• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PARTAI POLITIK DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN POLITIK (STUDI KASUS DI DPD PKS KOTA MEDAN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN PARTAI POLITIK DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN POLITIK (STUDI KASUS DI DPD PKS KOTA MEDAN)."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

SUCI RAHAYU, NIM 308311073. PERAN PARTAI POLITIK DALAM PELAKSANAAN

PENDIDIKAN POLITIK (STUDI KASUS DI DPD PKS KOTA MEDAN).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Partai Politik dalam Pelaksanaan Pendidikan

Politik (Studi Kasus Di DPD PKS Kota Medan). Adapun metode penelitian yang digunakan

penulis adalah metode deskriftif kualitatif yaitu cara atau metode yang menggambarkan keadaan

atau objek penelitian di lapangan yang digunakan untuk memecahkan masalah dan menjawab

permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang. Jumlah populasi penelitian ini adalah seluruh

pengurus di kantor DPD PKS Kota Medan sebanyak 60 orang, maka yang menjadi sampel dari

jumlah populasi penelitian ini sebanyak 60 orang. Alat mengumpul data yang digunakan untuk

memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : Observasi, Angket, dan

wawancara. Penelitian ini dilakukan di DPD PKS Kota Medan. Teknik analisis data dalam

penelitian ini menggunakan tabel frekuensi.

Dari hasil penelitian di lapangan setelah data yang dikumpulkan, diolah dan dianalisis, bahwa

peran partai politik dalam pelaksanaan pendidikan politik di DPD PKS Kota Medan sudah

terlaksana dengan baik, melalui pendidikan generasi muda, sosialisasi kebijakan partai, diskusi,

seminar dan juga pengajian-pengajian. Partai PKS merupakan partai dakwah yang berciri dan

(5)
(6)
(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai

dengan baik.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan

perkuliahan pada Program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Adapun judul skripsi ini ialah “Peran Partai Politik dalam pelaksanaan Pendidikan

Politik (Studi Kasus di DPD PKS Kota Medan”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai

pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

(UNIMED).

2. Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial (FIS)

UNIMED.

4. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial (FIS)

UNIMED.

5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial (FIS)

UNIMED

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan

(9)

7. Bapak Parlaungan G Siahaan SH.M Hum selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan (PP-Kn).

8. Bapak Drs. Marasat Siagian, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membantu

penulis dengan penuh kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk,

bimbingan-bimbingan serta saran-saran demi kesempurnaan skripsi ini.

9. Bapak Drs. Halking M, Si, Ibu Dra. Yusna Melianti MH, dan Bapak Parlaungan G

Siahaan SH.M Hum selaku dosen penguji penulis.

10.Bapak/Ibu Dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn) yang

telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama dalam perkuliahan hingga

penyelesaian skripsi ini.

11.Kepada Ketua Umum DPD PKS Kota medan yaitu Bapak H. Azhar Arfin, Lc. Yang telah

banyak membantu penulis dalam pengumpulan data demi kesempurnaan skripsi ini.

12.Kepada Seketaris I,Bapak Khairul Anwar Hasibuan yang banyak membantu penulis

dalam perolehan dalam pengumpulan data dilapangan untuk kesempurnaan skripsi ini.

13.Kepada semua pengurus kantor DPD PKS Kota Medan yang banyak membantu penulis

dalam perolehan data dilapangan untuk kesempurnaan skripsi ini.

14.Yang teristimewa kepada orang yang paling saya sayangi yaitu kedua orang tua saya,

Ayahanda Alm. M. Yusuf dan Ibunda tersayang Yulitawati yang telah membesarkan dan

memberikan pendidikan yang layak sampai sekarang dan tidak pernah bosan memberikan

dukungan semangat dan doa serta moril dan materil sampai terselesainya skripsi ini.

15.Baut abang saya, Andi Kesuma dan beserta Istri. Terima kasih atas dukungan dan

semangat yang telah memotivasi dalam penyusunan skripsi ini.

16.Buat Adikku tersayang “Sri Rizki” yang sama-sama berjuang untuk menjalani

(10)

17.Kepada bapak Ucok dan Ibu As,sebagai wawak saya yang selalu memberikan dukungan

dan perhatian lebih kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

18.Keluarga bapak Mulyono dan ibu Asnita yang telah memberikan fasilitas yang tersedia

selama dikota Medan selama beberapa semester lalu.

19.Kepada teman-teman kos khususnya Curata, Wiwid, Weni, Ayu, Lia yang selalu cerewet,

bawel, dan selalu buat sensasi. Yang selalu bersama-sama berjuang dalam menjalani

kuliah,hingga membuat kita berfikir dewasa dan menumbuhkan rasa kekeluargaan yang

semakin erat.

20.Kepada sahabat dan teman-temanku sesama mahasiswa/i khususnya PKn 08 ekstensi-A,

yang telah banyak membantu penulis khususnya kepada Ria Purwaisih,Diah Purwanti

,avrilia, husnayani, husna fauziah, Nur,Wahyu dan Nirwan kepada semua teman yang

tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu yang selalu memberikan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

21.Kepada teman-teman saya yang duluan mendapatkan gelar S-1 dengan susah payah, dan

senantiasa memberikan bantuan, semangat dan doa kepada peneliti. Yang terkhusus M.

Zulfadli Nst dan Fandi Setiawan yang sudah saya anggap seperti abang saya

sendiri.kepada Feby Rachmawati yang suda saya anggap seperti adek sendiri, selalu

membantu dan memotivasi peneliti sampai skripsi ini dapat terselesaikan.

22.Buat teman-teman PPLT di SMP Negeri 1 Bintang bayu khususnya Khodijah Khairunisa

Pasaribu, Rezeki Pradamayanti, Nanda, Mustia,Fitri, Sari, Syahdam Husin .S, Ahmad

Rizaldi, Rahmad, Gunawan, Misbah yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan

skripsi ini

Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis menyadari bahwa

(11)

bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para

pembaca untuk melengkapi skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat membantu

dan memberi manfaat.

Medan, Agustus 2012

Suci Rahayu

(12)

i

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

4. Pendekatan politik dalam pendidikan politik ... 18

5. Bentuk-Bentuk Pendidikan Politik ... 21

B. Kerangka Berpikir ... 23

(13)

ii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A.Lokasi Penelitian ... 25

B.Populasi dan Sampel ... 25

C.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 26

D.Teknik Pengumpulan Data ... 27

E.Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Hasil Penelitian ... 29

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. Kesimpulan ... 60

B.Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(14)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal

Tabel 1. Pendapat responden dalam melakukan pendidikan politik

kemasyarakat ... 34

Tabel 2. Pendapat responden tentang penggunaan media massa dalam

pelaksanaan pendidikan ... 35

Tabel 3. Pendapat responden tentang semua partai juga mengadakan

pendidikan untuk rakyat ... 37

Tabel 4. Pendapat responden tentang kelompok pergaulan responden

dalam memberikan pendidikan politik ... 38

Tabel 5. Pendapat responden tentang pendidikan politik ini berguna

untuk semua lapisan masyarakat ... 39

Tabel 6. Pendapat responden tentang pengadaan pendidikan politik

mendapat dukungan dari masyarakat ... 40

Tabel 7. Pendapat responden tentang pendidikan politik merupakan suatu

proses pembelajaran untuk mengetahui imformasi, wawasan dan

kemajuan dunia politik dimasyarakat ... 41

Tabel 8. Pendapat responden tentang berjalannya pendidikan politik

dengan baik ... 42

Tabel 9. Pendapat responden tentang manfaat pendidikan politik untuk

rakyat ... 43

Tabel 10. Pendapat responden tentang pendidikan politik hanya terdapat didunia

sekolah ... 44

(15)

iv

Tabel 12. Pendapat responden dalam mendapatkan pendidikan politik

didunia sekolah ... 47

Tabel 13. Pendapat responden tentang partisipasi dalam penyuluhan di

masyarakat ... 48

Tabel 14. Pendapat responden tentang penyampaian kritik atau saran

didalam penyuluhan ... 49

Tabel 15. Pendapat responden tentang penyuluhan dengan diadakannya

pelatihan untuk masyarakat ... 50

Tabel 16. Pendapat responden dari pendidikan politik dimasyarakat dapat

mengeluarkan pendapat atau aspirasi melalui media massa ... 51

Tabel 17. Pendapat responden dalam pelaksanaan sebagai bentuk-bentuk

sosialisasi pendidikan politik ... 52

Tabel 18. Pengetahuan responden tentang bentu-bentuk pendidikan politik ... 53

Tabel 19. Pendapat responden tentang dilakukannya bentuk politik dengan

sosialisasi akan menentukan keberhasilan dari penyelenggaraan

pemilu ... .54

Tabel 20. Pendapat responden tentang media koran dan media massa

sebagai alat komunikasi politik yang efektif dalam membangun

kesadaran masyarakat berpolitik ... 55

(16)

v

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Angket

2. Daftar Wawancara

3. Nota tugas

4. Surat Mengadakan Penelitian dari Jurusan

5. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas

6. Surat Penelitian dari Tempat Penelitian

7. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan

8. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari UNIMED

9. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PP-Kn

10. Kartu Bimbingan Skripsi

11. Pernyataan Keaslian Tulisan

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Partai politik merupakan ciri utama sistem pemerintahan yang demokratis.

Sedangkan salah satu fungsi dari partai politik adalah pendidikan politik, ini

merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh partai politik mengingat masih

banyaknya masyarakat yang pendidikan politiknya masih sangat minim atau rendah.

Partai politik adalah yang bertugas memberikan pendidikan politik kepada

masyarakat. Partai politik tidak hanya memperhatikan masyarakat di saat kampanye

atau menjelang pesta demokrasi, setelah itu dilupakan dan dibubarkan tanpa ada

proses evaluasi. Tetapi kegiatan pendidikan politik ini juga harus berlangsung secara

terus-menerus dan kenyataannya, partai politik justru memberikan contoh pendidikan

politik yang tidak sesuai didalam prakteknya. Harusnya partai politik menciptakan

hubungan yang saling menguntungkan antara masyarakat dan elit-elit politik dalam

rangka mewujudkan cita-cita bangsa. Tidak lain, pendidikan politik adalah proses

pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap

warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di Indonesia partai politik mempunyai fungsi, hak , dan kewajiban yang telah

diatur dalam Undang-undang No. 2 Tahun 2008. Fungsi partai politik yang terdapat

(18)

a. pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara

Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

b. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

untuk kesejahteraan masyarakat.

c. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam

merumuskan dan menetapkan kebijakan Negara.

d. partisipasi politik warga negara Indonesia; dan

e. rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme

demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.

Pelaksanaan pendidikan politik terdapat banyak masalah politik, karena

masyarakat tidak hanya melihat hidup sekarang sebagai sesuatu yang tetap tetapi juga

memperkirakan dan memilih alternatif-alternatif baru bagi masa yang akan datang,

dalam bidang politik selalu mempertimbangkan dengan kritis semua unsur dan

memperhitungkan secara selektif realisasi kemungkinan-kemungkinan baru yang

lebih baik, untuk itu masyarakat harus mengetahui lebih mendetail hal-hal yang

terdapat dalam bidang politik seperti, mengenai fenomena politik yang sedang terjadi,

tentang cara keikutsertaan dalam menyelesaikan konflik-konflik politik serta mencari

solusi terbaik bagi masalah politik dan hal-hal lain dalam bidang politik.

Dalam UU No. 2 Tahun 2008 tentang partai politik yang justru dikedepankan

adalah pendidikan politik terbatas pada anggota internal partai semata. Sementara

untuk masyarakat luas, agenda pendidikan politik tidak memiliki ruang yang cukup

signifikan. Pasal 31 UU Parpol berbunyi:

1. Partai politik melakukan pendidikan politik bagi masyarakat sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya dengan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender dengan tujuan antara lain.

(19)

a. Meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

b. Meningkatkan partisipasi polisi dan inisiatif masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

c. Meningkatkan kemandirian, kedewasaan, an membangun karakter

bangsa dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. 2. Pendidikan politik sebagaiman dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk

membangun etika dan budaya politik sesuai dengan Pancasila.

Oleh karena itu rakyat harus mendapatkan pendidikan politik secara kontiniu,

karena masalah politik adalah masalah yang sangat kompleks, berubah-ubah, karena

itu perlu pemikiran yang mendalam. Pertama-tama rakyat memahami persoalan dan

tantangan terhadap sistem politik berdasarkan tingkat kesadaran harus mampu

mengamanatkan atau mengeluarkan aspirasi politiknya. Karena pendidikan politik

sama dengan istilah sosialisasi politik. Karena keduanya memiliki makna yang

hampir sama. Dengan kata lain, sosialisasi politik adalah pendidikan politik dalam

arti sempit.

Menurut Buchori (didalam http://www.scribd.com) mengemukakan bahwa

terdapat beberapa pemikiran yang mendukung mulai berkembangnya kesadaran

masyarakat terhadap hubungan antara pendidikan dan politik yaitu:

1. Adanya kesadaran tentang hubungan yang erat antara pendidikan dan politik. 2. Adanya kesadaran akan peran penting pendidikan dalam menentukan corak dan

arah kehidupan politik.

3. Adanya kesadaran akan pentingnya pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dan politik.

4. Diperlukan pemahaman yang lebih luas tentang politik. 5. Pentingnya pendidikan kewarganegaraan (civic education).

Jika hal ini dilakukan dengan baik, maka akan tercipta suatu kondisi dimana

(20)

pengambilan kebijakan publik. Untuk dapat meningkatkan pemahaman masyarakat,

maka partai politik dapat melakukan pendidikan politik melalui Langsung terjun ke

masyarakat dengan memberikan penyuluhan, diskusi-diskusi, seminar-seminar, atau

pelatihan-pelatihan Dalam upaya memperkenalkan visi, misi, dan tujuan dari partai

politik secara khusus pada umumnya.

Maka masyarakat perlu meningkatkan pengetahuan politiknya agar dapat

menjadi insan-insan politik yang sadar akan perannya, mengetahui apa hak dan

kewajiban serta mempunyai tanggung jawab dalam kegiatan politik. Sehingga

mampu untuk ikut dalam bidang politik guna mencapai kerukunan dan persatuan.

Didalam bidang politik juga banyak menjelaskan tentang bentuk-bentuk pendidikan

politik seperti, membangun, mengubah, mendefenisikan keadaan politik yang tidak

sehat. Agar pendidikan politik ini berfungsi lebih baik dan bermanfaat bagi

kehidupan masyarakat banyak. Berdasarkan realitas di atas, maka masyarakat dalam

negara demokrasi berhak untuk mendapatkan pendidikan politik dari pendidikan

formal maupun informal dan mengeluarkan aspirasinya dalam sistem politik di

Indonesia.

Sedangkan didalam Kartono (2009: 56) mengatakan demokratisasi diri dan

demokratisasi struktur kemasyarakatan, maka melalui pendidikan politik itu dapat

menyatakan:

a. Pembentukan pribadi/pembentukan diri yang demokratis (demokratische

(21)

b. Demokratisasi struktur-struktur kemasyarakatan untuk mencapai komunitas

sosial politik yang adil berkesejahteraan.

Karena pendapat diatas mengatakan demokrasi sebagai bentuk

pemerintahan yang menjamin kebebasan setiap individu dan bertanggung jawab

setiap orang dalam melaksanakan fungsi sosial.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas maka penulis

mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Partai politik melaksanakan pendidikan politik.

2. Bentuk-bentuk pelaksanaan pendidikan politik.

3. Pemahaman masyarakat terhadap pendidikan politik dalam partai politik.

4. Manfaat bagi masyarakat dalam pendidikan politik

C.Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah dalam penelitian ini maka untuk mempermudah

penelitian membatasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Partai politik dalam pelaksanaan pendidikan politik

2. Bentuk-bentuk pendidikan politik.

3. Manfaat partai politik terhadap masyarakat dalam pendidikan politik

D.Perumusan Masalah

Jadi untuk menghindari timbulnya salah pengertian yang terlalu jauh terhadap

masalah yang dibicarakan maka penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai

(22)

1. Bagaimana partai politik dalam pendidikan politik?

2. Bagaimana bentuk-bentuk pelaksanaan pendidikan politik?

3. Bagaimana manfaat partai politik terhadap masyarakat dalam pendidikan politik?

E.Tujuan Penelitian

Setiap penelitian mempunyai tujuan sebagai arah dan sasaran yang ingin

dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui peran

partai politik dalam pelaksanaan pendidikan politik”.

F. Manfaat penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberi

manfaat:

1. Hasil penelitian ini diharafkan dapat menambah wawasan penulis tentang peran

partai politik dalam pelaksanaan pendidikan politik.

2. Sebagai bahan masukan untuk penulisan berikutnya kepada mahasiswa.

3. Sebagai bahan referensi untuk perpustakaan fakultas.

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Partai politik adalah suatu organisasi yang didirikan oleh suatu kelompok atau

organisasi resmi untuk mempertahankan kekuasaan dan kedudukan demi

kepentingan masyarakat banyak dalam pemilihan umum.

2. Pengurus partai PKS sudah berperan dalam meningkatkan pendidikan

politik.

3. Peran pengurus partai PKS dalam melaksanakan pendidikan politik kepada

masyarakat sebagai partai dakwah dalam menegakkan nilai-nilai moral.Yang

memperjuangkan Islam sebagai solusi dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Jadi PKS adalah sebuah lembaga yang menjadikan partai sebagai

sarana atau prasarana menyampaikan dakwah dalam segala bentuk dan

aspeknya, sehingga dapat dipahami pula bahwa PKS adalah partai yang

mepertahankan nilai dan prinsip kebenaran dan keadilan bagi seluruh umat di

Indonesia khususnya.

4. Dari hasil penelitian ini juga diperoleh hasil yang begitu baik yaitu pada item

nomor 9 dengan berkenaan pelaksanaan pendidikan politik yang bermanfaat

untuk rakyat, setelah memperoleh data berdasarkan jawaban responden bahwa

ternyata memang pendidikan politik ini sangat bermanfaat. Hal ini dilakukan

pada saat penyuluhan agar rakyat mengerti tentang keadaan berpolitik pada

(24)

5. Selain itu penelitian ini juga membuktikan bahwa mereka pernah melakukan

pendidikan politik, walaupun melalui khotbah atau ceramah keagamaan, hal

ini terlihat dari jawaban-jawaban responden yang menyatakan bahwa melalui

pendidikan politik, agar rakyat tidak terjadi pembodohan politik. Untuk itu

pengurus harus selalu mengadakan pendidikan politik kepada rakyat, untuk

menumbuhkan rasa percaya diri atau mendewasakan perpolitikan di seluruh

lapisan masyarakat melalui sosialisasi politik, diskusi,seminar, media massa,

maupun secara langsung dilapangan.

B. Saran

1. Diharapkan kepada pengurus PKS untuk lebih giat lagi dalam memberikan

pendidikan politik kepada masyarakat melalui penyuluhan- penyuluhan, tidak

hanya saat kampanye saja.

2. Diharapkan kepadaPengurus PKS untuk lebih berpartisipasi dalam pendidikan

politik sehingga masyarakat lebih dapat memahami politik. Karena

kemerdekaan suatu negara ini berdasarkan dari rakyat, apapun keputusan dari

rakyat inilah yan g menentukan keberhasilan suatu negara.

3. Diharapkan kepada pengurus PKS dapat melanjutkan pelaksanaan pendidikan

politik untuk masyarakat. Agar dapat meningkatkan pendewasaan berpolitik

untuk masyarakat banyak.

4. Diharapkan bagi semua anggota PKS supaya lebih aktif lagi dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan penyuluhan atau pelatihan yang dilakukan

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, 2003. Pengantar Metode Ilmiah, Jakarta: Balai Pustaka.

Anthonius, 2006, Sistem Politik Indonesia, Medan: Penerbit Pustaka Bangsa Press.

Arikunto, S, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Basri Seta, 2011, Pengantar Ilmu Politik, Jogjakarata: Penerbit Indie Book corner

Budiardjo Miriam, 2004, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ibrahim Amin, 2009, Pokiok-pokok Pengantar Ilmu Politik, Bandung: Penerbit CV. Mandar Maju

Jhonson. 2000. Ilmu Politik Suatu Pengantar. Jakarta: Djambatan

Kartaprawira Rusadi, 2004, Sistim Politik Indonesia Suatu Model Pengantar, Bandung: Sinar Algensindo.

Kartini Kartono, 2009, Pendidikan Politik, Bandung: PenerbitMandar maju.

Khoirudin, 2004, Partai Politik Dan Agenda Transisi Demokrasi, Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Mardalis, 2009, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara

Rahman Arifin, 2002, Sistem Politik Indonesia; dalam Perspektif Struktural Fungsional, Surabaya: Penerbit SIC.

, 2007, Sistem Politik Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono, 2010, Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Surakhman, 2000, Metodologi penelitian ilmiah. Yogyakarta: Dianloka.

(26)

Buchori, http://www.scribd.com/doc/26566890/Partai-Politik-Sebagai-Sarana-Pendidikan-Politik-Masyarakat-Menuju-Demokrasi (online)

Gambar

Tabel  12. Pendapat responden dalam mendapatkan pendidikan politik

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan demikian, menurut Kuno (1981), orang yang menerima 恩 onkei ‘kebaikan’ bukanlah pembicara maupun bukan yang dianggap ‘wa no hito’ oleh pembicara. Dari contoh di atas,

4) Karmaşõk parçalar, bir ya da iki mõknatõslama ile bölümler halinde mõknatõslanmalõdõr. kolaylõkla muayene edilebilir. 5) Malzemenin artõk mõknatõslõk özelliklerini

Perendaman bakso filler roti dalam asap cair ternyata menurunkan rasa bakso filler roti yang dihasilkan, tetapi hanya sedikit berpengaruh terhadap warna, lendir, tektur, dan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kemampuan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan setelah diterapkan pembelajaran IPA terpadu berbasis masalah pada

Pada dasarnya, prinsip kerja generator magnet permanen fluks aksial tidak jauh berbeda dengan generator konvensional pada umumnya yaitu rotor generator berfungsi

Penilaian subyektif didapatkan melalui kuesioner yang diisi oleh responden atlit yang telah mendapatkan penanganan cedera lutut di Sport Clinic, baik konservatif.. maupun

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin