i
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa, bahwasannya Profil Pendidikan Kabupaten Karangasem dapat kami susun dan diselesaikan dengan baik.
Profil Pendidikan tahun 2014-2015 ini berisi data yang diperlukan yang meliputi verifikasi data, indikator pemerataan, mutu, relevansi, efisiensi pendidikan, kinerja pemerataan, kinerja mutu, kinerja efisiensi, dan kinerja pendidikan.
Profil Pendidikan tahun 2014-2015 ini juga disusun bekerja sama dengan Dinas/Instansi terkait di bawah naungan Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem antara lain Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karangasem dalam rangka menampilkan informasi dan potret Pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK dan Pendidikan Non Formal (PNF) serta informasi Non Pendidikan tahun 2014-2015.
Kami berharap semoga Profil Pendidikan Kabupaten Karangasem tahun 2014-2015 ini dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi pembangunan pendidikan di masa mendatang.
Amlapura,
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem
ttd
Drs. I Gede Ariyasa, M.Pd NIP. 19680812 199103 1 015
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……….. i
Daftar Isi ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang... 1
BAB II ORGANISASI ... 2
A. Visi dan Misi... 2
B. Motto dan Maklumat... 2
C. Dasar Hukum... 3
D. Tugas Pokok Dan Fungsi ... 4
E. Struktur Organisasi Dinas... 5
BAB III KEADAAN UMUM ... 8
A. Non Pendidikan ... 8
1. Peta Kabupaten Karangasem ... 8
2. Administrasi Pemerintahan Daerah ... 9
3. Demografi ... 10
4. Geografi ... 13
5. Ekonomi ... 14
6. Sosial Budaya dan Agama ... 15
7. Transportasi dan Komunikasi ... ... 16
B. Pendidikan... 17
1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUDNI)... 18
2. Tingkat Sekolah Dasar (SD dan MI)... 20
3. Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP dan MTs) ... 24
4. Tingkat Sekolah Menengah Atas (SM/MA/SMK)... 28
5. Pendidikan Nonformal ... 32
BAB IV KINERJA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH ... 33
A. Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan ... 33
1. Tingkat Taman Kanak-kanak (TK dan RA/BA) ... 35
2. Tingkat Sekolah Dasar (SD dan MI)... 36
3. Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP dan MTs) ... 37
4. Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA, SMK dan MA) ... 38
iii
B. Peningkatan Mutu, Relevansi, Daya Saing Pendidikan ... 39
1. Tingkat Taman Kanak-Kanak (TK dan RA/BA) ... 42
2. Tingkat Sekolah Dasar (SD dan MI)... 42
3. Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP dan MTs) ... 43
4. Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA, SMK, dan MA) ... 46
C. Efisiensi Internal Pendidikan ... 48
1. Tingkat Sekolah Dasar (SD dan MI)... 50
2. Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP dan MTs) ... 51
3. Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA, SMK, dan MA) ... 52
D. Kinerja Pendidikan ... 53
BAB V PENUTUP ... 54
A. Simpulan ... 54
1. Dipandang dari segi pemerataan ... 54
2. Dipandang dari segi peningkatan mutu ... 54
B. Rekomendasi ... 56
Daftar Kepustakaan... 58
1 BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam perencanaan pembangunan bidang pendidikan di tingkat Kabupaten diperlukan data dan informasi yang lengkap. Data dan informasi tersebut tidak hanya menyangkut data di lingkungan Dinas Pendidikan melainkan juga di luar Dinas Pendidikan. Pada kenyataannya, untuk mendapatkan data dan informasi, khususnya di luar Dinas Pendidikan sangat sulit. Hal itu disebabkan karena semua instansi memiliki data masing-masing dan belum ada instansi yang melakukan integrasi terhadap data dari setiap instansi tersebut. Agar diperoleh data yang terintegrasi, lengkap, dan mutakhir mengenai keadaan pendidikan maka perlu dikaitkan dengan data dan informasi di luar Dinas Pendidikan seperti administrasi pemerintah daerah, demografi, geografi, ekonomi, sosial budaya dan agama, transportasi dan komunikasi, serta data lainnya yang relevan. Selain itu, untuk mengatasi masalah- masalah pendidikan tidak hanya dapat dilakukan melalui faktor internal pendidikan melainkan juga harus dilihat faktor eksternal lainnya atau di luar pendidikan.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, profil pendidikan yang cukup komprehensif di suatu kabupaten dapat dipandang sebagai bahan masukan yang cukup handal untuk penyusunan perencanaan pembangunan pendidikan yang realistis. Oleh karena itu, dengan menggunakan profil pendidikan tersebut dapat diketahui dan diperhitungkan berbagai faktor yang ada dalam suatu wilayah, termasuk faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi perkembangan suatu wilayah dan khususnya perkembangan pendidikan. Berdasarkan data dan informasi yang komprehensif yang termuat di dalam profil pendidikan dapat dilakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui kinerja pendidikan dasar dan menengah. Kemudian, dengan menggunakan kinerja yang ada diharapkan dapat dilakukan identifikasi masalah terhadap pemerataan dan perluasan akses, mutu dan relevansi, serta tata kelola pendidikan. Berdasarkan masalah yang ada maka perlu dilakukan analisis data dan informasi untuk perencanaan dengan pendekatan berdasarkan data dan informasi yang ada.1
1 Profil Pendidikan 2014/2015
2 BAB II ORGANISASI
A. VISI DAN MISI
VISI Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Karangasem
” TERWUJUDNYA MASYARAKAT KARANGASEM YANG CERDAS, TERAMPIL DAN BERBUDAYA”
MISI Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Karangasem
Mengembangkan Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah yang
berwawasan mutu, keunggulan dan profesional yang berakar pada nilai- nilai kebudayaan
Mengembangkan Sistem dan Model Pendidikan luar sekolah, Pemuda, Olahraga dan Usia Dini yang adaptif, fleksibel dan beorentasi masa depan
Mewujudkan SDM Tenaga Kependidikan yang profesional dalan upaya pemberdayaan sekolah dan masyarakat
Mewujudkan prasarana dan sarana sebagai sumber daya yang handal untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerataan kesempatan dan daya tampung
Mewujudkan pelayanan prima dalam urusan ketatausahaan dan rumah tangga pendidik
B. MOTO DAN MAKLUMAT
MOTO Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem
” MELAYANI DENGAN CEPAT, MUDAH DAN PENUH TANGGUNGJAWAB
MAKLUMAT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem
“KAMI MENYATAKAN SANGGUP MENYELENGGARAKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR PELAYANAN YANG DITETAPKAN DAN APABILA TIDAK MENEPATI, KAMI SIAP MENERIMA SANKSI SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN” 2
2 Profil Pendidikan 2014/2015
3 C. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor.
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5094);3
3 Profil Pendidikan 2014/2015
4
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;4
9. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Karangasem (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 5) ; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karangasem (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 6);
D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)
Berdasarkan Peraturan Bupati Karangasem Nomor 41 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas Dinas Daerah Kabupaten Karangasem adalah sebagai berikut :
Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Pendidikan sesuai kebijakan Pemerintah Daerah;
Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Kebijakan teknis bidang Pendidikan
b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang Pendidikan
c. Pembinaan dan pelaksanaan bidang pendidikan
d. Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendaliaan bidang TK dan SD, Bidang SMP, Bidang SMA, SMK, Bidang Non Formal dan informal
e. Pengelolaan dan penyelenggaraan jalur pendidikan formal, meliputi Kesiswaan, pendidikan dasar, dan Sekolah Menengah Pertama
4 Profil Pendidikan 2014/2015
5
f. Pengelolaan dan penyelenggaraan jalur Taman Kanak-Kanak, meliputi penyelenggaraan satuan pendidikan dan program pendidikan non formal
g. Pengelolaan dan penyelenggaraan jalur pendidikan informal
h. Pengelolaan dan penyelenggaraan jalur pendidikan khusus pada satuan pendidikan umum dan satuan pendidikan kejuruan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
i. Penyelenggaraan pendidikan layanan khusus
j. Penyelenggaraan satuan pendidikan bertaraf internasional k. Penyelenggaraan satuan pendidik berbasis keunggulan lokal l. Pembinaan, pengembangan teknologi pendidikan
m. Pembinaan pengembangan, dan pengurus pegawai Struktural pada lingkup Dinas
E. STRUKTUR ORGANISASI DINAS
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah; Lampiran V, susunan Organisasi pada Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Karangasem adalah sebagai berikut :5
a.Kepala Dinas;
b.Sekretariat;
b.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b.2. Sub Bagian Keuangan;
b.3. Sub Bagian Penyusunan Program Evaluasi dan Pelaporan.
c.Bidang Pendidikan Anak Usia Dini(PAUDNI);
c.1. Seksi Taman Kanak-Kanak;
c.2. Seksi PAUD dan Kelompok Bermain;
c.3. Seksi Sarana dan Prasarana PAUD.
d.Bidang Pendidikan Dasar;
d.1. Seksi Pendidikan SD;
d.2. Seksi Pendidikan SMP;
d.3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar.
e. Bidang Pendidikan Menengah;
f.1. Seksi Pendidikan SMA;
f.2. Seksi Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan;
5 Profil Pendidikan 2014/2015
6
f.3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah.6 f. Bidang Pendidikan Non Formal, Pemuda dan Olahraga:
g.1. Seksi Pendidikan NON Formal;
g.2. Seksi Pemuda, Olahraga dan Seni Pelajar;
g.3. Seksi sarana dan Pasarana Pemuda dan Olahraga;
g. Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan:
h.1. Seksi Tenaga Profesi;
h.2. Seksi Pengembangan Profesi;
h.3. Seksi Tenaga Kependidikan Formal dan Non Formal.;
h. Bidang Pengkajian dan Pengembangan:
i.1. seksi Pendataan dan Pengolahan Data;
i.2. Seksi Pengkajian dan Pengembangan;
i.3. Seksi Pengembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi.
6 Profil Pendidikan 2014/2015
7
KEPALA DINAS Drs I Gede Ariyasa,M Pd
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS
I Gede Basma S.Pd,M.Si
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN Ni Luh Putu Lasmini, SH
SUB BAGIAN KEUANGAN Ni Luh Putu Wiriyanti
Wirawan,SE,MAP
SUB BAG SUNPROG EVALUASI DAN
PELAPORAN I Komang Budiarta,SE
KEPALA BIDANG PAUD Dra. Indartiningsih,MAP
KEPALA SEKSI TAMAN KANAK-KANAK KEPALA SEKSI PAUD
DAN KLOMPOK BERMAIN Dewa Ayu Swastika
Ningsih,SH
KEPALA SEKSI SARANA DAN PRASARANA PAUD Ni Wayan Sumiyani,SH KEPALA BIDANG
PENDIDIKAN DASAR I Gst Bgs Budiadnyana,ST,MT
KEPALA SEKSI PENDIDIKAN SD I Wayan Widiana, SE
KEPALA SEKSI PENDIDIKAN SMP
I Made Redana,SH
KEPALA SEKSI SARANA DAN PRASARANA DIKDAS
I Nym Sokowijaya,ST,M.Eng KEPALA BIDANG
PENDIDIKAN MENENGAH I Gusti Nyoman Parnawa,S,Pd
KEPALA SEKSI PENDIDIKAN SMA
I Nyoman Adil,S Pd
KEPALA SEKSI PENDIDIKAN SMK Dra. Ni Wyn Murniyanti.
KEPALA SEKSI SARANA DAN PRASARANA DIKMEN I Gst Agung Bagus, ST
KEPALA BIDANG PNF-PO Drs I Made Subawa
KEPALA SEKSI PEMUDA, OLAH RAGA DAN SENI PELAJAR
Drs I Nengan Surita
KEPALA SEKSI P N F I Wayan Sueca,SE
KEPALA SEKSI SARPRAS PEMUDA DAN
OLAHRAGA I Gde Bratayasa,ST
KEPALA BIDANG TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN (TPK) Drs I Ketut Sudana,M Si
KEPALA SEKSI TENAGA
KEPENDIDIKAN FORMAL DAN NON FORMAL
Drs Ida Made Amitaba
UPTD
KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN
PROFESI Ida Bagus Anom
KEPALA SEKSI TENAGA PROFESI Ni Made Widiani, SE
KEPALA BIDANG PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
I Nengah Wara, S.Pd, M.Si
KEPALA SEKSI PENDATAAN DAN PENGOLAHAN DATA
Ni Wayan Mudiarthi,S.Pd
KEPALA SEKSI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
I Dewa Ayu Sucitrawati,S.Sos
KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI, INFORMASI
DAN KOMUNIKASI Ni Nyoman Tantri Swandewi,S.Pd
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KARANGASEM
7
8 BAB III KEADAAN UMUM
Pada Bab III keadaan umum dimulai dengan peta Kabupaten Karangasem yang menggambarkan letak Kabupaten Karangasem dalam kaitannya dengan lingkungan sekelilingnya. Kemudian, dilanjutkan dengan keadaan nonpendidikan yang meliputi enam faktor, yaitu :
1. peta wilayah
2. administrasi pemerintahan daerah, 3. demografi,
4. geografi, 5. ekonomi,
6. sosial budaya, dan transportasi dan komunikasi.
Terakhir dijelaskan tentang keadaan pendidikan yang dimulai dari tingkat SD sampai tingkat SMA.
A.NON PENDIDIKAN
Keadaan nonpendidikan dimasukkan dalam profil pendidikan karena selama ini terdapat kesan bahwa faktor lingkungan sering kurang diperhitungkan dalam perencanaan pendidikan sehingga timbul berbagai masalah, antara lain:
1. Input pendidikan kurang dikelola secara optimal dan
2. Output pendidikan dianggap kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau kebutuhan lingkungan sehingga belum mampu
menunjang pembangunan nasional. Untuk itu, masalah nonpendidikan perlu dikaitkan dengan pendidikan yang ada.
1.PETA KABUPATEN KARANGASEM
Letak Wilayah Karangasem merupakan Kabupaten yang terletak di ujung paling timur Pulau Bali. Secara astronomis, Kabupaten ini brada pada posisi 8000’00 – 8041’37,8 lintang Selatan dan 115035’9,8 – 115054’8,9 Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis layaknya wilayah lain di Provinsi Bali.
Adapun batas wilayah Kabupaten Karangasem adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Bali;7
Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia;8
7 Profil Pendidikan 2014/2015
9
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Klungkung, Bangli dan Buleleng;
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Lombok.
Luas Wilayah Kabupaten Karangasem mencapai 839,51 Km2 dan menempati peringkat sebagai kabupaten terluas ke tiga di Provinsi Bali setelah Buleleng dan Jembrana. Kabupaten Karangasem terdiri dari 8 Kecamatan, yakni Kecamatan Rendang, Sidemen, Manggis, Karangasem, Abang, Bebandem, Selat dan Kubu. Dari kedelapan Kecamatan Tersebut Kubu merupakan Kecamatan terluas di Kabupaten ini.
2. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH
Sesuai dengan UU Nomor 22 Tahun 1999, pemerintah daerah merupakan koordinator semua instansi sektoral dan kepala daerah yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pembinaan dan pengembangan wilayahnya. Pembinaan dan pengembangan tersebut mencakup segala bidang kehidupan dan bidang pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Karangasem sebagai satu kesatuan wilayah pemerintahan, melaksanakan pembangunan yang memiliki arah dan tujuan tertentu yang harus dicapai melalui pembangunan di semua bidang, termasuk di bidang pendidikan dan kebudayaan. Hal itu berarti, bahwa rencana pembangunan pendidikan di Kabupaten Karangasem tidaklah berdiri sendiri melainkan juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana pembangunan Kabupaten Karangasem secara keseluruhan. Oleh karena itu, segala usaha dan kegiatan pembinaan dan pengembangan di bidang pendidikan di Kabupaten Karangasem harus berada dibawah koordinasi atau sepengetahuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem untuk menjaga keserasian dan keterkaitannya dengan sektor lain dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah yang telah ditetapkan.9
9 Profil Pendidikan 2014/2015
10 Gambar I
PETA WILAYAH KABUPATEN KARANGASEM
Kabupaten Karangasem terdiri dari 8 Kecamatan, 78 Kelurahan/desa dengan luas wilayah seluruhnya 839,51km2. (Tabel 1)
Tabel 1.
NO VARIABEL JUMLAH
1 Kabupaten 1
2 Kecamatan 8
3 Kelurahan/Desa 78
4 Luas Wilayah 839,51
Sumber data Karangasem Dalam Angka 2012
3. DEMOGRAFI
Berdasarkan UU Nomor 20, Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan salah satu tujuannya adalah meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan penduduk secara maksimal10. Dengan demikian, penduduk baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok masyarakat merupakan sasaran kegiatan pembangunan pendidikan. Oleh karena itu, aspek-aspek kependudukan, dinamika penduduk dan masalah yang ditemui dalam masyarakat akan sangat mempengaruhi pendidikan. Dengan demikian, aspek kependudukan perlu dipertimbangkan dalam pengembangan pendidikan
11
10 Profil Pendidikan 2014/2015
11 TABEL 2
PENDUDUK KELOMPOK USIA
NO KOMPONEN LAKI-
LAKI % PEREMPUAN % JUMLAH
1 Penduduk seluruhnya
198.650 50,10 197.837 49,90 396.487
2 Penduduk 0-4 tahun
18.393 51,93 17.022 48,07 35.415
3 Penduduk 5-6 tahun
7.411 50,91 7.136 49,09 14.547
4 Penduduk 7-12 tahun
23.982 51,64 22.455 48,36 46.437
5 Penduduk 13-15 tahun
11.366 52,99 10.085 47,01 21.451
6 Penduduk 16-18 tahun
9.629 54,39 8.076 45,61 17.705
7 Penduduk 19-24 tahun
15.174 50,97 14.597 49,03 29.771
Sumber Data BPS 2010 12
Jumlah penduduk seluruhnya sebesar 396.487 yang terdiri dari laki-laki sebesar 50,10% (lima puluh koma sepuluh persen) dan perempuan sebesar 49,90% (empat puluh sembilan koma sembilan puluh persen). Penduduk usia 0-4 tahun adalah penduduk usia PAUD sebesar 35.415 terdiri dari laki-laki sebesar 51,93% (lima puluh satu koma sembilan puluh tiga persen) dan perempuan sebesar 48,07% (empat puluh delapan koma nol tujuh %).
Penduduk usia 5-6 tahun adalah penduduk usia masuk TK sebesar 14.547 terdiri dari laki-laki sebesar 50,91% (lima puluh koma sembilan puluh satu persen) dan perempuan sebesar 49,09% (empat puluh sembilan koma nol sembilan persen). Penduduk usia 7-12 tahun adalah penduduk usia masuk SD sebesar 46.437 terdiri dari laki-laki sebesar 51,64% (lima puluh satu koma enam puluh empat persen) dan perempuan sebesar 48,36% (empat puluh delapan koma tiga puluh enam persen). Penduduk usia 13-15 tahun adalah penduduk usia masuk SMP sebesar 21.451 terdiri dari laki-laki sebesar 52,99% (lima puluh dua koma sembilan puluh sembilan persen) dan perempuan sebesar 47,01% (empat puluh tujuh koma nol satu persen).
12 Profil Pendidikan 2014/2015
12
Penduduk usia 16-18 tahun adalah penduduk usia masuk SMA sebesar 17.705 terdiri dari laki-laki sebesar 54,39% (lima puluh empat koma tiga puluh sembilan persen) dan perempuan sebesar 45,61% (empat puluh lima koma enam puluh satu persen). Penduduk usia 19-24 tahun adalah penduduk usia masuk ke Perguruan Tinggi sebesar 15.771 terdiri dari laki-laki sebesar 50,97% (lima puluh koma sembilan puluh tujuh persen) dan perempuan sebesar 49,03% (empat puluh sembilan koma nol tiga persen).
Tingkat pendidikan penduduk yang dirinci menjadi 9 kategori dapat digambarkan sebagai berikut 1) tidak/belum pernah sekolah sebanyak ( 18,37
%), 2) tidak/belum tamat SD sebanyak 46.698 orang, 3) tamat SD sebanyak 7.679 orang (32,72 %), 4) tamat SMP sebanyak 5.614 orang (16,85 %), 5) tamat SMA sebanyak 2.596 orang (13,82 %), 6) tamat SMK sebanyak 1.255 orang (1,87 %), 7) tamat Diploma I dan II sebanyak 28.910 orang (0,85 %), 8) tamat Diploma III/Sarmud sebanyak 137orang (0,67 %), 9) tamat Sarjana 498 orang (2,70 %, sedangkan yang tidak terjawab 5094 orang (12,14 %). Sumber Data Karangasem Dalam Angka Tahun 2012 Persentase Penduduk berumur 10 Tahun ke atas).
TABEL 3
PENDUDUK KELOMPOK USIA KERJA
Uraian 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5
Penduduk Usia Kerja 290.528 293.100 295.448 298.078 Angkatan Kerja : 238.689 242.095 245.603 245.496 - Bekerja 232.241 238.928 242.195 240.451
- Pengangguran 6.448 3.167 3.408 5.045
Bukan Angkatan Kerja 51.839 51.005 49.845 52.582 Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (%) 82,16 82,60 83,13 82,36
Tingkat Pengangguran
Terbuka (%) 2,70 1,31 1,39 2,06
Sumber Data SAKERNAS Keterangan: *) Angka Hasil Backcasting
13
Penduduk yang dapat membaca menulis usia 15-24 Tahun sebanyak 2.628.141 (92,72 %) sumber data sensus Penduduk Tahun 2010 sedangkan yang buta huruf sebanyak 19.787 (7,28 %). Jumlah angkatan kerja pada tahun 2014 dapat diuraikan sebagai berikut 1) jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 240.451 orang (60,64 %) dan 2) jumlah penduduk yang mencari
13 Profil Pendidikan 2014/2015
13
pekerjaan/pengangguran sebanyak 5.045 orang (1,27 %), sehingga jumlah angkatan kerja adalah 245.496 orang (20,45 %). Penduduk bukan angkatan kerja terdiri atas 1) jumlah penduduk mengurus rumah tangga 345.510 orang (12,19 %); dan 2) lain-lain 41.759 orang (5,45 %).
Variabel 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5)
Jumlah Penduduk Miskin (000) 31,60 26,13 22,70 27,80
%tase Penduduk Miskin (%) 7,95 6,43 5,63 6,88 Garis Kemiskinan per Kapita (Rp)
per Bulan 205.860 226.173 236.688 248.379
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 1,21 0,97 0,65 0,98 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,30 0,22 0,15 0,20
Gini Ratio 0,2325 0,2916 0,2877 0,3293
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional
Jumlah penduduk miskin di daerah desa (yang berpenghasilan Rp 8.084.856 kapita/bulan ke bawah sebanyak 172.333 orang (6,08 %) dari penduduk seluruhnya.
4. GEOGRAFI TABEL 4 GEOGRAFI14
Luas Wilayah per Kecamatan
No Kecamatan Luas Wilayah
%tase
Km2 Hektar
1 Rendang 109,7 10.970 13,07
2 Sidemen 35,15 3.515 4,79
3 Manggis 69,83 6.983 8,32
4 Karangasem 94,23 9.423 11,22
5 Abang 134,05 13.405 15,97
6 Bebandem 81,51 8.151 9,71
7 Selat 80,35 8.035 9,57
8 Kubu 234,72 23.472 27,95
Karangasem 839,54 83.954 100,00
Sumber Data BPS 2010
14 Profil Pendidikan 2014/2015
14
15Faktor geografi dimaksud mencakup aspek keadaan alam dan sumber daya alam (SDA) sehingga dapat berpengaruh besar terhadap pembangunan pendidikan. Pengaruh ini dapat bersifat menunjang dan dapat pula bersifat menghambat. Tersedianya SDA merupakan faktor yang menunjang pendidikan baik langsung maupun tidak langsung. Keadaan geografi yang tidak menguntungkan karena keadaan pemukiman penduduk yang berpencar- pencar dan terpencil serta pemukiman yang padat merupakan kendala dalam upaya peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar. Keadaan topografi di wilayah Kabupaten Karangasem perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan enam faktor, yaitu 1) rencana penentuan lokasi sekolah; 2) rencana rayonisasi penerimaan siswa baru; 3) rencana supervisi sekolah dan pengendalian; 4) rencana penempatan guru; 5) rencana pengadaan dan pendistribusian buku-buku; dan 6) peralatan pendidikan lainnya.
5. EKONOMI
Bidang ekonomi merupakan penggerak utama pembangunan seiring dengan pengembangan kualitas SDM. Oleh karena itu, pembangunan di bidang pendidikan yang merupakan bagian dari upaya peningkatan SDM memegang peranan yang sangat penting. Melalui pendidikan diharapkan dapat terbentuk manusia yang berkualitas sebagaimana yang dicita-citakan, yaitu manusia yang memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung pembangunan ekonomi, sosial budaya dan berbagai bidang lainnya secara serasi dan seimbang (harmonis).
TABEL 5
KEADAAN EKONOMI
No Komponen Jumlah No Komponen %
1 PAD (Ribu Rp.) 195.273.392.7 04,31
1 Mata pencaharian 3,50
PBB (Ribu Rp.) 120.839.116.2 50,00
Pertanian, kehutanan
2,29
PDRB /KAPITA 4000,00 Pertambangan &
penggalian
7,75
Profil Pendidikan 2014/2015
15
No Komponen Jumlah No Komponen %
APBD (Juta Rp.) 1.139.802.280 .269,31
Industri pengolahan
9,40
Pendapatan per Kapita
2.482.612,00 Listrik, gas, & air 8,54
UMR (Rp.) 1.195.000,00 Perdagangan 9,46
SUMBER DATA BPS 2014
16Tingkat pendapatan suatu daerah dapat diukur antara lain dari pendapatan per kapita, penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB), pendapatan asli daerah (PAD), produk domestik regional bruto (PDRB), anggaran belanja dan pendapatan daerah (APBD) serta gambaran kualitatif tentang keadaan sandang, pangan dan perumahan masyarakat. PAD tahun 2014 Kabupaten Karangasem adalah sebesar Rp 195.273.392.704,31, penerimaan dari PBB sebesar Rp 120.839.116.250,00, PDRB sebesar Rp 34.802.038.000.000, APBD sebesar Rp 1.139.802.280.269,31 dan rata-rata pendapatan per kapita adalah Rp 2.482.612,00 sedangkan UMR yang berlaku adalah Rp. 1.195.000,00 (Tabel 5)
6. SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA
Adat istiadat yang sampai sekarang hidup di kalangan masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut :
Gotong royong masyarakat dalam menuntaskan kemiskinan;
Gerakan Penghijauan Lingkungan.
6. SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA TABEL 6
DATA PROYEKSI SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA TAHUN 2014
No Variabel
Jumlah 1 Penduduk
a. Islam b. Hindu c. Protestan d. Katolik e. Budha
18.174 429.298 437 235 398
16 Profil Pendidikan 2014/2015
16
f. Kongucu 0
2 Puskesmas Induk 12
Puskesmas Pembantu 78
3 Rumah Sakit 1
SUMBER DATA PROYEKSI BPS 2014
Kondisi sosial budaya dapat dilihat dari keagamaan dan kesehatan.
Berdasarkan keagamaan maka terdapat enam jenis yang diakui, yaitu 1Islam, 2 Protestan, 3. Katholik, 4 Hindu, 5 Budha, dan 6 Khonghucu. Penduduk di kabupaten Karangasem yang terbesar beragama Hindu sebayak 429.298 orang atau 95% beragama Islam sebanyak 18.174 orang atau 4,05% dan beragama Katolik yang terkecil sebesar 235 orang atau 0,05%17
7. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
Sarana dan prasarana perhubungan baik transportasi dan komunikasi merupakan sarana untuk memperpendek jarak antara daerah satu dengan yang lain. Transportasi merupakan alat angkut baik transportasi darat (bus, mobil pribadi, sepeda motor, sepeda dan lain-lain), maupun transportasi perairan (kapal laut, motor boat, perahu, dan lain-lain) dan transportasi udara, sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Semua sarana tersebut ditujukan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari satu tempat ke tempat lain, meningkatkan mobilitas manusia ke tempat tujuan baik dari pedesaan sampai ke perkotaan, daerah perbatasan sampai ke daerah terpencil, ataupun membantu kemudahan siswa dari tempat tinggal menuju ke sekolah. Pembangunan transportasi jalan merupakan bagian penting dalam kegiatan pembangunan yang memiliki nilai ekonomi, sosial dan strategis, yang diharapkan mampu memberikan pelayanan manfaat bagi masyarakat luas.
Jaringan jalan merupakan bagian dari sarana terpenting dalam sistem transportasi. Jangkauan pelayanan jalan di Kabupaten Karangasem saat ini terbatas pada wilayah-wilayah yang secara alami berkembang dengan pesat.
Tingkat kepadatan jalan perhektar tertinggi di Kabupaten Karangasem berada di wilayah bagian barat, sedangkan jangkauan pelayanan jalan di wilayah timur yang perkembangannya relatif lebih lambat bila dibandingkan dengan wilayah utara
17 Profil Pendidikan 2014/2015
17
Keadaan jalan setiap tahunnya terus ditingkatkan baik kuantitasnya maupun kualitasnya. Jaringan jalan yang ada di Kabupaten Karangasem kondisi tahun 2013 terdiri dari Jalan Nasional sepanjang 62,80 Km, Jalan Propinsi sepanjang 170,22 Km, dan 794,49 Km merupakan jalan kabupaten yang terbagi menjadi 293 ruas dan jalan desa 640,93 Km. Kondisi jalan tersebut pada umumnya baik mencapai 431,47 Km (43,6%), Sedang 142,58 Km (14,4%) dan Rusak Ringan mencapai 188,04 Km (19%) dan Rusak Berat 227,53 Km (23%). (Tabel 7)18
TABEL 7
PETA SEBARAN TRANSPORTASI
No Status Jalan Panjang(KM)
1 Negara 62.801
2 Provinsi 170.22
3 Kabupatendan Desa 770.837 1.003,86
Konsisi Jalan
No Kondisi Jalan Panjang(Km)
1 Baik 518.754
2 Rusak Ringan 346.585 3 Rusak Barat 138.829
SUMBER DATA BPS 2014
B. PENDIDIKAN
Kemajuan pendidikan di Kabupaten Karangasem cukup menggembirakan. Pelaksanaan program pembangunan pendidikan di daerah ini telah menyebabkan makin berkembangnya suasana belajar mengajar di berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Dengan dilaksanakannya program pembangunan, pelayanan pendidikan telah dapat menjangkau daerah terpencil, daerah dengan penduduk miskin, dan daerah jarang dengan dibangunnya sekolah di daerah-daerah tersebut. Secara rinci, pembangunan di setiap jenjang pendidikan tidak sama, oleh karena itu, akan dijelaskan tentang keadaan PAUD, tingkat SD, tingkat SMP, dan tingkat SM.
18 Profil Pendidikan 2014/2015
18 1. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUDNI) TABEL 8
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUDNI)19
No Komponen TK % KB % TP
A
% SP
S
%
1 Sekolah 104 100 108 100 3 15
a. Negeri 3 2,88 0 0 0
b. Swasta 101 97,1
1
108 100 3 15
2 Siswa 4.18
0
322 2
16 0,0 5
70
a. Negeri 291 6,96 0 0 0 0 0
b. Swasta 3.88 9
93,0 4
322 2
9,10 16 0,0 5
70 0,2 0 c. Kelompok A 921 22,0
3
902 2,55
d. Kelompok B 3259 77,9 7
232 0
72,0
e. Usia 4180 322
2
16 0,0 5
- Usia 2-3 th 902 0,27
- Usia 4-6 th 4180 100 232 0
72,0
f. Jenis Kelamin 4180 322 2
16 0,0 5
70 0,2 0 - Laki-laki 2037 48,7
3
155 7
48,3 2
6 0,0 2
40 0,1 1 - Perempuan 2143 51,2
7
166 5
51,6 8
10 0,0 3
30 0,0 9
3 Lulusan 4180 100 2320
a. Laki-laki 2037 48,7 3
155 7
67,1 1 b. Perempuan 2143 51,2
7
763 32,8 9
19 Profil Pendidikan 2014/2015
19
Komponen TK % KB % TPA % SPS %
4 Kelas 104 100 108 108
5 Ruang Kelas 104 100 108 100
a. Baik 104 100 108 100
b. Rusak Ringan c. Rusak Berat
6 Guru 334 100 619 100 9 100 42 10
0
a. Laki-laki 4 1,20 25 4,04 6 14,
29 b. Perempuan 330 98,8
0
594 59,9 6
9 100 36 85, 71 7 Pasilitas Sekolah
a. Perpustakaan 1 1
b. Toilet 104 100 1 100 1 1
c. Air Bersih 104 100 1 100 1 1
d. Listrik 1 1 1 1
Sumber data Dapodik PAUDDIKMAS
20Berdasarkan data siswa tahun 2014/2015 jumlah TK, KB dan TPA sebanyak 4180 dengan rincian negeri sebesar 291 dan swasta sebesar 3889.
Hal ini disebabkan karena TK ,KB dan TPA lebih banyak dibangun oleh yayasan swasta. Jumlah siswa TK ,KB dan TPA sebesar 4180 dengan rincian di negeri sebesar 291 dan swasta 3889. Bila dirinci menurut kelompok maka siswa kelompok A sebesar 921 dan kelompok B sebesar 3259. Berdasarkan jenis kelamin, siswa laki-laki sebesar 2037 (51,39 %) dan perempuan sebesar 3848 (51,39 %) dan lulusan TK sebesar 2320. Sedangkan guru TK, KB, TPA dan SPS sebesar 1004 orang. Untuk menampung sejumlah siswa tersebut, tersedia ruang kelas TK sebanyak 108 dengan rincian 108 Memiliki kondisi baik, 0 kondisi rusak ringan, dan 0 kondisi rusak berat dengan jumlah kelas/rombel sebesar 108. Guru yang mengajar di TK/PAUDNI sebanyak 334 di antaranya yaitu sebanyak 4 (1,20 %) adalah laki-laki dan 330 (98,80 %) adalah perempuan. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di TK/PAUDNI, toilet sebanyak 676.
20 Profil Pendidikan 2014/2015
20
Bila dilihat menurut TK/PAUDNI maka jumlah sekolah TK sebesar 104, KB sebesar 108. Hal ini mengakibatkan jumlah siswa TK sebesar 4180 Juga lebih banyak daripada siswa KB sebesar 3222. Jumlah guru TK sebanyak 334 dengan ruang kelas TK sebesar 104 Sedangkan fasilitas sekolah TK adalah perpustakaan sebesar 1, toilet sebesar 1 air bersih sebesar 1 Dan listrik sebesar 1.
2. TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD DAN MI TABEL 9
DATA SD/MI Kabupaten Karangasem 2014/2015
No Variabel SD MI Lainnya Jumlah
1 Sekolah 357 6 363
2 Siswa baru menurut Usia 8.194 208 8.402
a. Usia 6-7 tahun 8.194 208 8.402
b. Usia lainnya
Siswa baru menurut asal 8.194 208 8.402
a. Tamatan TK 3.971 174 4.145
b. Rumah Tangga 4.223 34 4.257
3 Siswa menurut usia Sekolah 4.5643 1.055 46.698
a. < 7 tahun 4.326 96 4.422
b. 7 – 12 tahun 40.100 917 41.017
c. > 12 tahun 1.217 42 1.259
Siswa menurut Jenis Kelamin 45.643 1.055 46.698
a. Laki-laki 24.269 534 24.803
< 7 tahun 2.236 60 2.296
7 – 12 tahun 21.234 474 21.708
> 12 tahun 799 0 799
b. Perempuan 21.374 521 21.895
7 tahun 2.062 70 2.132
7- 12 tahun 18.866 437 19.303
> 12 tahun 446 14 460
Siswa menurut status sekolah 45.643 1.055 46.698
a. Negeri 45.361 648 46.009
b. Swasta 282 407 689
Siswa menurut tingkat 45.643 1.055 46.698
a. Kelas 1 7.786 218 8.004
21
Variabel SD MI Lainnya Jumlah
b. Kelas 2 7.730 166 7.896
c. Kelas 3 7.525 182 7.707
d. Kelas 4 7556 164 7720
e. Kelas 5 7.582 180 7.762
f. Kelas 6 7.464 145 7.609
Siswa menurut tingkat t-1 46.364 994 47.358
a. Kelas 1 8.221 166 8.387
b. Kelas 2 7.758 182 7.940
c. Kelas 3 7.721 164 7.885
d. Kelas 4 7.655 180 7.835
e. Kelas 5 7.487 145 7.632
f. Kelas 6 7.522 157 7.679
4 Mengulang 947 41 988
a. Kelas 121 457 34 491
b. Kelas 2 229 9 233
c. Kelas 3 165 0 165
d. Kelas 4 70 3 73
e. Kelas 5 23 0 23
f. Kelas 6 3 0 3
5 Putus Sekolah 175 0 175
a. Kelas 1 55 022 55
b. Kelas 2 24 0 24
c. Kelas 3 29 0 29
d. Kelas 4 25 0 25
e. Kelas 5 25 0 25
f. Kelas 6 17 023 17
6 Lulusan 7.522 157 7.679
7 Guru (termasuk kepala sekolah)
3.677 82 3.759
a. Ijazah < S1 500 15 515
b. Ijazah S1/Diploma IV &
lebih tinngi
377 67 3.244
21 Profil Pendidikan 2014/2015
22
Variabel SD MI Lainnya Jumlah
Guru menurut status kepegawaian
3.677 82 3.759
a. PNS 3.028 44 3.072
b. NON PNS 649 38 687
8 Rombongan belajar (Kelas) 2.767 2.767
9 Ruang Kelas 2.430 49 2.479
a. Baik 1.608 43 1.651
b. Rusak ringan 659 2 661
c. Rusak berat 163 4 167
10 Perpustakaan 214 5 219
a. Baik 202 5 207
b. Rusak 12 0 12
11 Ruang Usah Kesehatan Sekolah(UKS)
90 4 94
a. Baik 75 4 79
b. Rusak 15 0 15
12 Ruang Komputer 3 0 3
a. Baik 3 0 3
b. Rusak 0 0 0
Sumber data Dapodikdas 2014
TABEL 10
Indikator Pendidikan Sekolah Dasar
No Variabel SD MI Lainnya Rata – rata
1 Siswa per sekolah 129,68 175,83 152,755
2 Siswa per Kelas 19,05 21,53 20,44
3 Kelas per Ruang Kelas 1,14 21,5324 11,34
4 Kelas per Sekolah 6,81 8,17 7,49
5 Kelas per Guru 0,66 0,60 0,63
6 Siswa per Guru 12,53 1,80 7,16
7 Guru per Sekolah 10,30 13,67 11,99
8 Satuan Biaya per Siswa per Tahun
1.042.201 1.042.201 1.042.201
24 Profil Pendidikan 2014/2015
23
No Variabel SD MI Lainnya Rata – rata
9 % Lulusan per Siswa 16,25 14,88 15,56
10 Angka Mengulang 0,11 0,21 0,16
a. Kelas 1 0,06 0,15 0,11
b. Kelas 2 0,02 0,04 0,03
c. Kelas 3 0,02 0 0,01
d. Kelas 4 0,009 0,02 0,01
e. Kelas 5 0,003 0 0,001
f. Kelas 6 0,0004 0 0,0002
11 Angka Putus Sekolah 0,021 0 0,01
a. Kelas 1 0,007 0 0,003
b. Kelas 2 0,003 0 0,0015
c. Kelas 3 0,003 0 0,0015
d. Kelas 4 0,003 0 0,0015
e. Kelas 5 0,003 0 0,0015
f. Kelas 6 0,002 0 0,001
12 % Siswa usia Sekolah Terhadap Seluruhnya
100 100 100
a. Laki-laki 51,90 50,05 50,975
b. Perempuan 48,10 49,95 49,025
Sumber data Dapodikdas 2014
25Bila dilihat SD dan MI dapat digambarkan pula bahwa jumlah SD lebih besar jika dibandingkan dengan MI, hal ini terlihat di semua data yang ada.
Jumlah SD sebesar 357 dengan jumlah siswa sebanyak 45.643 dan ruang kelas sebesar 2.430 dan ditangani oleh guru sebanyak 3677. Selain itu, terdapat pula perpustakaan sebesar 202, ruang UKS sebesar 90, tempat ibadah sebesar 357, toilet sebesar 807 air bersih sebanyak 357 Dan listrik sebanyak 357 sekolah. Sedangkan MI dapat digambarkan pula bahwa jumlah MI lebih kecil jika dibandingkan dengan SD, hal ini terlihat di semua data yang ada. Jumlah MI sebanyak 6 dengan jumlah siswa sebanyak 1055 dan ruang kelas sebesar 49 dan ditangani oleh guru sebanyak 82. Selain itu, terdapat pula perpustakaan sebesar 5, ruang UKS sebesar 4, tempat ibadah sebesar 6, toilet sebesar 6 air bersih sebanyak 6 Dan listrik sebanyak 6 sekolah .
25 Profil Pendidikan 2014/2015
24
Bila dilihat menurut status sekolah, jumlah sekolah negeri lebih banyak di SD jika dibandingkan dengan MI. Sebaliknya, jumlah sekolah swasta lebih banyak di MI jika dibandingkan dengan SD. Hal ini disebabkan karena MI lebih banyak dibangun oleh yayasan swasta.
3. TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP DAN MTS) TABEL 11
DATA SMP/MTS – 2014-2015
Data Pendidikan Sekolah Menengah Pertama(SMP/MTs/SATAP)
No Variabel SMP MTs SATAP TERBUKA Jumlah
1 Sekolah 36 2 12 3 53
2 Siswa baru 6598 169 344 17 7128
3 Siswa menurut Usia sekolah
19284 557 1000 48 20889
a. < 13 tahun 3374 91 180 8 3653
b. 13 – 15 tahun 14861 442 744 35 16082
c. > 15 tahun 1049 24 76 5 1154
4 Siswa menurut jenis kelamin
19284 557 1000 48 20889
a. Laki-laki 10252 266 538 14 11070
< 13 tahun 1619 46 83 2 1750
13 – 15 tahun
7973 206 418 9 8606
> 15 tahun 660 14 37 3 680
b. Perempuan 9032 291 462 34 9819
13 tahun 1755 45 97 6 1903
13- 15 tahun 6888 236 326 26 7476
> 15 tahun 389 10 39 2 440
Siswa menurut status sekolah
19282 55726 1000 48 20887
a. Negeri 18729 481 1000 48 20257
b. Swasta 553 76 0 0 629
Siswa menurut tingkat
19282 557 1000 48 20887
26 Profil Pendidikan 2014/2015