• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, di-mulai dengan adanya suatu analisa berdasarkan keadaan umum masyarakat, yaitu terjadinya transisi demografi, transisi ekonomi dan transisi sosial budaya. Dari hasil transisi tersebut terjadi transisi epidemiologi, dimana terdapat perubahan kompleks dalam pola kesehatan dan penurunan prevalensi penyakit-penyakit menular, sedangkan penyakit tidak menular justru semakin meningkat. Hal itu kemudian menyebabkan terjadinya transisi lingkungan, sehingga penyakit-penyakit yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan me-ningkat salah satunya karena radiasi. Radiasi yang terjadi di sekitar manusia dan memberikan efek jangka panjang salah satunya berasal dari barang-barang elektronik. Salah satu alat bantu dalam sektor pendidikan khususnya di perguruan tinggi yang menghasilkan radiasi adalah layar komputer (Murtopo & Sarimurni 2005).

(2)

Penggunaan komputer di seluruh dunia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Terdapat hampir satu miliar komputer yang digunakan di dunia. Sekitar 75% pekerjaan di dunia bergantung pada komputer dan 50% rumah memiliki setidaknya sebuah komputer (Kanitkar, Carlson & Yee 2005). Hoesin & Shaleh (2007) menyampaikan bahwa dari 2500 orang di 16 kota Indonesia terdapat 46,7% pengguna komputer. Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat angka pertumbuhan pengguna internet di Indonesia hingga akhir tahun 2013 sudah mencapai 71,19 juta orang (Pangerapan, 2014).

(3)

Kemajuan teknologi dalam bidang keperawatan dimulai dengan ada-nya pengembangan telenursing yaitu praktek keperawatan jarak jauh meng-gunakan teknologi telekomunikasi dan di beberapa rumah sakit juga sudah memulai penggunaan aplikasi dokumentasi PDA (Personal Digital Assistant) berbasis keperawatan di negara-negara maju (Najera 2008).

Selain memberikan berbagai macam kemudahan pemakaian komputer yang berlebihan dapat menimbulkan efek yang kurang baik pada kesehatan, seperti terjadinya sindrom komputer yang ditandai dengan gejala seperti: Asthenopic dan Musculoskeletal Symptoms. Selain itu, komputer

memancar-kan radiasi cahaya berupa radiasi cahaya tampak biru yang dikenal blue light retinal injury. Radiasi cahaya tampak dengan frekuensi 365-750Thz dan panjang gelombang 400-780 nm dapat mencapai retina. Hal ini akan ber-dampak buruk bagi kesehatan mata pengguna komputer. Jenis radiasi cahaya tampak ini dapat menimbulkan fotorenitis atau yang disebut peradangan retina (Gunawan, 2011).

(4)

untuk melepas penat di tengah kesibukan kuliah dan tugas yang menumpuk (Kompas, 2011). Terkadang kegiatan tersebut tanpa sadar menjadi kebiasaan dengan intensitas waktu yang lama. Sehingga menimbulkan munculnya beberapa masalah, seperti keluhan kelelahan mata dan nyeri pada kepala.

Gangguan pada bagian mata dan kepala juga sering disebut dengan computer vision syndrome (CVS), mulai dari nyeri atau sakit kepala, mata kering dan iritasi, mata lelah, hingga gangguan yang lebih serius dan lebih permanen seperti kemampuan fokus mata menjadi lemah, penglihatan kabur (astigmatisma, myopi, presbyopi),pandanganganda,hinggadisorientasi warna (Khannah & Rahajeng, 2012).

American Optometric Association (AOA) mendefinisikan Computer Vision Syndrom sebagai gangguan mata komplek dan masalah penglihatan yang berkaitan dengan kegiatan yang lama di depan komputer dengan batas maksimal lama penggunaan komputer adalah 4 jam per hari. Terjadinya computer vision syndrome ditandai dengan gejala visual yang dihasilkan dari interaksi dengan layar komputer atau lingkungannya. Gejala yang timbul biasanya bersifat sementara dan menghilang setelah pengguna istirahat meskipun sebagian kecil pengguna mungkin mengalami kontinuitas gejala setelah menggunakan komputer. Jika tidak di tangani dengan baik, sebagian besar gejala ini akan terulang dan juga memburuk di masa depan (Yin & Reddy, 2008).

(5)

bahwa presentase terjadinya sakit kepala di sekitar mata pada kelompok pengguna yang terpapar komputer sebanyak 80% dan kelompok kontrol sebanyak 61%, rasa pedih dimata pada kelompok terpapar sebanyak 72% dan kelompok kontrol sebanyak 47%, gejala mata kabur kelompok terpapar sebanyak 75% dan kontrol sebanyak 52%. Didukung penelitian Sejati (2000) terhadap 40 operator komputer ternyata 10% mengalami keluhan mata merah, 32% menderita keluhan mata berair.

(6)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan fenomena dan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian “Adakah hubungan antara lama interaksi

komputer dengan terjadinya gejala CVS (Computer Vision Syndrome) pada mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta?“.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama interaksi komputer terhadap terjadinya gejala CVS (Computer Vision Syndrome) pada mahasiswa jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui gambaran lama interaksi mahasiswa dengan komputer. b. Mendeskripsikan gejala-gejala CVS (Computer Vision Syndrome). c. Menganalisis hubungan lama interaksi komputer terhadap terjadinya

(7)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam memperkaya dan memperluas ilmu pengetahuan tentang hubungan lama interaksi dengan komputer terhadap terjadinya gejala CVS (Computer Vision Syndrom).

2. Manfaat Praktis

a. Membuktikan bahwa intensitas waktu yang lama di depan komputer menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya gejala CVS (Computer Vision Syndrom) pada mahasiswa.

b. Menyampaikan informasi pada mahasiswa mengenai dampak radiasi yang disebabkan oleh interaksi komputer dengan intensitas waktu ter-tentu.

c. Memberikan informasi mengenai CVS (Computer Vision Syndrom) sebagai upaya pencegahan agar para mahasiswa dapat tetap mem-pertahankan intensitas belajar tanpa mempengaruhi kesehatannya. d. Sebagai wacana bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang ingin

(8)

E. Keaslian Penelitian

1. Mentari Bunjamin (2012). Judul Penelitian : ”Gambaran tingkat lama penggunaan komputer dengan terjadinya gejala-gejala Computer Vision Syndrome pada pekerja pengoperasi komputer di Wilmar Group, Medan”. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 97 orang karyawan disalah satu perusahaan swasta di kota Medan. Pengumpulan data dilakukan melalui metode pembagian kuesioner terbimbing, dengan data-data pribadi serta 15 pertanyaan mengenai gejala-gejala Computer Vision Syndrome yang dirasakan oleh para pekerja. Distribusi data dilakukan dengan mengguna-kan distribusi tabel frekuensi. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukmengguna-kan hampir 50% mengenai karyawan dengan tingkat gejala ringan pada usia remaja akhir (47%) dan dewasa awal (44%). Perbedaan dengan penelitian ini adalah populasi yang diambil oleh peneliti yaitu mahasiswa jurusan keperawatan di UMS.

(9)

menggunakan faktor - faktor yang mempengaruhi terjadinya CVS pekerja layout editor di CV. X Tembalang Kota Semarang yaitu, semua responden

tidak mempunyai pengetahuan tentang CVS, tidak adanya supervisi yang dilakukan owner percetakan, semua responden mengalami kurang tidur dan penggunaan monitor CRT. Selain itu, tingkat pencahayaan yang >700 lux pada shift pagi dan >300 lux pada shift malam. Refleksi kedipan mata yang kurang dan posisi monitor eye level condition juga mempengaruhi terjadinya CVS. Namun, berdasarkan hasil penelitian semua responden tidak mempunyai kelainan. Penelitian ini yang menjadi pembeda adalah variabel independen, dimana peneliti menggunakan lama interaksi komputer sebagai variabel independen.

Referensi

Dokumen terkait

Judul Penelitian : Pengaruh Lama Terpapar Dan Jarak Monitor Komputer Terhadap Gejala Computer Vision Syndrome Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Pemerintah Kota

Kumpulan gejala mata dan penglihatan yang dialami selama bekerja dengan monitor komputer/Visual Display Terminal (VDT) dalam jangka waktu lama dinamakan Computer

Untuk faktor risiko kacamata, posisi monitor, jarak antara mata dengan pusat monitor tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan terjadinya Computer Vision Syndrome

Menurut studi lainnya penggunaan komputer lebih dari tiga jam dalam sehari dapat menyebabkan munculnya gejala Computer Vision Syndrome, sakit punggung, dan juga

Penggunaan komputer secara terus menerus dalam waktu yang lama menyebabkan gangguan penglihatan yang disebut computer vision syndrome.3,6 Computer vision syndrome CVS atau digital eye

Computer Vision Syndrome merupakan kondisi sementara yang diakibatkan oleh mata yang bekerja terlalu fokus dan menatap pada display komputer dalam suatu periode waktu yang

Simpulan penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara hubungan lama penggunaan komputer dengan kejadian Computer Vision Sindrome pada siswa jurusan

Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan posisi duduk dan intensitas penggunaan komputer terhadap keluhan gangguan CVS