• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) PADA SISWA KELAS XII IPA.4 SMAN 1 KINALI Ukhfi Hendri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) PADA SISWA KELAS XII IPA.4 SMAN 1 KINALI Ukhfi Hendri"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

145 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

(BERMAIN PERAN) PADA SISWA KELAS XII IPA.4 SMAN 1 KINALI

Ukhfi Hendri SMAN 1 Kinali

Email. ukhfihendri01@gmail.com

Abstract

Based on the learning outcomes of students of Class XII IPA.4 SMAN 1 Kinali in the subjects of Citizenship found that student learning outcomes in the subjects of Citizenship is still very low. The average student learning outcomes are still under the KKM. The purpose of this study is to describe and obtain information about efforts Improving student learning outcomes in subjects Sub-nationality Displays a positive attitude towards Pancasila as an open ideology through Role Playing Learning Methods (Role Playing) in Class XII IPA.4 SMAN 1 Kinali West Pasaman District. This research is a classroom action research. The research procedures in this research include planning, action, observation and reflection. This study consists of two cycles with four meetings. The subjects consisted of 35 students of Class XII IPA.4 SMAN 1 Kinali. The data were collected using observation sheet and daily test. Data were analyzed using percentages. Based on the results of research and discussion that have been put forward, it can be concluded that Role Playing Learning Method (Role Playing) can improve student learning outcomes in subjects Sub-nationality Displays a positive attitude towards Pancasila as an open ideology SMAN 1 Kinali. Student learning outcomes from cycle I to cycle II. Student learning outcomes in cycle I was 60.43 (Enough) increased to 85.46 (Good) with an increase of 25.04%.

Keywords: Learning Outcomes, Citizenship, Learning Methods Role Playing (Role Playing)

Abstrak

Berdasarkan hasil belajar siswa Kelas XII IPA.4 SMAN 1 Kinali dalam mata pelajaran Kewarganegaraan ditemukan bahwa hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kewarganegaraan masih sangat rendah. Rata-rata hasil belajar siswa masih berada di bawah KKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mendapatkan informasi tentang upaya Peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kewarganegaraan sub Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka melalui Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) di Kelas XII IPA.4 SMAN 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian dalam penelitian ini meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan empat kali pertemuan. Subjek penelitian terdiri dari 35 orang peserta didik Kelas XII IPA.4 SMAN 1 Kinali. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi dan ulangan harian. Data dianalisis dengan menggunakan persentase. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kewarganegaraan sub Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka SMAN 1 Kinali. Hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus I adalah 60.43 (Cukup) meningkat menjadi 85.46 (Baik) dengan peningkatan sebesar 25.04%.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Kewarganegaraan, Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran)

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN

(2)

PENDAHULUAN

Model pembelajaran

Kewarganegaraan yang terdapat dalam buku pelajaran Kewarganegaraan perlu diperkaya dengan model-model lain yang memberi nuansa baru, sehingga dapat meningkatkan kompetensi komunikasi siswa. Selama ini model pembelajaran kurang menantang siswa, terutama gaya belajar yang monoton sehingga tidak memancing kreativitas siswa, masalah yang paling menonjol dikalangan siswa khususnya pelajaran Kewarganegaraan, yang terasa sulit untuk dimengerti yakni menyangkut penguasaan materi Kewarganegaraan tentang konsep-konsep terdapat di dalam ilmu Kewarganegaraan. Kenyataan ini menunjukkan adanya suatu komponen belajar mengajar yang belum mampu memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan pencapaian susunan itu sendiri. Kenyataan di atas mengharuskan pembelajaran Kewarganegaraan dilakukan secara intensif. Namun ada kesan yang berkembang di masyarakat bahwa mata pelajaran Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang sangat susah dan momok bagi siswa sehingga hasil belajar siswa terhadap pelajaran Kewarganegaraan tergolong rendah. Dalam hal ini dibutuhkan pembenahan serius dalam pembelajaran Kewarganegaraan.

SMAN 1 Kinali adalah salah satu sekolah yang memiliki siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda. Oleh karena itu, perlu ada pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa atau peserta didik untuk memahami pelajaran sehingga pengetahuan yang diperolehnya dapat bertahan lama. Dan

salah satu diantaranya adalah model pembelajaran yang memperhatikan kepribadian individu siswa yaitu model pembelajaran Metode Pembelajaran Role playing. Kondisi seperti di atas, dialami oleh siswa Kelas XII IPA.4 SMAN 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

(3)

147 aktivitas belajar siswa dalam proses

pembelajaran. Dengan penerapan Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran), maka diharapkan pelajaran Kewarganegaraan menjadi bidang studi yang disenangi, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Kewarganegaraan siswa. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang di atas, dengan mengacu pada strategi pertemuan terbimbing, penulis akan melakukan penelitian dengan judul yaitu, meningkatkan hasil belajar Kewarganegaraan melalui Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) di Kelas XII IPA.4 SMAN 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

Hasil pengolahan nilai ulangan siswa dalam pembelajaran Kewarganegaraan khususnya di Kelas XII IPA.4 pada semester I tahun ajaran 2015/2016, ditemukan fenomena bahwa hasil pembelajaran Kewarganegaraan khususnya yang berkaiatan dengan Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka masih rendah. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh oleh siswa masih banyak yang berada di bawah KKM. Berdasarkan pengolahan hasil belajar siswa maka jumlah siswa yang tuntas hanya sebanyak 7 orang dengan persentase 10.7% . Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas adalah sebanyak 28 orang dengan persentase 89.3%.

Untuk lebih jelasnya tentang hasil belajar siswa dalam pembelajaran Kewarganegaraan sub Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Ulangan siswa

Kriteria Jumlah Persentase

≥ 75 Tuntas 7 10.7

≤ 75 Tidak Tuntas 28 89.3

Jumlah 35 100

Sumber : Guru Kewarganegaraan SMAN 1 Kinali Tabel diatas menunjukan Kelas XII IPA.4 mempunyai nilai yang rendah diantara kelas lainnya. Hal-hal tersebut menyebabkan siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran, serta pembelajaran yang hanya terpusat pada guru, sehingga siswa tidak banyak bertanya ataupun menjawab pertanyaan guru, bahkan suasana pembelajaran dari awal hingga akhir tidak kondusif, keadaan demikian dirasakan oleh guru Kewarganegaraan sebagai kendala di dalam materi Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka yang dapat menghambat tujuan pembelajaran Kewarganegaraan.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan diatas yaitu rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Kewarganegaraan khususnya di dalam materi “Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka”, maka peneliti menggunakan salah satu alternatif metode yang dapat menstimulus siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Metode tersebut adalah Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran).

Berdasarkan latar belakang tersebut agar hasil belajar siswa Kelas XII IPA.4 SMAN 1 Kinali dalam mata pelajaran Kewarganegaraan sub Menampilkan sikap

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN

(4)

positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka dapat meningkat, maka penulis mencoba mengangkat sebuah penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kewarganegaraan melalui Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) Pada Siswa Kelas XII IPA.4 SMAN 1 Kinali.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan. Menurut Zuriah, (2004:54) penelitian tindakan menekankan kepada kegiatan (tindakan) dengan mengujicobakan suatu ide ke dalam praktek atau situasi nyata dalam skala mikro yang diharapkan kegiatan tersebut mampu memperbaiki, meningkatkan kualitas dan melakukan perbaikan social. Esensi penelitian tindakan terletak pada adanya tindakan dalam situasi yang alami untuk memecahkan permasalahan-permasalahan prasktis atau meningkatkan kualitas praktis.

Penelitian tindakan yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan sekolah ini terdiri atas empat tahapan dalam tiap siklusnya. Diantaranya: 1) perencanaan, 2) tindakan, 4) observer, dan 4) refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik Kelas XII IPA.4 SMAN 1 Kinali dengan jumlah peserta didik 35 orang.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan peserta didik dalam hal Hasil Belajar setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara mengkalkulasikan hasil pengamatan terhadap Hasil Belajar pada setiap akhir putaran. Analisis ini

dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. Untuk menilai hasil belajar siswa

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh atas pengamatan terhadap hasil belajar siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut. Perolehan rata-rata Hasil Belajar dapat dirumuskan:

N X X

Dengan :

X = Nilai rata-rata

Σ X = Jumlah semua nilai hasil belajar siswa

Σ N = Jumlah peserta didik 2. Kriteria keberhasilan

Untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dari satu pertemuan ke pertemuan selanjutnya, dan dari siklus I ke siklus II digunakan persentase. Menurut Yanuar (2005: 45) adapun kategori penilaian 76 % - 100% Baik

51% - 75% Cukup 26% - 50% Kurang 0% - 25% Tidak

Apabila rata-rata peserta didik telah diatas 80 maka pendekatan ini dikatakan berhasil.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

(5)

149 penerapan Metode Pembelajaran Role

Playing (Bermain Peran). Siklus 1

Siklus pertama dalam penelitian tindakan ini dilaksanakan sebanyak 2 kali

pertemuan. Berikut ini uraian setiap tahapan dalam siklus I. Berikut ini uraian masing-masing pertemuan dan materi untuk setiap pertemuan pada siklus I.

Tabel 2. Ringkasan Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus I Siklus

ke

Pertemuan/Hari/tanggal Waktu Indikator

I Pertemuan I

Rabu, 2 September 2015

2 x 45 Menit

 Mendeskripsikan pengertian, fungsi, peran suatu ideologi

Pertemuan II

Rabu, 9 September 2015

2 x 45 menit

 Mendeskripsikan pengertian, fungsi, peran suatu ideologi

Dalam pelaksanaan penelitian, dilakukan dengan bantuan seorang guru pengamat (observer).

Selanjutnya, dilihat dari lembar pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru terlihat bahwa guru kesulitan dalam mengarahkan siswa dalam kelompok. Guru juga terlihat masih kurang memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil menjelaskan materi tentang Mendeskripsikan pengertian, fungsi, peran suatu ideologi.

Selanjutnya untuk hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh hasil dengan menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Pengamatan Terhadap Hasil belajar siswa Pada Siklus I

No Hasil Belajar Jumlah Persentase

1 Tuntas 15 46.43

2 Tidak Tuntas 20 53.57 Sumber: Pengolahan data ulangan harian siswa

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kewarganegaraansub Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbukamasih rendah. Hal ini terlihat banyak jumlah siswa yang tidak tuntas. Jumlah siswa yang tidak

tuntas pada siklus I adalah sebanyak 20 orang dengan persentase (53.57%). Sedangkan jumlah siswa yang tuntas hanya sebanyak 15 orang atau sebesar (46.43%). Sementara itu, skor rata-rata hasil belajar siswa untuk siklus I adalah 60.43%.

Untuk lebih jelasnya grafik hasil belajar peserta didik dapat diamati pada diagram di bawah ini :

Gambar 1 Rekapitulasi Frekuensi Hasil belajar siswa Pada Siklus I

Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa persentase tertinggi terdapat pada jumlah siswa yang tidak tuntas. Selain itu, pada diagram diatas dapat kita mengamati bahwa rata-rata capaian hasil belajar siswa masih di bawah standar yang telah ditetapkan atau masih di bawah KKM.

0 20 40 60

Tuntas

Tidak Tuntas

15 20

46.43 53.57

Rekapitulasi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN

(6)

Untuk itu, di perlukan lanjutan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran)

pada sisklus 2. Siklus 2

Siklus kedua dalam penelitian tindakan ini dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Berikut ini uraian setiap tahapan dalam siklus II. Sementara itu, kompetensi dasar nya adalah Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka. Berikut ini uraian masing-masing pertemuan dan materi untuk setiap pertemuan pada siklus II.

Tabel 4. Ringkasan Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus II

Siklus ke

Pertemuan

Hari/tanggal Waktu Indikator

II

Dalam pelaksanaan penelitian, dilakukan dengan bantuan seorang guru pengamat (observer). Selanjutnya, dilihat dari lembar pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru terlihat bahwa guru lebih dapat mengarahkan siswa dalam kelompok, Guru juga terlihat telah memberikan motivasi kepada peserta didik dalam belajar. Guru sudah memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil tampil ke depan dengan mengurutkan beberapa gambar yang di tampilkan guru Selain itu, guru dan peserta didik juga memberikan tepuk tangan dan nilai plus pada siswa yang berani

menyimpulkan materi pelajaran pada pertemuan tersebut di depan kelas. Selanjutnya untuk hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh hasil dengan menggunakan model pembelajaraan Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Pengamatan Terhadap Hasil belajar siswa Pada Siklus II

No Hasil Belajar Jumlah Persentase

1 Tuntas 30 92.86

2 Tidak Tuntas 5 7.14 Sumber: Pengolahan data ulangan harian siswa

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kewarganegaraan sudah tinggi. Hal ini terlihat banyak jumlah siswa yang tuntas. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus II adalah sebanyak 30 orang dengan persentase 92.86%). Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas hanya sebanyak 5 orang atau sebesar (7.14%). Sementara itu, skor rata-rata hasil belajar siswa untuk siklus II adalah 85.46. Untuk lebih jelasnya grafik hasil belajar peserta didik dapat diamati pada diagram di bawah ini :

Gambar 2 Rekapitulasi Frekuensi Hasil belajar siswa Pada Siklus II

0 Rekapitulasi Fekuensi Hasil

(7)

151 Berdasarkan diagram diatas terlihat

bahwa persentase tertinggi terdapat pada jumlah siswa yang tuntas. Selain itu, pada diagram diatas dapat kita mengamati bahwa rata-rata capaian hasil belajar siswa sudah berada diatas standar yang telah ditetapkan atau sudah berada di atas KKM. Untuk itu, tindakan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaraan Bermain peran tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan kolaborator tentang pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) di Kelas XII IPA.4 SMAN 1 Kinali selama siklus II, serta hasil analisis data yang dilakukan oleh kolaborator dan penulis tentang keterlaksanaan pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) maka secara umum permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat pembelajaran di siklus I sudah mulai teratasi pada siklus II. Pada siklus II ini dilihat dari peserta didik bahwa sudah bayak yang bisa menjelaskan tentang materi yang di pelajari.

Apabila dilihat dari sisi guru, maka pada saat pembelajaran berlangsung:

1. Guru saat awal pembelajaran telah menjelaskan model dan metode pembelajaran yang akan digunakan dan guru juga telah menyebutkan serangkai tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

2. Guru masih telah memberikan penghargaan seperti pujian kepada peserta didik yang berani tampil

3. Guru telah membagi perhatian kepada setiap kelompok secara merata.

4. Perkembangan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada data berikut ini.

Tabel 6 Perkembangan Rata-rata Hasil belajar siswa antara Siklus I dan Siklus II

No Siklus Rata-rata Hasil

belajar siswa Kategori

1 I 60.43 Cukup

2 II 85.46 Baik

Berdasarkan tabel 7 diatas, perkembangan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa , dimana rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 60.43 meningkat 85.46 menjadi pada siklus II. hal ini dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan sebesar 25.04dalam hal hasil belajar siswa . Untuk lebih jelasnya tentang hasil belajar siswa dapat dilihat pada bagan berikut ini.

Gambar 3 Perkembangan Hasil belajar siswa (Perbandingan Siklus I dan Siklus II)

Selanjutnya, jumlah siswa yang tuntas setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing (((Bermain Peran)))

60.43

85.46

0 20 40 60 80 100

Hasil Belajar

Perkembangan Ketuntasan Belajar Peserta Didik

Siklus I

Siklus II

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN

(8)

meningkatkan. Berikut ini tabel perkembangan tingkat ketuntasan siswa. Tabel 7 Perkembangan Tingkat

Ketuntasan Hasil belajar siswa antara Siklus I dan Siklus II

No Kriteria Siklus I Siklus II

1 Tuntas 15 30

2 Tidak Tuntas 20 5 Perkembangan tingkat ketuntasan siswa juga dapat dilihat dalam bagan berikut ini.

Gambar 4 Perkembangan Tingkat

Ketuntasan siswa (Perbandingan Siklus I dan Siklus II)

Dari hasil analisis data hasil belajar peserta didik pada siklus II dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan dan telah mencapai target ditentukan yaitu 75, maka penelitian ini dihentikan dan tidak di lanjutkan siklus berikutnya. Hasil belajar yang bagus adalah harapan setiap siswa guru dan orang tua. Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar

adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas.

Berdasarkan analisis terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kewarganegaraan sub Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbukadengan menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan hasil yang dicapai sebelum menggunakan model ini. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kewarganegaraan sub Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbukasebelum menggunakan model ini masih banyak yang rendah dan banyak yang belum tuntas. Rata-rata hasil belajar siswa berada di bawah KKM. Namun setelah penggunaan model ini, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kewarganegaraan sub Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbukamenjadi meningkat.

Berdasarkan hasil pengolahan data sebelum model ini digunakan, ditemukan bahwa hasil belajar siswa hanya 2 orang siswa yang tuntas tetapi setelah menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran)ini rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II meningkat menjadi dengan peningkatan sebesar 25.04.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dapat disimpulkan bahwa Metode Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) 15

20 30

5

0 5 10 15 20 25 30 35

Tuntas Tidak Tuntas Perkembangan Ketuntasan

Belajar Peserta Didik

Siklus I

(9)

153 dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran Kewarganegaraan sub Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka SMAN 1 Kinali. Hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa pada siklus I adalah 60.43 (Cukup) meningkat menjadi 85.46 (baik) pada siklus II dengan peningkatan sebesar 25.04%.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Hariyanto .2012. Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan oleh Guru, Kepala Sekolah, Penilik dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Damai Jaya Is Joni .2009. Administrasi Pendidikan,

Fungsi dan Tanggung Jawab

Kepala Sekolah sebagai

Administrator dan Supervisor Sekolah.Semarang: IKIP Semarang Press.

Kemmis, S dan R. Mc Taggart. (1988). The Action Research Planner. Victoria: Deakin University. Menurut Oxford .1990. Menjadi

Mizayaki .2002. Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). Jakarta: Dirjen Dikti.

Moleong.2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja RoSMP akarya

Nasution (2004). Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rakarya.

Pribadi, 2011.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Usman.2000. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Winata Putra dan Rosita.1997. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta.

Zuriah. 2004. Konsep-Konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: RinekaCipta.

(10)

Gambar

Tabel 3. Hasil Pengamatan Terhadap Hasil belajar siswa Pada Siklus I
Gambar 2 Rekapitulasi Frekuensi Hasil belajar siswa Pada Siklus II
Gambar 3 Perkembangan Hasil belajar siswa (Perbandingan Siklus I dan Siklus II)
tabel adalah perolehan suatu hasil belajar siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Dari komitmen tersebut diatas sudah menjadi jelas bahwa PT Gajah Tunggal Tbk bermaksud menyumbangkan suatu bentuk kemajuan teknologi melalui industri ban, dengan

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan

[r]

[r]

Dari nilai chroma yang diperoleh setelah hari ke-27 penyimpanan terlihat bahwa sari buah belimbing manis dengan penambahan ekstrak kayu secang 10% dan asam sitrat 0.1% yang

JENIS KELAMIN (L/P) KABUPATEN/KOTA (TEMPAT TINGGAL BAKAL CALON) 1

Faktor yang menentukan intensitas dan kejadian nyeri pasca pemberian propofol intravena selain konsentrasi propofol bebas juga telah dikemukakan, seperti umur

• Report studi harus termasuk informasi desain studi, hasil dan kesimpulan, evaluasi stabilitas, rekomendasi untuk kondisi penyimpanan dan usia guna terkait dengan formulasi