• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Objektivitas Pemberitaan Dugaan kasus Korupsi Nazaruddin di Koran tempo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Objektivitas Pemberitaan Dugaan kasus Korupsi Nazaruddin di Koran tempo"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sumatera Utara BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Tujuan Jurnalisme adalah melaporkan kebenaran, namun tugas ini bukan

pekerjaan sederhana. Ada berbagai kepentingan ikut “berbicara”, yang akhirnya

membentuk kebenaran yang disampaikan. Itu terjadi saat reporter mengumpulkan fakta di lapangan, diwawancarai, apa yang ditanyakan, bagaimana berita ditulis, bagian mana ditonjolkan dan bagian mana diabaikan, sehingga saat redaktur melakukan penyuntingan dan pemuatan. Pers atas pilihannya sendiri telah menempatkan di tengah antara pihak yang memiliki kepentingan dan khalayak sebagai konsumen berita. Dengan posisinya itu, pers menanggung kewajiban utama menyampaikan kebenaran melalui, antara lain sikap tak memihak. Dengan kata lain pers dituntut menyampaikan kebenaran melalui pemberitaan objektif” (Siahaan, 2001, p.64).

McQuail (1987) berpendapat, prinsip objektivitas memiliki fungsi yang tak boleh dianggap remeh. Terutama dalam kaitan kualitas informasi. Objektivitas mengandung sekian banyak pengertian, antara lain merupakan nilai sentral yang mendasari disiplin profesi yang dituntut oleh para wartawan sendiri. Prinsip itu sangat dihargai dalam kebudayaan modern, termasuk berbagai bidang diluar bidang media massa.

Prinsip kedua dalam jurnalisme, menurut Ashadi adalah keseimbangan dan berkepihakan yang merupakan dua sisi dari mata koin kerja jurnalisme, yang satu menjadi penyebab lainnya resiprokal. Keseimbangan menciptakan ketidak

1

(2)

Universitas Sumatera Utara berpihakan menjaga keseimbangan dan berkepihakan dapat dilihat dari keseimbangan. Keseimbangan dan berkepihakan dapat dilihat dari kandungan konteks fakta sosial. Pada dasarnya fakta sosial menyangkut interaksi social pihak (dua atau lebih) dalam struktur sosial. Jika individu yang berinteraksi itu berada pada dataran kekuasaan yang sama, maka posisi kedua pihak seimbang. “Namun jika salah satu individu memiliki kekuasaan berupa kekuatan fisik, kekuasaan Negara, modal/ekonomi, ataupun kebudayaan/komunialisme lebih besar

dibanding pihak lain, maka terjadilah ketidakseimbangan” (Siahaan, 2001

p.66-67).

Partai Demokrat merupakan partai politik yang mengantarkan Susilo Bambang Yudoyono menjadi Preseiden Republik Indonesia dari tahun 2004. Dari hasil Pemilu 2009, Partai Demokrat menjadi Pemenang Pemilu Legislatif 2009. Partai Demokrat memperoleh 150 kursi (26,4%) di DPR RI, setelah mendapat 21.703.137 total suara (20,4%), dan Partai ini kembali mengantarkan Susilo Bambang Yudoyono Menjadi Presiden Republik Indonesia untuk periode kedua. Sebagai pemenang pemilu dua kali berturut-turut membuat partai ini mendapatkan masalah internal. Salah satunya berita yang sering dibicarakan dan menjadi topik headline di beberapa surat kabar adalah tentang kasus yang dialami Muhammad Nazaruddin.

Pemberitaan Nazaruddin menjadi sangat menarik karena menyangkut partai yang sedang berkuasa di Republik ini. Kronologis kejadian bermula pada 21 April 2011, Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Sekretaris Menteri Pemuda dan Olah Raga Wafid Muharam, pejabat perusahaan rekanan Mohammad El Idris, dan perantara Mindo Rosalina Manulang karena diduga sedang

(3)

Universitas Sumatera Utara melakukan tindak pidana korupsi suap menyuap. Penyidik KPK menemukan 3 lembar cek tunai dengan jumlah kurang lebih sebesar Rp. 3,2 milyar di lokasi penangkapan. Keesokan harinya, ketiga orang tersebut dijadikan tersangka tindak pidana korupsi suap menyuap terkait dengan pembangunan wisma atlet untuk SEA Games ke-26 di Palembang, Sumatera Selatan. Mohammad El Idris mengaku sebagai manajer pemasaran PT Duta Graha Indah, perusahaan yang menjalankan proyek pembangunan wisma atlet tersebut, dan juru bicara KPK Johan Budi menyatakan bahwa cek yang diterima Wafid Muharam tersebut merupakan uang balas jasa dari PT DGI karena telah memenangi tender proyek itu.

Pada 27 April 2011, Koordinator LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyatakan kepada wartawan bahwa Mindo Rosalina Manulang adalah staf Muhammad Nazaruddin. Nazaruddin menyangkal pernyataan itu dan mengatakan bahwa ia tidak mengenal Rosalina maupun Wafid. Namun, pernyataan Boyamin tersebut sesuai dengan keterangan Rosalina sendiri kepada penyidik KPK pada hari yang sama dan keterangan kuasa hukum Rosalina, Kamaruddin Simanjuntak, kepada wartawan keesokan harinya. Kepada penyidik KPK, Rosalina menyatakan bahwa pada tahun 2010 ia diminta Nazaruddin untuk mempertemukan pihak PT DGI dengan Wafid, dan bahwa PT DGI akhirnya menang tender karena sanggup memberi komisi 15 persen dari nilai proyek, dua persen untuk Wafid dan 13 persen untuk Nazaruddin. Akan tetapi, Rosalina lalu mengganti pengacaranya menjadi Djufri Taufik dan membantah bahwa Nazaruddin adalah atasannya. Ia bahkan kemudian menyatakan bahwa Kamaruddin, mantan pengacaranya, berniat menghancurkan Partai Demokrat

(4)

Universitas Sumatera Utara sehingga merekayasa keterangan sebelumnya, dan pada 12 Mei Rosalina resmi mengubah keterangannya mengenai keterlibatan Nazaruddin dalam berita acara pemeriksaannya. Namun demikian, Wafid menyatakan bahwa ia pernah bertemu beberapa kali dengan Nazaruddin setelah dikenalkan kepadanya oleh Rosalina.

Menurut Itule dan Anderson (2003), headline memiliki perngertian sebagai berita yang menjadi laporan utama yang letaknya di halaman paling depan, dan judul beritanya dicetak lebih besar dari pada kerangka ceritanya yang nantinya menentukan minat pembaca untuk membaca atau tidak. Pada pemberitaan mengenai isu Korupsi Nazaruddin di beberapa surat kabar tersebut memiliki obyek yang sama, namun terdapat perbedaan akan beberapa hal yang mencolok. Diantaranya adalah pemilihan sudut pandang penulis berita. Pemilihan judul berita beserta isinya, tampilan foto dan grafis yang digunakan oleh masing-masing surat kabar tersebut. Misalnya dalam Head Line Koran Tempo Edisi 1 Juli 2011. M.Nazaruddin kembali menggulirkan bola panas. Bekas Bendahara Umum Partai

Demokrat itu menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng ikut menikmati uang

pembangunan wisma atlet SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera Selatan.

Tudingan ini disampaikan Nazaruddin dari Singapura lewat pesan BlackBerry

kepada Tempo kemarin, setelah ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi dalam kasus suap pembangunan wisma atlet. Selain

kedua nama itu, Nazaruddin menyebut empat nama lain, yaitu Angelina Sondakh

(anggota Komisi Olahraga dan Badan Anggaran DPR Fraksi Demokrat), Mirwan

Amir (Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Fraksi Demokrat), Mohammad Jafar

Hafsah (Ketua Fraksi Demokrat DPR), serta I Wayan Koster (anggota Komisi

(5)

Universitas Sumatera Utara Olahraga dan Badan Anggaran DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan).

Adanya keterkaitan erat kasus Nazaruddin dengan beberapa tokoh besar pada partai yang sedang berkuasa, sangat menarik peneliti untuk melakukan penelitian terhadap pemberitaan yang dilakukan pada surat kabar tersebut. Dan dalam melakukan penelitian ini, penelitian akan menggunakan metode analisis isi karena dengan metode ini peneliti dapat menganalisa seluruh isi pesan yang ada didalam pemberitaan mengenai isu dugaan korupsi Nazaruddin di media cetak secara sistematik, objektif dan kuantitatif. Hal itu disebabkan karena dalam sistem media yang memiliki keanekaragaman eksternal yang berarti terdapat sejumlah media alternatif dalam suatu masyarakat, terbuka kesempatan untuk penyajian informasi yang memihak. Meskipun sumber informasi terebut harus bersaing dengan sumber informasi lainnya yang menyatakan dirinya objektif. Menurut

McQuail (1987), “hanya sedikit media yang apapun tujuan dan pertanyaan dirinya

dapat terbebas sepenuhnya dari tuduhan bahwa media itu sepenuhnya tidak

objektif” (p.131). Santana (2005) juga mengatakan bahwa loyalitas wartawan

yang pertama adalah “kepada masyarakat, dan isi liputannya bukan karena

didasari oleh kepentingan pribadi atau kawan-kawan. Pemberitaannya bukanlah berdasarkan niat persuasif, melainkan akurasi pada segala fakta” (p.209).

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan kerangka Westershal. Dimensi factuality memiliki dua sub-dimensi, yakni truth dan relevance. Sub-dimensi truth adalah tingkat kebenaran atau keterandalan (realibilitas) fakta yang disajikan, ditentukan oleh factualnesss (pemisahan yang jelas antara fakta dan opini), dan accuracy (ketepatan data yang diberitakan, seperti jumlah, tempat,

(6)

Universitas Sumatera Utara waktu, nama dan sebagainya). Sedangkan sub-dimensi relevance mensyaratkan perlunya proses seleksi menurut prinsip kegunaan yang jelas, demi kepentingan khalayak. Dimensi kedua yaitu impartiality, merupakan dimensi evaluative, dikaitkan sikap wartawan yang harus menjauhkan setiap penilaian pribadi (personal) dan subyektif. Impartiality memiliki dua sub-dimensi, yaitu neutralitydan balance. Yang disebut pertama bersangkut paut dengan penyajian (presentation), sedangkan yang terakhir berkaitan dengan proses seleksi. Sub-dimensi neutrality ditentukan oleh penyajian yang non evaluative dan non sensasional. Sedangkan sub-dimensi balance accesslattention, yakni pemberian akses, kesempatan dan perhatian yang sama terhadap para pelaku penting dalam berita, dan evenhanded evaluation, yaitu pemilihan penilaian negatif dan positif yang berimbang untuk setiap pihak yang diberitakan (Siahaan, 2001).

1.2Rumusan Masalah

Perumusan masalah ini bertujuan untuk upaya membatasi penelitian agar lebih terarah dan tidak terlalu luas namun tetap dalam fokus yang diharapkan dan yang telah ditentukan. Berdasarkan latar belakang masalah dan uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Bagaimana Objektivitas Pemberitaan Dugaan Korupsi Nazaruddin di Koran Tempo”.

(7)

Universitas Sumatera Utara 1.3Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian terbatas pada pemberitaan Headline Koran Tempo pada tanggal 1 Juli s.d 31 Agustus 2011.

2. Peneliti memilih Koran Tempo karena surat kabar ini merupakan Koran nasional yang dapat diakses secara konvesional maupun digital.

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan diatas maka tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui objektivitas pemberitaan dugaan korupsi Nazaruddin di Koran Tempo edisi 1 Juli s.d 31Agustus 2011.

1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Penelitian ini bisa mendeskripsikan salah satu bentuk komunikasi massa yaitu media cetak surat kabar dengan metode analisis isi, beserta penyusunan kategorisasinya agar berguna bagi penelitian analisis isi media lainnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran dan masukan kepada Tempo agar menerapkan standart jurnalisme yang netral. Selain itu diharapkan agar Tempo dapat melakukan penulisan berita secara objektif dan apa adanya.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Menetapkan peta panduan pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten Gresik sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.. {21 Peta panduan

Dapatan kajian menunjukkan elemen mengikut pangkat tertinggi ialah elemen (i) perubahan dalam perpustakaan dihebahkan dengan jelas kepada kakitangan bagi konstruk komunikasi;

There are two research questions which are presented in this study: (1) What are the errors made by the fifth semester students of the English Language Study Program

dalam Pelatihan Fasilitator Daerah USAID PRIORITAS Banten. Di bulan Maret 2013 lalu, tim USAID PRIORITAS Banten menyelenggarakan dua kali Pelatihan Fasilitator Daerah

Hasil penelitian yang diperoleh adalah kasus spondilitis tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2014 sebanyak 44 pasien.. Penyakit ini dapat menyerang segala jenis kelamin dan

► Energi gelombang bunyi di udara adalah energi osilasi molekul udara Energi gelombang bunyi di udara adalah energi osilasi molekul udara yang bervibrasi dengan gerak

Medical Surgical and Critical Care Nursing Community Health and Primary Care Nursing Geriatric Nursing. Room 2

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, keabsahan akta notaris meliputi bentuk isi, kewenangan pejabat yang membuat, serta pembuatannya harus memenuhi