PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri
Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
oleh
Rifa Khairunnisa NIM. 1104677
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
(Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
oleh
Rifa Khiarunnisa NIM. 1104677
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Rifa Khairunnisa Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri
Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Bandung, Agustus 2015
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing
Dr. Neti Budiwati, M. Si NIP. 19630221 198703 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI Bandung
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i
ABSTRAK
Rifa Khairunnisa. 1104677. (2015). “Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survei Terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)” dibawah bimbingan Dr. Neti Budiwati, M. Si.
Penelitian ini di latar belakangi oleh isu rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi yang di lihat dari rata-rata nilai Ulangan Akhir Semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siswa kelas X IIS SMA Negeri Se-Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan belajar terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei eksplanatori dengan menggunakan kuesioner penelitian sebagai alat pengumpul data. Populasi penelitiannya adalah siswa kelas X IIS tahun ajaran 2014/2015 kemudian diambil sampel sebanyak 225 siswa dengan teknik proportional random sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kemandirian belajar berada pada kategori sangat mandiri; (2) Lingkungan belajar berada pada kategori sangat kondusif; (3) Hasil belajar berada pada kategori sangat rendah; (4) Kemandirian belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa; (5) Lingkungan belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian ini disarankan siswa sebaiknya memiliki inisisatif dan memliki hubungan interaksi sosial dengan baik agar dapat berdiskusi untuk mempelajari materi dan memecahkan masalah-masalah dalam mata pelajaran Ekonomi.
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
ABSTRACT
Rifa Khairunnisa. 1104677. (2015). "The Effect of Independence Learning and Learning Environment towards Learning Outcomes in Economics subject (A Survey of Class X IIS SMAN in Bandung in Academic Year 2014/2015)" under the direction of Dr. Neti Budiwati, M. Si.
The background of this study was the issue of students low learning outcomes in economics subject based on the average of Final Semester Test in academic year 2014/2015 which does not reach the minimum completeness criteria at class X SMA IIS in Bandung. This study aimed to determine the influence of independent learning and the learning environment for student learning outcomes. This study used survey explanatory method by using questionnaire research as a means of collecting data. Population research were class X IIS in Academic Year 2014/2015 then a sample of study were 225 students with proportional random sampling technique. Data analysis technique used multiple linear regression analysis. The results showed: (1) Independence study is at a very independent category; (2) The learning environment is very conducive to the category; (3) The results of the study were very low category; (4) Independence learn influence on student learning outcomes; (5) The learning environment has no effect on the learning outcomes. This study suggested that the students should have initiative and possess excellent relationship with the social interaction in order to be able to do discussion and to solve the problems in Economics subject.
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6
1.4.2 Manfaat Praktis ... 7
1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 8
2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Kemandirian Belajar ... 8
2.1.1.1 Pengertian Kemandirian Belajar ... 8
2.1.1.2 Konsep Kemandirian Belajar ... 9
2.1.1.3 Indikator-indikator Kemandirian Belajar ... 10
2.1.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar ... 11
2.1.2 Lingkungan Belajar ... 13
2.1.2.1 Pengertian Lingkungan Belajar ... 13
2.1.2.2 Konsep Lingkungan Belajar ... 13
2.1.2.3 Macam-macam Lingkungan Belajar ... 14
2.1.2.4 Indikator-indikator Lingkungan Belajar ... 17
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
2.1.3 Hasil Belajar... 18
2.1.3.1 Konsep Belajar ... 18
2.1.3.2 Pengertian Hasil Belajar ... 19
2.1.3.3 Indikator-indikator Hasil Belajar ... 20
2.1.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil belajar ... 21
2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu ... 22
2.2 Kerangka Pemikiran ... 25
2.3 Hipotesis ... 28
BAB IIIMETODE PENELITIAN... 29
3.1 Objek dan Subjek Penelitian ... 29
3.2 Metode Penelitian ... 29
3.3 Populasi dan Sampel ... 29
3.3.1 Populasi ... 29
3.3.2 Sampel... 30
3.4 Operasional Variabel ... 33
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 34
3.6 Instrumen Penelitian ... 34
3.7 Pengujian Instrumen Penilaian ... 36
3.7.1 Uji Validitas ... 36
3.7.2 Uji Reliabilitas ... 39
3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 40
3.8.1 Teknik Analisis Data... 40
3.8.1.1 Uji Normalitas ... 41
3.8.1.2 Uji Linearitas ... 41
3.8.2 Pengujian Hipotesis ... 41
3.8.2.1 Uji t ... 41
3.8.2.2 Uji R2 (Koefisien Determinasi) ... 42
3.8.3 Uji Multikolinearitas ... 43
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
4.1 Hasil Penelitian ... 45
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 45
4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 46
4.1.2.1 Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 46
4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 47
4.2 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 48
4.2.1 Gambaran Umum Variabel Kemandirian Belajar ... 48
4.2.2 Gambaran Umum Variabel Lingkungan Belajar ... 50
4.2.3 Gambaran Umum Variabel Hasil Belajar ... 52
4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 52
4.3.1 Uji Normalitas ... 53
4.3.2 Uji Lineraritas ... 54
4.3.3 Koefisien Kolerasi antarvariabel Kemandirian Belajar (X1) dan Lingkungan Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y) ... 55
4.3.4 Model Koefisien Regresi Variabel Kemandirian Belajar (X1) dan Lingkungan Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y) ... 55
4.3.6 Uji R2 (Koefisien Determinasi) ... 57
4.3.7 Variabel Residu ... 58
4.4 Uji Multikolinearitas ... 59
4.5 Analisis Tabel Silang (Crosstabs) ... 59
4.5.1 Tabel Silang (Crosstabs) antar Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar 59 4.5.2 Tabel Silang (Crosstabs) antar Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar .. 61
4.5.3 Tabel Silang (Crosstabs) antar Jenis Kelamin dengan Hasil Belajar ... 63
4.5.4 Tabel Silang (Crosstabs) antar Usia dengan Hasil Belajar ... 65
4.7 Pembahasan ... 66
4.7.1 Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar ... 66
4.7.2 Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar ... 70
BAB VSIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 74
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
5.2 Rekomendasi... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 77
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rata-rata Nilai UN Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri se-Kota
Bandung ... 2
Tabel 1.2 Hasil Nilai UAS Semester Ganjil Siswa IIS Kelas X Mata Pelajaran Ekonomi Tahun Ajaran 2014/2015 ... 3
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 23
Tabel 3.1 Daftar SMA Negeri se-Kota Bandung berdasarkan Pembagian Wilayah ... 30
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ... 31
Tabel 3.3 Sampel Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kota Bandung ... 32
Tabel 3.4 Operasional Variabel ... 33
Tabel 3.5 Jumlah Item Angket ... 37
Tabel 3.6 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 38
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 40
Tabel 4.1 SMA Kota Bandung Tahun 2013-2014 ... 45
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 47
Tabel 4.4 Kategori Kemandirian Belajar per Responden... 49
Tabel 4.5 Kategori Kemandirian Belajar Secara Keseluruhan... 50
Tabel 4.6 Kategori Lingkungan Belajar per Responden ... 50
Tabel 4.7 Kategori Lingkungan Belajar Secara Keseluruhan ... 51
Tabel 4.8 Kategori Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi ... 52
Tabel 4.9 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ... 54
Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas ... 54
Tabel 4.11 Matriks Korelasi Antarvariabel Eksogen dan Variabel Endogen ... 55
Tabel 4.12 Hasil Analisis ... 56
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t) ... 57
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
Tabel 4.15 Variabel Residu ... 58
Tabel 4.16 Uji Multikolinearitas ... 59
Tabel 4.17 Crosstabs antar Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar ... 60
Tabel 4.18 Crosstabs antar Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar ... 61
Tabel 4.19 Crosstabs antar Jenis Kelamin Belajar dengan Hasil Belajar ... 63
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 28
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 48
Gambar 4.3 Grafik Histogram Residual ... 53
Gambar 4.4 Crosstabs antar Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar ... 60
Gambar 4.5 Crosstabs antar Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar ... 62
Gambar 4.6 Crosstabs antar Jenis Kelamin dengan Hasil Belajar ... 64
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai dalam
pembangunan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mencapai tujuan
tersebut diperlukan peningkatan, penyempurnaan, serta perubahan sistem
pendidikan nasional yang berorientasi pada peningkatan kualitas hasil pendidikan.
Tercapainya tujuan pendidikan nasional dapat dilihat dari prestasi belajar yang
diperoleh oleh siswa. Keberhasilan itu pada umumnya dikaitkan dengan tinggi
rendahnya nilai yang dicapai siswa, daya serap siswa, serta hasil belajar siswa
yang berupa nilai rapor. Dengan kata lain keberhasilan pendidikan dipengaruhi
banyak faktor. Siswa adalah bagian dalam suatu proses pembelajaran, mempunyai
keterkaitan yang erat dalam hasil belajar sehingga dapat dikatakan bahwa tinggi
rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar siswanya. Bila hasil
belajar siswa tinggi, maka dimungkinkan tinggi mutu pendidikannya. Sebaliknya
bila hasil belajar siswa rendah, maka rendah pula mutu pendidikannya.
Hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil ulangan harian, UTS (Ulangan
Tengah Semester), UAS (Ulangan Akhir Semester) dan UN (Ujian Nasional).
UTS dan UAS dianggap sebagai tolak ukur keberhasilan yang dilihat di setiap
tahapnya dan merupakan syarat bagi siswa agar dapat naik kelas atau dapat
melanjutkan ke tahap berikutnya. Sedangkan UN dilakukan hanya satu kali dalam
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, diketahui bahwa nilai UN pada mata pelajaran
ekonomi tahun 2014 dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 1.1
Rata-Rata Nilai UN Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri Se-Kota Bandung
No NAMA SEKOLAH Rata-rata Nilai UN Ekonomi
2012-2013 2013-2014
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Dari tabel di atas kita dapat melihat bahwa nilai rata-rata nilai UN siswa
SMA Negeri Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi yaitu berkisar antara
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
tahun 2013 maka rata-rata kelulusan UN mata pelajaran ekonomi untuk SMA
Negeri Se-Kota Bandung tahun 2014 masih menurun walaupun ada beberapa
SMA yang mengalami pengingkatan tetapi tidak signifikan. Hal ini sungguh
disesalkan mengingat hampir seluruh SMA Negeri Kota Bandung telah memiliki
fasilits sekolah yang baik dan tenaga pendidik yang kompeten tetapi tetap saja
nilai rata-rata ujian nasionalnya menurun bahkan rendah.
Hasil belajar mata pelajaran ekonomi yang bagus merupakan dambaan
semua pihak, baik pribadi siswa, orang tua maupun pihak sekolah. Pada
kenyataannya banyak permasalahan yang timbul dan dihadapi oleh setiap individu
dalam mencapai hasil belajar yang tinggi. Permasalahan-permasalahan yang
dihadapi oleh setiap individu ini bersifat kompleks, dan berbeda-beda pada setiap
individu. Hal ini dikarenakan dalam proses pencapaian hasil belajarnya tersebut
dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor. Secara umum, faktor-faktor tersebut
dibedakan menjadi dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri (faktor
intern) dan faktor yang berasal dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor yang
berasal dari dalam diri siswa meliputi: (1) faktor fisiologi misalnya mengalami
sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, dan (2) faktor
psikologis misalnya intelegensi, motivasi, persepsi, sikap, bakat, kemandirian, dan
lain-lain. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti kurikulum,
kompetensi profesionalisme guru, fasilitas belajar, lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga, lingkungan belajar (Slameto, 2010, hlm. 54-60).
Apabila faktor-faktor tersebut dimaksimalkan fungsinya maka akan dapat
meningkatkan hasil belajar di SMA Negeri Bandung. Berdasarkan observasi yang
dilakukan oleh peneliti tahun 2014 belum seluruh siswa di beberapa SMA Negeri
Bandung mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran
ekonomi yang rata-rata sebesar 75. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar rata-rata
nilai UAS (Ulangan Akhir Semester) siswa kelas X IIS pada mata pelajaran
ekonomi di beberapa SMA Negeri Kota Bandung (SMAN 13 Bandung, SMAN 19
Bandung, SMAN 12 Bandung, SMAN 10 Bandung, dan SMAN 11 Bandung)
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Tabel 1.2
Hasil Ulangan Akhir Semester Ganjil siswa Kelas X IIS Mata Pelajaran Ekonomi Tahun 2014-2015
Nama Sekolah Rata-Rata Nilai UAS
SMAN 13 Bandung 47.74
SMAN 19 Bandung 45,56
SMAN 12 Bandung 49,12
SMAN 10 Bandung 49,31
SMAN 11 Bandung 42,67
Sumber: Nilai rata-rata UAS Mata Pelajaran Ekonomi (Data diolah)
Berdasarkan data tabel di atas dapat dilihat rata-rata nilai UAS siswa kelas
X IIS di beberapa SMA Negeri Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi tahun
ajaran 2014/2015 nilainya terbilang kecil bahkan rata-rata dibawah 50. Artinya,
siswa SMA Negeri Kota Bandung belum mencapai hasil belajar yang
memuaskan. Dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi kelas X IIS
(Ilmu-Ilmu Sosial) karena peneliti akan memfokuskan pada hasil belajar mata pelajaran
ekonomi. Penulis memilih kelas X karena menurut penulis siswa kelas X masih
harus beradaptasi dengan diri sendiri untuk menghadapi cara belajar
masing-masing siswa dan berinteraksi dengan lingkungan SMA, dibandingkan kelas XI
yang dapat mulai fokus terhadap mata pelajaran dan XII sudah mulai menyiapkan
untuk perguruan tinggi. Pada dasarnya SMA Negeri Kota Bandung rata-rata
merupakan SMA Negeri yang terakreditasi A yang didukung oleh fasilitas belajar
sekolah yang memadai dan mempunyai tenaga pendidik yang kompeten sehingga
dapat menghasilkan siswa yang berprestasi dalam memenuhi kegiatan
pembelajaran.
Pencapaian hasil belajar mata pelajaran ekonomi yang optimal dalam
proses belajar siswa dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal inilah yang
mungkin menjadi penyebab kurangnya daya serap siswa dalam mencapai hasil
belajar. Dalam proses pembelajaran diperlukan adanya kemandirian belajar agar
tercapai tujuan pembelajaran yang baik.
Kemandirian belajar diartikan sebagai sifat serta kemampuan yang dimiliki
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau
kompetensi yang telah dimiliki. “Kemandirian belajar dapat diartikan sebagai sifat
serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif,
yang didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi yang telah
dimiliki”(Mujiman, 2007, hlm. 1). Seorang siswa dikatakan mempunyai kemandirian belajar apabila mempunyai kemauan sendiri untuk belajar mata
pelajaran ekonomi, siswa mampu memecahkan masalah dalam proses belajar
mata pelajaran ekonomi, siswa mempunyai tanggung jawab dalam proses belajar
mata pelajaran ekonomi, dan siswa mempunyai rasa percaya diri dalam setiap
proses belajar mata pelajaran ekonomi. Pada umumnya siswa tidak mandiri dalam
belajar mata pelajaran ekonomi terlihat saat siswa mengerjakan ulangan masih
terdapat siswa yang kurang percaya diri dengan kemampuannya sendiri.
Kemandirian belajar dapat terlihat pada kebiasaan-kebiasaan belajar siswa
sehari-hari seperti cara siswa merencanakan dan melakukan belajar. Kemandirian
belajar yang tinggi dari siswa sangat diperlukan dalam peningkatan hasil belajar
mata pelajaran ekonomi karena akan berpengaruh terhadap terciptanya semangat
diri untuk belajar.
Faktor lain yang sangat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar
siswa adalah lingkungan belajar. “Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan semuanya dapat mempengaruhi siswa dalam
belajar” Slameto (2010, hlm. 60). Lingkungan belajar siswa meliputi lingkungan
fisik terdiri dari tempat belajar, alat-alat belajar mata pelajaran ekonomi, sumber
belajar mata pelajaran ekonomi, penerangan, dan keadaan cuaca. Kondisi
lingkungan belajar ini sangat menentukan kelancaran proses pembelajaran
misalnya kondisi fisik, lingkungan sosial budaya atau masyarakat, dan lingkungan
sekolah. Jika kondisi lingkungan belajar sangat mendukung, maka siswa pun akan
lebih bersemangat dalam proses pembelajaran. Misalnya suasana aman dan
nyaman sehingga siswa mampu memahami apa yang diajarkan oleh gurunya dan
sebaliknya jika kondisi lingkungan kurang mendukung dalam proses
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
pada motivasi siswa. Kondisi ini mengakibatkan siswa hanya sekedar berangkat
sekolah untuk mendengarkan materi yang diajarkan oleh guru tanpa memahami
ilmu yang diberikan sehingga menyebabkan hasil belajar siswa yang rendah.
Berdasarkan fakta dan argumen yang dipaparkan di atas penulis tertarik
untuk melakukan penelitian terkait pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan
belajar terhadap hasil belajar SMA Negeri Se-Kota Bandung pada mata pelajaran
ekonomi. Judul penelitiannya yaitu “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi" (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dan batasan masalah di atas
maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana gambaran umum kemandirian belajar siswa kelas X IIS di SMA
Negeri se-Kota Bandung?
2. Bagaimana gambaran umum lingkungan belajar siswa kelas X IIS di SMA
Negeri se-Kota Bandung?
3. Bagaimana pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar mata
pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS di SMA Negeri kota Bandung?
4. Bagaimana pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar mata
pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS di SMA Negeri kota Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah yang ada dalam penelitian maka tujuan
yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui gambaran umum kemandirian belajar siswa kelas X IIS
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
2. Untuk mengetahui gambaran umum lingkungan belajar siswa kelas X IIS
di SMA Negeri se-Kota Bandung
3. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar
mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS di SMA Negeri kota Bandung
4. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar
mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS di SMA Negeri kota Bandung
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pendidikan
dengan fokus kajian pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan belajar
siswa terhadap hasil belajar.
1.4.1 Manfaat Praktis
1. Bagi penulis
1) Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
penulis terkait masalah pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan
belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi.
2) Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan bekal sebagai calon guru
dalam mengatasi masalah terkait hasil belajar.
2. Bagi pembaca
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi pengetahuan dan
wawasan kepada pembaca terkait masalah pengaruh kemandirian belajar dan
lingkungan belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi.
1.5 Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan dalam penelitian terdiri dari lima BAB, yaitu
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.
BAB II Kajian Pustaka yang berisi kajian teori sebagai kerangka berpikir dalam
pembahasan dan terdapat Hipotesis Penelitian. BAB III Metode Penelitian, yang
berisi Objek dan Subjek Penelitian, Metode/Pendekatan Penelitian,
Populasi/Sampel, Instrumen Penelitian (Pengumpulan Data/Informasi), dan
Teknik Analisis Data. BAB IV Temuan dan Pembahasan Penelitian yang berisi
hasil-hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian. BAB V Simpulan dan
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Kemandirian Belajar
2.1.1.1Pengertian Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar siswa diperlukan agar mereka mempunyai tanggung
jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya, dan untuk mengembangkan
kemampuan belajarnya. Sikap-sikap tersebut perlu dimiliki oleh siswa karena hal
tersebut merupakan ciri dari kedewasaan siswa terpelajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar siswa harus ikut berperan aktif karena
inilah salah satu hal yang bisa mempengaruhi hasil belajar, keterlibatan aktif dari
siswa bisa dilihat dari kemandirian belajar siswa. Apabila siswa yang mempunyai
sikap kemandirian belajar maka sudah ada inisiatif dari siswa itu sendiri untuk
belajar mandiri dengan meminimalkan bantuan dari orang lain.
Menurut Knowles (dalam Murniawaty, 2013, hlm. 28) menyebut kemandirian belajar suatu proses dimana individu mengambil inisiatif dengan atau bantuan orang lain dalam mendiagnosis kebutuhan belajar, merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber belajar, memilih dan mengimplementasikan strategi belajar dan mengevaluasi sumber belajar.
Menurut Knowles (dalam Tahar dan Enceng, 2006, hlm. 92) dalam
kemandirian belajar inisiatif merupakan indikator yang sangat mendasar. Dari
teori yang dikemukakan oleh Knowles bahwa dalam hal ini berarti dalam
kemandirian belajar siswa harus bisa mengatur kegiatan belajarnya baik dari
tempat belajar, proses kegiatan belajar dan mengevaluasi hasil belajarnya.
Sedangkan Menurut Ahmadi (2004, hlm. 31), “Kemandirian Belajar
adalah sebagai belajar mandiri, tidak menggantungkan diri pada orang lain”.
Siswa dituntut memiliki inisiatif, keaktifan dan keterlibatan dalam proses
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila telah mampu melakukan
tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain. Pada dasarnya kemandirian
merupakan perilaku individu yang mampu berinisiatif, mampu mengatasi
hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan tidak memerlukan
pengarahan dari orang lain untuk melakukan kegiatan belajar.
Dari semua pendapat yang sudah dikemukakan para ahli mengenai
kemandirian belajar, dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah suatu
aktivitas/kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa atas kemauannya sendiri dan
mempunyai rasa percaya diri tinggi dalam menyelesaikan tugasnya.
2.1.1.2Konsep Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar bagi siswa merupakan suatu unsur yang sangat
penting untuk meningkatkan sikap kejujuran di dalam diri siswa itu sendiri.
Karena semakin tinggi kemandirian belajar dari siswa, maka semakin produktif
pula juga dalam mengerjakan tugas dan meningkatnya rasa tanggung jawabnya
sebagai siswa.
Menurut Burtiham (1999, hlm. 12) mengemukakan bahwa kemandirian
belajar adalah perilaku siswa yang bebas dan otonom (bebas) serta bertanggung
jawab dalam menentukan tujuan belajar, merencanakan dan melaksanakan,
memelihara serta menilai hasil aktivitas belajarnya tanpa bergantung pada orang
lain.
Menurut Semiawan dkk, yang dikutip oleh Tirtaraharja dan La Sulo (2005,
hlm. 50) mengemukakan ada beberapa alasan dikembangkannya konsep
kemandirian dalam belajar, yaitu:
1. Perkembangan IPTEK berlangsung secara pesat sehingga memungkinkan para guru mengajarkan semua konsep dan fakta kepada siswa
2. Penemuan IPTEK tidak semua 100% bersifat relatif. Suatu teori mungkin bertolak dan gugur setelah ditemukan data baru yang sanggup membuktikan kekeliruan teori tersebut.
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
dengan situasi yang dihadapi dengan mengalami atau mempraktekkannya sendiri.
4. Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai-nilai kedalam diri siswa. Kemandirian membuka kemungkinan terhadap lainnya calon-calon insan pemikir yang manusiawi serta menyatu dalam diri yang serasi dan berimbang.
Jadi pengembangan konsep kemandirian belajar bertumpu pada aktifitas
para pengajar dan siswa serta mampu untuk mengarahkan sistem pembelajaran
dengan memberikan nilai atau contoh konkret dalam pembelajaran tersebut.
2.1.1.3Indikator – Indikator Kemandirian Belajar
Indikator/pengukuran mengandung pengertian suatu keadaan dimana
seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya, mampu
mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi,
memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya dan bertanggung
jawab terhadap apa yang dilakukannya.
Indikator kemandirian belajar pada penelitian ini berdasarkan pada faktor
internal (dari dalam diri) siswa yaitu percaya diri, disiplin, motivasi, inisiatif dan
tanggung jawab.
1) Percaya diri
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyebutkan bahwa
“Percaya kepada diri sendiri berarti yakin benar atau memastikan akan
kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat
memenuhi harapan-harapannya)”
Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya
beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki
kompetensi, yakin, mampu, dan percaya bahwa bisa karena didukung oleh
pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri
sendiri.
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri
atau kepatuhan seseorang untuk mengikuti bentuk-bentuk aturan atas
kesadaran pribadinya, disiplin dalam belajar merupakan kemauan untuk
belajar yang didorong oleh diri siswa sendiri.
3) Motivasi
Motivasi merupakan salah satu aspek penting dan sangat menentukan
berhasil tidaknya studi seseorang. Motivasi adalah suatu dorongan seseorang
untuk melakukan sesuatu, baik itu yang datang dari dalam diri maupun dari
luar diri. Motivasi membuat seseorang melakukan sebaik mungkin semua
pekerjaan yang dilakukan, jika siswa belajar dengan motivasi yang baik maka
hasil belajarnya pun akan baik sebaliknya apabila motivasi kurang maka hasil
belajar pun kurang memuaskan. Artinya, seseorang yang memiliki motivasi
yang tinggi adalah seseorang yang selalu melakukan sesuatu yang lebih baik
dan efisien dibanding sebelumnya.
4) Inisiatif
Inisiatif ini dilakukan dalam berbagai hal. Dalam belajar aspek inisiatif
sangat diperlukan. Siswa yang memiliki sikap inisiatif akan berusaha
bagaimanapun caranya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, memanfaatkan
waktu luang untuk kegiatan yang menunjang proses belajarnya dan
memanfaatkan semua sumber-sumber belajar semaksimal mungkin. Dengan
inisiatif siswa akan mampu melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan
keinginannya sendiri, mampu mengatasi masalah yang ada pada dirinya tanpa
bantuan orang lain.
Inisiatif pun dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya dalam usaha
memecahkan suatu masalah.
5) Tanggung jawab
Kemampuan bertanggung jawab yang sangat penting adalah rasa
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12
menguasai, mengontrol dan mengendalikannya sendiri. Kemandirian
seseorang ditandai dengan adanya kecenderungan untuk mengambil sikap
penuh tanggung jawab.
2.1.1.4Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa menurut Ali
dan Asrori (2005, hlm. 118) sebagaimana aspek-aspek psikologi lainnya,
kemandirian belajar juga bukanlah semata-mata merupakan pembawaan yang
melekat pada dari individu sejak lahir. Perkembangannya juga dipengaruhi oleh
berbagai stimulus yang datang dari lingkungannya, selain potensi yang dimiliki
sejak lahir sebagai keturunan dari orang tuanya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar, yaitu:
1) Gen atau keturunan orang tua
Orang tua yang memiliki sifat kemandirian belajar tinggi sering kali
menurunkan anak memiliki kemandirian juga.
2) Pola asuh orang tua
Cara orang tua mengasuh atau mendidik anak akan mempengaruhi
kemandirian belajar siswa. Orang tua terlalu banyak melarang atau
mengeluarkan kata “jangan” kepada anak tanpa disertai dengan penjelasan yang rasional akan menghambat kemandirian siswa. Sebaliknya, orang tua
yang menciptakan suasana aman dalam interaksi keluarganya akan dapat
mendorong kelancaran kemandirian belajar.
3) Sistem pendidikan di sekolah
Proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan demokratisasi
pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi tanpa argumentasi
akan menghambat kemandirian belajar siswa. Demikian juga, proses
pendidikan yang banyak menekankan pentingnya pemberian sanksi atau
hukuman juga dapat menghambat kemandirian belajar siswa. Sebaliknya
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13
terhadap potensi anak, pemberian reward, dan penciptaan kompetisi positif
akan memperlancar kemandirian belajar siswa.
4) Sistem kehidupan di masyarakat
Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya
hierarki struktur sosial, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang
menghargai manifestasi potensi siswa dalam kegiatan produktif dapat
menghambat kelancaran kemandirian siswa. Sebaliknya, lingkungan
masyarakat yang aman, menghargai ekspresi potensi siswa dalam bentuk
berbagai kegiatan, dan tidak terlalu hierarki akan merangsang dan
mendorong perkembangan kemandirian siswa.
2.1.2 Lingkungan Belajar
2.1.2.1Pengertian Lingkungan Belajar
Lingkungan merupakan suatu tempat dimana terjadi proses interaksi antara
manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Manusia dari sejak dilahirkan
hingga meninggal dunia tidak dapat terlepas dari lingkungan. Lingkungan secara
langsung mempengaruhi sikap, tingkah laku dan kepribadian seseorang.
Menurut Dalyono (2005, hlm. 129) lingkungan itu sebenarnya mencakup
segala material dan stimulus di dalam dan di luar individu baik yang bersifat
fisiologis, psikologis, maupun bersifat sosio-kultural. Lingkungan juga
didefinisikan oleh Patty yang dikutip oleh Baharuddin (2007, hlm. 68),
“Lingkungan merupakan sesuatu yang mengelilingi individu di dalam hidupnya,
baik dalam bentuk lingkungan fisik seperti orang tua, rumah, kawan bermain, dan
masyarakat sekitar maupun dalam bentuk lingkungan psikologis seperti
perasaan-perasaan yang dialami, cita-cita, persoalan-persoalan yang dihadapi dan
sebagainya.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14
laku dan perkembangan dalam belajar baik secara langsung maupun tidak
langsung.
2.1.2.2Konsep Lingkungan Belajar
Lingkungan merupakan suatu tempat dimana terjadi proses interaksi antara
manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Manusia dari sejak dilahirkan
hingga meninggal dunia tidak dapat terlepas dari lingkungan. Lingkungan secara
langsung mempengaruhi sikap, tingkah laku dan kepribadian seseorang.
Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan
pendidikan. Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar
terhadap kegiatan pendidikan (dalam Hadikusumo, 1996, hlm. 74). Sedangkan
lingkungan pendidikan menurut Tirtarahardja dan La Sulo (1994, hlm. 168)
adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan. Berdasarkan pengertian dari
definisi-definisi di atas yang dimaksud lingkungan belajar adalah tempat
berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap
keberlangsungan kegiatan tersebut.
Untuk itu lingkungan yang berada di sekitar kita dan yang mempengaruhi
proses belajar mengajar disebut lingkungan belajar. Lingkungan belajar ini
mempengaruhi hasil belajar siswa. Jadi yang dimaksud lingkungan belajar adalah
segala sesuatu yang ada di alam sekitar kita yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar siswa, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat. Lingkungan belajar tersebut harus diperhatikan oleh semua pihak
agar hasil belajar dapat tercapai dengan baik.
2.1.2.3Macam-macam Lingkungan Belajar
Ki Hajar Dewantoro menggolongkan lingkungan belajar menjadi 3, yang
dikutip oleh Hadi (2003, hlm. 87) yaitu: "Lingkungan keluarga, Lingkungan
sekolah dan Lingkungn masyarakat".
1) Ligkungan keluarga
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15
Cara orang tua mendidik anak sangat besar pengaruhnya terhadap proses
belajar anak tersebut. Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan
anaknya, acuh tak acuh dan tidak memperhatikan perkembangan anaknya
akan menyebabkan kesulitan belajar bagi si anak. Sebaliknya orang tua
yang perhatian pada pendidikan anaknya akan menjadi pendorong bagi
anak untuk belajar lebih giat.
b) Hubungan antara anggota keluarga
Faktor hubungan antara anggota keluarga ini penting sekali dalam
menentukan kemajuan belajar anak. Hubungan ini yang terpenting adalah
hubungan antara orang tua dengan anak, selain itu hubungan antara anak
dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain. Demi
kelancaran belajar anak kelancaran hubungan antar anggota keluarga
perlu dijaga.
c) Bimbingan dari Orang tua
Orang tua merupakan contoh bagi anak-anaknya. Segala yang dilakukan
orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya. Karenanya sikap
orang tua yang bermasalah perlu dihindari. Demikian belajar perlu
bimbingan orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar
tumbuh pada diri anak.
d) Suasana rumah
Suasana rumah yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang sering
terjadi dalam rumah dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang
sangat ramai atau gaduh tidak mungkin anak akan dapat belajar dengan
baik. Anak-anak akan terganggu konsentrasinya, sehingga sukar untuk
belajar. Untuk itu hendaknya suasana rumah selalu dibuat menyenangkan,
tentram, damai dan harmonis agar menguntungkan bagi kemajuan belajar
anak.
e) Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16
berbagai fasilitas belajar. Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam
pemenuhan berbagai fasilitas belajar, untuk itu biaya merupakan faktor
yang sangat penting dalam proses keberhasilan belajar.
2) Lingkungan sekolah
a) Kurikulum
Kurikulum merupakan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa.
Kegiatan itu menyajikan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran. Jelas bahwa kurikulum mempengaruhi
belajar siswa.
b) Hubungan antara guru dengan siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Jika hubungan
antar guru dengan siswa dapat terjalin dengan baik, mak siswa akan
memperhatikan materi yang diajarkan guru. Sehingga ia akan
mempelajari dengan sebaik-baiknya, dan sebaliknya jika hubungan antara
guru dengan siswa kurang baik maka akan menyebabkan proses belajar
mengajar kurang lancar.
c) Hubungan antara siswa dengan siswa lain
Hubungan yang baik antar siswa merupakan hal yang penting, karena
dapat memberikan pengaruh belajar siswa. Siswa yang mempunyai
hubungan kurang baik dengan teman yang lainnya akan diasingkan dari
kelompoknya akibatnya hal tersebut dapat menggangu belajarnya, untuk
itu hubungan antar teman perlu dijaga dengan baik.
d) Disiplin siswa
Kedisiplinan erat kaitannya dengan ketertiban siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar di kelas. Kedisiplinan di sekolah menyangkut
kedisiplinan para guru dalam mengajar maupun disiplin siswa dalam
sekolah terutama dalam proses belajar mengajar untuk mengembangkan
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17 e) Alat pelajaran
Alat merupakan sarana dalam belajar. Alat pelajaran yang kurang lengkap
membuat penyajian materi pelajaran yang tidak baik. Terutama untuk
pelajaran praktikum, kekurangan alat pelajaran akan menimbulkan
kesulitan belajar bagi anak.
f) Keadaan gedung
Kondisi gedung ini terutama ditujukan pada ruang kelas atau ruang
tempat belajar. Ruang kelas harus memenuhi syarat-syarat kebersihan,
cukup cahaya dan udara, keadaan gedung jauh dari keramaian dan
lain-lain. Apabila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi hal ini akan
berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa.
3) Lingkungan masyarakat
a) Teman bergaul
Teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk dalam
jiwa anak. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap
belajar anak dan sebaliknya teman bergaul yang kurang baik akan
berpengaruh kurang baik pula.
b) Lingkungan Tetangga
Corak kehidupan tetangga akan mempengaruhi anak-anak yang
bersekolah. Misalnya: tetangga yang suka judi, menganggur, tidak suka
belajar akan mempengaruhi anak yang bersekolah, minimal tidak ada
motivasi bagi anak untuk bersekolah, begitu pula sebaliknya.
c) Bentuk/aktifitas kehidupaan masyarakat
Kegiatan ini dapat menguntungkan dan pula merugikan terhadap
perkembangan pribadi anak. Siswa harus benar-benar mampu memilih
kegiatan yang mendukung kegiatan belajar, bukan malah menjadi
penghambat.
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18
Termasuk dalam media yaitu: radio, televisi, surat kabar dan lain-lain.
Media yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula bagi anak,
begitu pula sebaliknya.
2.1.2.4Indikator-indikator Lingkungan Belajar
Berdasarkan pada beberapa pendapat dan uraian di atas maka yang
menjadi indikator lingkungan belajar siswa dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1) Hubungan antar siswa
2) Kondisi fisik ruang belajar
3) Kondisi alat-alat belajar
4) Aturan dan disiplin sekolah
5) Suasana tempat belajar
6) Hubungan siswa dengan masyarakat sekolah lainya
7) Lingkungan belajar di Rumah
2.1.2.5Faktor – faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Belajar
Lewat proses belajar, pengaruh budaya secara tidak langsung juga
mempengaruhi individu. Standar dan norma sosial yang berlaku pada suatu
kelompok budaya tempat individu berada akan menentukan apa yang benar dan
apa yang salah, apa yang dianggap baik dan dianggap buruk. Norma itulah yang
akan menjadi acuan individu dalam berfikir dan berprilaku (Azwar, 2008, hlm.
74).
Adapun faktor yang mendukung dan menghambat pengelolaan lingkungan
belajar. Faktor-faktor yang mendukung pengelolaan lingkungan belajar antara
lain:
1) Tempat belajar yang baik
Tempat yang baik mempunyai persyaratan sebagai berikut: letak tata ruang,
tempat belajar, penerapan cahaya yang cukup, udara yang baik, adanya
pengaturan tata ruang kelas.
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19
Untuk dapat mendukung proses lancarnya belajar di sekolah, diperlukan
peralatan yang cukup tersedia. Alat-alat belajar yang tidak lengkap akan
semakin banyak mengalami gangguan dalam proses belajar mengajar.
Tersedianya alat-alat belajar yang pokok didahulukan dibanding dengan yang
lain seperti : papan tulis, kapur tulis / spidol, penghapus dan sebagainya
3) Kedisiplinan belajar
Kedisiplinan ini perlu diperhatikan untuk melatih siswa agar terbiasa untuk
menerapkan dalam segala tindakan atau kegiatannya. Karena disiplin ini
berkaitan erat dengan kepribadian anak, sehingga jika anak sudah terdidik
untuk disiplin maka mereka akan memiliki kecakapan dalam cara belajar.
4) Kebersihan lingkungan kelas dan sekolah
Kebersihan lingkungan kelas maupun sekolah perlu diperhatikan agar siswa
merasa nyaman dalam proses belajar dan serta menjaga lingkungan menjadi
bersih.
2.1.3 Hasil Belajar 2.1.3.1Konsep Belajar
Winkel (1996, hlm. 53) menyatakan belajar adalah suatu aktivitas
mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang
menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan tersebut bersifat secara relatif konstan
dan berbekas. Sedangkan menurut Slameto (2010, hlm. 50) mengemukakan
“Belajar adalah suatu proses usaha seseorang yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Cronbach (dalam Suprijono, 2012, hlm. 2) yang
mengemukakan bahwa, “belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari
pengalaman”.
Ciri umum kegiatan belajar menurut Wragg dalam Aunurrahman (2011,
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20
1) Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau
disengaja. Oleh sebab itu pemahaman yang sangat penting disini bahwa,
kegiatan belajar merupakan kegiatan yang disengaja atau direncanakan oleh
pembelajar sendiri dalam bentuk suatu aktivitas tertentu.
2) Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungan
dalam hal ini dapat berupa manusia atau objek-objek lain yang
memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau
pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang
pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya akan tetapi menimbulkan
perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya
interaksi.
3) Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak
semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas
belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku.
2.1.3.2Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Purwanto (2011, hlm. 44) dapat dijelaskan dengan
memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian
hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktifitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Sedangkan
belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu
yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil
belajar, selain hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa. Menurut Slameto
(2010, hlm. 2) secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tingkah laku tersebut akan nyata
dalam seluruh aspek tingkah laku.
Menurut Morgan (dalam Purwanto, 2006, hlm. 84), dalam buku
Introduction to Psychology (1978) mengemukakan bahwa belajar adalah setiap
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21
hasil dari latihan dan pengalaman. Menurut Roger (dalam Nata, 2011, hlm. 101),
belajar adalah sebuah proses internal yang menggerakkan siswa agar
menggunakan seluruh potensi kognitif, afektif dan psikomotoriknya agar memiliki
berbagai kapabilitas intelektual, moral, dan keterampilan lainnya. Sedangkan
menurut Piaget (dalam Nata, 2011, hlm. 99) belajar adalah sebuah proses interaksi
siswa dengan lingkungan yang selalu mengalami perubahan dan dilakukan secara
terus menerus.
Dari beberapa pengertian belajar tersebut dapat dipahami bahwa belajar
merupakan proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan dari interaksi dengan lingkungannya. Pada hakikatnya hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.
Menurut Abdurrahman (2003, hlm. 37-38) Belajar itu sendiri merupakan suatu
proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perilaku
yang relatif menetap. Jadi hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Jadi hasil belajar pada hakikatnya yaitu berubahnya
perilaku siswa meliputi kognitif, afektif, serta psikomotoriknya. Sehingga setiap
pendidik pastinya akan mengharapkan agar hasil belajar siswanya itu meningkat
setelah melakukan proses pembelajaran.
2.1.3.3Indikator-indikator Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai tujuan
pendidikan, dimana tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar siswa.
Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2011, hlm. 22) secara garis besar
membagi hasilbelajar ke dalam tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psiomotor.
1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22
3. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan atau kemampuan bertindak yang terdiri dari enam aspek, yakni gerakan reflex, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Dalam penilaian hasil belajar di sekolah biasanya ranah kognitif lebih
dominan di nilai karena seseorang yang berubah tingkat kognisinya sebenarnya
dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan perilakunya (Sudjana, 2011,
hlm. 31). Hal ini disebabkan penilaian hasil belajar dari sisi kognitif saja sudah
dapat mencerminkan perubahan dalam diri siswa.
2.1.3.4Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Setiap kegiatan belajar menghasilkan suatu perubahan yang khas sebagai
hasil belajar. Hasil belajar dapat dicapai siswa melalui usaha-usaha sebagai
perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik,
sehingga tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara optimal. Hasil belajar yang
diperoleh siswa tidak sama karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilannya dalam proses belajar
Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terbagi kedalam
dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Slameto (2010, hlm. 54)
menjelaskan bahwa, faktor intern adalah faktor yang ada didalam diri individu
yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar
individu.
1) Faktor intern, meliputi:
a) Faktor jasmani, yang termasuk ke dalam jasmani yaitu faktor kesehatan
dan cacat tubuh
b) Faktor psikologis, terdapat beberapa faktor yang tergolong dalam faktor
psikologi yang mempengaruhi belajar yaitu, intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, kemandirian, dan kesipan.
c) Faktor kelelahan, Kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua,
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
dengan lemahnya tubuh sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan
adanya kelesuan dan kebosanan dalam belajar.
2) Faktor Ekstern, meliputi:
a) Faktor keluarga: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar
belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas
rumah.
c) Faktor masyarakat: kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman
bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
Lebih jauh menurut Gagne (dalam Suyono dan Hariyanto, 2012, hlm. 92)
menyatakan bahwa hasil belajar disebabkan karena adanya interaksi antara
kondisi internal dan eksternal individu. (a) Kondisi internal adalah keadaan dalam
diri individu (intelegensi, perhatian, motivasi, minat, kemandirian, dan kesiapan)
untuk mencapai hasil belajar, sedangkan (b) kondisi ekstenal yaitu rangsangan
dari lingkungan belajar yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, belajar
merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi baik dalam
perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang
diperoleh dari hasil pengalamannya sendiri maupun lingkungannya.
2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian memerlukan rujukan dan perbandingan dari penelitian
sebelumnya agar dapat menghasilkan penelitian yang terarah dan hasilnya dapat
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
Prestasi Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi
Prestasi Belajar Pada
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi atau pemekaran dari
kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.
Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik
perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun
keterampilan motorik. Di sekolah, hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan
siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.
Pengertian mata pelajaran ekonomi berfungsi untuk membekali siswa
dengan pengetahuan dan keterampilan dasar agar mampu mengambil keputusan
secara rasional tindakan ekonomi dalam menentukan berbagai pilihan. Lebih jauh
salah satu tujuan pembelajaran ekonomi adalah untuk membekali beberapa
konsep dasar ilmu ekonomi sebagai pedoman dalam berperilaku ekonomi dan
untuk mendalami mata pelajaran ekonomi pada jenjang berikutnya. Artinya, mata
pelajaran ekonomi bukanlah merupakan mata pelajaran hafalan semata, tetapi
lewat mata pelajaran ekonomi ini, para siswa harus mampu mengaitkan antara
teori ekonomi dengan realitas kehidupan, sehingga siswa dapat menerapkan
pengetahuan ekonomi untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari.
Keberhasilan pendidikan pula dilihat dari keberhasilan siswa setelah
melewati proses belajar. Menurut Sudjana (2011, hlm. 20) Pencapaian prestasi
belajar atau hasil belajar siswa merujuk pada pencapaian aspek-aspek yang
Rifa Khairunnisa, 2015
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
yang ingin dicapai, hasil belajar setidaknya dapat dideskripsikan menjadi
beberapa aspek pengetahuan atau pemahaman, aspek keterampilan, aspek nilai
dan aspek sikap. Hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi
antar lingkungan, keluarga dan masyarakat.
Gagne (dalam Suyono dan Hariyanto, 2012) memandang faktor internal
dan faktor eksternal sebagai pengaruh dari hasil belajar, sebagaimana
dikemukakan bahwa:
“Hasil belajar disebabkan karena adanya interaksi antara kondisi internal dan eksternal individu. Kondisi internal adalah keadaan dalam diri individu untuk mencapai hasil belajar, sedangkan kondisi eksternal yaitu rangsangan dari lingkungan belajar yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran”. (hlm. 92)
Jika dilihat dari teori pembelajaran Gagne bahwa perilaku individu itu tidak
semata-mata langsung tercipta secara otomatis tetapi merupakan hasil dari belajar
yaitu melalui faktor intern seperti: intelegensi, perhatian, motivasi, minat, bakat,
motif, kemandirian, kematangan, dan kesiapan belajar, sedangkan faktor ekstern
yang merupakan lingkungan belajar seperti: lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat.
Dalam penelitian ini faktor-faktor yang diteliti terdiri dari dua faktor yang
diambil dari faktor intern dan faktor ekstern. Faktor internnya yaitu faktor
kemandirian belajar siswa sedangkan faktor eksternnya yaitu faktor lingkungan
belajar.
Kemandirian dalam belajar merupakan keharusan dan tuntutan dalam
pendidikan saat ini. Kemandirian belajar pun diartikan sebagai sifat serta
kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif, yang
didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan
bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Menurut Drost (dalam
Fahradina, dkk, 2014, hlm. 56) kemandirian adalah individu yang mampu
menghadapi masalah-masalah yang dihadapinya dan mampu bertindak secara
dewasa. Sedangkan menurut Pannen, dkk (dalam Fahradina, dkk, 2014, hlm. 56)