ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan return saham sebelum dan sesudah aktivitas stock split pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. Penelitian ini dilakukan pada 50 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan analisis uji beda dua rata-rata dengan periode pengamatan selama 11 hari yaitu t-5 (5 hari sebelum aktivitas stock split ),
t0 (event date) sampai t+5 (5 hari sesudah aktivitas stock split. Jenis penilitian ini
menggunakan event study dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data historis. Hasil Penelitian membuktikan bahwa tidak terdapat adanya perbedaan return saham yang diperoleh sebelum dan sesudah aktivitas stock
split pada 50 perusahaan yang terdaftar pada BEI selama periode 2011-2015.
ABSTRACT
This research aims to analyze the difference of stock return prior to and after stock split activity on firms listed in the IDX over the period of 2011-2015. This research studied 50 firms listed in the Indonesian Stock Exchange (IDX). This research used statistical difference between two means analysis with observation period of 11 days, that is t-5 (5 days prior to stock split activity ), t0 (event date) until t+5(5 days
after stock split activity). The typical of this research is event study and Sampling method used in this research is historical data. The result showed that there is no difference in stock return earned prior to and after stock split activity on 50 firms listed in the IDX over the period of 2011-2015.
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iv
PERNYATAAN PUBLIKASI PENELITIAN v
KATA PENGANTAR vi
1.1 Latar Belakang Penelitian 1
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penelitian 5
1.4 Manfaat Penelitian 5
BAB II LANDASAN TEORI 6
2.1.6. Volume Perdagangan Saham 11
2.1.7.1. Teori-Teori Mengenai Stock Split 14 2.1.7.2. Jenis-jenis Stock Split 15 2.1.7.3. Alasan Perusahaan Melakukan SS 15
2.1.7.4. Manfaat Stock Split 16
2.1.8. Return Saham 18
2.1.9. Abnormal Return Saham 22
2.1.10. Pengaruh Stock Split terhadap Return Saham 24
2.1.11. Penelitian Terdahulu 25
2.2 Kerangka Pemikiran 29
2.3 Pengembangan Hipotesis 30
BAB III METODE PENELITIAN 31
3.1 Jenis Penelitian 31
3.2 Populasi dan sampel Penelitian 32
3.3 Definisi Operasional Variabel 36
3.4 Teknik Pengumpulan Data 38
3.5 Teknik Analisi Data 38
3.5.1. Uji Normalitas 39
3.5.2. Uji Hipotesis 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41
4.1 Hasil Penelitian 41
4.1.1. Deskripsi Data 41
4.1.2. Hasil Penelitian 42
4.1.2.1. Uji Normalitas 42
4.1.3. Uji Hipotesis 43
4.1.3.1. Wilcoxon Signed Ranks Test 43
4.2 Pembahasan 44
BAB V PENUTUP 49
5.1 Kesimpulan 49
5.2 Keterbatasan Penelitian 49
5.3 Saran 50
DAFTAR PUSTAKA 51
LAMPIRAN 54
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran 29
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 25
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang melakukan Stock Split 34
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel 37
Tabel 4.1 Data Sampel Perusahaan yang melakukan SS 42
Tabel 4.2 Uji Normalitas 42
Tabel 4.3 Hasil Uji Hipotesis 43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan yang Melakukan SS 55
Lampiran 2 Rata-rata Return Saham 58
Lampiran 3 Hasil Output SPSS UJI NORMALITAS 61
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pasar Modal di Indonesia mulai aktif sejak 1977, pada awalnya di Indonesia terdapat dua bursa saham yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Kemudian pada akhir 2007 demi efisiensi pemerintah menggabungkan kedua bursa ini menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI), yang terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia, dan keadaanpun semakin menunjukkan bahwa bursa efek semakin banyak diminati investor. Semakin banyaknya tanggapan publik dan selalu bertambahnya perusahaan yang Go Public adalah wujud dari kemajuan Bursa Efek. Dibandingkan dengan situasi bursa efek pada sekitar 10 tahun yang lalu, keadaan saat ini memang telah jauh berbeda (Riyadi dan Andrefa, 2013).
Pertambahan jumlah perusahaan go public di Indonesia akan menciptakan pertambahan opsi investasi bagi para investor khususnya di sektor pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk menghimpun dana dari investor. Faktor yang menjadi dampak dari aktivitas perdagangan di pasar modal diantaranya adalah informasi yang masuk ke dalam pasar modal tersebut. Informasi tersebut mempunyai peranan yang penting dalam setiap kegiatan transaksi perdagangan di pasar modal (Astuti, 2015).
Seiring berkembangnya aktivitas transaksi jual-beli saham di Bursa Efek Indonesia, mengakibatkan aktivitas perusahaan pun ikut berkembang, terutama dalam hal aktivitas saham, salah satunya Stock Split. Stock Split adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Harga per lembar saham baru setelah
stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya. Sebenarnya stock split tidak
faktor yang mendorong perusahaan melakukan stock split atau pemecahan saham adalah adanya harga saham yang dinilai terlalu tinggi, sehingga menyebabkan kemampuan investor untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan menjadi berkurang. Dengan Stock Split jumlah lembar saham yang beredar akan bertambah, harga saham secara teoritis akan turun secara proposional, tetapi nilai kapitalisasi saham atau besarnya modal tidak mengalami perubahan. Stock Split biasanya dilakukan jika dinilai harga sudah terlalu tinggi sehingga terjadi kemahalan saham yang dapat mempengaruhi daya beli investor saham perusahaan (Waelan, 2009:131).
Adanya pemecahan saham atau stock split ini diharapkan likuiditas saham dapat meningkat, karena investor dapat membeli saham dengan harga yang relatif lebih rendah, dengan harga yang relatif rendah akan meningkatkan volume perdagangan. Likuiditas menunjukkan seberapa cepat asset tersebut dikonversikan menjadi uang kas. Semakin cepat asset tersebut berubah menjadi uang kas maka likuiditasnya semakin tinggi (Bachtiar, 2013:7).
Menurut Baker dan Powell (1993) dalam Sears dan Trennepohl (1993), distribusi saham dalam bentuk stock split semata-mata hanya memiliki perubahan
yang bersifat “kosmetik” karena stock split tidak berpengaruh pada arus kas
perusahaan dan proporsi kepemilikan investor. Pendapat ini bertentangan dengan Baker dan Gallangher (1993) dalam Sears dan Trennepohl (1993) yang menyatakan bahwa stock split mengembalikan harga per lembar saham pada tingkat perdagangan yang optimal dan meningkatkan likuiditas.
memikat calon investor karena harga yang ditawarkan semakin rendah sehingga akan semakin banyak (calon) investor yang dapat bertransaksi dan membawa dampak pada likuiditas perdagangan saham (Purnamasari, 2013:258-276).
Return saham merupakan kelebihan harga jual saham diatas harga belinya.
Semakin tinggi harga jual saham di atas harga belinya, maka semakin tinggi pula
return yang diperoleh investor. Apabila seorang investor menginginkan return yang
tinggi maka ia harus bersedia menanggung risiko lebih tinggi, demikian pula sebaliknya bila menginginkan return rendah maka risiko yang akan ditanggung juga rendah. Investasi yang dilakukan para investor diasumsikan selalu didasarkan pada pertimbangan yang rasional sehingga berbagai jenis informasi diperlukan untuk pengambilan keputusan investasi. Secara garis besar informasi yang diperlukan investor terdiri dari informasi yang bersifat fundamental dan informasi teknikal. Melalui dua pendekatan informasi tersebut diharapkan investor yang melakukan investasi mendapatkan keuntungan yang signifikan ataupun dapat menghindari kerugian yang harus ditanggung (Sakti, 2013).
Return tidak normal merupakan alat analisis yang dipakai dalam studi
peristiwa yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman peristiwa. Return tak normal merupakan kelebihan dari return sesungguhnya terjadi pada return normal. Sedangkan return normal merupakan return yang diharapkan oleh investor (Jogiyanto, 2010).
menyatakan bahwa Stock split berpengaruh signifikan terhadap return saham dan
trading volume activity sebelum aktivitas stock split berbeda dengan trading volume
activity sesudah aktivitas stock split.
Kesimpulan yang berbeda diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Bachtiar (2013:14) yang menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis menggunakan uji beda Wilcoxon Signed Rank Test rata-rata likuiditas sebelum dan sesudah stock split diperoleh Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata likuiditas sebelum dan sesudah stock split. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis menggunakan uji beda Wilcoxon
Signed Rank Test rata-rata return saham sebelum dan sesudah stock split diperoleh
Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return saham sebelum dan sesudah stock split.
Inkonsistensi dari beberapa hasil penelitian tentang adanya perbedaan dari setiap variabel yang signifikan antara sebelum dan sesudah adanya aktivitas stock
split menunjukkan bahwa masih terdapat research gap dan fenomena gap akibat
pemecahan saham. Perbedaan hasil penelitian tentang perubahan return saham, aktivitas volume perdagangan dan abnormal return saham akibat pemecahan yang ada merupakan suatu permasalahan yang dapat diangkat dan dianalisis untuk mengetahui kebenaran trading range theory dan signaling theory terhadap peristiwa pemecahan saham
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang memiliki hasil cenderung tidak konsisten serta berdasarkan uraian yang telah dilampirkan di atas, mendasari peneliti untuk melakukan penelitian mengenai topik ini dengan judul ”DAMPAK STOCK SPLIT TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
1.2 Rumusan Masalah
Dari permasalahan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah stock
split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2011-2015?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dibuat oleh penulis dengan tujuan:
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para investor sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi.
2. Bagi Peneliti
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai perbedaan return saham sebelum dan sesudah aktifitas stock split periode 2011-2015 pada perusahaan yang terdaftar di BEI , dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan pada return saham sebelum dan sesudah aktifitas stock split yang dilakukan selama periode 2011-2015 dengan nilai probabilitas lebih dari α = 0,05.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah:
1. Jangka waktu pengambilan data yang relatif singkat yaitu hanya lima hari sebelum dan lima hari sesudah tanggal pelaksanaan stock split pada tiap perusahaan. Akibatnya informasi yang di berikan belum sepenuhnya dapat diserap oleh pasar
5.3 Saran
Adanya keterbatasan penulis dalam berbagai hal dalam penelitian ini maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
DAMPAK STOCK SPLIT TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI) PERIODE 2011-2015
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Sidang
Sarjana Strata 1 (S-1)
Oleh
Rizaldhi Trimurti Kartawidjaja
1352054
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
THE IMPACT OF STOCK SPLIT TO STOCK RETURN ON
FIRMS LISTED IN THE IDX OVER THE PERIOD OF
2011-2015
A THESIS
In Partial Fulfillment of The Requirements for The Degree of
Bachelor of Sience in Management
By
Rizaldhi Trimurti Kartawidjaja
1352054
MANAGEMENT DEPARTEMENT
FACULTY OF ECONOMICS
MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan. Segala kritik dan saran yang membangu akan penulis terima dengan hati yang terbuka sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
Tuhan Yesus Kristus
Kedua orang tua saya yang telah memberikan doa dan dukungan baik secara moril maupun materi.
Yth. Ibu Herlina, S.E., M.T., CFP® selaku dosen pembimbing peneliti yang selalu meluangkan waktu dan membimbing peneliti pada proses penelitian dan penyusunan penelitian ini.
Yth Bapak Dr.Drs.Mathius Tandiontong,S.M.M.,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
Yth selaku Ibu Nonie Magdalena, S.E., M.Si Ketua Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha
Yth. Bapak Ana Mariana S.E., selaku DosenWali yang selalu memberi dukungan dan doa kepada peneliti.
Seluruh teman-teman dari Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen yang telah membantu dan mensupport penulis baik selama perkuliahan maupun penulisan penelitian ini.
Semua teman-teman maupun pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata, semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada semua pihak atas kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya. Tuhan memberkati.
Bandung, November 2016
DAFTAR PUSTAKA
Ang, R.”Buku Pintar Pasar Modal Indonesia”.Jakarta: Mediasoft.1997.
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. 2006. Pengantar Pasar Modal. Cetakan Kelima. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi. Edisi Revisi. Astuti, An Ras Try (2012). Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Harga Saham
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Makassar. Baker, H. and G. Powell (1993), Further Evidence on Managerial Motives for Stock
Splits. Quarterly Journal of Business and Economics 32, pp. 20-31.
Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Bachtiar, Zainul. 2013. Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Dan Return Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia, naskah publikasi.
Baker, H. and G. Powell (1993), Further Evidence on Managerial Motives for Stock Splits.Quarterly Journal of Business and Economics 32, pp.20-31.
Copeland, Thomas E (1979). Liquidity Changes Following Stock Splits.Journal of Finance, March, pp.115-141.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M.Fakhruddin. 2006. Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: PT. Salemba Empat.
Fabozzi, Frank J. and Peterson, Pamela P. 2003. Financial Management and Analysis. New Jersey: Scond Adition, John Wiley & Sons, Inc. Hoboken. Gitman, Lawrence J. 2003. Principles of Managerial Finance. 10th ed. International
Editions Financial Series. Boston: Addison-Wesley.
Hartono, Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.
Hendrawijaya, Michael, Dj (2009). Analisis Perbandingan Harga Saham, Volume Perdagangan Saham, dan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Studi pada perusahaan go public yang melakukan pemecahan saham antara tahun 2005-2008 di BEI). Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Indra Wijaya K. An Event Study Of The Impact Of SFAS 95 On The U.S. Banks
and Investment Companies’ Stock Returns. JEBI, Vol. 16 No. 3 tahun
2001. Jakarta: Rineka Cipta.
Lestari,S., E. Arif Sudaryono (2008). Pengaruh Stock Split: Analisis Likuiditas Saham Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Dengan Memperhatikan Pertumbuhan dan Ukuran Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 10, No.3.Hlm.139-148.
Purnamasari, A.A. Sagung Intan. 2013. Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Perdagangan Saham di BEI 2007 –2012, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.2 (2013): 258-276.
Raspati, Radita R. (2013), Dampak Pengumuman Right Issue dan Stock Split terhadap Likuiditas Saham, Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan, Bandung.
Ross, Westerfield, Jaffe. 2002. Corporate Finance. New York: McGraw-Hill Irwin.
Rusdin. 2005. Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
Rumanti, Fretty Asih dan Moerdiyanto. 2012. Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Return Dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010, jurnal skripsi.
Sakti, Oktaviana P.,I.Rini DP (2013), Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Bertumbuh dan Tidak Bertumbuh. Diponegoro Journal of Management2, No.3. Hlm 1-13.
Saham di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 2, No. 2. Sulistyo, Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra dan
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Sugiyono (2011), Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV ALFABETA.
Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama.Yogyakarta: BPFE.
Waelan, 2009. “ Pengaruh Stock Split terhadap Future probabilty dan Likuiditas
Saham,”. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, Vol5, No2, Juli 2009.