• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIGITALISASI INSTRUMEN AUM PTSDL UNTUK MENINGKATKAN MUTU BELAJAR SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DIGITALISASI INSTRUMEN AUM PTSDL UNTUK MENINGKATKAN MUTU BELAJAR SISWA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

273 DIGITALISASI INSTRUMEN AUM PTSDL UNTUK MENINGKATKAN MUTU

BELAJAR SISWA

AUM PTSDL DIGITALISATION TO ENHANCE STUDENT LEARNING QUALITY

1)Aan erlansari, 2) Andang Wijanarko, 3)Funny Farady C, 4)Bima Paskah

1,2,3,4)Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik

Universitas Bengkulu

Jl. WR. Supratman Kandang Limun Bengkulu

*Email: aan_erlanshari@unib.ac.id

ABSTRAK

Alat Ungkap Masalah Belajar (PTSDL) Siswa merupakan sebuah instrument pelayanan bimbingan dan konseling yang digunakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling dalam menganalisa dan mengungkap lebih jauh masalah – masalah belajar yang dihadapi oleh siswa di sekolah. Pengelolaan data analisa masalah belajar siswa secara manual yang dilakukan oleh Guru Bimbingan dan Konseling memungkinkan terjadinya kesalahan dalam proses pengelolaan dan perhitungan hasil akhir dari data masalah belajar siswa tersebut, sehingga kesimpulan yang yang dihasilkan atas masalah belajar siswa tersebut menjadi kurang akurat dan cenderung tidak pasti. Penelitian ini bertujuan untuk membantu dan mempermudah Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri dalam pengelolaan, perhitungan, dan menemukan sebuah keputusan terbaik dalam menganalisa dan mengidentifikasi masalah belajar yang dihadapi oleh siswa.

Kata Kunci : AUM PTSDL, digitalisasi, bimbingan konseling, masalah belajar.

ABSTRACT

Alat Ungkap Masalah Belajar (PTSDL) is an instrument of supervise and counseling services used by the Guidance and Counseling Teachers in analyzing and revealing further learning problems faced by students at school. The manual management of student learning problem analysis data carried out by the Guidance and Counseling Teachers allows errors in the management process and calculation of the final results of the student learning problem data, so that the conclusions generated on student learning problems become less accurate and tend to be uncertain. This study aims to help and facilitate the Guidance and Counseling Teachers of High School in managing, counting and finding the best decision to analyze and identify student learning problems.

Keywords : AUM-PTSDL, digitalization, supervise and counseling, learning issue.

PENDAHULUAN

Siswa merupakan generasi muda yang memiliki peran penting sebagai armada dalam kemajuan bangsa.

Seorang siswa harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya. Untuk mencapai hal tersebut, siswa perlu ditumbuh kembangkan menjadi manusia yang mandiri. Pendidikan merupakan wadah yang tepat untuk pengembangan karakter dan kehidupan siswa. Hal ini tentunya berbanding lurus dengan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Pada saat proses pendidikan di sekolah, siswa tentunya tidak lepas dari kemungkinan dihadapkan pada berbagai masalah dalam belajar. Setiap peserta didik memiliki kemampuan, potensi dan karakter yang berbeda – beda antara peserta didik satu dengan peserta didik yang lainnya. Kemampuan yang berbeda – berbeda tersebut dapat dilihat dari segi bagaimana siswa menerima pelajaran, menghafal, dan menerima berbagai macam rumus yang diberikan. Kurangnya kemampuan siswa dalam hal menerima pelajaran dapat mengakibatkan siswa kesulitan dalam belajar dan tidak dapat mencapai hasil yang ditentukan dalam pencapaian kelulusan nilai.

Kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar menampilkan perilaku yang beragam, mulai dari siswa yang datang ke sekolah tidak tepat waktu, ada yang membolos, ada yang membuat keributan, ada

(2)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

274 yang lambat dalam menerima pelajaran yang diberikan dan lain sebagainya. Berbagai macam alasan yang diberikan siswa untuk menjawab atas perilaku yang sering dilakukan siswa tersebut. Tentunya kurangnya tingkat kehadiran siswa dalam kelas dan ketidakmampuan siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru bidang studi akan mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut. Masalah – masalah yang dihadapi siswa tersebut menjadi sesuatu yang krusial untuk diketahui oleh guru pembimbing yang biasanya dikenal juga sebagai konselor sekolah, yang mana pada sekolah menengah sebagai pelaksana Bimbingan Konseling. Bimbingan dan konseling bukanlah kegiatan pembelajaran dalam konteks adegan mengajar yang layaknya dilakukan guru sebagai pembelajaran bidang studi melainkan layanan ahli dalam konteks memandirikan peserta didik (ABKIN, 2007). Oleh karena itu, kegiatan bimbingan dan konseling merupakan layanan ahli oleh konselor dalam hal ini yang berperan sebagai konselor adalah guru bimbingan dan konseling Menurut Kamaluddin (Kamaluddin, 2011) konselor adalah salah satu kualifikasi pendidikan, yaitu tenaga kependidikan, yaitu tenaga kependidikan yang memiliki kekhususan pada bidang bimbingan dan konseling, yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikanBerdasarkan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Sekolah permasalahan tersebut nantinya dapat dianalisa dan diungkap lebih jauh oleh guru konseling di sekolah menggunakan suatu instrumen pelayanan bimbingan dan konseling (BK) yang disebut Alat Ungkap Masalah (AUM) Belajar (PTSDL).

Dalam permendikbud No.11 tahun 2014 dijelaskan bahwa bimbingan dan konseling sebagai layanan profesional yaitu Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling. Konselor adalah seorang yang berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling dan telah lulus Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor. Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling dihasilkan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan dapat ditugasi sebagai guru bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan (Zamroni & Rahardjo, 2015)

Menurut Prayitno dan Erman Amti tahun 2009 (Prayitno, et al., 2019) (Prayitno E. A., 2004), Alat Ungkap Masalah Belajar (PTSDL) mengungkap lima komponen atau bidang yang terkait dengan kondisi belajar siswa yaitu, (a) Prasyarat penguasaan materi pelajaran yang disingkat P, (b) keterampilan belajar yang disingkat T, (c) sarana belajar yang disingkat S, (d) kondisi diri pribadi yang disingkat D, (d) kondisi lingkungan dan sosio- emosional yang disingkat L” (Prayitno, 2009) (Safithry, 2018). Pentingnya alat ungkap ini adalah agar siswa menjadi terbantu dalam menyampaikan permasalahan yang dihadapinya terutama berkaitan dengan permasalah dalam belajar yang dihadapinya sehari-hari. Jika permasalahan yang dihadapinya hanya disimpan dalam hati dan tidak mau terbuka akan berdampak buruk pada diri siswa itu sendiri seperti, kehidupan sehari- hari menjadi tidak efektif, suntuk, dan tidak bersemangat dalam menjalani kehidupan (Nurihsan, 2009). Dalam penerapannya Alat Ungkap Masalah Belajar (PTSDL) diberikan oleh Guru Bimbingan dan Konseling kepada siswa berupa daftar pertanyaan berupa fakta yang berkaitan dengan masalah belajar dalam hal ini PTSDL.

Kemudian siswa juga diberikan lembar jawaban yang harus diisi oleh siswa. Bentuk lembar jawaban yang diberikan oleh Guru Bimbingan dan Konseling berupa LJK yang dapat diisi oleh siswa dengan setiap jawaban memiliki bobot tersendiri. Opsi jawaban yang disediakan terdiri atas 5 kategori yaitu ; jarang, kadang-kadang, sering, pada umumnya, dan selalu. Setiap opsional tersebut memiliki bobot yang berbeda-beda dan opsi yang disediakan akan dipilih oleh siswa berdasarkan dengan pernyataan faktafakta masalah belajar yang ada pada Alat Ungkap Masalah Belajar (PTSDL) Siswa. Seluruh hasil jawaban siswa nantinya akan dihitung dan dianalisa sedemikian rupa oleh Guru Bimbingan dan Konseling (BK) secara manual. Kemudian, diperoleh persentase tingkat permasalahan siswa pada salah satu kategori masalah belajar (PTSDL). Data hasil persentase tersebut terbagi menjadi dua yaitu ; data kolektif secara keseluruhan dan data personal siswa. Data tersebut nantinya akan dijadikan sebagai dasar Guru Bimbingan dan Konseling untuk mengevaluasi dan memberikan solusi atas masalah belajar siswa tersebut baik secara personal maupun secara keseluruhan.

Berikut ini merupakan grafik lama waktu pengolahan data lembar jawaban siswa yang diberikan oleh Guru Bimbingan dan Konseling (BK) menggunakan instrumen Alat Ungkap Masalah Belajar (PTSDL) Siswa METODE

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterpretasikan hasil analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis, data bersifat kuantitatif/statistik, dan dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2011).

Penelitian ini akan membangun suatu sistem berbasis Web yang akan digunakan untuk membantu Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam pengelolaan, perhitungan, dan menemukan sebuah keputusan

(3)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

275 terbaik dalam menganalisa dan mengidentifikasi masalah belajar yang dihadapi oleh siswa menggunakan instrumen Alat Ungkap Masalah Belajar (PTSDL) Siswa.

Dalam proses pengembangan sistem penelitian ini menggunakan Model Waterfall. Model air terjun (waterfall) menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau berurutan dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Berikut ini merupakan gambar model air terjun (waterfall). Pada Model ini pengendalian dari tahap ke tahap yang lain dapat diatur dengan penuh.

Aplikasi umumnya dalam sebuah manajemen,berpindah tahap tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan persetujuan dari pihak manajemen atau ketua tim proyek. Keuntungan dari penggunaan metode ini adalah perancangan diawal akan diikuti secara patuh hingga tercapai implementasi, dan tercapainya produk (AS, &

Shalahuddin, 2018). Pada Model ini pengendalian dari tahap ke tahap yang lain dapat diatur dengan penuh.

Aplikasi umumnya dalam sebuah manajemen,berpindah tahap tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan persetujuan dari pihak manajemen atau ketua tim proyek. Keuntungan dari penggunaan metode ini adalah perancangan diawal akan diikuti secara patuh hingga tercapai implementasi, dan tercapainya produk (Sutanto, 2020).

Berikut ini merupakan tahapan dalam dalam model waterfall:

1. Analisa kebutuhan perangkat lunak Terdapat beberapa hal yang akan dilakukan pada tahap ini, yaitu sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data – data yang mendukung, yaitu data berupa buku Alat Ungkap Masalah (PTSDL), Kunci Jawaban AUM PTSDL, dan Lembar Jawaban AUM PTSDL tingkat SLTA/Sederajat.

b. Menganalisa penerapan rumus pengolahan data AUM PTSDL dan Fuzzy Mamdani sebelum diimplementasi dalam sistem informasi berbasis web.

c. Membuat alur untuk dalam proses Analisa Masalah Belajar (PTSDL) siswa menggunakan metode fuzzy Mamdani berbasis Website.

d. Pengkodean sistem, apabila proses dalam pengolahan data kebutuhan untuk Sistem Informasi Alat Ungkap Masalah Belajar (PTSDL) pada siswa telah selesai maka dilanjutkan dengan dalam pembuatan Sistem Informasi Alat Ungkap Masalah Belajar (PTSDL) berbasis Website.

e. Pengujian, tahap ini merupakan proses terakhir yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menguji langsung dengan data yang telah ada.

2. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak. Pada tahap ini, langkah yang dilakukan adalah penetapan struktur data, alur program, dan desain interface.

3. Pembuatan Kode Program Tahap ini adalah mentranslasikan desain yang telah dibuat ke dalam kode- kode program. Dalam hal ini, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan bantuan framework CodeIgniter.

4. Pengujian Pengujian program dilakukan menggunakan dua metode, yaitu black box dan white box.

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah program sudah berjalan sesuai rancangan atau belum.

5. Pendukung atau pemeliharaan Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan oleh user. Tahapan ini mengantisipasi jika ada ketidaksesuaian sistem setelah dilakukan pengujian. Langkah pada tahapan ini mengulangi tahapan-tahapan sebelumnya.

Analisis Alur kerja system

Analisis alur kerja sistem bertujuan untuk memberikan gambaran dan menjelaskan alur kerja dari sistem secara terurut yang dimulai dari pengguna memasukan sebuah masukan sebuah masukan (input) sampai dengan pengguna menerima keluaran dari sistem yang sebelumnya telah lebih dahulu oleh sistem. Selain itu, analisis alur kerja sistem ini berguna untuk mempermudah dalam pembuatan sistem nantinya. Berikut ini analisis alur kerja sistem informasi Alat Ungkap Masalah Belajar (PTSDL) Siswa dapat dilihat pada Gambar 1.

(4)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

276 Gambar 1 Diagram Alur Kerja Sistem

Dimulai dengan sistem informasi menampilkan halaman Administrasi AUM PTSDL yang di dalamnya memuat LIMADMEN atau Lima Awalan Pengadministrasian Instrumen. Setelah memahami Administrasi AUM PTSDL, pengguna dapat melakukan pengisian AUM PTSDL pada halaman Manajemen Pengisian AUM PTSDL. Jika pengguna selesai melakukan pengisian maka hasil jawaban pengguna dalam hal ini siswa akan diproses kualifikasi yang nantinya akan diklasifikasi menjadi dua yaitu Mutu Kegiatan Belajar dan Masalah Belajar sehingga diperoleh skor dan masalah belajar. Kemudian sistem akan melakukan perhitungan mean, median atau modus, dan standar deviasi. Hasil perhitungan tersebut nantinya akan dihitung pula nilai fuzzy menggunakan Fuzzy Inference System yaitu Fuzzy Mamdani. Output akhir yang nantinya diterima berupa rekapitulasi hasil identifikasi dan analisa Alat Ungkap Masalah Belajar (PTSDL) dalam bentuk data rekapitulasi individu dan klasikal atau data kelompok. Hasil rekapitulasi tersebut nantinya akan dijadikan dasar sebagai penentuan rekomendasi layanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan masalah belajar (PTSDL) siswa

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil dan pembahasan dari sistem yang telah dibuat, yaitu Sistem Informasi Alat Ungkap Masalah Belajar (PTSDL) Siswa menggunakan Metode Fuzzy Mamdani berdasarkan analisis dan perancangan sistem yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Penjelasan pada bab ini berkaitan dengan implementasi antar muka (interface) sistem, pengujian black box, pengujian white box, pengujian uji keakuratan sistem.

Halaman manajemen AUM PTSDL digunakan untuk mengelola data berkaitan dengan AUM PTSDL. Pada halaman ini terbagi atas 4 sub-menu yaitu; Sub-Menu Pernyataan AUM PTSDL, Kunci Jawaban, Jawaban Siswa, dan Rekapitulasi Data. Gambar 2 tampilan halaman manajemen pernyataan AUM PTSDL.

(5)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

277 Gambar 2. Halaman Pernyataan AUM PTSDL

Pada gambar 2 merupakan tampilan dari halaman manajemen pernyataan AUM PTSDL. Pada halaman ini digunakan untuk mengelola data pernyataan fakta AUM PTSDL. Admin dapat melakukan tambah data fakta, menghapus, dan mengedit data.

Gambar 3. Tampilan Diagram batang skor masalah belajar (PTSDL) siswa

Pada gambar 3 merupakan tampilan dari modals halaman rekapitulasi data kelompok. Halaman ini dapat ditampilkan dengan cara mengklik tombol Cek Diagram PTSDL. Diagram ini digunakan untuk memudahkan admin untuk melihat tingkat skor yang diperoleh pada masing-masing bidang masalah belajar (PTSDL) Siswa.

Semakin tinggi masalah yang dihadapi siswa maka hal tersebut akan menjadi tolak ukur oleh Guru Bimbingan dan Konseling dalam menentukan persoalan atau masalah dan metode pelayanan bimbingan dan konseling yang tepat kepada siswa untuk membantu dalam menyelesaikan masalah belajar yang dihadapi oleh siswa.

(6)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

278 Gambar 4 Halaman rekapitulasi manajemen AUM PTSDL

Pada gambar 4 merupakan halaman rekapitulasi data individu pada Manajemen AUM PTSDL. Halaman ini memberikan informasi data hasil rekapitulasi individu dari siswa yang telah mengisi pernyataan AUM PTSDL.

Halaman ini menyediakan informasi dalam bentuk tabel rekapitulasi dan diagram batang untuk menunjukan grafik dari persentase skor masalah yang dihadapi siswa pada 5 bidang Masalah Belajar (PTSDL) siswa.

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keakuratan sistem dengan membandingkan hasil perhitungan manual dan perhitungan sistem. Pengujian ini dilakukan 11 sampel data dari 42 data hasil pengisian pernyataan AUM PTSDL yang kemudian direkapitulasi menjadi satu data kelompok berdasarkan kelas. Pada tabel 1 menampilkan hasil keakuratan sistem dari data rekapitulasi kelompok Kelas XI IPA D SMA Negeri 6 Kota Bengkulu.

Tabel 1 Hasil keakuratan sistem Bidang Masalah Total kualitas

Hasil sistem Hasil uji manual

Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran

379 379

Keterampilan Belajar 1662 1662

Sarana Belajar 315 315

Keadaan diri pribadi 655 655

Lingkungan Belajar dan Sosio- Emosional Siswa

644 644

Berdasarkan tebel 1 hasil keakuratan sistem dapat disimpulkan bahwa akurasi instrument digital AUM PTSDL berdasarkan data Kelas XI IPA D SMA Negeri 6 Kota Bengkulu yang diuji adalah mendekati 100%, menunjukan bahwa sistem ini berfungsi dengan baik sesuai dengan perhitungan uji manual.

(7)

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”

Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2

279 KESIMPULAN

Penelitian ini telah menghasilkan sebuah Sistem Informasi Alat Ungkap Masalah Belajar (PTSDL) Siswa menggunakan berbasis Website. Kemampuan perhitungan sistem sesuai dengan instrument AUM PTSDL yang digunakan manual. Oleh karena itu sistem dapat bekerja dengan baik dan dapat diimplementasikan oleh Sekolah menengah tingkat atas lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

ABKIN. (2007). Rambu-rambu penyelenggaran bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal.

Bandung: Abkin.

AS, , R., & Shalahuddin, M. (2018). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek Edisi Revisi. Bandung: Informatika.

Kamaluddin, H. (2011). Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 447-454.

Nurihsan, A. J. (2009). Strategi Layanan Bimbingan Konseling & Konseling. Bandung: PT Refika Aditama.

Prayitno, E. A. (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno, Mudjiran, Nirwana H, Neviyarni, Marjohan, Daharnis, . . . Utama. (2019). Panduan Alat Ungkap Masalah Kegiatan Belajar. Padang: Univerisitas Negeri Padang.

Safithry, E. A. (2018). ASESMEN TEKNIK TES DAN NON TES. Malang: CV IRDH.

Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alpabeta.

Sutanto, E. (2020). Pemrograman Android Dengan Menggunakan Eclipse & StarUML. Surabaya: Airlangga University Press.

Zamroni, E., & Rahardjo. (2015). Manajemen Bimbingan Dan Konseling Berbasis Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014. Jurnal Konseling Gusjigang, 0-11.

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. © Merry Merliyani 2016

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Analisis Employee Stock Ownership Plans (ESOP) Terhadap Earning Per Share (EPS) dan dampaknya Terhadap Harga Saham,”

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question and Getting Answer dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Motivasi

Skripsi dengan judul “ Kajian Karakteristik Edible Film dari Tapioka dan Gelatin dengan Perlakuan Penambahan Gliserol ” yang diajukan oleh Atika Ariani Hendra

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka saran yang dapat diberikan kepada pihak PT Morich Indo Fashion II dari penelitian ini, yaitu 1) Terkait

Salah satu faktor penyebab banjir adalah perubahan alih fungsi lahan dari lahan pertanian atau hutan berubah menjadi perumahan dan akan dapat menimbulkan dampak

Pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I, dikemas menjadi dua rencana pembelajaran, dalam satu rencana pembelajaran digunakan untuk satu kali pertemuan dengan

Untuk memberi kesempatan kepada kendaraan atau pejalan kaki dari jalan simpang (kecil) untuk memotong jalan utama. Untuk mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas akibat