AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI
ERITROMISIN DENGAN FRAKSI N-HEKSANA, ETIL ASETAT, AIR DARI UMBI BAWANG PUTIH (Allium
sativum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Oleh
MIFTAKHUL RAMADHON DWI ANJASMARA 21701101003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2022
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Oleh
MIFTAKHUL RAMADHON DWI ANJASMARA 21701101003
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2022
AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI
ERITROMISIN DENGAN FRAKSI N-HEKSANA, ETIL ASETAT, AIR DARI UMBI BAWANG PUTIH (Allium
sativum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus
AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI ERITROMISIN DENGAN FRAKSI N-HEKSANA, ETIL ASETAT, AIR DARI
UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus
TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Oleh
MIFTAKHUL RAMADHON DWI ANJASMARA 21701101003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2022
RINGKASAN
Miftakhul Ramadhon Dwi Anjasmara. Fakultas Kedokteran. Universitas Islam Malang, Desember 2021. AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI ERITROMISIN DENGAN FRAKSI N-HEKSANA, ETIL ASETAT, DAN AIR DARI UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus.
Pembimbing 1 : drh. K.H.M. Zainul Fadli, M.Kes, Pembimbing 2: dr. Reza Hakim, M.Biomed.
Pendahuluan: Staphylococcus aureus diketahui telah resisten terhadap eritromisin. Allium sativum L. memiliki banyak kandungan zat aktif yang bersifat antibakteri dan memiliki kepolaran yang berbeda. Perbedaan tersebut dipisahkan dengan fraksinasi. Kombinasi eritromisin dan fraksi Allium sativum L. berpotensi untuk menanggulangi resistensi S.aureus. Tetapi belum diketahui efek kombinasi eritromisin dengan fraksi Allium sativum L.
Metode: Penelitian ini dilakukan secara in vitro laboratorium menggunakan Staphylococcus aureus dengan mengkombinasikan eritromisin dengan fraksi n- heksana, etil asetat dan air dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. menggunakan konsentrasi 50%. Zona hambat diukur dengan metode cakram dan interaksi hasil antara kombinasi dengan fraksi dinilai dengan metode AZDAST.
Hasil dan Pembahasan: Zona hambat yang terbentuk dari kombinasi eritromisin dengan fraksi etil asetat terhadap Staphylococcus aureus sebesar 22,52±0,76 mm (p<0,05). Kombinasi eritromisin dengan fraksi etil asetat bersifat potensiasi, kombinasi eritromisin dengan fraksi n-heksana dan air terhadap Staphylococcus aureus besifat not distinguishable. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi etil asetat dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. membantu kerja dari eritromisin.
Kesimpulan: Kombinasi eritromisin dengan fraksi etil asetat dari umbi Allium sativum L. menambah efek antibakteri eritromisin pada Staphylococcus aureus.
Kata Kunci: Staphylococcus aureus, Eritromisin, Fraksi,Etil Asetat, Air, Allium sativum L.
SUMMARY
Miftakhul Ramadhon Dwi Anjasmara. Faculty of Medicine. Islamic University of Malang, December 2021. ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF COMBINATION OF ERYTHROMYCIN WITH N-HEXANE, ETHYL ACETATE, AND WATER FROM GARLIC (Allium sativum L.) IN INHIBITING THE GROWTH OF Staphylococcus aureus.
Mentor 1: drh. K.H.M. Zainul Fadli, M.Kes, Mentor 2: dr. Reza Hakim, M. Biomed.
Introduction: Staphylococcus aureus is known to be resistant to erythromycin.
Allium sativum L. contains many active substances that are antibacterial and have different polarities. The difference is separated by fractionation. The combination of erythromycin and Allium sativum L. fraction is possible to overcome S. aureus resistance. However, the effect of the combination of erythromycin with the Allium sativum L. fraction is not yet known.
Methods: This study was conducted in vitro using Staphylococcus aureus by combining erythromycin with n-hexane, ethyl acetate and water fractions from the ethanolic extract of Allium sativum L. using a concentration of 50% w/w. The zone of inhibition was measured by the disc method and the interaction of the combined yield with the fraction was assessed by the AZDAST method.
Results and Discussion: The inhibition zone formed from the combination of erythromycin with ethyl acetate fraction against Staphylococcus aureus was 22.52±0.76 mm (p<0.05). The combination of erythromycin with ethyl acetate fraction is potentiating, the combination of erythromycin with n-hexane and water fraction against Staphylococcus aureus is not distinguishable. This indicates that the ethyl acetate fraction of the ethanolic extract of Allium sativum L. helps the action of erythromycin.
Conclusion: Combination of erythromycin with ethyl acetate fraction from Allium sativum L. increased the antibacterial effect of erythromycin on Staphylococcus aureus.
Keywords: Staphylococcus aureus, Erythromycin, Fraction, N-Hexane, Ethyl Acetate, Water, Allium sativum L.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan utama di negara berkembang adalah penyakit infeksi, penyakit infeksi adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di fasilitas pelayanan kesehatan (Fildzah dan Masyitah, 2017). Infeksi nosokomial mempengaruhi sejumlah besar pasien secara global, meningkatkan angka kematian dan kerugian finansial secara signifikan. Bakteri adalah patogen paling umum yang bertanggung jawab terhadap infeksi nosokomial.
Salah satu bakteri patogen penyebab infeksi nosokomial adalah Staphylococcus aureus (Pratama dan Bangkele, 2018). Staphylococcus aureus merupakan Gram-positif yang dapat menyebabkan penyakit dermatitis, mastitis, infeksi saluran pernafasan, impetigo, abses, dan keracunan makanan (Wikananda et al., 2019). S.aureus dapat menginfeksi jaringan lunak dan kulit, menurut Infectious Diseases Society of America (IDSA) menyatakan amoksisilin-asam klavulanat, eritromisin dan diklosasilin adalah antibiotik lini pertama untuk terapi penyakit tersebut (Bilung et al., 2018, Setiabudy, 2014). Infeksi yang disebabkan Staphylococcus aureus dapat diterapi menggunakan antibiotik eritromisin, vankomisin atau tetrasiklin (Khairunnisa et al., 2020)
Eritromisin merupakan antibiotik golongan makrolida yang dihasilkan oleh Streptomyceserythreus (Adriana dan Fauziah, 2019). Eritromisin bekerja dengan cara menghambat sintesis protein dengan mengikat subunit 50S ribosomal RNA bakteri. Eritromisin aktif melawan bakteri Gram positif seperti Staphylococcus aureus (Katzung et al., 2015). Namun, Staphylococcus aureus
dilaporkan mengalami resistensi terhadap antibiotik eritromisin sebesar 41% - 68,3% (Deyno et al., 2017; Mostafa et al., 2015). Salah satu strategi untuk menangani resistensi S.aureus adalah kombinasi antibiotik dengan produk alami yang berasal dari tumbuhan (dos Santos et al., 2015)
Pengobatan menggunakan bahan herbal sudah dilakukan sejak lama dan obat herbal diyakini dapat mengobati penyakit, termasuk penyakit infeksi (Wendakoon dan Gagnon, 2012). Allium sativum L. dipercaya dapat digunakan sebagai antiviral, antihipertensi, antihelmintik dan bakteriostatik (Salim dan Soleha, 2017). Allium sativum L. memiliki kandungan organosulfur yaitu S- allyl-cysteine sulfoxide (alliin), diallyl thiosulfonate (allicin), diallyl disulfide (DADS), diallyl sulfide (DAS), E/Z -ajoene, S-allyl-cysteine (SAC) dan diallyl trisulfide (DATS) (Shang et al., 2019). Penelitian yang dilakukan oleh Prastiwi et al., 2017 ekstrak etanol 70 % Allium sativum L mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan triterpenoid. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi et al., 2020 ekstrak etanol Allium sativum L. mampu menghambat Staphylococcus aureus.
Ekstrak etanol Allium sativum L. dilakukan fraksinasi yang bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa berdasarkan tingkat kepolarannya. Fraksi n- heksana merupakan pelarut non polar, fraksi etil asetat merupakan pelarut semi polar, dan fraksi air merupakan pelarut polar (Tanaya dan Retnowati, 2015;
Romadanu et al., 2014; Haryoto dan Putri, 2019). Penelitian (Pelealu et al., 2021) menunjukkan bahwa hasil fraksi n-heksana Leucetta chagosensis mampu membentuk zona bening lebih baik dibandingkan hasil ekstrak etanol Leucetta chagosensis terhadap S.aureus. Hingga saat ini belum ada penelitian
mengenai interaksi eritromisin kombinasi fraksi dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai interaksi kombinasi ekstrak etanol umbi Allium sativum L. dengan eritromisin dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana interaksi kombinasi eritromisin dengan fraksi n-heksana umbi bawang putih (Allium sativum L.) dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus?
2. Bagaimana interaksi kombinasi eritromisin dengan fraksi etil asetat umbi bawang putih (Allium sativum L.) dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus?
3. Bagaimana interaksi kombinasi eritromisin dengan fraksi air umbi bawang putih (Allium sativum L.) dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bentuk interaksi kombinasi eritromisin dengan fraksi n- heksana dari umbi bawang putih (Allium sativum L.) dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.
2. Mengetahui bentuk interaksi kombinasi eritromisin dengan fraksi etil asetat dari umbi bawang putih (Allium sativum L.) dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.
3. Mengetahui bentuk interaksi kombinasi eritromisin dengan fraksi air dari umbi bawang putih (Allium sativum L.) dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan landasan ilmiah aktivitas antibakteri kombinasi eritromisin dengan fraksi n-heksana, etil asetat, air dari ekstrak etanol umbi bawang putih (Allium sativum L.) pada Staphylococcus aureus secara invitro.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data ilmiah yang dapat mendukung pengembangan dan penggunaan bawang putih (Allium sativum L.) sebagai obat herbal yang dapat dikombinasikan dengan eritromisin untuk meningkatkan efektifitas kerja dari suatu antibiotik.
BAB VII KESIMPULAN 7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan diatas maka dapat disimpukan:
1. Kombinasi eritromisin dengan fraksi n-heksana dan air Allium sativum L.
mempunyai bentuk interaksi Not distinguishable
2. Kombinasi eritromisin dengan fraksi etil asetat ekstrak etanol Allium sativum L. mempunyai bentuk interaksi Potensiasi
7.2 Saran
Adapun saran untuk meningkatkan dan mengembangkan penelitian ini lebih lanjut adalah :
1. Melakukan uji pendahuluan terhadap eritromisin terhadap Staphylococcus aureus.
2. Melakukan uji fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa yang terdapat didalam masing-masing fraksi ekstrak etanol Allium sativum L.
3. Menggunakan variasi konsentrasi dari masing-masing fraksi ekstrak etanol Allium sativum L.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Y., & Fauziah, S. 2019. Potensi Antibiotik Dan Uji Difusi Secara in Vitro Pada Formulasi Krim Eritromisin. Journal Medical Profession, 3(3).
Agustina, D., Mufida, D. C., A.S., H. R., & Dharmawan, D. K. 2019. Uji Sensitivitas Antibiotik Terhadap Staphulococcus Aureus Yang Terdeteksi Dalam Sputum Pasien Dengan Pneumonia Yang Dirawat Di Rumah Sakit.
Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 5(1), 23.
Arief, D. Z., Achyadi, N. S., & Franisa, R. 2019. Daya Hambat Ekstrak Bawang Putih Terhadap S.aureus dan Total Mikroba Dalam Daging. Pasundan Food Technology Journal, 6(3), 136–141.
Arifin, B., & Ibrahim, S. 2018. Struktur, Bioaktivitas Dan Antioksidan Flavonoid.
Jurnal Zarah, 6(1), 21–29.
Barnes, J., Anderson, L. A., & Phillipson, J. D. 2007. Herbal medicines. In Pharmaceutical Press.
Bilung, L. M., Tahar, A. S., Kira, R., Mohd Rozali, A. A., & Apun, K. 2018. High Occurrence of Staphylococcus aureus Isolated from Fitness Equipment from Selected Gymnasiums. Journal of Environmental and Public Health.
Boleng, D. T. 2015. Bakteriologi Konsep-Konsep Dasar. Malang: UMM Press Chairunnisa, O. P. 2019. Efek Bawang Putih (Allium Sativum L) Sebagai
Pengobatan Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 8(2), 250–254.
Chairunnisa, S., Wartini, N. M., & Suhendra, L. 2019. Pengaruh Suhu dan Waktu Maserasi terhadap Karakteristik Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) sebagai Sumber Saponin. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri,
7(4), 551.
Chudlori, B., Kuswandi, M., & Indrayudha, P. 2012. Pola Kuman Dan Resistensinya Terhadap Antibiotika Dari Spesimen Pus Di Rsud Dr.
Moewardi Tahun 2012. Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia, 13(2), 70–76.
Dewi, I. P., Orde, I. M., & Verawaty, V. 2020. Efektivitas Gel Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium Sativum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus.
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(2), 105–112.
Deyno, S., Fekadu, S., & Astatkie, A. 2017. Resistance of Staphylococcus aureus to antimicrobial agents in Ethiopia: A meta-analysis. BioMed Central 6(1), 1–
15.
dos Santos, A. T. B., Araújo, T. F. S., da Silva, L. C. N., Silva, C. B., Oliveira, A.
F. M., Araújo, J. M., Correia, M. T. S., & Lima, V. L. M. 2015. Organic extracts from Indigofera suffruticosa leaves have antimicrobial and synergic actions with erythromycin against Staphylococcus aureus. Frontiers in Microbiology, 6(13), 1–8.
Egra, S., Mardhiana, ., Rofin, M., Adiwena, M., Jannah, N., Kuspradini, H., &
Mitsunaga, T. 2019. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Bakau (Rhizophora mucronata) dalam Menghambat Pertumbuhan Ralstonia Solanacearum Penyebab Penyakit Layu. Agrovigor, 12(1), 26.
Fadia, F., Nurlailah, N., Helmiah, T. E., & Lutpiatina, L. 2020. Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Chromolaena Odorata L) Sebagai Antibakteri Salmonella Typhi Dan Staphylococcus Aureus. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(3), 158–168.
Farías-campomanes, A. M., Horita, C. N., Pollonio, M. A. R., & Meireles, M. A.
A. 2014. Allicin-Rich Extract Obtained from Garlic by Pressurized Liquid Extraction: Quantitative Determination of Allicin in Garlic Samples. Food and Public Health, 4(6), 272–278.
Fiana, F. M., Kiromah, N. Z. W., & Purwanti, E. 2020. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli. Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia, 10–20.
Fildzah, A. M., & Masyitah, S. 2017. Determinan Infeksi Nosokomial Pada Pasien di Rumah Sakit Pusat Pertamina Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(1), 1–11.
Fitriana, Y. A. N., Fatimah, V. A. N., & Fitri, A. S. 2020. Aktivitas Anti Bakteri Daun Sirih: Uji Ekstrak KHM (Kadar Hambat Minimum) dan KBM (Kadar Bakterisidal Minimum). Sainteks, 16(2), 101–108.
Ganiswara, S.G.2000. Farmakologi dan T erapi, Edisi IV ,800, Bagian Farmakologi FKUI, Jakarta.
Gaol, Y. E. L., Erly, E., & Sy, E. 2017. Pola Resistensi Bakteri Aerob pada Ulkus Diabetik Terhadap Beberapa Antibiotika di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011- 013. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(1), 164.
Gazuwa, S., Makanjuola, E., Jaryum, K., Kutshik, J., & Mafulul, S. 2013. The Phytochemical Composition of Allium Cepa/Allium Sativum and the Effects of Their Aqueous Extracts (Cooked and Raw Forms) on the Lipid Profile and other Hepatic Biochemical Parameters in Female Albino Wistar Rats. Asian J.Exp. Biol.Sci, 4(3), 406–410.
Gull, I., Saeed, M., Shaukat, H., Aslam, S. M., Samra, Z. Q., & Athar, A. M. 2012.
Inhibitory effect of Allium sativum and Zingiber officinale extracts on clinically important drug resistant pathogenic bacteria. Annals of Clinical Microbiology and Antimicrobials, 11, 1–6.
Haryoto, & Putri, S. P. 2019. Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol , Fraksi Heksan , Etil Asetat dan Etanol-Air dari Daun Mangrove Tancang (Bruguiera gymnorrhiza) terhadap Sel Kanker PayudaraT47D. University Research Colloqium, 177–183.
Hudzicki, J. 2012. Kirby-Bauer Disk Diffusion Susceptibility Test Protocol.
American Society For Microbiology, December 2009, 1–13.
https://www.asm.org/Protocols/Kirby-Bauer-Disk-Diffusion-Susceptibility- Test-Pro
Husna, C. A. 2018. Peranan Protein Adhesi Matriks Ekstraselular Dalam Patogenitas Bakteri Staphylococcus Aureus. AVERROUS: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Malikussaleh, 4(2), 99.
Ilic, D., Nikolic, V., Nikolic, L., Stankovic, M., Stanojevic, L., & Cakic, M. 2011.
Allicin and related compounds: Biosynthesis, synthesis and pharmacological activity. Physics, Chemistry and Technology, 9(1), 9–20.
Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. 2010. Medical Microbiology, Twenty-Fifth Edition (LANGE Basic Science).
Jinghua, M., Gaizhuang, L., & Qiaoli, C. 2017. Pathogens and antibiotic resistance of children with community-acquired pneumonia. Biomedical Research (India), 28(20), 8723–8727.
Katzung, B. G., & Trevor, A. J. 2015. Basic & Clinical Pharmacology 13th Edition.
USA: McGraw-Hill.
Khariunnisa, R., Soleha, T. & Ramadhian, M. 2020. Identifikasi dan Uji Resistensi Staphylococcus aureus Pada Ulkus Diabetik di Instalasi Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Journal Agromedicine Unila. 7(1).
Khan, N. W., Hassan, F., Naqvi, B. S., & Hasan, S. M. F. 2011. Antimicrobial activity of erythromycin and clarithromycin against clinical isolates of Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Klebsiella and Proteus by disc diffusion method. Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences, 24(1), 25–
29.
Komala, O., Asmara, H. I., & Wiendarlina, I. Y. 2014. Uji Efektivitas Antibakteri Perasan Segar dan Serbuk Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Bakteri Salmonella typhi. Ekologia, 14(2), 34–39.
Lambert, M. 2011. IDSA guidelines on the treatment of MRSA infections in adults and children. American Family Physician, 84(4), 455–463.
Lisiswanti, R., & Haryanto, F. P. 2017. Allicin Pada Bawang Putih (Allium sativum) Sebagai Terapi Alternatif Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Majority, 6(2), 33–
38.
Mahjani, & Putri, D. H. 2020. Growth curve of endophyte bacteria Andalas (Morus macroura Miq.) B.J.T. A-6 Isolate. Serambi, 5(1), 29–32.
Mahmudah, R., & Hamzah, S. 2014. Impetigo Krustosa Muliple In Three Years Old Children. Medula, 2(3), 86–93.
Manik, D. F., Hertiani, T., & Anshory, H. 2014. Analisis Korelasi Antara Kadar Flavonoid Dengan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi-Fraksi Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap Staphylococcus aureus.
Khazanah, 6(2), 1–11.
Maulana, Rastina, & Ferasyi, T. R. 2018. Resistensi Escherichia coli Terhadap Antibiotik Dari Telur Ayam Ras Di Minimarket Darussalam Banda Aceh.
JIMVET, 2(3), 335–340.
Marcellia, S., Chusniasih, D., & Andansari, A. 2020. Efektivitas Suspensi Ekstrak Etanol Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) Sebagai Diuretik Pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus). Media Far, 21(1), 1–9.
Medisusyanti, A. S., & Haryoto. 2018. Aktivitas Sitototoksik Fraksi Polar Umbi Bawang Putih (Allium sativum L .) Terhadap Sel T47D. 374–378.
Mostafa, M., Siadat, S. D., Shahcheraghi, F., Vaziri, F., Japoni-Nejad, A., Vand Yousefi, J., Rajaei, B., Harifi Mood, E., Ebrahim Zadeh, N., Moshiri, A., Seyed Siamdoust, S. A., & Rahbar, M. 2015. Variability in gene cassette patterns of class 1 and 2 integrons associated with multi drug resistance patterns in Staphylococcus aureus clinical isolates in Tehran-Iran. BMC Microbiology, 15(1), 1–9.
Moulia, M. N., Syarief, R., Iriani, E. S., Kusumaningrum, H. D., & Suyatma, N. E.
2018. Antimikroba Ekstrak Bawang Putih. Jurnal Pangan, 27(1), 55–66.
Mujipradhana, V. N., Wewengkang, D. S., & Suryanto, E. 2018. Aktivitas Antimikroba Dari Ekstrak Ascidian Herdmania Momus Pada Mikroba Patogen Manusia. Pharmacon, 7(3), 338–347.
Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, Dan Identifikasi Senyawa Aktif.
Jurnal Kesehatan, 7(2), 361–367.
Ningsih, D. R., Zusfahair, & Kartika, D. 2016. Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Serta Uji AKtivitas Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Antibakteri.
Molekul, 11, 101–111.
Ngajow, M., Abidjulu, J., & Kamu, V. S. 2013. Pengaruh Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus secara In vitro. Jurnal MIPA, 2(2), 128.
Nugroho, Agung. 2017. Buku Ajar: Teknologi Bahan Alam. Banjarmasin:
Lambung Mangkurat University Press
Nurhayati, B., & Darmawati, S. 2017. Biologi Sel Dan Molekuler. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Nurhayati, L. S., Yahdiyani, N., & Hidayatulloh, A. 2020. Perbandingan Pengujian Aktivitas Antibakteri Starter Yogurt Dengan Metode Difusi Sumuran Dan Metode Difusi Cakram. Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(2), 41.
Oladipo, I. C., Ogunsona, S. B., & Abayomi, M. A. 2019. Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) As a Cause of Nosocomial Wound Infection in Ibadan, Nigeria. European Journal of Pharmaceutical and Medical Research, 6(4), 135–139.
Pajan, S. A., Waworuntu, O., & Leman, M. A. 2016. Potensi Antibakteri Air Perasan Bawang Putih (Allium Sativum L) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus Aureus. Pharmacon, 5(4), 77–89.
Panggalo, J. T., Porotu’o, J., & Buntuan, V. 2013. Identifikasi Bakteri Aerob Pada Penderita Batuk Berdahak Di Poliklinik Interna Blu Rsup Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. Jurnal E-Biomedik, 1(1), 408–413.
Permatasari, P. D., & Karani, Y. 2020. Infektif Endokarditis Pada Penyakit Jantung Tiroid. Jurnal Kesehatan Andalas, 9(1), 113.
Perović, S., Veinović, G., & Stanković, J. A. 2018. A Review On Antibiotic Resistance: Origin And Mechanisms Of Bacterial Resistance As Biological
Phenomenon. Genetika, 50(3), 1123–1135.
Piatkowska, E., Piatkowski, J., & Przondo-Mordarska, A. 2012. The strongest resistance of Staphylococcus aureus to erythromycin is caused by decreasing uptake of the antibiotic into the cells. Cellular and Molecular Biology Letters, 17(4), 633–645.
Prastiwi, R., Siska, S., & Marlita, N. 2017. Parameter Fisikokimia dan Analisis Kadar Allyl Disulfide dalam Ekstrak Etanol 70% Bawang Putih (Allium sativum L.) dengan Perbandingan Daerah Tempat Tumbuh. Pharmaceutical Sciences and Research, 4(1), 32–47.
Pratama, A. C., & Bangkele, E. Y. 2018. Identifikasi Bakteri Udara di Ruang Rawat Inap Paviliun Melati RSUD Undata Palu Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Kedokteran, 5(1), 61–71.
Prayitno, T. A., & Hidayati, N. 2017. Pengantar Mikrobiologi. Malang: Media Nusa Creative
Prihandani, S. S., Poeloengan, M., Noor, S. M., & Andriani. 2015. Uji Daya Antibakteri Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella typhimurium Dan Pseudomonas aeruginosa Dalam Meningkatkan Keamanan Pangan.
Informatika Pertanian, 24(1), 53–58.
Purwantiningsih, T. I., Rusae, A., & Freitas, Z. 2019. Uji In Vitro Antibakteri Ekstrak Bawang Putih sebagai Bahan Alami untuk Menghambat Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Garlic Extract Antibacterial In Vitro Test as Nature Inggredient to Inhibit Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Sains Peternakan, 17(1), 1–4.
Puspawati, N. M. I., Yasa, I. G. T. M., & Suirta, I. W. 2018. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Cendana (Santalum album L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. CAKRA KIMIA, 6(2), 116–122.
Putri, S. D., & Purwati. 2019. Uji Aktivitas Antioksidan Dan Uji Kadar Flavonoid Fraksi Etil Asetat Kstrak Buah Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.).
Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal, 3(2), 1–2.
Putri, W. S., Warditiani, N. K., & Larasanty, L. P. F. 2013. Skrining Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.). Journal Pharmacon, 09(4), 56–59.
Rahayuningsih, N., Pratama, A., & Suhendy, H. 2020. Aktivitas Antidiabetika Beberapa Fraksi Ekstrak Daun Alpukat ( Persea Americanna Mill ) Pada Tikus Putih Jantan Dengan Induksi Aloksan. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan Dan Farmasi, 20(1).
Ramadenti, F., Sundaryono, A., & Handayani, D. 2017. Uji Fraksi Etil Asetat Daun Peronema canescens terhadap Plasmodium berghei pada Mus musculus.
Alotrop Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 2(1), 89–92.
Riedel, S., Morse, S.A., Mietzner, T., Miller, S. 2019 . Jawetz, Melnick, Adelbergs Medical Microbiology 28th edition. US: Mc Graw Hill Lange.
Rini, A. A., Supriatno, & Rahmatan, H. 2017. Skrining Fitokimia Dan Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Kawista (Limonia Acidissima L.) Dari Daerah Kabupaten Aceh Besar Terhadap Bakteri Escherichia Coli. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unsyiah, 2(1), 78–89.
Romadanu, Rachmawati, S. H., & Lestari, S. D. 2014. Pengujian Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Bunga Lotus (Nelumbo Nucifera). Fishtech, 3(1).
Rubiatik, S., Sartini, & Lubis, R. 2015. Skrining Fitokimia Dan Uji Antimikroba Ekstrak Kasar Bawang Batak (Allium cinense) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli. Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan, 2(1), 1–10.
Safithri, M., Bintang, M., & Poeloengan, M. 2011. Antibacterial Activity of Garlic Extract Against some Pathogenic Animal Bacteria. Media Peternakan, 34(3), 155–158.
Salim, H. H. U., & Soleha, T. U. 2017. Pengaruh Aktivitas Antimikroba Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Bakteri Gram Positif (Staphylococcus aureus) dan Gram Negatif (Escherichia coli) Secara In Vitro.
Medula, 7, 66–70.
Setiabudy R 2014. Pengantar anti mikroba. Dalam: Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A, Arif Azalia, Bahry B, Suyatna FD, dkk. Farmakologi dan terapi edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, pp: 585-598.
Shang, A., Cao, S. Y., Xu, X. Y., Gan, R. Y., Tang, G. Y., Corke, H., Mavumengwana, V., & Li, H. Bin. 2019. Bioactive compounds and biological functions of garlic (allium sativum L.). Foods, 8(7), 1–31.
Soedarto. 2015. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Sagung Seto.
Sinulingga, S., Subandrate, S., & Safyudin, S. 2020. Uji Fitokimia dan Potensi Antidiabetes Fraksi Etanol Air Benalu Kersen (Dendrophtoe petandra (L) Miq). Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 16(1), 76.
Soleha, T. U. 2015. Uji Kepekaan Terhadap Antibiotik. Juke Unila, 5(9), 121.
Soraya, C., Chismirina, S., & Novita, R. 2018. Pengaruh Perasan Bawang Putih
(Allium sativum L.) Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar Dalam Menghambat Pertumbuhan Enterococcus faecalis Secara In Vitro. Cakradonya Dent Journal, 10(1), 1–9.
Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sukma, D. R., Berawi, K. N., & Wahyudo, R. 2018. Pengaruh Pemberian Bawang Putih (Allium Sativum) terhadap Penyakit Dislipidemia The Influence of Giving Garlic (Allium Sativum) Against Dislipidemia Disease. Jurnal Medula, 8(1), 49–53.
Sumardani, N. L. G., Bidura, I. G. N. G., Utami, I. A. P., Umiyati, A. T., & Putri, B. R. T. 2014. Studi Khasiat Ekstrak Daun Bawang Putih (Allium Sativum) Dan Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Dan Lemak Abdomen Itik. Majalah Ilmiah Peternakan, 17(1), 25–
29.
Suwito, W. 2010. Bakteri yang sering Mencemari Susu Deteksi, Patogenesis, Epidemiologi, dan Cara Pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian, 29(3), 96–100.
Szychowski, K. A., Rybczyńska-Tkaczyk, K., Gaweł-Bȩben, K., Ašwieca, M., Kara, M., Jakubczyk, A., Matysiak, M., Binduga, U. E., & Gmiński, J.
(2018). Characterization of Active Compounds of Different Garlic (Allium sativum l.) Cultivars. Polish Journal of Food and Nutrition Sciences, 68(1), 73–81. https://doi.org/10.1515/pjfns-2017-0005
Tanaya, V., & Retnowati, R. 2015. Fraksi semi polar dari daun mangga kasturi (Mangifera casturi Kosterm). Kimia Student Journal, 1(1), 778–784.
Taylor, T. A., & Unakal, C. G. 2020. Staphylococcus aureus. In StatPearls
Publishing.
Titisari, A., Setyorini, E., Sutriswanto, S., & Suryantini, H. 2019. Kiat Sukses Budi Daya Bawang Putih. Bogor: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian.
Upa, G., Ali, A., & Purnamasari, Y. 2017. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhii dan Shigella dysenteriae. Medula, 4(2), 355–360.
Uthia, R., Arifin, H., & Efrianti, F. 2017. Pengaruh Hasil Fraksinasi Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Sanctum L.) Terhadap Aktivitas Susunan Saraf Pusat Pada Mencit Putih Jantan. Farmasi Higea, 9(1), 85–95.
Utomo, S. B., Fujiyanti, M., Lestari, W. P., & Mulyani, S. 2018. Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa C-4-Metoksifenilkaliks[4]Resorsinarena Termodifikasi Hexadecyltrimethylammonium-Bromide Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli. Jurnal Kimia Dan Pendidikan Kimia, 3(3), 201–209.
Wendakoon, C., Calderon, P., & Gagnon, D. 2012. Evaluation of Selected Medicinal Plants Extracted in Different Ethanol Concentrations for Antibacterial Activity against Human Pathogens. Journal of Medicinally Active Plants, 1(2), 60–68.
Widiyatno, Y., & Muniroh, L. 2018. Dampak Pemberian Minyak Goreng Mengandung Residu Plastik Isopropyl Terhadap Blood Urea Nitrogen Creatine Tikus Putih Galur Wistar. Agroveteriner, 7(1), 15–24.
Wikananda, I. D. A. R. N., Hendrayana, M. A., & Pinatih, K. J. P. 2019. Efek Antibakteri Ekstrak Ethanol Kulit Batang Tanaman Cempaka Kuning (M.
Champaca L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus. Jurnal Medika, 8(5), 2597–8012.
Wulansari, E. D., Lestari, D., & Khoirunissa, M. A. 2020. Kandungan Terpenoid dalam Daun Ara (Ficus carica L.) sebagai Agen Antibakteri terhadap Bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus. Pharmacon, 9(2), 226–232.
Zakiah, N., Dinna, C. I., Aulianshah, V., Vonna, A., Yanuarman, & Rasidah. 2017.
Effectiveness Of Watery Extract And Ethanolic Extract Of Garlic Bulbs (Allium sativum sPharmaceutical Science and Clinical Research, 2(2), 90.
Zhou, Z., Pan, C., Lu, Y., Gao, Y., Liu, W., Yin, P., & Yu, X. 2017. Combination of erythromycin and curcumin alleviates Staphylococcus aureus induced osteomyelitis in rats. Frontiers in Cellular and Infection Microbiology, 7(379), 1–6.
Ziaei-Darounkalaei, N., Ameri, M., Zahraei-Salehi, T., Ziaei-Darounkalaei, O., Mohajer-Tabrizi, T., & Bornaei, L. 2016. AZDAST the new horizon in antimicrobial synergism detection. MethodsX, 3(232), 43–52.
