PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNIVERSITAS UDAYANA PERIODE XI TAHUN 2015
DESA/KELURAHAN : BALER BALE AGUNG
KECAMATAN : NEGARA
KABUPATEN : JEMBRANA
DISUSUN OLEH
I PUTU GIRI WAHYU EKA CITA NIM. 1309005003
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Udayana sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi kepada penulis. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Dalam pembuatan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata, penulis mengucapkan selamat membaca
Baler Bale Agung, Agustus 2016
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar isi ... iii
Lembar Pengesahan ... iv
BAB I Gambaran Umum KK Dampingan ... 1
1.1 Identitas Keluarga dampingan... 1
1.2 Ekonomi Keluarga dampingan ... 3
1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 4
BAB II Identifikasi Masalah dalam kk damigan... 6
2.1 Permasalahan keluarga ... 6
2.1.1 Lingkungan ... 6
2.1.2 Ekonomi ... 7
2.1.3 Sumber Daya Manusia ... 7
2.1.4 Sosial ... 7
2.2 Masalah Prioritas ... 8
2.2.1 Sulitnya Memenuhi Kebutuhan Pokok Keluarga ... 8
2.2.2 Sumber Daya Manusia yang Kurang Memadai ... 8
2.2.3 Kondisi Hunian yang Kurang Layak... 8
BAB III Alternatif Pemecahan Masalah ... 9
3.1 Program ... 9
3.1.1 Membantu aktivitas ... 9
3.1.2 Inventarisasi keluarga ... 11
3.1.3 Bimbingan belajar untuk anak ... 11
3.1.4 Memberi bantuan buku tulis ... 11
3.1.5 Solusi Masalah Kebersihan lingkungan dan PHBS ... 11
3.1.6 Solusi Masalah Ekonomi ... 12
3.2 Jadwal Kegiatan ... 13
BAB IV Hasil Pendampingan Keluarga ... 15
4.1.1 Waktu Pelaksanaan ... 15
4.1.2 Lokasi ... 15
4.1.3 Kegiatan ... 15
4.2 Hasil ... 15
4.2.1 Perekonomian keluarga ... 15
4.2.2 Edukasi Kegiatan dan Kebersihan ... 16
4.2.3 Motivasi Belajar Anak ... 16
4.3 Kendala ... 16
4.4 Solusi ... 16
BAB V Kesimpulan dan Saran ... 17
5.1 Simpulan ... 17
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : I Putu Giri Wahyu Eka Cita
NIM : 1309005003
Desa : Baler Bale Agung Kecamatan : Negara
Kabupaten : Jembrana
Program Studi : Kedokteran Hewan Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan Program Pendampingan Keluarga selama di lokasi KKN PPM.
Baler Bale Agung, Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui
DPL Desa Baler Bale Agung KK Dampingan
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan hal yang sangat bermanfaat untuk menambah pengalaman hidup. Dengan mengikuti KKN, mahasiswa dapat belajar untuk terjun langsung ke masyarakat karena proses pembelajaran di kelas tidaklah cukup apabila tidak disertai dengan realisasi di lapangan. Salah satu wujud nyata penerapan ilmu perkuliahan adalah dengan memanfaatkan waktu selama sebulan di lokasi KKN dengan sebaik-baiknya. Salah satu manfaat besar yang dapat diambil dari KKN adalah adanya program pendampingan keluarga.
Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu.
Dengan adanya PPK, mahasiswa dapat belajar bagaimana cara berempati kepada masyarakat kecil. Empati itu sangat penting mengingat kita sebagai makhluk sosial akan selalu hidup berdampingan.
1.1Identitas Keluarga Dampingan
Pada kesempatan ini, penulis ditugaskan untuk mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Nambrug yang tinggal di Lingkungan Anyar Sari. Jarak tempuh rumah beliau dari posko membutuhkan waktu 10 menit.
Rumah keluarga Bapak Nambrug bertempat di lingkungan Anyar Sari. Rumah beliau terletak di gang tanjung. Akses jalan menuju rumah beliau bisa ditempuh dengan mengendarai sepeda motor. Lahan yang ditempati keluarga Bapak Nambrung saat ini merupakan lahan kontrakan kurang lebih seluas 1 are. Kondisi hunian keluarga Bapak Nambrug tergolong kurang layak di huni karena kebersihan yang kurang di jaga dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Gambar 1. Keluarga Bapak Nambrug
Untuk masalah administrasi, keluarga Bapak Nambrug sudah memiliki KK (Kartu Keluarga) dan KTP (Kartu Tanda Penduduk). Dari segi kesehatan, keluarga ini sudah memiliki Jamkesmas yaitu BPJS.
Tabel 1. Profil Keluarga Bapak I Nyoman Nambrug
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1 I Nyoman Nambrug Kepala
Keluarga
59 th SD/Sederajat Buruh Harian Lepas
Kawin
2 Ni Kadek Sriyuni Istri 50 th Tidak/Belum Sekolah
Mengurus rumah tangga
Kawin
3 Putu Agus Arya Gunawan
Anak 20 th SLTP/Sedera jat
Pegawai Swasta
Bekerja
4 Kadek Arya Nugraha
Anak 17 th Tamat SD/ Sederajat
Pelajar SMK
5 Komang Arya Tri Yasa
Anak 11 th Belum tamat SD/ Sederajat
Pelajar SD
1.2Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat kesejahteraan keluarga tersebut. Metode yang digunakan adalah mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas mengenai beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapat oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak Nambrug. Menurut keterangan Ibu Ni Kadek Sriyuni, keluarga beliau mendapat bantuan beras 15 kg setiap bulan. Selain itu, mereka juga mendapat Bantuan Langsung Tunai namun sifatnya tidak menentu.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Tulang punggung dari keluarga Bapak I Nyoman Nambrug adalah istrinya. Bapak Nambrug tidak kuat seperti dahulu kala dan tidak bisa beraktifitas seperti biasanya karena mederita stroke ringan. Istri dari bapak Nambrug yang membantu dalam mencari nafkah keluarga.
- Sumber Penghasilan
Kerja buruh di SMK Negri 1 Negara : Rp 900.000,- Nyapu di Pasar BB agung : Rp 400.000,- 1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Adapun rincian pengeluaran keluarga Bapak Nambrug adalah sebagai berikut:
-Kebutuhan sehari-hari
Pengeluaran utama keluarga Bapak Nambrug adalah untuk biaya hidup sehari-hari seperti bahan makanan dan keperluan mandi. Menurut keterangan beliau, berikut adalah kisaran pengeluaran keluarga dalam sebulan.
Beras : Rp 200.000,- Bahan Makanan : Rp 620.000,- Listrik : Rp 50.000,- Air : Rp 40.000,-
-Pendidikan
Keluarga Bapak Nambrug memiliki 3 orang anak. Anak pertama sudah bekerja. Sementara anak kedua dan ketiga disekolahkan di Baler Bale Agung sehingga biaya sekolahnya ditanggung sendiri oleh Bapak Nambrug. Berikut adalah rincian biaya sekolah yang harus ditanggung oleh Bapak Nambrug. Biaya yang tercantum adalah kisaran selama satu semester.
SPP : Gratis
Buku : Rp 100.000,-
-Kesehatan
gratis dengan ketentuan harus menunjukkan kartu BPJS. Kartu tersebut didapatkan langsung dari Presiden Joko Widodo.
-Sosial
Bapak Nambrug harus mengeluarkan biaya untuk keperluan sosial, yakni iuran banjar sebesar Rp 3.000,- per bulan dan iuran RT Rp 2.000,- per bulan.
-Kerohanian
Untuk keperluan persembahyangan sehari-hari, keluarga membuat canang/banten sendiri. Apabila ada upacara keagamaan yang besar seperti hari raya Galungan, Kuningan, Odalan, dan Nyepi, keluarga Bapak Nambrug membeli perlengkapan banten dan buah-buahan di pasar dengan biaya yang disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada.
-Kebutuhan Papan
Keluarga bapak Nambrug tinggal di Rumah hunian dengan luas kurang lebih 1 Are. Rumah hunian ini di kontrak selama pertahun, dan mengalami kenaikan di setiap tahunnya
Kontrak rumah : Rp 1.700.000,-
-Lain-lain
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga, dilakukan beberapa kali kunjungan di kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan anggota keluarga mengenai masalah yang dialami. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil diskusi dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.
2.1.1 Lingkungan
[image:11.595.194.480.480.701.2]Tanah yang ditempati oleh keluarga Bapak Nambrug merupakan tanah kontrakan kurang lebih 1 are. Tempat tinggal beliau terdiri dari satu bangunan. Lahan yang ditempati tidaklah begitu luas dan fasilitas yang tersedia sangat terbatas.
Rumah Bapak Nambrug terletak di tengah gang kecil. Dalam rumah Bapak Nambrug terdapat satu kamar mandi ataupun toilet. Di rumah beliau terdapat banyak tumpukan plastic yang kurang tertata maka dari itu rumah beliau terlihat masih berantakan. Secara umum, lingkungan rumah Bapak Nambrug kurang bersih dan diperlukan kegiatan bersih- bersih agar terciptanya lingkungan yang sehat dan layak huni.
2.1.2 Ekonomi
Penghasilan dari Bapak Nambrug dan Ibu Sriyuni sebagai buruh lepas sudah dapat mencukupi kebutuhan primer keluarga. Akan tetapi masih diperlukan manajemen keuangan yang lebih baik.
Kehidupan ekonomi keluarga tergolong kurang karena kecilnya penghasilan yang diperoleh. Hal ini menyebabkan keluarga Bapak Nambrug tidak memiliki tabungan sehingga tidak adanya simpanan untuk keperluan yang bersifat mendadak.
2.2.2 Sumber Daya Manusia
Pendidikan juga menjadi masalah di keluarga Bapak Nambrug, dimana beliau dan istri tidak memperoleh pendidikan yang tinggi. Bapak Nambrug hanya mengenyam pendidikan sampai sederajat Sekolah Dasar.
Selain dari segi pendidikan yang kurang memadai, Bapak Nambrug dan Ibu Sriyuni juga tidak terbekali keahlian yang dapat menopang kehidupan. Mereka hanya mengandalkan kekuatan fisik yang ada. 2.2.3 Sosial
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga ini adalah masalah ekonomi, lingkungan, serta sumber daya manusia. Berdasarkan identifikasi permasalahan keluarga Bapak Nambrug di atas serta analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga), maka diprioritaskan beberapa masalah sebagai berikut:
2.2.1 Sulitnya Memenuhi Kebutuhan Pokok Keluarga
Karena kecilnya penghasilan yang diperoleh oleh keluarga ini, maka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari terutama bahan pangan pokok seperti beras, minyak, dan gula dirasakan sangat sulit.
2.2.2 Sumber Daya Manusia yang Kurang Memadai
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kehidupan. Tanpa adanya SDM yang memadai, maka akan dirasa sangat sulit untuk bisa menjalani kehidupan yang layak.
Permasalahan SDM yang dihadapi oleh Bapak Nambrug dan Ibu Sriyuni adalah kurangnya pendidikan yang diperoleh. Selain itu, mereka tidak memiliki keahlian khusus yang dapat dimanfaatkan untuk mencari nafkah.
2.2.3 Kondisi Hunian yang Kurang Layak
BAB III
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
3.1 Program
Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survei ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi dengan cara mengobrol serta meneliti keadaan rumah secara langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu. Dengan demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi.
Dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan memprioritaskan masalah, maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut, terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.
Pelaksanaan program saat pendampingan keluarga ini dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan. Adapun kegiatan ini disusun atas dasar pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh Bapak Nambrug. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat pendampingan pra-KS adalah:
3.1.1 Membantu Aktivitas
Gambar 3. Tempat memilah sampah di rumah bapak Nambrug
Ibu Sriyuni pergi mengumpulkan sampah dengan berjalan kaki. Jarak tempuh cukup jauh sehingga membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan sampah. Hal pertama yang penulis bantu terkait dengan aktivitas ibu Sriyuni adalah menghantar beliau menggunakan motor sehingga beliau terbantu dalam hal penghematan waktu.
Sejauh yang penulis amati, aktivitas Bapak Nambrug dan Istrinya adalah mencari sampah, dan menjual sampah-sampah ke pengepul. Untuk itu, penulis membantu mencarikan sampah anorganic untuk dapat dijual.
Gambar 4. Membantu membersihkan pasar dan mencari sampah
[image:15.595.254.408.510.713.2]3.1.2 Inventarisasi Data Keluarga
Untuk menganalisis permasalahan Bapak Nambrug, maka penulis melaksanakan inventarisasi data keluarga yang mencakup profil keluarga, potensi yang dimiliki, serta kebutuhan keluarga yang masih perlu dibantu. Metode dari inventarisasi ini adalah melalui obrolan ringan dan pengamatan penulis secara langsung.
3.1.3 Bimbingan Belajar untuk Anak
Komang Arya adalah putra bungsu dari bapak nambrug, ia adalah siswa kelas 5 SD. Arta adalah anak yang interaktif dan komunikatif. Arya kerap kali menceritakan masalah pelajarannya di sekolah.
Untuk menunjang akademis Komang Arya, maka penulis berinisiatif untuk memberikan bimbingan belajar, terutama saat dia mendapatkan tugas dari gurunya. Bimbingan belajar ini bersifat tidak terjadwal, melainkan dilaksanakan sesuai permintaan dan kebutuhan Arya.
3.1.4 Memberi Bantuan Buku Tulis
Sebagai tambahan dari usulan pensolusian masalah keluarga dampingan, penulis ingin membantu proses pendidikan anak dari Bapak Nambrug dengan memberikan bantuan buku tulis yang sejatinya mungkin bersifat biasa saja namun penuh akan makna. Oleh karena itu, diharapkan dengan buku tulis ini dapat lebih memacu lagi semangat belajar dari putra Bapak Nambrug.
3.1.5 Program Solusi Masalah Kebersihan lingkungan dan PHBS
Selain lingkungan yang sehat diperlukan pengetahuan tentang Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) salah satunya dengan mencuci tangan yang bersih dan menggosok gigi yang baik. Walaupun terlihat sepele tetapi dengan menjaga kebersihan tangan dan bagian tubuh lain akan meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas dari tubuh yang lebih baik, sehingga mengurangi resiko terjadinya penyebaran penyakit kedalam tubuh kita.
3.1.6 Program Solusi Masalah Ekonomi
[image:17.595.179.490.396.630.2]Dari uraian permasalahan ekonomi keluarga dampingan telah diketahui bahwa penghasilan keluarga ini masih kurang. Untuk itu penulis memiliki inisiatif memberikan beberapa masukan. Salah satunya adalah memberikan masukan dalam mencari penghasilan tambahan dengan cara menjual keripik-keripik di SMK Negri 1 Negara.
Gambar 5. Pemberian masukan solusi masalah ekonomi
3.2 Jadwal Kegiatan
[image:18.595.102.524.258.744.2]Dalam sub bab ini, penulis membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan di keluarga Bapak Nambrug. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Agenda kunjungan ke keluarga dampingan
No Tanggal Jenis Kegiatan Durasi
1 25/7/2016 Mendapatkan data warga kurang mampu 1 jam 2 26/7/2016 Pembagian data keluarga dampingan 1 jam 3 27/7/2016 Berkoordinasi dengan Kepala Lingkungan Baler Bale
Agung 2 jam
4 29/7/2016 Bertemu dengan keluarga Bapak Nambrug sekaligus
berkenalan 5 jam
5 31/7/2016 Mengidentifikasi informasi lebih detail mengenai
keluarga Bapak Nambrug 3 jam
6 3/8/2016 Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi
keluarga 4 jam
7 4/8/2016 Membantu bersih-bersih halaman sekitar rumah 3 jam 8
6/8/2016 Membahas tentang masalah lingkungan dan
perekonomian keluarga 4 jam
9 7/8/2016 Membantu aktivitas mencari sampah plastik 6 jam 10 8/8/2016 Bercengkrama dan memberikan bimbingan belajar
untuk Komang Arya 5 jam
11 10/8/2016 Memberikan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih
dan sehat 3 jam
12 12/8/2016 Bebincang-bincang dengan KK dampingan dan
memberikan bimbingan belajar untuk Komang Arya 4 jam 13 15/8/2016 Berdiskusi dengan Ibu Sriyuni terkait dengan
14 16/8/2016 Memberikan bimbingan belajar untuk Komang Arya 3 jam 15 17/8/2016 Membantu membersihkan lingkungan sekitar rumah
Bapak Nambrug 2 jam
16 17/8/2016 Memberikan penyuluhan usaha mikro 3 jam
17 18/8/2016
Berkunjung kembali untuk membatu Ibu Sri yuni membersihkan pekarangan rumah dan mengajarkan sikat gigi yang baik.
5 jam
18 18/8/2016
Berkunjung kembali untuk bercengkrama lebih dekat
lagi 4 jam
19 19/8/2016 Berkunjung dan memberi motivasi agar tetap semangat
dan dapat mengisi usia senja dengan kebahagiaan 3 jam 20 20/8/2016 Memberikan bimbingan belajar untuk Komang Arya 4 jam 21 21/8/2016 Berkunjung dan kembali mencari data untuk
kelengkapan informasi dari keluarga bapak Nambrug 5 jam 22 22/8/2016 Membantu aktivitas mencari sampah plastik 6 jam 23 23/8/2016 Bercengkrama dengan KK dampingan dan
memberikan bimbingan belajar untuk Komang Arya 4 jam 24 24/8/2016 Memberikan kembali penyuluhan usaha mikro 5 jam
25 27/8/2016 Memberi sumbangan semampu penulis sekaligus
BAB IV
HASIL PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1. Pelaksanaan 4.1.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan atau setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun total waktu kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah 93 jam.
4.1.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang ditentukan. Adapun kelurahan yang dimaksud adalah Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Secara spesifik lokasi KK dampingan adalah di Lingkungan Anyar Sari.
4.1.3 Kegiatan
Adapun pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini adalah pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
4.2 Hasil
Hasil dari pendampingan keluarga Bapak Nambrug, yaitu: 4.2.1. Perekonomian Keluarga
4.2.2. Edukasi Kesehatan dan Kebersihan
Keluarga Bapak Nambrug telah menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan dan kebersihan yang dapat dilihat dari kondisi lingkungan rumah yang sudah tampak lebih bersih dari sebelumnya. Selain itu, pengetahuan keluarga sudah semakin meningkat tentang kebersihan lingkungan, khususnya yang terkait dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
4.2.3. Motivasi Belajar Anak
Berkat adanya bimbingan belajar yang penulis berikan untuk Komang Arya , dia terlihat lebih antusias dalam mengerjakan tugas rumah dari gurunya. Penulis berharap, motivasi belajar Komang Arya akan tetap ada.
4.3 Kendala
Kendala dari Program Pendampingan Keluarga ( PPK ) adalah persyaratan untuk bertemu keluarga dampingan yang minimal 90 jam. Mengingat kami, mahasiswa yang mengikuti KKN PPM memiliki program lain yang cukup padat dan sulitnya waktu untuk bertemu keluarga dampingan. Selain itu KK dampingan tidak selalu ada di rumahnya karena aktivitas lain yang dijalani nya. 4.4 Solusi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
a. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersifat individu adalah Program Pendampingan Keluarga.
b. Keluarga dampingan tersebut adalah keluarga Bapak I Nyoman Nambrug. Masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut, yakni lingkungan, ekonomi, sosial, sumber daya manusia.
c. Masalah ekonomi yang dialami keluarga ini adalah pendapatan yang minim dan tidak menentu. Solusi yang dapat ditawarkan adalah memaksimalkan peluang yang ada.
5.2 Saran
Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai dalam keluarga yang didampingi, maka saran yang dapat diberikan, antara lain :
a. Hendaknya pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dalam rangkaian kegiatan KKN PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada keluarga bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.
b. Hendaknya pelaksanaan program keluarga dampingan ini dikurangi jumlah ketentuan minimal pertemuannya karena kami mengikuti KKN PPM hanya sebulan dan masih banyak program yang harus kami jalankan.