iii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Seiring dengan berjalannya waktu, maka kebutuhan manusia akan barang dan jasa pun terus meningkat. Sehingga banyak perorangan atau badan usaha berlomba-lomba bergerak dalam bidang barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Ini menyebabkan persaingan usaha semakin tajam terlebih dalam bidang ritel. Di mana para retailer, baik lokal maupun asing saling berusaha mengembangkan usahanya agar tidak kalah dengan saingannya yang bergerak dibidang yang sama.
Bauran eceran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam usaha penjualan eceran. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh faktor perbedaan individu, pengaruh lingkungan, dan proses psikologis . Faktor-faktor tersebut berguna bagi pemasar untuk mengidentifikasi para pembeli potensial terhadap suatu produk, mengembangkan produk dan menerapkan bauran eceran untuk menarik perhatian dan memberi tanggapan yang kuat dari konsumen.
Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai pelaksanaan bauran eceran pada Toserba GRIYA sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh pelaksanaan bauran eceran terhadap keputusan pembelian konsumen pada Toserba GRIYA.
Hasil penelitian terhadap 173 responden pada mahasiwa, mahasiwi dan ibu rumah tangga di Bandung diperoleh hasil bahwa bauran eceran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Faktor bauran eceran mempengaruhi keputusan pembelian konsumen sebesar 0.073 (7.3%) dan sisanya 92.7 % dipengaruhi oleh faktor lainya.
Bauran eceran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam pelaksanaan bauran eceran pada Toserba GRIYA di Bandung.
iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Over time, the human need for goods and services continues to increase. So many individuals or business entities vying engaged in goods and services to meet these human needs. This led to increasingly sharp competition especially in the retail field. Where retailers, both local and foreign to each other trying to develop its business so as not to be outdone by rival moves in the same field.
Retail mix is one of the factors that influence consumer purchasing decisions in retail sales business. Consumer decision to purchase a product is influenced by factors ndividu differences, environmental influences, and psychological psychological processes. These factors are useful for marketers to identify potential buyers of a product, develop and implement a retail mix to attract attention and give a strong response from consumers.
The study was conducted to obtain a thorough picture of the implementation of the retail mix at the Toserba GRIYA while the goal is to determine the magnitude of the effect the implementation of the retail mix on consumer purchasing decisions at the Toserba GRIYA .
The study, of 173 respondents to the students, and housewives mahasiwi in Bandung obtained results that the retail mix significantly influence purchasing decisions. Factors affecting the mix of retail consumer purchasing decisions for 0.073 (7.3%) and the remaining 92.7% influenced by other factors.
Retailing Mix is one of the factors that influence consumer purchase decisions of the retail mix at the Toserba GRIYA in Bandung
v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR TABEL ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian 1
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penelitian 6
1.4 Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Pengertian Retail (Eceran) 7
2.1.1 Pengertian Retail Mix 8
2.1.2 Unsur-unsur Retail Mix 10
2.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen 16
2.3 Perilaku Konsumen 17
2.3.1Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian 17 2.4 Pengaruh Bauran Eceran terhadap Keputusan Pembelian 19 2.5 Keputusan Pembelian Konsumen 19
vi Universitas Kristen Maranatha
2.7 Kerangka Pemikiran 25
2.8 Rumusan Hipotesis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 29
3.2 Metode Penelitian 30 3.3 Desain Penelitian 31
3.3.1 Jenis Data 32
3.3.2 Metode Pengumpulan Datal 32 3.3.3 Operasionalisasi Variabel 33 3.4 Populasi dan Sampel 35 3.4.1 Populasi 35 3.4.2 Sampel 35
3.5 Uji Validitas dan Reabilitas 36
3.5.1 Pengujian Validitas 36
3.5.2 Pengujian Reliabilitas 37
3.5.3 Analisa Kualitatif 37
3.5.4 Analisa Kuantitatif 38 3.6 Metode Analisis 28
3.7 Analisis Regresi Linier Sederhana 39 3.8 Pengujian Hipotesis 40
vii Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Perusahaan 42
4.2 Profil Perusahaan 43
4.3 Pernyataan Konsumen Mengenai Bauran Eceran 46
4.4 Pernyataan Keputusan Pembelian Konsumen 58
4.5 Hasil Uji Normalitas 63
4.6 Hasil Uji Validitas 64
4.7 Hasil Uji Reabilitas 66
4.8 Pengujian Hipotesis danPembahasan 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 72
5.2 Saran 74
5.3 Keterbatasan Penelitian 74
DAFTAR PUSTAKA 75
LAMPIRAN
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Retailing Mix 9 Gambar 2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen 22
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Perbedaan dan Persamaan dengan Penelitian Terdahulu 28
Tabel II Operasionalisasi Variabel 34
Tabel III Skala Likert 39 Tabel IV Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin 43 Tabel V Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 44 Tabel VI Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran 44 Tabel VII Karakteristik Responden Berdasarkan Kunjungan 45 Tabel VIII Pernyataan pada dimensi produk Toserba GRIYA beragam
jenisnya 46 Tabel IX Pernyataan pada dimensi Produk Toserba GRIYA bervariasi
jenisnya 47 Tabel X Pernyataan pada dimensi harga yang ditawarkan
Toserba GRIYAsesuai dengan produk 48 Tabel XI Pernyataan pada dimensi harga yang ditawarkan
Toserba GRIYAmenarik 49 Tabel XII Pernyataan pada dimensi iklan yang dilakukan
x Universitas Kristen Maranatha Tabel XIII Pernyataan pada dimensi pesan promosi yang disampaikan
Toserba Griya mudah dipahami 50 Tabel XIV Pernyataan pada dimensi karyawan
Toserba GRIYA melayanikonsumen dengan ramah 51 Tabel XV Pernyataan pada dimensi karyawan Toserba GRIYA
tanggap saat konsumen membutuhkan bantuan 52 Tabel XVI Pernyataan pada dimensi Suasana Toserba GRIYA
terlihat menarik 53 Tabel XVII Pernyataan pada dimensi suasana Toserba GRIYA
membuat konsumen nyaman berbelanja 54 Tabel XVIII Pernyataan pada dimensi lokasi Toserba GRIYA
mudah dicapai 55
Tabel XVIX Pernyataan pada dimensi Lokasi Toserba GRIYA aman
saat parkir kendaraan 56 Tabel XX Pernyataan pada dimensi keputusan pembelian
Toserba GRIYA menyediakan kebutuhan konsumen 57 Tabel XXI Pernyataan pada dimensi keputusan pembelian kebutuhan
konsumen terhadap produk tosrba GRIYA Tinggi 58 Tabel XXII Pernyataan pada dimensi keputusan pembelian
xi Universitas Kristen Maranatha Tabel XXIII Pernyataan pada dimensi keputusan pembelian konsumen akan
mencari informasi lebih lanjut mengenai Toserba GRIYA 60
Tabel XXIV Pernyataan pada dimensi keputusan pembelian Toserba GRIYA menjadi alternatif pilihan konsumen dalam berbelanja 62
Tabel XXV Normalitas 63
Tabel XXVI KMO awal 64
Tabel XXVII Rotated Component Akhir 65
Tabel XXVIII KMO Akhir 65
Tabel XXVIX Rotated Component Akhir 66
Tabel XXX Reabilitas Dimensi X 67
Tabel XXXI Reabilitas Dimensi Y 68
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Usaha retail (eceran) tumbuh pesat, jumlah dan lokasi usahanya cenderung
mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat
dipengaruhi oleh kemampuan melayani kebutuhan konsumen secara memuaskan.
Selama dapat memberikan kepuasan kepada konsumen maka keberadaan usaha
eceran dapat dipertahankan. Bisnis eceran, yang kini populer disebut bisnis retail,
merupakan bisnis yang menghidupi banyak orang dan memberi banyak
keuntungan. Pada saat krisis moneter melanda negara Indonesia banyak tertolong
oleh sektor perdagangan eceran. Di Indonesia perkembangan strategi, program
dan taktik pemasaran yang diterapkan oleh pengecer besar dalam beberapa tahun
terakhir telah memasuki era yang praktis sama dengan era yang terdapat di
negara-negara maju. Khususnya terjadi di Jakarta dan wilayah-wilayah sekitarnya,
Umumnya dikota-kota lainya diantaranya Bandung.
Era globalisasi telah mengakibatkan pergeseran pola belanja konsumen
yang suka berbelanja dipasar ritel modern (mini market, supermarket atau
hipermarket) daripada pasar tradisional. Hasil survey AC Nielsen Indonesia pada
tahun 2007 menunjukan laju pertumbuhan rata-rata pasar ritel modern jauh lebih
tinggi yaitu sebesar 16% per tahun dibandingkan pasar tradisional yang hanya
mencapai 5% per tahun (seputar Indonesia, 15 september 2007). Dengan
persaingan yang cukup ketat tentunya.
Suatu perusahaan eceran jika ingin tetap bertahan dan bersaing serta ingin
2 Universitas Kristen Maranatha menarik lebih banyak pengunjung, sehingga perputaran barang bisa lebih
meningkat dan menciptakan perubahan pada tingkat laba. Hal ini patut
diperhatikan sebab sekarang konsumen tidak hanya berpedoman pada harga yang
murah saja, tetapi juga pada kenyamanan, kebersihan, kecepatan sistim pelayanan
dan sebagainya. Artinya, sekarang konsumen sudah mulai selektif, efisien dalam
waktu dan rasional dalam mengambil keputusan pembelian.
Adanya pusat-pusat perbelanjaan modern yang semakin banyak
bermunculan di Bandung menciptakan persaingan yang cukup ketat, khususnya di
bidang bisnis retail (eceran). Masing-masing pusat perbelanjaan tersebut memiliki
keunggulan dibandingkan dengan yang lain. Suatu perusahaan perlu untuk
merancang strategi yang tepat agar dapat memenangkan persaingan.
Seperti halnya perubahan-perubahan di bidang usaha yang lain, maka
dalam bidang usaha perdagangan retail (eceran) juga telah terjadi perubahan yang
terus-menerus dan dikenal dengan istilah roda perdagangan eceran. Perubahan
yang terus berlangsung dalam bisnis perdagangan eceran ini menunjukkan bahwa
perdagangan eceran bersifat dinamis. Dalam hal ini bisnis perdagangan eceran
terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan atau konsumen.
Secara tidak langsung konsumen yang berada di kota-kota besar sangat
memperhatikan berbagai aspek dalam mengambil keputusan untuk berbelanja,
begitu pula yang terjadi di Bandung.
Dalam sebuah perusahaan eceran seringkali dilakukan beberapa strategi
yang diharapkan dapat meningkatkan penghasilan laba, salah satu diantaranya
3 Universitas Kristen Maranatha bisnis eceran perlu memperhatikan peluang pasar, selain dari keberadaan modal
yang kuat juga perlu didukung penguasaan teori-teori yang mendasarinya.
Menurut Ma’ruf (2005:13) bahwa didalam Bauran Eceran terdapat 6 (enam) unsur, yaitu:
1. Produk
2. Penetapan Harga
3. Periklanan
4. Pelayanan Pelanggan
5. Suasana Toko
6. Lokasi
Dengan melihat ke enam unsur tersebut terdapat suatu pertanyaan yaitu
sejauh mana strategi bauran Eceran ini harus dilakukan dan diterapkan pada
perusahaan pengecer dan sejauh mana strategi ini dapat mempengaruhi proses
pembelian konsumen yang akan berpengaruh pada tingkat perputaran barang,
yang seterusnya akan berpengaruh pula pada tingkat penghasilan laba.
Mempelajari dan menganalisis perilaku konsumen dalam keputusan
pembelian adalah hal yang penting, sebab dengan pengetahuan dasar yang baik
mengenai perilaku konsumen akan dapat memberi masukan yang berarti bagi
perencanaan strategi perusahaan. Dalam analisis perilaku konsumen perlu dikaji
dasar pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian. Pada dasarnya,
barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen adalah untuk memenuhi kebutuhan.
Konsumen akan memilih barang-barang yang dapat memenuhi kebutuhannya.
4 Universitas Kristen Maranatha akan dibeli. Sebab titik berat pandangan konsumen adalah barang yang sesuai
dengan keinginannya.
Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk pada dasarnya erat
kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan unsur
penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu diketahui oleh
perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui apa yang ada
dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan setelah
melakukan pembelian produk tersebut.
Menurut Assauri (2004:141) “keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan
apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu
diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya”.
Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah
pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi
keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan
keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan
pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian. Usaha ritel atau retail (eceran)
dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau
jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan
penggunaan bisnis. retail (eceran) juga merupakan perangkat dari
aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan penambahan nilai terhadap produk-produk dan
layanan penjualan kepada para konsumen untuk penggunaan atau konsumsi
5 Universitas Kristen Maranatha Retail Mix merupakan sebuah langkah pemasaran bagi keberhasilan
perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang produksi barang maupun jasa.
Toserba GRIYA merupakan salah satu swalayan eceran yang bergerak dalam jual
beli barang yang perlu memperhatikan perilaku konsumen untuk mengambil
keputusan. Toserba GRIYA menjual produknya yang berupa makanan, pakaian
dan kebutuhan rumah tangga lainya bagi masyarakat. Toserba GRIYA Kini
mulai berbenah diri dengan menerapkan strategi bauran eceran kepada konsumen,
hal itu dilakukan dengan harapan bahwa strategi tersebut dapat membentuk sikap
konsumen, sehingga mampu membuat konsumen untuk melakukan proses
pembelian produk.
Penelitian yang dilakukan adalah mengenai pengaruh pelaksanaan strategi
bauran eceran terhadap proses pembelian konsumen, dan dituangkan ke dalam
penelitian yang berjudul:
“Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Toserba Griya di Bandung”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan batasan-batasan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana tanggapan responden terhadap pelaksanaan bauran eceran pada
Griya di Bandung ?
2. Bagaimana pengaruh bauran eceran terhadap keputusan pembelian
6 Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelaksanaan bauran
eceran yang dilakukan Griya di Bandung.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh bauran eceran terhadap
keputusan pembelian konsumen pada Griya di Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi Praktisi Bisnis
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan yang
bersangkutan sebagai suatu bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam membuat
kebijaksanaan khususnya dalam hal bauran eceran.
b. Bagi Akademi
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi penelitian – penelitian berikutnya dengan topik penelitian sejenis.
c. Bagi Penulis
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis
sendiri untuk menambah wawasan serta memperluas pengetahuan yang ada terutama
mengenai strategi bauran eceran dan untuk melihat sejauhmana terdapat kesesuaian
72 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan dengan judul “ PENGARUH BAURAN ECERAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA TOSERBA GRIYA DI BANDUNG “ Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh variabel bauran eceran terhadap keputusan pembelian konsumen pada Toserba GRIYA di Bandung. Pada Mahasiswa/Mahasiwi dan ibu rumah tangga. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan baik dari responden pada bauran eceran dengan adanya tawaran produk yang beragam yang dapat meningkatkan minat konsumen untuk berbelanja di Toserba GRIYA.
2. Berdasarkan jawaban konsumen terhadap bauran eceran dapat disimpulkan Bahwa produk Toserba GRIYA yang beragam jenisnya Responden yang
menyatakan setuju 67.6 %, Pernyataan bahwa produk Toserba GRIYA
Beragam jenisnya Responden yang menyatakan setuju 67,1%, Pernyataan
bahwa harga yang ditawarkan Toserba GRIYA Beragam jenisnya
Responden yang menyatakan setuju 53.8%, Pernyataan bahwa iklan
yang di lakukan Toserba GRIYA Menarik perhatian Responden yang
menyatakan setuju 45.1 %, Pernyataan bahwa pesan yang disampaikan
Toserba GRIYA mudah dipahami Responden yang menyatakan setuju
60.1 %, Pernyataan bahwa karyawan Toserba GRIYA melayani
konsumen dengan ramah Responden yang menyatakan setuju 51.4%,
Pernyataan bahwa karyawan Toserba GRIYA tanggap saat konsumen
73 Universitas Kristen Maranatha bahwa suasana Toserba GRIYA terlihat menarik Responden yang
menyatakan setuju 56.6%, bahwa suasana Toserba GRIYA nyaman untuk
berbelanja Responden yang menyatakan setuju 62 %, bahwa lokasi
Toserba GRIYA mudah dicapai Responden yang menyatakan setuju
65.3%, bahwa lokasi Toserba GRIYA aman saat parker kendaraan
Responden yang menyatakan setuju 58.4%.
3. Berdasarkan hasil jawaban responden terhadap keputusan pembelian dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Toserba GRIYA menyediakan kebutuhan konsumen Responden yang menyatakan setuju 67.6%, Pernyataan bahwa kebutuhan konsumen terhadap produk Toserba GRIYA tinggi Responden yang menyatakan setuju 51.4%, Pernyataan bahwa konsumen mendapatkan informasi Toserba GRIYA dari orang lain Responden yang menyatakan setuju 47.4%,pernyataan bahwa konsumen akan mencari informasi lebih lanjut mengenai Toserba GRIYA Responden yang menyatakan setuju42.8%, Pernyataan bahwa Toserba GRIYA menjadi Alternatif pilihan dalam berbelanja Responden yang menyatakan setuju 64.2%.
4. Pengaruh bauran eceran terhadap keputusan pembelian konsumen pada
Toserba GRIYA di Bandung sebesar 0.073 (7.3%) sisanya 92.7%
dipengaruhi oleh faktor lainya. Yaitu karena Toserba GRIYA lokasinya
strategis, dekat pemukiman warga dan tepat nya berada di daerah
keramaian kota maka konsumen lebih tertarik untuk berkunjung sambil
jalan-jalan menikmati keramaian kota.
74 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis dapat memberikan ide atau
masukan-masukan kepada Toserba GRIYA dalam memasarkan produknya kepada
konsumen :
1. Disarankan pada Toserba GRIYA untuk ruangan penampilan bagian
dalam toko supaya dindingnya lebih tinggi sehingga tidak terkesan sempit
dan karena sirkulasi udara juga menjadi kurang baik apalagi disaat sedang
banyak nya pengunjung maka sebaiknya temperatur ruangan juga perlu
diperhatikan misalnya dengan penambahan AC didalam ruangan.. Untuk
kenyamanan konsumen saat berbelanja.
2. Disarankan penataan barang ditoko supaya dirancang dan dibuat dengan
penataan yang rapi dan lebih teratur lagi. sehingga memudahkan
konsumen untuk menemukan jenis produk barang yang dibutuhkan. Bisa
dengan dibuatnya papan tulisan petunjuk setiap jenis barang.
3. Disarankan adanya event-event dan promosi barang dengan potongan
harga yang menarik sehingga konsumen tertarik dengan kejutan-kejutan
harga yang beda dari yang lain. Hal ini dapat dilakukan untuk menarik
loyalitas konsumen.
5.3 Keterbatasan Penelitian
1. Waktu dan tempat
75 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Ma’ruf, Hendri, (2006) Pemasaran Ritel, Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Amstrong, dan Kotler. (2003). Dasar-dasar Manajemen Pemasaran
diterjemahkan oleh Bambang Sarwiji. Edisi Sembilan. Jilid I. Penerbit PT Indeks. Jakarta.
Alam., Buchori. (2007). Kewirausahan. CV, Alfabeta, Bandung.
Arikunto, Suharsimi, (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktek
cet.XII, ed Revisi V : Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dharmesta , Basu Swastha (1999) Manajemen Pemasaran Analisa
Perilaku Konsumen. Edisi Ke-VIII, Liberty, Yogyakarta.
Engel, J.F., Backwell, Roger D., & Paul W. Miniard (1995) Perilaku Konsumen.
Jilid II, Alih Bahasa Budiono FX, Binarupa Aksara, Jakarta.
Ghozali, Imam. (2006), “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.”
Cetakan IV, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.
Griffin. (2003). Bisnis. Jilid 1. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Indriantoro, N dan Supomo, B (1999). Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk
Akuntansidan Manajemen, Edisi Pertama. Tangerang : BPFE.
Jogiyanto. (2007), Metodologi Penelitian Bisnis:Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman. Yogyakarta.
Kotler, Philip, (2000), Principle Of Marketing. Prentice Hall, Inc.
___________, (2005), Manajemen Pemasaran jilid I. Penerbit PT Indeks
Kelompok Gramedia. Jakarta.
___________, (2007) Manajemen Pemasaran Edisi Keduabelas, PT Indeks,
76 Universitas Kristen Maranatha
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, (2006). Marketing Management, twelfth
Edition, New Jersey : Pearson Education, Inc.
______________, (2007) Manajemen Pemasaran, Edisi 12 Jilid I Alih Bahasa
Benyamin Molan, PT. INDEKS. Indonesia.
Saladin, Djaslim. (2003). Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran.
Bandung Linda Karya.
_____________, (2007) Manajemen Pemsaran, Bandung: Penerbit Linda Karya.
Sekaran, Uma. (2006) Research Methods for Business. 4�ℎ Edition, Salemba
Empat.
Suliyanto. (2006), “Metode Riset Bisnis”, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Sugianto. ( 1997), “Metode Penelitian Bisnis. “ Penerbit CV Alfabeta, Bandung.
(Sumber : http//www.angelfire.com/id/akademika ;2003) ( http//www.google.com)