• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ISI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2008.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ISI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2008."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KATAPENGAI'i'TAR

Puji datl syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,

karena

berkat izin-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan program studi Teknoiogi Pendidikan, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Adapun judul tesis ini adalah

Pengaruh Strategi Pengorganisasian lsi

Pembelajar!ln dan Kemampuan Awal Terbadap HasH Belajar Bahasa lnggris

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan tesis ini banyak: pihak: yang membantu, disebabkan karena kurangnya ilmu, pengetahuan. wak:tu. dan dana yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd. dan Bapak: Dr. Mukhtar, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan arahan. bimbingan dan

motivasi serta meluangkan wak:tunya kepada penulis sejak awal kuliah hingga penyelesaian tesis

ini.

Pada kesempatan i.ll juga penulis ~:1enyampaikan ucapan teri:na kasih kepada:

Pertama:

Bapel: Rekt0r lJNIM.hD Prof. Syawal Gultom, M.Pd, Bapak: Prof. D~. Belferik Manullar~, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasrujana lJNIMED, Bapak Prof. Dr. Muhammad Badirar1, M.Pd. selaku Ketua Prodi Teknologi Pe~didikan.

da:: Bapak Dr. Sabat Siagian, M.Pd. :::!laku sekretaris Progran1 Studi beserta staf.

Kedua, Bapak. Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, lbu Prof.

Dr.

Abdul Hamid,
(2)

masukan pada tesis ini, serta seimu.l-t Bapak dan Ibu Dosen yang teiah rnemberikan ilmu kepada penulis selama penulis rnenempuh pendidikan di Program Pascasrujana UNIMED.

Ketiga: Keluarga Besar Fakultas Ekonomi UMSU Medan, yang telah memberikan izin dan keleluasaan kepada peneliti untuk meiakukan penelitian terhadap mahasiswa semester VI (enam) Fakultas Ekonomi UMSU tv1edan Tahun Pelajaran 2007/2008 yang menjadi populasi serta sampel dalam penelitian ini.

Keempat : Suami tercinta Budiman Dharma dan anak-anak ter~ayang Nuga Aditya Dharma, dan Dito Aditya Dharma, yang telah memberikan dukungan moral dan

materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Pendidikan Magister di Program Pascasatjana UNIMED.

Kelima: Rekan-rekan kuliah khususnya Prodi Tekno!ogi Pendidikan Angkatan V

yang banyak membantu penulis dengan memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Hendaknya semua kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis menjadi ama! kebajikan. Akhirnya, penulis meng:-kui bahwa karya ini ~asih Jauh dari kesempurnaan. Semoga icarya

ini

dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Medan, Januari 2009 Penulis,

MAIIYAR DIANA

IV

(3)

ABSTRACT

MAHY AR DIAt~A. NIM. 045020273. The Influence of Organization Strategy of Learning in North Sumatera Muhammadiyah University (UMSU) Medan 2008.

This research is subjected to : ( 1) Find out the difference result of English learning between students taught by organization strategy learning conten• Elaboration and organization strategy learning content based on textbook sequence, (2) to find out the difference result of English learning of students which have high initial comr-~ence an low initial competence, (3) to find out L~e interaction between organization strategies learning content and initial competence which influence the students' English learning.

This research is an experimental quasi. Pupulation for this resear~.,h were 160 students form 4 (four) different classes at Economy Faculty of North '3umatera Muhammadiyah University. While the samples total 80 students from 2 classes use-:! cluster random sampling. Bdore the treatment, early competency test was conducted to classified the higer and low interest rate of student the learning achievement test Applied in testing hypothesis was tried

to

know the validity and reliability of the test the result is of 45 test items there is

37

test items that fulfill the requirement (valid). the data analysis method applied in this research is descriptive statistic to present the data and inferential statistic for testing the hypothesis.the hypothesis was tested using 2 way anova. Before the application of analysis ,the normality test for the data was conducted by Liliefors and variance homogeneity tests by barlett and fisher tests.

The result of hypothesis test show that : (1) result of English learning between students taught by organization strategy learning content Elaboration was higher than students with organization strategy learning content based on !extbook sequence. These have been suggested by

Fcount= 52.13

>

Ftable= 3.12 in

significant rate

a= 0.05

with

<!!c =

(1.76).

(2) Students, which have high initial competence higher than student's with low initial competence. These suggested by

Fcount"" 516.63. FtabJe"" 118.51

>

Ftable"" 3.12 in

significant rate

= a =

0.05 with dk

=

(1.

76),

and (3) there are intera:::tion between orgar...:.zation strategie: learning content and iP1tial competence which influence tne students' English learning. These suggested by

Fcount

=

118.51

>

Ftable

=

3.12

m significant rate

=a

=

0.05

with dk

= (1. 76).

The resuits of this research show that in order to cn:.ase the learning language of tnglisn the elaboration in learning strategy is a superior strategy for student who hz. ve the

(4)

ABSTRAKSI

MAHY AR DIA.t"'l"A. NIM. 045020273. Pengaruh Strategi Pengo~anisasian lsi Pembelajaran dan Kemampuan Awal Terhadap Belajar Bahasa Inggris Mahasiswa Sekolah Dasar Negeri No 064813 Kecamatan Medan Barat. Program Pascasatjana : lJNIMED 2009.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perbedaan basil belajar bahasa Inggris mahasiswa yang diajar dengan strategi pengorganisasia.n isi pembelajaran Elaborasi d<m strategi pengorganisasian isi pembelajaran berdasarkan urutan buku teks, (2) mengetahui perbedaan hasil belajar bahasa Inggris mahasiswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah, (3) mengetahui interaksi antara strateg.i pengorganisasian isi pembelajaran dan kemampuan awal dalam mempengaruhi belajar baha&l Jnggris mahasiswa.

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini

beijumlah 160 orang yang berasal dari 4 (empat) kelas mahasiswa fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Sedangkan sampel beijumlah 80 orang yang diambil dari 2 kelas dengan menggunakan

cluster random sampling.

Sebelum perlakuan diberikan, terlebih dahulu sampel penelitian diberikan tes kemampuan awal untuk membedakan jenis kemampuan awal yang dimili:J. oleh mahasiswa. Tes belajar yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas tes. Hasil yang diperoleh dari 45 soal yang diujikan sebanyak 37 soal saja yang memenuhi persyaratan. Teknik. analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan statistik infetehsial untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Anava 2 jalur yang sebelumnya, terlebih dahu.iu dilalrukan uji persyaratan analisis data yaitu uj~ Iiormalitas dengan uji Lilliefors dan uji homogenitas varians dengan uji Bartlett dan Uji Fisher.

Hasil pengujian hipo:~<>is menunj~ bahwa : (1) basil belajar bahasa lnggris mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pengorganisasian isi pembelajaran EISiborasi lebih tinggi

dari

pada mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pen~organisasian isi pembelajaran berdasarkan urutan buku teks. Hal ini ditunjukkan oleh Fhit11ng = 52,13 > Ftabel = 3,12 pada taraf signifikan a. = 0,05 dengan_ dk = (1 ,76). (2)

mahasiswa yang memiliki kemampuan awal tinggi L ~mperoleh belajar bahasa Inggris yang le!Jih tinggi Jari pada mahasi"wa yang memiliki kemampuan awal ren&..':. Hal ini ditunjuk.l<.an oleh Fhitung= 516,63 > Ftabei = 3,12 pada taraf .,ignifikan a.= 0,05 dengan dk = (1, 76), dan (3) terdapat interaksi antara strategi pengorganisasian isi pembelajaran dan kemampuan awal dalam mempengaruhi belajar bahasa lnggris mahasiswa. Hal i::ci ditunjukkan oleh Fhitung= 118,51 > Ftabei = 3,12 pada taraf signifibn a.= 0,05 dengan dk

= ( 1,7f1).

(5)

BABI

PE!'!l>AHULUP....N

A.

Latar Belakang Masalah

Saat ini pendidikan nasionai menghadapi tantangan berat. khususnya dalam

menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di eC:l global.

Pendidikan yang telah dibangun, ternyata belum mampu sepem:'-:nya

menjawab kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini. Program

pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan yang selama ini merupakan

fokus pembinaan masih menjadi masalah yang paling menonjol dalam dunia

pendidikan kita. Jumlah angka penduduk usia pendidikan dasar yang berada di

Iuar sistem pendidikan nasional masih menunjukan angka yang sangat besar

semen tara itu kualitas pendidikan masih jauh dari yang diharapka'1..

Namun, sejak Mei 1998, bangsa Indonesia dihadapkan pada secercah harapan

untuk memasuki era baru yakni era reformasi yang lahir dari semangat kebangkitan

para pemuda dan mahasiswa untuk menegakkan demokrasi di berbagai bidang

kehidupan. Pemilihan umum yang jujur dan adil tahun 1999 pemerintah baru yang

bertekad untuk memperkaya dan ,nt"lanjutkan agenr1a-agenda reformasi untuk

'Tlencegah berbagai permasalahan bangsa saat ini, termasuk masalah pe"'didikan.

Pembaharuan di bidang pendiuikan merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan

dari gelombang reformasi di atas. Berbagai kegiatan seminar dan diskusi terus

dilaksanakan, demikian pula pengamatan para ahli dan kelompok masyarakat

senantiasa ditampung dan dijadikan sebagai masukan bagi pemerintah dalam

melakukdn pem~aharuan sistem pendidikan secara menyeluruh sesuai tuntutan

modemisasi. Sudah tentu pemikiran-pemikiran tersebut memerlukan pengkajian

(6)

Dari sudut pandang pendidikan, ada indikasi bahwa krisis yang melanda ba.'lgsa

selama ini disebabkan belum berhasilnya lembaga pendidikan khususnya lembaga

pendidikan formal "kampus" membentuk pribadi anak bangsa menjadi pribadi yang

tangguh. Oleh karena itu, pendidikan pada millenium ketiga, tidak bisa diiihat sebagai

upaya menyiapkan mahasiswa untuk memasuki masa depan semata, tetapi sebagai

suatu proses untuk membentuk seseorang agar bisa "hidup" kapanpun, di manapun,

dan dalam situasi apapun. Untuk itu, tujuan yang terpenting dari pendidikan adalah

mengembangkan kemampuan mental yang memungkinkan seseorang dapat bel~ar.

Karena bel~ar tidak hanya merujuk pada tujuan pendidikan semata, melainkan juga

merujuk pada basil belajar (Degeng, 1989).

Lembaga atau institusi pendidikan formal seperti kampus misalnya, yang

mestinya berfungsi sebagai ir.stitusi yang melahirkan tenaga kerja yang dapat

mengelola sumber daya alam di republik ini, ternyata belum mampu memproduk

lulusan yang memenuhi tuntutan kualitas pasar kerja yang tersedia, apalagi

menciptakan lapangan kerja baru sebagai presentase penguasaan ilmu yang cliperoieh

dari lembaga pendidikan. tfal ini dapat dilihat data kelulusan hasil ujian di Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiy-~1 Sumatera Utara (UMSU). Data keluluse:1

mahasiswa yang diperoleh berdasarkan hasil ujian mahasiswa untuk berbagai mata

[image:6.537.68.447.466.591.2]

kuliah di~ikan pada Tabel l berikut:

Tabel-1 Daftar KolektifData Kelulusao MaholtSiswa Fakultas Ekonomi U. mvers&tas M h u amma d' I!Y~ hS umatera U tar~

i Tahun f . Pengaatar

I

Filsafat

I

Ekonomi dan Dasar-Dasar

1 Akad .k Bahasa Inggns Ekonorni I Pendidikan Kewirausahaan Ekonomi

1 em1 1

I

I

!

i

' L

I

TL JL L TL JL

I

L

I

TLj JL L TL

I

JL L TL JL '03/04 I 34

!

6

'05/06

J

36 : 5 '06/07 I 31 I 9

SumberData

40 38 4 42

i

39 I 2 I 41 40

o

I

40 39 l 40 41 37 3 40

I

39

I

1

I

40 39 2 I -H 4u l 41 i 40 39 l 40

l

40

J

0

j40

39 I.i 40 I 39 l 40
(7)

Dari tabel di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan basil belajar Bahasa

Inggris masib cenderung kurang memuaskan. Hai ini menyebabkan berbagai kaiangan

merasa kecewa dan kurang puas dengan mutu pendidikan tersebut. Ketidakpuasan ini

disebabkan masib adanya basil peserta didik pada pelajaran tertentu yang nilainya

masih jaub dari yang dibarapkan terutama pada pelajaran bahasa lnggris.

Sukmadinata ( 1992) mengatakan, yang paling mendapat sorotan masyarakat

tentang pekeljaan guru adalah mutu pendidikan, lebih khusus adalab mutu lulusannya.

Dahar (1986) juga mengemukakan, sebab-sebab lulusan kurang bennutu atau belum

memenuhi harapan adalah : ( 1) input yang kurang baik kualitasnya, (2) guru dan

personal yang kurang tepat, (3) materi yang tidak atau kurang cocok, (4) metode

mengajar dan sistem evaluasi yang kurang memadai, (5) kurangnya sarana penunjang,

dan (6} sistem administrasi yang kurang tepat.

Dalam rangka mengatasi persoalan perolehan basil balajar bahasa Inggris

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang masih relatif

rendah, berbagai upa:·a telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan

pemahaman mahasiswa. Upaya-upaya ini dilakukan oleh berbagai pihak, baik dosen

pengajar, maupun pihak kampus. Sebagai contob, pihak kau!;J~$ dalam hai in! Dekan

Fakultas Ekonomi C~..1SU telah r.-elakukan berbagai upaya antara lain melaksanakan

seminar-seminar y11ng ~rln>:naan dengan peningkatan kualitas pembelajaran bahasa

Inggris, balk yang dilaksanakan di l;'lgkungan ~tau di luar kaMpus Universitas

Muhammadiyab Sumatera Utara. Selain itu, pihak kampus juga berupaya untuk

membekali dosen-dosen pengajar dengan berbagai bentuk pendidikan dan pelatihan

yang .e!::·;an, deng::n barapan aga• mahasiswa dan tenaga pendidik memiliki

pemahaman dan wawasan yang memadai tentang bahasa Inggris. Meskipun berbagai

(8)

bahasa Inggris tersebut masih tetap rendah dan tidak menunjukkan adanya peningkatan

yang cukup berarti (signifikan).

Dengan melihat fenomena di atas, dibutuhkan peran aktif dan perhatian yang

Iebih serius oleh berbagai pihak terkait untuk dapat meningkatkan hasil beiajar bahasa

Inggris seperri yang diharapkan. Dalam hal ini guru mempunyai tugas yang sangat

berat guna mengatasi persoaian dimaksud, karena dosen memiliki peran strateg1s

dalam kegiatan proses bel<Uar mengajar. Peran strategis ini adalab mentranstonnasikan

pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai kepada peserta didik. Banyak faktor yan6

diduga menyebabkan rendahi.ya kualitas pendidikan kita, khususnya hasil belajar

bahasa lnggris yang relatif masih rendah. Satu di antaranya adalah rendahnya kualitas

pembelajaran. Bila pembelajaran itu dilihat sebagai suatu sistem, maka faktor yang

turut mempengaruhi kualitas pembelajaran tersebut harus dipenuhi. Faktor-faktor

tersebut antara lain sebagaimana dikemukakan Hamalik ( 1999), yakni mencakup : (I)

input mentah atau mahasiswa, (2) lingkungan instruksional, (3) proses pembelajaran,

dan (4) keluaran pembelajaran. Hamalik memandang pembelajaran sebagzi suatu

sistem, sedangkan Reigeluth melihatnya dari sisi variabel pembelajaran yang satu sama

lain sa!:ng berpengaruh.

Reigeluth (1983), memandang bahwa ada tiga variabel penting yang f""rlu

c:perli~ . .lt:..an dalam pembelajaran, yakni (I) variabel kondisi pembelajaran, (2)

variabel metode peu1belajaran, dan (3) variauel hasil pembelajaran. Kondisi

pembelajaran merupakan faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan

hasil pembelajaran, dan metode pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk

mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda Sedangkan

hasi! pembelajar-ctll adalah semua efek yang dijadikan sebagai indikator nilai dari

(9)

Memperhatikan variabel-variabel pembelajaran sebagaimana dikemukakan di

atas, dapat diketahui bahwa keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh dua variabel

utama. Pertama adalah variabel kondisi pembelajaran. Variabel ini mencakup (a)

tujuan dan karakteristik isi ajaran, (b) karakteristik mahasiswa dan kendala

pembelajaran lainnya, merupakan sesuatu yang diterima "sebagai adanya" oleh dosen.

Variabe! kedua adalah metode pembelajaran berupa kegiatan dosen baik dalam

penyajian materi aja~.:t11, pengelolaan mahasiswa, maupun mengorganisasikan

pembelajaran (Degeng, 1989).

Menurut Dahar (1989), umumnya dosen dalam melakukan pembelajaran tidak

dapat berbuat banyak terhadap variabel kondisi dalam perbaikan basil belajar. Variabel pembelajaran yang berpeluang dapat memperbaiki hasil belajar siswa adalah variabel

strategi. Sa!ah satu di antaranya adalah strategi pengorganisasian pembelajaran.

Kondisi pembelajaran di kampus dewasa ini, umumnya masih jarang

memperhatikan pentingnya pengorganisasian pembelajaran, padahal pengorganisasian

pembelajruan, bukan saja memudahkan proses penerimaz.., dan pemahaman mahasiswa

terhariap materi yang diajarkan, tetapi rlosen selaku pengelola pembelajaran telah

memiliki acuan ).utg jelas dalam pengelolaan proses pembelaj.mm Selanjutnya .Jick

and Carey (I 990) mengemukakan bahwa kurangnya perhatian guru atau dosen terhadap pentingnya pengorganisasian pembelajaran. dapa~ dilihctt pada pemilihan dan

penataan isi ajaran yang masih d;;:;usun berdasarkan urutan topik dalam buku teKs yang

digunakan. Hal tersebut seringkaii menggagalkan upaya memudahkan belajar

mahasiswa. Mahasiswa gaga! memahami pelajaran, karena satuan-satuan isi ajaran

berupa konsep, prinsip, dan prosedur disajikan secara terpisa~-pisah. Akibatnya

pembelajaran menjadi kurar,g bermakna hanya karena struktur isi pembelajaran tidak

(10)

Perancang-perancang pembelajaran dewasa ini, di samping mengabaikan strategi

pengorganisasian isi, mereka juga sering mengabaikan anaiisis karakteristik bidang

studi. Kalaupun mereka berhasil melakukan pengorganisasian isi. namun

pengorganisasian isi pembelajaran yang dilakukan tetap belum berpijak pada struktur

isi mata kuliah. Perancangan-perancangan pembelajaran, dengan mengikuti

model-model pengembangan pembelajaran yang tersedia dewasa ini seperti Gerlach dan Ely

(1971), Kemp (i977), Dick and Carey (1978), dan Romizowski (1981) (Miarso, dkk,

1984), termasuk model satuan pembelajaran yang diguhakan secara luas di kampus di

Indonesia, cendenmg mengorganisasi isi pembelajaran yang berkisar pac1 suatu topik,

atau lebih khusus, suatu konsep, di mana prosedur atau prinsip tersebut berdiri sendiri,

sehingga urutan pengorganisasian pembelajaran dari setiap topik pembelajaran secara

keseluruhan perlu ditetapkan.

Praktik yang lebih menyedihkan adalah seorang perancang pembelajaran di

sekolah, ternyata mengorganisasi isi pembelajaran cenderung mengikuti urutan topik

atau bab yang ada dalam satu buku teks. PaGahal buku-buku teks yang diterbitkan

untuk dipakai di kampus sekarang ini, penyusunannya seringkali tanpa

me'tlpertimbangkan struktur isi bidang studi untt1k keperluan pernbelajaran. lsi buk.u

teks lebih banyak disusun dengan mer.ggunakan r-.::ndekatan disiplin, bukan

pendekatan metodologi pembelajaran sehiTtgga ce:-:ng kali terlihat tidak ada kaitan

an tara bab yang s:.

:u

dengan bab yang lain.

Apabila buku ~:::ks seperti ini dipakai sebagai dasar untuk mengorganisasi isi

pembelajaran, maka kemungkinan besar mahasiswa akan mengalami banyak kesulitan

dalam memahami struktur isi ntc.~. kuliah. Pcngorganisasian p.:mbelajaran seperti ini,

cenderung w~ngkaji setiap bab satu per-satu secara berurutan sesuai nomor urut bab

(11)

tersebut tuntas. Yang lebih parah iagi, kajian satu bah dilakukan dengan mengikuti

nomor urut halaman, tanpa ada yang tertinggal. Kenyataan-kenyataan ini mendorong

perlunya ada langkah pemilihan dan penetapan strategi pengorganisasian pembelajaran

untuk memudahkan mahasiswa memahami struktur isi pembelajaran.

Penelitian ini membahas tentang peran strategi pengorganisasian pembel<Uaran

model elaborasi dan strategi p.;:ngorganisasian pembe!ajaran buku teks dalam

meningkatkan hasil pembelajaran pada mata kuliah bahasa Inggris di Fakultas

Ekonomi UMSU. Pertanyaannya adalah manakah dari dua strategi ini yang berpeluang

dapat meningkatkan basil belajar bahasa Inggris di Fakultas Ekonomi UMSU ?.

V ariabel lain yang turut menentukan keberbasilan pembelajaran banasa lnggris di

antaranya adalah karakteristik mahasiswa. Burce (1980) mengemukakan bahwa para

pakar pembelajaran seperti Piaget (1970), Meril (1977), dan Romiszowski (1981)

menyebutkan bahwa karakteristik yang bersumber dari mahasiswa penting untuk

diperhatikan dan sangat rnenentukan kualitas pembel~aran. Salah satu karakteristik

rnahasiswa adalah kernampuan aw?! rnahas::;wa. Kernampuan awal adalah

kesanggupan, kecakapan, dan sekaligus merupakan kekuatan untuk melakukan

kegiatan selanj umya atau untuk mernahami dan mernpernleh informasi, peng--tahuan,

keterampilan dan perceptual baru. Dick and Carey (1 ;85) menjelaskan bahwa

kemampuan awal adalah kernampuan yang dirniliki seorang siswa pada saat alcan

rnemasuki suatu proses pernbelajaran, di mana kernampuan terseb:...~ merupakan

kernampuan dasar (preriquisite) bagi siswa dalam rnelaksanakan kegiatan b~!ajar yang

akan bermanfaat dalam memaharni pelajaran-pelajaran selanjutnya. Kernampuan awal

mahasiswa ini dipreriiksi akan menentukan keefektifan strategi pengorganisasian

pembelajarau, oleh karena itu kemampuan awal mahasiswa diterup<>tkan sebagai salah

(12)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan antar be!akang masalah, dapat dipahami babwa masalah-masalah

yang essensial dalam dunia pendidikan adalah rendahnya mutu pendidikan, khususnya

di Pendidikan Tinggi. Rendahnya mutu pendidikan ini pada akhimya akan terlihat dari

rendahnya hasil belajar yang diperoleb mahasiswa. Dari fenomena tersebut akan

muncu! berbagai pertanyaan menyangkut lantar belakang rendahhya hasil belajar

Bahasa lnggris mahasiswa antara lain sebagai berikut : (l) Apakah motivasi

berpengaruh terhadap pencapaian hasil mahru.iswa? (2) Apakah lantar belakang

pendidikan mahasiswa ketika SL T A berpengaruh terhadap pencapaian basil mahasiswa

di Fakultas Ekonomi UMSU? (3) Apakah sarana dan fasilitas belajar berpengaruh

teradap pencapaian hasil mahasiswa? (3) Apakah penerapan strategi pengorganisasian

pembelajaran Bahasa Inggris yang dikembangk:an dosen mempunyai pengaruh

terhadap pencapaian hasil mahasiswa? (4) Apakah lingkungan atau suasana belajar di

fakultas Ekonomi UMSU mempunyai pengaruh terhadap pencapaian hasil mahasiswa?

(5) Apakah penggunaan bahan ajar Bahasa lnggris yang tepat mempunyai pengaruh

t"rhadap pencapaian ha.,;l mahasirwa? (6) Apakah sistem evaluasi Bahasa lnggris yang

diterapkan me~tipunyai pengaruh terhadap pencapaian hasil mahasiswa? (7) Apakah

strategi pengorganisasian pembe!ajaran mempunyai pengaruh terhada;- pencapaian

hasil mahasiswa (8) Apakah tingk:at kemampuan awal mahasiswa berpen~Yaruh

terhadap pencapaian hasi! belajar bahasa Inggris di Fakultas Ekonomi UMSC ? dan (9)

Apakah ada pengaruh yang signifikan antara strategi pembelajaran dan kemampuan

(13)

C.

Pembatasan Masalab

Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa banyak faktor yang

mempengaruhi hasil belajar mahasiswa, di mana hasil sangat terkait dengan faktor

internal maupun ekstemal dari diri mahasiswa, termasuk di dalamnya kondisi

lingkungan mahasiswa. Namun dalam penelitian ini faktor-faktor tersebut dibatasi

pada dua faktor saja yang dijadikan variabe! penelitian dengan alasan keterLatasan

waktu, tenaga dan biaya serta kemampuan penelitian.

Masalah yang akan diteliti pada penelitian ini dibatasi pada tiga variabel yakni

satu variabel terikat yaitu basil belajar mahasiswa, dan dua variabel bebas yaitu strategi

pen~organisasian isi pembelajaran dan kemampuan awal mahasiswa. Hasil belajar

mahasiswa dapat diperlihatkan dalam berbagai hal, baik perubahan yang tarupak pada

peningk:atan pengetahuannya, pada sikap dan perilaku. Dalam penelitian ini basil

belajar sebagai puncak keberhasilan belajar mahasiswa akan dilihat dari hasil tes basil

belajar mata kuliah Bahasa lnggris.

Str-ategi pengorganisasian isi pembelajaran berdasarkan model elaborasi cape~

dilihat bagaimane seorang dosen mengembangk~, kegiatan tatap muka, penugasan dan

sistem penilaian di kelas. Sementara itu, kemampuan awal yang menjadi variabel bebas

kedua dalam penelitian ini dibatasi dalam hal kemampuan mahasiswa dalam

melakuka.1 aktivitas yang berkaitan dengan tugas belajamya. Walau disadari bahwa

k::::1sep kemampuan awal ini sa::gat luas namun untuk kepentingan penelitian ini

pembatasan masalah dihar.:pkan mampu memberikan fokus penelitian lebih mengarah

pada sasaran yang diinginkan. Jadi dalam penelitian ini akan ditelusuri lebih jauh

tentang konsep kemampuan awal pada mahasiswa khususnya yang terkait langsung

(14)

D. Perumusan Masalab

Berdasarkan lantar belakang masa!ah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka rumusan masalab penelitian ini adalah :

a. Apakah kelompok mahasiswa yang diajar dengan strategi pengorganisasian isi

dengan model elaborasi mempero!eb basil belajar bahasa Inggris lebih tinggi

dibandingkan dengan ke!ompok mahasiswa yang diajar dengan strategi

pengorganisasian isi berdasarkan urutan buku teks ?

b. Apakab kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan awal tinggi

memperoleb hasil belajar bahasa Inggris yang lebih tinggi dibandingkan dengan

kelompok mabasiswa yang memiliki kemampuan awal rendah ?

c. Apakab terdapat interaksi antara strategi pengorganisasian isi pembelajaran dan

kemampuan awal mabasiswa dalam mempengaruhi basil belajar bahasa lnggris

mahasiswa?

E.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahu~ perbedaan

pengaruh dari strategi pengorganisasian pembelajaran dan kemampuan awal terbadap

basil belajar Bahasa lnggris Mahasiswa. Sedangkan secara khusus penelitian in.i

bertujuan untuk :

I. Mengetahu: ;>erbedaan basil belajar bahasa Inggris antara kelompok mahasiswa

yang diajar dengan strategi pengorganisasian isi pembelajaran model Elaoorasi

dengan kelompok mabasiswa yang diajar dengan strategi pengorganisasian isi

(15)

2. Mengetahui perbedaan has:! belajar bahasa Inggris antara kelompok malmsiswa

yang memiliki kemampuan awal Tinggi dan kelompok mahasiswa yang memiliki

kemarnpuan awal Rendah.

3. Mengetahui interaksi antara Strategi Pengorganisasian lsi Pembell\iaran dan

Kemampuan Awa1 daiam mempengaruhi hasil belajar bahasa Inggris mahasiswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara

praktis dan teoretis . Adapun man:aat pra!ctis dari penelitian ini adalah : (I) hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberika'1 manfaat untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran, yaitu dengan menggunakan strategi pengorganisasian pembelajaran

yang relevan dalam meningkatkan basil belajar mahasiswa di Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Sumantara Utara, (2) dapat dijadikan landasan empirik

bagi peneliti peneliti berikutnya terutama yang akan mengkaji strategi engorganisaian

isi pembelajaran dan pengaruh tingkat kemampuan awai terhadap basil !y>J<tj?r

mahasiswa.

Sedangkan man!aat praktis dari penelitian ini antara lain dalah : (1) sebagai

bahan pertimbangan dan alternatif b~gi dosen dan perancang pembelajaran dalam

mer.etr.pkan strategi pengorganisasian pembelajaran tertentu bagi kelompok mahasiswa

yang memib.~ tingkat kemampuan awal tertentu, (2) memberikan gambaran bagi

dosen dan para peneliti lainnya tentang efektivitas dan efesiensi strategi

pengorganisasia11 pembelajaran model elabnrasi dan b•tku teks berdasarkan

karakteristik kt>mfimpt.:an awal mahasiswa pada pembelajaran bahasa Inggris untuk

(16)

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI

DAI~

SARAN

A.

Simpulan

1. Hasil belajar bahasa Inggris mahasiswa fakultas Ekonomi UMSU Medan yang diajar dengan strategi pengorganisasian isi pembeiajaran Elaborasi lebih tinggi dibandingkan dengan jika di~iar dengan menggunakan strategi pengorganisasian isi pembelajaran berdasarkan urutan buku teks.

2. Mahasiswa yang memiliki kemampuan awal tinggi memperoleh

basil

belajar

bahasa

Inggris yang lebih

tinggi

dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki kemampuan awal rendah.

3. Terdapat interaksi antara strategi pengorganisasian isi pembelajaran dan kemampuan awal dal~ IT',~mp:!ngaruhi

basil

belaj<tr

bahasa

lnggris mahasiswa fakultas Ekonomi UMSU Medan. Untuk mahasiswa yang memiliki kemampuan awal

tinggi

akan lebih efektif

dala.'ll

meningkatkan

basH

belajar ba.hasa lnggris mahasiswa jika menggunakan strategi pengorganisasian isi pembelajaran Elaborasi, sedangkan untuk :nahasiswa yang memiliki kemampuan awal rendah, temyata strategi pengvr~anisasian isi pembelajaran berdasarkan urutan buku teks lebih efektif <klam meningkatkan

basil

belajar bahasa lnggris mahasiswa dibandingkan jika menggunakan strategi pengorganisasian isi pembelajaran Elaborasi.

&.

lmplikasi

(17)

memiliki hasii beiajar bahasa Inggris yang lebih tinggi dibandingkan dengan jika diajar dengan strategi pengorganisasian pembelajaran berdasarkan urutan Buk:u Teks. Dengan demikian, diharapkan agar para dosen di fakultas Ekonomi UMSU Medan mempunyai pengetahuan. pemahaman dan wawasan yang luas dalam memilih dan menyusun strategi pengorganisasian pembelajaran khususnya strategi pengorganisasian pembelajaran ba.hasa Inggris. Denga..'1 penguasaan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tersebut, maka seorang dosen diharapkan mampu meranancang suafu disain pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan strategi pengorganisasian pembelajaran b~1asa Inggris.

(18)

sendrn ~dehan basil belajar dengan cara menentukan dan mengambil materi-materi pentmg r1~ apa yang dipelajarinya.

Pell",aunaan strategi pengorganisasian pembelajaran model Elaborasi sangat tepat untuk pel;,jaran Bahasa Inggris, karena dengan menggunakan strategi pengorganisasian pernbcl?.j;;:an akan berlangsung dengan mangaitkan kesiapan struktur kognitif atau penga!;Jrn;,n belajru- dengan pengt.ahuann baru yang akan diterima mahasiswa dengan menciptakan lingkungan belajar yang merangsang untuk pembelajaran kreatif, sehingga pengctahuan

dati

keterJIDpilatt yang dibutuhkan akan dapat diingat dan dipahami dalam memori jangka panjang, yang s~waktu-waktu dapat dirgunakan sesuai dengan kebutuhan belajar rn,ahasiswa.

tmplikasinya dalam memilih strategi pengorganisasian pembelajaran bahwa salah satu faktor yang harus dipertimbangan dalam merancang pelajaran bahasa Inggris adalah kemampuann awal mahasiswa. Dengan adanya kemampuan awal berpikir, seoraog mahasi!iwa ak~>n rru.mpu untuk ;.nengajukan berbagai pendekatan pemecahan masalah-masalah b~ Inggris, marnpu IT'~lahirkan berbagai gagas:m dan mampu mengurulluumya secara terperinci. Dengan kata lain, kemampuan awal merupakan

kesanggupt::~. kecakapan, dan sekaligus kekuatan mahasiswa untuk memahami

pelajaran-p"lajamn sdanju'utya atau untuk memahami dan mempe::-oleh infolli"l!Si, pengetahuan, ketenllltpilnn dan perceptual barn. Kemampuan aw&! merupakan kemampuan yang dimiliki olch peserta didik sebelum memasuki program pendidikan atau keterampilan dan

kemumpunn dasar yang harus dimiliki dan dikuasai oleh mahasiswa untuk mencipt<~~

(19)

Mahasiswa yang memiliki kamampuan awal tinggi apabila diberi periakuan. dengan strategi pengorganisasian isi pembelajaran Elaborasi akan memperoleh hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pengorganisasian pembelajaran berdasarkan urutan buku teks, sebab mahasiswa yang memiliki kemampuan awal tinggi mampu untuk menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya. Artinya, mampu mengaitkan antara pengetahuan da.'l. keterampilan dasar yang telah dimiliki dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang dibutuhkannya. Mahasiswa yan,:; memiliki kemampuan awal tinggi akan dapat membangun (mengkonstruk) lingkungan xlajar sedemikian rupa agar terasa lebih alamiah, sehingga mahasiswa mampu menemukan pengetahuan dan keterampilan yang perlu dimiliki serta akan terbiasa untuk menjawab permasalahan-permasalahan belajarnya sendiri. Mahasiswa dengan kemampuan awal tinggi jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Elaborasi

akan mampu berpikir secara logis dan rasional dalam menyelesaikan soal-soal secara

r~1ci, terurut, dan menggunakan langkah-langkah penyelesaian soal secata sistematis, karena mamou menga:~kan antara materi yang sud:!h Jikuasai dengan materi yang akan dipelajari olehnya.

(20)

Mahasiswa dengan kemampuan awal yang tinggi akan merasa lebih siap dan mampu pada saat akan memasuki pembelajaran yang baru atau pada saat akan memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan selanjutnya, sebab mahasiswa tersebut telah memiliki bekal ilmu atau kemampuan dasar pada proses pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan demikian, kemampuan awal tinggi sangat berperan dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris mahasiswa, sebab k.cmampuan awal tinggi akan memberikan bekal dan wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi mahasiswa guna memecahkan dan menyelesaibn persoalan Lelajamya

Bagi mahasiswa dengan kemampuan awal tinggi, jika dibelajarkan dengan strategi pengorganisasian pembelajaran berdasarkan urutan buku teks, akan memperoleh hasil belajar yang kurang maksimal, sebab strategi pengorganisasian pembelajaran berdasarkan urutan buku teks berpusat pada dosen (teacher centered), di mana dosen berfungsi

sebagai sumber utama perkuliahan. Strategi pengorganisasian pembelajaran berdasarkan urutan buku teks memberikan tekanan utama pem~lajaran unt..lk seluruh anggota kelas, di mana dosen mengajar kepada seluruh mahasiswa tanpa memandang -:u;pek individual, biologis, intele!ctual, aan psikologis mahasiswa Dosen berLindak sebagai satu-satunya sumber belajar dan sekaligus sebagai peny~ji isi perkulihan, sehingga proses perkuliahan menimbulkan susana belajar yang kurang meharik, di mana mahasiswa tidak terliba~ secara aktif pada proses pembelajaran, tidak atau kurang mendorong dan memberdaya!\.a.n mahasisura dalam membangun pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya untuk memperoleh hasil belajar yang lebir. maksimal.

(21)

menii1gkatkan hasil behjarnya, sebab mahasiswa yang memiliki kemampuan awal rendah cenderung ku.'"allg mampu atau lambat untuk beradaptasi dalam menyesuaikan apa-apa yang diketahui dengan apa-apa yang akan dipelajarinya. Dengan kata lain, mahasiswa dengan kemampuan awal rendah tidak memiliki bekal atau wawasan ilmu yang memadai, sehingga dengan sendirinya mahasiswa tersebut akan mengalami kesulitan untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan selanjutnya. Hal tersebut disebabkan mahasiswa dengan kemampuan awal rendah tidak mampu mengaitkan dan tidak mampu mengidentifikasi kei:erampilan · dasar yang telah dimiliki dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang dibutuhkannya, selingga mahasiswa pasif dalam menerima materi dan menyelesaikan soal-soal, karena tidak mampu memberikan kontribusi dan ide yang berarti dalam proses pembelajaran.

(22)

memberitahukan terlebih dahulu materi-materi penting pada pembe!ajaran yang baru dilakukan. Dengan demikian, meskipun mahasiswa memiliki kemampuan awal rendah, mahasiswa tersebut cenderung dapat menerima dan memahami makna dan esensi materi-materi penting pelajaran tersebut, sebab dosen senantiasa mengarahkan dan membimbing mahasiswa untuk memperoleh basil belajar sesuai dengan tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Mahasiswa diarahkan untuk membuat rangkuman secara individual didampingi oleh dosen untuk mengetahui secara langsung apa yru~g dikeriakan mahasiswa dalam membuat rangkuman, dan apabila mahasiswa kurang mampu untuk mengidentiflkasi materi yang harus dirangkum, maka dosen mengarahkannya. Oleh karena itu perolehan pengetahuan dan keterampilan secara sistematis yang bersumber dari dosen sebagai sumber utama pengetahuan dan sekaligus penyaji isi materi pelajaran masih harus tetap dipertahankan.

C.

Saran

(1 ). Mengupayakan mutu penJidikan di fakultas Ekonomi UMSU Medan dapat dikembangkan melalui proses v~!'lbelajaran yan:;:; bervariasi. Salah satu altereatif penger.:bangannya adalah melalui pemilihan strategi ~ngorganisasian isi J:::::mbelajaran yang tepat dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan, kondisi dan karakterist~ mahasiswa. Strategi yang dapat dipilih antara lain adalah strategi pengorganisasian isi pembelajaran Elaborasi dan strategi pengorganisasian isi pembelajaran berdasarkan urutan buku teks. Unn•k mahasiswa

) ang memiliki kemampuan awal tinggi penggunaan strategi pengorganisasian isi

(23)

penggunaan strategi pengorganisasian isi pembei~aran berdasarkan umtan buku teks akan !ebih efektif dalam memberikan hasil belajar bahasa Inggris.

(2) Diharapkan kepada para dosen bahasa Inggris atau tenaga pengajar umumnya agar senantiasa memperhatikan dan mempertimbangkan faktor kemampuan awal mahasiswa sebagai pijakan dalam merancang perkuliahan. Selain itu, dosen perlu melakukan pengkajian yang mendalam temang karakteristik mahasiswa sebelum menentukan strategi pengorganisasian isi pembelajaran Y~2 dianggap sesuai. (3). Dosen perlu memiliki pemahaman dan wawasan yang baik tentang strategi

pengorganisasian isi pembelajaran Elaborasi, sehingga strategi pengorganisasian isi pembelajaran ini dapat dijadikan menjadi salah satu strategi pengorganisasian isi pembelajaran untuk mengoptimalkan hasil belajar bahasa Inggris mahasiswa dengan kemampuan awal tinggi maupun kemampuan awal rendah.

Selanjutnya, penelitian ini perlu ditindaklanjuti untuk setiap jenjang pendidikan dan

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, dan Suriyono, (1991). Psikologi Be/ajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Anderson FLH, (1994). Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran,

Jakarta: Rajawali.

Arikunto, S. (1999). Prosedur Penelitian Suatu Pendekafan Praktek. Jakarta: Rinneke Cipta.

Ary, D., Jacobs, L.C Razavieh, A. (1982). Pengamar Pene/itian Dalam Pendidikan.

(Penetjemah Furcham, A). Surabaya : Usaha Nasional.

Ausubel, D.P, (1983). The Psikologi of Meaningful Verbal Learning, New York :

Grune & St;rton.

Burns R.B, (1979). Konsep Diri; Teori, Pengalaman, Pe1:rembangan dan Perilaku,

J~:Arcan.

Dahar, R. W. ( 1988). Teori-teori Be/ajar. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Degeng, I.N.S. Nyoman,(1989). limn Pengajaran Taksonomi Variabel, Jakarta

Depdikbud-Dikti.

Dick. W dan Carey, L. (1996). The Systematic Design ofintruction. .fh. Harper Collins Publishes.

Gagne, R.M, (1968). Contributions of Learning to human Development, Psychological

Review, 75 (3).

Gagne, R.M, fl974). The Conditions of Learning and Theory of Instruction, New York

: rlolt Renehart and Winston.

Gagne, R.M, (1977). The Conditions of Learning, New York: Holt, Renehart and

Winston.

Gagne, R.M, (1977). Instructivn Pru§um, New York: Macmillan.

GreUJer, M E.B, ( 1991 ). Be/ajar dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali.

Groun1und, N.E. (1982). Constructing Achievement Test. Engglewood Cliffs News

Jersey : Practice Hall Inc.

Hamalik Oemar, ( 1999). Kuri/Wlum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara.

Hartley, J. (1985). Designing Instructional. London: Kogan Page.

(25)

Idi, Abdullah. (1999). Pengebangan Kurikulum Teori dan Praklek, Jakarta : Gaya Media Pratama.

James, R.dan James. (1974). Indtroductory an Infonna! Approach. Belmonth Brooks/Cole Publishing.

Johnson, R.C dan Medinus GR, (1969). Behavior Child Psychology and Development, New YorkJohan Willy & Sons Inc.

Killer, John ( 1983 ), Motivational Design of Insruction, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

Masrun dkk, ( i 986). Studi Mengenal Kemandirian Pada Penduduk di Tiga Suku

Bangsa (Jawa, Batak, Bugis), Laporan Penelitian, Yogyakarta: FE-UGM.

Mayer, R.E. (1977). "The Sequencing of Instruciton and the Concept of Assimilation to Schema" Instructional Science ",No.

t.

Merril M.David and, Robert 0,(1977). Teaching Concept: An Instructional Design

Guide, New Jersey: Englewood Cliffs.

Miarso Yusufhadi, dkk (1984). Teknologi Komunilcasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press.

Nasution, S, (1995). Asas-Asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara.

Piaget J, (1970). Science of Education and the psychology of the child New York :

Wiley.

Plomp, Tjeerd and Ely, Donald P, (1996). International Encyclopedia of Educational

Technology, New York : Pergamon.

Popham, J.W. (19Rl). Modern Edurational MeasureTtwrlt. Loncion : Routledge and Keagen Paul Ltd.

Reigeluth, Charles M, (1983). Trstructional Design Theories and Models: an 0verview of their CuiTPnt ~tatus, Instructional Design: What Is it And Why is it?. New

Je • .;ey : Publishers .i Iildsdale.

Rei&.;luth, Charles M. and Stein, F.S. (1983). The Elaboration Theory of Intruction.

Instractiona/ design Theories and Models : An Overvie of their Current Status.

Edited by Charles M. Reigeluth. Hillsdale, New Lrsey : Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

R:s'V:!..'l, (2000). Pengaruh MetOlie Discovery dengan Bimbingan dan Minat Siswa Terhadap Hasil Belajar, dalam Slwlar, Edisi Vo!.l No.2 Desember 2000.

Romyszowski, A. Z. (1981 ). Designing Instruction system : DPrision Making In

(26)

Siahaan, A, ((2003). Reinventing Orgai1isasi Perguruan Tinggi, daiam Miqat, Edisi

Vo.XXVII, No.I Jat1uari 2003.

Sitorus, Ramlan (2000). Kontribusi Kebiasaan Belajar, Asai Sekolah dan Jenis Kelamin terhadap Kemandirian Mahasiswa lAIN Sumatera Utara, Tesis, Padang,

PPs.UNP.

Slameto, (1988). Be/ajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bina

Aksara.

Suoandizah, {1994). Pengembangan Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana. ( 1984). Metode Statistika, Bandung: Tarsito.

Sudjana, N dan Rivai A, (1997). Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, N. (1998). Metode Statitis/c. Bandung: Tarsito.

Sukardi D.K, ( 1993). Ana/isis Inventori Minat dan Kepribadian, Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinata. (1992). Teori Be/ajar UrJuk Pengajaran Matematika. Jakarta : P3G

Depdikbud.

Sumanto W, (1990). Psikologi Pendidilcan, Jakarta: Rineka Cipta.

Suryabrata, S. (1997), Pengukuran Dalam Psikologi Kepribadian, Jakarta: Rajawali.

Syah, Muhibbin. (1996). Psikologi Pendidikan ( Suatu Pendelrotan Baru). Bandung:

Re::1aja Rosd.:Jauya

Tilaar HAR, (~002). Perubahan Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Grasindo.

Uno, Hamzah B, (2003). !>engaruh Strategi Pogorganisasian Pembelaj~ran dan Gaya Kognitifterhadap Hasil Belajar Matematika, Disertasi, Jakarta: PPs.UNJ;

Weils, M and Joyce, B.W (1980). Models ofTeaching. Englewood Cliffs. New Jers:::; :

Prentice Hall Inc.

Zainy, Hisyam dkk, (2002). Desain Pem~elajaran di Perguruan Tinggi, Yogyakarta :

Gambar

Tabel-1 Daftar KolektifData Kelulusao MaholtSiswa Fakultas Ekonomi U. mvers&tas M h u amma d' hS umatera U

Referensi

Dokumen terkait

BERKEYAKINAN bahwa dialog konstruktif mengenai aspek-aspek penting dalam hubungan bilateral, dan isu-isu regional serta internasional yang menjadi kepentingan bersama akan

Satu operator untuk membaca jarum penunjuk pengukuran, satu untuk mencatat dan satu operator lagi untuk mengoprasikan penetrometer (menekan penetrometer). Tujuan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi peubah-peubah yang berpengaruh terhadap persentase kemiskinan kabupaten di Pulau Jawa dengan menggunakan

Sumber data dalam penelitian ini yaitu dari narasumber (informan), dokumen, dan observasi. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik

Pada kasus Pencacahan Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), pendidikanlah merupakan salah satu yang dipertanyatakan lebih dahulu guna memperoleh keterangan mengenai

Penulis tertarik untuk membuat situs dengan memanfaatkan teknologi komputer dan informatika mengenai suatu perkumpulan / komunitas Sebuah Club mobil Offroad yaitu Kutulumpur

That’s your choice, but my personal feeling is that an occasional incident where an item didn’t reach it’s true value happens so rarely that you should send the item and be happy

• Pemberdayaan adalah proses melepaskan kekuatan yang ada di dalam diri setiap orang (pengetahuan, pengalaman, motivasi) dan mengarahkan kekuatan tersebut untuk mencapai