oleh para tokoh-tokohnya yaitu peran dan kontribusinya dalam berbangsa dan bernegara. Selain itu juga terdapat amalan warga Nahdliyin pada buku teks pelajaran NU-an dan amalan warga Muhammadiyah pada buku teks pelajaran Ke-Muhammadiyahan. Maka dari itu, isi dan urain materi buku teks sangat penting untuk diteliti tentang nilai-nilai kebangsaan didalamnya. Pertama, menggali nilai-nilai kebangsaan pada buku teks pelajaran kekhasan yaitu mata pelajaran Ke-NU-an dan Ke-Muhammadiyahan. Kedua, mengkomparasikan nilai-nilai kebangsaan yang terdapat dalam buku teks pelajaran Ke-NU-an dan Ke-Muhammadiyahan kelas V jenjang SD/MI.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka (library reserch) yang bersifat kualitatif-deskriptif. pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini memakai pendekatan komparatif. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisa data adalah metode deskriptif-content analysis. Dan untuk pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara umum kedua buku teks tersebut sudah memuat persamaan nilai-nilai kebangsaan dalam isi uraian materi. 1) nilai kebangsaan yang terkangdung di dalam buku teks pelajaran Ke-Nu-an antara lain religius, jujur, toleransi, demokrasi, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, peduli sosial, dan tanggung jawab. Dalam konteks pembelajaran siswa, nilai kebangsaan yang diajarkan oleh guru disesuaikan dengan pemahaman Ahlussunnah wal jawama’ah yang bertujuan dengan terwujudnya sikap kemasyarakatan umat dari aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik. 2) nilai kebangsaan yang terdapat dalam di dalam buku teks pelajaran Ke-Muhammadiyahan diantaranya, religius, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, peduli sosial, dan tanggung jawab. Dalam konteks pemebelajaran siswa ditujukan sebagai proses internalisasi pemahaman Ke-Muhammadiyahan yang sarat akan nilai kebangsaan berdasarkan prinsip dasar kepanduan HW dan tokoh-tokoh Muhammadiyah. 3) Analisis komparatif yang dilakukan peneliti terhadap dua buku teks pelajaran antara Ke-Nu-an dan Ke-Muhammadiyahan menemukan persamaan; religius, semanagat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, peduli sosial, dan tanggung jawab. Adapun perbedaan dalam Ke-NU-an berupa jujur, tolerKe-NU-ansi, dKe-NU-an demokrasi, sedKe-NU-angkKe-NU-an dalam Ke-MuhammadiyahKe-NU-an berupa kerja keras, kreatif, dan rasa ingin tahu. Peneliti menemukan persamaan pada aspek fitur gambar dari keduanya yang ditunjukkan pada setiap awal bab sebelum pemaparan materi yang disertai dengan logo-logo organisasi dan para tokohnya. Pada aspek rubrikasi yang terdapat dalam kedua buku tersebut, menunjukkan perbedaan yang sangat menonjol seperti buku teks pelajaran Ke-Muhammadiyahan dapat dikatakan lebih lengkap karena tertuangkan didalamnya peta konsep pembelajaran, KI-KD, dan indikator pembelajaran. Sedangkan dalam buku teks pelajaran Ke-NU-an hanya mencantumkan evaluasi pembelajaran berupa soal-soal latihan saja.

(7)

ABSTRACT

AFIF ZAHIDI. Analysis of National Values in Nu-an textbooks and

Muhammadiyahan Students grade V (Five) elementary school level . Thesis. Yogyakarta: Master Program (S2), Teacher Education Madrasah Ibtidaiyah, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Sunan Kalijaga Islamic University Yogyakarta, 2021.

Nu-an textbooks under the Ma'arif NU Educational Institute and Muhammadiyahan textbooks under the Muhammadiyahan Educational Institute have a great contribution and influence on the mindset and behavior of students, especially at the elementary education level. Because both books are the content of the material focuses and focuses on the history and struggle by the characters, namely the role and contribution in the nation and state. In addition, there is also the practice of Nahdliyin citizens in nu-an textbooks and muhammadiyah practices in Muhammadiyahan textbooks. Therefore, the content and urain of textbook material is very important to be researched about national values in it. First, explore the national values in the textbooks of peculiarities, namely nu-an and Muhammadiyahan subjects. Second, to compile the national values contained in the textbooks of nu-an and Muhammadiyahan class V elementary school level.

This research is a type of library research (library reserch) that is qualitative-descriptive. the approach used in this study uses a comparative approach. The research method used to analyze the data is descriptive-content analysis method. And for the collection of data using documentation methods.

The results of this study showed that in general both textbooks already contain the equation of national values in the content of the material description. 1) The national values that are protected in the Nu-nudity textbooks include religion, honesty, tolerance, democracy, national spirit, love of the country, respect for achievement, social care, and responsibility. In the context of student learning, the national values taught by teachers are adjusted to the understanding of Ahlussunnah wal jawama'ah which aims to realize the community attitude of the people from social, cultural, economic, and political aspects. 2) National values contained in the muhammadiyahan textbooks include, religious, hard work, creative, curiosity, national spirit, love of the country, respect for achievements, social care, and responsibility. In the context of learning students are intended as a process of internalizing the understanding of Muhammadiyahan which is full of national values based on the basic principles of scouting HW and Muhammadiyah figures. 3) Comparative analysis conducted by researchers on two textbooks between Nu-an and Muhammadiyahan found similarities; religious, nationality, love of the motherland, respect for achievements, social care, and responsibility. The differences in nu-an are honest, tolerant, and democratic, while in Muhammadiyahan in the form of hard work, creative, and curiosity. Researchers found similarities in the aspect of the image features of the two shown at each beginning of the chapter before the exposure of material accompanied by the logos of the organization and its characters. In the rubrication aspects contained in both books, shows a very prominent difference such as the Muhammadiyahan textbook can be said to be more complete because it is contained in the learning concept map, KI-KD, and learning indicators. Whereas in the textbooks the NU-an only lists the evaluation of learning in the form of practice questions only.

(8)

MOTTO

ُس ﱠ ا َ ﱡ َ ٰٓ

ْ ُ َ َ ْ َا ﱠنِا ۚ اْ ُ َر َ َ ِ َ ِٕ ۤ َ!َ"ﱠو ً%ْ ُ ُ& ْ ُ ٰ ْ'َ َ(َو )ٰ*ْ+ُاﱠو ٍ َ َذ ْ.ﱢ ْ ُ ٰ ْ0َ'َ1 ﱠ+ِا

ٌ ْ3ِ!َ1 ٌ ْ3ِ'َ4 َ ّٰﷲ ﱠنِاۗ ْ ُ ٰ0ْ8َا ِ ّٰﷲ َ9ْ ِ4

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi

Maha Mengenal.. ( QS.Al-Hujarat: 13).1

1 Kementrian Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya.(Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, 2010). Hal. 224.

(9)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tesis Ini Peneliti Persembahkan Untuk

Almamater Tercinta

Program Magister (S2) Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

(10)

KATA PENGANTAR

ِ%

ْ:

ِ

ِﷲ

ﱠ ا

ْ;

ِ. ٰ<

ﱠ ا

ِ;

ْ3

ِ

َا ْ

َ=

ْ<

ُ9

ِ ِ>

َر

ﱢب

ْا

َ َ

ِ<

ْ3

َ.

َا ,

ْ&

َ ُ9

َا

ْن

ّA

ِا

َBٰ

ِا

ّA

َو ﷲ

َا

ْ&

َ ُ9

َا

ّن

ُ َ=

ّ<

ُ9

ﱠر ا

ُﺳ

ْ ُل

َو ﷲ

ﱠE ا

َF

ُة

َو

ﱠ: ا

َF

ُم

ٰ

َ4

َا )'

ْ&

َ

ِف

َْJا

ْ+

ِ! َ3

ِء

َو

ْا

ُ<

ْ

َﺳ

ِ' ْ3

َ.

َو

َ4

ِٰا )ٰ'

ِB

َو

َLا

ْ=

ِ!

َا ٖB

ْ(

َ<

ِ ْ3

َ.

َا ,

َ%

ْ ُ9

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan Taufik, Hidayah, dan Rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyususnan tesis ini. Shalawat dan salam senantiasa selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. juga keluarganya serta orang yang meniti jalannya.

Selama penulisan tesis ini tentunya kesulitan dan hambatan telah dihadapi. Dalam mengatasinya peneliti tidak mungkin dapat melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Atas bantuan yang telah diberikan selama penelitian maupun dalam penulisan tesis ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Ibu Dr. Hj. Sri Sumarni, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta staf-stafnya, yang telah membantu peneliti dalam menjalani studi Program Magister (S2) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

3. Ibu Dr. Siti Fathonanh, S.Pd, M.Pd., Ibu Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M. Pd. selaku ketua dan sekertaris Prodi Magister (S2) PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah memberikan banyak masukan dan nasehat kepada peneliti selama menjalani studi program Magister (S2) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 4. Bapak Dr. Karwadi, S.Ag., M.Ag. selaku pembimbing tesis yang telah meluangkan waktu,

(11)

5. Ibu Dr. Hj. Sri Sumarni, M.Pd, selaku dosen penasehat akademik yang telah meluangkan waktu, membimbing memberi nasehat serta masukan yang tidak ternilai harganya kepada peneliti.

6. Segenap dosen dan karyawan Program Magister (S2) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga.

7. Kepala Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta staf-stafnya yang telah memberikan pelayanan berupa peminjaman buku, baik selama masa kuliah maupun dalam proses penyususnan tesis ini.

8. Teristimewa kepada Ibundaku tercinta Almarhummah Ibu Hj. Umi Sa’adah binti H. Tohir, yang telah mendidik, mengasuh dan selalu mendoakan anak-anakmu serta memeberikan kasih sayangnya yang tak terbatas. Semoga Engkau tenang berada disisi sang Pencipta. 9. Teristimewa kepada Ayahandaku tercinta H. Nur Khamim bin H. Jazuli, semoga Allah

senantiasa memberikan kesehatan dan tetap membimbing anak cucumu.

10.Saudara-saudaraku Mas Munif, Mbak Muf, Mas Nasor Mas Surur yang tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, doa, nasehat, dan harapan-harapan dalam melewati masa demi masa, serta memberikan motivasi dan dukungan moral selama kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

11.Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu setia menemani sikala suka dan tidak sungkan memberikan masukan kepada peneliti khususunya serta rekan-rekan mahasiswa S2 PGMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang tak henti memberikan dukungan dan semangat selam kuliah hingga penyususnan tesis ini.

12.Buat Happy Dwi Afni, istriku yang telah senantiasa memberikan dukungan, semangat dan motivasi sehingga peneliti mampu berjuang kembali untuk menyelesaikan tesis ini.

13.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan serta bantuan selama penyusunan tesis ini.

(12)

Pada akhirnya peneliti menyadari bahwa penulisan tesis ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya. Oleh karenanya, peneliti mengharapkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan dengan tulus ikhlas mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin.

Yogyakarta, 16 Januari 2021 Peneliti,

Afif Zahidi, S.Pd NIM. 18204080007

(13)

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan Transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini merujuk pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 Januari 1988 No. 158 Tahun 1987 dan No. 05436/U/1987.

A. Konsonan tunggal

Huruf Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل alîf bầ tầ sầ jîm hầ khầ dầl zầl rầ zầ sin syin sầd dầd tầ dzầ àin ghain fầ qầf kầf lầm tidak dilambangkan b t ś j h kh d ź r z s sy ṣ ṭ ẓ ‘ g f q k l tidak dilambangkan be te

es (dengan titik di atas) je

ha (dengan titik di bawah) ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas) er

zet es es dan ye

es (dengan titik di bawah) de (dengan titik di bawah) te (dengan titik di bawah) zet (dengan titik di bawah)

koma terbalik di atas ge

ef qi ka `el

(14)

م ن و ھ ء ي mîm nun wầwû hầ hamzah yầ m n w h ’ Y `em `en W Ha Apostrof Ye B.Vokal Pendek َ◌ َ&َ'( ِ◌ َ+ِ,ذ ُ◌ ُ.َھْ0َ1 fathah kasrah dammah ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis A fa’ala i żukira u yażhabu C.Vokal Panjang 1 2 3 4 fathah + alif 3ّ5ِ6ِھ7َ8

fathah + ya’ mati 9َ:ْ;َ<

kasrah + ya’ mati =1+َ,

dammah + wawu mati ضوُ+ُ( ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis Á jàhiliyyah à tansà î karîm û furûd

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ......ii

SUARAT PERNYATAAN PLAGIASI ......iii

PENGESAHAN ......iv

NOTA DINAS PEMBIMBING ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ... xiii

DAFTAR ISI... xv

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR GAMABAR ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 7

1. Tujuan penelitian ... 7

2. Kegunaan Penelitian ... 8

D. Kajian Pustaka ... 8

E. Metode Penelitian ... 13

(16)

2. Obyek Penelitian ... 14

3. Sumber Penelitian ... 14

4. Teknik pengumpulan data ... 15

5. Teknik analisis data ... 15

F. Sistematika Pembahasan ... 16

BAB II LANDASAN TEORI ... 19

A. Buku Teks ... 19

1. Pengertian Bahan Ajar ... 19

2. Pengertian Buku Teks ... 20

3. Komponen Buku Teks ... 22

4. Indikator Buku Teks ... 23

5. Arah Buku Teks ... 25

B. Paradigma Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah ... 27

1. Paradigma Nahdlatul Ulama ... 27

2. Paradigma Muhammadiyah... 29

C. Pendidkan Ke-NU-an dan Ke-Muhammadiyahan ... 31

1. Pendidikan Ke-NU-an ... 32

2. Pendidikan Ke-Muhammadiyahan ... 33

D. Nilai Kebangsaan ... 35

1. Pengertian nilai ... 35

2. Nilai Kebangsaan, Moral, dan Karakter ... 36

3. Indikator Nilai Kebangsaan ... 39

4. Nilai Kebangsaan dalam Pendidikan Islam ... 42

BAB III PROFIL BUKU TEKS KE-NU-AN DAN KE-MUHAMMADIYAHAN KELAS V JENJANG SD/MI ... 46

A. Identitas Buku Teks Pelajaran Ke-NU-an kelas V Jenjang SD/MI ... 46

(17)

2. Penjabaran materi buku teks pelajaran ke-NU-an kelas V jenjang SD/MI ... 49

3. Deskripsi materi buku teks pelajaran ke-NU-an kelas V jenjang SD/MI ... 50

B. Identitas Buku Teks Pelajaran Ke-Muhammadiyahan kelas V Jenjang SD/MI ... 60

1. Profil buku teks ke-Muhammadiyahan kelas V jenjang SD/MI. ... 60

2. Penjabaran materi buku teks pelajaran ke-Muhammadiyahan kelas V jenjang SD/MI 64 3. Deskripsi materi buku teks pelajaran ke-Muhammadiyahan kelas V jenjang SD/MI65 BAB IV ANALISIS NILAI KEBANGSAAN DALAM BUKU TEKS KE-NU-AN DAN KE-MUHAMMADIYAHAN KELAS V JENJANG SD/MI ... 71

A. Nilai-Nilai Kebangsaan yang Terkandung dalam Buku Teks Ke-NU-an Kelas V ... 71

1. Nilai Religius... 72

2. Nilai Jujur ... 74

3. Nilai Toleransi ... 76

4. Nilai Demokrasi ... 79

5. Nilai Semangat Kebangsaan... 81

6. Nilai Cinta Tanah Air ... 83

7. Nilai Menghargai Prestasi ... 85

8. Nilai Peduli Sosial ... 88

9. Nilai Tanggung Jawab ... 90

B. Nilai-Nilai Kebangsaan yang Terkandung dalam Buku Teks Ke-Muhammadiyahan .. 93

1. Nilai Religius... 94

2. Nilai Kerja Keras ... 97

3. Nilai Kreatif... 100

4. Nilai Rasa Ingin Tahu ... 101

5. Nilai Semangat Kebangsaan... 102

6. Nilai Cinta Tanah Air ... 104

(18)

8. Nilai Peduli Sosial ... 107

9. Nilai Tanggung Jawab ... 108

C. Komparasi Nilai-Nilai Kebangsaan dalam Buku Teks NU-an dan Ke-Muhammadiyahan Kelas V Jenjang SD/MI ... 111

1. Persamaan nilai-nilai kebangsaan dalam buku teks NU-an dan buku teks Ke-Muhammadiyahan kelas V jenjang SD/MI. ... 111

2. Perbedaan nilai-nilai kebangsaan dalam buku teks NU-an dan Ke-Muhammadiyahan kelas V jenjang SD/MI. ... 115

3. Aspek fitur dan rubrikasi dalam buku teks pelajaran NU-an dan Ke-Muhammadiyahan kelas V jenjang SD/MI. ... 117

BAB V PENUTUP... 120

A. Kesimpulan ... 120

B. Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 123 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identitas Buku Teks Pelajaran Ke-NU-an Kelas V Jenjang SD/MI... 45 Tabel 2. Penjabaran Materi dalam Buku Teks Pelajaran Ke-NU-an Kelas V Jenjang

SD/MI... 48 Tabel 3. Identitas Buku Teks Pelajaran Ke-Muhammadiyahan Kelas V Jenjang

SD/MI... 59 Tabel 4. Penjabaran Materi dalam Buku Teks Pelajaran Ke-Muhammadiyahan Kelas V Jenjang

(20)

DAFTAR GAMABAR

Gambar 3.1 Gambar sampul depan dan belakang buku teks pelajaran Ke-NU-an kelas V jenjang SD/MI... ... 46 Gambar 3.2 Gambar sampul depan dan belakang buku teks pelajaran Ke-Muhammadiyahan

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Foto Sampul Buku Teks Pelajaran NU-an dan Ke-Muhammadiyahan Kelas V Jenjang SD/MI.

Lampiran II : ISBN, Kata Pengantar, dan Daftar Isi Buku Teks Pelajaran Ke-NU-an Kelas V Jenjang SD/MI

Lampiran III : ISBN, Kata Pengantar, Daftar Isi, Peta Konsep, KI-KD dan Indikator Buku Teks Pelajaran Ke-Muhammadiyahan Kelas V Jenjang SD/MI Lampiran IV : Surat Kesediaan Pembimbing Tesis

Lampiran V : Bukti Seminar Proposal Tesis Lampian VI : Kartu Bimbingan Tesis Lampiran VII : Sertifikat TOEC Lampiran VIII : Sertifikat IKLA

Lampiran IX : Bukti Publikasi Karya Ilmiah Lampiran X : Bukti Turnitin Tesis

Lampiran XI : Bukti Lulus BTAQ

Lampiran XII : Ijazah dan Transkip Nilai S1 Lampiran XIII : Curriculum Vitae

(22)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Nilai rasa kebangsaan sepertinya menjadi sesuatu yang sangat penting untuk kembali memperbaiki dan mencintai tanah air Indonesia raya ini. Pasalnya, masalah radikalisme dalam Islam yang masuk melalui lingkungan pendidikan formal seperti di sekolah maupun perguruan tingggi merupakan masalah yang sangat menarik dikaji karena masuknya paham tersebut sangat jarang diketahui oleh komponen-komponen pendidikan yang ada di sekolah. Seperti halnya sekolah atau lembaga pendidikan yang mempunyai tradisi penerapan sistem pembelajaran yang jauh akan nilai kebangsaan, contohnya sekolah yang tidak adanya upacara bendera merah putih, serta menganggap bahwa hormat pada bendera merupakan perbuatan yang menyimpang menurut paham keIslaman yang sempit. Paham seperti itulah yang menganggap hormat kepada bendera dikatakan (thaghut) atau menyembah berhala.

Selain itu, munculnya kasus-kasus kekerasan dan terorisme mengatasnamakan agama dilatarbelakangi oleh fenomena fanatisme keagamaan yang sempit sebagai dampak dari meluasnya gerakan radikalisme Islam. Dalam sejarah Indonesia pernah pula terjadi, seperti yang dilakukan oleh Kartosuwiryo yang awalnya adalah teman Soekarno dalam pergerakan perjuangan tetapi kemudian Kartosuwiryo memisahkan diri dari Soekarno karena beberapa alasan di antaranya perbedaan pendapat tentang hukum yang digunakan di Indonesia. Kemudian kelompok orang yang memiliki paham serupa, berusaha membentuk sebuah kelompok organisasi, seperti Hizbut Tahrir, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Ikhwanul Muslimin, Jamaah Islamiah dan lain-lain. Mereka adalah kelompok Islam yang kurang lunak terhadap kondisi kehidupan religiusitas di

(23)

Indonesia yang ingin menjadikan syariat Islam sebagai hukum di Indonesia. Mereka mendakwahkan maksud dan tujuannya kepada masyarakat sekitar untuk mendukung keinginannya dalam mewujudkan pemerintahan Islam di Indonesia.2

Oleh karena itu untuk mewujudkan pendidikan nilai-nilai kebangsaan pada anak pendidikan dasar, diperlukan kepekaan dan kepedulian dari banyak pihak, baik pemerintah, masyarakat, keluarga terutama pihak dari sekolah itu sendiri. Pendidikan nilai kebangsaan untuk usia siswa pendidikan dasar akan terbentuk jika semua pihak memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan nilai kebangsaan. Guru memiliki peran paling strategis untuk membentuk karakter anak. Selain peran seorang guru, buku teks pelajaran juga berperan penting dalam membentuk dan menanamkan nilai-nilai karakter pada diri siswa terutama nilai kebangsaan. Peran buku teks sendiri sebagai sarana media dan pedoman bagi guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran.

Mencintai negeri ini dapat ditumbuhkan mulai dari menanamkan nilai- nilai kebangsaan pada anak-anak, remaja, atau pemuda dengan wadah pendidikan. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan di dunia. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kemajuan sebuah negara. Oleh karena itu, jika ingin memajukan sebuah negara terlebih dahulu harus dimulai dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang ada. Pendidikan harus menjadi prioritas utama pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah melakukan reformasi dalam bidang pendidikan.3 Hal tersebut dapat dibuktikan dengan data yang ada dalam media CNN dan Republika sebagai berikut:

Kementrian Agama (Kemenag) melakukan revisi terhadap konten-konten ajaran terkait khilafah dan jihad dalam pelajaran agama Islam di Indonesia. Hal itu ditegaskan dalam surat Edaran B-4339.4/DJ.I/Dt.I.I/PP.00/12/2019 yang ditandatangani Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag Ahmad Umar. Kamaruddin berkata materi khilafah

2 Sri Mulya Nurhakiky, dan Muhammad Naelul Mubarok, Pendidikan Agama Islam Penangkal Radikalisme ,(Bandung: Jurnal Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2019).

(24)

dan jihad tidak dihapus karena merupakan bagian dari sejarah Islam. Namun perlu ada penyesuaian mengikuti perkembangan zaman.

“Khilafah misalnya adalah fakta sejarah yang pernah ada dalam pelataran sejarah peradaban Islam, tetapi tidak cocok lagi untuk konteks negara bangsa Indonesia yang telah memiliki konstitusi (Pancasila dan UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika),” tulis Kamaruddin dalam pesan singkat.4

Sementara selang beberapa waktu di dalam media Repubilka.co.id, Kemenag telah posistif hapus khilafah dan perang dari kurikulum, pada setiap materi ajaran yang berbau tidak mengedepankan kedamaian, keutuhan dan toleransi bangsa sebagai berikut:

Seluruh materi ujian di madrasah yang mengandung konten khilafah dan perang atu jihad telah diperintahkan untuk ditarik dan diganti. Hal ini sesuai ketentuan regulasi penilaian yang diatur pada SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3751, Nomor 5162 dan Nomor 5161 Tahun 2018 tentang Juknis Penilaian Hasil Belajar pada MA, MTs, dan MI.

Kemenag ingin memberikan bekal kepada para siswa supaya melek informasi tentang negara. Suapaya anak-anak tahu membela negara ini hukumnya fardhu ain. Tapi membela yang mengedepankan asas pemerintahan yang Pancasila, meneguhkan NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.5

Implementasi kurikulum 2013 saat ini telah dilaksanakan secara bertahap di berbagai satuan pendidikan. Beberapa hal penyempurnaan dan perubahan dalam kurikulum 2013, di antaranya terkait kebijakan penggunaan buku teks utama, terdiri atas buku guru dan buku siswa dalam proses pembelajaran.6 Buku yang digunakan oleh satuan pendidikan berupa buku teks pelajaran maupun buku non teks pelajaran. Hal ini untuk meningkatkan pengetahuan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.7 Penggunaan buku teks untuk pendidikan dasar dan menengah.8

Buku teks pelajaran yaitu buku siswa yang layak digunakan dalam proses

4 CNN Indonesia, Kemenag Revisi Konten Khilafah dan Jihad di Buku Madrasah, (2019). Diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191208191551-20-455193/kemenag-revisi-konten-khilafah-dan-jihad-di-buku-madrasah, pada 17, November, 2020 pukul 19.07 WIB.

5 Republika.co.id, Kemenag Positif Hapus Khilafah dan Perang dari Kurikulum, (2019). Diakses dari

https://khazanah.republika.co.id/berita/q24zqh320/kemenag-positif-hapus-khilafah-dan-perang-dari-kurikulum, pada 17, November, 2020 pukul 19.35 WIB.

6 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3, Tentang Sistem Pembukuan, Tahun 2017, hlm. 5.

7 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Salinan Lampiran Nomor 8 Tentang Buku yang digunakan oleh Satuan Pendidikan, Tahun 2016, hlm. 1.

8 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 71, Tahun 2013, hlm. 1.

(25)

pembelajaran. Buku berperan penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, sehingga perlu ada kebijakan pemerintah, khususnya untuk menunjang kelangsungan proses pembelajaran. Penyajian materi di dalam buku harus ditata dengan menarik, mudah dipahami, memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, dan memenuhi nilai atau norma positif yang berlaku di masyarakat, antara lain tidak mengandung unsur pornografi, paham ekstrimisme, radikalisme, kekerasan, SARA, bias gender, dan tidak mengandung nilai penyimpangan lainnya.9

Buku pelajaran dapat berisi ilmu pengetahuan, informasi dan hiburan. Begitu juga dengan naskah dalam buku, berisi draf karya tulis atau karya gambar yang memuat bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Keberadaan buku yang memenuhi standar mutu mencakup isi, penyajian, desain dan grafika sangat penting.10 Cakupan standar mutu tersebut diharapkan tidak hanya memberikan penjelasan-penjelasan secara teori kepada peserta didik, tetapi juga mampu menarik minat baca dan mempermudah mereka untuk dapat memahami isi naskah buku.

Organisasi NU bergerak di lima bidang, yaitu pergerakan, pemikiran ke-Islaman, ekonomi, sosial kultur dan pendidikan. Lima bidang ini yang bertanggung jawab adalah PBNU. Pada bidang pendidikan NU memiliki sebuah lembaga yaitu Lembaga Pendidikan Ma’arif (LP Ma’arif). Lembaga ini bertanggung jawab atas penyampaian dan pengembangan ajaran Aswaja dalam pendidikan formal.11

Kehadiran Organiasi Nahdlatul Ulama (NU) di dalam pendidikan di Indonesia mempunyai peranan sangat penting, NU pada dasarnya sudah memulai pengabdiannya di bidang pendidikan melalui pesantren-pesantren. Dalam Muktamar ke-13 di Menes, Jawa

9 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik, Tentang Buku…, hlm. 1.

10 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 75, Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Sistem Pembukuuan, hlm. 2.

11 M. Mahbubi, Implementasi Aswaja sebagai Nilai Pendidikan Karakter, (Bantul: Pustaka Ilmu Yogyakarta, 2012), hal 31

(26)

Barat (11-16 Juni 1938) barulah ditetapkan strategi pendidikan NU, dengan membentuk lembaga pendidikan Ma’arif yang diketuai oleh K.H. Abdul Wahid Hasyim pada saat itu, dengan membagi dua jalur pendidikan formal, yakni pendidikan madrasah (yang berkosentrasi pada agama) dan pendidikan sekolah (yang berkosentrasi pada pendidikan umum).12

Selain lembaga pendidikan dibawah naungan NU, pendidikan dibawah Persyerikatan Muhammadiyah mempunyai nilai tambah yang bisa dikembangkan yaitu para pelajar mendapatkan pemahaman tentang pembelajaran ke-Muhammadiyahan. Pembelajaran ke-Muhammadiyahan didalamnya mengajarkan ideologi keagamaan menurut Muhammadiyah yang berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunnah, tentunya didalamnya mengandung banyak nilai-nilai luhur.

Ke-Muhammadiyahan adalah salah satu mata pelajaran pokok di semua lembaga pendidikan Muhammadiyah. Dari pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi di bawah Persyarikatan Muhammadiyah. Semua tingkatan pendidikan tersebut wajib melaksanakan atau mengajarkan ke-Muhammadiyahan. Saat ini secara normative telah disusun rumusananya dalam bentuk bahan ajar Pendidikan ke-Muhammadiyahan.

Pembelajaran ke-Muhammadiyahan memberikan pemahaman kepada para pelajar tentang banyak hal yang masih dalam lingkup Muhammadiyah. Dengan adanya Pembelajaran ke-Muhammadiyahan mempunyai tujuan sendiri bagi lembaga Pendidikan Muhammadiyah untuk membentuk para penerus bangsa yang sesuai dengan tujuannya.13

Penelitian ini fokus pada buku teks pelajaran yang digunakan sebagai bahan ajar dalam mata pelajaran kekhasan yaitu ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan. Peran kedua lembaga organisasi tersebut sangat besar dilihat dari sejarah bangsa Indonesia yang telah

12 Muhammad Tholhah Hasan, Ahlussunnah Wal-Jama’ah Dalam Persepsi Dan Tradisi NU, (Jakarta: Lantabora Press, 2005), hal 321

13 Ade Benih Nirwana, Pendidikan Kemuhammadiyahan SMP/MTs Muhammadiyah 7, (Yogyakarta: MPDM PWM, 2012), hal 7.

(27)

memberikan kontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu secara empiris, kontribusi NU dan Muhammadiyah di bidang pendidikan itu setidaknya bisa diamati dari tiga fakta berikut:14

Pertama, NU dan Muhammadiyah mengimplementasikan paradigma inklusif. Di lingkungan pesantren atau lembaga pendidikan NU, perjumpaan lintas etnik dan agama-agama berupa pertukaran pelajar, kunjungan dari/ke komunitas agama lain hingga belajar Islam di pesantren menjadi fenomena yang lazim terjadi. NU melakukan internalisasi terhadap diktum bahwa perbedaan itu ialah kasih sayang (rahmah), sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Sementara itu, pengalaman Muhammadiyah, telah melampaui wacana pluralisme agama, yaitu memberi kesempatan kepada siswa-siswi non muslim untuk bersekolah di lembaga pendidikan Muhammadiyah. Berdasarkan penelitian Abdul Mu’ti dan Fajar Rizal Ul Haq berjudul Kristen-Muhammadiyah (2009), menunjukkan sekolah-sekolah Muhammadiyah di tiga kota yang menerima siswa dan guru beragama Islam, Kristen, Katolik, serta menerima dari berbagai suku, yakni di Kupang (NTT), Yapen Waropen (Papua), dan Putussibau (Kalimantan Barat). Praktik pendidikan Muhammadiyah dengan menerima siswa dan guru nonmuslim ini dapat meningkatkan public awareness terhadap Islam di kalangan nonmuslim.

Kedua, orientasi pendidikan yang dikembangkan NU maupun Muhammadiyah memiliki sinergi dengan misi pendidikan nasional yang dicanangkan pemerintah. Berkaitan dengan ideologi, misalnya, bahwa pesantren dan lembaga pendidikan di lingkungan NU-Muhammadiyah tidak mengajarkan perbuatan-perbuatan makar/kriminal yang menjadi ‘musuh’ negara, seperti kasus terorisme. Implementasi dari praksis pendidikan bagi NU-Muhammadiyah sangat komplementer dengan visi dan misi pendidikan nasional bangsa, seperti penguatan karakter peserta didik dengan cara ikut menyelenggarakan upacara setiap hari-hari tertentu, sinergi kurikulum nasional dengan lokal ke-NU-Muhammadiyah-an, dan lain sebagainya.

Ketiga, pendidikan NU-Muhammadiyah telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan bangsa, dari sebelum bangsa Indonesia merdeka sampai sekarang, seperti kontribusi KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, KH Wahid Hasyim, Ki Bagoes Hadikusumo sebagai anggota BPUPKI yang ikut andil dalam merumuskan ideologi negara (Pancasila), hingga Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang dikenal luas tidak hanya oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga dunia internasional sebagai pendorong laju perubahan sosial dan terpilih menjadi Presiden ke-4 Republik Indonesia.

Berdasarkan ke tiga fakta diatas, pendidikan nilai kebangsaan sangat penting pada siswa sekolah dasar baik dari lembaga pendidikan Ma’arif NU maupun lembaga pendidikan Muhammadiyah sebagai generasi penerus bangsa yang di harapkan dapat

14 Ali Usman, Pendidikan, Perdamaian, dan Kontribusi NU-Muhammadiyah.(2019). Diakses dari

https://mediaindonesia.com/read/detail/217565-pendidikan-perdamaian-dan-kontribusi-nu-muhammadiyah , pada 4 Maret 2020 pukul 20:43 WIB.

(28)

merawat dan menjaga bangsanya sendiri dari segala musuh seperti makar, kriminal maupun kasus radikalisme dan terorisme. Oleh karena itu maka, peneliti akan melakukan penelitian tentang “Analisis Nilai Kebangsaan Dalam Buku Teks Pelajaran NU-an dan

Ke-Muhammadiyahan Siswa Kelas V (Lima) Jenjang SD/MI”. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat mengambil beberapa rumusan masalah diantaranya sebgai berikut:

1. Apa nilai kebangsaan yang terkandung dalam buku teks ke-NU-an siswa kelas V jenjang SD/MI?

2. Apa nilai kebangsaan yang terkandung dalam buku teks ke-Muhammadiyahan siswa kelas V jenjang SD/MI?

3. Bagaimana komparasi nilai kebangsaan yang terkandung dalam buku teks pelajaran ke-NU-an dan ke-Muhammadiyan siswa kelas V jenjang MI/SD?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki beberapa tujuan dan kegunaan, diantaranya:

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana nilai kebangsaan yang terkandung dalam buku teks pelajaran ke-NU-an siswa kelas V jenjang SD/MI.

b. Untuk mengetahui bagaimana nilai kebangsaan yang terkandung dalam buku teks pelajaran ke-Muhammadiyahan siswa kelas V jenjang SD/MI.

c. Untuk dapat mengetahui bagaimana komparasi nilai kebangsaan yang terkandung dalam buku teks pelajaran ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan siswa kelas V jenjang SD/MI.

(29)

2. Kegunaan Penelitian a. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi posisitif terhadap buku teks pelajaran ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan guna untuk menumbuhkan serta memperkuat nilai kebangsaan baik di sekolah yang berbasis lembaga yayasan pendidikan NU maupun Muhammadiyah dan juga sekolah lainnya.

b. Secara Praktis

1. Bagi peneliti, untuk menganalisis sejauh mana fungsi buku teks pelajaran ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan dalam menumbuhkan nilai kebangsaan kelas V jenjang SD/MI.

2. Bagi Institusi lembaga, berguna sebagai acuan kedepannya unruk terus meningkatkan kualiatas buku teks pelajaran ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan khususnya dalam menumbuhkan nilai kebangsaan yang tinggi.

3. Bagi mahasiswa, guru, dan dosen serta masyarakat sebagai tambahan informasi pengetahuan bahwa di dalam buku teks pelajaran NU-an dan ke-Muhammadiyahan memiliki nilai kebangsaan yang tinggi bagi siswa dalam pendidikan dasar.

D. Kajian Pustaka

Kajian pustaka digunakan dengan tujuan agar terhindar dari pengulangan pada penelitian yang sama serta digunakan untuk membatasi objek kajian dalam sebuah penelitian. Kajian pustaka adalah kajian terhadap hasil penelitian atau karya yang membahas subjek yang sama, khususnya tesis atau disertasi atau karya-karya yang

(30)

merupakan hasil penelitian.15 Penulis melakukan kajian pustaka terhadap penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan. Ada empat hasil penelitian-penelitian yang diambil oleh penulis sebagai kajian pustaka untuk melihat titik perbedaan terhadap penelitian yang akan dilakukan.

Studi tentang pendidikan dasar bukanlah kajian yang baru, sudah banyak peneliti yang mengkaji pendidikan dasar di Indonesia khusunya tentang pendidikan karakter, sebelumnya ada beberapa karya ilmiah yang sudah membahas tentang pendidikan karakter namun, masih sedikit yang fokus ke nilai karakternya, kebanyakan peneliti terdahulu memaparkan semua nilai karakter yang ada pada diri siswa dan juga belum ditemukan penelitian yang bersifat komparatif. Maka penulis bermaksud untuk memperdalam dan mempertajam pembahasan spesifik tentang nilai karakter kebangsaan pada buku teks pelajaran ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan jenjang pendidikan dasar melalui studi komparatif. Adapun penelitian terdahulu yang relevan terhadap penelitian ini antara lain:

Pertama, Artikel yang ditulis oleh Arif Budi Santoso, mahasiswa UMS Surakarta

dengan judul “Implementasi Pendidikan Nilai Kebangsaan Melalui Ekstrakurikurikuler Hizbul Wathan di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016”.16

Tujuan penelitian ini adalah nilai dan cara serta faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan nilai kebangsaan melalui ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif, teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini bahwa pelaksanaan pendidikan nilai kebangsaan melalui ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Ajaran

15 Panduan Penulisan Tesis Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2017. Hal. 2.

16 Arif Budi Santoso, Implementasi Pendidikan Nilai Kebangsaan Melalui Ekstrakurikurikuler Hizbul Wathan di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 ,(Surakarta: Artikel UMS Surakarta, 2016).

(31)

2015/2016 dilaksanakan melalui penanaman kesadaran berbangsa dan bernegara, kecintaan terhadap tanah air, keyakinan pada Pancasila, kerelaan berkorban untuk bangsa dan Negara serta kemampuan awal bela negara.

Adapun yang membedakan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terletak pada jenjang pendidikan dan mata pelajaran yang di teliti. Penelitian ini mengkaji pada ekstrakurikuler Hizbul Wathan sedangkan peneliti sendiri lebih fokus ke analisis buku teks pelajaran. Adapun persamaannya ialah meneliti tentang nilai kebangsaan.

Kedua, Tesis yang ditulis oleh Nasrul Umam, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta dengan judul “Evaluasi Kurikulum Mata Pelajaran Pendidikan Ke-NU-an Aswaja dan Pendidikan Kemuhammadiyahan (Studi Kasus di MTs Ma’arif NU 1 Kebasen

dan SMP Muhammadiyah Kebasen)”.17 Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi

kurikulum mata pelajaran tersebut dari segi desain, implementasi, dan problematika implementasi kurikulum di MTs Ma’arif NU 1 Kebasen dan SMP Muhammadiyah Kebasen. Jenis penelitian ini merupakan evaluasi kurikulum dengan pendekatan kualitatif dan model evaluasi kurikulum studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, wawancara, dan observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan 1). Desain kurikulum mata pelajaran Pendidikan Ke-NU-an Aswaja dan Pendidikan Kemuhammadiyahan menunjukan adanya kesatuan yang dilihat dari pemenuhan enam dari sembilan indikator yang ditentukan tergolong baik. 2). Implementasi kurikulum terdiri dari rencana dan pelaksanaan pembelajaran. 3). Problematika implementasi kurikulum mata pelajaran: a). Pendidikan Ke-NU-an Aswaja yaitu keterbatan sumber daya manusia, keterbatasan buku mata pelajaran, alokasi waktu

17 Nasrul, Umam, Evaluasi Kurikulum Mata Pelajaran Ke-NU-an Aswaja dan Pendidikan Kemuhammadiyahan (Studi Kasus di MTs Ma’arif NU Kebasen dan SMP Muhammadiyah Kebasen, (Yogyakarta: Tesis UIN Sunan Kalijaga 2015).

(32)

pemebelajaran berbasis praktik yang terbatas, ketidaksesuaian soal ujian dengan materi pembelajaran, dan tidak ada standarisasi materi ujian praktik madrasah berbasis Ke-NU-an, b). Pendidikan Kemuhammadiyahan yaitu ktidaksesuaian alokasi waktu dengan materi pelajaran, materi pelajaran yang didominasi aspek sejarah dan organisasi, ketidaksesuaian materi pemebelajaran dari pusat dengan karakteristik peserta didik, keberadaan mata pelajaran ini pada satuan pendidikan, kejelasan pendekatan interkoneksi, media pembelajaran, dan dukungan masyarakat.

Adapun yang membedakan peneleitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terletak pada jenjang pendidikannya. Penelitian ini lebih fokus pada implementasi atau penerapan nilai pada pembelajaran dan juga pnelitian ini meneliti sekolah menengah atas, sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu analisis buku teks pelajaran dan juga dilakukan pada jenjang pendidikan dasar dengan menggunakan studi komparatif.

Ketiga, Tesis yang ditulis oleh Ali Sadikin, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta dengan judul “Penanaman Nilai-nilai Kebangsaan Terhadap Anak Usia Dini di TK ABA Sapen Yogyakarta Tahnun Ajaran 2013-2014”.18 Tujuan penelitian ini adalah untuk menegetahui nilai-nilai kebangsaan yang ditanamkan kepada siswa dan strategi yang digunakan dalam hal penanaman nilai-nilai kebangsaan tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan, dengan metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan datanya yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai-nilai kebangsaan yang ditanamkan kepada siswa yaitu: nilai religius, toleransi, jujur, semangat kebangsaan, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, mandiri, kreatif, rasa ingin tahu, cinta atanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, demokratis, peduli sosial, dan peduli lingkungan.

18Ali, Sadikin, Penanaman Nilai-nilai Kebangsaan Terhadap Aanak Usia Dini di TK ABA Sapen Yogyakarta Tahun Ajaran 2013-2014, (Yogyakarta: Tesis UIN Sunan Kalijaga, 2014).

(33)

Strategi yang digunakan dalam penanamannya yaitu dengan sistem among (among sistem), yakni melaksanakan konsep Trilogi Kepemimpinan yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara.

Adapun yang membedakan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terletak pada jejang pendidikan dan metodologi penelitiannya. Penelitian ini mengkaji penanaman niali-nilai keabangsaan di jenjang TK, sedangkan peneliti sendiri lebih fokus ke analisis buku teks pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dengan menggunakan peneltian studi komparatif.

Keempat, Tesis yang ditulis oleh Fida Durratul Habibah, mahasiswi UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta dengan judul “Komparasi Nilai-Nilai Pendidikan Toleransi dalam Buku Teks Mata Pelajaran Ke-NU-an dan Ke-Muhammadiyahan Tingkat

MA/SMA/SMK”.19 Tujuan penelitian ini adalah 1). Menggali nilai-nilai pendidikan toleransi pada buku teks yang digunakan sebagai bahan ajar dalam muatan lokal mata pelajaran ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan, 2). Mengkomparasikan nilai-nilai pendidikan toleransi dalam buku teks ke-NU-an dan buku teks ke-Muhammadiyahan tingkat MA/SMA/SMK. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang bersifat kualitatif-deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwasecara umum kedua buku teks sudah memuat nilai-nilai pendidikan toleransi dalam uraian materi.

Adapun yang membedakan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terletak pada jenjang pendidikan serta meneliti bahan ajar buku teks ke-NU-an dan ke-Muhammadiyan tentang pendidikan toleransi. Penelitian ini mengkaji tentang bahan ajar ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan pada jenjang SMA/SMK/MA, sedangkan peneliti sendiri lebih fokus ke analisis buku teks pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menganalisis buku teks pelajaran NU-an dan

19Fida, Durratul Habibah, Komparasi Nilai-Nilai Pendidikan Toleransi dalam Buku Teks Mata Pelajaran Ke-NU-an dan Ke-Muhammadiyahan Tingkat MA/SMA/SMK,(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2018).

(34)

Muhammadiyahan tentang nilai kebangsaan. Adapun persamaannya terletak pada metodologi penelitian yang menggunakan penelitian pustaka (library research) yang bersifat kualitatif-deskriptif

E. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu untuk memahami metodologi penelitian yang dimaksud, merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematika dan logis. Bagaimana pencarian data yang berkenaan dengan masalah-masalah tertentu. Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang sangat hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat pada masalah tersebut.20

Jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah, studi pustaka (library research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif komparatif. Dalam konteks

penelitian ini, secara operasional penulis terlebih dahulu mengidentifikasi tentang nilai karakter kebangsaan dalam buku teks pelajaran ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan siswa kelas V jenjang SD/MI. Selanjutnya penulis akan mrmbandingkan nilai karakter kebangsaan yang ada dalam kedua buku teks pelajaran tersebut secara objektif.

Pendekatan komparatif merupakan kata yang diadopsi oleh bahasa Indonesia dari bahasa Inggris yakni comparative yang ternyata berasal dari bahasa Latin yakni comparativus yang berarti kemampuan menggunakan metode untuk mengetahui

persamaan atau perbedaan yang ditentukan dengan pengujian secara simultan dari dua hal atu lebih. Pengertian komparasi yang lebih luas dan sistematis dikemukakan oleh William E. Paden, yakni bahwa komparasi adalah studi terhadap dua objek atau lebih dalm pengertian faktor yang sama, suatu faktor yang sama dimana ia terkait secara baik

(35)

dengan persamaan ataupun perbedaan antara objek-objek eksplisit dan implisit. Adapun pendekatan atau metode komparatif secara bebas diartikan sebagai pengkoordinasikan seluruh data yang sebanding secara tidak memihak dan tanpa prasangka, terlepas dari konteks atau masa.21

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah nilai kebangsaan yang terkandung dalam buku teks pelajaran ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan, berarti melakukan penulusuran anlisis terhadap data-data yang ada dalam bentuk berbgai macam tulisan yang ada dalam buku teks pelajaran ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan kelas V jenjang SD/MI.

3. Sumber Penelitian

a. Sumber data penelitian

Adapun sumber data primer dari penelitian ini adalah:

1) Buku teks pelajaran Aswaja ke-NU-an kelas V SD/MI terbitan Pimpinan Wilayah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Timur.

2) Buku teks pelajaran pendidikan ke-Muhammadiyahan kelas V SD/MI terbitan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta.

b. Sumber data skunder

Data skunder dalam penelitian ini diambil dari berbagai literatur, yaitu artikel atau tulisan orang lain yang berkaitan dengan nilai kebangsaan dalam buku teks pelajaran ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan kelas V SD/MI, buku-buku teori penunjang penelitian, ilmu pendidikan Islam tentang kebangsaan, serta media internet yang berkaitan dengan obyek peneliti. Dalam penelitian karya ilmiah ini,

21 Ami, Yori Zakaria, Pendekatan Komparatif dalam Studi Islam dan Komunitas Muslim, (2015), Diakses dari http://amiyorizakaria.blogspot.com/2015/11/pendekatan-komparatif-dalam-studi-islam.html#:~:text=Salah%20satu%20pendekatan%20yang%20digunakan,komparatif%20dalam%20suatu%20o bjek%20kajian. Pada tanggal 11 November 2020 pukul 14.05 WIB.

(36)

peneliti hanya sebatas mengadakan telaah dan menganalisis nilai kebangsaan yang berkaitan dengan judul.

4. Teknik pengumpulan data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik dokumentasi. Yaitu data dikumpulkan dari dokumen-dokumen baik yang berbentuk buku, jurnal, majalah, artikel, maupun karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh penulis, yakni tentang nilai kebangsaan yaitu semua sumber primer yang berasal dari buku teks pelajaran ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan kelas V jenjang SD/MI 5. Teknik analisis data

Analisis data adalah proses penghimpunan atau pengumpulan, pemodelan dan transformasi data dengan tujuan untuk menyoroti dan memperoleh informasi yang bermanfaat, memberikan saran, kesimpulan dan mendukung pembuatan keputusan.22 Adapun analisis data yang digunakan yaitu content analysis (analisis isi).

Content analysis berangkat dari anggapan dasar dari ilmu-ilmu sosial bahwa

studi tentang proses dan isi komunikasi adalah dasar ilmu-ilmu sosial. Adapun syarat-syarat dari content analysis menurut Janis, Berelsosn, Indzey dan Aronson yaitu objektivitas, pendekatan sistematis dan generalisasi. Sehingga teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni menemukan, menganalisis, mendiskripsiskan nilai kebangsaan yang terkandung dalam buku teks pelajaran NU-an dan ke-Muhammadiyahan kelas V jenjang SD/MI.

Adapun secara rinci langkah-langkah analisis data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

1) Menelaah seluruh data yang didapat dari berbagai sumber data.

2) Membuat rangkuman inti untuk mengetahui daya yang diperlukan dan yang tidak

(37)

diperlukan.

3) Mengadakan penafsiran data, mengolah data dengan cara yang benar dengan menelaah dan mengelompokkan persamaan dan perbedaan, kelebihan dan kekurangan dari seluruh data penelitian.

4) Mereduksi data, serta membuat rangkuman ini.

5) Mengambil kesimpulan dan menyusun hasil dalam satuan-satuan.

F. Sistematika Pembahasan

Untuk sistematika pembahasan sendiri, penulis membagi atas tiga bagian yaitu: bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.

Bagian awal meliputi halaman judul, halamn surat pernyataan, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

Bagian inti berisi uraian penelitian mulai dari bagian pendahuluan sampai bagian penutup tertuang dalam bentuk bab-bab sebagai satu-kesatuan. Pada tesis ini peneliti menuangkan hasil penelitian dalam enam bab. Pada tiap bab terdapat sub-sub bab yang menjelaskan pokok bahasan dari bab yang bersangkutan.

Bab pertama merupakan pendahuluan yang mendiskripsikan tentang problem atau

sense of crisis yang melatarbelakangi penulis dalam melakukan penelitian ini. Bertolak dari

keprihatianan tersebut, dapat dirumuskan beberapa tujuan dan kegunaan penelitian sehingga tampak jelas manfaatnya terutama jika dikaitkan dengan nilai kebangsaan. Kemudian penulis menelusuri berbagai pandangan dan hasil kajian serta penelitian terdahulu sebagaimana tertuang dalam tinjauan pustaka, untuk selanjutnya dapat ditetapkan posisi penulis dalam penelitian ini yang relatif berbeda dengan wilayah kajian penelitian sebelumnya. Tujuan penelitian diperlukan metode penelitian yang jelas sehingga fokus penelitian dapat terjawab dan tujuan penelitianpun dapat tercapai.

(38)

Bab dua, membahas tentang landasan teori yang berisi buku teks, ke-NU-an dan

ke-Muhammadiyahan, serta nilai kebangsaan. Bab ini terbagi menjadi empat subbab, yakni buku teks, paradigma Nahdlatul Ulama dan paradigma Muhammadiyah, pendidikan ke-NU-an dan pendidikan ke-Muhammadiyahan serta, nilai kebangsaan. Subbab yang pertama tentang buku teks terdiri dari pengertian bahan ajar, penegrtian buku teks, komponen, indikator dan arah buku teks. Subbab yang kedua tentang paradigma NU dan paradigma Muhammadiyah. Subbab yang ketiga tentang pendidikan NU-an dan pendidikan ke-Muhammadiyahan. Subbab yang terakhir sendiri tentang nilai kebangsaan terdiri dari penegertian nilai, nilai kebangsaan, indikator nilai kebangsaan, dan nilai kebangsaan dalam pendidikan Islam.

Bab tiga, merupakan gambaran umum buku teks NU-an dan

ke-Muhammadiyahan kelas V jenjang SD/MI berisi profil buku, penjabaran materi buku, dan deskripsi materi buku teks.

Bab empat, merupakan inti dari penelitian ini yang akan membahas permasalahan

yang terdapat pada rumusan masalah yaitu tentang analisis nilai kebangsaan dalam buku teks ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan. Analisis ini dibagi menjadi tiga subbab yaitu: (1) nilai kebangsaan yang terkandung dalam buku teks pelajaran ke-NU-an; (2) nilai kebangsaan yang terkandung dalam buku teks ke-Muhammadiyahan; (3) komparasi nilai kebangsaan dari kedua buku teks pelajaran ke-NU-an dan ke-Muhammadiyahan (letak persamaan, perbedaan, serta aspek fitur dan rubrikasi).

Bab lima, adalah penutup, yang berisi kesimpulan dari uraian yang telah dibahas

dan dielaborasi dalam keseluruhan penulisan penelitian inti dari bagian penutup ini merupakan jawaban atas pada rumusan masalah. Kemudian saran-saran pada bab lima merupakan masukan yang dapat dijadikan acuan pada penelitian selanjutnya atau untuk dijadikan panduan dalam mengembangkan nilai kebangsaan pada buku teks dalam rangka

(39)

pembentukan karakter peserta didik. Dilanjutkan dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan diakhiri dengan profil penulis (curriculum vitae).

(40)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa deskripsi, penelitian tentang nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam dalam buku teks pelajaran NU-an dan buku teks pelajaran Ke-Muhammadiyahan kelas V jenjang SD/MI, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:

Pertama, nilai kebangsaan yang terkangdung di dalam buku teks pelajaran

Ke-NU-an Ke-NU-antara lain religius, jujur, tolerKe-NU-ansi, demokrasi, semKe-NU-angat kebKe-NU-angsaKe-NU-an, cinta tKe-NU-anah air, menghargai prestasi, peduli sosial, dan tanggung jawab. Dalam konteks pembelajaran siswa, nilai kebangsaan yang diajarkan oleh guru disesuaikan dengan pemahaman Ahlussunnah wal jaama’ah yang bertujuan dengan terwujudnya sikap kemasyarakatan umat dari aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Hal ini dilakukan sebagai usaha kelanjutan yang sudah dilakukan oleh para ulama pesantren.

Kedua, nilai kebangsaan yang terdapat dalam di dalam buku teks pelajaran

Ke-Muhammadiyahan diantaranya, religius, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, peduli sosial, dan tanggung jawab. Dalam konteks pemebelajaran siswa ditujukan sebagai proses internalisasi pemahaman ke-Muhammadiyahan yang sarat akan nilai kebangsaan berdasarkan prinsip dasar kepanduan HW dan tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti Jendral Sudirman, Letnan Jendral Sarbini, serta KH. Abdur Rozaq Fachruddin. Peneliti menemukan adanya peran penting pengenalan tokoh-tokoh Muhammadiyah sebagai pengenalan figur pahlawan yang berkontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Ketiga, dari analisis komparatif yang dilakukan peneliti terhadap dua buku teks

pelajaran antara Ke-NU-an dan Ke-Muhammadiyahan menemukan persamaan; religius, semanagat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, peduli sosial, dan tanggung jawab. Adapun perbedaan dalam Ke-NU-an berupa jujur, toleransi, dan demokrasi,

(41)

sedangkan dalam Ke-Muhammadiyahan berupa kerja keras, kreatif, dan rasa ingin tahu. Dilihat dari sisi persamaan antara keduanya peneliti menemukan bahwa buku teks pelajaran yang diajarkan kepada siswa sama-sama memiliki kecenderungan terhadap proses internalisasi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Namun, perbedaan diantara keduanya cenderung menekankan sisi normatif-historis organisasi keagamaan dalam bidang pendidikan, seperti prinsip NU-an dengan paham Ahlussunnah wal jama’ah dan Ke-Muhammadiyahan dengan kepanduan Hizbul Wathan beserta tokoh-tokohnya.

Adapun hasil komparasi dari aspek fitur ialah gambar yang tercantum dalam buku teks pelajaran Ke-NU-an lebih banyak jumlahnya dibandingkan fitur gambar yang tercantum dalam buku teks pelajaran Ke-Muhammadiyahan. Akan tetapi fitur gambar dari keduanya juga memiliki letak kesamaan yang ditunjukkan pada setiap awal bab sebelum pemaparan materi yang disertai dengan logo-logo organisasi keduanya dan para tokohnya. Dari aspek rubrikasi yang terdapat dalam kedua buku tersebut, menunjukkan perbedaan yang sangat menonjol seperti buku teks pelajaran Ke-Muhammadiyahan dapat dikatakan lebih lengkap karena tertuangkan didalamnya peta konsep pembelajaran, KI-KD, dan indikator pembelajaran. Sedangkan dalam buku teks pelajaran Ke-NU-an hanya mencantumkan evaluasi pembelajaran berupa soal-soal latihan saja.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan saran untuk pemaparan materi dalam buku teks pelajaran Ke-NU-an dan Ke-Muhammadiyahan berupa rasioalisasi pembahasan yang disesuaikan dengan kebutuhan para siswa. Selain itu, dalam upaya pembentukan karakter siswa dengan tujuan agar terwujudnya pribadi muslim dengan semangat nasionalis sebagai penerus cita-cita pejuang bangsa. Hal ini peneliti ajukan sebagai upaya pengembangan penulisan buku teks pelajaran yang sarat akan nilai kebangsaan. Adapun upaya pengembangan tersebut juga diperlukan peran pendidik sebagai

(42)

pusat pendidikan di sekolah NU maupun Muhammadiyah agar dapat membantu proses pembentukan karakter kader-kader bangsa dengan semangat juang agama dan kebangsaan. Saran peneliti secara spesifik ditujukan dalam penulisan buku teks pelajaran Ke-NU-an dan Ke-Muhammadiyahan dapat dibuktikan bahwa keunggulan buku teks pelajaran pada dasarnya terletak dalam kesesuaian konsep kurikulum pembelajaran dan konten buku seperti adanya peta konsep pembelajaran, ringkasan materi, KI-KD, dan evaluasi pembelajaran.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutardjo. 2013. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Al-Qur’an Alkarim dan Terjemahnya Departemen Agama RI. 1996. Semarang: CV.Toha

Putra Semarang.

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama. Hasil Keputusan Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur 1-5 Agustus 2015 M.

Arismantoro. 2008. Tinjauan Berbagai Aspek Chaeacter Building. Jakarta: Tiara Wacana. Asrori, Imam. 2014. Strategi Belajar Bahsa Arab: Teori dan Praktek. Malang: Misykat

Indonesia.

Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. CNN Indonesia, Kemenag Revisi Konten Khilafah dan Jihad di Buku Madrasah, (2019).

Diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191208191551-20-455193/kemenag-revisi-konten-khilafah-dan-jihad-di-buku-madrasah, pada 17,

November, 2020 pukul 19.07 WIB.

Derajat, Zakiah. 2001. Peran Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung. Djuandi. Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2014.. https://bsnp-indonesia.org/

diakses pada tanggal 24 Januari 2021.

Efendi, Djohan. 2010. Pembaruan Tanpa Membongkar Tradisi. Wacana Keagamaan di Kalangan Generasi Muda NU Masa Kepemimpinan Gus Dur. Jakarta

Enginer, Asghar Ali. 2000. Devolusi Negara Islam, Terj. Imam Muttaqin. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fadillah, Muhammad Lilif Mualifatul Khorida. 2013. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Faozin, H.M dkk. 2009. Ke-NU-an Ahlussunnah Waljama’ah. Semarang: LP Ma’arif NU Jawa Tengah.

Habibah, Fida Durratul. 2018. Komparasi Nilai-Nilai Pendidikan Toleransi dalam Buku Teks Mata Pelajaran Ke-NU-an dan Ke-Muhammadiyahan Tingkat MA/SMA/SMK. Yogyakarta: Tesis UIN Sunan Kalijaga.

Hafid, Anwar dkk. 2013. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Hamid, M. Abdul dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab, Pendekatan, Metode, Strategi, Materi dan Media. Malang: UIN-Malang Press.

Hasan, Muhammad Tholhah. 2005. Ahlussunnah Wal-Jama’ah Dalam Persepsi Dan Tradisi NU. Jakarta: Lantabora Press.

(44)

Hidayat, Syamsul dkk 2012. Studi keMuhammadiyahan: Kajian Historis, Ideologis dan Organisatoris. Surakarta: LPID UMS.

Jainuri, Achmad. 2002. Ideologi Kaum Reformi. Surabaya: LPASM, 2002

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya Sebagai Karakter. Jakarta: Kemendiknas.

Koesoema, Doni. 2007. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: PT Grasindo.

Kuntowijoyo dkk. 1995. Intelektualisme Muhammadiyah Menyongsong Era Baru. Bandung: Mizan.

Langgulung, Hasan. 1963. Asas-Asas Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Al-Husna.

Loveridge, A.J dkk. 1987. Persiapan Naskah Buku Pelajaran: Pembimbing bagi Pengarang di Negara-Negara Berkembang. Ter. Hasan Amin. Jakarta: Balai Pustaka.

Mahbubi. 2012. Implementasi Aswaja sebagai Nilai Pendidikan Karakter. Bantul: Pustaka Ilmu Yogyakarta.

Mudlofar, Ali. 2012. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Satuan Tingkat Guruan dan Bahan Ajar dalam Guruan Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Muhaimin. 2003. Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam. Bandung: Tarsito.

Muhammad, Yaumi. 2014. Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, Implementasi. Jakarta: Prenada Media Group.

Mulya, Sri Nurhakiky, Muhammad Naelul Mubarok.2019. Pendidikan Agama Islam Penangkal Radikalisme. Bandung: Jurnal Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Mulyasa. 2012. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara.

Munfaridah, Tuti. 2017. Islam Nusantara Sebagai Manifestasi Nahdlatul Ulama (NU) dalam Mewujudkan Perdamaian. Cilacap: Jurnal IAIIG.

Munzier, Hery Noer Aly. 2003. Watak Pendidikan Islam. Jakarta: Friska Agung Insani. Musa, Ali Masykur. 2011. Nasionalisme Dipersimpangan. Jakarta: Erlangga.

Muslich, Mansur. 2016. Text Book Writing. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nashir, Haedar. 2010. Muhammadiyah Gerakan Pembaruan. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Nashir, Haedar. 2006. Meneguhkan Ideologi Gerakan Muhammadiyah. Malang: UPT Penerbitan UMM.

(45)

Nasution, S. 1992. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Radar Jaya Offset.

Panduan Penulisan Tesis. 2017. Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010-2025. Jakarta.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Salinan Lampiran Nomor 8. 2016. Tentang Buku yang digunakan oleh Satuan Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 71

Peraturan Menteri Pendidikan Naisonal Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Pasal 1 (3) tentang Buku Teks.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2017 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3, Tentang Sistem Pembukuan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 75. 2017. Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Sistem Pembukuuan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2014. Indonesia Berkemajuan. Jakarta. PP. Muhammadiyah.

Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Republika.co.id, Kemenag Positif Hapus Khilafah dan Perang dari Kurikulum, (2019). Diakses dari https://khazanah.republika.co.id/berita/q24zqh320/kemenag-positif-hapus-khilafah-dan-perang-dari-kurikulum, pada 17, November, 2020 pukul 19.35 WIB.

Rokhayati, Kadek Siti Tri Budi Setyowati. 2020. Pendidikan Kemuhammadiyahan SD/MI Kelas 5. Yogyakarta: Gramasurya.

Sadikin, Ali. 2014. Penanaman Nilai-nilai Kebangsaan Terhadap Aanak Usia Dini di TK ABA Sapen Yogyakarta Tahun Ajaran 2013-2014. Yogyakarta: Tesis UIN Sunan Kalijaga.

Sahal, Ahmad. 2015. Islam Nusantara, dari Ushul Fiqh hingga Paham Keagamaan. Bandung: Mizan.

Salam, Solichin. 1962. KH. Ahmad Dahlan: Tjita-Tjita dan Perjuangannya. Jakarta: Depot Pengajaran Muhammadiyah.

Gambar

Tabel 1. Identitas Buku Teks Pelajaran Ke-NU-an Kelas V Jenjang SD/MI............   45  Tabel  2
Gambar 3.1  Gambar  sampul  depan  dan  belakang  buku  teks  pelajaran  Ke-NU-an  kelas  V  jenjang SD/MI................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

tertentu dalam membelajarkan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu, salah satu komponen penting dalam menyusun strategi pembelajaran adalah

pada penderita diare anak di Puskesmas Rawat Inap kota Pekanbaru yaitu sebanyak 10 orang (10,41%) yang lebih banyak didapat pada anak laki-laki dengan usia 1-3 tahun..

Menurut Sugiyono (2013) analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dan satu variabel terikat.Pada penelitian

Khidmat Sokongan dan Sistem Penyampaian Bersandarkan kepada tugas yang diamanahkan dan teras pembangunan yang telah ditetapkan, salah satu komoditi yang menjadi

Data yang telah diperoleh dilapangan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode PV² dimana P adalah volume penyeberang jalan (orang/jam) dan V adalah volume

Secara umum sistem yang akan dibuat dalam penelitian ini adalah sistem untuk menentukan nilai akhir huruf mahasiswa dengan menggunakan perhitungan Fuzzy clustering

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka (library research). Sumber data yang terdiri dari data primer yaitu buku teks tematik untuk siswa kelas IV SD/MI

All that parcel of land together with the building thereon and appurtenances thereof situate at Jalan Patingan, Kuching, containing an area of 483.2 square metres, more or less,