vii Universitas Kristen Maranatha
STUDI EFEKTIVITAS TEMPAT PERHENTIAN
KENDARAAN PENUMPANG UMUM
DI JALAN AHMAD YANI BANDUNG
Disusun Oleh: tempat perhentian bus (TPB). Keberadaannya sangat dibutuhkan didalam suatu sistem transportasi. Pentingnya keberadaan TPKPU karena secara umum berfungsi sebagai tempat tunggu calon penumpang angkutan umum, tempat angkutan umum menaikkan dan menurunkan penumpang serta untuk pertukaran moda angkutan. Jika dilihat jauh ke depan keberadaan TPKPU apabila berfungsi sebagai mestinya, merupakan salah satu bagian yang dapat melancarkan arus lalulintas dan memberikan keamanan bagi pengguna angkutan umum. Pada ruang kota TPKPU berfungsi sebagai perlengkapan jalan (street furniture) dan TPKPU merupakan kebijakan tata ruang kota yang tertuang dalam peraturan transportasi.
Salah satu penyebab ketidak lancaran arus lalulintas disebabkan oleh pengemudi angkutan umum yang menaikan dan menurunkan penumpang tidak pada tempatnya seperti di dekat persimpangan jalan dan di tepi jalan dimana saja. Ditambah lagi dengan partisipasi masyarakat pengguna angkutan umum kurang kesadarannya dalam memanfaatkan ketertiban lalulintas, serta kurang tegasnya tindakan aparat penegak hukum bagi mereka yang melanggar ketertiban lalulintas. TPKPU dinyatakan berfungsi apabila memenuhi standar perencanaan TPKPU dan dipergunakan oleh pengguna angkutan umum secara optimal sesuai dengan tujuan yang direncanakan.
Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas suatu TPKPU yang ada di jalan Ahmad Yani Bandung. Dalam kajian ini ada tiga pendekatan yang dibahas yaitu kondisi fisik halte, volume kendaraan penumpang umum (KPU), penyediaan fasilitas dan persepsi masyarakat untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dalam bentuk kuesioner.
Hasil penelitian yang diperoleh, TPKPU sangat tidak efektif, ketidak efektifan itu disebabkan kondisi fisik halte yang buruk, fasilitas tidak lengkap, banyak pengguna angkutan umum dan supir tidak menggunakan halte sebagai tempat menaikan dan menurunkan penumpang, serta letak antara halte yang tidak ideal yaitu > 100m.
Kata kunci: fasilitas TPKPU,volume KPU, jumlah pengguna TPKPU, persepsi
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Surat Keterangan Tugas Akhir ... ii
Surat Keterangan Selesai Tugas Akhir ... iii
Lembar Pengesahan ... iv
Pernyataan Orisinalitas Laporan Tugas Akhir ... v
Pernyataan Publikasi Laporan Tugas Akhir ... vi
Abstrak ... vii
Kata Pengantar ... ix
Daftar Isi... xi
Daftar Gambar ... xiii
Daftar Tabel ... xiv
Daftar Notasi dan Singkatan ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 2
1.4 Sistematika Pembahasan ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3
2.1 Tempat Perhentian Kendaraan Umum ... 3
2.1.1 Fungsi ... 3
2.1.2 Manfaat Halte Pada Ruang Kota... 4
2.1.3 Tujuan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum... 5
2.2 Standar Rancang Bangun Halte Menurut Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan Darat 1996 No 271/HK.105/DRJD/96 ... 5
2.2.1 Daya Tampung Halte ... 5
2.2.2 Jenis Desain Standar Halte... 6
2.2.3 Fasilitas Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum ... 10
2.3 Persepsi Manusia Terhadap Lingkungan ... 11
2.3.1 Pengertian Persepsi ... 12
xii Universitas Kristen Maranatha
2.3.3 Pengertian Efektivitas ... 12
2.3.4 Pengertian Efisiensi ... 13
2.3.5 Pengertian Produktivitas ... 14
2.4 Tata Letak Tempat Perhentian Kendaraan Umum ... 15
BAB III METODE PENELITIAN... 18
3.1 Bagan Alir Penelitian ... 18
3.2 Jenis Dan Sumber Data ... 18
3.3 Pemilihan Lokasi Survei Dan Waktu Survei ... 20
3.4 Teknik Pengumpulan data ... 25
3.4.1 Survei Dimensi Halte ... 25
3.4.2 Survei Volume KPU ... 25
3.4.3 Persepsi Masyarakat... 27
3.5 Metode Analisis Data ... 31
BAB IV PENGUMPULAN PENGOLAHAN & ANALISIS DATA ... 33
4.1 Kondisi Fisik Halte ... 33
4.2 Dimensi Halte... 33
4.3 Fasilitas ... 34
4.4 Tata Letak Halte ... 34
4.5 Hasil Survei wawancara ... 36
4.6 Volume KPU Dan Pengguna Halte ... 47
4.7 Perencanaan Ulang Halte Pada Lokasi Studi ... 56
4.7.1 Bangunan Fisik ... 57
4.7.2 Fasilitas ... 58
4.7.3 Tata Letak Halte ... 58
4.7.4 Karakter Responden ... 58
4.7.5 Kebijakan Pemerintah ... 59
4.7.6 Volume KPU ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 63 LAMPIRAN
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kapasitas Lindungan Halte ... 6
Gambar 2.2 Desain Halte Jenis 1 ... 7
Gambar 2.3 Desain Halte Jenis 2 ... 8
Gambar 2.4 Desain Halte Jenis 3 ... 9
Gambar 2.5 Gambaran Mengenai Efektivitas ... 13
Gambar 2.6 Gambaran Mengenai Efisiensi ... 14
Gambar 2.7 Gambaran Mengenai Produktivitas ... 14
Gambar 2.8 Lokasi Halte Sebelum Persimpangan ... 15
Gambar 2.9 Lokasi Halte Setelah Persimpangan ... 16
Gambar 2.10 Lokasi Halte Berada Di Ruas Jalan ... 16
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian ... 19
Gambar 3.2a Peta Lokasi Studi ... 20
Gambar 3.2b Peta Lokasi Studi ... 21
Gambar 3.2c Peta Lokasi Studi ... 21
Gambar 3.3 Halte Di Depan IBCC ... 22
Gambar 3.4 Halte Dekat Pintu Kereta Api ... 23
Gambar 3.5 Halte 1 ... 23
Gambar 3.6 Halte 2 ... 24
Gambar 4.1 Hasil Pengukuran Dimensi Halte 1 dan Halte 2 ... 33
Gambar 4.2 Sketsa Lokasi Halte ... 35
Gambar 4.3 Hubungan Waktu Dan Volume KPU Antara Halte 1 Dan Halte 2 ... 50
Gambar 4.4 Hubungan Waktu Dan Pengguna Angkutan Umum Antara Halte 1 Dan Halte 2 ... 51
Gambar 4.5 Hubungan Waktu vs Volume KPU Dan Waktu vs Pengguna Di Halte 2 ... 52
xiv Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.7 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Halte Tidak Berfungsi
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jarak Halte dan TPB... 17
Tabel 3.1 Pengamatan Volume KPU Pada Titik Pengamatan Di Halte ... 26
Tabel 3.2 Interpretasi Persentase Efektivitas ... 32
Tabel 4.1 Pengecekan Fasilitas Halte ... 34
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan 30 Responden Pengguna Halte ... 37
Tabel 4.3 Pengamatan 30 Responden Pengemudi Angkutan Kota ... 42
Tabel 4.4 Pengamatan 30 Responden Pengemudi Bus ... 43
Tabel 4.5 Pengamatan Volume Kendaraan Umum Pada Halte 1 ... 49
Tabel 4.6 Pengamatan Volume Kendaraan Umum Pada Halte 2 ... 50
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
Singkatan
TPKPU Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum TPB Tempat Perhentian Bus
KPU Kendaraan Penumpang Umum
Halte 1 Halte yang berada di depan Persib Jalan Ahmad Yani Bandung Halte 2 Halte yang berada dekat pintu kereta Jalan Ahmad Yani Bandung BD Berhenti di halte
BL Berhenti diluar halte
TB Tidak berhenti
OM Jumlah orang menggunakan halte
A Angkot
B Bus
KPU Kendaraan Penumpang Umum
Notasi
X Tidak Ada
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR
Sesuai dengan persetujuan dari Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Kristen Maranatha, melalui surat
No.1217/TA/FTS/UKM/II/2011 tanggal 15 Februari 2011, dengan ini saya selaku Pembimbing Tugas Akhir memberikan tugas kepada:
Nama : Sandi Nugroho
NRP : 0721019
untuk membuat Tugas Akhir bidang Transportasi dengan judul:
STUDI EFEKTIVITAS TEMPAT PERHENTIAN KENDARAAN
PENUMPANG UMUM DI JALAN AHMAD YANI BANDUNG
Pokok pembahasan Tugas Akhir adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka 3. Metode Penelitian
4. Analisis Data dan Pembahasan 5. Kesimpulan dan Saran
Hal-hal lain yang dianggap perlu dapat disertakan untuk melengkapi penulisan Tugas Akhir ini.
Bandung, Februari 2011
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir dari mahasiswa:
Nama : Sandi Nugroho
NRP : 0721019
Menyatakan bahwa Tugas Akhir dari mahasiswa di atas dengan judul :
STUDI EFEKTIVITAS TEMPAT PERHENTIAN KENDARAAN
PENUMPANG UMUM DI JALAN AHMAD YANI BANDUNG
Dinyatakan selesai dan dapat diajukan pada Ujian Sidang Tugas Akhir (USTA).
Bandung, Juli 2011
Universitas Kristen Maranatha
Table Tabel Pengamatan Volume MPU Dan Pengguna Halte
Lokasi studi : Halte 1
Waktu studi : selasa 10 Mei 2011
Universitas Kristen Maranatha WAKTU
VOLUME MPU/15menit
JLH
OM WAKTU
VOLUME MPU/15menit
JLH
OM
BD BL TB BD BL TB
B A B A B A B A B A B A
9.45-10.00 2 2 1 2 1 18 26 5 15.45-16.00 4 4 2 24 34 10
10.00-10.15 3 3 1 21 28 1 16.00-16.15 3 5 1 1 1 21 32 13
10.15-10.30 2 2 1 2 1 20 28 1 16.15-16.30 4 6 4 23 37 14
10.30-10.45 3 1 1 19 24 2 16.30-16.45 3 5 7 25 40 9
10.45-11.00 4 1 1 16 22 3 16.45-17.00 4 4 1 23 32 13
11.00-11.15 3 2 2 19 26 2 17.00-17.15 3 5 1 2 1 24 36 12
11.15-11.30 2 1 1 1 1 18 24 4 17.15-17.30 3 7 1 26 37 15
11.30-11.45 3 3 2 20 28 5 17.30-17.45 4 6 1 2 27 40 14
11.45-12.00 4 1 1 21 27 4 17.45-18.00 3 4 2 1 25 35 11
total 80 66 4 40 4 502 696 141 total 83 80 5 41 8 517 734 235
Universitas Kristen Maranatha
Tabel Pengamatan Volume MPU Dan Pengguna Halte
Universitas Kristen Maranatha
Tabel Tabel Pengamatan Volume MPU Dan Pengguna Halte (Lanjutan)
WAKTU
VOLUME MPU/15menit
JLH
OM WAKTU
VOLUME MPU/15menit
JLH
OM
BD BL TB BD BL TB
B A B A B A B A B A B A
9.45-10.00 3 3 2 19 27 3 15.45-16.00 3 2 1 20 26 10
10.00-10.15 4 3 2 1 17 27 2 16.00-16.15 4 4 2 22 32 11
10.15-10.30 2 2 3 1 21 29 2 16.15-16.30 3 5 3 24 35 12
10.30-10.45 3 1 1 1 18 24 1 16.30-16.45 5 6 1 26 38 10
10.45-11.00 4 2 1 16 23 4 16.45-17.00 2 5 2 1 23 33 9
11.00-11.15 3 2 1 1 13 20 2 17.00-17.15 3 6 2 23 34 11
11.15-11.30 4 1 1 14 20 3 17.15-17.30 4 8 1 20 33 13
11.30-11.45 3 2 2 1 18 26 3 17.30-17.45 4 7 4 1 26 42 12
11.45-12.00 4 2 1 13 20 5 17.45-18.00 3 5 3 1 24 36 13
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Munculnya polemik seputar pembangunan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum (TPKPU) di Kota Bandung beberapa waktu yang lalu sangat menarik untuk dicermati. Hal ini disamping menyangkut masalah pengalokasian dananya yang tidak sedikit, juga berkaitan dengan masalah desain fisiknya yang perlu diseragamkan atau tidak. Apalagi bila desain fisik ini dikaitkan juga dengan nilai keindahan suatu kota.
Keberadaan TPKPU yang merupakan salah satu dari rangkaian moda sarana dan prasarana pelayanan transportasi tentunya harus mempunyai fungsi yang optimal, dalam arti mempunyai nilai kemanfaatan bagi pengguna yang maksimal. Kelancaran, kenyamanan dan keamanan pengguna menjadi prioritas utama.
Namun saat ini penggunaan TPKPU yang ada di Kota Bandung masih sangat rendah, tidak hanya ada penyimpangan terhadap penggunaan fungsi TPKPU sebagai tempat lahan usaha saja, melainkan juga kesadaran masyarakat dan para supir angkutan umum pun belum bisa memanfaatkan TPKPU secara maksimal sebagai tempat menaikkan dan menurunkan penumpang, mereka masih terbiasa menaikkan dan menurunkan penumpang dimana saja. Selain itu desain geometri dan arsitektur TPKPU yang kurang baik pun menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kurang maksimalnya penggunaan TPKPU, desain yang membuat para pengguna TPKPU merasa tidak nyaman karena panas dan hujan, ditambah lagi jarak antar halte yang kurang ideal membuat para pengguna angkutan umum malas untuk berjalan dan memilih untuk memberhentikan kendaraan umum dimana saja.
2 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi seberaba besar nilai efektivitas TPKPU di Kota Bandung, lalu hasil penelitian ini dapat di gunakan dan di aplikasikan dalam perbaikan halte dimasa yang akan datang sehingga dalam pembangunan suat halte dapat terencana dengan baik dan memiliki fungsi yang optimal.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada 2 buah TPKPU yang berada di ruas jalan Ahmad Yani, Kota Bandung. Halte yang dipilih yaitu halte di depan Persib untuk arah dari Simpang Laswi-Ahmad Yani menuju Simpang Lima Asia Afrika-Ahmad Yani, dan untuk arah Simpang Lima Ahmad Yani-Asia Afrika menuju Simpang Laswi-Ahmad Yani dipilih halte yang berada setelah rel kereta api. Lokasi studi tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.2.
1.4 Sistematika Pembahasan
61 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis pada Bab 4, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Keberadaan halte yang berada di Kota Bandung, khususnya pada halte yang berada di jalan Ahmad Yani yang dijadikan studi ini, halte sudah tidak efektif lagi penggunaannya. Hal itu terlihat dari nilai efektivitas yang didapat sebesar 16,66%, Hal itu berdasarkan pada pengamatan bangunan fisik, fasilitas, lokasi, karakter responden dan volume KPU.
2. Bangunan fisik pada Halte 1 dan 2 saat ini memiliki kondisi bangunan tidak terawat, warna cat memudar, tempat duduk rusak.
3. Fasilitas pada Halte 1 dan Halte 2 saat ini hanya terdapat tempat sampah saja dari 11 fasilitas standar yang ada.
4. Tata letak pada kedua halte ini sudah tepat, yaitu terdapat pada jalur atau rute angkutang umum, hanya saja jarak antar halte tidak memenuhi standar yang ada, yaitu jarak antar ahalte lebih dari 300 meter pada lokasi padat perkotaan, bahkan berdasarkan hasil pengamatan kuesioner, jarak yang diinginkan responden untuk berjalan menuju halte adalah tidak lebih dari 100 meter. 5. Berdasarkan data-data dan hasil analisis pada Bab 4, lebih dari 50% pengguna
angkutan kota sering naik dan turun dimana saja diluar halte, serta pengemudi angkutan umum sering menaikkan dan menurunkan penumpang dimana saja karena adanya permintaan.
6. Berdasarkan data volume, perbandingan volume yang melintasi dan yang berhenti di halte menunjukan perbedaan yang sangat tinggi yaitu, 309 angkutan umum yang berhenti di halte dari 1430 kendaraan penumpang umum yang melintas pada Halte 1 itu, berarti hanya 21,18% yang berhenti dari seluruh yang melintas dan 291 angkutan umum yang berhenti di Halte 2 dari 1373 kendaraan penumpang umum yang melintas pada Halte 2, itu berarti hanya 21,19% saja yang berhenti menggunakan halte dari total yang melintas. 7. Berdasarkan hasil wawancara, responden lebih banyak memilih kondisi halte
62 Universitas Kristen Maranatha menyarankan adanya pemberian sanksi oleh petugas yang berwenang terhadap penyalagunaan halte.
8. Berdasarkan uraian di atas yang menunjukan rendahnya nilai efektivitas, maka perlu untuk direncanakan ulang agar fungsi dari suatu halte dapat lebih baik lagi, perencanaan ulang halte dapat ditinjau dari bangunan fisik, fasilitas, lokasi, karakter responden, volume KPU. Untuk menjadikan fungsi halte lebih baik lagi, pada studi ini direncanakan perbaikan-perbaikan pada setiap poin pengamatan, seperti memperbaiki fisik bangunan sehingga bangunan menjadi lebih indah aman dan menarik untuk didatangi, menambah fasilitas sehingga fasilitas yang dibutuhkan pengguna angkutan umum dapat tersedia di halte, memperbaiki jarak antar halte dengan cara menambah halte sehingga minat jalan pengguna angkutan umum menuju halte lebih banyak, dengan bantuan pemerintah memberi sanksi pada pelanggar peraturan lalulintas sehingga dapat meningkatkan kedisiplinan terhadap peraturan lalulintas dan merangsang pertumbuhan pengguna halte sehingga pada ahirnya nilai efektivitas halte dapat lebih baik lagi.
5.2 Saran
Dari kesimpulan diatas perlu beberapa saran untuk menindaklanjuti hasil penelitian yang terjadi dilapangan tentang efektivitas halte, beberapa saran sebagai berikut:
1. Diperlukan studi lanjut dengan mengambil jumlah sample halte yang lebih banyak sehingga mendapatkan hasil yang lebih objektif.
2. Pada pembuatan kuesioner gunakan pertanyaan yang lebih simpel seperti jawaban ya atau tidak dan benar atau salah, sehingga analisis dapat dilakukan juga dengan uji hipotesis.
63 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, 2009, studi efektivitas pelaksanaan uji laboratoirium di SMA. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
2. Susetyo, B., 2010, statistika untuk analisis data penelitian. Refika Aditama. Bandung.
3. Departemen Perhubungan, Pedoman Teknis Perekayasaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum.no 271/HK.105/DRJ/96.
4. Jaeludin, D, 2005 , Studi Efektivitas Penggunaan Halte Di Kota Medan. Medan.
5. Jotin, C.K, Kent, B.L. 2003. Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi. Erlangga. Jakarta Pusat.
6. Munardi, 2005, Hubungan Tingkat Pelayanan Jalan Dengan Kinerja Halte Pada Lalulintas Angkutan Umum, Teknik Arsitektur, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
7. Santosa, W., 2009, Rekayasa Lalulintas, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.