• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Korelasi Antara Pola Asuh Orang Tua Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Viii Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Korelasi Antara Pola Asuh Orang Tua Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Viii Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

menciptakan suasana belajar yang kondusif agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan dan ketrampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sudah banyak

usaha yang dilakukan oleh Indonesia untuk meningkatkan kualitas

pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan matematika di

sekolah, namun belum mendapatkan hasil yang memuaskan baik

ditinjau dari proses pembelajarannya maupun dari hasil prestasi

belajar siswanya (Yuwono, 2001 : 2).

Menyimak pendidikan di Indonesia khususnya matematika di

sekolah, baik ditingkat dasar sampai dengan tingkat lanjutan, belum

pernah memberikan hal yang menggembirakan, baik untuk skala

nasional maupun internasional. Indonesia masih jauh tertinggal oleh

negara-negara lain meski di kancah Internasional secara individu

siswa Indonesia ada yang berprestasi namun hal itu bukan merupakan

potret dari pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu kita sebagai

generasi penerus pendidikan di Indonesia hendaknya lebih giat lagi

dalam belajar khususnya belajar matematika, karena dengan belajar

matematika kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif.

Sekaligus pada saat yang sama, kita akan mengamati keberdayaan

matematika dan tentunya menumbuh kembangkan kemampuan

learning to learn. Jadi, kecuali untuk mendapatkan daya matematika

itu sendiri sebagai alat penyelesai permasalahan dalam kehidupan

nyata, kita belajar matematika sebagai suatu wahana yang

memfasilitasi kemampuan bernalar, berkomunikasi, dan peningkatan

(2)

belajarnya kemungkinan dipengaruhi pola asuh orang tua siswa dalam

memperhatikan proses belajar anaknya. Karena salah satu faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah lingkungan dari keluarga

mereka sendiri.

Menurut Ki Hajar Dewantara (dalam Moh. Shochib, 1998: 10)

mengatakan bahwa, keluarga merupakan “pusat pendidikan” yang

pertama dan terpenting karena sejak timbulnya adab kemanusiaan

sampai kini, keluarga selalu mempengaruhi pertumbuhan budi pekerti

tiap-tiap manusia.

Keluarga merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak

mereka, karena dari merekalah seorang anak pertama kali

mendapatkan pendidikan. Pendidikan dari orang tua dijadikan sebagai

dasar perkembangan dan kehidupan seorang anak dikemudian hari.

Oleh karena itu dibutuhkan pola asuh yang tepat agar anak dapat

tumbuh secara maksimal.

Pola asuh orang tua merupakan suatu metode disiplin yang

diterapkan orang tua kepada anaknya. Metode disiplin itu meliputi

dua konsep yaitu konsep positif dan konsep negatif. Dari konsep

positif dijelaskan bahwa disiplin berarti pendidikan dan bimbingan

yang lebih menekankan pada disiplin diri dan pengendalian diri.

Sedangkan konsep negatif dijelaskan bahwa disiplin dalam diri berarti

pengendalian dengan kekuatan dari luar diri, hal ini merupakan suatu

bentuk pengekangan melalui cara yang tidak disukai dan menyakitkan

bagi anak. Ada tiga bentuk pola asuh dalam mendidik anak yaitu, pola

asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif.

(3)

Kebiasaan belajar siswa juga diduga memberikan korelasi

terhadap prestasi belajar siswa. Kebiasaan belajar merupakan salah

satu faktor penunjang tercapainya prestasi belajar siswa, terutama

yang sangat berpengaruh pada prestasi siswa yaitu cara belajar. Cara

belajar merupakan strategi yang dilakukan siswa dalam belajar untuk

mencapai tujuan yang diharapkan yaitu prestasi belajar yang baik.

Banyak siswa yang gagal mendapatkan hasil yang baik dalam

pelajarannya karena tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif.

Hal ini diperkuat oleh Gilmer (1978: 264 dalam Wirahadi, 2008)

bahwa kebiasaan belajar cenderung menguasai perilakunya pada

setiap kali mereka melakukan kegiatan belajar, sebab kebiasaan

belajar megandung motivasi yang kuat. Pernyataan di atas

mengisyaratkan bahwa kebiasaan belajar yang efektif berdampak

positif terhadap prestasi belajar siswa. Demikian sebaliknya,

kebiasaan belajar yang tidak efektif akan berdampak negatif terhadap

prestasi belajar siswa.

Dalam menempuh pendidikan formal, sangat diperlukan kebiasaan

dalam belajar untuk memperoleh ilmu yang maksimal. Tetapi yang

sering dilupakan adalah seberapa penting kebutuhan belajar dalam

upaya meningkatkan prestasi belajar. Kebanyakan para siswa lebih

mengandalkan tingkat kecerdasan atau yang disebut dengan IQ dalam

mencapai prestasi belajarnya. Padahal kecerdasan IQ tidak dapat

berpengaruh secara maksimal terhadap prestasi belajar matematika

tanpa diimbangi dengan kebiasaan belajar yang baik.

Dari peristiwa dan teori tersebut, penulis sangat tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai pengaruh pola asuh orang tua dan

(4)

Identifikasi masalah merupakan uraian tentang beberapa persoalan

yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti. Berdasarkan

latar belakang masalah yang sudah dikemukakan di atas maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini, adalah :

1. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan

karena masih banyak orang tua yang salah dalam mengasuh

anaknya.

2. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan

karena siswa belum menerapkan kebiasaan belajar secara

efektif.

3. Faktor kebiasaan belajar yang mempengaruhi proses

pembelajaran dan prestasi belajar kurang diperhatikan.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan, maka perlu adanya pembatasan

masalah secara jelas agar peneliti mencapai sasaran sesuai dengan

tujuan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah, oleh sebab itu

penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Pola asuh orang tua

2. Kebiasaan belajar

3. Prestasi belajar matematika

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian dan latar belakang masalah

tersebut di atas, maka rumusan masalahnya, sebagai berikut:

(5)

3. Adakah pengaruh pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar

terhadap prestasi belajar matematika ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sesuatu yang ingin dicapai dari

penelitian itu. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap

prestasi belajar matematika.

2. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar terhadap

prestasi belajar matematika.

3. Untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan kebiasaan

belajar terhadap prestasi belajar matematika.

F. Manfaat Penelitian

Setiap kegiatan penelitian diharapkan hasil penelitiannya dapat

bermanfaat. Demikian pula dengan penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Memberikan masukkan kepada orang tua untuk lebih

memperhatikan lagi pola asuh mereka kepada anak dan untuk

membantu meningkatkan prestasi belajar anaknya.

2. Sebagai masukkan bagi siswa tentang pentingnya kebiasaan

belajar, karena sangat erat hubungannya dengan pencapaian

prestasi belajar matematika.

3. Sebagai bahan acuan bagi para peneliti yang sejenis diwaktu

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa ada hubungan antara asupan zat gizi dengan kejadian PMS wanita usia ubur pada mahasiswi UNS, dimana variabel yang

Untuk mengetahui pengaruh Non Performing loan (NPL) terhadap profitabilitas pada Bank Internasional Indonesia diperlukan analisis data untuk menguji kebenaran dari

[r]

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id. commit

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret,

Pabrik sodium tetra silikat dari sodium karbonat dan pasir silika dengan kapasitas produksi 18.000 ton per tahun direncanakan beroperasi selama 330 hari per tahun. Pabrik

Sedangkan pada patah satu gigi, amplitudo pada frekuensi gearmesh naik 10 kalinya sebesar 123,5 volt dengan diikuti dengan munculnya sideband yang jaraknya sebesar satu

Gerinda merupakan alat yang berfungsi menggerinda benda kerja.awalnya gerinda hanya ditujukan untuk menggerinda benda kerja berupa logam yang keras seperti besi