• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat menjalankan semua program dalam Renstra Bisnis ini.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat menjalankan semua program dalam Renstra Bisnis ini."

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kami dapat menyelesaikan Rencana Strategi Politeknik Kesehatan Jakarta III tahun 2014- 2018. Penyusunan Rencana Strategi Bisnis ini merupakan tindak lanjut dari adanya Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 498/KMK.05/2009, tentang ditetapkannya Politeknik Kesehatan Jakarta III sebagai Institusi Pendidikan Tinggi milik Pemerintah yang menerapkan PK-BLU. Orientasi dari Rencana Strategi ini adalah peningkatan kualitas program dan hasil, yang dituangkan ke dalam program kegiatan mengacu pada sasaran dan tujuan serta berdasar pada visi misi Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh civitas akademika yang telah mendukung diselesaikannya renstra ini. Saya berharap pada seluruh jajaran menejemen Politeknik Kesehatan Jakarta III, Renstra ini dapat dijadikan sebagai acuan dan arah dalam penyelenggaraan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Walaupun demikian, renstra ini dimungkinkan untuk direvisi berdasarkan masukan yang ada selama sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta dapat dicapai dalam kurun waktu yang ditetapkan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat menjalankan semua program dalam Renstra Bisnis ini.

Jakarta, 25 Agustus 2014 Direktur Poltekkes Jakarta III

Dra. Maryanah, Am.Keb, M.Kes NIP. 195905201979122001

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

SK Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III ... V BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Renstra Bisnis... 2

BAB II GAMBARAN UMUM POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III... 5

2.1 Sejarah Perkembangan Poltekkes Kemenkes Jakarta III ... 5

2.2 Kondisi Eksisting Poltekkes Kemenkes Jakarta III ... 8

2.3 Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ... 10

2.4 Sarana dan Prasarana ... 11

BAB III VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN ISU STRATEGIS ... 18

3.1 Visi... 18

3.2 Misi ... 18

3.3 Tujuan Strategis ... 19

3.4 Sasaran Strategis ... 19

3.5 Isu Strategis... 20

3.6 Pengembangan Bidang Keuangan ... 21

3.7 Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 22

3.8 Pengembangan Pelayanan Akademik ... 23

3.9 Pengembangan Sarana dan Prasarana ... 24

(4)

BAB IV STRATEGI DASAR, STRATEGI PENCAPAIAN DAN PROGRAM

KEGIATAN... 25

4.1 Strategi Dasar ... 25

4.2 Strategi Pencapaian ... 26

BAB V INDIKATOR KINERJA ... 44

BAB VIII PENUTUP ... 52 Lampiran

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber daya termasuk modal dan sumberdaya manusia. Renstra Poltekkes Kemenkes Jakarta III merupakan acuan perencanaan program untuk mewujudkan visi secara bertanggung jawab. Visi Poltekkes Jakarta III merupakan cita-cita luhur dalam mendukung tercapainya visi dan misi Badan PPSDM Kesehatan, khususnya misi pertama yaitu memenuhi jumlah, jenis dan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai yang direncanakan dalam mendukung penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan. Untuk mewujudkan visi secara efektifdiperlukan serangkaian misi, tujuan, sasaran, dan indikator capaian,serta program pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang mengacu pada statuta Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Serangkaian perencanaan, dan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat terwujud apabila didukung oleh tata nilai ideal yang sangat menentukan keberhasilan dalam melaksanakan proses pendidikan sesuai denganprioritas.

Tata nilai ideal akan menyatukan gerak langkah sivitas akademika dalam mewujudkan prioritas kerja.

Sejak tahun 2009 Poltekkes Kemenkes Jakarta III telah menerapkan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) sehingga renstra yang disusun sudah memenuhi kaidah rencana strategis bisnis. Di dalam Renstra BLU tercakup beberapa sasaran yang harus dicapai oleh Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam rangka menuju insitusi pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang unggul dalam teknologi kesehatan. Tahapan yang direncanakan dituangkan pula dalam anggaran yang tepat sesuai azas anggaran berbasis kinerja.

Untuk menjamin kesinambungan dan peningkatan kualitas penyelenggaraan manajemen dan layanan, Poltekkes Kemenkes Jakarta III sejak tahun 2009 telah tersertifikasi ISO 9001;2008. Pada tahun 2009 setelah ditetapkan sebagai

(6)

masyarakat didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Poltekkes Kemenkes Jakarta III telah menyusun Rencana Strategis Bisnis 5 (lima) tahunan dengan mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Badan PPSDM Kesehatan. Selanjutnya setiap tahun telah disusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) yang mengacu kepada Rencana Strategis Bisnis yang telah ditetapkan.Disamping itu, sebagai PK-BLU beberapa kegiatan yang biayanya tidak ditanggung oleh APBN,maka sumber biaya adalah PNBP dengan berdasar pada Pola Tariflayanan BLU yang disyahkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No 179/PMK.05/2011.

Rencana strategis yang disusun, telah direalisasikan dan hasilnya dievaluasi setiap tahun.Di akhir tahun 2013, dirasakan adanya perbaikan dan peningkatan yang cukup signifikan terhadap kinerja layanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai PK-BLU. Hasil yang paling dirasakan adalah selesainya pembangunan gedung Direktorat dan Kampus terpadu di Jl. Arteri JORR Jatiwarna, diterapkannya layanan akademik dan keuangan kepada mahasiswa berbasis IT (Komputerisasi), dihasilkannya 1899 lulusan

dari tahun 2010 dengan waktu tunggu untuk mendapat pekerjaan kurang dari 3 bulan dan bertambahnya asset / modal setiap tahun sebagai hasil penerapan efisiensi dan produktivitas Poltekkes Kemenkes Jakarta III menjadi PK-BLU, tidak pernah ada temuan BPK terkait dengan pelaksanaan keuangan, jumlah penelitian Risbinakes dan kegiatan pengabmas yang meningkat setiap tahun.

Menindaklanjuti hasil evaluasi renstra tahun 2009-2013, maka disusun Rencana Strategis Tahun 2014–2018 yang akan digunakan sebagai acuan untuk menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) setiap tahun. Renstra Bisnis ini memuat berbagai program yang menjadi sasaran Poltekkes Kemenkes Jakarta III dan disesuaikan dengan sasaran strategis Kementerian Kesehatan serta rencana aksi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Manusia Kesehatan (Badan PPSDMK) yang telah ditetapkan serta renstraKementeri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN RENSTRA BISNIS

1. Undang Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 2. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 3. Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

(7)

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

6. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

7. Peraturan Nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan 8. Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

9. Penyelenggaraan Pendidikan.

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 47 tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidik untuk Dosen

12. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Standar Pendidikan.

13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

16. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007 tentang Persyaratan Administratif dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah untuk Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, sebagai pengganti dari PMK Nomor 07/PMK.02/2006.

18. Keputusan Menteri Keuangan No.498/KMK.05/2009 tertanggal 17 desember 2009 tetang penetapan Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ( PPK-BLU) secara penuh.

19. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

20. Surat edaran Dirjen Dikti Nomor 160/E/AK 2013 tentang izin Penyelenggaraan dan Akreditasi Program Studi.

(8)

21. Surat edaran Dirjen Dikti Nomor 704/E.E3/DT/2013 tentang Uji Kompetensi bagi Calon Lulusan Pendidikan Tinggi Kebidanan dan Keperawatan.

22. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

24. Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan No. 87 tahun2014 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi

25. Keputusan Menteri Kesehatan RI No HK.02.02/Menkes/52/ 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019

26. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi no 13 tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015 - 2019

(9)

BAB II

GAMBARAN UMUM POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

2.1. SEJARAH PERKEMBANGAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI nomor 298/MENKES-KESOS/SK/IV/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan mendasari terbentuknya Poltekkes Kemenkes Jakarta III, yang kemudian diperbaharui dengan keputusan Kemendikbud No.355/E/0/2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang alih bina penyelenggaraan program studi Poltekkes Kemenkes.

Poltekkes Kemenkes Jakarta III merupakan penggabungan dari beberapa Akademi yang melaksanakan pendidikan Diploma III Kesehatan (AKPER Depkes Jakarta, AKPER Anestesi, AKPER Persahabatan, AKBID Harapan Kita, AKBIDCipto Mangunkusumo dan Analis Kesehatan) yang berada di bawah Kementerian Kesehatan. Jurusan Keperawatan terdiri dari 3 (tiga) program studi yaitu; Program Studi D III Keperawatan di Jl. Kimia 17 Jakarta Pusat, yang awalnya berasal dari Akademi Keperawatan yang telah berdiri sejak tahun 1962. Program Studi D III Keperawatan Persahabatan yang berlokasi di Jl. Raya Persahabatan Jakarta Timur berasal dari Akademi Keperawatan Persahabatan merupakan konversi dari Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang berdiri sejak tahun 1976 i. Sedangkan Program Studi DIII Keperawatan Anestesi pada awalnya merupakan pendidikan Akademi Anestesi yang berlokasi di Jl. Kimia No. 22 Jakarta Pusat.

Jurusan Kebidanan terdiri dari 2 (dua) program studi yang berasal dari Program Studi D III Kebidanan Cipto Mangunkusumo yang berlokasi di Jl.Pulomas Barat VI Jakarta Timur dan Program Studi D III Kebidanan Harapan Kita yang berlokasi di Jl. Letjen. S. Parman-Slipi Jakarta Barat, masing–masing berawal dari Akademi Kebidanan yang merupakan konversi dari Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang berdiri sejak tahun 1978.

(10)

Jurusan Analis Kesehatan memiliki 1 (satu) Program Studi DIII Analis Kesehatan yang berasal dari Akademi Analis Kesehatanyang merupakan konversi dari Sekolah Menengah Analis Kesehatan yang berdiri sejak tahun 1997 berlokasi di Jl. Raya Hankam Gg Melati II Jakarta Timur. Pada tahun 2010 Jurusan Analis Kesehatan membuka program studi baru yaitu Program Studi DIV Analis Kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

HK.03.05/I/II/4/4997.1 /2009 tanggal 8 Oktober 2009 tentang Pembentukan Program D-IV Analis Kesehatan pada Jurusan Analis Kesehatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III.

Pada tahun 2007 Program Studi D III Keperawatan Anestesi berubah menjadi Program Studi Keperawatan, karena diberlakukannya undang-undang praktik kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang pada dasarnya tidak ada perbedaan dengan lulusan Prodi DIII Keperawatan, hanya mendapat tambahan muatan institusi yaitu Keperawatan Anestesi. Berdasarkan hal tersebut, maka Program Studi DIII Keperawatan Anestesi ditutup pada tahun 2012.

Tahun 2011 Poltekkes Kemenkes Jakarta III membuka Jurusan baru yaitu Jurusan Fisioterapi yang melaksanakan Program Studi D IV Fisioterapi berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.03.05/I.2/03433.1/2011 tentang Pembentukan Jurusan Fisioterapi di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III.

Dengan demikian Poltekkes Kemenkes Jakarta III saat ini terdiri dari 4 (empat) Jurusan yaitu: Jurusan Analis Kesehatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Keperawatan, dan Jurusan Fisioterapi, yang menghasilkan tenaga kesehatan Analis Kesehatan, Bidan, Perawat dan Fisioterapis, pada jenjang Ahli Madya dan Sarjana Sain Terapan.

Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam usianya yang masih muda (13 tahun) masih harus terus berkembang untuk meningkatkan segala bidang, yang meliputi sumber daya manusia, sarana prasana, pendapatan sebagai sumber pembiayaan serta meningkatkan kualitas lulusan agar dapat bersaing dan diterima di pasar kerja.

(11)

Salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah menghasilkan lulusan yang mampu melaksanakan pembangunan yang selaras dengan program pembangunan nasional. Hal ini bukanlah sesuatu yang statis, artinya akan selalu berubah sesuai dengan perubahan situasi regional maupun global. Oleh karena itu Poltekes Kemenkes Jakarta III dituntut pula untuk senantiasa berubah dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan dan pembangunan, disamping menyesuaikan diri terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan TeknologiSeni dan Informasi (IPTEKSI) dunia.Hal ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh seluruh pendidikan tinggi di Indonesia dalam rangka memasuki pasar global.

Dalam meningkatkan layanan pendidikan yang bermutu Poltekkes Kemenkes Jakarta III telah terstandarisasi ISO 9001: 2008 pada tahun 2009, pada tahun yang bersamaan pula Poltekkes Kemenkes Jakarta III juga ditetapkan menjadi Instansi Pemerintah yang melaksanakan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) melalui Keputusan Menteri Keuangan No..489/KMK.05/2009.tanggal 17 Desember 2009.Selanjutnya sejalan dengan Kebijakan Kemendikbud tentang Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana tertuang pada Undang Undang No 12 tahun 12 pasal 51 mulai mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi dengan mengembangkan 8 Standar Pendidikan dan melaksanakan audit mutu internal serta audit mutu eksternal oleh Badan Akreditasi Nasional Pergurusn Tinggi (BANPT) serta mempersiapkan akreditasi eksternal oleh LAMPTKes khusus untuk Prodi DIII Keperawatan dan Prodi DIII Kebidanan pada tahun 2015 yang akan datang.

Poltekkes Kemenkes Jakarta III mengembangkan kampus untuk mewujudkan cita-cita menjadi kampus terpadu yang berlokasi di Jl. JORR Jatiwarna Pondok Melati Bekasi. Pembangunan pertama dimulai pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dapat diselesaikan kampus Jurusan Analis kesehatan dan gedung Direktorat yang diresmikan di Menado secara simbolis dan serentak pada tahun 2011, pada bulan Agustus tahun 2009 Kantor Direktorat yang semula beralamat di Jl.Kimia No 17 Jakarta Pusat pindah ke alamat Jl.JORR Jatiwarna Pondok Melati Bekasi. Selanjutnya pada tahun 2010 diselesaikannya pembangunan gedung Asrama dan Laboratorium terpadu dan pada tahun yang sama sampai

(12)

(tujuh) untuk Jurusan Keperawatan dan Kebidanan. Rencana lima tahun kedepan kampus terpadu sudah dapat terwujud dengan bergabungnya seluruh program studi DIII yang sejenis menjadi satu Program Studi.

Berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Kemenkes RINomor HK.06.01/IV/III/01333/2010pada tahun 2010, seluruh program studi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III terakreditasi A berlaku sampai tahun 2015, yang mendapatkan pengakuan dari Dirjen Dikti Kemdikbud melalui surat edaran Nomor 1862/E/T/2011 tanggal 22 Nopember 2011, Sedangkan Program Studi D-IV Analis Kesehatan dan D-IV Fisioterapi masih dalam proses visitasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

2.2. KONDISI EKSISTING POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III 2.2.1 SUMBER DAYA MANUSIA

1. Tenaga Pendidik

Jumlah tenaga pendidik Poltekkes Kemenkes Jakarta III sampai akhir tahun 2013 adalah sebanyak 148 orang yang terdiri dari 9 orang dengan jabatan fungsional umum dan 139 orang dengan jabatan akademik Lektor Kepala 26 orang (19 %), 60 orang Lektor (43 % ), dan 53 orang Asisten Ahli (38 %).

Dosen yang sudah tersertifikasi sampai tahun 2013 di Jurusan Keperawatan berjumlah 50 orang, jurusan kebidanan 23 orang, jurusan analis kesehatan 13 orang dan jurusan fisioterapi 1 orang.

Selama 5 tahun terakhir dosen yang mengikuti tugas belajar sebanyak 34 orang, terdiri dari 7 orang S3 dan 27 orang S2, sedangkan yang mengikuti Ijin belajar S2 sebanyak 1 orang dan S3 sebanyak 1 orang.

Satu kekuatan yang dimiliki Poltekkes Jakarta III adalah kemampuan SDM dosen yang diberdayakan sebagai narasumber di berbagai Institusi baik pemerintah maupun Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan serta Organisasi Profesi

2. Tenaga Kependidikan

Sampai akhir tahun 2013, jumlah tenaga kependidikan yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalah sebanyak 76 orang dengan

(13)

pengembangan pendidikan melalui Ijin belajar S1 pada tahun 2012 sebanyak 2 orang, tahun 2013 11 orang dan S2 1 orang.

2.2.2 MAHASISWA

Dalam bidang pendidikan dan pengajaran, Poltekkes Kemenkes Jakarta III menerima mahasiswa baru melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru), yang dilaksanakan dalam 2 jenis seleksi yaitu Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP) dan Uji Tulis. PMDP adalah penerimaan mahasiswa yang langsung dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Jakarta III pada lulusan SMA/ SMK Kesehatan yang sesuai, yang memiliki prestasi akademik yang baik selama studi di SMA. PMDP dilaksanakan pada bulan Februari yang diawali dengan pengiriman surat pada bulan Januari ke Sekolah Menengah Atas yang disertai dengan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pendaftar. Kuota melalui PMDP sebesar 30 % dan selebihnya melalui seleksi uji tulis 70% yang pendaftarannya dilaksanakan secara online melalui website Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Dalam 5 tahun terakhir terjadi kenaikan jumlah pendaftar dan mahasiswa yang diterima di Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Pada tahun 2013 terdapat 2503 pendaftar melalui PMDP dan Uji Tulis, diterima 816 orang, melakukan registrasi 524 orang. Pada masa yang akan datang diharapkan terjadi peningkatan jumlah pendaftar yang signifikan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Sampai dengan bulan November 2013 jumlah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebanyak 1515 orang, terdiri dari laki-laki sebanyak 141 orang dan perempuan sebanyak 1374 orang. Jumlah mahasiswa yang terus meningkat di Poltekkes Kemenkes Jakarta III harus disertai dengan peningkatan jumlah dan kualitas lulusan yang dihasilkan.Kualitas lulusan Poltekkes Kemenkes Jakarta dapat dinilai dari lama masa studi dalam menempuh pendidikan serta Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang mampu diraihlulusan. Sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 kelulusan tepat waktu di masing-masing program studi mencapai lebih dari 92.31 % sampai dengan 100%.

Indeks Prestasi Kumulatif lulusan juga merupakan salah satu ukuran

(14)

memiliki Indeks Prestasi Kumulatif di atas 3.00 sejak tahun 2010 mencapai 100%. Keadaan ini menunjukkan bahwa kinerja layanan akademik khususnya proses pembelajaran terus meningkat, memenuhi kebutuhan pasar kerja yang mensyaratkan hal tersebut dan mendukung adanya kebijakan mengharuskan nilai batas lulus mata kuliah keahlian adalah 3.00 dan IPK harus ≥ 3.00.

2.2.3 KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Penelitian merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan dan ditingkatkan oleh Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Guna meningkatkan kualitas penelitian dan meningkatkan kemampuan dosen dalam melakukan penelitian, telah dilakukan berbagai pelatihan yang terkait dengan penelitian, antara lain pelatihan pengembangan proposal dan protokol penelitian, pengolahan dan analisis data statistik, penulisan laporan penelitian dan pelatihan membuat naskah ilmiah dan komite etik penelitian.

Setiap tahun terjadi peningkatan penelitian yang dilakukan oleh dosen.

Kegiatan publikasi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III meliputi penerbitanjurnal, seminar, poster dan kegiatan lainnya dalam rangka implementasi hasil penelitian perguruan tinggi.Buku referensi yang dihasilkan oleh dosen diterbitkan oleh lembaga percetakan seperti EGC, Salemba Medika dan lain-lain. Sedangkan naskah ilmiah (penelitian) diterbitkan oleh Jurnal Madya Poltekkes Kemenkes Jakarta III yang sekarang berubah menjadi Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (JITek)dan Jurnal Keperawatan (JKep) yang terbit setahun 2 kali serta publikasi jurnal secara on line melalui http://ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id. Adapun Buletin Civitas Poltekkes Kemenkes Jakarta III telah terbit edisi 11 yang memuat artikel ilmiah populer yang ditulis oleh seluruh civitas akademika.Pendanaan kegiatan publikasi bersumber dari DIPA Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan Poltekkes Kemenkes Jakarta III meliputi kegiatan di bidang pelayanan kesehatan yaitu pelatihan pendidik dalam penanggulangan bencana, pembentukan satgas bencana, pelayanan kesehatan di posyandu balita dan lansia, penyuluhan dan pemeriksaan fisik di panti sosial remaja, lansia dan anak balita, deteksi dini tumbuh kembang anak, penyuluhan kesehatan reproduksi di sekolah,

(15)

penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan (PHBS), pembinaan dan penyegaran kader, tanggap darurat dalam KLB di DKI Jakarta (banjir dan longsor), pembinaan RW siaga, pelayanan kesehatan gratis (donor darah), pem bentukan peer konselor di sekolah dan gebyar POSYANDU.

Penyuluhan Kesehatan dilakukan pada berbagai kelompok khusus dan berisiko tinggi, Peduli Bencana, Pemeriksaan kesehatan pada kelompok khusus lansia dan keluarga miskin secara rutin, dan berkontribusi dalam pengembangan masyarakat profesi terutama dalam up-dating keilmuan, partisipasi dalam menjalankan program pemerintah di bidang kesehatan, serta kegiatan kepramukaan dll. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat melibatkan dosen dan mahasiswa Poltekkes.Mulai tahun akademik 2013/2014 pengabdian masyarakat dilaksanakan berbasis hasil riset.

2.2.4 SARANA DAN PRASARANA 1. Gedung

Poltekkes kemenkes Jakarta III, memiliki kampus yang berlokasi di jalanArteri JORR Jati warna Pondok Melati Bekasi, Jalan Kimia 17 Jakarta Pusat, Jalan Pulomas Barat VI Jakarta Timur, dan Jalan Persahabatan Raya Jakarta Timur. Total Luas Tanah 30.170 m2.

2. Perpustakaan dan Pemanfaatannya

Poltekkes Kemenkes Jakarta III mempunyai 6 (enam) perpustakaan yang ada disetiap program studi.Setiap perpustakaan telah menggunakan sistem komputerisasi (Library Informasi System Automation (LISA).Koleksi buku rujukan yang ada selalu mengikuti kebutuhan pembelajaran.Perpustakaan memberikan layanan setiap hari kerja dari pukul 8.00 hingga 16.00 WIB.Pengunjung perpustakaan sebagian besar adalah Mahasiswa, sehingga frekuensi kunjungan perpustakaan sangat dipengaruhi oleh Jumlah Mahasiswa.Selain itu dengan adanya internet (Hot Spot) di Setiap Program Studi memberikan kemudahan bagi mahasiswa dan dosen untuk mengakses sumber rujukan.Peningkatan dalam pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa, dosen dan karyawan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III seiring

(16)

pemanfaatan perpustakaan juga sangat dipengaruhi oleh jumlah mahasiswa yang ada pada tahun tersebut.Pada tahun 2012 tampak menurun dibanding tahun lainnya, karena sebanding dengan jumlah mahasiswa pada tahun tersebut yaitu tidak adanya program khusus di Jurusan Kebidanan.

3. Laboratorium dan Pemanfaatannya.

Saat ini Poltekkes Kemenkes Jakarta III memiliki 41 unit laboratorium yang terdiri dari 16 unit laboratorium Keperawatan, 12 unit laboratorium Kebidanan, 8 unit laboratorium Analis Kesehatan, 3 unit laboratorium Fisioterapi dan 2 unit laboratorium di Direktorat. Laboratorium ini melayani proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Pengelolaan Laboratorium dilakukan oleh Unit Laboratorium dengan sub unit di jurusan dan di program studi sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Ketersediaan laboratorium ini sangat memadai untuk mendukung proses pembelajaran dan dapat mendukung praktikum untuk semua mata kuliah sesuai dengan tujuan mata kuliah masing-masing. penggunaan laboratorium di Poltekkes Kemenkes Jakarta III cenderung meningkat. Hal ini berkaitan dengan penerapan metoda pembelajaran yang makin menantang dikuasainya keterampilan teknis, sehingga makin banyak mahasiswa melakukan latihan mandiri di laboratorium.

2.2.5. Analisis Situasi

Lingkungan internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan lingkungan ekstrenal (Peluang dan Ancaman) yang mempengaruhi keberhasilan atau ketidakberhasian Poltekkes Kemenkes Jakarta III, dapat diuraikan sebagai berikut:

Lingkungan Internal Kekuatan Pelayanan

a. Empat (4) dari enam (6) Program Studi yang diselenggarakan terakreditasi A

b. Pengalaman Institusi dalam melaksanakan pendidikan tinggi di bidang kesehatan

c. Menyelenggarakan Kelas Recognation Prior Leraning (RPL) dan Kelas bertaraf internasional

d. Berbasis Sistem Informasi Akademik e. Terstandar ISO 9001:2008

(17)

f. Berorientasi pada kualitas lulusan Organisasi dan Sumber Daya Manusia

a. Mempunyai tenaga pendidik berkualifikasi S3 sebanyak 10 orang b. Tenaga pendidik sudah berkualifikasi S2

c. Rasio Dosen dengan mahasiswa memenuhi standar (1:12)

d. 50 tenaga pendidik sudah tersertifikasi dosen dari 139 tenaga fungsional pendidik

e. 34% tenaga pendidik menjadi narasumber tingkat nasional sesuai dengan bidang keilmuan dan kualifikasi nya

f. Latar belakang pendidikan tenaga pendidik sesuai dengan bidang keilmuan yang di ampu

g. Struktur organisasi dikembangkan sesuai kebutuhan Keuangan

a. Adanya pertanggungjawaban keuangan secara SAI dan SAK

b. Memiliki 3 pedoman Akuntansi; Akuntansi Keuangan, Akuntansi Biaya, Akuntansi Aset Tetap

c. Memiliki Sistem Aplikasi Keuangan Internal d. Ada sistem perencanaan keuangan terpadu

e. Memiliki Potensi pendapatan dari unit bisnis dan unit diklat f. Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

g. Memiliki tarif layanan yang disahkan oleh Menteri Keuangan Sarana dan Prasarana

a. Kampus terpadu

b. Laboratorium terpadu dan berbasis Multi Media c. Perpustakaan terpadu berbasis IT (LIS-A)

d. Tersedia asrama mahasiswa di lingkungan kampus e. Ruang kelas berbasis multimedia

f. Memiliki Laboratorium Biomolekuler (PCR) g. Memiliki Laboratorium sesuai bidang keilmuan Kelemahan Pelayanan

a. Sistem Informasi Manajemen Poltekkes belum terintegrasi b. Belum adanya Sistem Layanan Terpadu di Poltekkes c. Belum semua pelayanan dilaksanakan sesuai SOP

(18)

Organisasi dan Sumber Daya Manusia

a. Belum seluruh tenaga kependidikan memiliki pendidikan yang sesuai dengan bidang kerjanya

b. Belum seluruh dosen mempunyai nilai TOEFL Bahasa Inggris sebesar 450

c. Pendayagunaan tenaga kependidikan yang belum maksimal

d. Secara Struktur Organisasi Poltekkes dibawah binaan 2 kementerian (Kemenkes, Kemendikbud)

e. Rendahnya formasi penerimaan pegawai negeri.

Keuangan

a. Adanya kegiatan yang harus dilaksanakan diluar perencanaan.

b. Kepatuhan terhadap SOP tentang penyerapan anggaran.

c. Belum adanya pengesahan revisi pola tarif layanan BLU oleh Kementerian Keuangan

d. Pembiayaan Tenaga Kontrak besar (jumlah tenaga kontrak lebih dari 10%

jumlah PNS)

e. Masih ada mahasiswa membayar biaya pendidikan tidak tepat waktu Saranan dan Prasarana

a. Pemeliharaan alat laboratorium sering tidak sesuai dengan kebutuhan b. Rasio alat laboratorium dengan mahasiswa tidak sesuai standar (1 : 8) c. Kualifikasi peralatan laboratorium sudah tidak sesuai dengan

perkembangan teknologi.

Lingkungan Eksternal Peluang Pelayanan

a. Kebutuhan pelayanan tenaga kesehatan untuk pasar global masih tinggi (20.000/pertahun)

b. Pesatnya perkembangan teknologi kesehatan, membuka peluang pendidikan tenaga kesehatan yang lebih tinggi

c. Minat masyarakat untuk mengikuti pendidikan Diploma III Kesehatan masih tinggi

d. Kebutuhan User dalam memberdayakan lulusan tenaga kesehatan Poltekkes masih tinggi

e. Hasil treasure studi yang dilaksanakan oleh Poltekkes kemenkes Jakarta III tahun 2011 menyatakan kebutuhan tenaga perawat yang lebih tinggi kompetensinya yaitu pada level Ners

(19)

f. Standar pelayanan kebidanan Kemenkes RI tahun 2014 menyatakan kebutuhan adanya tenaga bidan profesi di pelayanan kesehatan primer sebesar 30%

Organisasi dan Sumber Daya Manusia

a. Tingginya pemberdayaan SDM tenaga pendidik dan kependidikan sebagai narasumber oleh stake holder

b. Suasana akademik (academic atmosphere) menunjang pengembangan organisasi dan tata laksana secara dinamis

c. Banyaknya institusi pendidikan kesehatan yang melakukan studi banding baik lokal dan internasional

d. Adanya beberapa institusi menawarkan kerjasama Keuangan

a. Sistem Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum memberikan kemudahan dalam pengelolaan keuangan yang sesuai

b. Inflasi

c. Kebijakan pemerintah dalam hal pengelolaan keuangan negara d. Kebijakan tentang Standar Biaya Keluaran

e. Meningkatnya daya beli masyarakat

f. Kerjasama Operasional dengan beberapa pihak institusi Sarana dan Prasarana

a. Memungkinkan pihak ketiga memanfaatan aset b. Pengembangan lahan dan gedung pendidikan

c. Pengembangan fungsi gedung pendidikan menjadi gedung pelatihan dan tempat uji kompetensi

d. pesatnya perkembangan multimedia sebagai sarana pendidikan

e. Kerjasama Operasional dengan beberapa pihak institusi dalam tri darma perguruan tinggi

f. Pengaruh perkembangan Teknologi Informasi Kebijakan

a. Undang Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 59 menyatakan Poltekkes yang memenuhi persyaratan dapat menyelenggarakan pendidikan Profesi

b. Undang undang no 36 tahun 2014 tentang Tenaga kesehatan pasal …..

(20)

c. Undang undang no 38 tahun 2014 tentang Keperawatan

d. Permenpan no 25 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat.

e. Keputusan menteri Keuangan No 179/PMK.05/2011. tentang PKBLU

Ancaman Pelayanan

a. Banyaknya jumlah lulusan tenaga kesehatan sejenis dari Institusi pendidikan lainnya (persaingan tinggi)

b. Regulasi pemerintah tentang penempatan lulusan tenaga kesehatan

c. Pasar Global berdampak pada munculnya tenaga kesehatan asing yang bekerja di Indonesia.

Organisasi dan Sumber Daya Manusia

a. Regulasi pemerintah yang belum jelas tentang peningkatan kelembagaan b. Banyaknya jumlah institusi pendidikan sejenis

c. Moratorium tenaga kependidikan

d. Adanya tenaga kesehatan asing yang masuk ke Indonesia Keuangan

a. Terbatasnya dana APBN

b. Biaya lahan praktek cenderung meningkat c. Inflasi cenderung meningkat setiap tahun d. Kebijakan efisiensi APBN

Saranan dan Prasarana

a. Terbatasnya lahan praktek sebagai sarana praktek mahasiswa

b. Harga peralatan teknologi yang menunjang penyelenggaraan pendidikan mahal.

c. Biaya operasional pemeliharaan sarana dan prasarana semakin tinggi d. Penyerapan dana DIPA yang tidak optimal menghambat pemeliharaan

sarana dan prasarana tahun berikutnya

e. Iklim persaingan dengan perguruan tinggi kesehata lain yang memiliki sarana dan prasarana lebih baik

(21)

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN ISU STRATEGIS

Renstra Bisnis Poltekkes Kemenkes Jakarta III merupakan penjabaran dari visi dan misi yang telah ditetapkan. Dalam proses penyusunan Renstra Bisnis BLU berupaya untuk mengakomodir masukan seluruh stakeholders.Berikut ini akan diuraikan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.

3.1 VISI

Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi yang unggul dalam Teknologi Kesehatan

Pendidikan tinggi yang Unggul dalam Teknologi Kesehatan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang berpengetahuan,terdidik, dan terampil, yang unggul dalam pengusaan Iptek bidang kesehatan. Didukung dengan keahlian SDM, fasilitas belajar mengajar (kelas, laboratorium dan lahan praktek), kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat dan pengembangan, serta penerapan iptek yang ditunjang oleh pembangunan faktor input (kelembagaan, sumber daya, dan jaringan). Untuk mewujudkan visi tersebut,dirumuskan kedalam rencana stategi yang dicapai setiap lima tahuan sampai dengan tahun 2025 dimana diharapkan visi tersebut dapat dicapai dengan hasil yang nyata.

3.2 MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga kesehatan yang menguasai IPTEK di bidang kesehatan, berbudaya dan berkarakter.

(22)

2. Menerapkan dan mengembangkan IPTEK baru di bidang kesehatan melalui penelitian berkesinambungan.

3. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dengan menerapkan teknologi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan kemitraan dengan berbagai Institusi Nasional dan Internasional untuk membangun kekuatan bersama dalam menghadapi tantangan global.

Misi ini mencakup upaya yang dilakukan untukmencapai visi yang berfokus pada pemantapan sumber daya dan penyelenggaraan pendidikan yang berbasis IPTEK bidang kesehatan pada periode 2014-2018, dalam aspek pembelajaran dan kemahasiswaan, kelembagaan, sumber daya, penelitian, pengabdian masyarakat, upaya pengembangan, serta kerjasama.

3.3 TUJUAN STRATEGIS

1. Menjadikan Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai institusi pendidikan tinggi kesehatan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, terdidik dengan penguasaan IPTEK Kesehatan, berbudaya dan berkarakter

2. Menerapkan dan mengembangkan IPTEK baru di bidang kesehatan melalui penelitian berkesinambungan

3. Meningkatkan peran sivitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalammemberdayakan potensi masyarakat dan membantu masyarakat agar mandiri dalam hidup

4. Meningkatkan kegiatan kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan dan pengembangan proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat pada skala Nasional dan Internasional

(23)

3.4 SASARAN STRATEGIS

1. Dihasilkannya lulusan yang memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan stakeholder, terdidik, terlatih dan handal serta menguasai ketrampilan, yang mampu bersaing dengan lulusan dalam dan luar negeri, untuk menghadapi tantangan kehidupan secara mandiri

2. Terwujudnya pengelolaan pendidikan yang terstandar dengan menerapkan sistem pengawasan dan penjaminan mutu perguruan tinggi

3. Terwujudnya peran serta eksternal “stake holder” dalam peningkatan dan pengembangan pendidikan tingi

4. Terwujudnya manajemen pendidikan yang transparan dan akuntabel berbasis informasi dan teknologi

5. Meningkatnya sumber pendanaan dari unit bisnis, meminimalkan ketergantungan dengan APBN dan menurunkan ketergantungan pada dana dari mahasiswa (SPP)

6. Meningkatnya jumlah penelitian oleh pendidik yang dapat di manfaatkan oleh masyarakat

7. Terwujudnya peran svitas akademika Poltekkes Jakarta III dalam memberdayakan Potensi Masyarkat dan Membantu Masyarakat agar mandiri dalam hidup

8. Terwujudnya Peran serta Poltekeks Jakarta III sebagai Pusat kegiatan kemahasiswaan dalam bidang organisasi kemasyarakatan, olahraga dan kesenian

9. Terwujudnya jalinan kerjasama dengan insitusi pendidikan tinggi kesehata lain baik di dalam negeri maupun luar negeri sebagi upaya untuk peningkatan kualitas proses pendidikan.

(24)

3.5 ISU STRATEGIS

PENGEMBANGAN ORGANISASI/ INSTITUSI

1. Pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan baik peningkatan kualitas pendidikan maupun keterampilan sesuai tugas pokok dan fungsinya, melalui pendidikan formal dan non formal.

2. Pengembangan dan peningkatan status Poltekkes Kemenkes Jakarta III menjadi Isntitut Sains dan Teknologi Kesehatan Jakarta atau STIKES.

3. Pengembangan kapasitas Institusi dengan penambahan beberapa program studi yaituprogram studi Ners, profesi bidan, profesi fisioterapi, program studi DIV terapi wicara program studi D IV promosi kesehatan dan program studi D III asuransi kesehatan.

4. Peningkatan kesejahteraan dan kenyamanan situasi kerja tenaga pendidik dan kependidikan dengan pemberian reward dan pemenuhan fasilitas tempat kerja, dalam rangka meningkatkan kinerja

3.6 PENGEMBANGAN BIDANG KEUANGAN

Pendidikan yang berkualitas dalam penyelenggaraannya memerlukan biaya yang tidak sedikit dan bukan hanya tergantung dari sumber dana yang berasal dari APBN, oleh karena itu seluruh jajaran Poltekkes Kemenkes Jakarta III harus mempunyai komitmen untuk berperilaku kewirausahaan yang difasilitasi oleh unit usaha, melalui:

1. Pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel melalui sistem akuntansi terkomputerisasi yang sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU), sistem pengendalian internal dan eksternal yang independen.

2. Efisiensi penggunaan dana melalui pengendalian internal, manajemen aset yang penerapannya secara baik berdasarkan anggaran berbasis kinerja.

3. Kemandirian Perguruan tinggi dan pengurangan ketergantungan pada APBN serta sumbangan pendidikan dapat tercapai melalui dua cara yaitu

(25)

efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan dana pemerintah sertaupaya kreatif dengan menciptakan kegiatan-kegiatan yang komersial melalui unit usaha.

Alternatif aktivitas yang dapat mendatangkan keuntungan, antara lain:

1. Membentuk unit usaha yang memiliki badan hukum, sehingga setiap tahun Poltekkes kemenkes Jakarta III mendapatkan keuntungan dari unit usaha tersebut, antara lain dengan menyewakan gedung serba guna, Kantin, Bank, asrama, klinik kesehatan yang melayani pengobatan umum, fisioterapi, pelayanan kebidanan dan laboratorium klinik, sewa kendaraan, pengelolaan parkir, sewa ruangan kelas.

2. Kerja sama dengan pihak ketiga dalam melakukan penelitian dan pemasaran hasil penelitian.

3. Melaksanakan desiminasi hasil penelitian dengan melibatkan berbagai pihak terkait.

4. Pemanfaatan tenaga ahli yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Jakarta III oleh pihak-pihak yang membutuhkan.

5. Menyelenggarakan seminar-seminar issu terkini yang bekerja sama dengan pihak ketiga (Sponsor).

6. Menyelenggarakan diklat lintas program dan lintas sektor.

3.7 PENGEMBANGANSUMBER DAYA MANUSIA

Dosen Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagian besar telah memenuhi kualifikasi pendidikan Strata 2 (dua) dan telah tersertifikasi, dan meningkatkan pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan melalui ijin belajar maupun tugas belajar. Selain mengikuti pendidikan secara formal juga ditingkatkan kompetensi pendidik melalui pelatihan-pelatihan sesuai dengan bidang ilmu yang diampu. Peningkatan disiplin kinerja dan akuntabilitas tenaga pendidik dan kependidikan dalam melaksanakan tupoksi masing-masing. Peningkatan

(26)

kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan sebagai motivasi untuk peningkatan kinerja.

3.8 PENGEMBANGAN PELAYANAN AKADEMIK

Pelayanan akademik dan administrasi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III selalu bertekad untuk meningkatkan kualitas. Peningkatan kualitas mutlak harus terus menerus dilakukan sehubungan dengan pesatnya perubahan dunia pendidikan.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat saat ini kunci keberhasilannya adalah mengutamakan kualitas pendidikan. Tolak ukur tingkat keberhasilan akademik salah satunya ditunjukkan oleh nilai akreditasi setiap program studi oleh BAN PT dan LAM-PTKes

Pelayanan bidang akademik antara lain:

1. Pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, dengan meningkatkan mutu pendidikan melalui Sistem Penjaminan MutuPendidikan Tinggi dimana pelaksanaan audit mutu internal menggunakan pendekatan ISO 9001: 2008sedangkan audit mutu eksternal melalui akreditasi BAN PT serta Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes).

2. Peningkatan kualifikasi dosen dan softskill bagi para mahasiswa.

3. Pengembangan program studi menjadi program unggulan bertaraf internasional di bidang teknologi kesehatan dan mengadakan kerjasama dengan pihak institusi pendidikan tinggi kesehatan luar negeri.

4. Pelayanan akademik berbasis Teknologi informasi (IT)

5. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa yang terintegrasi dalam kegiatan pengalaman belajar lapangan (PBL), Praktik Klinik (PK), Praktik Kerja Lapangan (PKL)/

Praktik Kerja Industri (PKI).

(27)

3.9 PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana sesuai dengan standar Dikti merupakan bagian yang harus dipenuhi oleh institusi pendidikan tinggi. Poltekkes Kemenkes Jakarta III terus berupaya memenuhi standar yang telah ditetapkan.

1. Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan standar pendidikan tinggi terutama sarana praktek di laboratorium berupa pengembangan laboratorium simulasi di jurusan keperawatan dan kebidanan

2. Merealisasikan kampus terpadu untuk semua jurusan di satu lokasi . 3. Mengidentifikasi dan mengembangkan aset-aset Poltekkes Kemenkes

Jakarta III.

4. Mengembangkan sistem monitoring penggunaan aset Poltekkes Kemenkes Jakarta III, mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan dan penghapusan aset.

5. Revitalisasi kelembagaan dengan membentuk satu tim dalam rangka penggabungan aset beberapa institusi untuk menjadi Institut Sains dan Teknologi Kesehatan Jakarta.

Dalam pengelolaan sarana dan prasarana (asset) tersebut, dilakukan melalui Sistem

InformasiManajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) dan pelaporan keluar masuk barang.

(28)

BAB IV

STRATEGI DASAR, STRATEGI PENCAPAIAN DANPROGRAM KEGIATAN

Rencana strategis merupakan upaya Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam mewujudkan visi. Visi Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalahharapan yang menggambarkan keadaan Poltekkes Kemenkes Jakarta III yang akan datang. Di dalam visi tersebut terkandung nilai-nilai yang menjadi cita-cita bagi segenap sivitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Dalam merealisasikan visi yang telah ditetapkan perlu disusun perencanaan yang sistematis dengan menetapkan misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini ditujukan untuk menjadikan Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai institusi pendidikan yang mampu mengemban tugas TriDharma Perguruan Tinggi dengan mutu yang baik.

Pengukuran ketercapaian visi memerlukan sejumlah sasaran strategis beserta program dan indikator capaian hingga tahun 2018. Untuk mencapai sasaran strategis, bertolak pada evaluasi capaian Renstra tahun 2013, hasil evaluasi diri Poltekkes Jakarta III serta memperhatikan arah kebijakan pengembangan Poltekkes Kemenkes jakarta III.

4.1 STRATEGI DASAR

4.1.1Melakukan konsolidasi internal melalui penyusunan rencana kerja, sosialisasi berbagai aturan dan kebijakan serta dalam implementasi berbagai program 4.1.2 Memberdayakan kelompok keilmuan dosen sesuai bidang keahlian sebagai

tenaga profesional dalam implementasi kurikulum dan proses pembelajaran 4.1.3 Memfasilitasi pengembangan kompetensi sumber daya dosen dan tenaga

kependidikan

(29)

4.1.4 Memfasilitasi kerja sama dengan stakeholder dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

4.1.5 Memfasilitasi kerja sama dengan berbagai pihak dalammengoptimalkan manajemen pendukung proses pendidikan.

4.2 STRATEGI PENCAPAIAN

Strategi pencapaian untuk 5 (lima) tahun ke depan dari 2014–2018 dilakukan melalui 2 tahapan evaluasi:

4.1.1 Tahapan Pertama

Dari tahun 2014–2016 merupakan tahap konsolidasi untuk penguatan tatakelola sesuai dengan statuta, penguatan sistem penjaminan mutu internal, pemberdayaan kelompok bidang keahlian, pemberdayaan tenaga kependidikan sebagai tenaga penunjang profesional, peningkatan akses informasi akademik berbasis teknologi dan peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak.

4.1.2 Tahapan Kedua

Dari tahun 2016-2018 merupakan tahap pemantapan untuk semua program di tahap pertama.

Adapun strategi dan program kegiatan yang dilakukan untuk mendukung tercapainya Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran adalah sebagai berikut :

1. Menjadikan Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai institusi pendidikan tinggi kesehatan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, terdidik dengan penguasaan IPTEK Kesehatan, berbudaya dan berkarakter

Melalui strategi:

1) Memfasilitasi SDM untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan

2) Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran yang berkualitas

(30)

3) Meningkatkan pengelolaan manajemen pendidikan berbasis informasi dan teknologi,

4) Meningkatkan kualitas softskill, artskill dan kesempatan untuk mengembangkannya

5) Mengelola keterlaksanaan penilaian dan evaluasi kompetensi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta III berdasarkanatas beberapa standar atau kriteria tertentu yang telah ditetapkan Institusimengacu pada standar Nasional

6) Meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan melalui penjaminan mutu dan akreditasi, ISO dan survai kepuasan pelanggan/ stake holders

7) Pengembangan dan penyempurnaan kurikulum secaraberkesinambungan 8) Pengembangan melalui penambahan Program Studi Baru

9) Meningkatkan kualitas pelayanan perencanaan dan penganggaran

10) Memacu semua sektor untuk meningkatkan disiplin kinerja dan akuntabilitas para pengelola dan pelaksana pendidikan

2. Menerapkan dan mengembangkan IPTEK baru di bidang kesehatan melalui penelitian berkesinambungan

Melalui Strategi:

1) Peningkatan jumlah penelitian oleh pendidik yang dapat di manfaatkan oleh masyarakat

2) Peningkatan frekuensi desiminasi hasil penelitian untuk di manfaatkan masyarakat

3) Peningkatan peran poltekeks Jakaarta III dalam proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

3. Meningkatkan peran sivitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalammemberdayakan potensi masyarakat dan membantu masyarakat agar mandiri dalam hidup

Melalui strategi:

(31)

1) Peningkatan dan pengembangan peran poltekeks Jakarta III sebagai pusat kegiatan mahasiswa dan pengembangan kemahasiswaan

4. Meningkatkan kegiatan kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan dan pengembangan proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat pada skala Nasional dan Internasional

Melalui Strategi:

1) Memperluas akses kerja dengan insitusi pendidikan tingi kesehatan di dalam negeri maupun di luar negeri untuk penngkatan kualitas pembelajaran

(32)

TUJUAN SASARAN STRATEGI TAHAPAN CAPAIAN

2014 2015 2016 2017 2018

1. Menjadikan Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai institusi pendidikan tingi kesehatan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, terdidik dengan penguasaan IPTEK kesehatan, berbudayadan berkarakter

Dihasilkann ya lulusan yang memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan stakeholder, terdidik, terlatih dan handal serta menguasai ketrampilan, yang mampu bersaing dengan lulusan dalam dan luar negeri, untuk menghadapi tantangan kehidupan

Memfasilitasi SDM untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan.

1. Melakukan rekruitmen SDM sesuai dengan kualifikasi dan komptensi:

- Tenaga pendidik 2 org - Tenaga

kependidika n 20 orang 2. Mengirim tenaga

pendidik untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai keahliannya sebanya 5 orang 3. Mengirim tenaga

Kependidikan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai

1. Melakukan rekruitmen SDM sesuai dengan kualifikasi dan komptensi:

a. Tenaga pendidik 4 org b. Tenaga

kependidikan 10 orang 2. Mengirim tenaga

pendidik untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai keahliannya sebanya 5 orang 3. Mengirim tenaga

Kependidikan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai keahliannya sebanya 5 orang

1. Melakukan rekruitmen SDM sesuai dengan kualifikasi dan komptensi:

a. Tenaga pendidik 6 org b. Tenaga

kependidikan 6 orang

2. Mengirim tenaga pendidik untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai keahliannya sebanya 128 orang 3. Mengirim tenaga

Kependidikan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai keahliannya sebanya 77 orang

1. Melakukan rekruitmen SDM sesuai dengan kualifikasi dan komptensi:

a. Tenaga

pendidik 13 org b. Tenaga

kependidikan 7 orang

2. Mengirim tenaga pendidik untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai keahliannya sebanya 243 orang 3. Mengirim tenaga

Kependidikan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai keahliannya sebanya 5 orang

1. Melakukan rekruitmen SDM sesuai dengan kualifikasi dan komptensi:

a. Tenaga pendidik 15 org

b. Tenaga kependidikan 7 orang 2. Mengirim tenaga

pendidik untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai keahliannya sebanya 248 orang

3. Mengirim tenaga Kependidikan untuk mengikuti pendidikan dan

(33)

secara mandiri

keahliannya sebanya 5 orang 4. Mengirim/menug

askan tenaga pendidik untuk melanjtkan jenjang pendidikan melalui IBEL dan TUBEL sebanyak 5 orang 5. Mengusulkan

sertifikasi bagi tenaga pendidika sebanyak 2 org

4. Mengirim/menuga skan tenaga pendidik untuk melanjtkan jenjang pendidikan melalui IBEL dan TUBEL sebanyak 5 orang 5. Mengusulkan

sertifikasi bagi tenaga pendidika sebanyak 15 orang 6. Mendatangkan

dosen tamu (dalam dan luar negeri) 2 orang

4. Mengirim/menuga skan tenaga pendidik untuk melanjtkan jenjang pendidikan melalui IBEL dan TUBEL sebanyak 5 orang 5. Mengusulkan

sertifikasi bagi tenaga pendidika sebanyak 12 orang 6. Mendatangkan

dosen tamu (dalam dan luar negeri) 2 kali/semester

4. Mengirim/menuga skan tenaga pendidik untuk melanjtkan jenjang pendidikan melalui IBEL dan TUBEL sebanyak 5 orang 5. Mengusulkan

sertifikasi bagi tenaga pendidika sebanyak 7 orang 6. mendatangkan

dosen tamu (dalam dan luar negeri) 2 kali/semester

pelatihan sesuai keahliannya sebanya 5 orang 4. Mengirim/menug

askan tenaga pendidik untuk melanjtkan jenjang pendidikan melalui IBEL dan TUBEL sebanyak 5 orang 5. Mengusulkan

sertifikasi bagi tenaga pendidika sebanyak 4 orang 6. mendatangkan

dosen tamu (dalam dan luar negeri) 2 kali/semester Memenuhi

kebutuhan

1. Pemenuhan sarana dan prasarana

1. Pemenuhan sarana dan prasarana

4. 1. Pemenuhan sarana dan prasarana

1. Pemenuhan sarana dan prasarana

1. Pemenuhan sarana dan prasarana

(34)

pembelajaran yang berkualitas

- alat laboratorium - alat bantu belajar

mengajar - buku

perpustakaan - fasilitas

perkantoran dan kelas

- meubelair 2. Mengembangkan

sistem layanan perpustakaan digital

3. Mengembangkan laboratorium praktika melalui

“benchmarking”

dengan pengadaan alat praktik dan peningktan sistem IT dalam praktik

laboratorium

- alat laboratorium - alat bantu belajar

mengajar

- buku perpustakaan - fasilitas

perkantoran dan kelas

- meubelair 2. Pemenuhan alat kesehatan untuk klinik 3. Mengembangkan sistem layanan perpustakaan digital

- alat laboratorium - alat bantu belajar

mengajar

- buku perpustakaan - fasilitas

perkantoran dan kelas

- meubelair 2. adanya Klinik

kesehatan 3. adanya sistem

laboratorium digital 4. Pemenuhan

peralatan

laboratorium untuk SIM LAb

- alat laboratorium - alat bantu belajar

mengajar

- buku perpustakaan - fasilitas

perkantoran dan kelas

- meubelair 2. pemenuhan alat

kesehatan untuk klinik

3. Adanya SIM Lab dengan sistem IT untuk proses pembelajaran

penambahan:

- alat laboratorium - alat bantu belajar

mengajar - buku

perpustakaan - fasilitas

perkantoran dan kelas

- meubelair - alat kesehatan

untuk klinik

(35)

Meningkatkan pengelolaan manajemen pendidikan berbasis informasi dan teknologi

1. Tersedia jaringan internet yang mudah di akses

2. Peningkatan pemanfaatan SIAK dengan aplikasi EUIS untuk pendaftaran mahasiswa baru secara online

1. Adanya jaringan internet yang mudah di akses 2. Mengembangkan

sistem e-learning dan e-journal yang mudah di akses 3. Mengembangkan

sistem informasi kepegawaian 4. Update fitur SIAK

melalui EUIS

1. Mengembangkan sistem infomasi alumni

2. Mengembangkan sistem informasi ruangan

3. Mengembangkan sistem informasi keuangan 4. Mengembangkan

sistem informasi kepegawaian

1. Revitalisasi infrastrukstur jaringan dengan penambahan akses point

2. Peningkatan kapasitas internet 3. Adanya Sistem

informasi alumni, sistem informasi ruangan, keuangan dan kepegawaian

1. Mengembangkan sistem ingormasi yang terintegrasi 2. Peningktan

pemanfaatan sistem informasi

Meningkatkan kualitas

softskill, artskill

dan kesempatan untuk

mengembangka nnya

1. Mengembangakan kurikulum dengan mengintegarasikan softskill dalam pembelajaran 2. Adanya kebijakan

tentang suasana akademik yang mendukung penegmabngan karakter mahasiswa

1. Adanya kurikulum yang

mengintegrasikan softskill

2. Adanya pembinaan mahsiswa melalui kegiatan UKM 3. Melakukan

pelatihan untuk meninktakan softskill (LDK,

1. Review kurikulum yang

mengintegrasikan softskill

2. Adanya pembinaan mahsiswa melalui kegiatan UKM 3. Melakukan

pelatihan untuk meninktakan softskill (LDK,

1. Review kurikulum yang

mengintegrasikan softskill

2. Adanya pembinaan mahsiswa melalui kegiatan UKM 3. Melakukan

pelatihan untuk meninktakan softskill (LDK,

1. Review kurikulum yang mengintegrasika n softskill 2. Adanya

pembinaan mahsiswa melalui kegiatan UKM

3. Melakukan pelatihan untuk

(36)

mahasiswa melalui kegiaatan UKM 4. Melakukan

pelatihan untuk meningkatkan softskill

mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung pembentukan karakter

dalam kegiatan- kegiatan yang mendukung pembentukan karakter

dalam kegiatan- kegiatan yang mendukung pembentukan karakter

ESQ dll) 4. Mengikutsertaka

n dalam kegiatan- kegiatan yang mendukung pembentukan karakter Mengelola

keterlaksanaan penilaian dan evaluasi kompetensi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta III berdasarkanatas beberapa standar atau kriteria tertentu yang telah ditetapkan Institusimengac u pada standar Nasional

1. Melaksanakan benchmarking dalam

pengembangan sistem uji komptensi 2. Adanya rencana

kegiatan/jadwal assessment 3. Menghimpun

pemetaan SDM berkaitan dengan kegiatan

assessment (item dev, item revie, analisis soal)

1. Mengikutkan mahasiswa mengikuti Try Out nasional uji komptensi

2. Adanya bimbingan pada mahasiswa untuk persiapan uji komptensi

3. Melakukan try out uji komptensi tingkat poltekkes 4. Adanya 30 dosen

sebagai penulis soal, reviewer dan 2 org IBA 5. Mengembangkan

metode uji OSCE

1. Mengikutkan mahasiswa mengikuti Try Out nasional uji komptensi

2. Adanya bimbingan pada mahasiswa untuk persiapan uji komptensi

3. Melakukan try out uji komptensi tingkat poltekkes 4. Adanya 60dosen

sebagai penulis soal, reviewer dan IBA untuk uji tulis 5. Mengembangkan

metode uji OSCE

1. Mengikutkan mahasiswa mengikuti Try Out nasional uji komptensi

2. Adanya bimbingan pada mahasiswa untuk persiapan uji komptensi

3. Melakukan try out uji komptensi tingkat poltekkes 4. Adanya sejumlah

dosen sebagai penulis soal, reviewer dan IBA 5. Terkumpulnya 500

soal uji tulis di

1. Mengikutkan mahasiswa mengikuti Try Out nasional uji komptensi 2. Adanya

bimbingan pada mahasiswa untuk persiapan uji komptensi 3. Melakukan try

out uji komptensi tingkat poltekkes 4. Adanya sejumlah

dosen sebagai penulis soal, reviewer dan IBA

Gambar

Tabel  di  atas  menjelaskan  bahwa  sejak  tahun  2010 sampai  dengan  tahun  2013 kelulusan tepat waktu di masing-masing program studi mencapai lebih dari 92.31 % sampai dengan 100%.
Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  setiap  tahun terjadi peningkatan penelitian yang dilakukan oleh dosen.
Tabel 1.1 Identifikasi Posisi

Referensi

Dokumen terkait

Guru menerapkan model pembelajaran “ular tangga PAI ( SKI dan Fiqih )” untuk memahami konsep materi sistem yang akan diberikan dengan tahapan sebagai berikut :. • Permainan ini

Masalah dari penelitian ini adalah apakah prosedur penagihan pajak kurang bayar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dan referensi yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang berkaitan dengan marketing mix dan

Suatu wadah untuk mengembangkan kapasitas, serta ilmu dalam bidang Bimbingan dan Konseling agar mampu mempersiapkan diri untuk menjadi konselor yang berkompeten dan

Dengan mendasarkan pada 10 jenis indikator untuk efisiensi internal sekolah, maka dapat disimpulkan bahwa SMK memiliki kinerja yang terbaik dilihat dari sisi

Laporan Tahunan 2020 merupakan gambaran pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan pada tahun sebelumnya oleh Direktorat Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat,

Presentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota dan Lapangan Pekerjaan Utama di Jawa Barat Percentage Population Aged 10 Years and Over Who

membangun kemitraan pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah dibuktikan denagn kerja sama dengan dari BLH Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan hasil penelitian