• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN STRUKTUR APARTEMEN 5 LANTAI +1 BASEMENT DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH Perencanaan Struktur Apartemen 5 Lantai +1 Basement Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Sukoharjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN STRUKTUR APARTEMEN 5 LANTAI +1 BASEMENT DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH Perencanaan Struktur Apartemen 5 Lantai +1 Basement Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Sukoharjo."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN STRUKTUR APARTEMEN 5 LANTAI +1 BASEMENT DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH

(SRPMM) DI SUKOHARJO

Tugas Akhir

untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh :

MUHAMMAD BURHANUDIN HANAFI NIM : D 100 110 072

kepada :

PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai ( dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain.

(Q.S. Al-Insyirah : 6-7)

Tidak peduli seberapa banyak kamu terjatuh, yang penting adalah seberapa

cepat kamu bangkit

(Anonim)

Learn from yesterday, life for today, hope for tomorrow

(Albert Enstein)

The best way to predict your future is to create it

(Abraham Lincoln)

(5)

PERSEMBAHAN

Untuk keluargaku tercinta, Bapak, Ibu dan Adikku. Terima kasih atas segala

doa, bimbingan, pelajaran-pelajaran yang berharga, serta kasih sayang yang

telah dilimpahkan kepada saya dan telah memberikan semangat sampai

terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Keluarga besar di Pati dan Demak, terima kasih atas doa dan dukungannya.

Teman-teman Teknik Sipil khususnya angkatan 2011, Harun, Oktavianto, Anggun dan Anan. Terima kasih atas bantuan dan kerja samanya, serta telah

menjadi teman yang baik selama menempuh studi.

Agama, Bangsa, Negara, serta Almamater dan semua pihak yang telah

membantu dan memberikan dukungan kepada saya.

(6)

PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur Penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga dapat terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul “PERENCANAAN

STRUKTUR APARTEMEN 5 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN SISTEM

RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI

SUKOHARJO“. Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Bersama dengan selesainya Tugas Akhir ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1). Bapak Ir. Sri Sunarjono, MT. PhD., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta .

2). Bapak Mochamad Solikin, S.T, M.T, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3). Bapak Ir. Abdul Rochman, M.T., selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang sangat bermanfaat bagi Penulis.

4). Bapak Budi Setiawan, ST, MT., selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang sangat bermanfaat bagi Penulis.

5). Bapak Mochamad Solikin, S.T, M.T, Ph.D., selaku Anggota Dewan Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang juga sangat bermanfaat bagi Penulis.

6). Bapak Mochamad Solikin, S.T, M.T, Ph.D., selaku Pembimbing Akademik. 7). Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah Surakarta atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan.

(7)

8). Bapak, ibu, dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan dorongan baik material maupun spiritual.

9). Teman – teman teknik sipil angkatan 2011 seperjuangan.

10).Semua pihak– pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penyusun, senantiasa mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu segala koreksi dan saran yang bersifat membangun Penyusun harapkan guna penyempurnaan Tugas Akhir ini. Besar harapan Penyusun semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi Penyusun dan Pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Oktober 2015 Penyusun

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

MOTTO ... iv

1. Earthquake proof and resistant building ... 6

2. Konsep gedung tahan gempa menurut FEMA... 7

3. Evaluasi respons struktur terhadap gempa dengan pushover analysis... 7

4. Peraturan perencanaan gedung tahan gempa di Indonesia ... 7

C. Konsep Perencanaan Gedung Tahan Gempa ... 9

1. Daktilitas ... 9

2. Sendi plastis ... 11

3. Konsep desain kapasitas ... 12

D. Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) ... 13

1. Definisi Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) ... 13

2. Kelebihan dan kekurangan SRPM terbuka ... 15

3. Pemilihan SRPM untuk struktur utama gedung ... 16

E. Konsep Pembebanan ... 17

(9)

1. Definisi berbagai jenis beban ... 17

3. Respons spektrum di wilayah Indonesia ... 29

4. Ketidakberaturan horisontal dan vertikal struktur... 37

5. Pemiihan jenis analisis beban gempa ... 41

6. Analisis beban gempa dengan Equivalent Lateral Force (ELF) ... 42

7. Analisis beban gempa metode dinamik respons spektrum ... 44

8. Pengaruh beban gempa ... 46

BAB III. LANDASAN TEORI ... 48

A. Perencanaan Struktur Atap Rangka Baja ... 48

1. Perencanaan gording ... 48

2. Perencanaan Sagrod ... 49

3. Perencanaan kuda-kuda ... 50

4. Perencanaan sambungan las ... 52

B. Perencanaan Konstruksi Plat ... 52

1. Perencanaan plat ... 52

2. Perencanaan tangga beton bertulang ... 56

3. Perencanaan lantai dan dinding basement... 57

C. Perencanaan Struktur Atas ... 59

1. Pemodelan struktur... 59

2. Beban gravitasi struktur ... 59

3. Evaluasi ketidakberaturan struktur ... 60

4. Beban gempa struktur ... 60

5. Analisa mekanika dan validasi output SAP2000 ... 64

6. Perencanaan balok ... 64

7. Perencanaan kolom ... 72

D. Perencanaan Struktur Bawah ... 79

1. Perencanaan pondasi tiang pancang ... 79

2. Perhitungan tulangan tiang pancang ... 82

3. Perencanaan poer ... 85

4. Perencanaan sloof ... 89

(10)

BAB IV. METODE PERENCANAAN ... 95

B. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda ... 100

C. Perencanaan Gording ... 102

1. Data-data perencanaan ... 102

2. Analisis pembebanan ... 103

3. Kombinasi pembebanan ... 106

4. Kontrol kekuatan dan keamanan gording ... 106

D. Perencanaan Kuda-Kuda Baja... 108

1. Data-data perencanaan ... 108

2. Analisis pembebanan ... 108

3. Analisa mekanika ... 113

4. Perencanaan profil dan dimensi batang kuda-kuda ... 118

5. Perencanaan sambungan las ... 127

6. Perencanaan plat buhul ... 129

7. Perencanaan plat kopel ... 135

BAB VI. PERENCANAAN KONSTRUKSI PLAT ... 138

A. Perencanaan Plat Lantai ... 138

C. Perencanaan Plat Lantai Dan Dinding Basement ... 159

1. Perencanaan dinding basement ... 159

2. Perencanaan lantai basement... 161

D. Perencanaan Tangga... 164

(11)

1. Perhitungan anak tangga ... 164

2. Data-data perencanaan ... 165

3. Analisis pembebanan ... 165

4. Analisa mekanika (momen pada tangga) ... 165

5. Perhitungan tulangan tangga ... 166

BAB VII. ANALISIS BEBAN PADA PORTAL ... 178

A. Beban Gravitasi Pada Struktur Gedung ... 178

1. Data-data pembebanan ... 178

2. Perhitungan beban mati atap ... 179

3. Perhitungan beban mati dan beban hidup portal ... 180

B. Analisis Beban Gempa ... 192

1. Klasifikasi situs tanah ... 192

2. Respons spektrum desain ... 193

3. Faktor keutamaan bangunan dan kategori desain seismik ... 197

4. Pemodelan struktur pada SAP2000 ... 197

5. Evaluasi ketidakberaturan struktur ... 198

6. Pemilihan jenis analisis beban gempa ... 202

7. Analisis beban gempa dengan metode ELF ... 202

BAB VIII. PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA ... 206

A. Analisa Mekanika Portal ... 206

1. Hasil analisa mekanika ... 206

2. Validasi hasil output SAP2000 ... 206

B. Kontrol simpangan antar lantai struktur ... 208

C. Kontrol Kecukupan Dimensi Portal ... 209

1. Kontrol dimensi balok ... 209

2. Kontrol dimensi kolom ... 211

3. Dimensi akhir portal ... 219

D. Perencanaan Struktur Portal dengan SRPMM ... 219

1. Perencanaan balok ... 219

2. Perencanaan kolom ... 231

3. Kolom biaksial ... 241

BAB VIII. PERENCANAAN FONDASI ... 250

A. Pondasi Tiang Pancang ... 250

1. Gambaran umum pondasi tiang pancang ... 250

2. Perhitungan daya dukung tiang pancang tunggal... 250

3. Perhitungan daya dukung kelompok tiang ... 257

(12)

B. Perhitungan Daya Dukung dan Penulangan Poer ... 259

1. Tinjauan tegangan geser 1 arah ... 259

2. Tinjauan tegangan geser 2 arah (pons)... 260

3. Penulangan poer ... 261

C. Perencanaan Sloof ... 264

1. Pembebanan balok sloof ... 264

2. Analisa mekanika balok sloof ... 264

3. Penulangan balok sloof ... 265

BAB X. KESIMPULAN DAN SARAN... 270

A. Kesimpulan ... 270

B. Saran ... 272

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1. Pemilihan sistem struktur berdasarkan KDS... 17

Tabel II.2. Nilai berbagai beban mati ... 18

Tabel II.8. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan periode pendek ... 26

Tabel II.9. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan periode 1 detik ... 26

Tabel II.10. Nilai Faktor modifikasi respons (R) ... 27

Tabel II.11. Faktor reduksi beban hidup (fr) ... 28

Tabel II.12. Klasifikasi situs tanah ... 34

Tabel II.13. Faktor amplifikasi periode pendek (Fa) ... 35

Tabel II.14. Faktor amplifikasi periode 1 detik (Fv) ... 35

Tabel II.15. Tipe ketidakberaturan horisontal gedung ... 39

Tabel II.16. Tipe ketidakberaturan vertikal gedung... 40

Tabel II.17. Pemilihan jenis analisis beban gempa ... 42

Tabel II.18. Nilai Ct dan x pada jenis-jenis struktur gedung ... 43

Tabel II.19. Koefisien Cu untuk batasan periode getar ... 43

Tabel III.1. Perkiraan nilai rata-rata Kd ... 80

Tabel V.1. Hasil hitungan panjang batang kuda - kuda ... 101

Tabel V.2. Momen kombinasi perencanaan gording ... 106

Tabel V.3. Rekapitulasi gaya aksial batang kuda-kuda ... 114

Tabel V.4. Validasi gaya batang kuda-kuda ... 117

Tabel V.5. Rencana profil baja yang dipakai pada batang tekan ... 119

Tabel V.6. Rencana profil baja yang dipakai pada batang tarik. ... 122

Tabel V.7. Perhitungan perencanaan profil batang tekan ... 123

(14)

Tabel V.8. Perhitungan perencanaan profil batang tarik... 126

Tabel V.9. Perhitungan panjang las ... 128

Tabel VI.1. Momen plat lantai ... 140

Tabel VI.2. Tulangan dan momen desain plat lantai ... 148

Tabel VI.3. Momen plat atap ... 150

Tabel VI.4. Tulangan dan momen desain plat atap ... 158

Tabel VI.5. Penulangan dinding basement per meter panjang ... 161

Tabel VI.6. Momen perlu plat lantai basement. ... 163

Tabel VI.7. Penulangan plat basement ... 163

Tabel VI.8. Momen pada konstruksi tangga ... 166

Tabel VI.9. Tulangan dan momen desain konstruksi tangga ... 177

Tabel VII.1. Distribusi gaya geser gempa tiap lantai ... 179

Tabel VII.2. Nilai N-SPT tanah sampai kedalaman 30 m ... 192

Tabel VII.3. Lokasi titik pusat massa sebagai titik tangkap beban gempa ... 200

Tabel VII.4. Simpangan lantai atap akibat beban gempa ... 200

Tabel VII.5. Perhitungan kekakuan lateral tingkat. ... 201

Tabel VII.6. Berat struktur dan selisihnya pada masing-masing lantai. ... 201

Tabel VII.7. Distribusi gaya geser gempa ELF arah x. ... 204

Tabel VII.8. Distribusi gaya geser gempa ELF arah y. ... 204

Tabel VIII.1. Beban gempa lantai atap arah x. ... 207

Tabel VIII.2. Pehitungan kontrol story drift ... 209

Tabel VIII.3. Hasil hitungan Q dan R dengan ρ sebesar 1%, 2%, 3%, dan 4% dengan fc’ = 25 MPa, fy = 400 MPa ... 215

Tabel VIII.4. Nilai Pu dan Mu balok 3-31 pada berbagai kombinasi. ... 217

Tabel VIII.5. Dimensi rencana akhir portal. ... 219

(15)

Tabel VIII.11. Perhitungan δs nilai lantai 1 bagian atas As 3 arah y pada

kombinasi (1,2+0,2SDS.D)+0,5L+E ... 234

Tabel VIII.12. Perhitungan δs nilai lantai 1 bagian bawah As 3 arah y pada kombinasi (1,2+0,2SDS.D)+0,5L+E ... 234

Tabel VIII.13. Perhitungan tulangan longitudinal kolom a-2 arah y ... 235

Tabel VIII.14. Gaya geser kombinasi kolom a-2 arah x ... 237

Tabel VIII.15. Gaya geser kombinasi kolom a-2 arah y ... 239

Tabel VIII.16. Tinjauan kolom biaksial kolom K-79 (bawah dan atas) dari semua kombinasi ... 249

Tabel IX.1. Nilai N-SPT dan γsat pada kedalaman 0 sampai 16 m ... 255

Tabel IX.2. Perhitungan Nilai Qs sampai kedalaman 16 m ... 256

Tabel IX.3. Perhitungan beban dukung P setiap tiang ... 258

Tabel IX.4. Hasil analisa mekanika balok sloof portal as-3 ... 265

Tabel X.1. Dimensi balok dan diameter tulangan terpakai ... 271

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar II.1. Level performa bangunan terhadap gempa menurut

FEMA 303 ... 7

Gambar II.2. Kurva pushover ATC-40. ... 8

Gambar II.3. Sendi plastis pada struktur gedung. ... 11

Gambar II.4. Sendi plastis pada balok (a) dan kolom (b). ... 12

Gambar II.5. Sendi plastis pada gedung SCWB. ... 13

Gambar II.6. Sendi plastis pada gedung WCSB. ... 13

Gambar II.7. SRPM terbuka ... 14

Gambar II.8. Interstorey drift pada portal ... 14

Gambar II.9. SRPM dengan kombinasi struktur lain. ... 15

Gambar II.10. Soft storey pada struktur. ... 16

Gambar II.11. Peta parameter respons percepatan periode pendek (Ss). ... 30

Gambar II.12. ... Peta parameter respons percepatan periode 0,1 detik (S1) ... 31

Gambar II.13. Peta gempa koefisien risiko terpetakan periode pendek crs. 32 Gambar II.14. Peta gempa koefisien risiko terpetakan periode 1 detik cr1 . 33 Gambar II.15. Diagram respons spektrum. ... 36

Gambar II.16. Ketidakberaturan horisontal tipe 1a) dan 1b).. ... 37

Gambar II.17. Ketidakberaturan horisontal tipe 2) dan 3).. ... 38

Gambar II.18. Ketidakberaturan horisontal tipe 5).. ... 38

Gambar II.19. Ketidakberaturan vertikal tipe 1) dan 2).. ... 39

Gambar II.20. Ketidakberaturan vertikal tipe 3).. ... 39

Gambar II.21. Elemen yang harus dikalikan dengan Ω0 ... 47

Gambar III.1. Bagan alir perencanaan gording ... 49

Gambar III.2. Pembebanan pada sagrod ... 50

Gambar III.3. Bagan alir perencanaan kuda-kuda ... 51

Gambar III.4. Penentuan panjang bentang plat (λ). ... 53

Gambar III.5. Momen lentur pada plat satu arah ... 54

Gambar III.6. Bagan alir perhitungan penulangan plat ... 55

(17)

Gambar III.7. Bagan alir perhitungan momen rencana plat ... 56

Gambar III.8. Ukuran anak tangga ... 57

Gambar III.9. Perencanaan plat lantai basement ... 58

Gambar III.10. Perencanaan plat dinding basement ... 58

Gambar III.11. Model struktur beam-slab building. ... 59

Gambar III.12. Model beban envelope ... 59

Gambar III.13. Definisi mass source ... 60

Gambar III.14. Modal load case ... 61

Gambar III.15. Function respons spektrum ... 62

Gambar III.16. Load case respons spektrum ... 63

Gambar III.17. Load pattern IBC 2009 pada SAP2000 ... 63

Gambar III.18 Validasi analisa beban gempa pada SAP2000 ... 64

Gambar III.19. Bagan alir perhitungan tulangan memanjang balok ... 67

Gambar III.20. Bagan alir perhitungan momen desain balok ... 68

Gambar III.21. Gaya geser perlu balok ... 69

Gambar III.22. Bagan alir perhitungan tulangan geser (begel) balok ... 71

Gambar III.23. Sketsa diagram perancangan kolom ... 73

Gambar III.24. Bagan alir penulangan memanjang kolom ... 76

Gambar III.25. Bagan alir penulangan geser (begel) kolom ... 78

Gambar III.26. Gaya dalam pada pengangkatan dua titik ... 82

Gambar III.27. Gaya dalam pada pengangkatan satu titik ... 83

Gambar III.28. Tegangan geser satu arah ... 85

Gambar III.29. Tegangan geser dua arah ... 86

Gambar III.30. Diagram tegangan regangan plat poer ... 87

Gambar III.31. Pembebanan pada balok sloof ... 89

Gambar III.32. Bagan alir daya dukung tiang pancang ... 90

Gambar III.33. Bagan alir gaya tiang ... 91

Gambar III.34. Kontrol tegangan geser poer ... 92

Gambar III.35. Perhitungan penulangan plat poer ... 93

Gambar III.35. Perhitungan penulangan geser tiang ... 94

Gambar VI.1. Bagan alir tahap perencanaan ... 99

(18)

Gambar V.1. Denah konstruksi atap ... 100

Gambar V.2. Kuda – kuda utama atap ... 100

Gambar V.3. Penampang profil C100.50.20.3,2 ... 103

Gambar V.4. Pembebanan akibat beban mati. ... 109

Gambar V.5. Pembebanan akibat beban mati (Plafond). ... 110

Gambar V.6. Pembebanan akibat beban hidup ... 111

Gambar V.7. Pembebanan akibat beban angin kanan ... 112

Gambar V.8. Pembebanan akibat beban angin kiri ... 113

Gambar V.9. Diagram cremona gaya batang kuda-kuda ... 117

Gambar V.10. Perencanaan plat buhul ... 129

Gambar VI.3. Tekanan tanah dan air pada dinding dan lantai basement. .. 159

Gambar VI.4. Pembebanan dan momen dinding basement SAP2000 ... 160

Gambar VI.5. Denah konstruksi tangga ... 164

Gambar VI.6. Sistem perletakan pada struktur tangga bawah ... 166

Gambar VII.1. Notasi as dan penyebaran beban gravitasi ... 178

Gambar VII.2. Distribusi beban pada portal as A dan E lantai atap ... 180

Gambar VII.3. Distribusi beban pada portal as A dan E lantai 2 sampai 5.. 181

Gambar VII.4. Distribusi beban pada portal as A dan E lantai 1 ... 182

Gambar VII.5. Distribusi beban pada portal as B dan D lantai atap ... 183

Gambar VII.6. Distribusi beban pada portal as B dan D lantai 1 sampai 5 . 184 Gambar VII.7. Distribusi beban pada portal as C lantai atap ... 185

Gambar VII.8. Distribusi beban pada portal as C lantai 1 sampai 5 ... 186

Gambar VII.9. Distribusi beban pada portal as 1 dan 6 lantai atap ... 187

Gambar VII.10. Distribusi beban pada portal as 1 dan 6 lantai 1 sampai 5 ... 188

(19)

Gambar VII.11. Distribusi beban pada portal as 2 dan 5 lantai atap ... 188

Gambar VII.12. Distribusi beban pada portal as 2 dan 5 lantai 1 sampai 5 ... 189

Gambar VII.13. Distribusi beban pada portal as 3 dan 4 lantai atap ... 190

Gambar VII.14. Distribusi beban pada portal as 3 dan 4 lantai 1 sampai 5 ... 191

Gambar VII.15. Pemilihan wilayah dan koordinat pada situs PU ... 194

Gambar VII.16. Diagram respons spektrum dari aplikasi PU ... 195

Gambar VII.17. Diagram respons spektrum ... 196

Gambar VII.18. Respons spektrum hasil hitungan manual. ... 197

Gambar VII.19. Pemodelan struktur portal pada SAP2000 ... 198

Gambar VII.20. Pusat massa pada struktur ... 199

Gambar VII.21. Input beban gempa ELF arah x pada SAP2000 ... 205

Gambar VII.22. Load pattern IBC 2009 pada SAP2000 ... 205

Gambar VIII.1. Pembebanan dan momen frame a-40 pada SAP2000 ... 207

Gambar VIII.2. Diagram interaksi kolom M-N arah x ... 216

Gambar VIII.3. Plot koordinat beban pada diagram M-N ... 218

Gambar VIII.4. Momen lentur pada balok 3-31 ... 220

Gambar VIII.5. Penulangan balok 3-31 portal As 3 ... 230

Gambar VIII.6. Plot nilai Q dan R kolom a-2 arah y dari berbagai kombinasi ... 235

Gambar VIII.7. Plot nilai Q dan R kolom a-2 arah x dari berbagai kombinasi ... 236

Gambar VIII.8. Penulangan kolom a-2 ... 240

Gambar VIII.9. Diagram M-N kolom 79 arah x ... 246

Gambar VIII.10. Diagram M-N kolom 79 arah y ... 246

Gambar VIII.11. Plot Pu kombinasi (1,2+0,2SDS)D+0,5L-E pada diagram M-N kolom 79 untuk arah x ... 247

Gambar IX.1. Pondasi tiang pancang ... 250

Gambar IX.2. Gaya dalam pada pengangkatan dua titik ... 251

Gambar IX.3. Gaya dalam pada pengangkatan satu titik ... 252

Gambar IX.4. Penulangan tiang pancang ... 255

Gambar IX.5. Penempatan tiang pancang n = 8 ... 258

(20)

Gambar IX.6. Tegangan geser 1 arah. ... 259

Gambar IX.7. Tegangan geser dua arah ... 260

Gambar IX.8. Penulangan poer pondasi kolom K-79 ... 264

Gambar IX.9. Pembebanan dan momen lentur sloof as-3 ... 265

Gambar IX.10. Pembagian daerah penulangan geser balok sloof 1 ... 267

Gambar IX.11. Penulangan balok sloof 1 portal as-C ... 269

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN L-1. GAMBAR DETAIL

LAMPIRAN L-2. KOMBINASI GAYA DALAM PORTAL AS-3 DAN AS-C LAMPIRAN L-3. PENULANGAN BALOK DAN KOLOM PORTAL AS-3

DAN AS-C

LAMPIRAN L-4. DATA TANAH BORING TEST

LAMPIRAN L-5. PORTAL AS-3 DAN AS-C SAP2000 LAMPIRAN L-6. ANALISA MODAL LOAD CASE

LAMPIRAN L-7. LEMBAR KONSULTASI

(22)

DAFTAR NOTASI

Acp = luasan yang dibatasi oleh tepi luar penampang (termasuk rongga), mm2. A0 = luasan yang dibatasi oleh garis pusat (centerline) dinding pipa, mm2. A0h = luasanyang dibatasi garis begel terluar, mm2.

As = luas tulangan longitudinal tarik (pada balok), mm2. = luas tulangan pokok (pada pelat), mm2.

A’s = luas tulangan longitudinal tekan (pada balok), mm2. Asb = luas tulangan bagi (pada pelat), mm2.

Ast = As + A’s = luas total tulangan longitudinal (pada balok), mm2. As,b = luas tulangan tarik pada kondisi seimbang (balance), mm2. As,maks = batas maksimal luas tulangan tarik pada beton bertulang, mm2. As,min = batas minimal luas tulangan tarik pada beton bertulang, mm2. As,u = luas tulangan yang diperlukan, mm2.

Av,u = luas tulangan geser/begel yang diperlukan, mm2.

a = tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekuivalen, mm.

ab = tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekuivalen kondisi balance, mm. b = lebar penampang balok, mm.

Cd = faktor amplifikasi defleksi

Cu = koefisien batas atas periode getar struktur Cc = gaya tekan beton, N.

Ci = koefisien momen pelat pada arah sumbu-i.

Clx = koefisien momen lapangan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek). Cly = koefisien momen lapangan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang). Ctx = koefisien momen tumpuan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek). Cty = koefisien momen tumpuan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang). Crs = koefisien resiko terpetakan respons percepatan periode pendek

Cr1 = koefisien resiko terpetakan respons percepatan periode panjang D = beban mati (dead load), N, N/mm, atau Nmm.

= lambang batang tulangan deform (tulangan ulir).

d = jarak antara pusat berat tulangan tarik dan tepi serat beton tekan, mm. db = diameter batang tulangan, mm.

dd = jarak antara pusat berat tulangan tarik pada baris paling dalam dan tepi

(23)

serat beton tekan, mm.

d’d = jarak antara pusat berat tulangan tekan pada baris paling dalam dan tepi serat beton tekan, mm.

ds = jarak antara pusat berat tulangan tarik dan tepi serat beton tarik, mm. ds1 = jarak antara pusat berat tulangan tarik baris pertama dan tepi serat beton

tarik, mm.

ds2 = jarak antara pusat berat tulangan tarik baris pertama dan baris kedua, mm. d’s = jarak antara pusat berat tulangan tekan dan tepi serat beton tekan, mm. E = beban yang diakibatkan oleh gempa (eartquake load), N atau Nmm. Ec = modulus elastisitas beton, MPa.

Es = modulus elastisitas baja tulangan, MPa. fct = kuat tarik beton, MPa.

f’c = kuat tekan beton dan mutu beton yang disyaratkan pada beton umur 28 hari, MPa.

Fa = koefisien situs percepatan periode pendek Fv = koefisien situs percepatan periode 1 detik fy = kuat leleh baja tulangan longitudinal, MPa. fyt = kuat leleh baja tulangan transversal, MPa. h = tinggi penampang struktur, mm.

I = momen inersia, mm4. K = faktor momen pikul, MPa.

Kmaks = faktor momen pikul maksimal, MPa.

L = beban hidup (life load), N, N/mm, atau Nmm. Mi = momen pelat pada arah sumbu-I, Nmm. Mn = momen nominal aktual struktur, Nmm.

Mn,maks = momen nominal aktual maksimal struktur, Nmm

Mlx = momen lapangan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek), Nmm. Mly = momen lapangan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang), Nmm. Mtx = momen tumpuan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek), Nmm. Mty = momen tumpuan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang), Nmm. MU = momen perlu atau momen terfaktor, Nmm.

Mr = momen rencana struktur, Nmm.

m = jumlah tulangan maksimal per baris selebar balok. N = standard penetration test

(24)

n = jumlah total batang tulangan pada hitungan balok. = jumlah kaki begel pada hitungan begel.

Pcp = keliling yang dibatasi oleh tepi luar penampang (termasuk rongga), mm. Ph = keliling yang dibatasi garis begel terluar, mm.

qD = beban mati terbagi rata, N/mm. qL = beban hidup terbagi rata, N/mm. qu = beban terfaktor terbagi rata, N/mm. r = jari-jari inersia, mm.

SDS = parameter respons percepatan periode pendek SD1 = parameter respons percepatan periode 1 detik S = jarak 1 meter atau 1000 mm.

s = spasi begel balok atau spasi tulangan pelat, mm. Tn = momen puntir (torsi) nominal, Nmm.

Tu = momen puntir (torsi) perlu atau torsi terfaktor, Nmm. U = kuat perlu atau beban terfaktor, N, N/mm, atau Nmm. Vc = gaya geser yang dapat ditahan oleh beton, N.

Vn = gaya geser nominal pada struktur beton bertulang, N.

Vs = gaya geser yang dapat ditahan oleh tulangan sengkang/begel, N. Vu = gaya geser perlu atau gaya geser terfaktor, N.

Vud = gaya geser terfaktor pada jarak d dari muka tumpuan, N. α = faktor lokasi penulangan.

β = faktor pelapis tulangan.

β1 = faktor pembentuk tegangan beton persegi ekuivalen yang nilainya bergantung mutu beton.

γ = faktor ukuran batang tulangan.

γc = berat beton, kN/m3.

γt = berat tanah diatas fondasi, kN/m3. λ = faktor beban agregat ringan.

= panjang bentang, m.

λd = panjang penyaluran tegangan tulangan tarik atau tekan, mm. λdb = panjang penyaluran tegangan dasar, mm.

λdh = panjang penyaluran tulangan kait, mm. λhb = panjang penyaluran kait dasar, mm.

(25)

λn = bentang bersih kolom atau balok, m.

φ = lambang dimensi batang tulangan polos, mm. = faktor reduksi kekuatan.

ρ = faktor redundansi

Ω0 = faktor kuat lebih struktur δ = simpangan antar lantai

(26)

PERENCANAAN STRUKTUR APARTEMEN 5 LANTAI +1 BASEMENT DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH

(SRPMM) DI SUKOHARJO

Muhammad Burhanudin Hanafi1) 1)

Jurusan Teknik Sipil FT Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta

e-mail : muh.burhanudin.hanafi@gmail.com

ABSTRAKSI

Kota Sukoharjo yang sedang berkembang pesat baik dari segi bisnis maupun infrastruktur membuat kebutuhan hunian juga meningkat. Oleh sebab itu akan direncanakan sebuah gedung apartemen 5 lantai +1 basement dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) di wilayah tersebut. Struktur gedung yang direncanakan harus mempertimbangkan aspek keamanan, arsitektural dan ekonomi. Perencanaan gedung apartemen ini mengacu pada standar peraturan (SNI) terbaru yang telah diterbitkan, yaitu SNI-1726:2012 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Gedung dan Non-Gedung) dan SNI-2847:2013 (Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung). Perencanaan gedung ini mencakup struktur utama (struktur atas balok kolom dan struktur bawah) serta struktur rangka atap baja dan struktur plat (plat lantai, dinding basement dan tangga). Dengan lokasi gedung di wilayah Sukoharjo (koordinat latitude -7,558 longitude 110,772) dan perhitungan klasifikasi situs tanah termasuk kategori SD (tanah sedang), maka diperoleh nilai SDS dan SD1 adalah 0,579g dan 0,324g. Untuk

kebutuhan perencanaan beban gempa pada gedung dengan SRPMM, dipakai faktor keutamaan bangunan Ie dengan nilai 1,0 (hunian, kategori risiko II) faktor modifikasi

respons (R) sebesar 5, faktor perbesaran defleksi (Cd) 4,5 dan faktor kuat lebih (Ω0)

bernilai 3. Mutu beton yang dipakai fc’ 25 MPa, serta tulangan baja BJTS 400 MPa dan

BJTP 250 MPa. Balok struktur direncanakan berdimensi 350/700 untuk lantai 1 dan 2, 300/650 untuk lantai 3 sampai dengan 5 dan 300/500 untuk lantai atap. Sedangkan untuk kolom direncanakan dengan dimensi 600/700 untuk lantai basement sampai dengan lantai 2 dan 550/600 untuk lantai 3 sampai dengan 5. Struktur bawah direncanakan memakai pondasi tiang pancang dengan poer 3x3 m dan tiang 40x40 cm dengan kedalaman 16 m.

Kata kunci : perencanaan, sistem rangka pemikul momen menengah, struktur gedung.

Gambar

Tabel VIII.11.  Perhitungan δs nilai lantai 1 bagian atas As 3 arah y pada
Gambar IX.6.

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode survey dengan melakukan pengamatan di lapangan untuk mengetahui morfologi dan karakteristik tanah bagi

Jam’u wa al-Taufiq adalah taufiq (kompromi), dari yang al- ‘Imrānī membicarakan perihal perceraiannya namun dasar al- Maūṣilī menggunakan dasar kewajiban dari

Digunakan untuk mempertajam sisi mata pisau, pengasah ini ada yang terbuat dari baja dan batu.. Gunakan pengasah yang lebih keras dari bahan pisau untuk mendapatkan

Arya Manggala Contena Semarang, peneliti mengambil kesimpulan bahwa upah dan iklim organisasi berpengaruh secara signifikan dan positif dalam meningkatkan

ANEKA TAMBANG Tbk pada tahun, 2010 – 2012 dinilai baik, dengan debt to asset ratio pada tahun’ 2010 jika dilihat dari standart industri maka kinerja keuangan perusahaan

Secara garis besar, aplikasi yang dibangun dalam tugas akhir ini nyaris serupa dengan apa yang telah dibangun oleh Christianti (2008) yaitu, “Pembuatan Aplikasi

Artinya guru yang menjadi wali kelas tersebut dalam memori siswa memiliki kepribadian yang baik sehingga bentuk reaksi siswa dari proses interpretasi dan persepsi

Berdasarkan hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian, agar merek mampu mencapai nilai maksimal maka toko candra