• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERIMAAN REMAJA TERHADAP PROMOSI PARIWISATA DALAM FILM “5CM” (studi kualitatif dengan menggunakan metode reception analysis untuk mengetahui penerimaan remaja terhadap unsur pariwisata dalam film 5cm).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERIMAAN REMAJA TERHADAP PROMOSI PARIWISATA DALAM FILM “5CM” (studi kualitatif dengan menggunakan metode reception analysis untuk mengetahui penerimaan remaja terhadap unsur pariwisata dalam film 5cm)."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MEMPEROLEH GELAR SARJANA FISIP UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Oleh :

ANDYNAR PRISTASIA 0943010065

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

mengeta hui pener imaan r emaja ter hadap unsur par iwisata dalam film 5cm)

Disusun Oleh

ANDYNAR PRIST ASIA 0943010065

Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujia n Seminar Skr ipsi

Mengetahui Pembimbing Uta ma

Z. Abidin Achmad, M.Si.M.Ed NPT. 3. 7305 99. 0170.1

Mengetahui D E K A N

(3)

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Penerimaan remaja terhadap promosi pariwisata dalam film “5cm”. Penulis meyampaikan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesain proposal skripsi ini.

Terima kasih, kepada:

1. Allah SWT. Karena telah melimpahkan segala karuniaNYA, sehingga penulis mendapatkan kemudahan, kelancaran serta diberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik. 2. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto MP. Selaku Rektor UPN “Veteran” Surabaya 3. Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UPN “Veteran” Jawa Timur

4. Juwito, S.Sos, Msi. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi. 5. Saifuddin Zuhri. Msi. Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi.

6. Z. Abidin Achmad, M.Si.M.Ed. Selaku Dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan dorongan demi terselesaikannya penyusunan Skripsi ini.

7. Dosen-dosen Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu dan dorongan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Ucapan terimakasih khusus kepada :

1. Penulis mengucapkan terimakasih yang tiada tara untuk Papa dan Mama tercinta, Ir. Edy Purwodarminto MM. dan Soenaryati S.sos yang selalu menyebut nama peneliti disetiap sujud dan doanya, memberikan dukungan moril serta materil, kasih dan sayang serta cinta yang tidak pernah putus. “Mom, Dad I’ll make you pround of me…”

(4)

punya. Terimakasih untuk doanya yang tidak pernah putus untuk peneliti, memberikan dukungan serta selalu berdoa agar peneliti mendapatkan nilai yang sempurna.

4. Terimakasih untuk seluruh keluarga besar Banyuwangi dan Keluarga besar Kudus yang memberikan restu, doa dan dukungannya.

5. Terimakasih untuk sahabat-sahabatku Melati, Rahma, Rendy, Ijonk, Mama Ciprut, Nana, Vita, Uncu yang selalu memberikan semangat serta memberikan tawa, canda, cerita, dan kenangan manis.

6. Terimakasih untuk Rio Riskiawan yang selalu ada untuk penulis, selalu mendukung penulis, mau mendengarkan celotehan penulis serta sabar menghadapi penulis.

7. Peneliti mengucapkan selamat dan terimakasih untuk teman teman seperjuanganku Uky, Rahma, Ciprut, dan seluruh angkatan Ikom 09 yang sudah berhasil lulus di tahun ini.

8. Untuk para informanku Dio, Nur, Ajeng, Via, Yuni kalian berjasa sekali. Juga untuk Ferly yang sudah memberikan semangat untuk peneliti.

9. Terimakasih untuk seluruh pihak-pihak yang telah membantu peneliti, maaf tidak bisa disebutkan satu persatu.

10. Yang terakhir, ucapan terimakasih untuk sepeda motor, mobil, mp3, Black berry, Nokia, laptop, serta anak-anak sapiku yang selalu mendukung serta menopang semua kegiatanku untuk menyelesaikan skripsi.

(5)

SURABAYA, JULI 2013

(6)

LEMBAR PE NGESAHAN ... ii

LEMBAR PE RSETUJ UAN ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PE NGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJ IAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 8

2.2 Landasan Teori ... 11

2.2.1 Film merupakan Komunikasi Massa ... 11

2.2.2 Pariwisata ... 13

2.2.2.1 Bentuk-bentuk wisata ... 13

(7)

2.2.4 Film 5CM ... 24

2.2.5 Model Uses and Gratification Theory ... 26

2.2.6 Reception Analisis ... 28

2.3 Kerangka Berpikir ... 31

BAB III METODE PE NELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Definisi Penelitian ... 33

3.2.1 Penerimaan ... 33

3.2.2 Promosi Pariwisata ... 34

3.3 Lokasi Penelitian ... 35

3.4 Narasumber dan teknik penarikan informasi ... 35

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 37

3.6 Metode analisis data ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 40

4.1.1 Gambaran Umum Remaja ... 40

(8)

4.4.1 Unsur yang ada di film 5cm ... 47

4.4.2 Adegan yang merupakan klimaks dari film 5cm ... 48

4.4.3 Pro dan Kontra film 5cm. ... 50

4.4.3.1 Pro Film 5cm. ... 51

4.4.3.2 Kontra ... 53

4.5 Interpretasi Informan Terhadap Pariwisata ... 54

4.5.1 Pariwisata Indonesia ... 54

4.5.2 Film 5cm Sebagai Promosi Pariwisata ... 56

4.6 Realitas Film 5cm ... 58

4.6.1 Adegan arial mengalami Hipotermia ... 59

4.6.2 Adegan Ian Terkena Batu yang Turun dari atas Gunung. ... 59

4.6.3 Adegan Beberapa orang menangis di Makam ... 61

4.7 Pengalaman Pendakian Semeru Penonton Film 5cm ... 62

4.7.1 Lamanya pendakian ... 63

4.7.2 Lautan Pasir ... 64

4.7.3 Sumber mani ... 65

4.7.4 Oro-oro Ombo. ... 66

(9)
(10)

PROMOSI PARIWISATA DALAM FILM 5CM

Penelitian ini menggunakan riset kualitatif melalui unit analisis reception yang meneliti unsur promosi pariwisata yang ada di dalam film 5cm. penelitian ini menggunakan remaja sebagai objek dari penelitian. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan diskusi kelompok atau FGD.

Film 5 cm bertemakan persahabatan, pariwisata, petualangan dan cinta . Di dalam film ini memberikan dampak pada pariwisata Indonesia khususnya Gunung Semeru, karena membawa peningkatan pendaki gunung semeru sebanyak 100 persen.

(11)

PROMOTION TOURISM FROM 5CM MOVIE.

This research is make use kualitatif metode make analysis reception for research promotion tourism element that from 5cm movie. This research use teenage as object from research. Metode research use group dircuse or Focus Group Discusion. FGD

5cm movie have as a theme friendship , adventure, tourisem, and love. In this movie give positive impact for torisem Indonesia expecially for tourisem in Semeru mountain in East java, because give one hundred persen climbs to climbing Semeru mountain.

(12)

1.1Lata r Belakang Masalah

Industri pariwisata Indonesia ibarat pohon baru tumbuh dan mencoba untuk berkembang. Dibuktikan dengan makin banyaknya hotel, pendidikan ketrampilan untuk keperluan tersebut, dan sudah mulai luasnya jangkauan transportasi menuju berbagai daerah di Indonesia.berkembangnya pariwisata Indonesia juga diharapkan dapat meningkatkan devisa Negara.

Namun dalam prakteknya masih ada beberapa yang harus diperhatikan dalam memajukan pariwisata Indonesia seperti promosi pariwisata harus dilaksanakan sebesar-besarnya dan sekreatif mungkin,agar mampu memikat minat wisatawan asing serta domestic.

Pemeliharaan tempat pariwisata juga harus diperhatikan, karena tidak jarang ditemukan bahwa banyak tempat wisata yang bagus dan berpotensi namun pengelolaannya tidak baik sehingga terlihat kotor, kumuh bahkan tidak terawat. Kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam kegiatan kepariwisataan perlu makin ditingkatkan melalui penyuluhan dan pembinaan kelompok seni budaya, industri, serta upaya lain untuk meningkatkan kualitas kebudayaan dan daya tarik wisatawan.

(13)

terhadap tiga hal,yaitu : Missi(mission), Sasaran (Goals), dan Tujuan (Objective). Rumusan terhadap missi sangat diperlukan sebab misi merupakan acuan terhadap apa yang hendak dicapai dalam pengembangan pariwisata yang dilakukan. Namun dengan semakin canggihnya alat komunikasi serta teknologi, promosi pariwisata juga bisa dilakukan dengan media massa

Menurut pengamatan peneliti, saat ini media massa mampu menjadi suatu alat untuk mempromosikan sesuatu kepada masyarakat, contohnya adalah media film. Film menjadi salah satu bagian dari kehidupan sosial masyarakat dan memiliki pengaruh yang cukup besar. Film mampu menyampaikan suatu pesan secara langsung, mudah dimengerti dan pada akhirnya menjadi inspirasi bagi penontonnya. Film tidak hanya menyuguhkan sebuah cerita saja, namun juga menambahkan unsur sound / suara / musik yang semakin menambahkan efek pada adegan tertentu untuk menggiring emosi penonton masuk lebih dalam pada alur ceritanya. Film juga menawarkan gambar gambar apik yang dibalut dengan pencahayaan serta pemandangan yang luar biasa sehingga penontonnya enggan untuk melewatkan adegan peradegan.

Namun film juga memiliki kekurangan, seperti terbatasnya waktu yang dimiliki sehingga tidak bisa menceritakan sebuah kisah secara utuh. Film juga terkadang selalu dibumbui oleh adegan dramatis atau konflik yang terkadang sedikit berlebihan yang membuat emosi penonton bercampur aduk.

(14)

Sineas Indonesia sepertinya berlomba-lomba membuat film yang bermutu, menghibur, dan berkualitas yang tidak kalah dengan film dari luar negeri yang terkenal dengan peralatan filmnya yang canggih.

Bangkitnya perfilman Indonesia dirasakan pada saat munculnya film anak-anak “Petualang Sherina” yang tayang pada tahun 1999 yang berhasil mengundang 1,6 juta penonton ke bioskop. Lalu diikuti dengan film remaja AADC (Ada Apa Dengan Cinta) yang diputar di bioskop seluruh Indonesia pada tahun 2002 dan menjadi fenomena, lalu muncul film horor berjudul Jelangkung yang diikuti film horor seperti tusuk jelangkung, disini ada setan dll. Keberhasilan film film terdahunya akhirnya menggerakkan sutradara muda untuk membuat sebuah film yang diangkat dari novel best seller yang berjudul sama “Laskar Pelangi” Karya Andrea Hirata, disutradarai oleh Riri Riza.

Film ini mendapatkan apresiapi yang luar biasa dari masyarakat terbukti dari pencapaiannya yang ditonotn lebih dari satu juta penonton dan di putar di berbagai Negara seperti Moscow.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Perfilman_Indonesia)

(15)

untuk mendaki Gunung Semeru. Disana diperlihatkan keindahan kota Malang, Pos Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Arcopodo, dan pada akhirnya puncak gunung tertinggi Gunung Semeru.

Sejak tayang pada tanggal 12 Desember 2012, film “5 Cm” telah berhasil meraih lebih dari satu juta penonton bioskop di seluruh Indonesia. Keberhasilan itu juga menginspirasi banyak remaja bahkan dewasa untuk mencoba sendiri pengalaman pariwisata mendaki Gunung Semeru. (http://www.21cineplex.com/slowmotion/raih-1-juta-penonton-film-5-cm-gelar-konser-box-office-bareng-nidji,3450.htm)

(16)

Tidak hanya di Gunung Semeru, setelah film 5cm diputar, Gunung lainnya dipulau jawa pun juga banyak yang diserbu oleh pendaki.

Menurut Ketua Komunitas Jajar Adventure Team, Edi Purnomo mengatakan setelah diputarnya film 5cm banyak para pendaki yang baru maupun yang lama ingin mendaki Gunung Sindoro-Sumbing pada tahun baru dan sabtu malam. Beliau juga mengtakan bahwa kebanyakan pendaki berasal dari Jakarta, Malang, Yogyakarta, dan Tangerang. Bapak Edi juga mengatakan bahwa para pendaki biasanya datang berombongan dan sekitar lima orang seperti pada cerita 5cm”. (http://www.tempo.co/read/news/2013/02/23/108463194/Pendaki-Sindoro-Tiru-Pemain-Film-5-Cm)

Apresiasi yang luar biasa ditunjukkan secara nyata oleh remaja indonesia yang sudah menonton film 5CM ini. Remaja memang sebuah sasaran yang empuk bagi sebuah promosi media film dan media lainnya karena remaja bisa secara nyata memperlihatkan reaksi mereka terhadap sesuatu.

(17)

Selain itu tindakan mereka juga memberikan devisa dan pemasukan bagi beberapa pariwisata Gunung yang dikunjungi.

1.2 Per umusa n Ma salah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

“Bagaimanakah penerimaan remaja terhadap promosi pariwisata dalam film 5CM ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai peneliti dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui penerimaan remaja terhadap promosi pariwisata dalam film “5CM”.

1.4 Ma nfa at Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis dan secara praktis sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

(18)

2. Secara Praktis

(19)

Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti mencari beberapa penelitian yang bisa mendukung penelitian ini, penelitian itu adalaha “Penerimaan mahasiswa terhadap homoseksualitas dalam film Coklat Stroberi” dan “Komparasi Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Daerah Sebagai Kekuatan Melawan Keunggulan Pariwisata Negara Tetangga. Penulis mengambil kesimpulan dari kedua penelitian tersebut, yaitu :

Penelitian pertama yang berjudul “Penerimaan Mahasiswa terhadap Homoseksualitas dalam film Coklat stroberi, penelitian ini mencoba mengetahui bagaimana penerimaan masyarakat khususnya mahasiswa terhadap kaum atau golongan homoseksualitas yang di ceritakan dalam sebuah film remaja, peneliti ini mengangkat homo karena homoseksualitas di mata masyarakat dianggap sebuah penyakit atau gangguan mental – abnormal yang sering juga disebut penyimpangan seksualitas. Bahkan di dalam berbagai agama juga dikatakan bahwa homo adalah sebuah tindakan yang haram dan terkutuk.

(20)

menginterpretasikan homoseksualitas sesuai dengan pemikiran masing-masing. Paneliti juga menganggap bahwa mahasiswa sudah bisa mengambil tindakan seperti pro,kontra ataupun netral terhadap golongan homoseksualitas.

Peneliti mengumpulkan tujuh orang partisipan atau narasumber yang sudah menonton film tersebut, lalu dikumpulkan untuk melakukan focus group discussion (diskusi kelompok terarah). Saat sesi perkenalan narasumber dilakukan, ada salah satu narasumber yang menyatakan bahwa dirinya adalah seorang gay, ini membuat terkejut narasumber lainnya karena jarang sekali ada seorang gay yang terang terangan memperkenaldirinya sebagai gay. Namun diskusi ini tetap berjalan dan antara peneliti juga partisipan saling menjaga profesionalsme.

Diskusi ini berjalan cukup menarik, karena semua narasumber dipersilahkan satu-satu unttuk mengungkapkan pendapat mereka terhadap film ini, peneliti juga menanyakan bagaimana mereka melihat atau memandang golongan homo atau gay. Dan apakah film ini memang menggambarkan homoseksualitassecara real/ nyata atau tidak.

Pada akhirnya, Film yang dikatakan sebagai film yang menggambarkan dan menceritakan kaum homo atau gay oleh sang produser juga sebagai penulis naskah, namun pada akhirnya narasumber menilai bahwa film ini tidak berhasil mengangkat wacana homoseksual melainkan lebih mengedepankan hubungan heteroseksual.

(21)

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif diskriptif dengan menggunakan metode studi komparatif untuk melihat keunggulan Indonesia dan membandingkan dengan Negara-negara tetangga, khususnya Malaysia. Wawancara dilakukan secara terbuka dan bertahan (indeph) terhadap informan sejak tahun 2008 dengan menggunakan metode didapatkan informan, snowballing sampling.

Peneliti memiliki alasan mengapa memilih penelitian ini, yang pertama karena Indonesia dan Malaysia merupakan Negara yang berada dalam satu kawasan ASEAN, dengan karateristik yang sama, culture yang sama.

Yang kedua, Malaysia memiliki keunggulan jumlah kunjungan wisata dibandingkan Indonesia, padahal Indonesia memiliki objek wisata yang tidak kalah bagusnya dan Malaysia hampir tidak memiliki objek wisata dunia.

(22)

Pada akhirnya dapat disimpulakn bahwa pariwisata adalah sumber devisa Negara yang dapat dieksploitasi tanpa batas.dengan pariwisata yang kuat maka Negara akan kuat karena memiliki citra yang kuat sebagai destinasi yang indah, damai, dan nyaman untuk dikunjungi semua orang di dunia. Selanjutnya dengan pariwisata yang kuat maka kekuatan ekonomi Negara menjadi kuat, sehingga secara langsung dapat menempertahankan Negara dari berbagai kekuatan negative dari dalam dan luar negeri.

2.2 LANDASAN TEORI

2.2.1 Film Mer upakan Komunikasi Massa

Film merupakan media yang potensial untuk mempengaruhi masyarakat, Atau film sebagai refleksi dari masyarakatnya, seperti yang dikatakan Gart Jowett :

“it is more generally agree that mass media are capable of reflecting society because they are forced by their commercial nature to provide a level of content wich will guarantee the widest possible audience”.

“Lebih gampang disepakati bahwa media massa mampu merefleksikan masyarakat karena ia mendesak aleh hakikat komersialnya untuk menyajikan isi yang tingkatnya akan menjamin kemungkinan audiens yang luas”

(23)

Seorang pakar Alex Sobur (2003:127) mengatakan bahwa film adalah alat yang efektif untuk menyampaikan pesan dan mempengaruhi khalayak, Film selalu mampu membentuk opini dan mempengaruhi masyarakat atau penonton melalui muatan pesan-pesannya (massage).

sebagai salah satu bentuk komunikasi massa yang mampu digunakan untuk menyampaikan pesan, film memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik yang mampu menarik perhatian dari penontonnya.

Menurut denis MacQuail, Film memiliki kemampuan untuk menarik perhatian orang dan sebagian lagi didasari oleh alasan bahwa film memiliki kemampuan mengantar pesan secara unik. Ringkasnya terlepas dari dominasi penggunaan film sebagai alat hiburan dalam sejarah film, tampaknya ada semacam aneka pengaruh yang menyatu dan mendorong kecenderungan sejarah film menuju ke penerapannya yang bersifat didaktik propagandanis, atau dengan kata lain bersifat manupulatif. Mungkin saja film pada dasarnya memang mudah dipengaruhi oleh tujuan manipulative, karena film memerlukan penanganan yang lebih bersungguh-sungguh dan konstruksi yang lebih artifisial pula (melalui ,manupulasi)daripada media lainnya. Karena film mudah dipengaruhi , maka film pun harus menerima banyak campur tangan. Tambahan pula, film memerlukan sangat banyak modal.

(24)

2.2.2 Pr omosi

Secara teknik, Promosi adalah suatu aktivitas penjualan yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasi yang menarik tentang produk baik langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

Sementara promosi saat ini sudah bisa memanfaatkan media-media yang ada, seperti Media elektronik (Tv, Radio), Media Cetak (Koran, Majalah, Buletin dll).

Pada awalnya promosi dilakukan dengan menggunakan media brosur, pamflet,dan media cetak lainnya. Namun itu dirasa kurang efektif, karena banyak masyarakat yang kurang senang membaca terlebih brosur atau promosi cetak tersebut membosankan, dan dirasa kurang efisien dan tidak praktis. Sehingga kini promosi mulai merambah ke media elektronik seperti Televisi, Radio yang memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan media cetak.

Semakin berkembangnya media massa dan khususnya media elektronik, maka media Film pada akhirnya juga mampu menjadi salah satu ajang promosi yang di dalam cerita film tersebut. Contohnya pada suatu adegan film, salah satu pemain merasa kehausan lalu dia meminum minuman (bertuliskan merk) maka secara tidak langsung hal itu bisa dikatakan mempromosikan merk dari barang atau produk tersebut.

Berikut merupakan tujuan dasar dari sebuah promosi menurut Prof. S.H. Rewoldt,2006

(25)

akhirnya merasa bahwa mereka membutuhkan produk ini karena beberapa alasan.

2. Memberikan pemahaman serta memperkenalkan suatu produk kepada konsumen (brand awereness) : seorang promotion harus mampu memperkenalkan dan memberikan pemahaman kepada calon konsumen atau pembeli dengan baik.

3. Mendorong pemilihan suatu produk (Brand Attude) : promosi bisa digunakan agar konsumen mampu memilih dari beragam produk yang sejenis.

4. Membujuk konsumen atau pembeli untuk membeli suatu produk (brand purchase intention) : promosi juga harus mampu membujuk konsumen supaya membeli produknya.

5. Mengimbangi unsur kelemahan dari produk pemasaran lain (Purchase facilitation) : promosi ditujukan agar konsumen mampu mengetahui kelebihan dari produk ini dibandingkan produk lain dan akhirnya mampu bersaing dengan produk lainnya.

(26)

2.2.3 Par iwisata

Pariwisata adalah salah satu jenis industri yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standart hidup serta menstimulasi sector-sektor produktif lainnya.selanjutnya bagi sebagian sector kompleks, pariwisata juga merealisasikan industri klasik seperti industry kerajinan cindramata, penginapan dan transportasi. (Dr. Salah Wahab, 1975)

2.2.3.1 Bentuk- Bentuk Wisata

Berikut ini merupakan kategori pariwisata yang dikelompokan menurut alasanserta lama mereka menginap menurut Oka A. Yoeti sebagai berikut :

A. Menurut asal wisatawan

Wisatawan itu berasal dari dalam atau luar negeri. Kalau asalnya dari dalam negeri berarti sang wisatawan hanya pindah tempat sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya dan disebut wisatawan domestik, sedangkan yang datang dari luar negeri disebut pariwisatawan internasional

B. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran

(27)

aktif. Sedangkan kepergian seseorang warga hegara ke luar negeri meberi dampak negative dan disebut pariwisatawan pasif.

C. Menurut jangka waktu

Kedatangan seorang wisatawan ke suatu daerah atau suatu Negara juga diperhitungkan waktu lamanya dia tinggal, hal ini menimbulkan istilah pariwisatawan jangka pendek dan jangka panjang.

D. Menurut jumlah wisatawannya

Perbedaan ini diperhitungkan atas jumlah wisatawan yang datang apakah datang sendiri atau rombongan. Maka timbulah istilah pariwisatawan tunggal dan rombongan.

E. Menurut alat angkut yang dipergunakan

Dilihat dari segi penggunaan alat pengangkutan yang dipergunakan oleh sang wisatawan, maka kategori ini dapat dibagi menjadi pariwisatawan udara, pariwisatawan laut, pariwisatawan kereta api dan pariwisatawan mobil tergantung dengan apa pariwisatawan tersebut menggunakan alat transportasi

2.2.3.2 J enis-jenis Pa r iwisata

(28)

a. Wisata budaya

Perjalanan wisata ini dilakukan atas dasar keinginan memperluas pandangan hidup seseorang untuk mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup mereka, budaya dan seni tempat wisata tersebut. Jenis wisata ini sangat popular di Tanah Air kita, bukti telah menenjukkan bahwa jenis inilah yang menjadi alasan para wisatawan asing datang ke Indonesia, karena ingin mempelajari kebudayaan, kesenian dan segala sesuatu yang dihubungkan dengan adat istiadat dan kehidupan sebi budaya kita.

b. Wisata kesehatan

Wisatawan ini tinggal di suatu daerah atau Negara demi kepentingan kesehatan jasmani dan rohani. Dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panasa yang negandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas kesehatan lainnya.

c. Wisata Olahraga

(29)

d. Wisata Komersial

Perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang komorsial seperti pameran industry, pameran dagang, dsb.

Saat ini pameran-pameran tersebut banyak sekali di datangi oleh kebanyakan orang dengan tujuan untuk melihat fasilitas sarana angkutan serta sewa akomodasi dengan reduksi khusus yang menari.

e. Wisata Industry

Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa atau orang-orang awamn ke suatu kompleks atau daerah perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel besar dengan golongan wisata industri.

f. Wisata Politik

Mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik misalnya peringatan hari ulang tahun suatu Negara yang segala fasilitas akomodasi, sarana angkutan dan atraksi aneka warna diadakan secara megah dan meriah bagi pengunjung baik dari dalam maupun dari luar negeri. Selain itu peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi, musyawarah, kongres, atau konvensi politik yang selalu disertai dengan darmawisata termasuk dalam jenis wisata ini.

g. Wisata Konvensi

(30)

musyawarah, konvensi, atau pertemuan lainnya baik bersifat nasional maupun internasional.

h. Wisata Sosial

Wisata ini adalah perorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepaga golongan masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti kaum buruh, pemuda, pelajar atau mahasiswa petani, dan sebagainya. Organisasi ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan finansial yang terbatas unutk mempergunakan kesempatan libur atau cuti mereka.

i. Wisata Pertanian

Pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek proyek pertanian, perkebunan, lading pembibitan dll. Rombongan wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk melihat-lihat dan berkeliling sambil menikmati segala tanaman beraneka ragam warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayuran dan palawija.

j. Wisata Maritim atau Bahari.

(31)

Di Tanah Air kita sendiri potensi wisata Maritim ini seperti yang berada di daerah Pulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, Bunaken di Sulawesi Utara, Pulau Bali, dll.

k. Wisata Cagar Alam

Kegiatan wisata ini banyak dilakukan oleh para pecinta alam dalam kaitannya dengan kegemaran memotret binatang dan fauna, atau sekedar ingin merasakan nikmatnya keindahan Alam, kesegaran hawa udara pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka, dll

l. Wisata Buru

Wisata ini diatur dalam bentuk safari ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan pemerintah Negara bersangkutan seperti di Afrika untuk berburu Gajah, Singa, Ziraf, dsbg.

m. Wisata Pilgrim

(32)

n. Wisata Bulan Madu

Suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka. Perjalanan ini dilakukan biasanya selama sebulan setalh pernikahan dilangsungkan ke tempat romantic bagi sepasang manusia muda yang sedang menikmati hidup dunia ini.

o. Wisata Petualangan

Wisata ini ditujukan bagi orang-orang yang menyukai tantangan serta nyali untuk merajai hutan belantara dengan segenap binatang buas, serta sungai yang curam terjal yang bisa dimanfaatkan untuk rafting (arung jeram), masuk Goa penuh misteri dan mencoba bermalam di tengah hutan atau alam lepas

2.2.3.3 Par iwisata di J awa Timur

Sebagai salah satu Negara tujuan wisata, Indonesia memiliki berbagai macam pariwisata yang tersebar di pulau-pulau di Indinesia. Di pulau Jawa sendiri terdapat beberapa provinsi, dan penulis akan memberikan referensi pariwisata yang ada didalam provinsi Jawa Timur

Berikut refrensi pariwisata yang terdapat di Jawa Timur :

Jember

Pantai Watu Ulo Jember Pantai Papuma

(33)
(34)

Lumajang Gunung Semeru

Gunung Panderman

Lamongan Wisata Bahari Lamongan

Mojokerto Air terjun dlundung

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_tempat_wisata_di_Indonesia

2.2.3.4 Motif Seseor ang Mela kuka n Wisa ta

Menurut asal, wisatawan berasal dari dalam atau luar negeri. Wisatawan yang berasal dari dalam negri biasanya disebut wisatawan domestik, sedangkan yang berasal dari luar negeri disebut wisatawan internasional.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seorang melakukan wisata, factor tersebut dibagi menjadi dua, yaitu :

A. Faktor Rasional (suatu dorongan yang disadari) :

1. Sumber-sumber wisata (aset wisata) seperti keindahan panorama alamnya, budaya dari daerah tersebut, dan adanya perayaan perayaan sosial, dll

2. Fasilitas Wisata : ini seperti fasilitas transportasi, penginapan dll.

(35)

5. Susunan penduduk setempat : bagaimana situasi penduduk disuatu daerah wisata itu.apakah termasuk daerah yang padat penduduk atau daerah yang penduduknya jarang.

6. Situasi politik : Tingkat kestabilan politik suatu daerah, penting diketahui pleh wisatawan yang ingin berkunjung di daerah tersebut.

7. Keadaan geografis: Apakah daerah atau Negara tersebut mudah di jangkau, jarak antar Negara yang dikunjungi dengan Negara asal dll.

B. Faktor Irasional (dorongan bawah sadar )

1. Lingkungan pergaulan : lingkungan pergaulan wisatawan mempengaruhi, terkadang seseorang berkunjung kesalah satu tempat karena dipengaruhi pergaulannya

2. Tingkahlaku prestise : Tingkahlaku seseorang, apakah dia seorang yang high class.

3. Tiruan dan mode : Seseorang melakukan perjalanan wisata karena sedang trend atau sedang menjadi perbincangan.

4. Pengaguman pribadi : Berkunjung kesuatu tempat karena secara pribadi mengagumi tempat tersebut

(36)

6. Iklan dan penyebaran informasi pariwisata : Karena media massa (iklan) yang dilihat menarik dan mampu mempengaruhi, maka bisa saja membuat seseorang akhirnya melakukan wisata.

7. Kondisi ekonomi : Kondisi ekonomi seseorang juga mempengaruhi kunjungan wisata.

2.2.4 Rema ja

Dilihat dari bahasa inggris "Teenager" remaja artinya yakni manusia berusia belasan tahun yang sedang berkembangan untuk menjadi dewasa. Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992).

Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa dewasa.

Masa remaja dibagi menjadi tiga golongan, pada usia 10-12 tahun dikatakan masa pra-remaja. Usia 12-17 tahun dikatakan sebagai masa remaja awal, dan pada usia 17-22 tahun dikatakan masa remaja akhir yang pada nantinya menjadi masa dewasa.

(37)

kritis dan tidak mau begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain. Mereka akan menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah dianjurkan atau dilarang.

Dengan perkembangan psikologis pada remaja, terjadi kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya fikir, kemampuan mengingat dan memahami, serta terjadi peningkatan keberanian dalam mengemukakan pendapat.

2.2.5 Film 5CM

Seperti yang sudah dikatakan diatas, bahwa film Indonesia sudah mulai berkembang serta semakin menunjukkan kualityasnya. Pada tahun 2012 lalu, sineas muda Indonesia yaitu Rizal Mantovani membuat sebuah film berjudul 5CM yang mengusung konsep persahabatan, petualangan serta cinta tanah air. Film ini diadopsi dari novel Best Seller karya penulis berbakat Doni Dhirgantoro.

Rizal Mantovani selaku sutradara mampu menggambarkan keindahan dari Pariwisata indonesia kususnya Gunung Semeru yang menjadi tempat syuting film ini dilaksanakan.

Untuk mengetahui lebih mendalam tentang film ini, Berikut synopsis dari film 5CM : Sutradara : Rizal Mantovani

Produser : Sunil Soraya Penulis : Donny Dhirgantoro Pemeran : Herjunot Ali

(38)

Igor Saykoji Denny Sumargo Raline Shah

Tanggal rilis : 12 Desember 2012

Negara : Indonesia Indonesia

Bahasa : Bahasa Indonesia

Novel : 5 cm.

Karya : Donny Dhirgantoro

Sinopsis :

Film ini bercerita tentang 5 orang sahabat yaitu Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah) dan Ian (Igor Saykoji) adalah lima remaja yang telah menjalin persahabatan sepuluh tahun lamanya. Mereka memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada pula Dinda (Pevita Pearce) yang merupakan adik dari Arial.

Cerita ini bermula ketika kelima sahabat ini merasa “Jenuh” dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk melakukan tantangan yang mengharuskan mereka untuk tidak saling berkomunikasi satu sama lainnya selama tiga bulan.

(39)

mengibarkan sang saka merah putih di puncak tertinggi Jawa yaitu puncak Gunung Semeru pada Tanggal 17 Agustus. (http://id.wikipedia.org/wiki/5_cm)

Keberhasilan Film ini bisa menjadi salah satu tolok ukur bahwa perfilman Indonesia sudah sangat maju dan berkualitas dari pada dulu. Saat ini kita patut bangga karena banyak pula film Indonesia yang akhirnya mampu diputar di luar negeri dan mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari penikmat film di Indonesia. Banyak pula yang memenangkan beberapa penghargaan baik dari dalam atau luar negeri. Dan kini film Indonesia sudah bisa menjadi Raja di Negeri sendiri.

Dan tepat pada minggu lalu, 18 juni 2013 film 5cm terpilih menjadi “film terpuji”, dari Festival Film Bandung dan mendapat tiga penghargaaan lain lagi yaitu sutradara terbaik, cerita terbaik dll. Itu adalah bukti bahwa film ini memang berkualitas dan bagus.

2.2.6 Model Uses a nd Gr atifica tions Theory

Teori Uses and Gratification ini beranggapan bahwa media memainkan peran aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, Teori Uses and Gratification ini mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.

(40)

Menurut Denis McQuail (1981) menyebutkan adanya dua hal dibalik kebangkitan pendekatan ini. Pertama adalah adanya oposisi terhadap asumsi yang deterministic mengenai efek media, yang merupakan bagian dari dominannya peranan indovidu yang kita kenal dalam model komunikasi dua tahap.

Kedua, adanya keinginan untuk lepas dari perdebatan yang kering dan terasa steril mengenai penggunaan media massa yang hanya didasarkan atas selera individu. Dalam hal ini, uses and gratification memberikan suatu cara alternative untuk memandang pada hubungan antara isi media dan audience, dan pengkategorian isi media menurut fungsinya dari pada sekedar tingkat selera yang berbeda. Meskipun masih diragukan adanya satu model uses and gratification ataukah ada banyak diantaranya namun para ahli sepenndapat mengenai gagasan utama pendekatan ini. Penelitian uses and gratifications seringkali memasukkan unsur motif untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut Katz dan Guereviddt (1977) untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan dari beberapa media yang berbeda, terutama mengenai fungsi dan karateristik lainnya, menghasilkan suatu model sederhana dimana orang dapat melihat media mana yang menunjukkan kesamaan dengan media lainnya.

(41)

Contohnya : seseorang (user) pengguna atau disini sebagai seorang konsumen memiliki kebutuhan akan informasi dan hiburan, lalu dia melihat banyaknya pilihan hiburan film, dan akhirnya memilih melihat film 5cm karena alasan lingkungan dan alasan lainnya, setelah melihat dia merasa puas dan kebutuhan akan hiburannya terpenuhi.

4.1.4 Reception Analisis

Reception Analysis merupakan sekumpulan gagasan, citra, dan praktik yang menyediakan cara-cara untuk berbicara tentang, menyediakan bentuk-bentuk pengetahuan, dan tingkah laku yang diasosiasikan dengan suatu topik, aktivitas sosial atau wilayah institusional . menurut (Idi Subandy Ibrahim di dalam bukunya Lifestyle Ecstasy : Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia) menyatakan bahwa cultural studies tertarik pada segala macam praktik, lembaga, dan sistem klasifikasi yang memungkinkan ditanamkannya nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, kompetensi-kompetensi, rutinitas hidup dan bentuk-bentuk perilaku khas yang menjadi kebiasaan pada suatu populasi.

Reception analisis digunakan untuk memaknai pendapat khalayak media. Dimana analisis ini memberikan sebuah makna atas pemahaman media (cetak,elektronik dan internet), dengan mengetahui dan memahami apa sebenarnya karakter dari teks media yang dibaca masyarakat itu sendiri.

(42)

lihat sesuai dengan konteks budaya. Isi media dipahami sebagai bagian dari sebuah proses. Riset khalayak menurut Stuart Hall (1973) seperti dikutip Baran (2003 :269) mempunyai perhatian langsung terhadap : (a) analisis dalam konteks sosial dan politik dimana isi media diproduksi (encoding); dan (b) konsumsi isi media (decoding) dalam konteks kehidupan sehari-hari. Analisis resepsi memfokuskan pada perhatian individu dalam proses komunikasi massa (decoding), yaitu pada proses pemaknaan dan pemahaman yang mendalam atas media texts, dan bagaimana individu menginterpretasikan isi media (Baran, 2003 : 269-270).

Hal tersebut bisa diartikan bahwa individu secara aktif menginterpretasikan teks media dengan cara memberikan makna atas pemahaman pengalamannya sesuai apa yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari (Verstehen atau understanding). Interpretasi didefinisikan sebagai kondisi aktif seseorang dalam proses berpikir dan kegiatan kreatif pencarian makna (Littlejohn, 1999: 199). Sementara makna pesan media tidaklah permanen, makna dikontruksi oleh khalayak melalui komitmen dengan teks media dalam kegiatan rutin interpretasinya. Artinya, khalayak adalah aktif dalam menginterpretasi dan memaknai teks media.

(43)

Proses decoding merupakan focus dari reception analisys,dimana didalam proses pemaknaan dan pemahaman mendalam dalam teks media di interpretasikan individu.

Menurut seorang pakar bernama McQuail, Denis yang mengatakan bahwa. Khalayak menerima dan memaknai pesan yang disampaikan oleh media massa dimana di dalamnya terdapat proses negosiasi makna yang dipengaruhi oleh kondisi sosial dan field of experience dan frame of reference tiap-tiap individu.

Khalayak melakukan negosiasi makna terhadap teks media berdasarkan cultural background-nya yang akhirnya memunculkan pemaknaan yang berbeda antara satu individu dengan individu lain . Proses negosiasi makna tidak lepas dari proses encoding decoding.

Terdapat tiga posisi khalayak dalam proses decoding, yaitu :

1. Dominant Hegemonic Reading. Dalam posisi ini khalayak menerima dan menyetujui makna yang disodorkan oleh teks media atau yang disebut dengan preferred meaning.

2. Negotiated Reading. Dalam posisi ini khalayak mencocokkan makna mereka dengan makna teks media. Dengan kata lain, khalayak tidak sepenuhnya menerima nilai yang disodorkan, namun mereka melakukan negosiasi dan adaptasi nilai-nilai yang sesuai dengan budayanya.

(44)

2.3 Kera ngka Ber pikir

Berdasarkan apa yang telah peneliti uraikan dari Topik pembahasan tentang Film 5CM sebagai promosi pariwisata terhadap remaja Surabaya, maka peneliti menyimpulkan kerangka konseptual sebagai berikut :

Film merupakan salah satu media massa yang berpotensial dalam memberikan informasi terhadap penontonnya. Sayangnya seringkali film Indonesia di dominasi oleh film-film yang tidak kreatif dan hanya mengandalkan sensasi artisnya dalam promosi filmnya tanpa memperdulikan kualitas film tersebut.

Tapi, film 5CM yang mengusung cerita berlatarkan persahabatan dan petualangan ini merupakan salah satu film yang fenomenal di akhir tahun 2012 yang lalu, sejak tayang pada tanggal Desember 2012 film “5 Cm” telah berhasil meraih lebih dari 1 juta penonton bioskop di seluruh Indonesia. Dan apresiasi remaja Surabaya terhadap film ini sangat bagus.

Secara tidak langsung film ini pada akhirnya menjadi ajang promosi pariwisata terhadap remaja untuk mengunjungi tempat tempat yang ada di film ini.

Gambar 2.3 Gambar bagan Kerangka berpikir.

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 J enis Penelitian

Penelitian ini mengguakan metode kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena komunikasi dengan cara mengumpulkan data dengan wawancara sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan banyaknya narasumber, bahkan narasumber dari penelitian ini sangat terbatas kepada orang yang mengetahui dan memahami tentang fenomena yang sedang diteliti.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian derkriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dan data dari penelitian ini berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi dll.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendalami atau memahami fenomena yang sedang terjadi dan tidak memandang bahwa sesuatu itu terjadi karena memang demikian keadaannya.

3.2 Definisi Penelitia n 3.2.1 Pener imaan

(46)

1 proses, cara, perbuatan menerima; penyambutan: ~ tamu; ~ murid baru; 2 sambutan: ~ rakyat Jawa Timur atas kedatangan Presiden sangat memuaskan; 3 perlakuan; sikap thd (kpd): ~ rakyat kpd camat yg baru kurang menggembirakan; 4 anggapan; pendapat: terjadinya percekcokan yg dahsyat itu karena adanya ~ yg salah saja; 5 besarnya uang yg diterima dari hasil penjualan barang atau jasa. (Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online- penerimaan.htm)

Dan yang dimaksud “Penerimaan” di dalam penelitian ini adalah sebuah perlakuan atau sikap penerimaan remaja terhadap fenomena film 5CM.

3.2.2 Pr omosi Par iwisata

Pariwisata merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat berperan bagi masyarakat, kususnya masyarakat yang tinggal disekitar objek wisata. Selain sebagai devisa Negara, pariwisata juga mampu mengangkat kehidupan sosial serta ekonomi masyarakatnya.

Promosi pariwisata di Indonesia saat ini terlihat masih belum maksimal. Yang dilakukan oleh pemerintah hanya dengan mengiklankan “Visit to Indonesia”. Namun iklan pariwisata Indonesia saat ini masih sebatas Jakarta sebagai ibukota, padahal Indonesia yang berpulau-pulau memiliki keindahan yang tersimpan di berbagai daerahnya.

(47)

dari adegan yang memperlihatkan keindahan kota Malang, lalu sekilas memperlihatkan keindahandari Ranu Pani, Ranu Kumbolo yang terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan indah terutama di pagi hari dapat menyaksikan matahari terbit disela-sela bukit, dan di film 5CM juga dipaparkan sebuah cerita bahwa bila mendaki bukit cinta tanpa menengok kebelakang maka orang yang disayang atau disukai akan bersama. Lalu pendakian melewati Arcopodo yang merupakan hutan cemara, lalu keindahan dari Puncak Semeru dengan pemandangan “lautan awan” yaitu awan yang bergerak mengikuti angina dengan bagusnya membentuk suatu gelombak seperti lautan.

3.3 Lokasi Penelitian

Peneliti akan melakukan focuc group discussion (FGD) yang mengumpulkan semua narasumber dan membentuk suatu kelompok diskusi yang akan membahas secara mendalam, oleh karena itu, peneliti memutuskan menentukan lokasi penelitian ini disebuah kafe atau tempat yang nyaman untuk melakukan diskusi kelompok.

3.4 Infor ma n dan Teknik Penar ikan Infor masi

(48)

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan narasumber dengan cara memilih beberapa narasumber yang dianggap paling tahu tentang apa yang peneliti harapkan sehingga akan memudahkan peneliti meneliti fenomena ini.

Faktor – faktor penentuan pemilihan narasumber dalam penelitian ini adalah

1. Remaja yang sudah menonton film 5cm, akan mendaki Gunung Semeru atau gunung lainnya setelah menonton film 5cm, atau sudah pernah mendaki Gunung, dan menggilai film 5cm.

2. Narasumber harus berdomisili di Surabaya. Surabaya menjadi tempat diadakannya penelitian karena remaja di kota besar seperti Surabaya lebih cepat mengakses informasi dan mengetahui informasi yang akurat dibandingkan remaja di daerah terpencil lainnya.

3. Pendidikan. Karena narasumber diharapkan memiliki kemampuan penyampaian pendapat yang baik dan mampu berkomunikasi dengan peneliti dan narasumber lainnya dengan baik pula.

4. Status sosial dan ekonomi. Narasumber yang peneliti pilih adalah remaja yang memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik dan merupakan remaja berekonomi menengah keatas.

(49)

3.5 Metode Pengumpula n Data

Peneliti memanfaatkan media sosial Twitter serta BlackBerry Massager (BBM) untuk mencari narasumber yang dirasa mengerti tentang fenomena yang diteliti. Dan akhirnya peneliti menemukan Enam orang yang sesuai dengan syarat dari karateristik narasumber penelitian ini.

Dari ketujuh orang tersebut, peneliti membentuk suatu Focus Group Discusion(FGD) dan melakukan diskusi mengenai penerimaan remaja terhadap film 5cm.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam melakukan Focus Group Discusion yaitu sebagiberikut :

a. Alur pertanyaan : pertanyaan diurutkan dari yang umum menjadi khusus. b. Jenis pertanyaan : dalam diskusi kelompok diharapkan pertanyaan tidak

berstuktur atau pertanyaan terbuka sehingga memberikan kesempatan kepada narasumber untuk berbicara bebas dan menghindari dominasi dari peneliti. c. Waktu diskusi : peneliti harus memberikan batas waktu diskusi kelompok

terarah ini.

d. Pengumpulan data : peneliti diharapkan dapat mengumpulkan jawaban dari narasumber menggunakan tape recorder.

(50)

Moderator boleh menggunakan berbagai peran selama diskusi berlangsung sewaktu mengarahkan diskusi, dan harus tanggap memahami perilaku dan sikap peserta yang muncul sewaktu diskusi.

3.6 Metode Analisis Data

(51)

4.1 Gamba ra n Umum Objek Penelitian 4.1.1 Gamba ra n Umum Remaja

Remaja menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa dewasa.

Menurut sarwono,2007:2 masa remaja adalah dimana seseorang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti mudah terangsang perasaannya, mudah terbawa arus pergaulan dan susah diatur.

Pada saat masa remaja, biasanya seseorang akan mengalami beberapa perubahan yang mencolok. Menurut Mappiare (dalam Hurlock, 1990) remaja mulai bersikap kritis dan tidak mau begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain. Mereka akan menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah dianjurkan atau dilarang.

Dengan perkembangan psikologis pada remaja, terjadi kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya fikir, kemampuan mengingat dan memahami, serta terjadi peningkatan keberanian dalam mengemukakan pendapat.

Remaja saat ini adalah seseorang dengan kepribadian yang cenderung ingin membuktikan dan memperlihatkan jati dirinya, mereka juga biasanya mudah dipengaruhi oleh hal-hal disekitarnya dan cenderung ingin mengikuti trend masa kini.

(52)

cinta, persahabatan dan hal-hal lain yang bisa diterima dan bisa dipahami oleh mereka.

4.1.2 Film 5cm

Film yang berjudul “5CM” merupakan film drama remaja yang dirilis pada tanggal 12 Desember 2012. Film ini merupakan adaptasi dari Novel terlaris yang berjudul sama yaitu 5CM karya dari Donny Dhirgantoro.

Sunil Soraya selaku Produser bekerjasama dengan Rizal Mantovani selaku Sutradara membuat film ini mampu menyedot perhatian masyarakat tidak hanya remaja tetapi juga golongan anak-anak, dewasa dan orang tua.

Cerita dari film ini sendiri cukup kompleks karena terdapat unsur persahabatan, cinta, petualangan serta memberikan sentuhan gambaran pariwisata dari gunung Semeru yang menjadi tempat dari film ini sendiri dibuat.

Film yang berdurasi antar 1 jam 45 menit ini dibintangi oleh artis-artis ibukota yang sudah tidak diragukan lagi kualitas aktingnya, seperti Herjunot Ali sebagai Zafran, Fedi Nuril sebagai Genta, Pevita Pearce sebagai Dinda, Igor Saykoji sebagai Ian, Deny Sumargo sebagai Arial, dan Raline Shah sebagai Riani. Ke lima sahabat ini sudah bersahabat sejak SD dan tidak pernah terpisahkan. Suatu saat mereka meraja jenuh dengan kondisi persahabatan mereka yang selalu bersama-sama setiap saat. Akhirnya mereka memutuskan untuk tidak bertemu dan tidak berkomunikasi selama 3bulan hingga tanggal 14 Agustus.

(53)

diantara mereka yang terluka, dan mengalami beberapa kejadian yang tak terduga.

Dengan setting pemandangan langsung dari setiap pos yang mereka lalui seperti pos ranu pani, ranu kumbolo, kali mati, oro-oro ombo dll, akhirnya tepat pada tanggal 17 agustus mereka sampai di puncak gunung semeru dan berhasil mengibarkan bendera meraputih di atas gunung tertinggi di pulau jawa tersebut dengan bangga serta haru

4.2 Identita s Infor man Infor man 1

Narasumber yang pertama bernama Dio Alief Pranata, prima berumur 21 tahun ini merupakan lulusan dari Universitas Negri Surabaya jurusan D3 Broadchasting. Saat ini dia merupakan pekerja lepas di salah satu stasiun Televisi Swasta sebagai Cameraman di program acara jalan-jalan.

Pria kelahiran 1993 ini memiliki hobby traffeling, sudah hampir tiga kali dia mendaki Gunung Semeru, dan dua kali mendaki Gunung Welirang, dan satu kali mendaki Gunung Lawu. Dio begitu sapaannya, mengatakan bahwa dia bercita-cita ingin mendaki semua gunung yang ada di pulau jawa dan kalau bisa di seluruh Indonesia.s elain itu dia juga pernah menginjakan kakinya di pantai yang berada di Sabang, dan juga sempat merasakan keindahan wisata di Raja Ampat di Papua.

(54)

pecinta alam, tapi kenapa merusak alam?”. begitu jelasnya.

Dio juga memberikan pengalamannya kepada teman-teman yang mungkin akan pergi ke tempat yang sudah pernah dia datangi.

Infor man 2

Narassumber yang berikut ini bernama Nuraini Ayu Widyariani, atau lebih akrabnya disapa Nur oleh teman-temannya. Nur yang memakai jilbab ini dikenal sebagai sosok pribadi yang pendiam dan murah senyum serata pemalu. Namun meskipun pembawaannya yang kalem, dia mampu berbangga karena berhasil mendaki Gunung Semeru pada tanggal 17 Mei 2013 kemarin bersama sahabatnya.

Nur mengaku Semeru bukanlah Gunung pertama yang berhasil dia tahlukkan, tapi sebelumnya dia pernah mendaki Gunung Lawu, dan itulah yang akhirnya membuat Nur merasakan ada keinginan untuk mendaki Gunung lainnya. Dia mengaku bahwa ada kesenangan tersendiri ketika bisa mencapai puncak Gunung yang dia daki. Ada rasa tak percaya, senang bercampur haru ketika melihat keindahan panorama yang disuguhkan diatas, bener-bener luar biasa dan indah. Nur jugu mengatakan bahwa di setiap puncak gunung yang dia daki, dia selalu berdoa agar kelak dia bisa kembali kesana lagi.

(55)

Perempuan yang baru saja genap berusia 22tahun di tanggal 10 juni ini bernama Silvia Prania. Dia seorang mahasiswi tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya, Jurusan Ilmu Komunikasi.

Silvia atau yang sering disapa Via ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dia merupakan anak perempuan satu-satunya, karena dua saudaranya yang lain adalah laki-laki. Via mengaku sedang menunggu kelulusannya, karena skripsi yang sudah selesai dia garap.

Via juga memiliki hobby jalan-jalan dan nonton film. Karena hobby, via mengaku menonton film 5cm hingga 3kali. Dia mengaku bahwa cerita di film 5cm tidak membosankan, dia juga merasa film 5cm adalah film pertama yang menggambarkan persahabatan yang begitu kuat, serta memberikan motivasi bagi siapapun yang menontonnya. Itulah juga yang membedakan film 5cm dengan film Indonesia lainnya yang bernuansa horor dengan banyak sentuhan pronografi. Via mengaku sedikit berbangga karena Indonesia memiliki film 5cm yang bisa diputar di studio film XXI.

Gadis yang bertempat tinggal di Jalan raya Jelidro II no 14 Surabaya ini berharap bahwa sineas muda Indonesia lainnya bisa membuat karya yang sama bagusnya atau bahkan lebih bagus lagi dibandingkan dengan film 5cm karya Rizal Mantovani ini.

(56)

Narasumber ke empat ini berusia 20 tahun dan tercatat masih kuliah jurusan Psikologi di Universitas Hang Tuah Surabaya. Dia bernama Ajeng Nur Azizah Intan Sari.

Gadis belia ini memiliki berbagai aktivitas baik di luar maupun di dalam kampus. Dia mengaku senang berorganisasi dan memiliki sifat yang menyukai tantangan dan hal-hal yang baru. Hampir disetiap acara yang diadakan oleh kampusnya terutama mengenai jurusannya, dia selalu berusaha untuk ikut andil di dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan kampus yang terakhir pernah dia kerjakan adalah pemecahan rekor muri untuk “berkemah di dalam laut”. Ajeng begitu sapaannya dengan bangga menceritakan kepada penulis bahwa dia juga merupakan panitia dari acara tersebut. Dengan antusian dia menceritakan awal mula ide tersebut, dia juga menceritakan kepada penulis bagaimana dia dan tim melakukan persiapan seperti membangun tenda di dasar laut, latihan untuk tim penyelamnya sendiri, dan hal hal teknis lainnya yang berhubungan dengan kegiatan tersebut.

Ajeng mengatakan, dirinya ingin sekali membuat acara atau event yang berguna bagi orang lain namun juga tetap ada sisi edukasi dan informasi yang bisa dibagi. Gadis berjilbab ini beranggapan bahwa dimassa mudanya saat ini merupakan masa emas dan sangat sia-sia bila tidak di gunakan sebaik mungkin.

(57)

mendapatkan pertolongan.

4.3 Pr aktek di la pangan Focus Gr oup Discusion (FGD)

Focus Group Discusion atau FGD yang dilakukan oleh peneliti bertempat di salah satu tempat makan di jalan adhitya warman pada hari Rabu, tanggal 04 juni 2013. Dan dilakukan mulai dari jam 19.15 sampai dengan selelsai.

Focus Group Discusion ini dilakukan dengan cara mengumpulkan ke Empat informan yang memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Sudah pernah menonton film 5cm

2. Sudah pernah mendaki Gunung semeru sebelum film 5cm ini tayang 3. Sudah pernah mendaki gunung Semeru setelah menyaksikan film 5cm. 4. Remaja berusia 17-22 tahun

5. Sehat jasmani dan rohani

(58)

4.4.1 Unsur ya ng ada di film 5cm

Film 5cm adalah salah satu film yang memiliki alur cerita yang menarik, di film ini banyak sekali unsur yang di anggap menonjol. Menurut peneliti, di dalam film 5cm ini, terdapat unsur pariwisata, persahabatan, dan juga cinta.

Peneliti sempat menanyakan kepada para informan, menurut mereka di film inii apa unsur yang menonjol. Dan dari informan 1, 2, 3, dan 4 menjawab dengan banyak variasi jawaban. Mereka juga memberikan alasan, kenapa unsur tersebut menjadi unsur yang mereka pilih, sesuai dengan alur cerita film 5cm ini sendiri.

Berikut jawaban dari para informan :

Informan 1

Kalau aku sih hampir semua yaa mulai dari pariwisata, cinta juga ada terus persahabatan juga, jadi kalau akau bilang sih film itu komplit.

Informan 2

Kalau aku sih kayaknya yang aku lihat persahabatannya Karena, memang kaya apa ya, mereka itu gimana ya, mereka itu pergi itu juga karena ya karena bersahabat itu tadi gimana sih jelasinnya aku bingung.

Informan 3

kalau aku sih sama persahabatan, soalnya gimana sih nyatuin 5 orang sahabat, 5 karakter yang udah sahabatan lama, pasti udah tau karakter-karakternya jadi sehingga mereka mutusin unutk mereka break selama 3bulan, trus mereka balik dan nemuin jatidiri mereka masing-masinglah.

Informan 4

Persahabtannya sih

(59)

digambarkan oleh ke lima pemeran utama di film ini begitu kuat dan begitu kental.

Persahabatan ke lima pemeran di film 5cm ini memang sangat terlihat mulai dari awal hingga akhir. Di awali dengan adegan mereka semua nongkrong di salah satu tempat makan, dan pemeran Riani yang diperankan Ralin shah, yang hafal dan mengerti apa saja makanan favorit dari ke tiga sahabatnya yang lainnya.

Persahabatan mereka semakin di uji ketiga mereka semua akhirnya menyetujui untuk tidak saling berhubungan dan berkomunikasi selama tiga bulan. Disini merupakan awal dari permasalahan di film ini, dimana disetiap para pemain merasa kangen dan ingin bertemu namun mereka tetap memegang teguh perjanjian yang sudah di sepakati serta mencoba untuk mengembangkan diri mereka masing-masing. Seperti Ian yang berusaha menyelesaikan skripsinya tanpa bantuan dari sahabatnya yang lainnya. Jadi, menurut peneliti, film ini memiliki unsur persahabatan yang luar biasa.

4.4.2 Adegan yang mer upakan klimaks dar i film 5cm

Film yang berdurasi 2 jam ini merupakan film yang menarik di setiap adegan demi adegan. Peneliti menanyakan, apasaja yang merupakan adegan yang paling klimaks dan tidak bisa dilupakan oleh para informan yang merupakan juga penonton dari film 5cm ini.

Berikut adalah jawaban dari mereka :

Informan 1

(60)

Informan 3

Kalo aku sih yang Ian lulus wisuda, dan akhirnya dia bisa lulus wisuda selama beberapa tahun. Keindahan alam di Mahameru

Informan 4

Perjuangannya dia buat yang ke puncak mahamerunya, jadi jatuh bangunnya dia.

Jawaban para informan bervariasi. Informan 1 beranggapan bahwa adegan yang paling mengena adalah beberapa adegan seperti g-string, Mahameru, dan kali mati yang menurut informan 1 yang juga merupakan salah satu pekerja lepas salah satu televise swasta ini sang sutradara mampu membingkai kali mati sehingga menampilkan pemandangan Mahameru yang begitu nyata dan bagus.

Sementara dari jawaban informan 2 dan informan 4 memiliki kesamaan, mereka berpendapat bahwa adegan yang klimaks adalah adegan yang saat ke enam pemain berusaha mendaki Gunung Semeru.

Pemilihan mereka yang serupa ini dimungkinkan karena pada saat menonton film 5cm ini, mereka menonton bersama-sama, sehingga dimungkinkan pada saat mereka menonton, argumentasi dan pendapat mereka terbentuk kesaam saat itu.

(61)

memang sedang mengerjakan skripsi, selain itu karakter informan 3 yang ceria dan memiliki rasa humor yang tinnggi memungkinkan informan 3 memilih adegan yang lucu dan berbau menyenangkan serta tidak terlalu serius dan mampu di cerna dengan mudah.

Adegan adegan yang dipilih oleh para informan memang berfariasi, karena antara satu informan dengan informan yang lainnya memiliki selera yang berbeda-beda, karena pemilihan adegan taupun kesukaan merupakan rasa yang dimiliki setiap orang yang berbeda-beda. Unsur psikologi dan budaya bisa menjadi alasan tersebut.

Namun apapun itu, dari hasil discusi yang diatas, dapat disimpulkan bahwa dari ke empat informan tersebut, mereka sangan menyukai adegan pada saat enam orang pemain utama film 5cm ini melakukan pendakian bahkan proses mereka mendaki disukai oleh para informan. Mereka menyukai karena hal tersebut dirasa memiliki motivasi dan memiliki sesuatu yang bisa diambil dari film ini.

4.4.3 Pr o dan Kontr a film 5cm.

Film 5 centimeter ini memiliki pro dan kontranya sendiri. film yang sukses ditonton oleh satu juta penonton lebih ini memilik banyak penggemar serta orang yang mungkin saja dibenci oleh para penonton. Pro dan kontra memang dirasa biasa di dalam sebuah film, namun karena film ini merupakan film box office akhir tahun lalu, maka komentar untuk film ini menjadi suatu berita.

(62)

dari film 5cm.

4.4.3.1 Pr o Film 5cm.

Setelah film 5cm ini diputar di bioskop bioskop seluruh Indonesia, film 5cm ini menuai berbagai macam pendapat dari kritikus film, atau pengamat film dan juga dari kalangan penonton film ini sendiri. dari semunya terdapat pro serta kontra atas film ini.

Dan peneliti ingin pula mengetahui, bagaimana pendapat dari seluruh informan atas film ini. Apakah mereka justru pro atau kontra akan film ini.

Peneliti juga menanyakan beberapa adegan yang sempat peneliti baca di beberapa media sosial seperti twitter, blog atau artikel di internet yang mengatakan bahwa ada beberapa adegan di film ini yang melenceng dan dianggap mengada-ada. Peneliti menanyakan kepada informan 1,2 dan 4 yang notabene sudah pernah berkunjung dan mendaki Gunung semeru setalah film ini di tayangkan.

Berikut adalah jawabannya :

Informan 1

Kalau aku sih, setelah ada film itu kan Desember ya, itu yang naik ke mahameru itu melonjak drastis lah dari yang biasanya denger-denger dari temen-temen itu sehari 300an lah itu bisa sampai itu pas taun baru bisa sampai hampir seribu lah itu kata temen-temen yang ada di Jakarta itu, cuman naik pengen tau lah semeru itu gimana sih, kebanyakan orang orang yang naik ke semeru itu cuman pengen tau gara-gara liat 5cm. trus kemaren tanggal 9 dapat kabar dari temen itu hampir 3000 lah pendaki yang ksudah disekitar kayak ada yang di ranukumbolo, kali mati.

Informan 2

(63)

eeh.. pokonya mulai pagi sampek jam 3 pagi gitu, jadi cuman 24 jam aja. Bule aja tertarik, jadi masa kita orang Indonesia nggak tertarik?

Dari pendapat Informan 1, 2 dan 4 diketahui bahwa film ini memang menyumbangkan sedikit banyak wisatawan yang akhirnya memutuskan berkunjung ke Semeru ataupun hanya sampai di Ranu kumbolo hanya karena telah menonton film ini dan ingin mengikuti jejak para pemain film 5cm.

Dari informan 1 kita bisa mengetahui bahwa benar-benar film ini memiliki efek yang dasyat. Karena film ini mampu memberikan kenaikan pendaki Gunung Semeru yang signifikan. Film 5cm membuat seluruh penontonnya merasakan ketegangan serta motivasi yang para pemain bawa untuk bisa mendaki puncak Gunung Semeru.

Dari informan 2, kita dapat mengetahui bahwa informan 2 selain memiliki keinginan untuk kembali ke Gunung Semeru, informan 2 juga memberikan saran kepada calon pendaki yang ingin mendaki, agar tidak mendaki hanya karena terpengaruh film 5cm saja, tetapi juga karena panggilan dari hati.

(64)

Setiap film pasti memiliki Pro dan Kontra nya sendiri-sendiri. film 5cm ini memiliki efek kontra yang dianggap para informan 1, 2, dan 4 yang sempat berkunjung ke Gunung Semeru dan melihat sendiri perlakuan minus dari para pendaki yang diketahui memang belum mengerti dan belum memiliki informasi serta pembekalan yang cukup unutuk mendaki. Dan mereka yang mendaki hanya untuk mengikuti jejak dan ingin mengetahui sendiri bagaimana Gunung Semeru itu.

Informan 1

. . . kita seharusnya ngelindungi dan melestarikan alam ini banyak yang kurang ngerti lah kemaren itu. Sampek kita bener-bener liat ranu kumbolo itu bisa buat cuci piring, cuci muka, kan seenggaknya kita kan udah mencemari.

. . . Trus tak tambahin lagi, apa yaa kalau kita berangkat, tolong lah sampah itu juga dibawa lagi sampai kebawah. Apa yang kamu bawa naik, kamu bawa turun kebawah.

Informan 2

Apa ya, kalau yang aku denger, karena aku nggak ngerti juga ya, tapi karena ada film itu trus jadi banyak taneman yang rusak. Jadi pesen kalau memang kita pengen naik, kita harus menghargai alam, kita harus bersahabat dengan alam. Karena kalau kamu macem macem sama alam, alam juga macem macem sama kamu.

Katanya pecinta alam, tapi kenapa dia merusak alam

Informan 4

Ranukumbolo tercemar karena dibuat cuci piring, Itu kan membuat tercemarnya karena ada sabunnya cuci piring dan kawan - kawannya itu.

(65)

mereka timbulkan apabila mereka masih melakukan hal tersebut. Pemandangan Gunung Semeru mungkin akan sedikit tidak asri, terganggu dan mungkin akan sedikit tercemari oleh tingkah perbuatan mereka sendiri.

4.5 Inter pr etasi Infor man Ter ha dap Pa r iwisata 4.5.1 Par iwisata Indonesia

Indonesia memiliki beragam macam pariwisata mulai dari wisata alam yang dibagi menjadi wisata bahari atau laut dan wisata di darat. Kemudian ada wisata buatan yang sengaja dibuat untuk memberikan kesenangan serta kebahagiaan bagi wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata tersebut.

Para informan di dalam focus group ini mempunyai cara pandang yang hampir sama mengenai pariwisata di Indonesia. Mereka mengakui bahwa pariwisata di Indonesia memiliki keindahan yang tersendiri dibandingkan di tempat lain. Namun, ada bebrapa aspek yang dinilai kurang sehingga pariwisata di Indonesia terlihat kurang bagus dan kurang menyenangkan untuk dinikmati.

Informan 1

Menurutku sih semenjak ada film itu, pariwisata kita terdongkrak. Ya tapi nggak dari film itu juga sih, emang dasarnya pariwisata kita itu memang bagus, cuman kita belum mengeksplornya lebih dalem.

Informan 2

(66)

kurang mendukung juga untuk fasilitas, dan dari segi apapun itu jadi sehingga pariwisata di Indonesia itu agak kurang-kurang nggak bagus lah untuk dinikmatin”.

Dari pendapat informan 1 tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Indonesia kurang mengeksplor keindahan alamnya yang luar biasa ini. Padahal keindahan wisata Indonesia banyak sekali dan beragam mulai dari pantai, gunung, laut, danau dan lainnya.

Masyarakatnya sendiri dinilai kurang kooperatif dan kurang perduli akan alamnya. Dan pemerintah juga masih berpusat di daerah daerah tententu yang merupakan pusat daerah, sementara di pelosok daerah yang terpencil atau kurang familiar justru tidak dijamah sama sekali. Padahal tidak jarang pariwisata yang justru masih indah, asri dan masih belum banyak pengunjung justru yang dincar dan dicari oleh wisatawan asing dan lokal yang menyukai ketenangan dan tidak terlalu bising.

Dari informan 2 kita juga bisa simpulkan bahwa memang belum adanya suatu wadah atau departemen atau pihak-pihak yang mengambil alih pariwisata Indonesia dan mengelolanya sehingga tertata rapi dan terlihat bagus untuk dinikmati.

Selama ini masyarakat hanya terpaku pada kebijakan dan dana dari pemerintah, tapi hingga saat ini belum terealisasi, sehingga banyak ide ide serta sarana yang tidak terlaksana hanya karena tersendat biaya. Seharusnya mayarakat bisa bergotong royong dan menghasilkan sesuatu yang juga pada akhirnya bisa menambah pemasukan mereka seandainya wisata di daerah mereka menjadi terkenal dan dikunjungi oleh wisatawan-wisatawan asing maupun wisatawan lokal.

(67)

rasional seseorang melakukan wisata ke suatu daerah karena adanya sumber wisata, fasilitas, kondisi lingkungan dll.

Hal ini dinilai sangat mempengarui wisatawan unutk berkunjung ke wisata di Indonesia maupun di Negara lainnya yang terlihat lebih maju dari fasilitas serta dari sarana dan prasarananya. Bila memang pemerintah memang ingin menggalakkan Visit Indonesia pada tahun tahun depan, maka pemerintah dirasa perlu untuk segera memperbaiki diri dari dan melihat secara langsung bagaimana kondisi dari wisata yang ada di daerah-daerah yang tersebar di seluruh nusantara.

Mengiklankan wisata di Indonesia mungkin memang jalan yang baik bila untuk mempromosikan wisata di Indonesia, namun tidak ada salahnya kita mencari peluang dari beberapa aspek lain yang mungkin bisa mendongkrak wisatawan asing serta lokal untuk mau berkunjung dan menginap serta menikmati keindahan alam yang ada.

4.5.2 Film 5cm Sebagai Promosi Par iwisata

Indonesia dewasa ini memang sedang gencar-gencarnya melakukan gencatan untuk “Visit Indonesia 2013” hal ini dilakukan sebagai salah satu usaha agar devisa pemasukan Negara bertambah dan agar wisatawan asing lebih mengenal Indonesia dari segi keindahan alamnya dan kebudayaan yang ada di dalamnya.

(68)

lainnya.

Acara yang demikian itu harusnya dikemas dan diklankan dengan bagus agar para wisatawan asing bisa melihat adan akhirnya tertarik unutk kesana. Salah satunya dengan menggunakan atau memanfaatkan kecanggihan teknologi seperti media film yang sudah berkembanng pesat di Indonesia.

Hal ini seperti yang di katakana oleh informan 1 yang mengatakan film 5cm adalah salah satu yang mengedepankan pariwisata Indonesia kususnya Semeru.

Informan 1

Menurutku sih semenjak ada film itu, pariwisata kita terdongkrak. Apalagi itu Semeru di jawa timur, jadi secara nggak langsung kita menarik para wisatawan untuk ke jawa timur. Dan paling tinggi di pulau jawa

Informan 2

Waktu aku lihat filmnya, dan lihat ranukumbolo itu rasanya langsung tersugerti ih..pengen banget pengen banget kesana. Bisa nggak ya kita kesananya.

Informan 3

“Abis nontonnya sih pengen kesana, tapi gimana ya. Aku pengennya bisa sampek puncak aja deh, nggak pake naik, bisa nggak sih kalau kaya gitu”.

Informan4

Setelah lihat film itu bagus banget, langsung pengen kesana.

Gambar

Gambar 2.3 Gambar bagan

Referensi

Dokumen terkait

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG JASA Gd. Tunggala

Hasil Wawancara dengan Bapak Choirul Anam selaku Desa Kalikalong Kecamatan Tayu Kabupaten Pati, Pada Tanggal 15/08/2017.. serangkaian nilai, pandangan hidup, cita-cita

Tahapan refleksi ini adalah tahapan kita dapat mengetahui kelemahan apa saja yang terjadi dari proses pelaksanaan, hingga akhirnya dapat diperbaiki pada siklus

sebagian Kecamatan Bontoa, Lau, Maros Baru dan Kecamatan Marusu. - Kawasan sempadan mata air yakni disebagian wilayah Kecamatan Bantimurung dan Kecamatan Cenrana. vi) Kawasan

“Educators believe that student success is based upon students’ level of concern, attentiveness, prior knowledge, and willingness to comply with the demands of the school, and

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-3/W1, 2014 EuroCOW 2014, the European Calibration and Orientation

singkat untuk menguji pemahaman siswa tentang konsep-konsep yang dipelajari dan prilaku yang harus dijalankan siswa sehubungan dengan pencapaian kompetensi sosial dalam

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-3/W1, 2014 EuroCOW 2014, the European Calibration and Orientation