Pengolahan Limbah Cair Tahu Menggunakan
Membran Nanofiltrasi Silika Aliran
Cross Flow
Untuk Menurunkan Kadar Nitrat dan
Amonium
Oleh : Dwi Rukma Puspayana
NRP : 3309.100.009
Latar belakang
Perkembangan industri tahu semakin meningkat
Belum ada pengolahan untuk limbah cair tahu Terjadi pencemaran di badan air
Teknologi membran relatif mahal dan kebanyakan berasal dari luar negeri Keberadaan pasir silika di bumi jumlahnya sangat
• Penentuan massa silika optimum untuk
pembuatan membran sehingga menghasilkan
penurunan kadar Nitrat dan Amonium
• Penentuan nilai koefisien rejeksi untuk Nitrat dan
Amonium pada variasi konsentrasi limbah cair
tahu
• Penentuan nilai fluks membran silika nanofiltrasi
pada variasi massa silika dan variasi konsentrasi
limbah cair tahu
Tujuan
• Menentukan massa silika optimum yang
digunakan
dalam
pembuatan
membran
sehingga menghasilkan hasil filtrasi untuk limbah
cair tahu
• Mengetahui nilai koefisien rejeksi untuk Nitrat
dan Amonium pada variasi konsentrasi limbah
cair tahu
• Mengetahui nilai fluks membran silika nanofiltrasi
pada variasi massa silika dan variasi konsentrasi
limbah cair tahu
Ruang Lingkup
Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium Air limbah berasal dari limbah cair industri tahu Parameter yang diukur: Nitrat dan Amonium
Bahan baku membran: pasir silika
Variasi variabel penelitian ini: - Massa silika
- Konsentrasi air limbah : air bersih
Untuk sintesis silika menggunakan metode alkali fusion dengan KOH
Aliran dalam reaktor yang digunakan adalah aliran cross flow
Con’t
Hasil permeat akan dianalisa dan hasilnya akan dibandingkan dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Manfaat
o
Dapat memanfaatkan pasir silika sebagai bahan
baku pembuatan membran
o
Dapat mengetahi efektifitas kinerja pasir silika
sebagai membran untuk menurunkan kadar
Nitrat dan Amonium pada limbah air tahu
o
Teknologi membran yang digunakan dapat
menjadi alternatif pengolahan limbah cair tahu
dan diharapkan dapat diaplikasikan dilapangan
o
Dapat mengetahui cara pembuatan membran
dengan biaya yang murah dan berbahan baku
yang mudah di dapat
Tinjauan Pustaka
Menurut Agustina S dkk. (2005) teknologi membran memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan proses lain, antara lain:
- Pemisahan dapat dilakukan secara kontinyu. - Konsumsi energi umumnya relatif lebih rendah.
- Proses membran dapat mudah digabungkan dengan proses pemisahan lainnya. (hybrid processing).
- Pemisahan dapat dilakukan dalam kondisi yang mudah diciptakan.
- Mudah dalam scale up.
- Tidak perlu adanya bahan tambahan.
- Material membran bervariasi sehingga mudah diadaptasikan pemakaiannya
Penelitian terdahulu
Pemanfaatan silika sebagai membran juga dilakukan pada penelitian Fatmasari, S.R (2012). Akan tetapi pada penelitian ini digunakan silika dari sekam padi sebagai bahan baku pembuatan membran untuk desalinasi air laut. Sekam padi difurnace dengan suhu 600º C selama 5 jam dan setelah itu diayak dengan ayakan 200 mesh untuk menghasilkan silika yang berukuran nano. Reaktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah reaktor dead end
Metodologi Penelitian
Sebagian limbah yang dihasilkan dari industri tahu tidak diolah terlebih dahulu
Ide Penelitian
Studi Literatur
Jurnal, textbook, laporan penelitian. Tugas akhir dan karya terdahulu
Metodologi Penelitian
o Analisa Awal Nitrat dan Amonium o Sintesis Silika
o Pembuatan Membran – dengan Variabel Massa silika 5;8;10 gram o Pengujian Membran pada Reaktor
Aliran Cross Flow
o Pengujian Struktur Membran – dengan konsentrasi air limbah : air PDAM
100%;75%;25%
o Analisa Morfologi Membran
o Analisa Nitrat dan Amonium pada Permeat
Pelaksanaan
Penelitian
Sintesis Silika
Tahapan Ekstraksi Tahapan Ekstraksi
Tahapan Ekstraksi
Tahapan Pembentukan Silicic Acid
Tahapan Ekstraksi
Pembuatan Membran
Tahapan Ekstraksi
Penimbangan dengan Massa silika 5;8;10 gram Tahapan Ekstraksi
2-propanol – proses sentrifuge Tahapan Ekstraksi
NH4Cl, aquades – magnetic stirrer Tahapan Ekstraksi
PVA, PEG, semen putih, aquades – dipanaskan Tahapan Ekstraksi Pencetakan membran
Analisa Limbah Cair Tahu
Nitrat
Amonium
Metode
Brucin
Asetat
Metode
Nessler
Analisa Awal Limbah Cair Tahu
Hasil Analisa Awal Nitrat
No Jenis Limbah Konsentrasi Nitrat Pertama (mg/l) Konsentrasi Nitrat Kedua (mg/l) Rata-rata 1 100% 5.02 5.40 5.21 2 50% 3.97 4.22 4.09 3 25% 1.03 1.34 1.19Hasil Analisa Awal Amonium
No Jenis Limbah Konsentrasi Amonium Pertama (mg/l) Konsentrasi Amonium Kedua (mg/l) Rata-rata 1 100% 19.14 19.41 19.28 2 50% 12.98 12.55 12.77 3 25% 6.24 6.87 6.56Pengujian Membran pada Reaktor
Membran kawat stainless Water mur Susunan Letak membranReaktor dengan Aliran
Bak tempat menampung air limbah tahu dan pompa yang digunakan
Air dialirkan melalui
membran dan air yang tidak melewati membran dialirkan kembali ke dalam bak semula
Pressure Gauge untuk mengetahui besar kecilnya
tekanan. Valve untuk
mengatur besar kecilnya tekanan.
Pengaruh Massa Silika dan Volume Air Limbah
Terhadap prosentase Removal Nitrat
Variasi massa silika 5;8 gram dengan Volume Limbah 100% Variasi Membran menit ke Konsentrasi Awal Nitrat (mg/l) Konsentrasi Permeat Koefisien Rejeksi 5 20 5,21 5,48 -5% 40 5,21 6,23 -20% 60 5,21 7,35 -41% 80 5,21 9,21 -77% 8 20 5,21 5,32 -2% 40 5,21 6,18 -19% 60 5,21 6,99 -34% 80 5,21 8,12 -56% Terjadi peningkatan konsentrasi Nitrat -90% -80% -70% -60% -50% -40% -30% -20% -10% 0% 0 20 40 60 80 100 Ko e fie n Rej e k s i (% ) Menit ke- 5 gram 8 gram Grafik Koefisien Rejeksi Nitrat
Pengaruh Massa Silika dan Volume Air Limbah
Terhadap prosentase Removal Nitrat
Variasi massa silika 5;8 gram dengan Volume Limbah 50% Variasi membran menit ke Konsentrasi Awal Nitrat (mg/l) Konsentrasi
Permeat Koefisien Rejeksi
5 20 4,091 4,21 -3% 40 4,091 4,46 -9% 60 4,091 5,32 -30% 80 4,091 6,8 -66% 8 20 4,091 4,76 -16% 40 4,091 5,19 -27% 60 4,091 5,88 -44% 80 4,091 6,12 -50% Terjadi peningkatan konsentrasi Nitrat -70% -60% -50% -40% -30% -20% -10% 0% 0 20 40 60 80 100 Ko e fis ie n Rej e k s i (% ) Menit ke- 8 gram 5 gram Grafik Koefisien Rejeksi Nitrat
Pengaruh Massa Silika dan Volume Air Limbah
Terhadap prosentase Removal Nitrat
Variasi massa silika 5;8 gram dengan Volume Limbah 25%
Terjadi peningkatan konsentrasi Nitrat
Variasi
Membran menit ke Konsentrasi Awal Nitrat (mg/l)
Konsentrasi
Permeat Koefisien Rejeksi
5 20 1,19 1,22 -3% 40 1,19 1,67 -40% 60 1,19 1,73 -45% 80 1,19 2,08 -75% 8 20 1,19 1,11 7% 40 1,19 1,45 -22% 60 1,19 1,55 -30% 80 1,19 2,01 -69% -80% -70% -60% -50% -40% -30% -20% -10% 0% 10% 20% 0 20 40 60 80 100 Ko e fis ie n Rej e k s i (% ) Menit ke- 8 gram 5 gram Grafik Koefisien Rejeksi Nitrat
Pembahasan
Pada saat uji membran di dalam reaktor aliran cross flow terjadi proses aerasi yang menyebabkan peningkatan kadar DO (Dissolved Oksigen) yaitu oksigen terlarut. Nilai DO berbanding lurus dengan meningkatnya kadar nitrat, sedangkan nilai amonium berbanding terbalik dengan nilai DO. Reaksi antara pembentukan amonium menjadi nitrit dan menjadi nitrat:
NH4+ + 2O
2  NO2- + 2H2O
NO2- + ½ O
-Pengaruh Massa Silika dan Volume Air Limbah
Terhadap prosentase Removal Amonium
Variasi massa silika 5;8 gram dengan Volume Limbah 100% Terjadi penurunan konsentrasi Amonium Variasi membran menit ke Konsentrasi Awal Amonium (mg/l) Konsentrasi
Permeat Koefisien Rejeksi
5 20 19,28 12,98 32,68% 40 19,28 7,32 62,03% 60 19,28 3,22 83,30% 80 19,28 1,51 92,17% 8 20 19,28 12,34 36,00% 40 19,28 9,23 52,13% 60 19,28 5,88 69,50% 80 19,28 2,11 89,06% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00% 0 20 40 60 80 100 Ko e fis ie n Re je k s i (% ) Menit ke- 8 gram 5 gram Grafik Koefisien Rejeksi Amonium
Pengaruh Massa Silika dan Volume Air Limbah
Terhadap prosentase Removal Amonium
Variasi massa silika 5;8 gram dengan Volume Limbah 50% Terjadi penurunan konsentrasi Amonium Variasi Membran menit ke Konsentrasi Awal Amonium (mg/l) Konsentrasi
Permeat Koefisien Rejeksi
5 20 12.765 9.48 26% 40 12.765 8.97 30% 60 12.765 5.23 59% 80 12.765 1.8 86% 8 20 12.765 8.83 31% 40 12.765 5.22 59% 60 12.765 2.67 79% 80 12.765 1.92 85% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 0 20 40 60 80 100 Ko e fis ie n Rej e k s i (% ) Menit ke- 8 gram 5 gram Grafik Koefisien Rejeksi Amonium
Pengaruh Massa Silika dan Volume Air Limbah
Terhadap prosentase Removal Amonium
Variasi massa silika 5;8 gram dengan Volume Limbah 25% Terjadi penurunan konsentrasi Amonium Variasi membran menit ke konsentrasi awal Amonium (mg/l) konsentrasi
permeat koefisien rejeksi
5 20 6,563 5,11 22% 40 6,563 4,21 36% 60 6,563 3,79 42% 80 6,563 1,09 83% 8 20 6,563 5,76 12% 40 6,563 4,83 26% 60 6,563 1,99 70% 80 6,563 1,56 76% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 0 20 40 60 80 100 Ko e fis ie n Re je k s i (% ) Menit ke- 8 gram 5 gram Grafik Koefisien Rejeksi Amonium
Pembahasan
Didukung oleh penelitian Aprilia (2012) yang mengatakan Penambahan jumlah PVA tidak boleh kurang ataupun tidak boleh lebih karena penambahan PVA mempengaruhi pori-pori pada membran.
Faktor yang lainnya adalah semakin banyaknya zat pengotor yang menempel pada membran (terjadi fouling)
Pengaruh Massa Silika dan Volume Air Limbah
Terhadap Nilai Fluks Membran
Variasi massa silika 5;8 gram dengan Volume Limbah 100% Terjadi penurunan nilai fluks menit ke 5gr 8gr volume (ml) Nilai Fluks volume (ml) Nilai Fluks 20 1,7 5,30 1,85 5,77 40 1,6 2,50 1,5 2,34 60 1,2 1,25 1,2 1,25 80 0,9 0,70 1,05 0,82 Rata-rata 2,44 2,54 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 0 20 40 60 80 100 Nila i F lu k s ( m l. c m ²/m e n it Menit ke- 8 gram 5 gram
Pengaruh Massa Silika dan Volume Air Limbah
Terhadap Nilai Fluks Membran
Variasi massa silika 5;8 gram dengan Volume Limbah 50% Terjadi penurunan nilai fluks menit ke 5gr 8gr volume
(ml) Nilai Fluks volume (ml) Nilai Fluks
20 1.75 5.46 1.9 5.93 40 1.6 4.99 1.5 2.34 60 1.25 3.90 1.1 1.14 80 1 3.12 1 0.78 Rata-rata 4.37 2.55 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 0 20 40 60 80 100 Nila i F lu k s ( m l. c m ²/m e n it Menit ke 8 gram 5 gram
Pengaruh Massa Silika dan Volume Air Limbah
Terhadap Nilai Fluks Membran
Variasi massa silika 5;8 gram dengan Volume Limbah 25% Terjadi penurunan nilai fluks menit ke 5gr 8gr volume
(ml) Fluks Nilai volume (ml) Fluks Nilai 20 2.2 6.86 2.35 7.33 40 1.8 5.62 2.2 3.43 60 1.45 4.52 1.75 1.82 80 1.05 3.28 1.2 0.94 Rata-rata 5.07 3.38 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 0 20 40 60 80 100 Ni la i F lu k s ( m l. c m ²/ m e n it Menit ke 8 gram 5 gram
Pembahasan
Fluks terbesar terjadi pada membran dengan massa silika 8 gram saat digunakan variasi volume air limbah 25% dengan nilai fluks sebesar 3,67 L/m2.jam. Adanya faktor pengenceran yang
lebih besar daripada variasi volume air limbah 100% dan 50% membuat air limbah tahu lebih encer dan lebih sedikit terdapat zat pengotor. Maka dari itu untuk volume limbah 25% permeat yang dihasilkan paling banyak.
Membran dengan massa silika 10 gram tidak dapat terbentuk sehingga tidak didapatkan pula nilai R dan nilai fluksnya. Dikarenakan karena perbandingan antara silika dan PVA tidak sebanding sehingga diperoleh adonan membran yang tidak homogen
Karakterisasi Membran
Bilangan gelombang 3434,98 cm-1 menunjukkan gugus –OH Bilangan gelombang 1461,9 cm-1 menunjukkan ikatan C-H Bilangan 1299,93 dan 1352,01 cm-1 menunjukkan C-O-H
Bilangan 1060,78 cm-1 menunjukkan gugus fungsi siloksan
Si-O-Si
Spektra FTIR sebelum membran dipakai
Spektra FTIR setelah membran dipakai
Analisa Morfologi Membran
Analisa Morfologi Membran
Kesimpulan
• Massa silika yang paling optimum untuk pembuatan membran adalah 5 gram.
• Nilai koefisien rejeksi yang paling baik untuk parameter ammonium adalah 92,17% dengan variasi membran 5 gram dan volume air limbah 100%
• Nilai fluks yang paling baik untuk parameter ammonium adalah 3,67 L/m2.jam