commit to user
1
ANALISIS PENERIMAAN PAJAK HOTEL SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN KABUPATEN KARANGANYAR
PERIODE 2008 s.d. 2010
TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya Studi Diploma III Perpajakan
Oleh:
Dina Retnoningrum
NIM F3408032
PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Bila nenekmu suka berkebun, rawatlah kebun itu seperti kau menjaga setiap teman yang kau miliki
Bila ibumu guru TK, tugasmu adalah memberikan kaceriaan kepada setiap orang disekitarmu
Bila ayahmu seorang tambal ban, maka kau harus bisa mendongkrak semangat untuk mencapai impian
(penulis)
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba,karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar
membangun kesempatan untuk berhasil
(Mario Teguh)
Penulis persembahkan kepada:
ü Ayah dan ibu yang aku sayangi
ü Kedua kakakku yang selalu memanjakanku
ü Semua teman yang tak pernah bosan membantuku
commit to user
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat
Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Tugas Akhir dengan Judul ANALISIS PENERIMAAN PAJAK HOTEL SERTA
KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN KABUPATEN
KARANGANYAR PERIODE 2008 s.d. 2010 ini dengan lancar dan tepat waktu.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar
Ahli Madya pada program Diploma 3 Program Studi Akuntansi Perpajakan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Penulisan Tugas Akhir ini tidak akan selesai dengan baik tanpa adanya
kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs.Hanung Triatmoko, M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi
Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret..
2. Bapak Drs.Hanung Triatmoko, M.Si., Ak selaku Pembimbing Tugas Akhir
Penulis.
3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberikan Ilmu
yang sangat berguna bagi penulis.
4. Bapak R. Mardy Handoko, SH beserta seluruh karyawan di Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar yang
telah menerima dengan baik juga memberikan informasi dan data yang
dibutuhkan untuk penyelesaian Tugas Akhir penulis serta kemudahan
maupun arahan selama kegiatan magang.
5. Nenek yang selalu kangen dengan lage-lage ada dina, kau selalu dihatiku.
Semoga kau bahagia disana.
6. Kedua kakakku, cece Fery Sekar Kemangi Harum Semerbak Tiada Henti dan
Titik Roro Puspito Indah Dewi Ayu Ojo Kemayu Elek Kok yow Kemenyek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
7. Rekan-rekan bisnis yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih
telah menambah beban pikiran saya. Maaf bila ada perbuatan yang tidak
berkenan dihati kalian.
8. Teman terbaik yang pernah ada, Bang Ipul. Tidak ada yang dapat
menggantikan posisimu. Semoga kau bahagia disana.
9. Anggota Ronda “Kalong SMS Holic”, Gilank bukan Gedwank, Piki Piko,
Tito dan Rudhi Dhi Kempod. Kalian sohib yang menyesatkan. Terima kasih
atas wejangan kalian.
10. UGD depan Saccarosa, terima kasih telah menjamin kebutuhan panganku
selama 1,5 tahun.
11. Teman-teman yang dulu pernah dekat dengan saya, terima kasih atas bantuan
kalian selama ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini belum
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran membangun atas penulisan Laporan
Tugas Akhir ini senantiasa penulis harapkan demi perbaikan dan kemajuan
penyusun dimasa datang. Namun demikian, penulis berharap penulisan Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi siapa saja yang membacanya.
Surakarta, Mei 2011
commit to user
7
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum ... 1
B. Latar Belakang Masalah ... 13
C. Perumusan Masalah ... 16
D. Tujuan Penelitian ... 16
E. Manfaat Penelitian ... 17
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka ... 19
B. Analisis Data dan Pembahasan ... 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
A. Kelebihan ... 44
B. Kelemahan ... 45
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ... 46
B. Rekomendasi ... 47
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
9
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
2. 1 Jumlah Perkembangan Hotel di Kabupaten Karanganyar 2008
s.d 2010 ... 35
2. 2 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten
Karanganyar Tahun 2008 s.d. 2010 ... 36
2. 3 Perkembangan Penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Karanganyar
Tahun Anggaran 2008 s.d 2010... 38
2. 4 Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pajak Daerah Kabupaten
Karanganyar Tahun Anggaran 2008 s.d. 2010 ... 40
2. 5 Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
DAFTAR TABEL
GAMBAR Halaman
commit to user
11 ABSTRACT
ANALISIS PENERIMAAN PAJAK HOTEL SERTA KONTRIBUSINYA
TERHADAP PENERIMAAN KABUPATEN KARANGANYAR
PERIODE 2008 s.d. 2010
Dina Retnoningrum
F3408032
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui target dan kontribusi yang diberikan oleh pajak hotel, pajak perluasan hotel, untuk mengetahui jumlah kontribusi yang diberikan oleh pajak hotel untuk pendapatan daerah dan pendapatan asli daerah Karanganyar.
Langkah penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara teori, observasi dan wawancara dengan karyawan resmi DPPKAD Karanganyar. Pengamatan yang dibuat oleh magang selama dua bulan di DPPKAD Karanganyar.
Hasil dari penelitian ini adalah pendapatan pajak hotel yang setiap tahun selalu melebihi dari target, pada tahun 2010 pajak hotel yang ekspansi menurun, kontribusi yang diberikan oleh pajak hotel untuk pendapatan daerah kurang dari 3% dan kontribusi pajak hotel ini hanya 0,9% per tahun terhadap PAD Kabupaten Karanganyar.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Hotel pajak Dari Tahun ketahun Selalu melebihi target yang ditetapkan Yang tetapi jumlah kontribusi pajak hotel terhadap PAD Karanganyar Kabupaten rendah.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran untuk DPPKAD Karanganyar. Pemerintah Evaluasi murah njaluk meningkatkan penghitungan Potensi Potensi Yang agar-agar setiap ada dapat digali sehingga target yang ditetapkan Yang Bisa seimbang DENGAN Potensi Yang ada, karena pajak hotel adalah potensi sumber pendapatan daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12 ABSTRACT
ANALISIS PENERIMAAN PAJAK HOTEL SERTA KONTRIBUSINYA
TERHADAP PENERIMAAN KABUPATEN KARANGANYAR
PERIODE 2008 s.d. 2010
Dina Retnoningrum
F3408032
The purpose of this research is to know target and contribution provided by the hotel tax, development hotel tax, to know the amount of the contribution provided by the hotel tax to local income and original regional income Karanganyar.
The step of this research is done by comparing between theory, observation and interview with official employee of DPPKAD Karanganyar. The observation made by apprentice for two months in DPPKAD Karanganyar.
The result of the research are hotel tax revenue each year always exaggerate of the target, in 2010 development hotel tax was declining, contribution provided by the hotel tax to local income less than 3% and contribution of hotel tax is only 0,9% per year against PAD of Karanganyar regency.
The conclusion of this research are the hotel tax from year to year always be exaggerate target decision but amount of tax contribution of hotel against PAD of Karanganyar regency is low.
Based on the result of research, the researcher gives some suggestion to DPPKAD Karanganyar. The government is necessary to increase evaluate and calculation of potency in order to every potency can be digging, so decided of target can be equal with that the potency. Because the hotel tax is a potential source of local income.
commit to user
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
a. Sejarah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Karanganyar
Sejarah singkat Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar yang sebelumnya Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Karanganyar dibentuk dengan tujuan untuk
melaksanakan fungsi pengelolaan sumber-sumber kekayaan daerah yang
ada di wilayah Kabupaten Karanganyar. Hal itu dilakukan dalam rangka
mewujudkan pelaksanaan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 yang
mengatur tentang Pembentukkan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkup Provinsi Jawa Tengah dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974
tentang pokok-pokok kepegawaian. Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar bertempat kedudukan
di Jl. KH Wachid Hasyim No. 2 Karanganyar.
Seiring dengan perkembangan Pembangunan Nasional di Negara
Indonesia ini dan dalam rangka melaksanakan Undang-undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25
Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maka di
Kabupaten Karanganyar dilaksanakan Otonomi Daerah. Otonomi daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
tangga daerahnya dengan kemampuannya sendiri, hal ini memacu Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar untuk dapat mengelola dan lebih mengoptimalkan kekayaan
dan sumber-sumber penghasilan yang ada di wilayahnya sendiri, yang
mana hal itu sangat diperlukan untuk lebih meningkatkan dan memajukan
pembangunan di wilayahnya.
Sehubungan dengan hal itu, Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar merasa perlu untuk
menata kembali struktur organisasi serta tata kerja Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar, yang
dirasa sudah tidak sesuai lagi diterapkan karena tidak sesuai dengan
prinsip penyelenggaraan otonomi daerah, apalagi dengan ditetapkannya
Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 9 Tahun 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Karanganyar. Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu
dari Dinas Daerah yang membantu kepala daerah dalam hal ini Bupati
Karanganyar untuk melaksanakan salah satu tugas pokok di bidang
pendapatan daerah.
Tugas pokok Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Karanganyar adalah untuk melaksanakan kewenangan
otonomi daerah dalam rangka mengelola, mengoptimalkan serta
commit to user
15
menjalankan tugas pokoknya, Dinas Pendapatan Daerah mempunyai
beberapa fungsi, yaitu:
1. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pemerintah daerah
dibidang pendapatan yang meliputi perencanaan, pengendalian dan
operasional pendaftaran dan pendataan, penagihan, pembukuan,
pelaporan, penetapan, dan ketatausahaa.
2. Pengkoordinasian dalam bidang pendapatan yang meliputi perencanaan,
pengendalian dan operasional, pendaftaran dan pendataan, penagihan,
pembukuan, pelaporan dan penetapan pendapatan serta ketatausahaan.
3. Pemberian ijin dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang pendapatan
daerah.
4. Pembinaan terhadap unit pelaksanaan teknis dinas/cabang dinas dalam
lingkup dinas pendapatan.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
b. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Karanganyar
Struktur organisasi yang baik perlu diterapkan untuk mempermudah
dalam pengawasan manajemen agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat
berjalan lancar. Penetapan struktur organisasi yang jelas sangat diperlukan
sesuai dengan bagian masing-masing. Adapun tujuan disusunnya struktur
organisasi adalah untuk hal-hal seperti berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Mempermudah pimpinan dalam mengawasi pekerjaan bawahan.
3. Mengkoordinasi kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Adapun susunan organisasi dan tata kerja pada kantor Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar terdiri dari:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a) Sub Bagian Perencanaan
b) Sub Bagian Keuangan
c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Pendaftaran dan Pendataan
a) Seksi Pendaftaran
b) Seksi pendataan
4. Bidang Penetapan dan Penagihan
a) Seksi Penetapan
b) Seksi Penagihan
5. Bidang Anggaran
a) Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran
b) Seksi Pengendalian Anggaran
6. Bidang Perbendaharaan dan Kas
a) Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas
b) Seksi Pengeluaran dan Penerimaan
commit to user
17
a) Seksi Akuntansi
b) Seksi Aset Daerah
6
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
Gambar I.1 Struktur Organisasi KEPALA
SEKRETARIS
SUBAG SUBAG SUBAG
UMUM DAN
BIDANG
PENDAFTARAN
BIDANG PENETAPAN DAN
BIDANG
ANGGARAN
BIDANG
PERBENDAHARAAN
BIDANG
AKUNTANSI DAN
SEKSI
SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI PERENCANAAN
SEKSI
PENGENDALIAN
SEKSI
PERBENDAHARAAN
SEKSI
PENERIMAAN &
SEKSI
SEKSI
commit to user
ii
c. Uraian Tugas Pokok Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Karanganyar
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang pendapatan daerah. Uraian tugas Kepala Dinas
adalah sebagai berikut ini:
a) Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah
di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah
berdasarkan azas ekonomi dan tugas pembantuan.
b) Merumuskan program kegiatan dinas berdasarkan peraturan
perundang–undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
c) Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya, baik secara
lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan
mengendalikan kegiatan perencanaan, keuangan, umum dan
kepegawaian di lingkungan dinas. Sekretariat Bagian terbagi atas
sub-sub bagian seperti berikut ini:
a) Kepala Sub Bagian Perencanaan
Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas menyusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perundang–undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
b) Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyusun program
kegiatan Sub Bagian Perencanaan berdasarkan peraturan perundang–
undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan.
c) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyusun program kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang–undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
3. Bidang Pendaftaran dan Pendataan
Bidang Pendaftaran dan Pendataan mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan,
membina dan mengendalikan kegiatan di bidang pendaftaran dan
pendataan. Bidang pendaftaran dan pendataan terdiri atas seksi-seksi
seperti berikut ini:
a) Kepala Seksi Pendaftaran
Kepala Seksi Pendaftaran mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang pendaftaran dan Pendataan dalam melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan
commit to user
iv
b) Kepala Seksi Pendataan
Kepala Seksi Pendataan mempunyai tugas menyusun rencana
kegiatan di bidang pendataan, menghimpun, mengelola, dan
mencatat data obyek dan subyek pajak dan retribusi daerah.
4. Bidang Penetapan dan Penagihan
Bidang Penetapan dan Penagihan mempunyai tugas menyusun
program kegiatan Sub Bagian Perencanaan berdasarkan peraturan
perundang – undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. Bidang Penetapan dan
Penagihan terdiri atas:
a) Kepala Seksi Penetapan
Kepala Seksi Penetapan mempunyai tugas mengarahkan tugas
bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan maupun tertulis
guna kelancaran pelaksanaan tugas.
b) Kepala Seksi Penagihan
Kepala Seksi Penagihan mempunyai tugas membantu kepala bidang
penetapan dan penagihan dalam melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian
kegiatan seksi penagihan.
5. Bidang Anggaran
Bidang Anggaran mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
mengendalikan kegiatan di Bidang Anggaran. Bidang Anggaran terdiri
dari:
a) Kepala Seksi Pengendalian Anggaran
Kepala Seksi Pengendalian Anggaran mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang Anggaran dalam melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian
kegiatan seksi pengendalian anggaran.
b) Kepala Seksi Perencanaan Dan Penyusunan Anggaran
Kepala Seksi Perencanaan Dan Penyusunan Anggaran mempunyai
tugas membantu Kepala Bidang Anggaran dalam melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan
pengendalian kegiatan seksi perencanaan dan penyusunan
anggaran.
6. Bidang Perbendaharaan dan Kas
Bidang Perbendaharaan dan Kas mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan,
membina dan mengendalikan kegiatan di Bidang Perbendaharaan dan
Kas. Bidang Perbendaharaan dan Kas terdiri dari:
a) Kepala Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas
Kepala Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas mempunyai
tugas membantu Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas dalam
commit to user
vi
mengendalikan kegiatan di seksi perbendaharan dan pengendalian
kas.
b) Kepala Seksi Penerimaan dan Pengeluaran
Kepala Seksi Penerimaan dan Pengeluaran mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,
pembinaan dan pengendalian kegiatan Seksi Penerimaan dan
Pengeluaran.
7. Bidang Akuntansi dan Aset
Bidang Akuntansi dan Aset mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan
mengendalikan kegiatan di Bidang Akuntansi dan Aset Daerah. Bidang
akuntansi dan asset daerah terdiri dari :
a) Kepala Seksi Akuntansi
Kepala Seksi Akuntansi mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang Akuntansi dan Aset Daerah dalam melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan
pengendalian kegiatan seksi akuntansi.
b) Kepala Seksi Aset Daerah
Kepala Seksi Aset Daerah mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang Akuntansi dan Aset Daerah dalam melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
d. Visi dan Misi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Karanganyar
1. Visi
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang ke mana
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar akan diarahkan atau dibawa agar dapat eksis dan apa yang
akan dicapai pada masa depan.
Visi DPPKAD adalah menjadi dinas yang profesional di bidang
pengelolaan sumber–sumber pendapatan daerah melalui program
intensifikasi dan ekstensifikasi dalam rangka mendukung Kabupaten
Karanganyar menuju tingkat pendapatan terkemuka di Jawa Tengah.
2. Misi
Dalam rangka mendukung atau mewujudkan visi yang telah
ditetapkan dan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi, maka misi Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karangnyar dapat ditetapkan sebagai berikut:
a) Meningkatkan sumber daya Pengelolaan Pendapatan Daerah yang
profesional.
b) Meningkatkan pelayanan ketatausahaan/administrasi pengelolaan
pendapatan daerah sesuai sistem manajemen keuangan atau
pendapatan daerah yang berlaku.
c) Meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang pendapatan.
commit to user
viii
e) Meningkatkan koordinasi dan kerja sama yang harmonis dengan
semua pihak yang terkait dalam upaya peningkatan pendapatan
daerah.
B. Latar Belakang Masalah
Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut asas
desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu dengan
memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada Daerah untuk
menyelenggarakan Otonomi Daerah. Salah satu tujuan kebijakan
desentralisasi dan otonomi daerah adalah untuk menjadikan pemerintah lebih
efisien dan efektif.
Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf
hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya
pendapatan riel perkapita. Dengan adanya pembangunan ekonomi maka
output atau kekayaan suatu masyarakat atau perekonomian akan bertambah.
Dimulainya proses pembangunan dengan berpijak pada pembangunan
masyarakat, diharapkan akan dapat memacu partisipasi masyarakat dalam
proses pembangunan itu sendiri. Perencanaan pembangunan ekonomi daerah
merupakan perencanaan untuk suatu daerah, adanya kerjasama yang harmonis
diantara kelompok pemerintah dan masyarakat merupakan faktor mendasar
untuk mencapai kebijakan pembangunan yang lebih realistis.
Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
rakyat baik materiil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan
tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.
Seiring dengan ditetapkannya UU No.22 tahun 1999 tentang
kewenangan Pemerintah daerah dalam mengelola pemerintahan dan
pembangunan daerahnya sendiri secara efektif dan efisien yang telah dirubah
dengan UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dengan
perkembangan perekonomian Indonesia seperti sekarang ini akan diikuti pula
dengan kebijakan-kebijakan di bidang pajak. Oleh karena itu, pajak
merupakan fenomena yang selalu berkembang di masyarakat.
Dari sudut pandang ekonomi, pajak merupakan penerimaan Negara
yang digunakan untuk mengarahkan kehidupan masyarakat menuju
kesejahteraan. Pajak sebagai motor penggerak kehidupan ekonomi
masyarakat. Untuk menggerakkan roda pemerintahan yang mampu
menggerakkan secara efektif mekanisme pasar bebas, pemerintah
memerlukan pajak dari masyarakat.
Keberhasilan otonomi daerah dapat dilihat dari kemampuan daerah
dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berpotensi
meningkatkan penerimaan daerah antara lain yaitu pajak daerah, retribusi
daerah, laba usaha daerah dan penerimaan daerah lainnya.
Pajak daerah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PAD.
commit to user
x
daerah antara lain pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame, pajak hiburan,
pajak penerangan jalan, dan pajak parkir.
Dari tahun ketahun jumlah hotel di Kabupaten Karanganyar semakin
bertambah, hal ini disebabkan banyaknya peluang bisnis yang menjanjikan
karena di Kabupaten Karanganyar terdapat beberapa daerah wisata. Melihat
hal ini, tentunya pemerintah Kabupaten Karanganyar berusaha memanfaatkan
kondisi-kondisi ini untuk meningkatkan pendapatan daerah dengan cara
mengoptimalkan pendapatan daerah dari sektor pajak hotel.
Melihat besarnya potensi penerimaan pajak hotel, dalam meningkatkan
PAD Kabupaten Karanganyar, maka aspek kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak sangat menentukan besar kecilnya penerimaan dari sektor
ini, sehingga besar kecilnya realisasi Pajak Hotel dalam tiap tahunnya
berpengaruh pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karanganyar. Oleh
karena itu, semakin tinggi realisasi penerimaan Pajak Hotel mengindikasikan
semakin besar kontribusi Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Karanganyar. Karena arti penting Pajak Hotel tersebut terhadap
Pendapatan Asli Daerah tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian
tentang Pajak Hotel di Kabupaten Karanganyar dalam sebuah penelitian yang
berjudul “ANALISIS PENERIMAAN PAJAK HOTEL SERTA
KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN KABUPATEN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
C. Perumusan Masalah
Pajak Hotel merupakan salah satu bentuk pajak daerah. Pajak Hotel
memiliki potensi yang cukup dan juga sebagai sumber PAD bagi Kabupaten
Karanganyar. Selama kurun waktu 2008 s.d. 2010 penerimaan Pajak Hotel
mengalami perubahan baik dalam jumlah yang ditargetkan maupun jumlah
yang berhasil dicapai. Berdasarkan atas latar belakang masalah diatas maka
pokok masalah yang dapat dirumuskan untuk menentukan arah penelitian
adalah:
a. Bagaimana target dan realisasi penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten
Karanganyar selama kurun waktu 2008 s.d. 2010?
b. Berapa besarnya perkembangan penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten
Karanganyar selama kurun waktu 2008 s.d. 2010?
c. Berapa besarnya kontribusi Pajak Hotel terhadap Pajak Daerah di
Kabupaten Karanganyar selama kurun waktu 2008 s.d. 2010?
d. Berapa besarnya kontribusi Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah
di Kabupaten Karanganyar selama kurun waktu 2008 s.d. 2010?
D. Tujuan Penelitian
Agar hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi para pihak yang
berkepentingan maka tujuan yang diharapkan agar dapat dicapai dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Tujuan operasional
commit to user
xii
1. Untuk mengetahui target dan realisasi penerimaan Pajak Hotel di
Kabupaten Karanganyar selama kurun waktu 2008 s.d. 2010.
2. Untuk mengetahui besarnya perkembangan penerimaan Pajak Hotel di
Kabupaten Karanganyar selama kurun waktu 2008 s.d. 2010.
3. Untuk mengetahui besarnya kontribusi Pajak Hotel terhadap Pajak
Daerah di Kabupaten Karanganyar selama kurun waktu 2008 s.d. 2010.
4. Untuk mengetahui besarnya kontribusi Pajak Hotel terhadap
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Karanganyar selama kurun
waktu 2008 s.d. 2010.
b. Tujuan fungsional
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi, referensi serta
tambahan dan bahan masukan kepada para pembaca tentang berapa besar
penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten Karanganyar.
c. Tujuan individual
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai persyaratan utama untuk
lulus pendidikan Diploma III Akuntansi Perpajakan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta dan memperoleh Gelar Ahli Madya.
E. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan mempunyai nilai lebih apabila mempunyai
manfaat bagi berbagai pihak. Manfaat yang ingin disampaikan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut ini:
a. Bagi Dinas Pendapatan Daerah, merupakan sumbangan pikiran dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
melaksanakan pengawasan pemungutan pajak untuk meningkatkan
pendapatan daerah Kabupaten Karanganyar agar mencapai hasil yang
maksimal dari sektor pajak daerah.
a. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah didapat dari bangku kuliah ke dalam kenyataan
sesungguhnya, khususnya dalam bidang pemungutan Pajak Hotel.
b. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi
commit to user
xiv
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
a.Pajak
1. Definisi Pajak
Pajak adalah iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari
masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin Negara dan
biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara
langsung. Banyak ahli memberikan batasan tentang pajak, dalam
http://www.seputarakuntansi.info/2009/08/pengertian-pajak.html arti
pajak menurut para pakar adalah menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani,
pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan)
yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut
peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi
kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas
negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, pajak adalah iuran
rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang
berbunyi sebagai berikut : Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak
rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan
surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber
utama untuk membiayai publik investment.
Lima unsur pokok dalam definisi pajak:
a) Iuran/pungutan
b) Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
c) Pajak dapat dipaksakan
d) Tidak menerima kontra prestasi
e) Untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah
2. Fungsi Pajak
Suandy (2002) menyebutkan ada dua fungsi pajak, yaitu:
a) Fungsi budgetair
Memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas Negara, dengan
tujuan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran Negara.
b) Fungsi mengatur (regulerend)
Pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur masyarakat baik di
bidang ekonomi, social maupun politik dengan tujuan tertentu.
3. Pengelompokan Pajak
Terdapat berbagai macam jenis pajak yang dapat dikelampokkan
menjadi tiga menurut Resmi (2005):
commit to user
xvi
a) Berdasarkan golongannya, pajak dikelompokkan menjadi dua yaitu
pajak langsung dan pajak tidak langsung.
1) Pajak langsung, adalah pajak yang harus dipikul atau
ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat
dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain.
Pajak harus menjadi beban sendiri oleh Wajib Pajak yang
bersangkutan.
2) Pajak tidak langsung, adalah pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak
ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan,
peristiwa, perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak.
b) Menurut sifatnya
Menurut sifatnya, pajak dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
pajak subjektif dan pajak objektif.
1) Pajak Subjektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan
pada keadaan pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang
memperhatikan keadaan pada subjeknya.
2) Pajak Objektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan
pada objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa
yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa
memperhatikan keadaan pribadi Subjek Pajak (Wajib Pajak)
maupun tempat tinggal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
Menurut lembaga pemungutnya, pajak dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu Pajak Negara (Pajak Pusat) dan Pajak Daerah.
1) Pajak Pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada
umumnya.
2) Pajak Daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah
daerah baik daerah tingkat I maupun daerah tingkat II dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah
masing-masing.
4. Syarat Pemungutan Pajak
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan,
maka pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2008) harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
a) Pemungutan pajak harus adil (Syarat Keadilan)
Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan,
undang-undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam
perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum
dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Sedang adil dalam pelaksanaanya yakni memberikan hak bagi
Wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam
pembayaran dan mengajukan banding kepada Majelis
Pertimbangan Pajak.
commit to user
xviii
Yuridis)
Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini
memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi
Negara maupun warganya.
c) Tidak mengganggu perekonomian (Syarat Ekonomis)
Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi
maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan
prekonomian masyarakat.
d) Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Finansiil)
Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat
ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya
e) Sistem pemungutan pajak harus sederhana
System pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan
mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Syarat ini telah dipenuhi oleh undang-undang perpajakan yang baru
5. Asas Pemungutan Pajak
Mardiasmo (2004) menyebutkan tentang asas-asas pemungutan pajak
dengan uraian sebagai berikut:
a) Asas domisili (asas tempat tinggal)
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib
Pajak yang bertempat tinggal diwilayahnya, baik penghasilan yang
berasal dari dalam maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
b) Asas sumber
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber
di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak.
c) Asas kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.
6. Teori-teori yang Mendukung Pemungutan Pajak
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan atau memberikan justifikasi
pemberian hak kepada Negara untuk memungut pajak. Menurut
Mardiasmo (2004) Teori-teori tersebut antara lain adalah :
a) Teori Asuransi
Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak
rakyatnya. Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak yang
diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh
jaminan perlindungan tersebut.
b) Teori Kepentingan
Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada
kepentingan (misalnya perlindungan) masing-masing orang.
Semakin besar kepentingan seseorang terhadap negara, makin
tinggi pajak yang harus dibayar.
c) Teori Daya Pikul
Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak
harus dibayar sesuai dngan daya pikul masing-masing orang.
commit to user
xx
yaitu:
1) Unsur objektif, dengan melihat besarnya penghasilan atau
kekayaan yang dimiliki oleh seseorang.
2) Unsur subjektif, dengan memperhatikan besarnya kebutuhan
materiil yang harus dipenuhi.
d) Teori Bakti
Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat
dengan negaranya. Sebagai warga negara yang berbakti, rakyat
harus selalu menyadari bahwa pembayaran pajak adalah sebagai
suatu kewajiban.
e) Teori Asas Daya Beli
Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak. Maksudnya
memungut pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga
masyarakat untuk rumah tangga negara. Selanjutnya negara akan
menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk
pemeliharaan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian
kepentingan seluruh masyarakat lebih diutamakan.
7. Sistem Pemungutan Pajak
Mardiasmo (2008) menyebutkan terdapat beberapa sistem pemungutan
pajak yang dikenal di Indonesia. Sistem pemungutan tersebut
diantaranya adalah:
a) Official assessment system
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxi
pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang oleh Wajib Pajak.
b) Self assessment system
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang
terutang.
c) With holding system
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang
bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
oleh Wajib Pajak.
8. Jenis-jenis Pajak
Jenis-jenis Pajak Kabupaten/kota menurut Undang-undang Republik
Indonesia No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah terdiri atas:
a) Pajak Hotel;
b) Pajak Restoran;
c) Pajak Hiburan;
d) Pajak Reklame;
e) Pajak Penerangan Jalan;
f) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
g) Pajak Parkir;
commit to user
xxii
i) Pajak Sarang Burung Walet;
j) Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan;
k) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
b. Pajak Hotel
Pajak Hotel di Kabupaten Karanganyar diatur dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 4 Tahun 2010. Hotel adalah
fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait
lainya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen,
gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan
sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).
Pengusaha hotel adalah perorangan/badan yang menyelenggarakan
usaha hotel untuk dan atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama
pihak lain yang menjadi tanggungannya. Pajak Hotel yang selanjutnya
disebut dengan Pajak adalah Pajak Daerah atas pelayanan yang disediakan
oleh hotel.
1. Nama, Objek, Subjek dan Wajib Pajak Hotel
a) Nama pajak adalah Pajak Hotel dipungut pajak atas setiap
pelayanan yang disediakan hotel.
b) Objek Pajak adalah pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan
pembayaran, termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan hotel
yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan, termasuk
fasilitas olah raga dan hiburan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxiii
1) jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh
Pemerintah atau Pemerintah Daerah;
2) jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya;
3) jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan
keagamaan;
4) jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo,
panti asuhan, dan panti sosial lainnya yang sejenis; dan
5) jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan
oleh hotel yang dapat dimanfaatkan oleh umum.
c) Subjek Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang melakukan
pembayaran kepada orang pribadi atau badan yang mengusahakan
Hotel.
d) Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang mengusahakan
Hotel.
2. Dasar Pengenaan, Tarif dan cara Penghitungan Pajak
Dasar pengenaan Pajak adalah jumlah pembayaran atau yang
seharusnya dibayar kepada Hotel. Tarif Pajak ditetapkan sebesar 10%
(sepuluh persen). Besaran Pajak terutang dihitung dengan cara
mengalikan tarif dengan dasar pengenaan.
3. Wilayah Pemungutan
Pajak yang terutang dipungut di Wilayah Daerah.
4. Masa Pajak, Saat Pajak Terutang dan Surat Pemberitahuan Pajak
commit to user
xxiv
a) Masa Pajak Daerah adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender
atau jangka waktu lain yang diatur dengan Peraturan Bupati paling
lama 3 (tiga) bulan kalender, yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak
untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak terutang.
b) Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat pelayanan hotel
c) Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat
SPTPD, adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk
melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak
dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban.
5. Penetapan Pajak
a) Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat pembayaran
hotel.
b) Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat
SPTPD, adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk
melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak
dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
daerah.
c) Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPTPD.
6. Tata cara Pemungutan Pajak
a) Pemungutan Pajak dilarang diborongkan.
b) Wajib Pajak Hotel memenuhi kewajiban perpajakannya dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxv
c) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saat terutangnya pajak,
Pejabat dapat menerbitkan :
1) SKPDKB dalam hal:
(a) jika berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain,
pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar;
(b) jika SPTPD tidak disampaikan kepada Pejabat dalam jangka
waktu tertentu dan setelah ditegur secara tertulis tidak
disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam
surat teguran;
(c) jika kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yang
terutang dihitung secara jabatan.
2) SKPDKBT jika ditemukan data baru dan/atau data yang semula
belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak
yang terutang.
3) SKPDN jika jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan
jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada
kredit pajak.
d) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPDKB
dikenakan sanksi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan
dihitung dari administratif pajak yang kurang atau terlambat
dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat)
commit to user
xxvi
e) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPDKBT
dikenakan sanksi administratif berupa kenaikan sebesar 100%
(seratus persen) dari jumlah kekurangan pajak tersebut.
f) Kenaikan tidak dikenakan jika Wajib Pajak melaporkan sendiri
sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan.
g) Jumlah pajak yang terutang dalam SKPDKB dikenakan sanksi
administratif berupa kenaikan sebesar 25% (dua puluh lima persen)
dari pokok pajak ditambah sanksi administratif berupa bunga
sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang
atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua
puluh empat) bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.
7. Tata cara Pembayaran dan Penagihan
a) Tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang
terutang paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah saat
terutangnya pajak.
b) SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding, yang menyebabkan
jumlah pajak yang harus dibayar bertambah merupakan dasar
penagihan pajak dan harus dilunasi dalam jangka waktu paling
lama 1 (satu) bulan sejak tanggal diterbitkan.
c) Wajib Pajak dapat mengangsur atau menunda pembayaran pajak,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxvii
d) Pajak yang terutang berdasarkan SKPDKB, SKPDKBT, STPD,
Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan
Putusan Banding yang tidak atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak
pada waktunya dapat ditagih dengan Surat Paksa.
e) Pembayaran pajak dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang
ditunjuk oleh Bupati atau pejabat sesuai waktu yang ditentukan
dalam SPTPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STPD. Apabila
pembayaran pajak dilakukan di tempat lain yang ditunjuk, hasil
penerimaan pajak harus disetor ke Kas Daerah paling lambat 1
(satu) hari kerja. Pembayaran pajak dilakukan dengan
menggunakan SSPD. Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus
atau lunas.
f) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah Surat Teguran atau Surat
Peringatan atau surat lain yang sejenis, Wajib Pajak harus melunasi
pajak yang terutang. Apabila jumlah pajak yang masih harus
dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan
dalam Surat Teguran atau surat Peringatan atau Surat lain yang
sejenis, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih dengan Surat
Paksa.
g) Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka
waktu 2 x 24 jam sesudah tanggal Pemberitahuan Surat Paksa,
Pejabat segera menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan
commit to user
xxviii
8. Keberatan dan Banding
a) Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atas
suatu:
1) SKPDKB;
2) SKPDKBT;
3) SKPDLB;
4) SKPDN; dan
5) Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.
b) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan
disertai alasan-alasan yang jelas. Keberatan harus diajukan dalam
jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal surat, tanggal
pemotongan atau pemungutan, kecuali jika Wajib Pajak dapat
menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena
keadaan di luar kekuasaannya.
c) Bupati dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan, sejak
tanggal Surat Keberatan diterima, harus memberi keputusan atas
keberatan yang diajukan.
d) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima
seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah besarnya pajak
yang terutang. Apabila jangka waktu telah lewat dan Bupati tidak
memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxix
e) Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian,
Wajib Pajak dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar
100% (seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan Putusan
Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar
sebelum mengajukan keberatan.
9. Pengambilan Kelebihan Pembayaran Pajak
a) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengembalian
kelebihan pambayaran pajak kepada Bupati secara tertulis dengan
menyebutkan sekurang-kurangnya :
1) nama dan alamat Wajib Pajak
2) masa Pajak;
3) besarnya kelebihan pembayaran pajak;
4) alasan yang jelas.
b) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak
diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran
harus memberikan keputusan.
c) Apabila jangka waktu 6 bulan Bupati atau Pejabat tidak
memberikan suatu putusan, permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak dianggap dikabulkan dan SKPDLB harus
diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan. Apabila
kelebihan pembayaran pajak diperhitungkan dengan hutang pajak,
pembayaran dilakukan dengan cara pemindah bukuan dan bukti
commit to user
xxx
B. Analisis Data dan Pembahasan
Pajak hotel merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Karanganyar yang berasal dari pos pajak daerah. Penerimaan
pajak hotel yang diterima oleh pemerintah daerah sangat dipengaruhi oleh
jumlah hotel yang menjadi potensi wajib pajak, tingkat pendapatan wajib
pajak dan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar
pajak.
a. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten Karanganyar
Selama Kurun Waktu 2008 s.d. 2010
Berdasarkan data dari DPPKAD Kabupaten Karanganyar, jumlah
hotel yang ada di Kabupaten Karanganyar selama tahun 2008 sampai
[image:47.595.137.513.249.741.2]dengan 2010 mengalami perubahan.
Tabel II.1
Jumlah Perkembangan Hotel di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 s.d 2010
No Uraian/ Jenis Jumlah Objek
Hotel Bintang 2008 2009 2010
1 Hotel Bintang V 1 1 1
2 Hotel Bintang II 1 1 2
3 Hotel Bintang I 2 2 4
Jumlah I 4 4 7
Hotel Melati
4 Hotel Melati I 26 71 81
5 Hotel Melati II 18 21 21
6 Hotel Melati III 2 1 3
Jumlah II 46 93 105
7 Pondok Wisata 68 19 41
8 Cottage 2 0 0
Jumlah III 70 19 41
Jumlah I+II+III 120 116 153
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxi
Dari Tabel II.1 dapat kita ketahui perkembangan hotel di Kabupaten
Karanganyar sampai dengan tahun 2010. Dengan jumlah yang ada
menunjukkan banyaknya potensi tempat wisata di Kabupaten Karanganyar
serta adanya hotel sebagai sarana yang memfasilitasi dan memberikan
sumbangan kepada pemerintah daerah dengan menambah Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Karanganyar.
Penerimaan pajak hotel dari tahun ketahun selalu melampaui target.
Hal ini digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel II.2
Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hotel Di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 s.d. 2010 Tahun Anggaran Target (Rp) Relisasi (Rp) selisih
Nominal %
2008 486.027.000 575.420.710 89.393.710 18,39
2009 595.713.000 673.963.200 78.250.200 13,13
2010 610.383.000 664.363.451 53.980.451 8,84
Rata-rata 564.041.000 637.915.787 73.874.787 13,09
Sumber : DPPKAD Kabupaten Karanganyar
Tabel diatas menunjukkan bahwa penerimaan pajak hotel di
Kabupaten Karanganyar pada tahun 2008, 2009 dan 2010 melampaui
target. Target rata-rata setiap tahun yaitu sebesar Rp 564.041.000,00 dan
realisasi rata-ratanya sebesar Rp 637.915.787,00.
Tahun 2008 ditargetkan sebesar Rp 486.027.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp 575.420.710,00 sehingga memenuhi target sebesar Rp
89.393.710,00 (18,39%). Tahun 2009 ditargetkan sebesar Rp
595.713.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.673.963.200,00 sehingga
melampaui target sebesar Rp 78.250.200,00 (13,13%). Dan pada tahun
[image:48.595.147.511.245.493.2]commit to user
xxxii
664.363.451,00 sehingga melampaui target sebesar Rp 53.980.451,00
(8,84%).
Target yang ditetapkan dari tahun ketahun selalu meningkat karena
jumlah wajib pajak juga selalu bertambah. Realisasi yang selalu dapat
melampaui target disebabkan karena target ditetapkan sesuai dengan
potensi wajib pajak yang ada agar dapat terealisasi dengan baik dan
bahkan melampaui target.
Prosentase selisih antar target dan realisasi tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Sehingga prosentase per tahun adalah sebagai berikut:
= 18,39%
= 13,13%
= 8,84%
b. Perkembangan Penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten Karanganyar Selama
Kurun Waktu 2008 s.d. 2010
Untuk mengetahui kenaikan atau penurunan Pajak Hotel di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxiii
antara realisasi penerimaan Pajak Hotel tahun tertentu dengan realisasi
penerimaan Pajak Hotel tahun sebelumnya.
Dari perkembangan tersebut kemudian ditentukan selisih dan untuk
menentukan persentase kenaikan atau penurunan ditentukan dengan
membagi kenaikan atau penurunan dengan tahun awalnya. Apabila
penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten Karanganyar selama kurun waktu
tersebut mengalami kenaikan, maka dapat dikatakan bahwa penerimaan
Pajak Hotel dalam kurun waktu tersebut meningkat sesuai dengan target
yang direncanakan. Begitu juga sebaliknya apabila penerimaan Pajak Hotel
di Kabupaten Karanganyar selama kurun waktu tersebut mengalami
penurunan, maka dapat dikatakan bahwa penerimaan Pajak Hotel dalam
kurun waktu tersebut mengalami penurunan atau tidak sesuai dengan target
yang direncanakan.
Untuk mengetahui perkembangan penerimaan pajak hotel selama 3
[image:50.595.147.514.248.489.2](tiga) tahun anggaran tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel II.3
Perkembangan Penerimaan Pajak Hotel
Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2008 s.d 2010
Tahun Anggaran
Penerimaan Pajak Hotel (Rp.)
Selisih
Nominal %
2008-2009 575.420.710 673.963.200 98.542.490 17,12
2009-2010 673.963.200 664.363.451 (9.599.749) (1,42)
Rata-rata 44.471.370,5 7,85
Sumber : DPPKAD Kabupaten Karanganyar
Tabel II.3 menunjukkan adanya kenaikan atau penurunan yang
bervariasi dari tahun ketahun dan kenaikan rata-rata dari tahun 2008
commit to user
xxxiv
dari tahun anggaran 2008 sampai dengan 2009 adalah sebesar Rp
98.542.490,00 (17,12%), sedangkan dari tahun 2009 sampai dengan 2010
mengalami penurunan sebesar Rp 9.599.749,00 (1,42%).
Prosentase kenaikan atau penurunan tersebut dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
Sehingga prosentase kenaikan atau penurunan per tahun adalah sebagai
berikut:
= 17,12 %
= (1,42 %)
Perkembangan penerimaan Pajak Hotel pada tahun 2009 sampai
dengan 2010 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena jumlah
hotel mengalami perubahan, perubahan kelas hotel dari hotel berkualitas
rendah menjadi hotel berkualitas tinggi sehingga tarif hotel naik dan
mempengaruhi jumlah subjek pajak.
c. Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pajak Daerah di Kabupaten Karanganyar
Selama Kurun Waktu 2008 s.d. 2010
Pajak hotel memberikan kontribusi yang kurang begitu besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxv
masih kurang dari 3% setiap tahunnya. Untuk mengetahui seberapa besar
kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah Kabupaten Karanganyar
[image:52.595.149.510.198.487.2]dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel II.4 Kontribusi Pajak Hotel
Terhadap Pajak Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2008 s.d. 2010
Tahun Anggaran Realisasi Pajak Hotel (Rp.) Realisasi Pajak Daerah (Rp.) Kontribusi
Nominal %
2008 575.420.710 19.355.480.000 575.420.710 2,97
2009 673.963.200 21.644.560.819 673.963.200 3,11
2010 664.363.451 23.588.206.084 664.363.451 2,81
Rata-rata 637.915.787 21.529.415.634 637.915.787 2,96
Sumber : DPPKAD Kabupaten Karanganyar
Tabel II.4 menunjukkan bahwa rata-rata kontribusi pajak hotel
terhadap pajak daerah hanya sebesar 2,96% atau tidak lebih dari 3%.
Tahun anggaran 2008 kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah sebesar
Rp 575.420.710,00 (2,97%). Kontribusi pajak hotel pada tahun 2009
sebesar Rp 673.963.200,00 (3,11%) terhadap pajak daerah. Sedangkan
pada tahun 2005 kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah sebesar Rp
664.363.451,00 (2,81%).
Kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah yang selalu naik turun
dipengaruhi oleh ketidakpastian omzet hotel tiap tahunnya. Jika pajak
daerahnya tinggi, maka kontribusinya juga tinggi dan sebaliknya.
Prosentase kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah dapat
commit to user
xxxvi
Sehingga prosentase setiap tahunnya menjadi:
= 2,97%
= 3,11%
= 2,81%
d. Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten
Karanganyar Selama Kurun Waktu 2008 s.d. 2010
Penerimaan Pajak Hotel berpengaruh terhadap total Pendapatan
Asli Daerah. Apabila perbandingan penerimaan Pajak Hotel dengan total
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karanganyar selama kurun waktu
tersebut mengalami kenaikan, maka dapat dikatakan bahwa kontribusi
Pajak Hotel terhadap total Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Karanganyar selama kurun waktu tersebut mengalami kenaikan. Begitu
juga sebaliknya apabila perbandingan penerimaan Pajak Hotel dengan
total Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karanganyar selama kurun
waktu tersebut mengalami penurunan, maka dapat dikatakan bahwa
kontribusi Pajak Hotel terhadap total Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Karanganyar mengalami penurunan.
Untuk mengetahui kontribusi Pajak Hotel terhadap Pendapatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxvii
dilakukan dengan cara sebagai berikut ini:
Sehingga prosentase setiap tahunnya menjadi:
= 0,89%
= 1,01%
= 0,82%
Perhitungan diatas kontribusi Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Karanganyar dapat disajikan dalam tabel berikut ini:
Table II.5 Kontribusi Pajak Hotel
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2008 s.d. 2010
Tahun Anggaran
Realisasi Pajak Hotel (Rp.)
Jumlah Pendapatan Asli Daerah (Rp.)
Kontribusi
Nominal %
2008 575.420.710 64.455.300.801 575.420.710 0,89
2009 673.963.200 66.971.682.994 673.963.200 1,01
2010 664.363.451 80.483.855.648 664.363.451 0,82
Rata-rata 637.915.787 70.636.946.481 637.915.787 0,9
Sumber : DPPKAD Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kontribusi Pajak
Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah pada tahun anggaran 2008
mencapai 0,89% dari total penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Tetapi
commit to user
xxxviii
sebesar 0,12% yaitu dari 0,89% menjadi 1,01%. Demikian pula pada
tahun anggaran 2010 kontribusi pajak hotel ternyata mengalami
penurunan sebesar 0,19% yaitu dari 1,01% menjadi 0,82%.
Data diatas menunjukkan bahwa prosentase kontribusi yang
diberikan Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah masih tergolong
rendah. Pajak Hotel merupakan salah satu penyumbang bagi pendapatan
daerah yang tergolong potensial, sehingga diperlukan langkah-langkah
strategis dari Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk mengoptimalkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxix
44
BAB III
TEMUAN
Pajak Hotel mempunyai peranan yang cukup penting untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta meningkatkan
jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Analisis data dan pembahasan yang
telah dilakukan oleh penulis memberikan gambaran hasil penelitian tentang
perkembangan tingkat penerimaan Pajak Hotel dan kontribusinya terhadap
Pendapatan Asli Daerah dari tahun ke tahun. Adapun kelebihan dan
kekurangan yang ditemukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
A. Kelebihan
a. Analisis data menunjukkan bahwa realisasi penerimaan pajak hotel di
Kabupaten Karanganyar pada tahun 2008, 2009 dan 2010 melampaui
target. Pada tahun 2008 melebihi target sebesar Rp 89.393.710,00
(18,39%), pada tahun 2009 melebihi target sebesar Rp 78.250.200,00
(13,13%), sedangkan pada tahun 2010 melebihi target sebesar Rp
53.980.451,00 (8,84%).
b. Jumlah hotel yang cukup banyak merupakan potensi yang baik dalam
meningkatkan penerimaan Pajak Daerah.
B. Kelemahan
a. Penetapan target pajak hotel tidak didasarkan potensi melainkan
commit to user
xl
Menyebabkan efektifitas penerimaan belum menjamin bahwa realisasi
penerimaan sesuai dengan potensi yang ada. Sehingga banyaknya potensi
yang tidak dimanfaatkan secara optimal.
b. Kontribusi penerimaan pajak hotel terhadap pajak daerah di Kabupaten
Karanganyar selama kurun waktu 2008 s.d 2010 masih tergolong rendah,
karena pajak hotel merupakan penyumbang bagi pendapatan daerah yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xli
47
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah melakukan analisis data dan pembahasan yang telah
disampaikan pada bab-bab sebelumnya yang berhubungan dengan analisis
penerimaan pajak hotel serta kontribusinya terhadap penerimaan Kabupaten
Karanganyar selama kurun waktu 2008 s.d. 2010, maka penulis memperoleh
hasil penelitian yang kemudian dapat disimpulkan seperti berikut ini :
a. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar selama kurun waktu 2008 s.d. 2010 telah mampu
merealisasi penerimaan Pajak Hotel yang cukup efektif, hal ini terbukti
bahwa realisasi pajak hotel mampu melebihi target yang telah ditetapkan.
1. Pada tahun 2008 yaitu sebesar 18,39%, target yang ditetapkan sebesar
Rp 486.027.000,00 dan realisasi mencapai Rp 575.420.710,00.
2. Pada tahun 2009 yaitu sebesar 13,13%, target yang ditetapkan sebesar
Rp 595.713.000,00 dan realisasi mencapai Rp 673.963.200.
3. Pada tahun 2010 yaitu sebesar 8,84%, target yang ditetapkan sebesar
Rp 610.383.000,00 dan realisasi mencapai Rp 664.363.451,00.
Realisasi yang selalu melebihi target akan meningkatkan target pada
tahun berikutnya.
b. Tingkat perkembangan penerimaan pajak hotel dapat dikatakan baik
commit to user
xlii
dikarenakan realisasi penerimaan pajak hotel tahun 2010 lebih kecil dari
realisasi penerimaan pajak hotel tahun 2009.
c. Kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah Kabupaten Karanganyar
selama tahun 2008 s.d. 2010 masih relatif kecil apabila dibandingkan
dengan jenis pajak lainnya. Kontribusi pajak hotel terhadap pajak daerah
tidak lebih dari 3% setiap tahunnya.
d. Kontribusi rata-rata pajak hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Karanganyar selama tahun 2008 s.d. 2010 masih tergolong
kecil yaitu hanya sekitar 0,9% per tahun.
B. Rekomendasi
Atas dasar hasil penelitian pada Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar tentang analisis
penerimaan pajak hotel serta kontribusinya terhadap penerimaan Kabupaten
Karanganyar selama kurun waktu 2008 s.d. 2010, penulis dapat mengajukan
rekomendasi seperti berikut ini:
a. Pemerintah perlu meningkatkan evaluasi dan penghitungan potensi agar
setiap potensi yang ada dapat digali sehingga target yang ditetapkan bisa
seimbang dengan potensi yang ada, sehingga setiap usaha untuk
meningkatkan pajak hotel dapat terealisasi dengan baik.
b. Untuk meningkatkan penerimaan pajak hotel, diperlukan
langkah-langkah strategis dari pemerintah Kabupaten Karanganyar, misalnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xliii
membiayai pembangunan daerah, sehingga diharapkan dapat menjadikan
masyarakat khususnya pemilik hotel di Kabupaten Karanganyar menjadi