Oleh:
Angeline Siahaan NIM 4104131001
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi berjudul“Komparasi Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) dan Pendekatan Konvensional pada Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si dan Bapak Drs. Eddyanto, Ph.Dyang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Dr. Marham Sitorus, M.S selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada kepalasekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia (Ibu
Sianturi) dan siswa/i kelas XA dan XB SMA Parulian 2 Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Juga kepada sahabat-sahabat saya : Eva, Dewi, Aprida, Oktavia, Liza, Fitri, Kristina, Ronny, Pardamean, dll yang selalu memberikan dukungan, nasehat. Terima kasih kepada seluruh teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang selalu memberikan senyuman hangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2013 Penulis
Komparasi Hasil Belajar Siswa denganPenerapan Pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) dan Pendekatan Konvensional pada Hasil
Belajar Siswa Kelas X SMApada Pokok Bahasan Hidrokarbon
Angeline Siahaan (NIM 4104131001)
Abstrak
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Ruang Lingkup Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 4
1.4 Rumusan Masalah 4
1.5 Tujuan Penelitian 4
1.6 Manfaat Penelitian 4
1.7 Defenisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 6
2.1.1 Pengertian Belajar 6
2.1.2 Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran 7
2.1.3 Hasil Belajar 8
2.1.4 Pendekatan Kontekstual 10
2.1.5 Pendekatan Kontekstual dalam KTSP 18 2.1.6 Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Dengan Pendekatan Kontekstual 19 2.1.7 Kebaikan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual 19
2.2 Materi Kimia 20
2.2 Kerangka Konseptual 21
2.3 Hipotesis Penelitian 21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 22
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 22
3.3 Variabel Penelitian 22
3.4 Instrumen Penelitian 22
3.5 Rancangan Penelitian 25
3.7 Teknik Analisa Data 28
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 30
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 30
4.1.1.1 Validitas Test 30
4.1.1.2 Realibilitas Test 30
4.1.1.3 Taraf Kesukaran Test 30
4.1.1.4 Daya Beda Test 31
4.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Siswa 31
4.1.2.1 Analisis Data Awal 31
4.1.2.1.1 Uji Normalitas 31
4.1.2.1.2 Uji Homogenitas 32
4.1.2.2.1 Uji Hipotesis 32
4.1.2.2.2 Persen Peningkatan Hasil Belajar 32
4.2 Pembahasan 33
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 34
5.2 Saran 34
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Pendekatan Kontekstual
dengan Pendekatan Tradisional 17
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 25
Tabel 4.1Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Test 31
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pre-Test 31
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data 32
Tabel 4.4Uji Hipotesis Penelitian 32
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Materi Pembelajaran 37
Lampiran 2. Silabus 48
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaam Pembelajaran 51
Lampiran 4. Lembar Kegiatan Eksperimen 61
Lampiran 5. Instrument Tes 62
Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Tes 72
Lampiran 7. Kisi-Kisi Instrumen Tes 73
Lampiran 8. Pedoman Penskoran Observasi Keaktifan 75
Lampiran 9. Lembar Aktivitas Belajar Siswa 76
Lampiran 10. Validitas 80
Lampiran 11. Reabilitas 83
Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Soal 85
Lampiran 13. Daya Beda 87
Lampiran 14. Kisi-Kisi Soal yang Valid 89
Lampiran 15. Hasil Pretes dan Postes 90
Lampiran 16. Simpangan Baku 92
Lampiran 17. Normalitas Data 95
Lampiran 18. Homogenitas Data 98
Lampiran 19. Uji Hipotesis 99
Lampiran 20. Daftar Nilai Aktifitas Siswa 102
Lampiran 21. Persen Peningkatan Hasil Belajar 103
Lampiran 22. Dokumentasi 107
Lampiran 23. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 111
Lampiran 24. Nilai Chi Kuadrat 116
Lampiran 25. NILAI r-product moment 117
1 Selama KBM berlangsung, guru belum mengelola siswa secara optimal sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual
yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan atau bahkan pada saat di bangku perkuliahan. Dengan adanya hal tersebut, beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman, siswa baru mampu mempelajari (baca: menghafal) fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya pada tingkat ingatan, mereka belum dapat menggunakan dan menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah sehari-hari yang kontekstual. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang bertarget pada menghafal pada tingkat ingatan terbukti mengingat pada jangka pendek, tetapi gagal membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang (Depdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003).
Menurut (Djahiri, 2002) dalam (Kunandar, 2007), dalam proses pembelajaran prinsip utamanya adalah proses keterlibatan seluruh atau sebagian besar potensi siswa (fisik dan non-fisik) dan kebermaknaannya bagi diri dan kehidupannya saat ini dan di masa yang akan datang. Pembelajaran perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut. Pertama, pembelajaran harus lebih menekankan pada praktik, baik di laboratorium maupun di masyarakat dan di dunia kerja (dunia usaha). Oleh karena itu, guru harus mampu memilih serta
menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mempraktikkan apa-apa yang dipelajarinya. Kedua, pembelajaran harus
Keempat, pembelajaran perlu lebih ditekankan pada masalah-masalah akurat yang
secara langsung berkaitan dengan kehidupan nyata yang ada dalam masyarakat. Kelima, perlu dikembangkan suatu model pembelajaran “moving class”, untuk
setiap bidang studi dan kelas merupakan laboratorium untuk masing-masing bidang studi sehingga dalam suatu kelas dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan sumber belajar yang diperlukan dalam pembelajaran serta peserta didik dapat
belajar sesuatu dengan minat dan kemampuan.
Salah satu usaha pemecahan masalah guna peningkatan kualitas pendidikan adalah dengan memperbaiki sistem pembelajaran yang antara lain tidak lagi menggunakan sistem pembelajaran yang konvensional melainkan menggunakan pendekatan-pendekatan baru dalam pembelajaran. Kontruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan akan tersusun atau terbangun di dalam pikiran siswa sendiri ketika berupaya untuk mengorganisasikan pengalaman barunya berdasarkan kerangka kognitif yang sudah ada di dalam pikiran siswa (Prince & Felder, 2006). Guru harus mengubah kebiasaan mengajarnya dari “memberitahu” ke “mengajak tahu” dimana siswa aktif guru aktif yang memungkinkan siswa dapat menemukan dan memahami konsep yang dipelajarinya. Salah satu alternatif pembelajaran yang berorentasi pada keaktifan siswa adalah pembelajaran dengan mengaitkan materi dengan apa yang terdapat di lingkungan sekitar siswa itu sendiri. Salah satu model pembelajaran yang memenuhi kriteria tersebut adalah Contextual Teaching and Learning (CTL) (Purnomo, 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh (Purnomo, 2011) di Kelas XI SMAN 3 Kabupaten Wonogiri pada mata pelajaran Matematika diperoleh bahwa hasil belajar siswa dengan pendekatan CTL (6,622) lebih baik daripada konvensional
(5,564). Hal ini dikarenakan siswa lebih banyak terlibat dalam proses pembelajaran dan siswa dapat memahami konsep dengan ikut mengaitkan materi
dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada konvensional siswa hanya bersifat mendengarkan, menyimak, dan menghafal sehingga penanaman konsep yang kurang sehingga hanya berorientasi pada ingatan jangka pendek.
siswa dengan pendekatan CTL melalui metode diskusi kelompok diperoleh bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus I dari 61,8% mengalami peningkatan menjadi 80,2%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Alfiyanti (2012) dengan diterapkannya pendekatan CTL dalam proses pembelajaran diperoleh bahwa ketuntasan belajar
siswa berdasarkan hasil ulangan harian I setelah diterapkan pembelajaran Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dari 40 siswa ada 14 siswa (35%) yang tuntas, 26 siswa (65%) tidak tuntas, dengan ketuntasan klasikal 35 %. Sedangkan pada siklus ke II mengalami peningkatan berdasarkan hasil ulangan harian dari 40 siswa, sudah 27 siswa (68%) yang tuntas, hanya 13 siswa (32%) dinyatakan tidak tuntas, dengan ketuntasan klasikal 68%. Berdasarkan kondisi di atas hasil belajar siswa dikatakan belum tuntas secara klasikal.
Mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang dinilai siswa sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipahami karena banyak berisi konsep-konsep yang cukup sulit untuk dipahami siswa. Khususnya pada materi hidrokarbon merupakan salah satu materi dalam pelajaran kimia yang terdiri dari rumus molekul dan susunan rantai karbon sehingga sering membingungkan siswa dalam memahami susunan rantai karbon tersebut. Adapun alasan peneliti memilih Hidrokarbon sebagai pokok bahasan penelitian karena pokok bahasan Hidrokarbon adalah pokok bahasan yang sesuai dengan kurikulum yang sedang berlangsung dan waktu penelitian serta dalam mempelajari hidorkarbon diperlukan pemahaman yang baik, baik dalam konsep nyata maupun abstraknya. Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka peneliti mengadakan penelitian berupa
tentang “Komparasi Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) dan Pendekatan Konvensional pada Hasil
Belajar Siswa Kelas X SMA pada Pokok Bahasan Hidrokarbon ”.
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah :
Hidrokarbon.
2. Pendekatan yang digunakan oleh guru dalam menjelaskan pokok bahasan Hidrokarbon belum sesuai.
3. Hasil belajar siswa.
1.3. Batasan Masalah
Masalah yang akan diteliti dibatasi hanya pada Penerapan Pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) dan Pendekatan Konvensional pada Pokok Bahasan Hidrokarbon.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diteliti adalah apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) lebih baik dari pada yang di ajarkan dengan menggunakan pendekatan
Konvensional pada siswa kelas X SMA?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar
siwa yang diajar dengan menggunakan pendekatan Konvensional pada siswa kelas X SMA.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari diadakannya penelitian ini adalah:
1. Membantu siswa dalam proses belajar mengajar karena siswa diajak untuk
berpikir, bukan hanya menerima informasi dari guru tetapi berusaha mencari sendiri terlebih dahulu ilmu yang akan didapatkan dari guru.
2. Agar guru-guru dapat menjadikan pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) sebagai salah satu pendekatan yang membantu dalam proses
menggali potensi yang ada dalam diri siswa khususnya guru bidang studi kimia.
3. Sebagai sumbangan ilmu khusunya dalam bidang ilmu pendidikan.
1.7. Defenisi Operasional
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Depdiknas- Dikdasmen, 2003).
Nama senyawa hidrokarbon diberikan karena unsur utama penyusun senyawanya adalah karbon (C) dan hidrogen (H). unsur-unsur yang dapat membentuk senyawa dengan atom karbon adalah H, O, N, dan S. Sifat-sifat khas atom karbon yang menyebabkan terbentuknya senyawa karbon, yaitu atom karbon mampu membentuk empat ikatan kovalen dan mampu membentuk rantai karbon. Berdasarkan jenis ikatan antara atom karbon, senyawa karbon dapat diklasifikasikan menjadi senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh. Senyawa hidrokarbon jenuh adalah ikatan tunggal dengan menggunakan satu pasang elektron secara bersama, misalnya alkana, sedangkan senyawa hidrokarbon tak
34 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) lebih baik dibandingkan dengan hasil
belajar siwa yang diajar dengan menggunakan pendekatan Konvensional pada siswa kelas X SMA pada pokok bahasan Hidrokarbon yakni sebesar 6 % .
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru dapat menjadikan pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) sebagai salah satu pendekatan yang membantu dalam proses
pembelajaran sehingga tidak hanya berpusat pada guru, tetapi berusaha menggali potensi yang ada dalam diri siswa khususnya guru bidang studi kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiyanti, dkk, 2012. Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 139 Pekanbaru. Jurnal alfiyanti. Halaman 1
Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-dasar evaluasi pendidikan, Jakarta : Penerbit Bumi Aksara
Depdiknas, (2003), Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Depdiknas-Dikdasmen, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Harwell, Sandra and Blank, William, (2001), Promising Practices for Contextual Learning.Texas: CCI Publishing, Inc., pp. 19 - 24.
Hudson, charles, Ph.D, contexttual Teaching And Learning For Practitioners Clemente, adult and career Eduction, Valdosta state University Valdosta, GA 31602, USA.
Justiana, Sandri. (2009), Kimia I. Jakarta : Yudhistira.
Komalasari, K., (2010), Pembelajaran Konstektual: Konsep dan Aplikasi, PT. Refika Aditama, Bandung.
Kusnandar., (2007), Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses Dalam Implemetasi Guru, Raja Grafindo Perkasa, Jagakarsa.
Lusted, Mary, Danijela. (2012), International Journal Of History Teaching Learning And Research,Volume 11.1. university Of Cumbria.
Muslich, Masnur. (2008), Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Oemar Hamalik, (2006), Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Paris, S. G., & Peter Winograd. (1989). The constructivist approach to self-regulation and learning in the classroom. In B. Zimmerman & D. Schunk (Eds.), Self-regulated learning and academic achievement: Theory, research, and practice (pp. 169–200). New York: Springer-Verlag
Purnomo, Y.W, Sumardi, Sutarni., (2011), Efektivitas Contextual Teaching And Learning (CTL) Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika (Eksperimentasi Di Kelas XI SMAN 3 Kabupaten Wonogiri), Prosiding Seminar Nasional Matematika, Halaman 187.
Sanjaya, Wina, (2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Silitongan, P. M, 2012, Statistik. Edisi Pertama. FMIPA, Unimed, Medan.
Sugijanta, Djaka PC, (2009), peningkatan Hasil belajar Fisika tentang Optik Geometri Melalui Penerapan Pendekatan Contectual Teaching And Learning (CTL) Dengan Variasi Model Ekperimen Dan Diskusi. Jurnal DIDAKTITA Edisi Khusus Hardiknas. Hal 1.