• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN AIR PADA ANAK KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH Pengembangan Kemampuan Sains Melalui Metode Bermain Air Pada Anak Kelompok A Di Bustanul Athfal ‘Aisyiyah Kauman Cawas Klaten Tahun Ajaran 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN AIR PADA ANAK KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH Pengembangan Kemampuan Sains Melalui Metode Bermain Air Pada Anak Kelompok A Di Bustanul Athfal ‘Aisyiyah Kauman Cawas Klaten Tahun Ajaran 2012/2013"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN AIR PADA ANAK KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH

KAUMAN CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Anak Usia Dini

Disusun oleh:

LANGGENG TUTI ALAWIYAH A 520 070 092

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

ABSTRAKSI

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN AIR PADA ANAK KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH KAUMAN

CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Langgeng Tuti Alawiyah. A 520 080 092. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. UMS. 2013

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan sains anak kelompok A dengan menggunakan metode bermain air di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah anak kelompok A semester 2 di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, catatan lapangan dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparatif yaitu membandingkan rata-rata pencapaian sains persiklus dengan indikator sains setiap siklus. Berdasarkan data penelitian dapat diambil kesimpulan yaitu: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas dan berdasarkan hasil untuk setiap siklus yang telah dilakukan menunjukkan adannya perkembangan kemampuan sains anak melalui metode bermain air. Dari penlitian dapat disimpulkan bahwa dengan metode bermain air dapat mengembangkan kemampuan sains anak kelompok A di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas. Hal ini dapat dilihat dari rata- rata prosentase setiap siklus yaitu pra siklus 40,15%, siklus I 52,19%, siklus II 72,03%, siklus III 82,68%. Sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 80% maka penelitian tindakan kelas ini dianggap berhasil mengembangkan kemampuan sains anak. Penerapan melalui metode bermain air ini bisa maksimal karena didukung dengan media yang nyata sehingga anak tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.

(5)

PENDAHULUAN

Pendidikan anak usia sangat diperlukan pemberian rangsangan atau stimulus agar dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Proses pembelajaran yang efektif, menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi anak akan sangat berpengaruh untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal.Dalam pemberian pembelajaran bagi anak guru harus memahami secara utuh hakekat, sifat dan karakteristik anak metode pembelajaran yang berpusat pada kegiatan anak, sarana belajar anak yang memadai, tersedianya berbagai sumber belajar yang menarik dan mendorong anak untuk belajar, dan lain-lain. Tersedianya berbagai sumber belajar akan mendukung penciptaan kondisi belajar anak yang menarik.

Terdapat beberapa aspek yang dikembangkan bagi anak usia dini, yaitu aspek fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa, serta moral dan agama. Sekalipun aspek-aspek tersebut dibahas secara terpisah-pisah namun sebenarnya saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Kesemua aspek tersebut sama-sama bernilai dan sangat penting. Salah satu aspek penting yang perlu dikembangkan adalah aspek kognitif. Perkembangan aspek kognitif ini meliputi: pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk warna ukuran dan pola, konsep bilangan lambang bilangan dan huruf. Piaget dalam Hildayani (2007:3.3) menyatakan bahwa “Perkembangan kognitif itu meliputi kemampuan seseorang untuk merasakan dan mengingat, serta membuat alasan dan imajinasi”.

Kegiatan sains bagi anak dapat mendorong kemampuan kognitifnya. Kegiatan sains yang dikemas dan dirancang dengan apik akan membuat anak membangun pengetahuan yang lebih bermakna. Karena sains bagi anak adalah sesuatu yang menakjubkan, sesuatu yang ditemukan dan dianggap menarik serta memberikan pengetahuan atau merangsangnya untuk mengetahui dan menyelidikinya (Nugraha, 2005:14). Menurut Nugraha (2005:3) dari sudut bahasa, sains atau science (Bahasa Inggris), berasal dari bahasa latin yaitu Scientia yang artinya pengetahuan yang tersusunatau terorganisasi secara sistematis.

(6)

percobaan, 4)menganalisis data, 5) mengambil kesimpulan. Untuk anak TK ketrampilan proses sains hendaknya dilakukan secara sederhana sambil bermain. Kegiatan sains memungkinkan anak untuk melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun benda yang tidak hidup yang ada disekitarnya.

Sebagaimana anak mendapatkan lebih bayak pengalaman dari dunia sekeliling mereka, mereka sering membutuhkan pertolongan dalam mengorganisasi hasil belajar yang spesifik (terarah pada suatu konsep). Beaty (Aisyah, 2011:5.33) telah mengorganisasi sejumlah pengembangan konsep yang muncul secara sistematis melalui beberapa program pengembangan kognitif pada anak usia dini yaitu antara lain: bentuk, warna, ukuran, pengelompokan dan pengurutan. Dari semua program pengembangan tersebut dapat diarahkan melalui kegiatan sains.

Pengembangan kemampuan sains bagi anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai metode atau cara yang tidak sulit bagi anak. Hal ini dapat diarahkan melalui proses atau aktivitas yang bermakna. Maka dari itu pembelajaran sains dapat dilakukan dengan metode bermain atau dengan suatu permainan. Kegiatan bermain dapat berisi beberapa mcam situasi, di mana anak dapat menemukan dan memecahkan masalah. Bermain menyediakan kesempatan untuk menjelajah dan mengalami sendiri berbagai macam solusi pada masalah yang sebenarnya. Beberapa contoh kegiatan dalam bermain antara lain: bermain balok, bermain pasir, permainan dengan kartu, bermain air, dan lain-lain. Dari salah satu contoh bermain bagi anak yang dapar mendorong perkembangan kognitif anak dan mengarah kepada perkembangan sains adalah dengan bermain air. Menurut Suyanto (2005:95) bermain dengan air merupakan salah satu kesenangan anak. Guru dapat mengarahkan permainan tersebut agar anak dapat memiliki berbagai pengalaman tentang air.

(7)

Namun demikian di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas khususnya untuk kelompok A pembelajaran sainsnya belum berkembang dengan baik, hal ini dapat dilihat dari 20 anak kelompok A di kegiatan sains hanya beberapa anak saja yang dapat menceritakan kembali kegiatan sains yang dilakukan. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, diantaranya: terbatasnya alat peraga, metode pembelajaran yang monoton pembelajaran yang terfokus pada lembar kerja anak sehingga anak menjadi bosan dan pembelajaran menjadi kurang bermakna.

Sesuai dengan karakteristik anak usia dini, solusi yang ditawarkan melalui permainan yaitu bermain air..

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yaitu meningkatkan tanggungjawab melalui metode bermain air, yang dilakukan dengan bekerja sama dengan kepala sekolah, guru kelas dan peneliti. Menurut Kuswaya dan Igak (2008: 1.15) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa berkembang. Sedangkan menurut Arikunto (2007: 58) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan anak kelompok A semester 2 di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 20 anak; 10 laki-laki dan 10 perempuan.

Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari: a) perencanaan (planning), b) pelaksanaan (action), c) pengumpulan data (observing), d) menganalisis data/informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan/kelemahan tindakan tersebut (reflecting).

(8)

Data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan beberapa cara, diantaranya: observasi, catatan lapangan dan dokumen.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil amatan dengan indikator pencapaian setiap siklus, dari kondisi pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III. Untuk proses pembelajaran analisis yang digunakan dengan cara interaktif yakni dengna mengkroscekkan hasil observasi pembelajaran dari setiap siklus. Hasil dari setiap siklus dijadikan pedoman untuk melakukan refleksi sehingga kekurangan dalam proses pembelajaran diperbaiki di siklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum dilaksanakan penelitian siklus I, peneliti telah melakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dilapangan sebagai pertimbangan dalam melakukan tindakan. Berdasarkan survei peneliti menemukan bahwa proses pembelajaran kemampuan sains anak di Bustanul Athfal Kauman Cawas masih belum berkembang. Peneliti kemudian berkolaborasi dengan guru kelas untuk mengatasi masalah tersebut dengan metode bermain air untuk mengembangkan:

1) Proses Pembelajaran

Untuk mengembangkan proses pembelajaran dilaksanakan melalui 4 tahapan yaitu berupa perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi yang sesuai dengan rancangan penelitian.

(9)

memberikan pemahaman kepada anak dalam kemampuan sains, untuk menentukan tindak lanjut apa agar dapat mencapai tujuan maksimal.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pengembangan pengembangan kemampuan sains anak kelompok A di Bustanul Athfal Kauman Cawas mengalami perkembangan dari pra siklus 40,15%, siklus I 52,19%, siklus II 72,03%, siklus III 82,68%. Hal ini berarti pengembangan kemampuan sains anak melalui metode bermain air adalah berhasil. Adapun perbandingan prosentase tiap siklusnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Perbandingan Hasil Pencapaian Prosentase Anak Tiap Siklus

No Nama

Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

1. Naufal 34,38% 53,13% 68,75% 81,25% 2. Azizah 37,50% 56,25% 71,88% 81,25% 3. Kinanthi 37,50% 56,25% 71,88% 81,25% 4. Yasir 31,20% 43,75% 71,88% 84,38% 5. Kia 34,38% 43,75% 68,75% 84,38% 6. Intan A 43,75% 53,13% 68,75% 81,25% 7. Intan K 34,38% 43,75% 75,00% 84,38% 8. Brilli 31,20% 46,88% 71,88% 81,25% 9. Fadhil 31,20% 46,88% 75,00% 81,25% 10. Yoga 37,50% 46,88% 75,00% 81,25% 11. Seno 25,00% 46,88% 71,88% 84,38% 12. Laila 34,38% 43,75% 71,88% 84,38% 13. Fasrul 37,50% 56,25% 78,13% 87,50% 14. Rizal 40,62% 62,50% 78,13% 87,50% 15. Affan 25,00% 46,88% 62,50% 68,75% 16. Ipul 25,00% 46,88% 62,50% 71,88% 17. Syifa 34,38% 43,75% 71,88% 81,25% 18. Icha 37,50% 53,13% 75,00% 87,50% 19. Dila 37,50% 56,25% 75,00% 87,50% 20. Nindy 37,50% 56,25% 75,00% 87,50% Rata-rata prosentase 40,15% 52,19 % 72,03% 82.68%

(10)

Dari hasil penelitian berdasarkan lembar perbandingan yang telah diuraikan diatas bahwa kemampuan sains anak mengalami perkembangan dari siklus I sampai siklus III dari 20 anak telah mencapai target dari hasil penelitian tersebut maka membuktikan bahwa melalui metode bermain air maka akan mengembangkan kemampuan sains anak di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas.

Hasil penelitian yang dahulu yang dianggap relevan adalah yang dilakukan oleh Yeni Tri W (2011) yang menyatakan bahwa dengan metode bermain maka akan mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep- konsep sederhana.

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti, mengenai hubungan judul dan kajian tersebut bahwa salah satuya dengan metode bermain air dapat membantu anak dalam memahami proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang nyata dan bervariasi sehingga anak- anak menjadi antusias dan bersemangat dalam bermain hingga selesai.

Teori ini mendukung dengan adanya bermain air sangat bermanfaat bagi perkembangan kemampuan fisik, kognitif dan emosional anak. Hal ini sesuai dengan teori Montalalu (2009:7.18) bermain air sangat bermanfaat bagi perkembangan kemampuan fisik, kognitif dan emosional anak.

Tabel 4.2

Rincian Pelaksanaan Pengembangan Kemampuan Sains

(11)

dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Riyana Dwi Yuliastutik (2012) dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Melalui Metode Pembelajaran Eksperimen pada Kelompok B di TK Pertiwi Sidomulyo Kaliori Rembang Tahun Ajaran 2011/2012”, menyimpulkan bahwa adanya peningkatan dalam kemampuan sains anak didik melalui penerapan metode eksperimen yakni sebelum tindakan sebesar 54,25%, siklus I sebesar 74,31% dan siklus II sebesar 88,75%.

(12)

menyimpulkan bahwa dengan metode bermain warna dapat meningkatkan kemampuan sains terbukti pada siklus I sebesar 15%, siklus II 20% dan mencapai peningkatan pada siklus III sebesar 25%.

Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Tri Wulandari dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Mengenal Konsep-konsep Sederhana Melalui Bermain Tebak-Tebakkan (Penelitian Pada Kelompok B TK Pertiwi Banyualeng Kabupaten Klaten Tahun 2011/2012)”, menyimpulkan bahwa kemampuan kognitif dalam mengenal konsep-konsep sederhana dapat meningkat dengan bermain tebak-tebakkan yang terbukti dari hasil pada siklus I sebesar 65,75%, siklus II sebesar 73,85% dan mencapai peningkatan pada siklus III sebesar 87,32%.

Dari beberapa penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan dari setiap penelitian yaitu penelitian yang dilakukan oleh Yuliastutik kemampuan sains dapat meningkatkan melalui metode eksperimen. Penelitian Hastuti bahwa kemampuan sains dapat ditingkatkan melalui metode bermain warna. Penelitian Wulandari mengkaji tentang kemampuan kognitif dalam mengenal konsep-konsep sederhana melalui bermain tebak-tebakkan.

Berdasarkan dari penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran mempunyai peranna yang sangat penting untuk meningkatkan aspek perkembangan anak. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode bermain air untuk pengembangan kemampuan sains anak.

SIMPULAN DAN SARAN

(13)

dengan indikator keberhasilan yaitu 80% maka penelitian tindakan kelas ini dianggap berhasil berkembang kemampuan sains anak.

Penerapan melalui metode bermain air ini bisa maksimal karena didukung dengan media yang nyata sehingga anak tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Walaupun masih ada 2 orang anak yang kemampuan sainsnya belum berkembang, namun tidak menjadi masalah dengan pertimbangan bahwa setiap anak mempunyai kemampun, kecerdasan dan daya pikir yang berbeda- beda.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut.

1. Bagi Guru

a. Media yang disediakan guru sebaiknya merupakan benda yang nyata.

b. Guru harus bervariasi dalam memberikan atau menerapkan metode pembelajaran sehingga anak tidak menjadi bosan dan jenuh agar dapat menstimulus dan memotivasi anak dalam meningkatkan kemampuan intelektualnya.

c. Hendaknya dapat menerapkan metode bermain air sebagai kegiatan pembelajaran untuk membantu mengembangakan kemampuan sains anak. 2. Bagi Orang Tua

Orang tua merupakan pendidik yang paling utama bagi anak- anaknya, sehingga orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar dalam memberikan dorongan dan motifasi bagi perkembangan dari segala kemamuan serta potensi yang dimiliki anak. Sehingga anak akan merasa senang dan bersemangat dalam mencapai apa yang diharapkannya.

3. Bagi Sekolah

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Hastutik, Eka Puji. 2012. “Peningkatan Kemampuan Sains Melalui Metode Bermain Warna pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Jogonalan Klaten Tahun 2011/2012”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(15)

Nugraha, Ali. 2005. Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini : Universitas Terbuka.

Suyanto, Slamet. 2005. Pembelajaran untuk Anak TK : Universitas Terbuka.

Wardhani, Igak & Wihardit Kuswaya. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Wulandari, Yeni Tri. 2012. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Mengenal Konsep-konsep Sederhana Melalui Bermain Tebak-Tebakkan (Penelitian Pada Kelompok B TK Pertiwi Banyualeng Kabupaten Klaten Tahun 2011/2012)”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yuliastutik, Riyana Dwi. 2012. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Melalui Metode Pembelajaran Eksperimen pada Kelompok B di TK Pertiwi Sidomulyo Kaliori Rembang Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN

AIR PADA ANAK KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH

KAUMAN CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

(16)

Pendidikan Anak Usia Dini

Di susun Oleh:

LANGGENG TUTI ALAWIYAH A 520 080 092

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(17)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : Aryati Prasetyarini, M.Pd. (Pembimbing I) NIP/NIK : 725

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :

Nama : Langgeng Tuti Alawiyah NIM : A 520 080 092

Program Studi : Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Judul Skripsi : PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS

MELALUI METODE BERMAIN AIR PADA ANAK

KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH

KAUMAN CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, Oktober 2013

Pembimbing I

Aryati Prasetyarini, M.Pd

(18)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirohmanirrohim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : LANGGENG TUTI ALAWIYAH NIM/NIK/NIP : A 520 080 092

Fakultas / Jurusan : FKIP / PAUD Jenis : Skripsi

Judul : PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS

MELALUI METODE BERMAIN AIR PADA ANAK

KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH

KAUMAN CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalihmediakan/ mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan Pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.2

Referensi

Dokumen terkait

ekologi, pekarangan merupakan lahan dengan sistem yang terintegrasi dan fl mempunyai hubungan yang kuat antara manusia sebagai pemilik d"n fl penghuninya dengan

Secara garis besar, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data citra daun tumbuhan obat, praproses citra, deteksi tepian (edge) citra daun,

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Modifikasi Metode Ekspansi- F untuk Menyelesaikan Persamaan Boussinesq Orde Empat adalah benar karya saya

Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan, yang merupakan hasil

7 Saya dapat mengucapkan kata-kata dalam bahasa Prancis dengan baik 8 Menurut saya materi yang diajarkan sudah jelas dan dapat dipahami 9 Saya lebih bersemangat untuk

Maka instansi harus lebih meningkatkan kembali kualitas sistem informasi yang saat ini digunakan untuk mengelola keuangan daerah yaitu Sistem Informasi Pengelolaan

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar

Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan mengenai apakah ada perbedaan return portofolio antara penentuan portofolio dengan menggunakan model indeks tunggal dengan penentuan