• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERALINDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA TAHUN 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERALINDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA TAHUN 2019"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Kinerja Setditjen ILMATE Tahun 2019 i

RENCANA KINERJA

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERALINDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA

TAHUN 2019

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERALINDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

2018

(2)

KATA PENGANTAR

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika melalui kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja yang disusun setiap tahunnya ditetapkan rencana capaian kinerja untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Dokumen rencana kinerja memuat informasi mengenai sasaran yang ingin dicapai dalam tahun anggaran 2019; indikator kinerja sasaran dan rencana capaian program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Selain itu terdapat keterangan yang menjelaskan keterkaitan kegiatan dengan sasaran, kebijakan dengan programnya, serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan

Dokumen Rencana Kinerja ini diharapkan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kinerja dan Anggaran di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika sehingga dapat diwujudkan keselarasan dan keterpaduan dalam melaksanakan pembangunan industri.

Akhirnya kata kami sampaikan terima kasih kepada segenap jajaran di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronikadan semua pihak yang telah memberikan saran dan masukan atas tersusunnya Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Tahun 2019 ini.

Jakarta, 28 Februari 2018 Sekretaris Direktorat Jenderal

Riris Marhadi

(3)

Rencana Kinerja Setditjen ILMATE Tahun 2019 iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LatarBelakang 1

B. Maksud danTujuan 2

C. TugasPokokdanFungsi 2

D. RuangLingkup 3

BAB II RENCANA KINERJA 5

A. Sasaran 5

B. Indikator KerjaSasaran 7

BAB III RENCANA PROGRAM/KEGIATAN 9

A. Kondisi yangDiharapkan 9

B. Program danKegiatan 10

BAB IV PENUTUP 12

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabarandarisasarandanprogramyangtelahditetapkandalamrencanastartegis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

Didalamrencanakinerjaditetapkanrencanacapaiankinerjatahunanuntukseluruh indikatorkinerjayangadapadatingkatsasarandankegiatan.Penyusunanrencana kinerjadilakukanseiringdenganagendapenyusunankebijakandananggaran,serta merupakankomitmenbagiinstansiuntukmencapainyadalamtahunberikutnya.

Dengan memperhatikan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2015 ditentukan 10 industri prioritas yang akan dikembangkan tahun 2015 - 2019.

Kesepuluh industri prioritas tersebut dikelompokkan kedalam 6 (enam) industri andalan, 1 (satu) industri pendukung, dan 3 (tiga) industri hulu dengan rincian sebagai berikut:

1. Industri Pangan;

2. Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat Kesehatan;

3. Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka;

4. Industri Alat Transportasi;

5. Industri Elektronika dan Telematika (ICT);

6. Industri Pembangkit Energi;

7. Industri Barang Modal, Komponen, dan Bahan Penolong;

8. Industri Hulu Agro;

9. Industri Logam Dasar dan Bahan GalianBukan Logam; dan 10. Industri Kimia Dasar (Hulu dan Antara).

Pembangunan industri prioritas periode tahun 2015-2019 dilaksanakan dengan mengacu pada rencana aksi yang telah diamanatkan oleh Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN).

(5)

Rencana Kinerja Setditjen ILMATE Tahun 2019 1

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis PerjanjianKinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 114 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 41 Tahun 2010 tentang Peta Strategi dan Indikator Kinerja Utama Kementerian Perindustrian dan Unit Eselon I Kementerian Perindustrian, dimana setiap Satuan Kerja Eselon I dan Eselon II diharuskan menyusun Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja.

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, dalam melaksanakan program kegiatan instansi pemerintah perlu suatu akuntabilitas, sehingga transparansi dapat terwujud dan mendukung pelaksanaan good governance maka disusunlah dokumen Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika.

B. Maksud dan Tujuan

Dokumen Rencana Kinerja ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran rencana pencapaian sasaran dari Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, dengan tujuan melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika melalui program dan kegiatan tahun 2019.

C. Tugas Pokok dan Fungsi a. Tugas Pokok Organisasi

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat

(6)

Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika.

b. Fungsi Organisasi

Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika menyelenggarakan fungsi:

 Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan di bidang Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika;

 Koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi di bidang Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika;

 Koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan penelaahan hokum mengenai sumber daya industri, sarana prasarana industri, dan pemberdayaan industri di bidang industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika;

 Koordinasi dan penyusunan perjanjian kerja sama serta pelaksanaan administrasi kerja sama dan hubungan masyarakat di bidang industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika;

 Koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan direktorat jenderal; dan

 Pelaksanaan urusan kepegawaian dan manajemen kinerja pegawai, organisasi dan tata laksana, rumah tangga, perlengkapan, dan tata usaha.

D. RuangLingkup

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika merupakan unit pendukung dari unit-unit kerja yang ada di dalam Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika yang memiliki 4 (empat) Direktorat, yaitu Direktorat Industri Logam, Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, dan Direktorat Industri Elektronika dan Telematika.

(7)

Rencana Kinerja Setditjen ILMATE Tahun 2019 1

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya untuk memenuhi harapan daristakeholder, yaitu:

1. Ketatalaksanaan

 Menyusun kebijakan Ditjen ILMATE

 Peningkatan kepatuhan terhadap kebijakan Ditjen ILMATE

 Koordinasi dan Sinkronisasi Ditjen ILMATE

 Melakukan Monitoring dan Evaluasi program dan kegiatan 2. Sumber DayaManusia

 Meningkatkanprofesionalismedanproduktifitaspegawai

 MenyusunkebutuhanSDMDitjenILMATE 3. Anggaran

 MenyusunprogramdananggaranDitjenILMATE

 Mengoptimalkan pengelolaananggaran

 RevisiPOKdanDIPADitjenILMATE 4. Sarana danPrasarana

 Melakukanpengadaansaranadanprasarana

 Melakukanpemeliharaansaranadanprasarana 5. LayananPublik

 Meningkatkanpelayananyangberkualitas

 Mengoptimalkan sisteminformasi

 Memfasilitasikebijakaniklimusaha

(8)

BAB II

RENCANA KINERJA

A. Sasaran dan Indikator Kinerja

Berdasarkan Peta Strategi dan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Kementerian Perindustrian melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 114/M-IND/PER/3/2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 41/M- IND/PER/3/2010 Tentang Peta Strategi Dan Indikator Kinerja Utama Kementerian Perindustrian Dan Unit Eselon I Kementerian Perindustrian

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika telah menetapkan rencana kinerja tahun 2019 dengan 4 (empat) sasaran strategis. Secara ringkas penjelasan sasaran strategis sebagai mana berikut:

a. Perspektif Bisnis Internal

Sasaran Strategis I :Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yangEfektif

Sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, peran pemerintah dalam mendorong kemajuan sektor industri ke depan dilakukan secara terencana serta disusun secara sistematis dalam suatu dokumen perencanaan. Dokumen perencanaan tersebut harus menjadi pedoman dalam menentukan arah kebijakan pemerintah dalam mendorong pembangunan sektor industri dan menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pembangunan industri nasional. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah:

1. Peraturan perundangan-undangan yangdiselesaikan, yaitu Peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian.

(9)

Rencana Kinerja Setditjen ILMATE Tahun 2019 1

b. Persepektif Pembelajaran Organisasi

Sasaran Strategis II :Tersusunnya perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel

Peningkatan kualitas penganggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika diharapkan dapat menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan dengan memperhatikan penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkeadilan. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah:.

1) Akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN, yang berupa Kualitas Laporan Keuangan dan BMN yang dinilai oleh Biro Keuangan (Nilai).

2) Status Pengelolaan BMN Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, yaitu Jumlah Penetapan Pengelolaan BMN Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Persen)

3) Anggaran Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yang diblokir, Proporsi Anggaran Ditjen ILMATE yang masuk dalam catatan halaman IV (DIPA) (Persen).

4) Kesesuaian Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Dengan Dokumen Perencanaan, yang berupa Presentase realisasi jumlah output dengan output Dokumen Trilateral Meeting) (Persen).

Sasaran Strategis III: Terwujudnya ASN Kementerian Perindustrian yang profesional dan berkepribadian

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika secara internal harus didukung oleh SDM Aparatur yang profesional dan kompeten. Dalam menjalankan fungsinya sebagai policy maker, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika membutuhkan SDM Aparatur yang memiliki

(10)

kecakapan dalam memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan publik, sementara sebagai public service provider membutuhkan SDM Aparatur yang berorientasi pada pelayanan prima. Pembangunan ASN Kementerian Perindustrian yang kompeten juga diperlukan dalam rangka membentuk tenaga pembina industri dari aparatur Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yang memiliki kompetensi di bidang industri, baik pusat maupun daerah. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah:

1. Rata-rata nilai prestasi kerja pegawai Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, yaitu Nilai Rata – rata prestasi kerja seluruh pegawai Ditjen ILMATE yang dinilai dari SKP

2. Produktivitas kinerja minimum pegawai Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, yaitu Jumlah jam produktivitas rata – rata pegawai Ditjen ILMATE per tahun

Sasaran Strategis IV: Tersedianya sistem informasi yang andal dan mudah diakses

Penerapansisteminformasidanteknologidilingkungan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika bertujuan untuk meningkatkanefektivitasdanefisiensisatuankerjadalampelaksanaantugas

danfungsidanmemberikanpelayanankepadamasyarakat.Indikatorkinerja sasaranstrategis(IKSS)darisasaraniniadalah:

1. Kesesuaian Data dan Informasi Industri terhadap Kebutuhan Stakeholder, yaitu Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi dan sesuai dengan permintaan kebutuhan)

Sasaran Strategis V: Mewujudkan Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Kinerja Dalam rangka Mewujudkan Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Kinerja di Lingkungan Ditjen ILMATE, maka perlu ditetapkan indicator kinerja terkait Akuntabilitas Kinerja..Indikatorkinerja sasaranstrategis(IKSS)darisasaraniniadalah:

(11)

Rencana Kinerja Setditjen ILMATE Tahun 2019 1

1. Nilai SAKIP Ditjen ILMATE, yaitu nilai yang diberikan dari hasil review penerapan SAKIP sesuai PErmenperin 75 Tahun 2014.

c. Indikator Kinerja Sasaran

Berdasarkan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja yang telah dijabarkan di atas maka telah ditentukan target kinerja yang akan dicapai pada tahun 2019seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1 Target Kinerja Tahunan

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Tahun 2019

SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

PERSPEKTIF PROSES INTERNAL Tersusunnya Kebijakan

Pembangunan Industri Searah Dengan Ideologi Trisakti Dan Agenda Prioritas Presiden (Nawacita)

Peraturan Perundang –undangan yang diselesaikan

Pp/Perpres /Permen

1

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI Tersusunnya

perencanaan program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel

1. Akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN

2. Status pengelolaan BMN DitjenILMATE 3. Anggaran Ditjen

ILMATE yangdiblokir

Nilai

Persen

Persen

Capaian standar tertinggi

(75 – 100)

13

20

(12)

4. Kesesuaian rencana program dan kegiatan prioritas dengan dokumen

perencanaan

Persen 100

Terwujudnya ASN Kementerian Perindustrian yang profesional dan berkepribadian

1.Rata-

ratanilaiprestasi kerja pegawai ditjen ILMATE

Nilai 80

2. Rata-rata produktivitas kinerja minimum pegawai Ditjen ILMATE

Jam Kerja 1320

Tersedianya sistem informasi yang andal dan mudah diakses

1. Kesesuaian data dan informasi industri terhadap kebutuhan stakeholder

Persen 50

Mewujudkan Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Kinerja

1. Nilai SAKIP Ditjen ILMATE

Nilai B

(13)

Rencana Kinerja Setditjen ILMATE Tahun 2019 1

BAB III

RENCANA PROGRAM/KEGIATAN

A. Kondisi YangDiharapkan

Berdasarkan tujuan dan sasaran strategis yang telah diuraikan, kondisi yang harus dicapai Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronikapada Tahun 2019 sebagai berikut:

a. Perencanaan

 Terwujudnyasistemperencanaandanpengendalianindustriyanghandal;

 Terevaluasinyavisi,misi,danstrategiDirektorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika;

 Terbangunnyasistemperencanaanindustriyanghandal;

Tersedianyadataindustriyanglengkap,akuratdanup to date;dan

 Terwujudnyasisteminformasilayananpublikyanghandal.

b. Hukum danKerjasama

 Tersusunnya kebijakan/peraturan yang mengatur proses bisnis/tatalaksana dilingkungan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika;

 Tersedianyatelaahanhukumdanpenyusunanrancanganperaturan perundang- undangan mengenai iklim usaha di bidang industri Logam, Mesin,AlatTransportasi,danElektronika;dan

 Terfasilitasi standardisasi (SNI dan SKKNI) dan teknologi di bidang industri Logam,Mesin,AlatTransportasi,danElektronika

c. Keuangan

 Tercapainyapeningkatanefektifitasdanefisiensipengelolaankeuangan;

 Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan keuangan dan barang milik negara(BMN);

 Tersedianyainformasikeuanganyangcepatdanakurat;dan

 Terbentuknya sistem tata kelola Barang Milik Negara yang baik

(14)

d. Sumber DayaManusia

 Terwujudnya data kepegawaian sebagai pedoman yang didukung dengan SistemInformasiKepegawaianyangup to date;

 Terwujudnya layanan kepegawaian dengan sistem yang baik, sehingga tepatwaktubaikkepangkatan,pemberhentian,danpemensiunan;

 TerwujudnyaSDMaparaturyangterampildanprofesionalsertamemiliki kompetensisesuaidengantuntutantugas;

 Terciptanya Sistem Penilaian Kinerja yang obyektif dan transparan, serta PenilaianDisiplindanKinerjaPegawai;

 TerwujudnyapeningkatanproduktivitasSDMindustri;dan

 Penyediaan sarana dan prasarana kerja bagi pegawai sesuai dengan kebutuhan, pengelolaan sertapemeliharaansaranaprasarana kantordalamrangkamempertahankanfungsidanumurteknissaranadan

prasaranadimaksud.

B. Program danKegiatan

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, pada tahun 2019 memiliki program, kegiatan dan output sebagai berikut:

Program : Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

Kegiatan : Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

1) Layanan Dukungan Manajemen Eselon I (1-Layanan)

2) Layanan Sarana dan Prasarana Internal: Kendaraan Bermotor serta PeralatandanFasilitasPerkantoran(1-Layanan)

3) Layanan Perkantoran:Gaji dan Tunjangan serta Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Kantor (12-Layanan)

(15)

BAB IV PENUTUP

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang terdapat di Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan ElektronikaTahun 2015-2019 disusunlah Rencana Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana startegis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan-kegiatan setiap tahunnya. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan kebijakan dan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun berikutnya.

Dengan telah disusunnya Rencana Kinerja ini diharapkan bahwa Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika dapat berkontribusi dalam pengembangan sektor industri yang akhirnya dapat meningkatkan pembangunan ekonomi nasional.

(16)

LAMPIRAN

(17)

LAMPIRAN RENSTRA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL RELEVANSI TUJUAN DENGAN INDIKATOR KINERJA SASARAN DAN KEGIATAN

NO KETERKAITAN KETERANGAN

TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN

1 Jumlah kebijakan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan industri yang dikoordinasikan

- Tersusunnya kebijakan pembangunan industri searah dengan ideologi TRISAKTIdan Agenda Prioritas Presiden

(NAWACITA)

- MenyusunPerjanjian KerjasamaSektor IMATE;

- Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Di BidangLingkungan Hidup

- Penyusunan Rekomendasi Peraturan

dibidangStandar - Penyusunan

Rekomendasi Iklim Usaha

- MenyusunPeraturan Pendukung UU Perindustrian 2 Realisasi anggaran

program penumbuhan dan pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika;

- Tersusunnya Perencanaan Program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yangberkualitas dan akuntabel

- MengelolaKeuangan dan BMN Ditjen ILMATE - Penyusunan rencana

program dan kegiatan Ditjen ILMATE

- Penyusunan laporan, pemantauan dan evaluasiprogram kegiatan Ditjen ILMATE

- Optimaslisasi

pemanfaatan pusat penumbuahn dan pengembangan industri

- Pembinaan

danpengembangan SMK

(18)

3 Tingkat absensi pegawai Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika;

- Terwujudnya ASN Ditjen ILMATE yang profesional dan

berkepribadian

Pengembangan

PegawaiDitjenILMATE

MelaksanakanReform asiBirokrasi

TatalaksanaKearsipa nDitjenILMATE

Melaksanakan

Administrasipengadaa n BarangatauJasa

PengembanganSistem PelayananPublik Ditjen ILMATE

4 Jumlah data dan informasi yang disusun dalam

rangkapenumbuhan dan pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

- Tersedianya Sistem Informasi yang andal dan mudahdiakses

- Melakukan Pembaharuan

Database Ditjen ILMATE

- MelakukanPengemba nganSistemInformasi Ditjen ILMATE

(19)

LAMPIRAN RENSTRA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KRITERIA INDIKATOR KINERJA TUJUAN (SMART)

Kode Tujua

n

Tujuan Penjelasan Tujuan

Kode Indikator Kinerja Tujuan

Kode Tujuan

Target

2017 2018 2019

TJ meningkat nya kualitas koordinasi dalam rangka peningkat an peran industri logam, mesin, alat transporta si dan elektronik a dalam perekono mian nasional.

Peningkatan kualitas koordinasi dalam rangka peningkatan peran industri diindikasika n dengan:

Jumalah kebijakan;

realisasi anggaran;

tingkat absensi dan;

jumlah data dan

informasi.

TJ1 Jumlah kebijakan dalam rangka penumbu han dan pengemba ngan industri yang dikoordina sikan

Kebijak an yang di koordin asikan

2 2 2

TJ2 Realisasi anggaran program penumbu han dan pengemba ngan Industri Logam, Mesin, Alat Transport asi, dan Elektronik

Persen 80% 85% 85%

(20)

Kode Tujua

n

Tujuan Penjelasan Tujuan

Kode Indikator Kinerja Tujuan

Kode Tujuan

Target

2017 2018 2019

a;

TJ3 Tingkat absensi pegawai Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transport asi, dan Elektronik a;

Persen 5% 5% 5%

TJ4 Jumlah data dan informasi yang disusun dalam rangka penumbu han dan pengemba ngan Industri Logam, Mesin, Alat Transport asi, dan Elektronik a

Data (Ilmate Dalam Angka)

1 1 1

(21)

SMART: Indikator Tujuan Jumlah kebijakan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan industri yang dikoordinasikan

Specific : Tidak Dwimakna (Kebijakan yang dikoordinasikan dengan seluruh eselon II di lingkungan DitjenILMATE)

Measurable: Jumlah Kebijakan yang dikoordinasikan dengan seluruh eselon II di lingkungan DitjenILMATE

Achievable : Dapat dicapai melalui koordinasi dan penyusunan serta pelaksanaan rancangan peraturan perundang-undangan di Lingkungan DitjenIlmate

Relevance : Terkait dengan upaya meningkatkan peran industri sektor ILMATE dalamPerekonomian

Timebound : satu tahunanggaran

SMART: Indikator Tujuan Realisasi anggaran program penumbuhan dan pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika;

Specific : Tidak Dwimakna (Realisasi capaian anggaran Ditjen ILMATE);

Measurable : Persentase realisasi capaian anggaran yang didapatkan melalui pembagian total realisasi anggaran pada tahun anggaran berjalan dibagi total pagu anggaran pada tahun yangsama;

Achievable : Dapat dicapai melalui Penyusunan rencana, program, dan anggaran yang efektif danefisien, serta monitoring program dan kegiatan yang berkala dan efektif

Relevance : Terkait dengan upaya meningkatkan kualitas rencana program dananggaran

Timebound : satu tahunanggaran

SMART: Indikator Tujuan Tingkat absensi pegawai Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika;;

Specific : TidakDwimakna

Measurable : Jumlah rata-rata dari total absensi dibagi total kehadirandalam satu tahun periode dapat dicapai melalui kebijakan peningkatan kualitas

ASN Ditjen ILMATE

Achievable : dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi tingkat kehadiranpegawai

Relevance : Terkait dengan upaya meningkatkan kualitas kinerja ASN DitjenILMATE

Timebound : satu tahun periodeanggaran

(22)

SMART: Indikator Tujuan Jumlah data dan informasi yang disusun dalam rangka penumbuhan dan pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, danElektronika

Specific : Tidak Dwimakna (Jumlah Data dan Informasi yang disusun);

Measurable : Jumlah data dan informasi yang disusun dalam rangka penumbuhan dan pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika yang disusun (ILMATE DalamAngka).

Achievable : Dapat dicapai melalui pelaksanaan, pengumpulan, dan pengolahan data serta penyajianinformasi.

Relevance : Terkait dengan upaya meningkatkan peran industri sektor ILMATE dalamPerekonomian

Timebound : satu tahunanggaran

(23)

LAMPIRAN RENSTRA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDIKATOR KINERJA SASARAN (SMART)

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan

Capaian

2017 2018 2019 PERSPEKTIF PROSES INTERNAL

I Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yang Efektif Tersusunnya

kebijakan pembangunan industri searah dengan ideologi TRISAKTI dan Agenda Prioritas Presiden

(NAWACITA)

- Peraturan Perundangan yang dselesaikan (Peraturan

pelaksanaan Undang – undang No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian)

PP/Perpres/Permen 1 1 1

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI

I Tersusunnya Perencanaan Program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel Tersusunnya

Perencanaan Program, pengelolaan keuangan serta pengendalian yang berkualitas dan akuntabel

1 Akuntabilitas Laporan Keuangan dan BMN (Kualitas laporan keuangan dan BMN yang dinilai oleh BiroKeuangan)

Nilai Nilai

Capaian Standar tertinggi (75 - 100)

Nilai Capaian Standar tertinggi (75 - 100)

Nilai Capaian Standar tertinggi (75 - 100)

2 Status Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE (Jumlah Penetapan Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE)

Persen 13 16 13

3 Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir (Proporsi anggaran Ditjen ILMATE yang masuk dalam catatan halaman IV DIPA)

Persen 10 25 20

4 Kesesuaian rencana Program dan kegiatan prioritas dengan dokumen perencanaan (Presentase realisasi jumlah output dengan output Dokumen

persen 90 95 100

(24)

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan

Capaian

2017 2018 2019

Trilateral Meeting)

II Terwujudnya ASN Kementerian Perindustrian yang kompeten, profesional dan berkepribadian Terwujudnya

ASN Ditjen ILMATE yang profesional dan berkepribadian

1 Rata-rata nilai Prestasi kerja pegawai Ditjen ILMATE (Nilai Rata – rata prestasi kerja seluruh pegawai Ditjen ILMATE yang dinilai dari SKP)

Nilai 80 80 80

2 Produktivitas kinerja minimum pegawai Ditjen ILMATE (Jumlah jam produktivitas rata – rata pegawai Ditjen ILMATE per tahun

Jam Kerja 1320 1320 1320

III Tersedianya sistem informasi yang andal dan mudah diakses

Tersedianya Sistem

Informasi yang andal dan mudah diakses

1 Kesesuaian data dan informasi industri terhadap kebutuhan Stakeholder (Jumlah Kebutuhan / Permintaan data dan

informasi stakeholder yang dapat dipenuhi dan sesuai dengan permintaan kebutuhan)

Persen 50 50 50

IV Mewujudkan Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Kinerja

Mewujudkan Sistem Perencanaan yang berkualitas

1 Nilai SAKIP Ditjen ILMATE Predikat B B B

(25)

SMART IKSS 1

Specific : Tidak Dwimakna (Kebijakan yangdikoordinasikan)

Measurable : Jumlah peraturan pelaksanaan penumbuhan dan pengembangan industri sektor ILMATE yang terdiri dari: PP, Perpres, dan permen

Achievable : dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi hasil penyusunan peraturan pelaksanaan penumbuhan dan pengembangan industri sektor ILMATE yang terdiri dari: PP, Perpres, danpermen

Relevance : Terkait dengan upaya untuk mendukung penumbuhan dan pengembangan industri sektorILMATE

Timebound : satu tahunperiode

SMART IKSS 2

Specific : Tidak Dwimakna (Kualitas laporan keuangan dan BMN yang dinilai oleh BiroKeuangan);

Measurable : Nilai kualitas laporan keuangan dan BMN yang dinilai oleh Biro Keuangan KementerianPerindustrian;

Achievable : Dapat dicapai melalui Transparansi, akuntabilitas dan kualitas laporan keuangan dengan sistem tatakelola keuangan dan BMN yang transparan danakuntabel

Relevance : Terkait dengan upaya penmgelolaan keuangan dan pengendalian yang berkualitas danakuntabel;

Timebound : satu tahunanggaran

SMART IKSS 3

Specific : TidakDwimakna

Measurable : Jumlah penetapan pengelolaan BMN di Lingkungan DitjenILMATE

Achievable : Dapat dicapai melalui Transparansi, akuntabilitas dan kualitas laporan keuangan dengan sistem tatakelola keuangan dan BMN yang transparan danakuntabel

Relevance : Terkait dengan upaya penmgelolaan keuangan dan pengendalian yang berkualitas danakuntabel;

(26)

Timebound : satu tahunperiode

SMART IKSS 4

Specific : Tidak Dwimakna (Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir (Proporsi anggaran Ditjen ILMATE yang masuk dalam catatan halaman IVDIPA))

Measurable : Proporsi anggaran Ditjen ILMATE yang masuk yang masuk dalam catatan halaman IVDIPA

Achievable : Dapat dicapai melalui Transparansi, akuntabilitas dan kualitas laporan keuangan dengan sistem tatakelola keuangan dan BMN yang transparan danakuntabel

Relevance : Terkait dengan upaya penmgelolaan keuangan dan pengendalian yang berkualitas danakuntabel;

Timebound : satu tahunperiode

SMART IKSS 5

Specific : Tidak Dwimakna (Kesesuaian rencana Program dan kegiatan prioritas dengan dokumen perencanaan (Presentase realisasi jumlah output dengan output Dokumen TrilateralMeeting)

Measurable : Persentase realisasi jumlah output dengan output dokumen trilateralmeeting

Achievable : Dapat dicapai melalui Transparansi, akuntabilitas dan kualitas laporan keuangan dengan sistem tatakelola keuangan dan BMN yang transparan danakuntabel

Relevance : Terkait dengan upaya penmgelolaan keuangan dan pengendalian yang berkualitas danakuntabel;

Timebound : satu tahunperiode

(27)

SMART IKSS 6

Specific : Tidak Dwimakna (Prestasi kerja pegawai Ditjen ILMATE (Nilai Rata – rata prestasi kerja selruh pegawai Ditjen ILMATE yang dinilai dariSKP)

Measurable : Nilai rata – rata prestasi kerja seluruh pegawai Ditjen ILMATE yang dinilai dariSKP

Achievable : dapat dicapai melalui ketersediaan SDM apatur yang profesional danberkrepibadian

Relevance : Terkait dengan upaya untuk mendukung terwujudnya ASN Ditjen ILMATE yang Profesional dankepribadian

Timebound : satu tahunperiode

SMART IKSS 7

Specific : Tidak Dwimakna (Produktivitas kinerja minimum pegawai Ditjen ILMATE (Jumlah jam produktivitas rata – rata pegawai Ditjen ILMATE pertahun)

Measurable : Jumlah jam produktivitasn rata –rata pegawai Ditjen ILMATE pertahun

Achievable : dapat dicapai melalui ketersediaan SDM apatur yang profesional danberkrepibadian

Relevance : Terkait dengan upaya untuk mendukung terwujudnya ASN Ditjen ILMATE yang Profesional dankepribadian

Timebound : satu tahunperiode

SMART IKSS 8

Specific : Tidak Dwimakna (Kesesuaian data dan informasi industri terhadap kebutuhan Stakeholder (Jumlah Kebutuhan / Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi dan sesuai dengan permintaankebutuhan))

Measurable : Melalui kuesioner yang dibagikan pada stakeholder Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE yaitu pegawai pada Ditjen ILMATE dan pihak-pihak terkait lainnya

Achievable : dapat dicapai melalui monitoringdan

(28)

evaluasi hasil penyusunan Jenis Data

yangtersedia pada Sistem Informasi IndustriNasional

Relevance : Terkait dengan upaya untukmendukung

penumbuhan dan pengembangan industri sektor ILMATE guna penyajian data dan informasi untuk analisi kebijakanindustri

Timebound : satu tahunperiode

SMART IKSS 9

Specific : Tidak Dwimakna (Nilai SAKIP DitjenILMATE)

Measurable : Penilaian SAKIP sesuai Peraturan Menteri Perindustrian No 75 tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitaskinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian

Achievable : dapat dicapai melalui evaluasi akuntabilitas di lingkungan Ditjen ILMATE secaraKonsisten

Relevance : Terkait dengan upaya untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja DitjenILMATE

Timebound : satu tahunperio

Referensi

Dokumen terkait

Soekanto, sosiolog Indonesia, -) Interaksi sosial adalah hubungan sosial yg dinamis baik antara orang perorangan, orang dgn kelompok dan kelompok dgn kelompok. Namun inti

Perencanaan kinerja ini merupakan proses penyusunan rencana kinerja Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan makna ragam gerak yang terkandung pada tari Jepin Pisau dan menggambarkan struktur

Menurut Sofyandi (2008) manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai suatu strategi dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planing, organizing,

Jadi hasil dari diskriminan yang baik kita hanya memasukkan variable dalam model dimana variable adalah variable yang memberikan kontribusi paling besar untuk membedakan antar

Pemberian fraksi AANP Acacia villosa mengakibatkan perubahan histopatologi pada organ hati tikus berupa degenerasi hidropis, degenerai lemak, apoptosis dan pada ginjal

Di Indonesia, penanaman akar wangi saat ini lebih banyak digunakan untuk memproduksi minyak atsirinya dan sebagai bahan produk kerajinan dari akar wangi yang telah kering.

Mahasiswa mampu menerapkan konsep dan teori yang dipelajari untuk menganalisis kasus-kasus perilaku sosial individu di sekitar mereka.. Mahasiswa mampu menggunakan