ABSTRAK
Pada era digital sekarang ini perkembangan teknologi sangat pesat, begitu pula dengan perkembangan teknologi pada kamera DSLR. Banyaknya seri kamera DSLR yang berkembang saat ini dengan spesifikasi yang beragam menjadikan masyarakat kesulitan dalam menentukan pilihan ketika akan membeli kamera DSLR. Setiap orang memiliki kriteria-kriteria yang dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Tugas akhir ini dibuat untuk membantu memberikan rekomendasi kepada masyarakat dalam memilih kamera DSLR dengan pertimbangan shutter speed, sensitivity sensor (ISO), resolusi video, size sensor, jumlah titik fokus, resolusi
foto, high speed continuous drive (burst mode), kelas, dan daya tahan baterai (battery life).
Sistem pendukung pengambilan keputusan yang dibangun menggunakan bahasa pemrogaman PHP, metode yang digunakan untuk memberikan rekomendasi adalah Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) berdasarkan kriteria-kriteria yang dibutuhkan oleh pengguna. Hasil akhir yang diperoleh adalah kamera DSLR yang direkomendasikan berdasarkan urutan skor akhir kamera DSLR yang dibandingkan.
ABSTRACT
In this digital era, technological development is very fast as well as technological developments in DSLR (Digital Single Lens Reflex) cameras. The number of the series DSLR camera with a variety of specifications makes people have difficulty in a choice when will buy a DSLR camera. Everyone has the criteria to be considered in accordance with their respective needs.
This final project was developed to give recommendations for people in selecting DSLR camera based on shutter speed, sensitivity sensor (ISO), video resolution, size sensor, number of focus points, image resolution, high speed continuous drive (burst mode), class, and battery life.
The Decision Support System was developed using PHP programming language. The method used in this project to give recommendation is Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) based on criteria required by the user. The final result of this system is recommended DSLR cameras based on the final score of the compared DSLR cameras.
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMILIHAN KAMERA DSLR MENGGUNAKAN
METODE SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Disusun oleh:
Stanislaus Yhanna Pradita
125314023
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMERA DSLR MENGGUNAKAN
METODE SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Disusun oleh:
Stanislaus Yhanna Pradita
125314023
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
DECISION SUPPORT SYSTEM TO CHOOSE A DSLR CAMERA
USING SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE METHOD
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain the Sarjana Komputer Degree
In Informatics Engineering Department
By:
Stanislaus Yhanna Pradita
125314023
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
v
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
“
HASIL TAK AKAN
PERNAH MENGKHIANATI PROSES”
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Engkau selalu melindungi, membimbing, menuntun, dan mendampingiku selalu disetiap langkahku.
Benedictus Supraptomo dan Fr. Dwi Ananingsih
Terima Kasih untuk kedua orang tuaku yang sudah merawat dan membantu diriku selama ini.
Dionisius Prima Ananta Putra dan Yoanna Paula Paramita
Terima kasih untuk kakak-kakakku yang selalu mewarnai hidupku
Rosa Ajeng Mahadika
viii
ABSTRAK
Pada era digital sekarang ini perkembangan teknologi sangat pesat, begitu
pula dengan perkembangan teknologi pada kamera DSLR. Banyaknya seri kamera
DSLR yang berkembang saat ini dengan spesifikasi yang beragam menjadikan
masyarakat kesulitan dalam menentukan pilihan ketika akan membeli kamera
DSLR. Setiap orang memiliki kriteria-kriteria yang dipertimbangkan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing.
Tugas akhir ini dibuat untuk membantu memberikan rekomendasi kepada
masyarakat dalam memilih kamera DSLR dengan pertimbangan shutter speed, sensitivity sensor (ISO), resolusi video, size sensor, jumlah titik fokus, resolusi foto,
high speed continuous drive (burst mode), kelas, dan daya tahan baterai (battery life).
Sistem pendukung pengambilan keputusan yang dibangun menggunakan
bahasa pemrogaman PHP, metode yang digunakan untuk memberikan rekomendasi
adalah Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) berdasarkan kriteria-kriteria yang dibutuhkan oleh pengguna. Hasil akhir yang diperoleh adalah kamera
DSLR yang direkomendasikan berdasarkan urutan skor akhir kamera DSLR yang
dibandingkan.
Pengujian sistem dilakukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan
sistem dengan perhitungan secara manual. Selain itu hasil uji coba kepada 21
responden didapat kesimpulan bahwa sistem mampu memberikan rekomendasi
ix
ABSTRACT
In this digital era, technological development is very fast as well as
technological developments in DSLR (Digital Single Lens Reflex) cameras. The
number of the series DSLR camera with a variety of specifications makes people
have difficulty in a choice when will buy a DSLR camera. Everyone has the criteria
to be considered in accordance with their respective needs.
This final project was developed to give recommendations for people in
selecting DSLR camera based on shutter speed, sensitivity sensor (ISO), video
resolution, size sensor, number of focus points, image resolution, high speed
continuous drive (burst mode), class, and battery life.
The Decision Support System was developed using PHP programming
language. The method used in this project to give recommendation is Simple Multi
Attribute Rating Technique (SMART) based on criteria required by the user. The
final result of this system is recommended DSLR cameras based on the final score
of the compared DSLR cameras.
System testing was done by comparing the calculation result with a manual
calculation. In addition a questionnaire was distributed to 21 respondents. It can be
concluded that this system can give recommendations in selecting DSLR camera
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN JUDUL INGGRIS ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii
LEMBAR PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
BAB IPENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Batasan Masalah ... 3
1.4. Tujuan ... 3
1.5. Metode Penelitian ... 3
1.6. Sistematika Penulisan ... 5
BAB IILANDASAN TEORI ... 7
2.1. SPPK (Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan) ... 7
2.1.1. Definisi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 7
2.1.2. Fase-fase Proses Pengambilan Keputusan ... 7
2.1.3. Komponen SPPK ... 8
2.2. Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) ... 9
2.2.1. Proses Pemodelan metode SMART ... 10
2.2.2. Kelebihan Metode SMART ... 11
2.3. MySQL ... 11
2.4. Pemrogaman PHP ... 12
BAB IVANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 16
xiii
4.1.1. Gambaran Umum Sistem Lama ... 16
4.1.2. Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase)... 16
4.2. Analisa Masalah (Problem Analysis) ... 18
4.2.1. Analisis Sebab Akibat (cause-effect analysis) ... 18
4.2.2. Gambaran Umum Sistem Baru ... 19
4.3. Analisis Kebutuhan (requirement analysis) ... 20
4.3.1. Pihak Yang Terlibat dalam Sistem ... 20
4.3.2. User Case Diagram ... 21
4.3.3. Ringkasan Use Case ... 25
4.4.2. Desain Manajemen Data... 37
4.4.3. Desain Manajemen Model ... 41
4.5. Desain Fisikal (Physical design) ... 50
4.5.1. Desain Manajemen Dialog ... 50
BAB VIMPLEMENTASI SISTEM ... 57
5.1. Kebutuhan Perancangan Sistem ... 57
5.2. Implementasi Manajemen Data ... 57
5.3. Implementasi Manajemen Dialog ... 62
BAB VIPENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL ... 99
6.1. Pengujian terhadap perhitungan manual ... 99
6.2. Pengujian terhadap user ... 106
BAB VIIPENUTUP ... 113
7.1. Kesimpulan ... 113
7.2. Saran ... 113
DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Komponen SPPK ... 9
Gambar 4.1 Use Case Administrator ... 21
Gambar 4.2 Use Case User ... 22
Gambar 4.3 Use Case Kelola Data Detail ... 22
Gambar 4.4 Use Case Kelola Data Tipe Kamera ... 23
Gambar 4.5 Use Case Kelola Data Spesifikasi ... 23
Gambar 4.6 Use Case Kelola Data Merk ... 24
Gambar 4.7 Use Case Kelola Data Kriteria ... 24
Gambar 4.8 Use Case Mencari Rekomendasi ... 25
Gambar 4.9 Diagram Berjenjang (Decompotition Diagram) ... 29
Gambar 4.10 Diagram Konteks... 30
Gambar 4.11 Diagram Aliran Data Level 1 ... 31
Gambar 4.12 Diagram Aliran Data Level 2 Proses 1... 32
Gambar 4.13 Diagram Aliran Data Level 2 Proses 2... 33
Gambar 4.14 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.2... 33
Gambar 4.15 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.3... 34
Gambar 4.16 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.4... 34
Gambar 4.17 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.5... 35
Gambar 4.18 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.6... 35
Gambar 4.19 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 2.2... 36
Gambar 4.20 Desain Konseptual... 37
Gambar 4.21 Logical Desain... 38
Gambar 4.22 Interface Halaman User ... 50
Gambar 4.23 Interface Lihat Data Kamera ... 50
Gambar 4.24 Interface Lihat Data Detail Kamera DSLR ... 51
Gambar 4.25 Interface Pilih Kriteria Kamera DSLR ... 51
Gambar 4.26 Interface Pilih Kriteria dan Bobot ... 52
xv
Gambar 4.28 Interface Login Administrator ... 53
Gambar 4.29 Interface Halaman Home Administrator ... 53
Gambar 4.30 Interface Masukan Data Kamera DSLR... 53
Gambar 4.31 Interface Kelola Merk Kamera DSLR ... 54
Gambar 4.32 Interface Kelola Data Kamera DSLR ... 54
Gambar 4.33 Interface Lihat Detail Administrator ... 55
Gambar 4.34 Interface Ubah Data Kamera DSLR... 55
Gambar 4.35 Interface Lihat Data Kriteria ... 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada era digital saat ini produsen kamera DSLR gencar menciptakan
teknologi baru yang kemudian akan berpengaruh pada dihasilkannya seri
kamera DSLR baru sehingga semakin banyak seri kamera DSLR yang beredar
di pasaran. Pada seri-seri yang bermacam-macam tersebut terdapat tingkatan
untuk para penggunanya masing-masing. Ada kamera DSLR yang dirancang
untuk kategori pemula (newcomers) pada kelas entry level yang ditujukan untuk
fotografer pemula yang masih baru dalam dunia fotografi dengan spesifikasi
sederhana tidak sebaik dan selengkap kategori advanced maupun professional,
kemudian ada kategori penghobi (advanced) dengan kelas semi-advanced dan
advanced yang ditujukan untuk fotografer atau penghobi yang mulai serius
dalam dunia fotografi dan menginginkan spesifikasi yang lebih daripada
kategori pemula namun belum sebaik kategori professional, dan ada kategori
professional dengan kelas semi-profesional dan professional yang ditujukan
bagi konsumen yang serius dalam dunia fotografi atau juga fotografer
profesional yang membutuhkan spesifikasi lebih baik dan lengkap
dibandingkan dengan kategori pemula maupun advanced. Produsen memang
menciptakan tingkatan untuk membedakan masing-masing agar
spesifikasi-spesifikasi pada kamera sesuai dan tepat guna dengan apa yang dibutuhkan oleh
konsumen. Produsen yang cukup populer di Indonesia ada 2 merk “The Big Two’s” yaitu Nikon dan Canon. Beberapa contoh kategori dan kelas pada merk nikon dan canon, pada kelas entry level ada Nikon D3200, Canon 1100D dan
Canon 100D, pada kelas advanced ada Nikon D5200 dan Canon 700D, pada
kelas semi advanced terdapat Nikon D7100 dan Canon 70D, pada kelas
advanced terdapat Nikon D600 dan Canon 6D, pada kelas semi-professional
terdapat Nikon D4, Canon 1DX untuk sensor FullFrame dan Canon 1D Mark
IV untuk sensor APS-H.
Pemilihan kamera DSLR untuk konsumen yang belum memiliki
pengetahuan mengenai spesifikasi-spesifikasi kamera akan menjadi
permasalahan tersendiri. Masalah tersebut timbul karena terdapat banyak
kriteria-kriteria yang dipertimbangkan untuk mencapai tujuan serta minimnya
informasi. Yang menjadi kriteria sebagai penentuan untuk pemilihan kamera
DSLR adalah shutter speed,sensitivity (ISO), resolusi video, size sensor, jumlah
titik fokus, resolusi foto, high-speed continuous (burst mode), kelas, dan daya
tahan baterai (battery life). Maka diperlukan suatu sistem pendukung
pengambilan keputusan untuk pemilihan kamera DSLR yang dapat diakses oleh
konsumen untuk mengatasi masalah pemilihan kamera DSLR yang tepat dan
meminimalisir terbuangnya spesifikasi-spesifikasi yang sebenarrnya tidak
diperlukan oleh konsumen atau bahkan kurangnya spesifikasi yang sebenarnya
dibutuhkan oleh seorang fotografer sehingga diharapkan dengan sistem
pendukung pemilihan kamera DSLR dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dalam pemilihan kamera tanpa harus mencari referensi secara manual
satu persatu. Sistem pendukung pengambilan keputusan yang akan dibangun
menggunakan metode SMART (Simple Multi Atribute Rating Technique).
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana membangun sistem pendukung pengambilan keputusan berbasis
web bagi para calon pembeli kamera DSLR untuk mendapatkan
rekomendasi dalam pembelian kamera DSLR sesuai dengan kriteria
menggunakan metode SMART?
2. Apakah sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan kamera DSLR
menggunakan metode Simple Multi Attribute Rating Technique dapat
1.3.Batasan Masalah
Supaya pengembangan sistem pendukung pengambilan keputusan ini lebih
terfokus, maka ada batasan-batasan masalah antara lain:
a. Data kamera DSLR yang digunakan adalah data kamera dari 2 merk yaitu
Canon, Nikon dari tahun produksi 2010 hingga 2015
b. Sistem tidak dapat menambah data terbaru secara otomatis
c. Kriteria-kriteria yang digunakan pengambilan keputusan adalah shutter
speed, sensitivity (ISO), resolusi video, size sensor, jumlah titik fokus,
resolusi foto, high-speed continuous (burst mode), kelas, dan ketahanan
baterai (battery life)
d. Sistem dibuat berbasis web menggunakan bahasa PHP
1.4.Tujuan
1. Membangun sebuah SPPK berbasis web dengan menggunakan metode
SMART yang dapat memberikan rekomendasi kepada para calon pembeli
kamera DSLR untuk mendapatkan kamera yang sesuai dengan
kriteria-kriteria yang diinginkan.
2. Menguji Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan Kamera
DSLR kepada pengguna untuk melihat tingkat efektifitas dan efisiensi
dalam pemilihan kamera DSLR.
1.5.Metode Penelitian
Metode Penilitian yang digunakan dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah
metode Framework for Aplication Sistem Thinking. Tahap-tahap dalam metode
ini adalah:
1. Tahap definisi ruang lingkup (scope definition)
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti tingkat
feasibility dan ruang lingkup proyek yaitu dengan menggunakan kerangka
Service). Hal ini dilakukan untuk menemukan inti dari masalah-masalah
yang ada (problems).
2. Tahap analisis masalah (problem analysis)
Menganalisis masalah-masalah utama yang dihadapi dan peluang-peluang
yang teridentifikasi dari permasalahan. Hasil dari tahap ini adalah analisis
sebab-akibat (cause effect analysis).
3. Tahap analisis kebutuhan (requirement analysis)
Pada tahap ini data-data dikumpulkan dan dianalisis. Metode yang
digunakan untuk mengumpulkan data pada penitian ini adalah dengan studi
literatur dan mengambil data kamera dari website review kamera DSLR dan
website resmi produsen kamera DSLR.
4. Tahap desain logis (logical design)
Pada tahap ini dibuat rancangan sistem secara logis yang meliputi diagram
dekomposisi, diagram aliran data, diagram relasi entitas, subsistem
manajemen data, subsistem manajemen model dan subsistem manajemen
dialog.
5. Tahap desain fisik dan integrase (physical design and integration)
Tahap membangun sistem secara fisik sesuai dengan rancangan pada tahap
desain logis dan mengintegrasikannya.
6. Tahap pembuatan sistem dan pengujian (construction and testing)
Tahap terakhir ini merupakan tahap pembuatan sistem dan
melakukan pengujian yang meliputi uji unjuk kerja, uji masukan dan
keluaran dari sistem.
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,
batasan masalah, tinjauan pustaka, metodologi penilitian dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung dalam perancangan
dan pengimplementasian sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan
kamera DSLR.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metodologi penelitian yang akan dilakukan selama
penelitian, terdiri dari : Tahap definisi ruang lingkup, analisis masalah, analisis
kebutuhan, desain logikal, desain fisik dan integrasi dan tahap pembuatan
sistem dan pengujian.
BAB IV : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang analisis sistem, analisis masalah, tahap analisis
kebutuhan, desain logikal dan desain fisikal. Tahap analisis sistem berisi
tentang gambaran sistem yang lama dan fase definisi ruang lingkup. Tahap
analisis masalah berisi analisa sebab akibat dan gambaran umum sistem baru
yang akan dibuat. Tahap analisis kebutuhan terdiri dari pihak-pihak yang
terlibat dalam sistem dan diagram use case. Tahap desain logical terdiri dari
desain proses, desain manajemen data dan desain manajemen model. Tahap
BAB V : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini akan menjelaskan tentang implementasi sistem berdasarkan rancangan
pada BAB IV, analisa hasil yang diperoleh dari sistem serta kelebihan dan
kekurangan sistem
BAB VI : PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL
Bab ini berisi pengujian terhadap sistem yang dibuat dan dilanjutkan dengan
menganalisis hasil pengujian yang meliputi kelebihan dan kekurangan sistem
yang dibuat.
BAB VII : PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran dari implementasi
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. SPPK (Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan)
2.1.1. Definisi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Bonzek, dkk., (1980) mendefinisikan SPPK sebagai sistem
berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling
berinteraksi: sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan
komunikasi antara pengguna dan komponen SPPK lain) , sistem
pengetahuan (repositori pengetahuan domain masalah yang ada
pada SPPK entah sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem
pemrosesan masalah (hubungan antara dua komponen lainnya,
terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).
Sistem Pendukung Keputusan biasa dibangun untuk
mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi
suatu peluang. SPK lebih ditujukan untuk mendukung manajemen
dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi
yang kurang terstruktur dan kriteria yang kurang jelas ( Kusrini,
2007)
2.1.2. Fase-fase Proses Pengambilan Keputusan
1. Fase Inteligensi
Inteligensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning
(pemindaian) lingkungan, entah secara intermiten ataupun
terus menerus. Inteligensi mencakup berbagai aktivitas yang
menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang masalah.
(Bisa jadi juga meliputi monitoring hasil-hasil fase
2. Fase Desain
Penemuan atau mengembangkan dan menganalisa tindakan
yang mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman
terhadap masalah dan menguji solusi yang layak. Sebuah
model masalah pengambilan keputusan dikonstruksi, dites, dan
divalidasi.
3. Fase Pilihan
Pada tahap ini terjadi pemilihan alternatif solusi yang paling
sesuai dengan tujuan dan hasil yang diharapkan.
4. Fase Implementasi
Pelaksanaan dari keputusan yang diambil pada tahap ketiga.
Dalam pelaksanaannya perlu disusun serangkaian tindakan
yang terencana sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan
disesuaikan jika terjadi perubahan-perubahan.
2.1.3. Komponen SPPK
SPPK disusun atas beberapa komponen yaitu:
1. Subsistem Manajemen Data
Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang
berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh
perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database
(DBMS).
2. Subsistem Manajemen Model
Paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan,
statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang
memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat
lunak yang tepat.
3. Subsistem Antarmuka Pengguna
Pengguna berkomunikasi dengan SPPK melalui subsistem ini.
Pada subsistem ini dapat mendukung semua subsistem atau
dapat pula sebagai suatu komponen independen. Subsistem ini
adalah opsional, namun dapat memberikan banyak manfaat
karena memberikan inteligensi bagi tiga komponen utama.
Gambar 1.1 Skema Komponen SPPK
Decision Support Systems and Intelligent System-7th Ed.(2005)
2.2. Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique)
SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) merupakan
metode pengambilan keputusan multi kriteria yang dikembangkan oleh
Edward pada tahun 1977. Teknik pengambilan keputusan multi kriteria ini
didasarkan pada teori bahwa setiap alteratif terdiri dari sejumlah kriteria
yang memiliki nilai-nilai dan setiap kriteria memiliki bobot yang
menggambarkan seberapa penting ia dibangdingkan dengan kriteria lain.
Pembobotan ini digunakan untuk menilai setiap alternatif agar diperoleh
alternatif terbaik.
SMART merupakan metode pengambilan keputusan yang fleksibel.
SMART lebih banyak digunakan karena kesederhanaannya dalam
merespon kebutuhan pembuat keputusan dan caranya menganalisa respon.
Analisa yang terlibat adalah transparan sehingga metode ini memberikan
pemahaman masalah yang tinggi dan dapat diterima oleh pembuat
2.2.1. Proses Pemodelan metode SMART
Langkah-langkah perhitungan yang dilakukan dalam metode Simple
Multi Attribute Rating Technique (SMART):
1. Menentukan bobot dari masing-masing faktor tujuan (Goal Weight
Factor) dengan range anatara 1 hingga 10
2. Hitung Normalized Weight Factor dari setiap tujuan dengan cara
membandingkan nilai setiap bobot tujuan (Goal Weight Factor) dengan
jumlah total bobot tujuan (Total Goal Weight Factor).
Rumus menghitung Normalized Weight Factor:
� � ℎ = � �ℎ ℎ
3. Bandingkan nilai dari kriteria yang sama dari masing-masing paket. Cari
selisih nilai antara nilai tertinggi dan nilai terendahnya. Hasil selisih
dibagi dengan jumlah alternatif paket untuk menentukan interval kelas
dari masing-masing kriteria.
� � = � − � ℎ
4. Setelah mendapatkan range kelas pada setiap kriteria maka dapat
ditentukan nilai bobot pada masing-masing alternatif (interval 1-5).
5. Setelah proses no.4, masing-masing bobot diberi nilai baru yang telah
ditentukan (1 = 0 ; 2 = 0,25 ; 3 = 0,5 ; 4 = 0.75 ; 5 = 1).
6. Tentukan nilai persentase dari masing-masing alternatif dengan cara
mengalikan nilai yang didapat pada proses no.5 dengan nilai Normalized
Weight Factor. Jumlah nilai proses perkalian tersebut dan total dikalikan
100%.
7. Setelah didapatkan nilai persentase dari masing-masing alternatif, maka
dapat ditentukan rekomendasi hasil yang paling mendekati tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya, yaitu paket yang memiliki nilai persentase
yang tertinggi.
… .
2.2.2. Kelebihan Metode SMART
SMART memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan metode pengambilan keputusan lainnya yaitu
(Edward,1994):
1. Transparan
Proses dalam menganalisa alternatif dan kriteria dalam SMART
dapat dilihat oleh user, sehingga user dapat memahami
bagaimana alternatif tertentu dapat dipilih. Alasan-alasan
bagaimana alternatif itu dipilih dapat dilihat dari
prosedur-prosedur yang dilakukan dalam SMART mulai dari penentuan
kriteria, pembobotan, dan pemberian nilai pada setiap alternatif.
2. Fleksibel Pembobotan
Pembobotannya secara langsung lebih fleksibel karena user
dapat mengubah-ubah bobot kriteria yang ada sesuai dengan
tingkat kepentingan kriteria yang diinginkan.
3. Sederhana
Perhitungan pada metode SMART sangat sederhana sehingga
tidak memerlukan perhitungan matematis yang rumit yang
memerlukan pemahaman matematika yang kuat.
2.3. MySQL
MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca “mai-se-kuel” adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan dicekal.
MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat
jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Banyak
Pengguna). MySQL telah digunakan hampir semua programer apalagi
dalam pemrogaman web. Kelebihan lain dari MySQL adalah
menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Structure Query
telah distandarkan untuk semua program pengakses database seperti
Oracle, Posgres SQ1, SQL Server, dan lain-lain.
2.4. Pemrogaman PHP
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan
HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari
server-side scripting adalah sintaks atau perintah-perintah yang diberikan akan
sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML.
Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara sendiri sebagai bahasa
pemrogaman dan HTML sebagai pembangun halaman web. Tetapi tidak
seperti ASP yang juga cukup dikenal sebagai server-side scripting, PHP
merupakan software Open Source dan mampu lintas platform. PHP juga
dapat dibangun sebagai modul pada web server Apache dan sebagai
binary yang dapat berjalan sebagai CGI. PHP menawarkan koneksitas
yang baik dengan beberapa basis data, antara lain Oracle, MySQL,
mSQL, Sybase, Postgre, dBase, Velocis, FilePro, dan tak terkecuali
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang metodologi penelitian yang dilakukan dalam
melakukan penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan
SPPK ini adalah metode Framework for Application System Thinking (FAST).
Menurut Whitten (2000:183) bahwa terdapat 7 fase pengembangan dalam metode
FAST. Adapun fase-fase tersebut adalah sebagai berikut :
1. Scope Definition (Definisi Ruang Lingkup)
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti tingkat
feasibility / kemungkinan dan ruang lingkup proyek yaitu dengan
menggunakan kerangka PIECES (Performance, Information, Economics,
Control, Efficiency, Service). Hal ini dilakukan untuk menemukan inti dari
masalah-masalah yang ada (problems). Kesempatan untuk meningkatkan
kinerja organisasi (opportunity), dan kebutuhan-kebutuhan baru yang
dibebankan oleh pihak manajemen atau pemerintah (directives).
2. Problem Analysis (Analisis Masalah)
Pada tahap ini akan diteliti masalah-masalah yang muncul pada sistem yang
ada sebelumnya. Dalam hal ini yang dihasilkan dari tahapan preliminary
investigation adalah kunci utamanya. Hasil dari tahapan ini adalah
peningkatan performa sistem yang akan memberikan keuntungan dari segi
bisnis perusahaan. Hasil lain dari tahapan ini adalah sebuah laporan yang
menerangkan tentang problems, causes, effects, dan solution benefits.
3. Requirements Analysis (Analisis Kebutuhan)
Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan prioritas dari
kebutuhan-kebutuhan bisnis yang ada. Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi
data, proses dan antarmuka yang diinginkan pengguna dari sistem yang
4. Logical Design (Desain Logikal)
Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan
bisnis dari fase requirements analysis kepada sistem model yang akan
dibangun nantinya. Dengan kata lain pada fase ini akan menjawab
pertanyaan-perntanyaan seputar penggunaan teknologi (data, process,
interface) yang menjamin usability, reliability, completeness, performance
dan quality yang akan dibangun di dalam sistem.
5. Decision Analysis (Analisis Keputusan)
Pada tahap ini akan dipertimbangkan beberapa kandidat dari perangkat
lunak dan keras yang nantinya akan dipilih dan dipakai dalam implementasi
sistem sebagai solusi atas problems dan requirements yang sudah
didefinisikan pada tahapan-tahapan sebelumnya.
6. Physical Design (Desain Fisik)
Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan bisnis yang
dipresentasikan sebagai logical design menjadi physical design yang
nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat sistem yang akan
dikembangkan. Jika di dalam logical design tergantung kepada berbagai
solusi teknis, maka physical design merepresentasikan solusi teknis yang
lebih spesifik.
7. Construction and Testing (Pembuatan Sistem dan Pengujian)
Setelah membuat physical design, maka akan dimulai untuk mengkontruksi
dan melakukan tahap uji coba terhadap sistem yang memenuhi
kebutuhan-kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain. Basis data, program aplikasi dan
antarmuka akan mulai dibangun pada tahap ini. Setelah dilakukan uji coba
terhadap keseluruhan sistem, maka sistem siap untuk diimplementasikan.
Pengujian sistem dilakukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan
sistem dengan perhitungan secara manual. Selain itu pengujian juga
yaitu fotografer sebagai orang yang telah berpengalaman dalam
menggunakan kamera DSLR dan mempunyai pekerjaan dalam dunia
fotografi, penghobi sebagai orang yang telah mempunyai pengalaman
dalam menggunakan kamera DSLR namun sebatas hobi, dan pengguna baru
sebagai orang yang baru akan membeli kamera DSLR. Setelah dilakukan
pengujian, pengguna diminta mengisi kuesioner untuk mengetahui tingkat
16
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem
4.1.1. Gambaran Umum Sistem Lama
Selama ini belum ada sistem yang mendukung dalam pemilihan kamera
DSLR dan belum ada sistem yang dapat membandingkan kamera DSLR
sesuai dengan pilihan konsumen dan sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan oleh konsumen. Konsumen yang akan membeli kamera DSLR
saat ini masih manual harus mencari referensi pada internet, majalah, maupun
referensi dari teman, konsumen harus membandingkan sendiri dari referensi
yang didapat. Dengan cara tersebut konsumen dibingungkan dengan berbagai
macam spesifikasi kamera DSLR yang saat ini sedang berkembang dan
semakin banyaknya pilihan kamera DSLR dari produsen yang selalu
mengeluarkan produk baru, apalagi seorang konsumen yang masih baru
dalam dunia fotografi yang belum mengetahui spesifikasi-spesifikasi dalam
kamera DSLR, konsumen juga tidak mengetahui kriteria kamera mana yang
telah memenuhi kebutuhannya.
4.1.2. Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase)
4.1.2.1. Perumusan Masalah
Konsumen calon pembeli kamera DSLR saat ini dihadapkan
dengan banyaknya seri-seri kamera dari berbagai merk yang
sekarang telah beredar di pasaran. Masalah utama yang harus
dihadapi oleh konsumen adalah ketika konsumen akan memilih
kamera DSLR dengan kriteria-kriteria yang diinginkan dan
spesifikasi-spesifikasi apa yang dibutuhkan, konsumen harus
membandingkan secara manual dengan sumber referensi yang
minim. Dengan belum adanya sistem yang mampu memberikan
sehingga menakibatkan berbagai kesulitan. Kesulitan-kesulitan
tersebut seperti:
1. Performance : Belum adanya sistem yang mampu
membandingkan spesifikasi-spesifikasi kamera DSLR satu
dengan yang lain, sehingga pengambilan keputusan pemilihan
kamera DSLR menjadi lebih lama dikarenakan masih harus
membandingkan secara manual dan hasil yang didapat belum
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
2. Information : Membaca informasi yang berada di internet atau
membaca dari media informasi lain, maupun mendapat informasi
dari pendapat orang lain belum tentu memberikan masukan yang
tepat dalam memilih kamera DSLR dikarenakan kebutuhan
spesifikasi pada setiap pengguna berbeda.
3. Economics : Mencari informasi kamera DSLR dari media cetak
akan membuat pengeluaran tambahan bagi konsumen calon
pembeli kamera DSLR.
4. Eficiency : Membandingkan spesifikasi kamera secara manual
dari sumber-sumber informasi akan memakan banyak waktu,
karena konsumen calon pembeli kamera DSLR harus
membandingkan secara satu persatu.
5. Service : Sistem yang ada saat ini belum mampu membantu
konsumen calon pembeli kamera DSLR untuk menentukan
pilihan kamera yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.
4.1.2.2.Pernyataan Masalah
Pernyataan Masalah Solusi
Calon pembeli kamera DSLR
kesulitan dalam menentukan
pilihan kamera DSLR yang
akan dibeli.
Membuat suatu sistem yang
dapat memberikan rekomendasi
sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan
Calon pembeli kamera DSLR
kesulitan dalam mendapatkan
informasi spesifikasi kamera
DSLR.
Membuat sistem informasi
berbasis web yang dapat
memberikan informasi
spesifikasi-spesifikasi kamera
DSLR
Tabel 2.2. Pernyataan Masalah
4.2.Analisa Masalah (Problem Analysis)
4.2.1. Analisis Sebab Akibat (cause-effect analysis)
ANALISIS PENYEBAB DAN AKIBAT
TUJUAN MEMPERBAIKI SISTEM
Masalah Penyebab dan
Akibat
Tujuan Sistem Batasan
sesuai dengan
Tabel 2.3 Analisis Sebab Akibat
4.2.2. Gambaran Umum Sistem Baru
Di dalam sistem yang akan dibuat terdapat 2 pihak yang akan terlibat yaitu
Administrator sistem dan User yaitu calon pembeli kamera DSLR.
Adminitrator nantinya akan bertugas mengelola sistem yang mencakup
Administrator, maka Administrator harus login terlebih dahulu menggunakan
Username dan password. Jika bisa melewati sistem login, maka
Administrator telah bisa mengelola data-data yang digunakan oleh sistem.
Administrator bisa melihat, menambah, memperbarui, serta menghapus data.
Sistem menyediakan form yang digunakan oleh Administrator untuk
mengelola data. Semua data yang digunakan oleh sistem digunakan oleh
sistem akan disimpan dalam database.
User didalam sistem ini dapat mencari data-data spesifikasi kamera
DSLR berdasarkan merk dan seri kamera untuk mendapatkan informasi
kamera yang diharapkan. Jika User ingin membandingkan kamera DSLR
maka User dapat memilih kamera DSLR yang akan dibandingkan, kemudian
sistem akan menghitung kelebihan-kelebihan dari masing-masing kamera
DSLR yang telah dipilih. Selanjutnya sistem akan memberikan hasil
rekomendasi kamera DSLR yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang
diberikan oleh User.
Dalam memberikan rekomendasi, sistem yang dibuat menggunakan
metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART). Sistem yang
akan dibangun berbasis web menggunakan bahasa pemrogaman PHP, dan
menggunakan MySQL sebagai basis data.
4.3.Analisis Kebutuhan (requirement analysis)
4.3.1. Pihak Yang Terlibat dalam Sistem
Pihak yang terlibat dalam sistem ini adalah :
1. Administrator, adalah orang yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk mengelola sistem. Tugas utama dari
Administrator adalah mengelola data-data yang dibutuhkan
sistem.
2. User, adalah orang atau sekelompok orang yang ingin mencari
rekomendasi dalam memilih kamera DSLR yang akan dibeli. User
dapat mengakses data spesifikasi kamera DSLR, data detail
kamera DSLR ataupun mencari rekomendasi kamera DSLR yang
4.3.2. User Case Diagram
4.3.2.1. Use Case Diagram Sistem
SPPK Pemilihan Kamera DSLR
Login
Logout
Kelola Data Merk Kamera DSLR
Kelola Data Tipe Kamera DSLR
Kelola Data Spesifikasi Kamera DSLR
Kelola Data Detail Kamera DSLR
Kelola Data Kriteria Kamera DSLR Administrator
<<depends on>>
SPPK Pemilihan Kamera DSLR
Lihat Data Spesifikasi Kamera DSLR
Lihat Data Detail Kamera DSLR
User
Rekomendasi Pemilihan Kamera DSLR
Gambar 4.3 Use Case User
4.3.2.2. Paket Use Case Kelola Data Detail Kamera DSLR
Paket Kelola Data Detail Kamera DSLR
Lihat Data Detail Kamera DSLR
Masukan Data Detail Kamera DSLR
Ubah Data Detail Kamera DSLR
Hapus Data Detail Kamera DSLR Administrator
4.3.2.3. Paket Use Case Kelola Data Tipe Kamera DSLR
Paket Use Case Kelola Data Tipe Kamera DSLR
Lihat Data Tipe Kamera DSLR
Masukan Data Tipe Kamera DSLR
Ubah Data Tipe Kamera DSLR
Hapus Data Tipe Kamera DSLR Administrator
Gambar 4.5 Use Case Kelola Data Tipe Kamera
4.3.2.4. Paket Use Case Kelola Data Spesifikasi Kamera DSLR
Paket Use Case Kelola Data Spesifikasi Kamera DSLR
Lihat Data Spesifikasi Kamera DSLR
Masukan Data Spesifikasi Kamera DSLR
Ubah Data Spesifikasi Kamera DSLR
Hapus Data Spesifikasi Kamera DSLR Administrator
4.3.2.5. Paket Use Case Kelola Data Merk Kamera DSLR
Paket Use Case Kelola Data Merk Kamera DSLR
Lihat Data Merk Kamera DSLR
Masukan Data Merk Kamera DSLR
Ubah Data Merk Kamera DSLR
Hapus Data Merk Kamera DSLR Administrator
Gambar 4.7 Use Case Kelola Data Merk
4.3.2.6. Paket Use Case Kelola Data Kriteria Kamera DSLR
Paket Use Case Kelola Data Kriteria Kamera DSLR
Lihat Data Kriteria Kamera DSLR
Ubah Data Kriteria Kamera DSLR
Administrator
4.3.2.7. Paket Use Case Rekomendasi Kamera DSLR
Paket Rekomendasi Pemilihan Kamera DSLR
User
Pilih Kamera DSLR
Pilih Kriteria dan Bobot
Lihat Hasil Rekomendasi <<depends on>>
<< depends on>>
Gambar 4.9 Use Case Mencari Rekomendasi
4.3.3. Ringkasan Use Case
Kode Use Case Deskripsi
UC-01 Login Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor memasukan Username dan
password untuk masuk ke dalam sistem.
UC-02 Lihat data detail
kamera DSLR
Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor dapat melihat data detail kamera
DSLR yang sudah ada dalam sistem
UC-03 Masukan data detail
kamera DSLR
Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor dapat memasukan atau
menambahkan data detail kamera DSLR ke dalam
UC-04 Ubah data detail
kamera DSLR
Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor dapat memperbarui data detail
kamera DSLR yang sudah ada dalam sistem
UC-05 Hapus data detail
DSLR yang ada dalam sistem
UC-07 Masukan data merk
kamera DSLR
Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor dapat memasukan atau
menambah data merk kamera DSLR ke dalam
sistem
UC-08 Ubah data merk
kamera DSLR
Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor dapat memperbarui data merk
kamera DSLR yang ada dalam sistem
UC-09 Hapus data merk
kamera DSLR
Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor dapat menghapus data merk yang
ada dalam sistem
UC-10 Lihat data tipe
kamera DSLR
Aktor: Admin, User
Deskripsi: Aktor dapat melihat data tipe kamera
DSLR yang ada dalam sistem
UC-11 Masukan data tipe
kamera DSLR
Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor dapat memasukan atau
menambah data tipe kamera DSLR ke dalam sistem
UC-12 Ubah data tipe
kamera DSLR
Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor dapat memperbarui data tipe
kamera DSLR yang ada dalam sistem
UC-13 Hapus data tipe
kamera DSLR
Deskripsi: Aktor dapat menghapus data tipe yang
ada dalam sistem
UC-14 Lihat data spesifikasi
kamera DSLR
Aktor: Admin, User
Deskripsi: Aktor dapat melihat data spesifikasi
kamera DSLR yang ada dalam sistem
UC-15 Masukan data
spesifikasi kamera
DSLR
Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor dapat memasukan atau
menambah data spesifikasi kamera DSLR yang ada
dalam sistem
UC-16 Ubah data spesifikasi
kamera DSLR
Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor dapat memperbarui data
spesifikasi kamera DSLR yang ada dalam sistem
UC-17 Hapus data
spesifikasi kamera
DSLR
Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor dapat menghapus data spesifikasi
kamera DSLR yang ada dalam sistem
UC-18 Lihat data kriteria
kamera DSLR
Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor dapat melihat data kriteria kamera
DSLR dalam sistem
UC-19 Perbarui data kriteria
kamera DSLR
Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor dapat memperbarui data deskripsi
kriteria kamera DSLR yang telah tersimpan dalam
sistem
UC-20 Logout Aktor: Admin
Deskripsi: Aktor keluar dari sistem
UC-21 Pilih kamera DSLR Aktor: User
Deskripsi: Aktor dapat menyeleksi tipe kamera
DSLR yang akan dijadikan alternatif
UC-22 Pilih Kriteria dan
Bobot
Aktor: User
Deskripsi: Aktor dapat menentukan kriteria dan
UC-23 Lihat hasil
rekomendasi
Aktor: User
Deskripsi: Aktor dapat melihat hasil rekomendasi
kamera DSLR dari perhitungan berdasarkan nilai
4.4. Desain Logikal (logical design)
4.4.1. Desain Proses
4.4.1.1. Diagram Berjenjang (Decompotition Diagram)
1.1
4.4.1.2. Diagram Konteks (Context Diagram)
Administrator User
Username, Password, Data Merk, Data spesifikasi,
Data Tipe, Data Kriteria, Data Detail
SPPK
Pemilihan Kamera DSLR
Data Merk, Data spesifikasi,
Data Kriteria, Data Tipe, Data Detail
Data Merk, Data Tipe, Data Kriteria,
Data Bobot
Data Merk, Data Tipe, Data Spesifikasi,
Data Detail, Hasil Perhitungan 0
4.4.1.3. Diagram Konteks (Context Diagram)
4.4.1.3.1. Diagram Aliran Data Level 1
Kriteria F6
Detail F5
Spesifikasi F4
Merk_Kamera F2
Kamera F3
Login F1
Administrator
Data Merk
Data Tipe
Data Detail
Data Kriteria Data User
Data Spesifikasi
User Data Merk
Data Tipe
Data Spesifikasi
Data Detail
Data Kriteria
Subsistem Subsistem
4.4.1.3.2. Diagram Aliran Data Level 2 Proses 1
4.4.1.3.3. Diagram Aliran Data Level 2 Proses 2
Gambar 4.14 Diagram Aliran Data Level 2 Proses 2
4.4.1.3.4. Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.2
Administrator
4.4.1.3.5. Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.3
Gambar 4.16 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.3
4.4.1.3.6. Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.4
Administrator
4.4.1.3.7. Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.5
Administrator
Lihat Data Detail Kamera
Pemasukan Data Detail Kamera
Perubahan Data Detail Kamera
Penghapusan Data Detail Kamera
Detail F5
1.5.1
1.5.2
1.5.3
1.5.4
Data Detail Kamera Data Detail Kamera
Data Detail Kamera Data Detail Kamera
Gambar 4.18 Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.5
4.4.1.3.8. Diagram Aliran Data Level 3 Proses 1.6
Administrator
Lihat Data Kriteria
Perubahan Data Kriteria
Kriteria F6
1.2.1
1.2.3
Data Kriteria
Data Kriteria
4.4.1.3.9. Diagram Aliran Data Level 3 Proses 2.2
User
Pilih Kamera
Pilih Kriteria dan Bobot
Lihat Hasil Rekomendasi
1.2.1
1.2.2
1.2.3
Kriteria F6
Spesifikasi F4
Merk_Kamera F2
Detail F5
Kamera F3
Data Merk Kamera
Data Tipe Kamera
Data Spesifikasi Kamera
Data Detail Kamera
Data Kriteria
4.4.2. Desain Manajemen Data
Normalisasi Database
1. Sudah memenuhi bentuk First Normal Form (1NF) karena semua table tidak
ada setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dan tidak
ada pengulangan grup atribut dalam baris.
2. Belum memenuhi bentuk Second Normal Form (2NF) karena pada entity
hitungan attribute utilitySkor, normalisasiSkor, Kategori_Nilai,
Hasil_Akhir bergantung pada atribut id_kamera, id_kriteria, dan skenario.
ID_KAMERA, ID_KRITERIA, SKENARIO UTILITYSKOR,
NORMALISASISKOR, KATEGORINILAI, HASIL_AKHIR.
3. Belum memenuhi bentuk Third Normal Form (3NF) karena masih
bengantung pada pada attribute bukan kunci, maka table hitungan
dipecah/dikelompokkan menjadi 2 tabel, yaitu table hitungan dan table
hasil_akhir. Pada tabel hasil_akhir attribute hasil bergantung pada
id_kamera dan scenario. Pada tabel hitungan attribute hasil_akhir
dihilangkan.
1. ID_KAMERA, SKENARIO HASIL
2. ID_KAMERA, ID_KRITERIA, SKENARIO UTILITYSKOR,
NORMALISASISKOR, KATEGORINILAI, HASIL_AKHIR
4.4.2.3.Desain Fisikal
4.4.2.3.1. Tabel Kamera
Tabel 2.17 Tabel Kamera
Nama Kolom Tipe Data
ID INT(8)
Merk_Kamera VARCHAR(15)
4.4.2.3.2. Tabel Spesifikasi
Nama Kolom Tipe Data
ID_Spesifikasi INT(11)
ID_Merk INT(11)
ISO_Max INT(30)
Shutter_Speed_Max VARCHAR(20)
Resolusi_Video VARCHAR(20)
Continous_Drive INT(20)
Resolusi_Foto INT(5)
Titik_Fokus INT(15)
Sensor_Size VARCHAR(30)
Kelas VARCHAR (30)
Battery_Life INT(10)
Tabel 2.18 Tabel Spesifikasi
4.4.2.3.3. Tabel Merk_Kamera
Nama Kolom Tipe Data
Nama_Merk VARCHAR(30)
Tabel 2.19 Tabel Merk_Kamera
4.4.2.3.4. Tabel Kriteria
Nama Kolom Tipe Data
ID_Kriteria INT(8)
Kriteria VARCHAR(30)
Deskripsi TEXT
Tabel 2.20 Tabel Kriteria
4.4.2.3.5. Tabel Login
Nama Kolom Tipe Data
Username VARCHAR(30)
Password VARCHAR(50)
4.4.2.3.6. Tabel Hitungan
Nama Kolom Tipe Data
ID_Spesifikasi INT(10)
ID_Kriteria INT(11)
skenario INT(10)
normalisasi_skor INT(11)
utility_skor FLOAT()
Kategori_Nilai VARCHAR(15)
Tabel 2.22 Tabel Hitung
4.4.2.3.7. Tabel Detail
Nama Kolom Tipe Data
ID_Merk VARCHAR(11)
Nama_Detail VARCHAR(100)
Data_Detail VARCHAR(100)
Tabel 2.23 Tabel Detail
4.4.2.3.8. Tabel Hasil_Akhir
Nama Kolom Tipe Data
ID_Merk INT(10)
Skenario INT(10)
Hasil DECIMAL(10,2)
Tabel 2.24 Tabel Detail
4.4.2.3.8. Tabel Fitur
Tabel 2.24 Tabel Fitur
4.4.3. Desain Manajemen Model
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan Kamera DSLR
ini menggunakan metode Simple Multi Attribute Rating Technique Kode_Fitur VARCHAR(30)
(SMART) dalam menentukan hasil rekomendasi pemilihan kamera
DSLR yang akan dibeli oleh calon pembeli kamera DSLR.
4.4.3.1. Kriteria dan Tujuan
Kriteria-kriteria yang digunakan dalam menentukan rekomendasi
pemilihan kamera DSLR adalah
1. Resolusi Foto untuk mendapatkan kamera DSLR dengan resolusi
tertinggi untuk pengguna yang membutuhkan kamera DSLR
dengan foto yang detail dan membutuhkan perbesaran foto yang
lebih.
2. ISO Maksimum untuk mendapatkan kamera DSLR dengan ISO
maksimal paling tinggi sehingga mendapatkan kamera DSLR
yang mempunyai kemampuan sensor lebih sensitif terhadap
cahaya untuk pengguna yang akan membutuhkan kamera untuk
memotret dalam keadaan lowlight.
3. Sensor Size untuk mendapatkan kamera DSLR dengan ukuran
sensor paling besar sehingga mendapatkan kemampuan
penangkapan cahaya yang lebih tajam dan tahan terhadap noise.
4. Titik Fokus untuk mendapatkan kamera DSLR yang mempunyai
titik fokus terbanyak sehingga area pencarian fokus yang didapat
lebih luas dan membantu mempermudah pengguna untuk mencari
titik fokus yang lebih cepat dan akurat.
5. Shutter Speed Maksimal untuk mendapatkan kamera DSLR
dengan shutter speed maksimal paling cepat sehingga
mendapatkan kamera DSLR dengan kemampuan untuk memotret
objek yang bergerak cepat agar dapat freeze dan tidak blur.
6. Continous Drive untuk mendapatkan kamera DSLR dengan
Continous Drive fps paling tinggi sehingga ketika menggunakan
untuk memotret secara berlanjut, pengguna dapat memotret
7. Resolusi Video untuk mendapatkan kamera DSLR dengan
resolusi video tertinggi sehingga mendapatkan kualitas video
yang yang tajam dan halus.
8. Kelas untuk mendapatkan kamera DSLR dengan kelas tertinggi
sehingga mendapatkan build quality terbaik sesuai dengan tujuan
penggunaan kamera DSLR oleh pengguna.
9. Ketahanan Baterai untuk mendapatkan kamera DSLR dengan
baterai terkuat, sehingga mendapatkan kamera DSLR yang dapat
memotret frame terbanyak dalam satu kali pengisian. Data yang
digunakan adalah data yang telah diuji oleh CIPA.
4.4.3.2. Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan dilakukan menggunakan metode
Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) pada data-data
kamera DSLR yang telah diseleksi oleh User. Proses seleksi
dilakukan dengan mencari alternative kamera DSLR mana saja yang
akan dipilih melalui input pencarian oleh User. Sebagai contoh, User
mencari kamera DSLR yang memiliki Resolusi Video 1080p, Size
Sensor APS-C, Resolusi Foto 16,2 – 19,2MP, maka tipe kamera yang
akan tampil adalah Nikon D7000, Canon 550D, Nikon D5100, Canon
7D, Canon 60D. Dari hasil pencarian tesebut maka User dapat
memilih kamera DSLR apa saja yang akan dijadikan alternative, User
dapat memilih semua hasil atau hanya beberapa.
Setelah itu di halaman selanjutnya maka User akan diberikan pilihan
kriteria-kriteria apa saja yang akan digunakan, User akan mengisikan
bobot pada setiap kriteria-kriteria tersebut. Selanjutnya sistem akan
menghitung untuk pengambilan keputusan menggunakan metode
SMART.
Dari contoh pencarian diatas, maka tipe kamera DSLR yang akan di
Canon 7D, Canon 60D. Kemudian sebagai contohnya User memilih
kriteria Resolusi Foto, Resolusi Video, ISO, Jumlah titik fokus, dan
Kelas.
Kelas Advanced
Semi-Advanced
Semi-Advanced
Advanced Advanced
Langkah-langkah perhitungan dengan metode SMART :
1. Menentukan bobot dari masing-masing faktor tujuan (Goal
Weight Factor) dengan interval nilai bobot antara 1-10.
Goal Number Goal Name Goal Weight
Factor
1 Memaksimalkan jumlah pixel 10
2 Memaksimalkan kualitas video 5
3 Memaksimalkan kemampuan sensor
untuk menangkap cahaya
6
4 Memaksimalkan jumlah titik fokus 9
5 Memaksimalkan built quality 8
Total 38
2. Menghitung Normalized Weight Factor dari setiap tujuan dengan
cara membandingkan nilai setiap bobot faktor tujuan (goal weight
Perhitungan normalisasi bobot masing-masing faktor tujuan
adalah sebagai berikut:
Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan jumlah
pixel :
� = ℎ
= = .
Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan kualitas video :
� =
= = .
Normalisasi faktor tujuan memaksimalkan kemampuan sensor menangkap cahaya :
� = Faktor tujuan memaksimalkan kemampuan sensor
= = .
Normalisasi faktor tujuan memaksimalkan jumlah titik fokus:
� = Faktor tujuan memaksimalkan jumlah titik fokus
= = .
Normalisasi faktor tujuan memaksimalkan kualitas kamera
� =
Goal
1 Memaksimalkan jumlah pixel 10 .
2 Memaksimalkan kualitas
video
5 .
3 Memaksimalkan kemampuan
sensor untuk menangkap
cahaya
6 .
4 Memaksimalkan jumlah titik
fokus
9 .
5 Memaksimalkan built quality 8 .
Total 38 1
3. Sistem menghitung normalisasi skor kriteria pada masing-masing
alternative. Perhitungan normalisasi didapat dengan menentukan
interval kelas masing-masing kriteria. Interval kelas didapat
dengan mencari selisih nilai terkecil dengan nilai terbesar dari
masing-masing kriteria kemudian dibagi skala yang digunakan.
Kriteria Resolusi Foto:
� = �� � � � −�� � � � �
� = , −
� = ,
Jenis Normalisasi Skor
16 <= x <= 16,4 1
16,4 < x <= 16,8 2
17,2 < x <= 17,6 4
17,6 < x <= 18 5
Normalisasi Kriteria Resolusi Video
Jenis Normalisasi Skor
None 1
720p 2
1080p 3
2K 4
4K 5
Normalisasi Kriteria Jumlah Titik Fokus
� = −
� = −
� = 6
Jenis Normalisasi Skor
9 <= x <= 15 1
15 < x <= 21 2
21 < x <= 27 3
27 < x <= 33 4
33 < x <= 43 5
Normalisasi Kriteria ISO
� = −
� = 2560
Jenis Normalisasi Skor
12800 <= x <= 15360 1
15360 < x <= 17920 2
17920 < x <= 20480 3
23040 < x <= 25600 5
Normalisasi Kriteria Kelas
Jenis Normalisasi Skor
Entry-Level 1
Semi-Advanced 2
Advanced 3
Semi-Professional 4
Professional 5
4. Melakukan konversi normalisasi nilai kedalam utility score 0
hingga 1
Normalisasi Skor Utility Score
Dari data tabel diatas maka diperoleh utility score untuk nilai kriteria dari
masing-5. Sistem mengevaluasi hasil final dari setiap alternative. Dengan
cara mengalikan utility score dengan normalisasi bobot faktor
tujuan kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan hasil final.
4.5. Desain Fisikal (Physical design)
4.5.1. Desain Manajemen Dialog
4.5.1.1. Halaman Utama User
Gambar 4.23 Interface Halaman User
4.5.1.2.Halaman Lihat Data Spesifikasi Kamera DSLR
Gambar 4.24 Interface Lihat Data Kamera
4.5.1.3.Halaman Lihat Data Detail Kamera DSLR
Gambar 4.25 Interface Lihat Data Detail Kamera DSLR
4.5.1.4.Halaman Pilih Kamera DSLR
4.5.1.5.Halaman Pilih Kriteria dan Bobot
Gambar 4.27 Interface Pilih Kriteria dan Bobot
4.5.1.6. Halaman Lihat Hasil Rekomendasi
4.5.1.7. Halaman Login Administrator
Gambar 4.29 Interface Login Administrator
4.5.1.8.Halaman Utama Administrator
Gambar 4.30 Interface Halaman Home Administrator
4.5.1.9.Halaman Masukan Data Kamera
4.5.1.10.Halaman Kelola Merk Kamera DSLR
Gambar 4.32 Interface Kelola Merk Kamera DSLR
4.5.1.11.Halaman Kelola Data Kamera DSLR
4.5.1.12.Halaman Lihat Detail Administrator
Gambar 4.34 Interface Lihat Detail Administrator
4.5.1.13.Halaman Ubah Data Kamera DSLR
4.5.1.14.Halaman Lihat Data Kriteria
Gambar 4.36 Interface Lihat Data Kriteria
4.5.1.15.Halaman Perbarui Deskripsi Kriteria
57
BAB V
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1. Kebutuhan Perancangan Sistem
Kebutuhan dalam mengimplementasikan rancangan sistem pendukung
pengambilan keputusan pemilihan kamera DSLR ini adalah:
5.1.1. Hardware
1. Prosesor : Intel Core i5-3317U 1.7GHz
2. Memori : 4 GB
3. Graphic Card : Nvidia Geforce 740M 2GB
4. Storage : 500 GB
5.1.2. Software
1. IDE Netbeans 8.0.2
Sebagai IDE (Integrated Development Environment) untuk
membuat atau mengembangkan perangkat lunak (software).
2. MySQL Database
Sebagai aplikasi untuk membuat rancangan basis data.
5.2. Implementasi Manajemen Data
Manajemen data ditangani dengan basis data dengan nama “skripsi”
CREATE DATABASE skripsi;
Didalam basis data tersebut terdapat table-tabel yang digunakan untuk
menyimpan data diantaranya:
5.2.1. Tabel Merk_Kamera
Nama Kolom Tipe Data
Nama_Merk VARCHAR(30)
CREATE TABLE `merk_kamera` (
`Nama_Merk` varchar(30) NOT NULL, PRIMARY KEY (`Nama_Merk`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
5.2.2. Tabel Kamera
CREATE TABLE `kamera` (
`ID` int(8) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `Merk_Kamera` varchar(15) DEFAULT NULL, `Tipe_Kamera` varchar(15) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`ID`),
KEY `Merk_Kamera` (`Merk_Kamera`), CONSTRAINT `Merk_Kamera` FOREIGN KEY (`Merk_Kamera`) REFERENCES `merk_kamera` (`Kode_Merk`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=66 DEFAULT
CHARSET=latin1;
5.2.3. Tabel Spesifikasi
Nama Kolom Tipe Data
ID_Spesifikasi INT(11)
ID_Merk INT(11)
ISO_Max INT(10)
Shutter_Speed_Max VARCHAR(20)
Resolusi_Video VARCHAR(20)
Continous_Drive INT(20)
Resolusi_Foto INT(5)
Titik_Fokus INT(15)
Sensor_Size VARCHAR(30) Nama Kolom Tipe Data
ID INT(8)
Merk_Kamera VARCHAR(15)
Tipe_Kamera VARCHAR(15)
Kelas VARCHAR (30)
Battery_Life INT(10)
Tabel 5.3 Tabel Spesifikasi
CREATE TABLE `spesifikasi` (
`ID_Spesifikasi` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `ID_Merk` int(11) DEFAULT NULL,
`Resolusi_Foto` float DEFAULT NULL, `ISO_Max` int(30) DEFAULT NULL,
`Sensor_Size` varchar(30) DEFAULT NULL, `Titik_Fokus` int(15) DEFAULT NULL,
`Shutter_Speed_Max` varchar(20) DEFAULT NULL, `Continous_Drive` int(20) DEFAULT NULL,
`Resolusi_Video` varchar(20) DEFAULT NULL, `Kelas` varchar(30) DEFAULT NULL,
`Battery_Life` int(10) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`ID_Spesifikasi`), KEY `ID_Merk2` (`ID_Merk`),
CONSTRAINT `ID_Merk2` FOREIGN KEY (`ID_Merk`) REFERENCES `kamera` (`ID`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=47 DEFAULT
CHARSET=latin1;
Tabel 5.4 Tabel Detail
CREATE TABLE `detail` (
`ID_Merk` int(11) DEFAULT NULL,
`Nama_Detail` varchar(100) DEFAULT NULL, `Data_Detail` varchar(100) DEFAULT NULL, KEY `ID_Merk1` (`ID_Merk`),
KEY `NamaDetail` (`Nama_Detail`),
CONSTRAINT `ID_Merk1` FOREIGN KEY (`ID_Merk`) REFERENCES `kamera` (`ID`),
CONSTRAINT `NamaDetail` FOREIGN KEY
5.2.5. Tabel Kriteria
Nama Kolom Tipe Data
ID INT(8)
Kriteria VARCHAR(30)
Deskripsi TEXT
Tabel 5.5 Tabel Kriteria
CREATE TABLE `kriteria` (
`ID` int(8) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `Kriteria` varchar(30) DEFAULT NULL, `Diskripsi` text,
PRIMARY KEY (`ID`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=10 DEFAULT
CHARSET=latin1;
CREATE TABLE `hitungan` (
`skenario` int(11) DEFAULT NULL, `id_merk` int(11) DEFAULT NULL, `id_kriteria` int(11) DEFAULT NULL, `normalisasi_skor` int(11) DEFAULT NULL, `utility_skor` float DEFAULT NULL,
`Kategori_Nilai` varchar(30) DEFAULT NULL, KEY `idspek` (`id_merk`),
KEY `idkrit` (`id_kriteria`),
CONSTRAINT `idkrit` FOREIGN KEY (`id_kriteria`) REFERENCES `kriteria` (`ID_Kriteria`),
CONSTRAINT `idmerk` FOREIGN KEY (`id_merk`) REFERENCES `kamera` (`ID`)