• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI WHOLE BRAIN TEACHING (WBT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WUJUD ZAT DAN MASSA JENIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI WHOLE BRAIN TEACHING (WBT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WUJUD ZAT DAN MASSA JENIS."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN STRATEGI WHOLE BRAIN TEACHING (WBT) DENGAN

METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

WUJUD ZAT DAN MASSA JENIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Fisika

Oleh :

PUSPORINI

0900727

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Wujud Zat

dan Massa Jenis

Oleh

Pusporini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Pusporini 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN STRATEGI WHOLE BRAIN TEACHING (WBT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WUJUD ZAT DAN MASSA JENIS

Oleh :

PUSPORINI

NIM. 0900727

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Dr. Didi Teguh Chandra, M.Si

NIP : 195910131984031001

Pembimbing II

Achmad Samsudin, S.Pd, M.Pd

NIP : 198310072008121004

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Fisika

(4)

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

(5)

i

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa

dalam Pembelajaran Wujud Zat dan Massa Jenis

Pusporini, NIM. 0900727; Pembimbing I : Dr. Didi Teguh Chandra, M.Si.; Pembimbing II : Achmad Samsudin, M.Pd.; Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA

UPI Bandung; Tahun 2013

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa SMP terhadap pembelajaran Fisika. Penelitian dilakukan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa setelah diterapkan strategi Whole Brain Teaching dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian pre-experimental design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri di Lembang tahun ajaran 2013-2014 dengan sampel siswa kelas VII E. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposed sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan kognitif pilihan ganda 22 soal mengenai konsep wujud zat dan massa jenis, angket motivasi belajar sebanyak 24 pernyataan yang diadaptasi dari model ARCS, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat peningkatan baik terhadap motivasi maupun prestasi belajar siswa, dengan peningkatan motivasi sebesar 6,10% dan peningkatan prestasi belajar sebesar 25,50%. Dari hasil uji ANOVA dengan taraf signifikansi 5% terhadap skor motivasi dan prestasi belajar diperoleh nilai signifikansi 0.000 (p<0,05), artinya dengan penerapan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa secara signifikan.

(6)

ii

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research is motivated was conducted due to lack of motivation and learning achievement of junior high school students to study physics. The puspose of this research to determine the increase in motivation and student achievement after Whole Brain Teaching strategies and the demonstration method applied in teaching. The research method is descriptive quantitative and the research design is pre - experimental design. The population was Junior High School seventh grade students in 2013-2014 and the research sample was class VII E. The sampling technique was purposed sampling . The research instrument was a multiple-choice test of cognitive ability with 22 questions about the states of matter and the concept of density , motivation questionnaire were 24 statements adapted from ARCS models, study feasibility and observation sheet . Based on the research that has been done, there is an increase in both of motivation and student achievement, with an increase 6.10% in motivation and an increase 25.50% in learning achievement. The results of the ANOVA test to motivation and achievement scores with a significance level of 5%, obtained significance value of 0.000 ( p < 0.05 ), that means the implementation of the strategy Whole Brain Teaching ( WBT ) with demonstration method in teaching can enhance students' motivation and achievement significantly.

(7)

v

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Variabel Penelitian... 7

G. Definisi Operasional ... 7

H. Hipotesis Penelitian... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi ... 10

1. Whole Brain Teaching (WBT) ... 10

2. Metode Demonstrasi ... 14

3. Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi ... 15

B. Motivasi Belajar ... 16

1. Pengertian Motivasi Belajar ... 16

2. Jenis-jenis Motivasi ... 18

3. Motivasi Belajar Model ARCS ... 19

4. Guru dan Motivasi dalam Pembelajaran ... 21

C. Prestasi Belajar ... 22

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 22

(8)

vi

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Keterkaitan Strategi Whole Brain Teaching (WBT)

dengan Metode Demonstrasi terhadap Motivasi dan

Prestasi Belajar ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

A. Metode dan Desain Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

C. Instrumen Penelitian ... 29

D. Prosedur Penelitian ... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

F. Teknik Analisis Instrumen ... 36

G. Teknik Pengolahan Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A.Hasil Penelitian ... 48

1. Motivasi Belajar Siswa ... 49

2. Prestasi Belajar Siswa... 54

3. Keterlaksanaan Pembelajaran Strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan Metode Demonstrasi ... 58

B. Pembahasan ... 59

1. Motivasi Belajar Siswa ... 59

2. Prestasi Belajar Siswa... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(9)

vii

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahapan Perkembangan Kognitif Anak menurut Piaget... 23

Tabel 2.2 Keterkaitan antara Strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan Metode Demonstrasi Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa ... 24

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian ... 31

Tabel 3.2 Interprestasi Validitas Butir Soal ... 37

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal ... 37

Tabel 3.4 Interprestasi Reliabilitas ... 39

Tabel 3.5 Reliabilitas Soal Tes Prestasi Belajar... 39

Tabel 3.6 Interprestasi Tingkat Kesukaran ... 41

Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal ... 41

Tabel 3.8 Interprestasi Daya Pembeda ... 43

Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal ... 43

Tabel 3.10 Rekap Analisis Kualitas Butir Soal ... 44

Tabel 3.11 Aturan Penskoran Data Angket Dengan Skala Likert ... 46

Tabel 3.12 Kategori Keterlaksanaan Model Pembelajaran ... 47

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Skor Motivasi Siswa ... 50

Tabel 4.2 Persentase Motivasi Awal dan Akhir Aspek Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction ... 51

Tabel 4.3 Uji One Way Repeated Measures ANOVA Pada Skor Motivasi ... 53

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Skor Prestasi Belajar Pretest dan Posttest .... 55

Tabel 4.5 Persentase Peningkatan Prestasi Belajar ... 56

Tabel 4.6 Uji One Way Repeated Measures ANOVA Pada Skor Pretest dan Posttest ... 57

(10)

viii

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Persentase Pencapaian Motivasi Belajar Siswa

Hasil Studi Pendahuluan ... 3 Gambar 2.1 Penggunaan Otak dalam Whole Brain Teaching (WBT) ... 10 Gambar 2.2 Guru dan Motivasi Belajar Siswa... 22 Gambar 3.1 Desain Penelitian Pre-Experimental One Group Pretest-

Posttest ... 28 Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian ... 34 Gambar 4.1 Persentase Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Attention,

(11)

ix

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN ... 73

A.1 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar ... 74

A.2 Format Angket Motivasi Belajar Awal ... 75

A.3 Format Angket Motivasi Belajar Akhir ... 77

A.4 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Kognitif ... 79

A.5 Soal Pretest dan Posttest ... 96

A.6 Format Observasi Keterlaksanaan Metode ... 103

LAMPIRAN B ANALISIS HASIL UJI COBA SOAL TES ... 107

B.1 Data Skor Hasil Uji Coba Tes ... 108

B.2 Validitas Butir Soal ... 111

B.3 Reliabilitas Soal Tes ... 113

B.4 Daya Pembeda Tiap Butir Soal ... 117

B.5 Indeks Kesukaran Tiap Butir Soal ... 121

B.6 Rekap Analisis Kualitas Soal Tes ... 122

LAMPIRAN C PERANGKAT PEMBELAJARAN ... 124

C.1 Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 125

C.2 Contoh LKS ... 129

LAMPIRAN D DATA DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 132

D.1 Data Skor Motivasi Belajar Siswa ... 133

D.2 Data Skor Motivasi Belajar Awal ... 134

D.3 Data Skor Motivasi Belajar Akhir ... 136

D.4 Perhitungan Uji Statistik Data Motivasi Belajar ... 138

D.5 Data Skor Tes Kemampuan Kognitif ... 140

D.6 Data Nilai Pretest ... 141

D.7 Data Nilai Posttest ... 143

D.8 Perhitungan Uji Statistik Data Pretest dan Posttest .... 145

D.9 Data Keterlaksanaan Metode ... 147

LAMPIRAN E DOKUMENTASI PENELITIAN ... 148

E.1 Surat Tugas Membimbing ... 149

E.2 Surat Izin Penelitian ... 150

E.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 151

(12)

x

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

(13)

1

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Inti dari proses pendidikan adalah terjadinya belajar dan pembelajaran. Dengan demikian, untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan proses

belajar dan pembelajaran. Sebagai hasilnya, berbagai macam pendekatan dan model pembelajaran telah diadopsi kedalam sistem pendidikan nasional Indonesia.

Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, pemerintah menuntut guru untuk mengamalkan peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang standar proses pasal 19, yaitu: (1) Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Pada peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 pasal 19 poin (1) disebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan semestinya dapat diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik. Pembelajaran yang interaktif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjalin kerjasama yang bermakna dengan teman atau gurunya; Pembelajaran yang inspiratif adalah pembelajaran yang mendorong dan memicu peserta didik untuk mencaritemukan hal-hal baru yang inovatif; Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar dalam suasana tanpa tekanan, terlibat secafa fisik dan psikis; Pembelajaran yang menantang adalah

(14)

2

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semangat pada peserta didik untuk mencapai prestasi, teknik, berani mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri dan berkompetisi (Permendiknas, 2009). Namun pada kenyataannya, kebanyakan proses pembelajaran tidak sesuai dengan keinginan pemerintah pada peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 pasal 19 poin(1).

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) negeri di kota Bandung, diperoleh beberapa fakta yaitu:

 Melalui penyebaran angket kepada 36 orang siswa, diperoleh informasi sebagai berikut:

1. Kebanyakan siswa menganggap bahwa mata pelajaran fisika kurang menarik (Attention siswa kurang = 13,90%).

2. Dalam pembelajaran fisika banyak mengedepankan rumus matematis sehingga siswa tidak dapat menghubungkan materi dengan fenomena yang ada dalam kehidupan sehari-hari (Relevance kurang = 52,77%). 3. Sebagian siswa merasa pelajaran fisika itu sulit, namun rasa percaya diri

siswa untuk dapat sukses dalam mengikuti pembelajaran fisika sudah cukup baik (Confidence siswa sudah cukup baik = 77,78%).

4. Banyak siswa yang merasa kurang puas dengan nilai yang diperoleh dalam pembelajaran fisika (Satisfaction siswa kurang = 41,67%).

Meskipun Confidence siswa sudah cukup baik, namun aspek Attention, Relevance, dan Satisfaction siswa masih kurang. Jika dilihat dari persentase

(15)

3

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.1

Diagram Persentase Pencapaian Motivasi Belajar Siswa Hasil Studi Pendahuluan

 Dari hasil ulangan harian siswa kelas 7 diperoleh nilai rata-rata untuk mata pelajaran fisika masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni sebesar 59,6, sedangkan KKM yang di tetapkan sekolah berdasarkan MGMP untuk mata pelajaran IPA adalah 75,00, dan kebanyakan siswa dari kelas tersebut belum mencapai ketuntasan belajar untuk mata pelajaran fisika.

Dalam pembelajaran, motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong siswa untuk belajar atau menguasai materi pembelajaran yang sedang diikutinya. Tanpa motivasi, siswa tidak akan tertarik dan serius dalam mengikuti pembelajaran (Gintings, 2007:86). Berdasarkan hasil studi pendahuluan diketahui

bahwa motivasi siswa terhadap pembelajaran fisika masih kurang.

Winkel (Hidayat, 2010) mengemukakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”. Diketahui pula prestasi belajar siswa terhadap pembelajaran fisika berdasarkan studi pendahuluan yaitu masih rendah. Sehingga dapat diketahui bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Gintings (2007) yang mengemukakan bahwa “terdapat hubungan atau korelasi yang kuat antara

(16)

4

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

motivasi belajar dengan prestasi belajar”. Dengan demikian, langkah awal yang harus dilakukan para pendidik adalah membangun motivasi belajar siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan cara penggunaan strategi dan metode-metode pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik.

Biffle (2007) mengembangkan sebuah strategi pembelajaran berbasis otak yang merupakan pembelajaran yang melibatkan penglihatan (seeing), pendengaran (hearing), aktivitas (doing), berbicara (speaking), dan perasaan (feeling) siswa. Pembelajaran ini disebut dengan Whole Brain Teaching (WBT). Dalam pembelajaran Whole Brain Teaching (WBT) siswa dituntut untuk interaktif dan disiplin, serta guru dituntut untuk menyajikan suatu pembelajaran yang menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik. Dalam pembelajaran Whole Brain Teaching (WBT) guru diharuskan untuk menyampaikan suatu

fenomena secara konstektual, dengan demikian dipilihlah metoda demonstrasi. Metoda demonstrasi adalah metoda mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran, dengan demikian siswa dapat menyaksikan sendiri fenomena-fenomena yang didemonstrasikan oleh guru.

Melihat permasalahan tersebut, peneliti telah melakukan penelitian terkait motivasi dan prestasi belajar siswa dalam mempelajari fisika melalui pelaksanaan penelitian yang berjudul “Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Wujud Zat dan Massa Jenis”.

B. Rumusan Masalah

(17)

5

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumusan masalah di atas dapat diuraikan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Seberapa signifikankah peningkatan motivasi belajar siswa setelah diterapkan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran di kelas?

2. Bagaimanakah peningkatan motivasi belajar siswa pada setiap aspek (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) setelah diterapkan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran?

3. Seberapa signifikankah peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran di kelas?

4. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa pada setiap aspek (C1, C2, dan C3) setelah diterapkan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran?

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka dilakukan pembatasan sebagai berikut:

1. Motivasi belajar siswa dilihat melalui angket yang diisi oleh siswa. Adapun peningkatan motivasi yang dilihat mengacu pada teori motivasi John Keller (ARCS) yaitu aspek Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan skor hasil

motivasi akhir terhadap skor hasil motivasi awal yang signifikan berdasarkan uji ANOVA.

(18)

6

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

posttest terhadap skor hasil pretest yang signifikan berdasarkan uji

ANOVA.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ada dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum dari diadakannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa signifikan peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa setelah diterapkan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran.

Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Mengetahui seberapa signifikan peningkatan motivasi belajar siswa setelah diterapkan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran di kelas.

2. Mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam setiap aspek motivasi (Attention, Relevance, Confidence,dan Satisfaction) setelah diterapkan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam

pembelajaran.

3. Mengetahui seberapa signifikan peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran di kelas.

4. Mengetahui peningkatan prestasi belajar fisika siswa pada setiap aspek kognitif (C1, C2, dan C3) setelah diterapkan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi.

E. Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini, penulis harap dapat memiliki beberapa

(19)

7

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, serta diharapkan dengan diadakannya penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi penelitian selanjutnya.

F. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi Whole Brain Teaching

(WBT) dengan metode demonstrasi.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa.

G. Definisi Operasional

1. Whole Brain Teaching (WBT) is a set of strategies that combines the best attributes of Direct Instruction and Cooperative Learning to create an

engaging classroom environment for students and an enjoyable workday for

teachers (Biffle, 2010).

Secara garis besar terdapat 5 tahap pembelajaran dalam Whole Brain Teaching, yaitu Question, Answer, Expand, Test, dan Critical Thinking.

Masing-masing tahapan pembelajaran dapat dilakukan berulang sesuai dengan kebutuhan mengajar guru untuk menyampaikan materi pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran, terlebih dahulu siswa dikenalkan dengan 5 buah peraturan kelas atau Class Rules, yaitu: Rule 1 : Follow directions quickly; Rule 2 : Raise your hand for permission to speak; Rule 3 : Raise your

hand for permission to leave your seat; Rule 4 : Make smart choices; Rule 5:

Keep your dear teacher happy.

2. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara

(20)

8

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demonstrasi tidak berarti sekedar memperlihatkan tetapi diartikan sebagai membimbing dengan cara memperlihatkan langkah-langkah atau menguraikan rincian dari suatu proses.

3. Strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi didefinisikan sebagai penggabungan sebuah metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi kedalam sebuah strategi pembelajaran yaitu Whole Brain

Teaching (WBT). Disebut dengan penggabungan metode demonstrasi

kedalam strategi Whole Brain Teaching (WBT) karena dalam tahapan pembelajaran Whole Brain Teaching (WBT) terdapat pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Penggunaan metode demonstrasi terdapat pada tahap Question, Expand, dan Critical Thinking.

Keterlaksanaan pembelajaran yang diimplementasikan diukur menggunakan format lembar observasi keterlaksanaan strategi Whole brain teaching (WBT) dengan metode demonstrasi.

4. Motivasi dapat didefinisikan sebagai tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki energi atau kekuatan untuk melakukan sesuatu menuju ke arah perubahan yang lebih baik dengan penuh semangat. Adapun peningkatan motivasi belajar akan diukur dengan menggunakan angket motivasi belajar siswa model ARCS yang dikembangkan oleh Keller dan meliputi indikator-indikator motivasi Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif dengan total 24 pernyataan.

Siswa dikatakan mengalami peningkatan motivasi jika siswa mengalami peningkatan yang signifikan pada skor motivasi akhir dibandingkan dengan skor motivasi awal sebelum diberikan treatment. Untuk mengetahui

kesignifikanan peningkatan motivasi belajar siswa maka dilakukan uji signifikansi terhadap skor motivasi awal dan skor motivasi akhir.

(21)

9

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan soal prestasi belajar berupa 22 soal pilihan ganda pada materi wujud zat dan massa jenis.

Siswa dikatakan mengalami peningkatan prestasi belajar jika siswa mengalami peningkatan yang signifikan pada skor posttest dibandingkan dengan skor pretest sebelum diberikan treatment. Untuk mengetahui kesignifikanan peningkatan prestasi belajar siswa maka dilakukan uji

signifikansi terhadap skor pretest dan posttest.

H. Hipotesis Penelitian

H0 : Penerapan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran tidak dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa secara signifikan.

(22)

27

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang diteliti.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran, yaitu metode kuantitatif dan deskriptif, dimana data yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa data kualitatif (angket motivasi dan observasi keterlaksanaan pembelajaran) dan kuantitatif (tes prestasi belajar). Metode

penelitian deskriptif menurut Ali (1982) adalah “metode penelitian yang

digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang

sedang dihadapi pada situasi sekarang”. Sedangkan metode penelitian menurut Sugiyono (2006) adalah “penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena-fenomena serta hubungan-hubungannya”. Tujuan dari metode kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model matematis, teori, atau hipotesis yang berkaitan dengan berbagai kejadian.

Desain penelitian yang digunakan adalah Pre-experimental design, yaitu penelitian yang mengikuti langkah-langkah dasar eksperimental, tetapi gagal memasukan kelompok kontrol. Dengan kata lain, tidak ada perbandingan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol atau penelitian dilakukan terhadap satu kelompok saja. Di dalam desain ini, observasi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum treatment dan setelah treatment. Observasi yang dilakukan sebelum treatment (O1) disebut pretest, dan observasi yang dilakukan setelah treatment disebut dengan posttest (O2). Perbedaan antara O1 dan O2 yakni O1-O2

(23)

28

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun bentuk dari Pre-Experimental Design ditunjukkan seperti pada Gambar 3.1 dibawah ini.

Pretest Treatment Postest

O1 X O2

Keterangan : O1 : Tes awal (pretest) sebelum diberikan treatment.

O2 : Tes akhir (posttest) setelah diberikan treatment.

X : Perlakuan (Treatment), yaitu penerapan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi.

Gambar 3.1

Desain Penelitian Pre-Experimental One Group Pretest-Posttest.

O1 merupakan kegiatan tes awal (pretest) yang diberikan kepada sampel penelitian yaitu siswa kelas VII E di salah satu SMP Negeri di Lembang. Kegiatan ini dilakukan pada pertemuan pertama dengan membagikan soal tes prestasi belajar yang berupa pilihan ganda sebanyak 22 soal tentang materi wujud zat dan massa jenis. Selain itu pada pertemuan ini disebarkan angket motivaasi belajar

yang telah diadaptasi dari teori motivasi Keller yang berjumlah 24 pernyataan positif dan negatif. Kegiatan tes awal ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar awal siswa terhadap pelajaran fisika dan kemampuan kognitif awal siswa.

X adalah kegiatan treatment dengan menggunakan penerapan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi terhadap sampel

penelitian. Materi treatment yang diberikan disesuaikan dengan materi tes prestasi belajar yaitu tentang wujud zat dan massa jenis. Kegiatan treatment dilakukan dalam dua kali pertemuan yaitu pertemuan kedua dan ketiga.

(24)

29

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini dilakukan agar peneliti dapat melihat peningkatan motivasi dan prestasi belajar sampel setelah diberikan treatment dengan menggunakan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII pada salah satu SMP Negeri di Lembang. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposed sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan

tujuan tertentu. Dalam proses pemilihan sampel untuk penelitian, sekolah telah menyediakan 4 buah kelas sampel (kelas VII E, VII F, VII G, dan VII H) yang sesuai dengan jadual guru mata pelajaran IPA yang dihubungi oleh peneliti, kemudian peneliti diminta untuk memilih salah satu dari kelas yang disediakan. Peneliti melakukan pemilihan kelas sampel disesuaikan dengan jadual mengajar yang akan dilakukan ketika penelitian. Sampel pada penelitian yang diambil adalah siswa pada kelas VII E dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Pembelajaran dilakukan pada hari selasa siang jam ke 7-8 dan hari kamis siang jam ke 6-8 selama 2 minggu.

C.Instrumen Penelitian

Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen-instrumen penelitian yang terdiri dari instrumen tes dan instrumen tes. Instrumen non-tes digunakan untuk mengetahui motivasi siswa yaitu berupa angket motivasi siswa terhadap pembelajaran yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif yang seluruhnya berjumlah 24 pernyataan. Instrumen tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda berjumlah 22 soal tentang materi wujud zat dan massa jenis.

Instrumen ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa.

(25)

30

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran dan lembar kerja siswa (LKS). Penelitian dilakukan selama 4 kali perlemuan pembelajaran yaitu pertemuan 1 dilakukan kegiatan pretest, pertemuan 2 dan 3 dilakukan kegiatan treatment menggunakan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi, dan pertemuan 4 dilakukan

kegiatan posttest.

1. Instrumen Non-Tes (motivasi belajar dan keterlaksanaan pembelajaran)

Instrumen non-tes yang digunakan merupakan instrumen-instrumen untuk mengukur motivasi belajar dan keterlaksanaan pembelajaran strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi. Untuk mengamati keterlaksanaan

pembelajaran menggunakan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi digunakan lembar observasi yang diamati oleh observer. Observer pada penelitian ini yaitu seorang guru IPA yang mengajar di kelas sampel (VII E) dan tiga orang mahasiswi jurusan pendidikan fisika angkatan 2009. Observasi keterlaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer ketika peneliti sedang melakukan treatment (treatment ke 1 dan ke 2).

Motivasi belajar siswa diukur dengan menggunakan angket motivasi pembelajaran yang telah diadaptasi dari model motivasi ARCS yang dikembangkan oleh Keller. Angket motivasi pembelajaran berisi 24 pernyataan yang mencerminkan motivasi belajar yang dimiliki siswa menurut model motivasi ARCS. Dari 24 pernyataan motivasi tersebut terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekonsistenan tanggapan siswa terhadap angket motivasi belajar. Tanggapan yang diberikan siswa terhadap angket dicantumkan dengan menggunakan skala likert 5 poin, yaitu Sangat Tidak Setuju (1), Tidak Setuju (2), Ragu-Ragu (3), Setuju (4), dan Sangat Setuju (5). Rincian angket yang diberikan yaitu 6 buah pernyataan tentang attention, 4 buah pernyataan tentang relevance, 7 buah pernyataan tentang confidence, dan 7 buah

(26)

31

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Instrumen Tes (prestasi belajar siswa)

Instrumen tes ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa dengan menggunakan soal objektif berupa pilihan ganda dengan jumlah 22 soal dengan 4 pilihan jawaban pada materi wujud zat dan massan jenis dengan rincian 5 soal tingkatan C1, 13 soal tingkatan C2, dan 4 soal tingkatan C3.

Soal dibuat dengan sedemikian rupa sehingga dapat mengevaluasi prestasi

belajar siswa terhadap materi yang diberikan. Soal yang telah disusun digunakan pada pretest dan posttest. Selain diberikan soal pada awal dan akhir penelitian, ketika melaksanakan proses penelitian siswa diberikan lembar kerja (LKS) yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian meliputi:

Tabel 3.1

Instrumen Penelitian

(27)

32

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Prosedur Penelitian

Secara garis besar, prosedur penelitian ini diklasifikasikan menjadi tiga tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap persiapan ini, dilakukan beberapa hal yaitu sebagai berikut: a. Mengkaji dan menelaah teori-teori yang berkaitan dengan penelitian agar

penelitian yang dilakukan berlandaskan teori yang kuat (studi pustaka). b. Menelaah kurikulum fisika SMP, kemudian menentukan materi fisika

yang akan menjadi bahan penelitian dan menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran.

c. Menyusun instrumen penelitian (angket motivasi siswa dan soal), silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS) menggunakan penerapan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi berdasarkan bimbingan dosen.

d. Melakukan judgement instrumen kemudian dilakukan pengujian soal dan merevisi instrumen.

e. Memilih dan menetapkan sekolah yang akan dijadikan penelitian.

f. Membuat surat izin penelitian ke lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan surat izin penelitian.

g. Menghubungi pihak sekolah dan guru mata pelajaran fisika terkait dengan permohonan izin untuk melakukan penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian dilakukan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

a. Perkenalan dan pengadaptasian antara peneliti dengan pihak sekolah dan

sampel penelitian (siswa).

b. Pelaksanaan tes awal (pretest) dan menyebarkan angket motivasi terhadap siswa (motivasi awal).

(28)

33

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Melaksanakan observasi saat pelaksanaan proses pembelajaran.

e. Pelaksanaan tes akhir (posttest) pada sampel penelitian dengan menggunakan tes (soal) dan non-tes yaitu menyebarkan angket motivasi terhadap siswa (motivasi akhir).

3. Tahapan Penyelesaian Penelitian

Pada tahap penyelesaian penelitian dilakukan beberapa hal, yaitu sebagai

berikut:

a. Mengolah data hasil tes (pretest dan posttest) untuk mengetahui prestasi belajar dan mengolah data non tes yaitu angket motivasi belajar siswa. b. Menganalisis data yang diperoleh kemudian membahas hasil temuan

penelitian.

c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dari pengolahan data untuk menjawab permasalahan penelitian.

(29)

34

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

(30)

35

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan berbagai cara dalam rangka untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun tehnik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Angket/ Kuesioner

Angket merupakan self assessment siswa mengenai motivasi belajar yang mereka miliki. Angket motivasi belajar disebarkan sebelum dilakukan treatment dan setelah dilakukan treatment. Tujuan menyebarkan angket motivasi siswa pada saat pretest adalah untuk mengetahui sejauh mana motivasi awal siswa dalam pembelajaran fisika, sedangkan tujuan disebarkan angket setelah siswa diberikan treatment yaitu untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa setelah diberikan

treatment. Angket yang disebarkan berjumlah 24 poin terdiri dari pernyataan

positif dan negatif menggunakan skala likert 5 point, yaitu sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4), dan sangat setuju (5). Angket motivasi tersebut diadaptasi dari angket motivasi yang disusun oleh Keller yang didalamnya terdapat 4 buah indikator motivasi yaitu Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction.

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana keterlaksanaan proses pembelajaran, apakah pembelajaran yang dilakukan telah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan dan sejauh mana kesesuaian tersebut. Instrumen ini berbentuk raling scale, dimana observer hanya memberikan tanda silang atau bulatan pada angka yang sesuai dengan proses pembelajaran yang terjadi.

3. Tes untuk mengukur prestasi belajar.

(31)

36

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan soal yang sama pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) dalam pembelajaran. Data hasil pretest dan posttest kemudian di olah untuk selanjutnya dibandingkan hasilnya dan dianalisis sehingga didapatkan kesimpulan akhir mengenai peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa setelah dilakukan penerapan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi.

F. Teknik Analisis Instrumen

Sebelum soal tes prestasi belajar yang diujikan pada kelas sampel, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen yang meliputi uji oleh ahli (judgment) dan diujikan langsung. Uji ahli dilakukan oleh dua orang dosen fisika dan seorang guru mata pelajaran fisika terhadap 30 butir soal tentang materi wujud zat dan massa jenis, terdapat 28 butir soal yang lolos uji ahli. Kemudian dilakukan uji soal langsung terhadap 28 butir soal yang lolos uji ahli kepada 56 orang siswa yang telah mempelajari materi wujud zat dan massa jenis diluar kelas sampel. Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas dan ekonomis (Arikunto, 2007: 151). Analisis soal yang ingin diketahui adalah : uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran butir soal, dan daya pembeda butir soal. Dengan demikian setelah dilakukan uji langsung maka dilakukan uji uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran butir soal, dan daya pembeda butir soal. Setelah melakukan uji tersebut, diperoleh 16 butir soal yang lolos uji, 6 butir soal diperbaiki, dan 6 butir soal yang dibuang. Sehingga jumlah soal total yang digunakan adalah 22 butir soal.

1. Validitas Butir Soal

Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas dalam

(32)

37

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

... 3.1

(Arikunto, 2009: 72)

Keterangan : = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y.

= Skor tiap butir soal

= Skor total tiap butir soal.

= Jumlah siswa uji coba (testee)

Nilai koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan menggunakan tabel nilai r product moment (Arikunto, 2007: 75). Nilai korelasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai pada tabel di bawah ini. Jika harga rhitung> rtabel maka butir soal tersebut dinyatakan valid.

Tabel 3.2

Interprestasi Validitas Butir Soal

Koefisien Korelasi Kriteria 0.80 – 1.00 Sangat tinggi 0.60 – 0.79 Tinggi 0.40 – 0.59 Sedang 0.20 – 0.39 Rendah 0.00 – 0.19 Sangat rendah

Cara untuk menghitung validitas butir soal dapat dilihat pada lampiran B.2.

Hasil perhitungan validitas butir soal disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 3.3

Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal

No. Validitas Interpretasi

1 0,384086 Rendah

2 0,433465 Sedang

3 0,530956 Sedang

4 0,537574 Sedang

5 0,541281 Sedang

6 0,244205 Rendah

7 0,439338 Sedang

(33)

38

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Validitas Interpretasi

9 0,439887 Sedang

10 0,368323 Rendah

11 0,525878 Sedang

12 0,167216 Sangat Rendah

13 - -

14 0,614063 Tinggi

15 0,218414 Rendah

16 - -

17 0,119054 Sangat Rendah

18 0,279442 Rendah

19 0,599449 Sedang

20 0,380661 Rendah

21 0,468876 Sedang

22 0,291235 Rendah

23 0,584743 Sedang

24 - -

25 0,524593 Sedang

26 0,509441 Sedang

27 0,31121 Rendah

28 - -

2. Reliabilitas Instrumen

(34)

39

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

... 3.2

(Arikunto, 2009: 101) Keterangan :

= Reliabilitas tes secara keseluruhan

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1- p) = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = Banyak item

S = Standar deviasi dari tes

Tabel 3.4

Interpretasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81  r  1,00 Sangat tinggi

Data yang diperoleh kemudian dimasukan ke dalam persamaan 3.2 di atas, maka diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,54 seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.5

Reliabilitas Soal Tes Prestasi Belajar

(35)

40

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C

D E

⁄ Reliabilitas Tes

Tabel 3.5 menunjukan bahwa soal tes kognitif tersebut memiliki darajat reliabilitas yang cukup. Cara perhitungan reliabilitas soal dapat dilihat pada lampiran B.3.

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran suatu butir soal merupakan gambaran mengenai sukar atau tidaknya suatu butir soal. “Tingkat kesukaran suatu butir soal ialah perbandingan jumlah jawaban yang benar dari seluruh siswa untuk suatu item

dengan jumlah seluruh siswa yang mengerjakan soal” (Arikunto, 2009: 207). Taraf kesukaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:

... 3.3

(Arikunto, 2009: 208)

Keterangan :

Indeks kesukaran Jawaban benar siswa Jumlah siswa

(36)

41

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6

Interprestasi Tingkat Kesukaran

Nilai P Kriteria

0.71 – 1.00 Mudah 0.31 – 0.70 Sedang 0.00 – 0.30 Sukar

(Arikunto, 2009: 210)

Berikut hasil perhitungan indeks kesukaran butir soal yang disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.7

Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal

No. Indeks Kesukaran Interpretasi

1 0,6 Sedang

2 0,8 Mudah

3 0,7 Sedang

4 0,7 Sedang

5 0,8 Mudah

6 0,7 Sedang

7 0,8 Mudah

8 0,9 Mudah

9 0,7 Sedang

10 0,7 Sedang

11 0,8 Mudah

12 0,3 Sedang

13 0,4 Sedang

14 0,5 Sedang

15 0,2 Sukar

16 0,08 Sukar

17 0,8 Mudah

18 0,8 Mudah

(37)

42

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Indeks Kesukaran Interpretasi

20 0,9 Mudah

21 0,5 Sedang

22 0,6 Sedang

23 0,7 Sedang

24 0,2 Sukar

25 0,6 Sedang

26 0,7 Sedang

27 0,5 Sedang

28 0,2 Sukar

Untuk cara perhitungan analisis tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada lampiran B.5.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa yang berkemampuan tinggi saja. (Arikunto, 2007: 211). Untuk menghitung daya pembeda digunakan rumus dibawah ini.

... 3.4

(Arikunto, 2009: 213) Keterangan:

Indeks daya pembeda butir soal tertentu Jumlah kelas atas yang menjawab benar Jumlah kelas bawah yang menjawab benar Jumlah testee kelas atas

(38)

43

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pencapaian daya pembeda diinterprestasikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.8 Berikut ini merupakan hasil perhitungan daya pembeda soal.

Tabel 3.9

Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal

No. Daya Pembeda Interpretasi

(39)

44

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Daya Pembeda Interpretasi

19 0,32 Cukup

Cara perhitungan daya pembeda soal dapat dilihat pada lampiran B.4.

Adapun rekap analisis kualitas butir soal disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 3.10

Rekap Analisis Kualitas Butir Soal

No Validitas Tiap

Cukup Sedang Dipakai

(40)

45

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Validitas Tiap

motivasi belajar, observasi keterlaksanaan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dan pretest-posttest prestasi belajar. Dengan demikian data dikategorikan dalam data kualitatif dan kuantitatif. Angket motivasi dan observasi keterlaksanaan metode termasuk data kualitatif, sedangkan Tes prestasi belajar pada pretest-posttest termasuk data kuantitatif.

1. Data Kualitatif

Pada penelitian ini data kualitatif diperoleh dari hasil angket motivasi dan observasi keterlaksanaan pembelajaran strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi.

a. Angket Motivasi Belajar

(41)

46

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.11

Aturan Penskoran Data Angket dengan Skala Likert

No. Jawaban Siswa Skor untuk tiap Pernyataan Positif Negatif

1 SS 5 1

2 S 4 2

3 RR 3 3

4 TS 2 4

5 STS 1 5

Langkah pengolahan data angket motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: 1) Memberikan skor untuk setiap tanggapan siswa pada angket.

2) Menentukan uji statistik yang akan digunakan.

3) Melakukan uji statistik terhadap skor hasil motivasi awal dan akhir. 4) Menentukan kesimpulan terhadap data hasil uji statistik.

b. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan Metode Demonstrasi

Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran merupakan data yang mendukung untuk menggambarkan apakah pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah RPP pembelajaran strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dan sejauh mana kesesuaian tersebut dapat dilaksanakan. Data hasil pengamatan observer dalam pembelajaran dikumpulkan dalam tabel untuk setiap pertemuan, kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan penerapan pembelajaran strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi.

Untuk mengumpulkan data keterlaksanaan langkah pembelajaran, observer diminta untuk mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran diisi dengan cara melingkari poin yang paling sesuai dengan kegitan pembelajaran yang tengah dilakukan oleh peneliti. Data hasil analisis dari lembar observasi keterlaksanaan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi kemudian dikonsultasikan

(42)

47

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.12

Kategori Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Persentase Rata-rata (%) Kategori 80 atau lebih Sangat baik

60 - 79 Baik

40 - 59 Cukup

20 - 39 Rendah

0 - 19 Rendah sekali (Arikunto: 2007)

2. Data Kuantitatif

Dalam penelitian ini, data skor hasil tes yang berasal dari hasil pretest dan posttest digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa. Selain itu

dari data tersebut dapat dilihat bagaimana peningkatan dari prestasi belajar dengan membandingkan hasil pretest dengan hasil posttest. Untuk pengolahan data kuantitatif, peneliti menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for windows.

Pengolahan data pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal dari setiap siswa. Langkah-langkah dalam pengolahan data kuantitatif pada skor pretest dan postest prestasi belajar siswa yaitu dilakukan dengan uji perbedaan

rata-rata.

(43)

68

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Untuk menjawab rumusan permasalah yang diajukan, maka peneliti

mendapatkan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan yaitu sebagai berikut ini.

1. Dengan diterapkannya strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran di kelas, dapat meningkatkan motivasi belajar fisika siswa secara signifikan yaitu sebesar 6,10%.

2. Setelah diterapkan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran di kelas, terdapat peningkatan terhadap motivasi belajar siswa yaitu pada aspek Attention sebesar 4,50%, Relevance sebesar 4,85%, Confidence sebesar 5,23%,dan Satisfaction sebesar 9,06%. 3. Dengan diterapkannya strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan

metode demonstrasi dalam pembelajaran di kelas, dapat meningkatkan prestasi belajar fisika siswa secara signifikan yaitu sebesar 25,45%.

4. Setelah diterapkan strategi Whole Brain Teaching (WBT) dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran di kelas, terdapat peningkatan terhadap prestasi belajar siswa pada ranah kognitif C1-C3, yaitu peningkatan pada C1 sebesar 28,60%, C2 sebesar 23,10%, dan C3 sebesar 29,30 %.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan beberapa saran agar penelitian selanjutnya menjadi lebih baik, yaitu sebagai

(44)

69

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk penelitian selanjutnya, akan lebih baik jika menggunakan metode eksperimen sehingga dapat digunakan pula untuk mengetahui sikap ilmiah siswa yang terbentuk.

2. Untuk mengetahui peningkatan motivasi akan lebih baik lagi jika ditinjau dari setiap tahapan pembelajaran yaitu Question, Answer, Expand, Test, dan Critical Thinking. Dengan demikian kita dapat mengetahui pada tahapan

manakah siswa paling termotivasi.

3. Untuk penelitian selanjutnya akan lebih baik lagi jiga digunakan penerapan Whole Brain Teaching (WBT) dalam tingkatan pendidikan yang berbeda,

(45)

70

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, L.U., Suastra, I.W. and Sudiatmika, A.A.I.A.R. (2013). “ Pengelolaan Pembelajaran IPA di Tinjau dari Hakikat Sains pada SMP di Kabupaten Lombok Timur”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA. 3.

Ali, M. (1982). Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: Angkasa

Anderson, W. L. et al. (2001). A Taxonomy fof Learning, Teaching, and Assessing. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Armijo, L. (2009). A Case Study on the Impact Whole Brain Teaching has on Student Achievement at San Jacinto Elementary. California: Azusa Pacific University.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Biffle, C. (2007). Power Teaching Challenging Teens. Yucaipa: tidak diterbitkan

Biffle, C. (2010). Whole Brain Teaching for Challenging Kids. California: tidak diterbitkan

Dahar, R. W. (1996). Teoti-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Degeng, N.S. (1989). Ilmu pembelajaran: Taksonomi Variabel. Jakarta: Dirjen Dikti.

(46)

71

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gintings, A. (2007). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.

Hidayat, A. (2010). Pengertian Prestasi Belajar. Tersedia : http://anwarhidayat212.blogspot.com/2010/05/selayang-pandang.html [22 Februari 2010].

Huett, J. B. et al. (2008). “The Amer Journal of Distance Education”. Improving the Motivation and Retention of Online Students Through the Use of ARCS-Based E-Mails. 22, 159-176.

Hurn, D. M. E., dan Mirosevich, V. M. (2008). “American Psychologist”.

Modern Robust Statistical Methods an Easy Way to Maximize the Accuracy and Power of Your Research. 63, (7), 591-601.

Kebritchi, M. (2008). Effects of A Computer Game on Mathematics Achievement And Class Motivation: An Experimental Study. Disertasi doktor pada Department of Educational Research, Technology, and Leadership in the College of Education di University of Central Florida: tidak diterbitkan. Keller, J. (2006). Development of Two Measures of Learner Motivation. Florida

State University: tidak diterbitkan.

Khalid, A. et al. (2010). “European Journal of Social Sciences”. The Relationship

between Tenth Grade Jordanian Students’Thinking Styles based on the

Herrmann Whole Brain Model and Their Track Choice for the Secondary School Level. 14, (4), 567-580.

Khalid, A. et al. (2011). “European Journal of Physic Education”. The Effect of Herrmann Whole Brain Teaching Method on Students' Understanding of Simple Electric Circuits. 2, (2), 1 – 23.

Marguerat, D. (2007). Improving Learner Motivation Through Enhanced Instructional Design. Tesis Master of Distance Education pada Athabasca University Governing Council: tidak diterbitkan.

Musrofi, M. (2008). Melejitkan Potensi Otak. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Permendiknas. (2006). Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Permendiknas. (2007). Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Mendiknas.

Permendiknas. (2009). Standar Nasional Pendidikan (PP RI No. 19 Tahun 2005). Jakarta: Sinar Grafika.

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

(47)

72

Pusporini, 2013

Penerapan Strategi Whole Brain Teaching (WBT) Dengan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Wujud Zat Dan Masa Jenis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Shen, E. (2009). The Effects of Agent Emotional Support and Cognitive Motivational Messages on Math Anxiety, Learning, and Motivation. Disertasi pada Florida State University: tidak diterbitkan.

Subiyanto, Dr. (1988). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjiono, A. (2011). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suherman. (2011). Penerapan Metode Eksperimen-Diskusi Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisiska Siswa Kelas X-B SMA Negeri 1 Stabat. Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika. 3 (1), 21-26.

Suparno, A.S. (2000). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Syah, M. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Trisnawati. (2008). Implementasi Model Arcs (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dalam pembelajaran PAI di SMAN 1 Brebes. Skripsi Sarjana pada Fakultas Tarbiah IAIN Walisongo Semarang: tidak diterbitkan. Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Slide Evaluasi Pendidikan Fisika. Bandung: UPI.

Uno, H. B. (2008). Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Gorontalo: Bumi Aksara.

Wena, M. (2010). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta timur: Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 2.1 Penggunaan Otak dalam Hasil Studi Pendahuluan ............................................................
Diagram Persentase Pencapaian Motivasi Belajar Siswa Hasil Studi Gambar 1.1 Pendahuluan
Desain Penelitian Gambar 3.1 Pre-Experimental One Group Pretest-Posttest.
Instrumen PenelitianTabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan perkembangan Teknologi tersebut, diharapkan dapat menciptakan suatu aplikasi yang dapa menangani kasus-kasus yang sering terjadi pada Toko Sumber Perdana, yaitu

Menurut data yang diperoleh kesalahan yang dilakukan mahasiswa meliputi kesalahan konsep, prinsip, dan operasi Faktor-faktor penyebab kesalahan adalah mahasiswa kurang

OFDM mempunyai beberapa kekurangan seperti PAPR (Peak Average Power Ratio) dan rentan carrier frequency offset. Khusus di propagasi nirkabel OFDM sangat rentan

prestressing dapat sampai 3,5 atau 4 kali lebih mahal dari pada struktur yang sama tetapi dari beton bertulang biasa dengan menggunakan tulangan baja mutu

o Siswa dipersiapkan untuk duduk dalam bentuk lingkaran o Siswa ditanya kembali tentang unsur-unsur dalam

Penelitian difokuskan pada karya Jalan Sunyi Bhisma karya Puput Pramuditya sebagai representasi dari cerita pewayangan Bhisma yang dikaji berdasarkan pendekatan semiotik tipologi

Pendidikan kedokteran memasuki paradigma baru, yaitu dengan metode PBL (Problem Based Learning), dimana pada tingkat dasar mahasiswa harus menguasai teknik belajar

Dengan melihat kebutuhan manusia yang begitu meningkat, kebutuhan akan teknologi sangat dibutuhkan, misalnya pada klinik Aditya Medical Center dimana pada proses pembayaran yang