• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Break Even Point dalam Menentukan TIngkat Volume Penjualan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Break Even Point dalam Menentukan TIngkat Volume Penjualan."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Analisis break even point dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh perubahan harga jual, biaya tetap, biaya variabel yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah menilai seberapa besar peranan analisis break even point dalam menentukan tingkat volume penjualan di PD Karya Mulya. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis break even point. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis

Dari hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa volume penjualan minimum dalam unit yang harus diproduksi agar perusahaan tidak mengalami kerugian, secara berturut-turut dari tahun 2007-2009 adalah sebagai berikut : tahun 2007 sebanyak 6.056 unit, tahun 2008 sebanyak 6.167 unit, tahun 2009 berdasarkan prosentase perubahan rata-rata sebanyak 6.506 unit. Margin Of Safety secara berturut-turut dari tahun 2007-2009 adalah sebagai berikut : tahun 2007 Margin Of Safety sebesar = 76,96 %, tahun 2008 Margin Of Safety sebesar = 76,61 %, tahun 2009 Margin Of Safety berdasarkan perubahan rata-rata sebesar = 77,07 %. Volume penjualan dalam Rupiah yang harus dicapai agar dapat memperoleh laba yang diharapkan, secara berturut-turut dari tahun 2007-2009 adalah sebagai berikut : tahun 2007 sebesar Rp 848.915.776,90, tahun 2008 sebesar Rp 861.857.519,90, tahun 2009 berdasarkan prosentase perubahan rata-rata sebesar Rp 887.704.424,40, tahun 2009 berdasarkan prosentase perubahan per rasa sebesar Rp 881.973.520,20.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebelum melakukan analisis break even point perusahaan harus melakukan pemisahan biaya ke dalam biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariabel.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………...………...i

HALAMANA PENGESAHAN………...….ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...….iii

KATA PENGANTAR………..iv

ABSTRAK………vi

DAFTAR ISI………...vii

DAFTAR GAMBAR………...x

DAFTAR TABEL………...xi

DAFTAR LAMPIRAN………..xiii

BAB I PENDAHULUAN……….1

1.1 Latar Belakang Penelitian………...1

1.2 Identifikasi Masalah……….…….2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….…….3

1.4 Kegunaan Penelitian……….…….3

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN……….…...5

2.1 Kajian Pustaka………...5

2.1.1 Pengertian Break Even Point………5

2.1.2 Manfaat analisis Break Even Point ………..6

2.1.3 Asumsi-asumsi dalam analisis Break Even Point………8

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha 2.1.5 Hubungan Analisis Break Even Point dengan Tingkat Volume

Penjualan………10

2.1.6 Margin of Safety………..11

2.1.7 Contribution Margin………...12

2.1.8 Pengertian dan Penggolongan Biaya pada Analisis Break Even Point...12

2.1.8.1Pengertian Biaya………....12

2.1.8.2Penggolongan Biaya………..13

2.1.9 Metode Pemisahan Biaya Semivariabel………..16

2.1.10 Peranan break even point dalam menentukan tingkat volume penjualan...21

2.2 Kerangka Pemikiran………21

BAB III METODE PENELITIAN………..24

3.1 Metode Yang Digunakan………24

3.2 Teknik Pengumpulan Data………..24

3.3 Langkah-langkah Penelitian………25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….27

4.1 Hasil Penelitian….……….27

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………27

4.1.2 Struktur Organisasi PD Karya Mulya……….28

4.1.3 Tujuan Perusahaan………..33

4.1.4 Proses Produksi………..34

4.1.5 Tingkat Penjualan PD Karya Mulya………...35

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha 4.1.7 Pengelompokan Biaya menjadi Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Biaya

Semivariabel……….44

4.1.8 Pemisahan Biaya Semivariabel ke dalam Biaya Tetap dan Biaya Variabel………46

4.2 Pembahasan………...52

4.2.1 Perhitungan Analisis BEP dan Tingkat Volume Penjualan Pada PD Karya Mulya……….52

4.2.2 Margin of Sefety………60

4.2.3 Peranan Analisa BEP dengan Penetapan Tingkat Volume Penjualan………..63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………77

5.1 Simpulan………....77

5.2 Saran………..78

Daftar Pustaka………..80

Lampiran………..81

(5)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Kurva Penghasilan, Biaya Tetap dan Biaya Total………9

Gambar 2 : Biaya Tetap………14

Gambar 3 : Biaya Variabel………...15

Gambar 4 : Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Biaya Semivariabel……….16

Gambar 5 : Kerangka Pemikiran………..23

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Biaya Reparasi dan Pemeliharaan pada Berbagai Tingkatan……...17

Tabel II Biaya Tetap………..17

Tabel III Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Mesin……….19

Tabel IV Penjualan Periode Januari – Desember 2007………...35

Tabel V Penjualan Periode Januari – Desember 2008………...37

Tabel VI Prosentase Perubahan Tingkat Penjualan Berdasarkan Rasa Tahun 2007 – 2008………..38

Tabel VII Prosentase Perubahan Tingkat Penjualan Berdasarkan rata-rata Tahun 2008 – 2009………..39

Tabel VIII Prosentase Perubahan Tingkat Penjualan Berdasarkan Rasa Tahun 2008 – 2009………..41

Tabel IX Biaya Periode Januari – Desember 2007………..42

Tabel X Biaya Periode Januari – Desember 2008………..43

Tabel XI Pengelompokan Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Biaya Semivariabel Tahun 2007...44

Tabel XII Pengelompokan Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Biaya Semivariabel Tahun 2008...45

Tabel XIII Hasil Pengolahan Volume Penjualandan Biaya Semivariabel dengan Menggunakan Metode Kuadrat terkecil Tahun 2007………...46

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha Tabel XV Hasil Penjualan Tahun 2007……….49 Tabel XVI Perubahan Biaya Variabel Setelah Pemisahaan Biaya Semivariabel Tahun 2007………...49 Tabel XVII Perubahan Biaya Tetap setelah Pemisahaan Biaya semivariabel Tahun 2007………..50 Tabel XVIII Hasil Penjualan Tahun 2008……….50 Tabel XIX Perubahan Biaya Variabel Setelah Pemisahaan Biaya Semivariabel Tahun 2008………...51 Tabel XX Perubahan Biaya Tetap setelah Pemisahaan Biaya semivariabel Tahun 2008………..51 Tabel XXI Hasil Penjualan Berdasarkan Rata-Rata Tahun 2009………...55 Tabel XXII Hasil Penjualan Berdasarkan Rata-Rata Tahun 2010………..57 Tabel XXIII Hasil Penjualan Berdasarkan Prosentase Perubahan per Rasa Tahun

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A…...………82

Lampiran B………..…….83

Lampiran C………...84

Lampiran D ...85

Lampiran E...86

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi, negara-negara dapat menciptakan hubungan yang terbuka antar-negara, khususnya dalam bidang ekonomi internasional. Dengan melakukan perdagangan secara internasional maka setiap negara dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan cara melakukan perdagangan bebas dengan melakukan pemasaran produk dan juga komoditas dari barang yang baik ke negara lain.

Indonesia merupakan salah satu pendukung AFTA (Asean Free Trade Area) pada tahun 2003. Dengan menjadinya anggota dari AFTA maka Indonesia harus mampu untuk bersaing dengan negara lain dan mampu merebut persaingan di pasar dalam negeri Indonesia.

Dalam persaingan yang sangat ketat ini, maka perusahaan perlu melakukan analisis dengan meningkatkan kinerja dan kualitas produk yang perusahaan tawarkan dan perusahaan perlu juga memikirkan untuk memperkecil biaya produksi yang dikeluarkan sehingga harga jual produk menjadi lebih murah. Dengan meningkatkan mutu atau kualitas dari produk maka hal tersebut merupakan kunci untuk mendapatkan pangsa pasar yang baik dan lebih luas.

(10)

Bab I. Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha konsumen/masyarakat. Sedangkan dengan memperluas pangsa pasar maka perusahaan harus membuat inovasi-inovasi tentang produk yang lebih baik dan baru juga harga yang cukup kompetitif berdasarkan biaya produksi yang dikeluarkan. Dan apabila perusahaan mampu membuat pangsa pasar yang baik dan luas maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau profit yang optimal.

Setiap perusahaan ingin mendapatkan laba atau keuntungan karena hal tersebut merupakan tujuan utama perusahaan. Untuk memperoleh keuntungan maka perusahaan memerlukan alat bantu untuk mewujudkan keinginan tersebut, yaitu dengan menggunakan break even point. Break even point digunakan bagi manajemen untuk mendapatkan informasi yang terkini akan volume penjualan minimum yang telah ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Analisis break even point digunakan guna mengetahui pengaruh perubahan harga jual, biaya tetap, biaya variabel yang paling menguntungkan dan juga meningkatkan perolehan laba dan mempercepat tercapainya break even point.

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “PERANAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN TINGKAT VOLUME PENJUALAN”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis ingin mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

(11)

Bab I. Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha b. Bagaimana perusahaan menentukan volume penjualan minimum yang harus

dipertahankan agar tidak mengalami kerugian?

c. Bagaimana cara menentukan volume penjualan yang dicapai agar dapat mencapai laba yang diharapkan?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini diadakan adalah untuk mengetahui peranan Break Even Point dalam meningkatkan volume penjualan.

Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan melakukan penggolongan biaya

variabel dan biaya tetap.

b. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan menentukan volume penjualan minimum yang harus dipertahankan agar tidak mengalami kerugian.

c. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan volume penjualan yang dicapai agar dapat mencapai laba yang diharapkan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis, diharapkan agar hasil penelitian ini berguna untuk: a. Perusahaan yang diteliti

(12)

Bab I. Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha b. Penulis Sendiri

Sebagai bahan masukan dan menambah pengetahuan penulis khususnya dalam bidang yang dibahas mengenai peranan break event point dalam menentukan tingkat volume penjulan.

c. Pihak lain

(13)

77 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Perusahaan belum melakukan pemisahan biaya ke dalam biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariabel.

2. Volume penjualan minimum yang harus diproduksi agar perusahaan tidak mengalami kerugian :

 Tahun 2007 sebanyak 6.056 unit, MOS sebesar = 76,96 %  Tahun 2008 sebanyak 6.167 unit. MOS sebesar = 76,61 %

 Berdasarkan prosentase perubahan rata-rata pada tahun 2009 sebanyak 6.506

unit. MOS sebesar = 77,07 %

 Berdasarkan prosentase perubahan rata-rata pada tahun 2010 sebanyak 6.597

unit. MOS sebesar = 78,97 %

 Berdasarkan prosentase perubahan per rasa pada tahun 2010 sebanyak 6.455

unit. MOS sebesar = 76,57 %

(14)

Bab V. Simpulan Dan Saran 78

Universitas Kristen Maranatha  Tahun 2007 sebesar Rp 848.915.776,90 maka apabila perusahaan memperoleh

penjualan di atas Rp 848.915.776,90 berarti perusahaan akan mendapatkan laba.

 Tahun 2008 sebesar Rp 861.857.519,90. Jadi apabila perusahaan memperoleh

penjualan di atas Rp 861.857.519,90 berarti perusahaan akan mendapatkan laba.

 Tahun 2009 berdasarkan prosentase perubahan rata-rata sebesar

Rp887.704.424,40. Jadi apabila perusahaan memperoleh penjualan di atas Rp887.704.424,40 berarti perusahaan akan mendapatkan laba.

 Tahun 2009 berdasarkan prosentase perubahan per rasa sebesar

Rp881.973.520,20. Jadi apabila perusahaan memperoleh penjualan di atas Rp881.973.520,20 berarti perusahaan akan mendapatkan laba.

 Tahun 2010 berdasarkan prosentase perubahan rata-rata sebesar

Rp887.704.424,40. Jadi apabila perusahaan memperoleh penjualan di atas Rp887.704.424,40 berarti perusahaan akan mendapatkan laba.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis memiliki beberapa saran untuk PD Karya Mulya.

(15)

Bab V. Simpulan Dan Saran 79

Universitas Kristen Maranatha a. Biaya tetap : biaya penyusutan, biaya upah tidak langsung, dll

b. Biaya variabel : biaya bahan baku, biaya bahan pembantu, biaya pengemasan, biaya upah langsung, biaya transport, dll

Biaya semivariabel: biaya pemeliharaan mesin, biaya pemeliharaan kendaraan, biaya pemeliharaan bangunan, biaya listrik, biaya telepon, biaya air dan biaya lain-lain.

2. Perusahaan dapat menentukan laba dengan menggunakan alat bantu break even point.

(16)

80 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan. 1998. Anggaran Perusahaan. Edisi Kesembilan. Yogyakarta: BPFE.

Alwi, Syafarudin. 1997. Alat-alat Analisis dalam Pembelanjaan. Andi Offset Yogyakarta.

Hansen, Don.R., and Mowen, Maryanne M. 2003. Cost Management Accounting and Control. Edisi Ketiga. Australia : Thomson.

Hilton, Ronal W., Maher, Michael W., and Selto, Frank H. 2003. Cost Management Strategic for Business Decisions. Boston : Mc Graw-Hill.

Mulyadi. 2003. Akuntansi Biaya. Edisi Keempat. Penerbit STIE. YKPN. Yogyakarta.

Nafarin, M. 2000. Penganggaran Perusahaan. Edisi Kesatu. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yayasan Gajah Mada. Yogyakarta.

Sigit, Soehardi. 2002. Analisis Break Even: Ancangan Linear secara Ringkas dan Praktis. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPEE.

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran konvensional seperti papan tulis, dengan metode pembelajaran seperti ceramah. Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru

Guna menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah, produk domestik regional bruto per kapita, dan penanaman modal dalam negeri terhadap pendapatan asli daerah di

Penelitian lain juga dilakukan oleh Anindita (2006) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendengar dalam memilih radio PTPN Rasitania FM Solo dengan

Penelitian ini menggunakan metode kualitaif untuk memahami dan menganalisis peranan dan kredibiltas da’i sebagai komunikator atau juru dakwah dalam menyampaikan pesan

[r]

siklus II perlu dipertahankan hasil tersebut, sehingga pada hasil belajar siklus II dalam pembelajaran menerapkan strategi pembelajaran word square diperoleh hasil

Diharapkan dengan informasi ini, guru akan lebih yakin akan kemampuannya dan berusaha untuk lebih meningkatkan kompetensi pedagogik dan kecerdasan emosi dalam

Pada ketika institusi pengajian tinggi di Malaysia dan juga di Asia Tenggara belum lagi memperkenalkan kursus dan penyelidikan secara ilmiah mengenai sejarah,