• Tidak ada hasil yang ditemukan

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

6- Operasi Matriks

Contoh 6-1 :

Budi diminta tolong oleh ibunya untuk membeli 2 kg gula dan 1 kg kopi.

Dengan uang Rp. 10.000,- Budi mendapatkan uang kembali Rp. 3.000,-.

Dihari yang lain, Budi membeli 4 kg gula dan 3 kg kopi dengan uang Rp.

10.000,- sebanyak 2 lembar mendapat kembalian Rp. 1.000,-. Masalah muncul ketika ibu Budi ingin membeli 3 kg gula dan 0,5 kg kopi dengan memberinya uang pas. Berapa banyakkah uang pas yang harus dibawa Budi?

(2)

Jawab :

Dimisalkan : harga per kg gula = x1, harga per kg kopi = x2, total harga = b, jumlah gula pembelian pertama = a11

jumlah kopi pembelian pertama = a12 jumlah gula pembelian kedua = a21 jumlah kopi pembelian kedua = a22 Persamaan matematika :

Pembelian pertama : a11 . x1 + a12 . x2 = b1 Pembelian kedua : a21 . x1 + a22 . x2 = b2 Penyelesaian persamaan matematika :

2 . x1 + 1 . x2 = 7,000 persamaan (1) 4 . x1 + 3 . x2 = 19,000 persamaan (2)

Dengan teknik eliminasi, dimana persamaan (2) dikurangi dengan 2 kali persamaan (1), didapatkan

(3)

Nilai x2 kemudian disubstitusikan ke persamaan (1) : 2 . x1 + 1 . 5,000 = 7,000

x1 = (7,000 – 5,000)/2 = 1,000

Jadi untuk membeli 3 kg gula dan 0,5 kg kopi diperlukan uang : 3 . 1,000 + 0,5 . 5,000 = 5,500

Persamaan (1) dan (2) pada contoh soal diatas disebut dengan persamaan linier

Persamaan tersebut dapat dituliskan sbb :

(4)

Definisi Matriks

Matriks adalah bentuk penyajian sekelompok bilangan yang disusun teratur atas baris dan kolom.

Secara umum, suatu matriks [A] yang terdiri atas m baris dan n kolom dituliskan sbb :

Dimana (m,n) merupakan ukuran matriks, atau jumlah total baris dan kolom yang ada, dan mengandung unsur-unsur aij, i = 1,2,...,m dan j = 1,2,...,n.

Indeks pertama menunjukkan baris dan indeks kedua menunjukkan kolom.

Sebagai contoh a21 adalah unsur pada baris ke 2 dan kolom ke 1 matriks [A].

(5)

Jenis-Jenis Matriks

1. Matriks persegi, yang merupakan jenis matriks paling umum, dimana m ≠ n.

2. Matriks bujur sangkar yang merupakan keadaan khusus dari matriks persegi, dimana m = n. Dalam hal ini unsur cii (i = 1, 2, ..., n) dinamakan unsur-unsur diagonal.

3. Matriks baris, merupakan kasus khusus dimana m = 1

(6)

4. Matriks kolom, atau vektor, yang merupakan kasus khusus dimana n = 1.

5. Matriks simetris merupakan kasus khusus dari matriks bujur sangkar dimana aij = aji.

6. Matriks diagonal adalah sebuah matriks dimana semua nilai ai≠i = 0

(7)

7. Matriks segitiga bawah adalah sebuah matriks dimana nilai elemen yang terletak diatas diagonal = 0.

8. Matriks segitiga atas adalah sebuah matriks dimana elemen yang terletak dibawah diagonal = 0.

9. Matriks identitas adalah matriks bujur sangkar dengan elemen pada diagonal = 1 dan elemen lainnya = 0

10. Matriks nol yaitu matriks persegi dengan semua elemennya = 0

(8)

Operasi Matriks

1. Kesamaan. Dua matriks [A] dan [B] dikatakan sama jika dan hanya jika mempunyai ukuran yang sama dan nilai pada elemen yang bersesuaian sama.

2. Keberlawanan. Dua matriks [A] dan [B] dikatakan berlawanan jika dan hanya jika kedua matriks mempunyai ukuran yang sama dan nilai pada elemen yang berseusaian berlawanan.

3. Transpos. Matriks [B] dikatakan sebagai tranpos dari matriks [A], jika berlaku hubungan dimana nilai pada elemen baris-kolom dari [A] menjadi nilai pada elemen kolom-baris dari [B].

(9)

4. Penjumlahan dan Pengurangan. Matriks [C] merupakan penjumlahan / pengurangan dari matriks [A] dan [B] hanya terdefinisi jika matriks [A]

dan [B] berukuran sama dengan unsur yang bersesuaian adalah penjumlahan / pengurangan dari unsur matriks [A] dan [B].

[A] + [B] = [C] [A] – [B] = [D]

+ = - =

5. Perkalian dengan bilangan skalar. Untuk mendapatkan hasil dari sebuah matriks yang dikalikan dengan bilangan skalar adalah dengan mengalikan nilai setiap elemen dengan bilangan skalar tersebut.

c x [B] = -3 x =

(10)

6. Perkalian. Matriks [C] merupakan perkalian dari matriks [A] dan [B]

hanya terdefinisi jika ukuran kolom matriks pertama sama dengan ukuran baris matriks kedua. Ukuran matriks hasil adalah jumlah baris matriks pertama dan jumlah kolom matriks kedua.

[A]mn x [B]nq = [C]mq dengan cij = [A]2x2 x [B]2x3 = [C]2x3

x = =

(11)

7. Determinan. Fungsi determinan dinyatakan oleh det[A] atau IAI didefinisikan sebagai sebuah besaran skalar yang merupakan jumlah semua hasil kali elementer bertanda dari [A].

a) Orde 2

b) Orde 3

(12)

7. Determinan.

c) Orde >3

determinan matriks yang berukuran >3x3 diselesaikan dengan ekspansi kofaktor (aturan Cramer).

dimana nilai βij adalah kofaktor yang merupakan skalar yang diberikan oleh :

Besaran skalar mij adalah minor dari unsur aij yang merupakan determinan dari sub-matriks berorde lebih rendah satu tingkat dari matriks [A] dengan jalan mencoret baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks [A]

(13)

Sebagai contoh adalah matriks [A]3x3 yang akan dihitungnya determinannya melalui ekspansi menurut baris kedua.

β21 = (-1)(2+1) . m21 = - m21 β22 = (-1)(2+2) . m22 = + m22 β23 = (-1)(2+3) . m23 = - m23

(14)

8. Inversi. Matriks [B] merupakan inversi dari matriks [A] hanya terdefinisi jika matriks [A] merupakan matriks bujur sangkar dengan nilai elemen- elemen yang sedemikian hingga perkalian kedua matriks menghasilkan matriks identitas.

[B] = [A]-1 jika [B] x [A] = [I]

Matriks invers dapat dicari dengan menggunakan teori determinan sbb :

dimana [Co A] adalah matriks kofaktor dari [A]

(15)

Contoh 6-2 :

Diketahui 3 buah matriks sbb :

a). Hitunglah [D] = [A]+[B]

b). Hitunglah [E]= [A] – [B]

(16)

Contoh 6-2 :

Diketahui 3 buah matriks sbb :

c). Hitunglah [F] = [A]x[C]

d). Hitunglah [G]= [C] x [A] → tidak terdefinisi karena jumlah kolom [C] tidak sama dengan jumlah baris [A]

e). Hitunglah tranpos [C]

(17)

Contoh 6-2 :

Diketahui 3 buah matriks sbb :

f). Hitunglah det [A]

IAI = 2.1.2+1.(-3).2+0.0.(-2)-0.1.2-(-3).0.2-2.(-2).1 = 4 + (-6) + 0 – 0 – 0 + 4 = 2

g). Hitunglah det [B]

IBI = 2.3.0+(-2).1.(-1)+1.5.1-1.3.(-1)-(-2).1.0-2.5.1 = 0 + 2 + 5 + 3 – 0 – 10 = 0

e). Hitunglah [A]-1

(18)

Sifat Operasi Matriks

1. Komutatif Penjumlahan.

[A] + [B] = [B] + [A]

2. Distributif Penjumlahan dan Perkalian.

[A] . { [B] + [C] } = [A] . [B] + [A] . [C]

3. Antikomutatif Perkalian.

[A] . [B] ≠ [B] . [A]

4. Distributif perkalian dan penjumlahan dengan besaran skalar.

a . [A] . { b . [B] + c . [C] } = a . b . [A] . [B] + a . c . [A] . [C]

5. Tranpos dari perkalian [A] dan [B] adalah perkalian [B]T dan [A] T. {[A] . [B]} T = [B] T . [A] T

6. Matriks [A] yang dikalikan dengan matriks identitas dengan ukuran sama akan memberikan hasil matriks [A].

(19)

Sifat Operasi Matriks

7. Penggabungan dari beberapa sifat sebelumnya adalah : [A] . {[B] . [C]} = {[A} . [B]} . [C]

[A] . {[B] + [C]} = [A] . [B] + [A] . [C]

{[A] . [B] . [C]}T = [C] T . [B] T . [A] T

{k [A] + l [B]} T = k [A] T + l [B] T = l [B] T + k [A] T

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Rommy (2010), Bioreaktor tipe batch Tipe batch memiliki keuntungan yaitu dapat digunakan ketika bahan tersedia pada waktu – waktu tertentu dan bila memiliki

[r]

Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa secara cermat untuk dipahami bahwa data tersebut memang layak untuk dijadikan sebagai data yang akan merangkai

Dalam UUPT 1995, akuisisi perusahaan dirumuskan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh

(6) Pegawai yang tidak dapat didaftar dalam sistem Presensi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c wajib dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai dan diketahui

Untuk lebih menekankan pada filosofi ukhuwah is1arniyah maka sirkulasi mengacu pada bentuk tata masa bangunan Pusat Remaja Islam dengan pola masuk dati hubungan

Pada form ini akan ditampilkan form hapus data penyakit berdasarkan data kode penyakit yang dipilih dengan menampilkan pesan konfirmasi penghapusan data oleh sistem,

1) Berdasarkan hasil identifikasi faktor SWOT dan hasil validasi oleh pihak expert didapatkan 6 aspek eksternal dan 5 aspek internal serta 39 faktor internal dan 43 faktor