KONSEP BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. Jenis Biaya yang Perlu Diketahui Oleh Decision Maker 1. Biaya Eksplisit (Explisiy Cost)
Biaya yang dikeluarkan guna mendapatkan input yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Contoh : Biaya material, upah, gaji, bunga, sewa, dll.
2. Biaya Implisit (Implicit Cost)
Harga dari setiap input yang dimiliki oleh perusahaan dan yang digunakan dalam produksi.
Biaya Implisit bukan pengeluaran, namun harus dikurangkan dari pendapatan agar dapat dihitung keuntungankeuntungan yang diperoleh dari suatu keputusan secara tepat.
Contoh : Pabrik, mesin & peralatannya yang mempunyai opportunity cost.
3. Opportunity Cost
Biaya alternatif yang ditimbulakan akibat dipilihnya suatu keputusan.
Contoh : Gaji pemilik perusahaan 4. Incremental Cost
Biaya yang timbul akibat adanya pertambahan/pengurangan output.
5. Sunk Cost
Biayabiaya yang telah dikeluarkan/diterima sebelum
terjadinya suatu keputusan
KONSEP COST & PROFIT
SUDUT PANDANG EKONOMI & AKUNTANSI
Perhitungan laba/profit menurut konsep ekonomi akan sangat berbeda bila dilihat dari sudut pandang akuntansi.
Letak Perbedaan :
Konsep akuntansi memandang laba sebagai hasil pengurangan pendapatan dengan biayabiaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi + depresiasi.
Sedangkan konsep ekonomi masih memasukkan harga dari setiap suberdaya (Opportunity Cost) sebagai beban yang mengurangi keuntungan.
Contoh :
Seorang pengusaha menginvestasikan uangnya sebesar Rp.50.000,
untuk membuka toko kelontongan. Revenue dari toko Rp.160.000,
HPP = Rp.120.000, gaji pegawai Rp.20.000, depresiasi Rp.5000, . Bila pengusaha ini bekerja di tempat lain ia akan digaji Rp.15.000,
dan bila modalnya ditanam di bank ia akan memperoleh bunga sebesar 42% per tahun.
Hitung berapa keuntungan menurut konsep akuntansi dan konsep ekonomis
Jawab :
Konsep Akuntansi
Sales 160.000
HPP 120.000
Gaji Pegawai 20.000
Depresiasi 5.000 145.000
Laba Akuntansi 15.000
Konsep Ekonomis
Sales 160.000
HPP 120.000
Gaji Pegawai 20.000
Depresiasi 5.000 145.000
Gaji Pemilik (implisit cost) 15.000
Opportunity Cost 4.000 164.000
Laba Ekonomis 4.000
ANALISA INKRAMENTAL
1. Biaya inkramental (Incremental Cost)
2. Penerimaan Inkramental (Incremental Revenue)
Incremental Cost : Biaya yang terjadi sebagai akibat dari suatu keputusan.Incremental Cost diukur dari berubahnya IC karena suatu keputusan. Oleh sebab itu sifatnya bisa variabel, bisa juga fixed.
Contoh : Keputusan manajemen untuk menambah fasilitas barang Modal plus penambahan tenaga kerja & materials
Incremental Cost ¹ Marginal Cost
MC Þ Perubahan TC sebagai akibat berubahnya satu unit output IC Þ Perubahan TC karena adanya suatu keputusan (dalam hal
mana keputusan itu mungkin tentang perubahan 20 atau 2000 unit output).
Pemahaman tentang incremental cost & incremental revenue sangat penting bila seorang manajer dihadapkan pada dua pilihan seperti : 1. Project A atau Project B
Contoh :
Sebuah perusahaan dihadapkan pada dua pilihan proyek. Hasil perhitungan untuk kedua proyek itu adalah sebagai berikut :
Project A
Revenues 20.000
Cost :
Materials 2.000 Direct labor 6.000 Variable Cost 4.000
Fixed Cost 6.000 16.000
Profit 2.000
Project B
Revenue 18.000
Cost :
Materials 5000 Direct Labor 3000 Variable Cost 3000
Fixed Cost 3000 14.000 Profit 4.000
Karena profit dari priyek B lebih besar dari proyek A, haruskah proyek B yang digarap ?
Dalam kasus seperti inilah konsep biaya inkremental dan penerimaan
imkremental diperlukan, karena selisih diantara keduanya akan
menghasilkan kontribusi margin dari masingmasing proyek.
Analisa Kontribusi untuk proyek A & B
Project A
Revenues 20.000
IC :
Materials 2000 Direct Labor 6000
Varable Cost 4000 12000 Contribution 8000
Project B
Revenues 18.000
IC :
Materials 5000 Direct Labor 3000
Variable Cost 3000 11.000 Contribution 7000
Hasil analisa kontribusi menunjukkan bahwa proyek A lebih menguntungkan dari proyek B.
Apa sebab Fixed cost tidak dimasukkan ?
Fixed cost tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan sebab biaya yang ditimbulkan akan tetap ada sekalipun proyek itu tidak jadi dilaksanakan / tidak berproduksi.
2. Make or Buy ?
Sebuah perusahaan yang memproduksi peralatan rumah tangga, saat ini berproduksi sebanyak 68.635 unit, dengan struktur biaya sebagai berikut :
Total Per Unit
Direct Materials $ 38.640 $ 0,56
Direct Labor 126.390 1,81
Overhead 252.780 3,63
$ 417.810 $ 6,00
Estimasi permintaan menunjukan bahwa perusahaan masih bisa menambah hasil produksinya sebesar 7500 unit. Tambahan ini bisa diproduksi sendiri, bisa juga diserahkan pada pihak lain.
Bila diproduksi sendiri maka biaya tenaga kerja akan
meningkat 15%, dan biaya bahan naik 12%. Sedangkan bila
diserahkan pada pihak lain maka perusahaan dikenakan biaya $
4/unit atau $ 30.000 untuk 7500 unit. Alternatif mana yang harus
dipilih ?
Biaya Inkremental untuk membuat sendiri :
Total Per Unit
Direct Materials = 12% x 38640 $ 4637 $ 0,56 Direct Labor = 15% x 126390 18.959 1,81 Overhead
$ 23.596 $ 3,15
Dengan demikian lebih menguntungkan membuat sendiri daripada disubkontrakan kepada pihak lain.
3. Take It or Leave it
Suatu perusahaan memproduksi 2 jenis barang, yaitu X1 dan X2. Harga jual jual ke distributor untuk masingmasing produk tersebut adalah sbb :
Model X1 Model X2
Materials $ 1,65 $ 1,87
Direct Labor 2,23 3.02
Variable Overhead 1,03 1,11
Fixed Overhead Allocation 5 6
Profits 2 2,40
Price to Distributor $ 12 $ 14,40
Saat ini sebuah supermarket sanggup membeli 20.000 unit X1 dengan harga $ 8, sedangkan produksi X1 adalah 160.000 unit/tahun, dan jumlah ini adalah pesanan distributor. Pesanan supermarket tersebut dapat dipenuhi oleh perusahaan apabila perusahaan mengurangi produksi X2 sebesar 5.000 unit. Dengan harga di bawah standard tersebut, haruskah pesanan itu diterima ? Jawab :
Incremental Revenue
20.000 units of X1 @ 8 160.000
Incremental Cost :
Variable Cost
20.000 units of X1 @ 5 100.000
Opportunity Cost of X2
5.000 units of X2 @ 8,4 42.000 142.000
Contribution $ 18.000
$ 5 berasal dari 1,65 + 2,32 + 1,03
$ 8,4 berasal dari 1,87 + 3,02 + 1,11 + 2,4
TEKNIK –TEKNIK OPTIMASI
Hubungan antara Total, Rata – rata & Marginal
Q TR MR AR
0 1 2 3 4 5 6 7 8
19 52 93 136 175 210 217 208
19 33 41 43 39 35
7
9
19 26 31 34 35 35 31 26
Kaitan TR, AR, & MR : 1. Selama MR +, TR
meningkat pada saat MR , TR menurun MR = 0 bila TR max.
2. Jika MR > AR, AR meningkat
3. Laba Marginal mencapai maksimum dititik C yang juga merupakan inflection point
4. Dititik E MR = 0 & TR maksimum
5. Dititik D MR=AR & AR mencapai maksimum TR = P.Q
AR = Q
TR : MR = Q TR D D
TR
TR E
D
C B A
3 0
93
Q
G1 G3 G3
MR AR
A B
C
KALKULUS DIFERENSIAL = KONSEP TURUNAN
Kaidahkaidah diferensiasi 1. Diferensiasi konstanta
Jika y = k dimana k adalah konstanta, maka 0 dx dy =
Contoh : y = 5, 0 dx dy =
2. Diferensiasi Fungsi Pangkat.
Jika y = x n dimana n adalah konstanta, maka nx
n 1dx dy =
Contoh : y = x 3 , 3x
3 1dx
dy = = 3X 2
3. Diferensiasi Penjumlahan (Pengurangan) Fungsi.
Jika y = u ± v, dimana u = g (x) dan v = h (x), maka
dx dv dx du dx
dy = ±
Contoh : y = 4x 2 + x 3 Misalkan u = 4x 2 →
dx
du = 8x ; v = x 3 → dx dv = 3x 2
dx dv dx du dx
dy = ±
= 8x + 3x 2
4. Diferensiasi Perkalian Fungsi.
Jika y = u . v , dimana u = g (x) dan v = h (x), Maka
dx v du dx u dv dx
dy = ±
Contoh : y = (4x 3 ) (x 3 ) dx =
dy (4x 2 ) (3x 2 ) + (x 3 ) (8x) = 12x 4 + 8x 4 = 20x 4 .
5. Diferensiasi Pembagian Fungsi.
Jika y = v
u dimana u = g (x) dan v = h (x),
Maka = dx dy
V
2dx U dv dx V du
Contoh : x y 4x
32
=
dx = dy
) (x
) (3x ) (4x
(8x) ) (x
2 3
2 2 3
= x 12x
8x
6 4 4
= x 4
2
= 4x 2
OPTIMISASI DENGAN KALKULUS
Hints : untuk membuat suatu fungsi menjadi maksimum atau minimum maka fungsi turunannya harus dibuat 0 terlebih dahulu.
Contoh :
TR = 100 q – 10 Q 2
MR = =
dq (TR)
d 100 20q
100 – 20q = 0 20q = 100 q = 5
*pada level output (q) = 5 maka TR menjadi maksimum.
Hints : Cara lain untuk membuktikan maksimum tidaknya suatu fungsi bisa dilihat dari turunan keduanya (Second Derifative). Apabila turunan kedua tersebut positif maka fungsi tersebut minimum, apabila negatif maka fungsinya maksimum.
Contoh :
TR = 100 q – 10 Q 2 (q) =
d (TR)
d 100 20q
(q) = d
(TR) d
2 20q
karena
(q) d
(TR) d
2negatif maka fungsi tersebut adalah Maksimum.
PENGGUNAAN TURUNAN UNTUK MEMAKSIMUMKAN SELISIH DUA FUNGSI
Contoh :
TR = 45q – 0,5 q 2
TC = q 3 – 8q 2 + 57q + 2 . Total Profit = II = TR – TC
= 45q – 0,5 q 2 – (q 3 – 8q 2 + 57q + 2)
= 45q – 0,5 q 2 – q 3 + 8q 2 – 57q – 2
= q 3 + 7,5q 2 – 12q 2
Untuk menentukan berapa output yang harus diproduksi aar laba maksimum gunakan konsep turunan.
q d d p
= 3q 2 + 15q – 12 = 0
= (3q + 3) (q – 4) = 0 q 1 = 1
q 2 = 4
Karena ada 2 output, tentukan mana yang maksimum.
q d d
2p
= 6q + 15
pada q = 1 , 6.1 + 15 = 9 , p minimum q = 4 , 6.4 + 15 = 9 , p maksimum laba yang diperoleh pada q = 4 adalah : p = (4) 3 + 7,5 (4) 2 – 12(4) 2 = 6
Cara lain :
Dapat juga diselesaikan dengan konsep MR & MC
p = TR –TC
Mp =
(q) d
(TC)
d (q) d
(TR) d dq d p =
p maksimum terjadi apabila MR – MC = 0 Bukti :
TR = 45q – 0,5q2 → MR = 45 – q
TC = q 3 – 8q 2 + 57q + 2 → MC = 3q – 16q +57 ....
p maksimum = MR – MC = 0 45 – q – (3q 2 16q + 57) = 0 45 – q 3q 2 + 16q – 57 = 0
3q 2 + 15q – 12 = 0 ( 3q + 3) (q – 4) q 1 = 1 , q 2 = 4.
OPTIMISASI MULTIVARIAT
Kegunaan : Untuk mengetahui batas maksimum atau minimumnya suatu fungsi yang variabelnya lebih dari dua buah.
TURUNAN PARSIAL
Bertujuan untuk mengetahui berapa kontribusi masingmasing variabel bila dianalisa secara terpisah.
Misal :
Q = f (P,A) ; P = Price, A = Advertising Expenditure
Dalam hal ini ada 2 turunan parsial yang harus dicari, yaitu :
1. dP
dq ...asumsi : A konstan
2. dA
dq ...asumsi : P Konstan
Contoh :
p = f (x, y) = 80x – 2x 2 – xy – 3y 2 + 100y 1. dx
d p
= 80 – 4x – y = 0
2. dy d p
= x – 6y + 100 = 0 Substitusikan 1 & 2
4x + y = 80 │ x6 │ 24x + 6y = 480 x + 6y = 100 │ x1 │ x + 6y = 100 23x = 380
x = 16,52.
80 – 4x – y = 0
80 – 4 (16,52) – y = 0 80 – 66,08 = y
y = 13,92.
Dengan demikian laba maksimum tercapai bila perusahaan tersebut memproduksi 16,52 unit x dan 13,92 unit y.
p = 80 (16,52) – 2 (16,52) 16,52 . 13,92 – 3 (13,92) 2 + 100 (13,92)
= 1.356,52
OPTIMISASI TERKENDALA
Macammacam kendala :
Sumber daya
Kualitas / kuantitas
Hukum / lingkungan.
Pemecahan : Minimumkan kendala tersebut seminimal mungkin Caranya :
1. Teknik Substitusi
2. Metode Lagrangian
Ad 1. Metode ini efektif bila hammbatan / kendalanya tidak begitu banyak.
Contoh : p = 80 x 2x 2 – xy – 3y 2 + 100y Kendala : x + y = 12
Pemecahan :
x + y = 12 → x = 12 – y
p = 80 x 2x 2 – xy – 3y 2 + 100y
= 80 (12 – y) –2 (12 – y) 2 – (12 – y) y – 3y 2 + 100y
= 960 – 80y – 2 (144 – 24y + y 2 ) – 12y + y 2 – 3y 2 + 100y
= 960 – 80y – 288 + 48y – 2y 2 – 12y + y 2 – 3y 2 + 100y
= 4
168
14y
y
672 56y 4y
2 2