• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)."

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri

Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

oleh

Rifa Khairunnisa NIM. 1104677

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

(Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

oleh

Rifa Khiarunnisa NIM. 1104677

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh

gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Rifa Khairunnisa Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri

Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Bandung, Agustus 2015

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Dr. Neti Budiwati, M. Si NIP. 19630221 198703 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

(4)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

ABSTRAK

Rifa Khairunnisa. 1104677. (2015). “Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survei Terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)” dibawah bimbingan Dr. Neti Budiwati, M. Si.

Penelitian ini di latar belakangi oleh isu rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi yang di lihat dari rata-rata nilai Ulangan Akhir Semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siswa kelas X IIS SMA Negeri Se-Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan belajar terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei eksplanatori dengan menggunakan kuesioner penelitian sebagai alat pengumpul data. Populasi penelitiannya adalah siswa kelas X IIS tahun ajaran 2014/2015 kemudian diambil sampel sebanyak 225 siswa dengan teknik proportional random sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kemandirian belajar berada pada kategori sangat mandiri; (2) Lingkungan belajar berada pada kategori sangat kondusif; (3) Hasil belajar berada pada kategori sangat rendah; (4) Kemandirian belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa; (5) Lingkungan belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian ini disarankan siswa sebaiknya memiliki inisisatif dan memliki hubungan interaksi sosial dengan baik agar dapat berdiskusi untuk mempelajari materi dan memecahkan masalah-masalah dalam mata pelajaran Ekonomi.

(5)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRACT

Rifa Khairunnisa. 1104677. (2015). "The Effect of Independence Learning and Learning Environment towards Learning Outcomes in Economics subject (A Survey of Class X IIS SMAN in Bandung in Academic Year 2014/2015)" under the direction of Dr. Neti Budiwati, M. Si.

The background of this study was the issue of students low learning outcomes in economics subject based on the average of Final Semester Test in academic year 2014/2015 which does not reach the minimum completeness criteria at class X SMA IIS in Bandung. This study aimed to determine the influence of independent learning and the learning environment for student learning outcomes. This study used survey explanatory method by using questionnaire research as a means of collecting data. Population research were class X IIS in Academic Year 2014/2015 then a sample of study were 225 students with proportional random sampling technique. Data analysis technique used multiple linear regression analysis. The results showed: (1) Independence study is at a very independent category; (2) The learning environment is very conducive to the category; (3) The results of the study were very low category; (4) Independence learn influence on student learning outcomes; (5) The learning environment has no effect on the learning outcomes. This study suggested that the students should have initiative and possess excellent relationship with the social interaction in order to be able to do discussion and to solve the problems in Economics subject.

(6)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ... 7

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Kemandirian Belajar ... 8

2.1.1.1 Pengertian Kemandirian Belajar ... 8

2.1.1.2 Konsep Kemandirian Belajar ... 9

2.1.1.3 Indikator-indikator Kemandirian Belajar ... 10

2.1.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar ... 11

2.1.2 Lingkungan Belajar ... 13

2.1.2.1 Pengertian Lingkungan Belajar ... 13

2.1.2.2 Konsep Lingkungan Belajar ... 13

2.1.2.3 Macam-macam Lingkungan Belajar ... 14

2.1.2.4 Indikator-indikator Lingkungan Belajar ... 17

(7)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

2.1.3 Hasil Belajar... 18

2.1.3.1 Konsep Belajar ... 18

2.1.3.2 Pengertian Hasil Belajar ... 19

2.1.3.3 Indikator-indikator Hasil Belajar ... 20

2.1.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil belajar ... 21

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu ... 22

2.2 Kerangka Pemikiran ... 25

2.3 Hipotesis ... 28

BAB IIIMETODE PENELITIAN... 29

3.1 Objek dan Subjek Penelitian ... 29

3.2 Metode Penelitian ... 29

3.3 Populasi dan Sampel ... 29

3.3.1 Populasi ... 29

3.3.2 Sampel... 30

3.4 Operasional Variabel ... 33

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.6 Instrumen Penelitian ... 34

3.7 Pengujian Instrumen Penilaian ... 36

3.7.1 Uji Validitas ... 36

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 39

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 40

3.8.1 Teknik Analisis Data... 40

3.8.1.1 Uji Normalitas ... 41

3.8.1.2 Uji Linearitas ... 41

3.8.2 Pengujian Hipotesis ... 41

3.8.2.1 Uji t ... 41

3.8.2.2 Uji R2 (Koefisien Determinasi) ... 42

3.8.3 Uji Multikolinearitas ... 43

(8)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 45

4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 46

4.1.2.1 Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 47

4.2 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 48

4.2.1 Gambaran Umum Variabel Kemandirian Belajar ... 48

4.2.2 Gambaran Umum Variabel Lingkungan Belajar ... 50

4.2.3 Gambaran Umum Variabel Hasil Belajar ... 52

4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 52

4.3.1 Uji Normalitas ... 53

4.3.2 Uji Lineraritas ... 54

4.3.3 Koefisien Kolerasi antarvariabel Kemandirian Belajar (X1) dan Lingkungan Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y) ... 55

4.3.4 Model Koefisien Regresi Variabel Kemandirian Belajar (X1) dan Lingkungan Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y) ... 55

4.3.6 Uji R2 (Koefisien Determinasi) ... 57

4.3.7 Variabel Residu ... 58

4.4 Uji Multikolinearitas ... 59

4.5 Analisis Tabel Silang (Crosstabs) ... 59

4.5.1 Tabel Silang (Crosstabs) antar Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar 59 4.5.2 Tabel Silang (Crosstabs) antar Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar .. 61

4.5.3 Tabel Silang (Crosstabs) antar Jenis Kelamin dengan Hasil Belajar ... 63

4.5.4 Tabel Silang (Crosstabs) antar Usia dengan Hasil Belajar ... 65

4.7 Pembahasan ... 66

4.7.1 Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar ... 66

4.7.2 Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar ... 70

BAB VSIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 74

(9)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

5.2 Rekomendasi... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(10)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-rata Nilai UN Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri se-Kota

Bandung ... 2

Tabel 1.2 Hasil Nilai UAS Semester Ganjil Siswa IIS Kelas X Mata Pelajaran Ekonomi Tahun Ajaran 2014/2015 ... 3

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 23

Tabel 3.1 Daftar SMA Negeri se-Kota Bandung berdasarkan Pembagian Wilayah ... 30

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ... 31

Tabel 3.3 Sampel Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kota Bandung ... 32

Tabel 3.4 Operasional Variabel ... 33

Tabel 3.5 Jumlah Item Angket ... 37

Tabel 3.6 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 38

Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 40

Tabel 4.1 SMA Kota Bandung Tahun 2013-2014 ... 45

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 47

Tabel 4.4 Kategori Kemandirian Belajar per Responden... 49

Tabel 4.5 Kategori Kemandirian Belajar Secara Keseluruhan... 50

Tabel 4.6 Kategori Lingkungan Belajar per Responden ... 50

Tabel 4.7 Kategori Lingkungan Belajar Secara Keseluruhan ... 51

Tabel 4.8 Kategori Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi ... 52

Tabel 4.9 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ... 54

Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas ... 54

Tabel 4.11 Matriks Korelasi Antarvariabel Eksogen dan Variabel Endogen ... 55

Tabel 4.12 Hasil Analisis ... 56

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t) ... 57

(11)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

Tabel 4.15 Variabel Residu ... 58

Tabel 4.16 Uji Multikolinearitas ... 59

Tabel 4.17 Crosstabs antar Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar ... 60

Tabel 4.18 Crosstabs antar Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar ... 61

Tabel 4.19 Crosstabs antar Jenis Kelamin Belajar dengan Hasil Belajar ... 63

(12)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 28

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 48

Gambar 4.3 Grafik Histogram Residual ... 53

Gambar 4.4 Crosstabs antar Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar ... 60

Gambar 4.5 Crosstabs antar Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar ... 62

Gambar 4.6 Crosstabs antar Jenis Kelamin dengan Hasil Belajar ... 64

(13)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai dalam

pembangunan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mencapai tujuan

tersebut diperlukan peningkatan, penyempurnaan, serta perubahan sistem

pendidikan nasional yang berorientasi pada peningkatan kualitas hasil pendidikan.

Tercapainya tujuan pendidikan nasional dapat dilihat dari prestasi belajar yang

diperoleh oleh siswa. Keberhasilan itu pada umumnya dikaitkan dengan tinggi

rendahnya nilai yang dicapai siswa, daya serap siswa, serta hasil belajar siswa

yang berupa nilai rapor. Dengan kata lain keberhasilan pendidikan dipengaruhi

banyak faktor. Siswa adalah bagian dalam suatu proses pembelajaran, mempunyai

keterkaitan yang erat dalam hasil belajar sehingga dapat dikatakan bahwa tinggi

rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar siswanya. Bila hasil

belajar siswa tinggi, maka dimungkinkan tinggi mutu pendidikannya. Sebaliknya

bila hasil belajar siswa rendah, maka rendah pula mutu pendidikannya.

Hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil ulangan harian, UTS (Ulangan

Tengah Semester), UAS (Ulangan Akhir Semester) dan UN (Ujian Nasional).

UTS dan UAS dianggap sebagai tolak ukur keberhasilan yang dilihat di setiap

tahapnya dan merupakan syarat bagi siswa agar dapat naik kelas atau dapat

melanjutkan ke tahap berikutnya. Sedangkan UN dilakukan hanya satu kali dalam

(14)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Pendidikan Provinsi Jawa Barat, diketahui bahwa nilai UN pada mata pelajaran

ekonomi tahun 2014 dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Rata-Rata Nilai UN Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri Se-Kota Bandung

No NAMA SEKOLAH Rata-rata Nilai UN Ekonomi

2012-2013 2013-2014

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Dari tabel di atas kita dapat melihat bahwa nilai rata-rata nilai UN siswa

SMA Negeri Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi yaitu berkisar antara

(15)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

tahun 2013 maka rata-rata kelulusan UN mata pelajaran ekonomi untuk SMA

Negeri Se-Kota Bandung tahun 2014 masih menurun walaupun ada beberapa

SMA yang mengalami pengingkatan tetapi tidak signifikan. Hal ini sungguh

disesalkan mengingat hampir seluruh SMA Negeri Kota Bandung telah memiliki

fasilits sekolah yang baik dan tenaga pendidik yang kompeten tetapi tetap saja

nilai rata-rata ujian nasionalnya menurun bahkan rendah.

Hasil belajar mata pelajaran ekonomi yang bagus merupakan dambaan

semua pihak, baik pribadi siswa, orang tua maupun pihak sekolah. Pada

kenyataannya banyak permasalahan yang timbul dan dihadapi oleh setiap individu

dalam mencapai hasil belajar yang tinggi. Permasalahan-permasalahan yang

dihadapi oleh setiap individu ini bersifat kompleks, dan berbeda-beda pada setiap

individu. Hal ini dikarenakan dalam proses pencapaian hasil belajarnya tersebut

dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor. Secara umum, faktor-faktor tersebut

dibedakan menjadi dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri (faktor

intern) dan faktor yang berasal dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor yang

berasal dari dalam diri siswa meliputi: (1) faktor fisiologi misalnya mengalami

sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, dan (2) faktor

psikologis misalnya intelegensi, motivasi, persepsi, sikap, bakat, kemandirian, dan

lain-lain. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti kurikulum,

kompetensi profesionalisme guru, fasilitas belajar, lingkungan sekolah,

lingkungan keluarga, lingkungan belajar (Slameto, 2010, hlm. 54-60).

Apabila faktor-faktor tersebut dimaksimalkan fungsinya maka akan dapat

meningkatkan hasil belajar di SMA Negeri Bandung. Berdasarkan observasi yang

dilakukan oleh peneliti tahun 2014 belum seluruh siswa di beberapa SMA Negeri

Bandung mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran

ekonomi yang rata-rata sebesar 75. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar rata-rata

nilai UAS (Ulangan Akhir Semester) siswa kelas X IIS pada mata pelajaran

ekonomi di beberapa SMA Negeri Kota Bandung (SMAN 13 Bandung, SMAN 19

Bandung, SMAN 12 Bandung, SMAN 10 Bandung, dan SMAN 11 Bandung)

(16)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Tabel 1.2

Hasil Ulangan Akhir Semester Ganjil siswa Kelas X IIS Mata Pelajaran Ekonomi Tahun 2014-2015

Nama Sekolah Rata-Rata Nilai UAS

SMAN 13 Bandung 47.74

SMAN 19 Bandung 45,56

SMAN 12 Bandung 49,12

SMAN 10 Bandung 49,31

SMAN 11 Bandung 42,67

Sumber: Nilai rata-rata UAS Mata Pelajaran Ekonomi (Data diolah)

Berdasarkan data tabel di atas dapat dilihat rata-rata nilai UAS siswa kelas

X IIS di beberapa SMA Negeri Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi tahun

ajaran 2014/2015 nilainya terbilang kecil bahkan rata-rata dibawah 50. Artinya,

siswa SMA Negeri Kota Bandung belum mencapai hasil belajar yang

memuaskan. Dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi kelas X IIS

(Ilmu-Ilmu Sosial) karena peneliti akan memfokuskan pada hasil belajar mata pelajaran

ekonomi. Penulis memilih kelas X karena menurut penulis siswa kelas X masih

harus beradaptasi dengan diri sendiri untuk menghadapi cara belajar

masing-masing siswa dan berinteraksi dengan lingkungan SMA, dibandingkan kelas XI

yang dapat mulai fokus terhadap mata pelajaran dan XII sudah mulai menyiapkan

untuk perguruan tinggi. Pada dasarnya SMA Negeri Kota Bandung rata-rata

merupakan SMA Negeri yang terakreditasi A yang didukung oleh fasilitas belajar

sekolah yang memadai dan mempunyai tenaga pendidik yang kompeten sehingga

dapat menghasilkan siswa yang berprestasi dalam memenuhi kegiatan

pembelajaran.

Pencapaian hasil belajar mata pelajaran ekonomi yang optimal dalam

proses belajar siswa dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal inilah yang

mungkin menjadi penyebab kurangnya daya serap siswa dalam mencapai hasil

belajar. Dalam proses pembelajaran diperlukan adanya kemandirian belajar agar

tercapai tujuan pembelajaran yang baik.

Kemandirian belajar diartikan sebagai sifat serta kemampuan yang dimiliki

(17)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau

kompetensi yang telah dimiliki. “Kemandirian belajar dapat diartikan sebagai sifat

serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif,

yang didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi yang telah

dimiliki”(Mujiman, 2007, hlm. 1). Seorang siswa dikatakan mempunyai kemandirian belajar apabila mempunyai kemauan sendiri untuk belajar mata

pelajaran ekonomi, siswa mampu memecahkan masalah dalam proses belajar

mata pelajaran ekonomi, siswa mempunyai tanggung jawab dalam proses belajar

mata pelajaran ekonomi, dan siswa mempunyai rasa percaya diri dalam setiap

proses belajar mata pelajaran ekonomi. Pada umumnya siswa tidak mandiri dalam

belajar mata pelajaran ekonomi terlihat saat siswa mengerjakan ulangan masih

terdapat siswa yang kurang percaya diri dengan kemampuannya sendiri.

Kemandirian belajar dapat terlihat pada kebiasaan-kebiasaan belajar siswa

sehari-hari seperti cara siswa merencanakan dan melakukan belajar. Kemandirian

belajar yang tinggi dari siswa sangat diperlukan dalam peningkatan hasil belajar

mata pelajaran ekonomi karena akan berpengaruh terhadap terciptanya semangat

diri untuk belajar.

Faktor lain yang sangat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar

siswa adalah lingkungan belajar. “Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan semuanya dapat mempengaruhi siswa dalam

belajar” Slameto (2010, hlm. 60). Lingkungan belajar siswa meliputi lingkungan

fisik terdiri dari tempat belajar, alat-alat belajar mata pelajaran ekonomi, sumber

belajar mata pelajaran ekonomi, penerangan, dan keadaan cuaca. Kondisi

lingkungan belajar ini sangat menentukan kelancaran proses pembelajaran

misalnya kondisi fisik, lingkungan sosial budaya atau masyarakat, dan lingkungan

sekolah. Jika kondisi lingkungan belajar sangat mendukung, maka siswa pun akan

lebih bersemangat dalam proses pembelajaran. Misalnya suasana aman dan

nyaman sehingga siswa mampu memahami apa yang diajarkan oleh gurunya dan

sebaliknya jika kondisi lingkungan kurang mendukung dalam proses

(18)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

pada motivasi siswa. Kondisi ini mengakibatkan siswa hanya sekedar berangkat

sekolah untuk mendengarkan materi yang diajarkan oleh guru tanpa memahami

ilmu yang diberikan sehingga menyebabkan hasil belajar siswa yang rendah.

Berdasarkan fakta dan argumen yang dipaparkan di atas penulis tertarik

untuk melakukan penelitian terkait pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan

belajar terhadap hasil belajar SMA Negeri Se-Kota Bandung pada mata pelajaran

ekonomi. Judul penelitiannya yaitu “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi" (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dan batasan masalah di atas

maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana gambaran umum kemandirian belajar siswa kelas X IIS di SMA

Negeri se-Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran umum lingkungan belajar siswa kelas X IIS di SMA

Negeri se-Kota Bandung?

3. Bagaimana pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar mata

pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS di SMA Negeri kota Bandung?

4. Bagaimana pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar mata

pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS di SMA Negeri kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah yang ada dalam penelitian maka tujuan

yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui gambaran umum kemandirian belajar siswa kelas X IIS

(19)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

2. Untuk mengetahui gambaran umum lingkungan belajar siswa kelas X IIS

di SMA Negeri se-Kota Bandung

3. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar

mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS di SMA Negeri kota Bandung

4. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar

mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS di SMA Negeri kota Bandung

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pendidikan

dengan fokus kajian pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan belajar

siswa terhadap hasil belajar.

1.4.1 Manfaat Praktis

1. Bagi penulis

1) Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

penulis terkait masalah pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan

belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi.

2) Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan bekal sebagai calon guru

dalam mengatasi masalah terkait hasil belajar.

2. Bagi pembaca

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi pengetahuan dan

wawasan kepada pembaca terkait masalah pengaruh kemandirian belajar dan

lingkungan belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan dalam penelitian terdiri dari lima BAB, yaitu

(20)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II Kajian Pustaka yang berisi kajian teori sebagai kerangka berpikir dalam

pembahasan dan terdapat Hipotesis Penelitian. BAB III Metode Penelitian, yang

berisi Objek dan Subjek Penelitian, Metode/Pendekatan Penelitian,

Populasi/Sampel, Instrumen Penelitian (Pengumpulan Data/Informasi), dan

Teknik Analisis Data. BAB IV Temuan dan Pembahasan Penelitian yang berisi

hasil-hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian. BAB V Simpulan dan

(21)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kemandirian Belajar

2.1.1.1Pengertian Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar siswa diperlukan agar mereka mempunyai tanggung

jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya, dan untuk mengembangkan

kemampuan belajarnya. Sikap-sikap tersebut perlu dimiliki oleh siswa karena hal

tersebut merupakan ciri dari kedewasaan siswa terpelajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar siswa harus ikut berperan aktif karena

inilah salah satu hal yang bisa mempengaruhi hasil belajar, keterlibatan aktif dari

siswa bisa dilihat dari kemandirian belajar siswa. Apabila siswa yang mempunyai

sikap kemandirian belajar maka sudah ada inisiatif dari siswa itu sendiri untuk

belajar mandiri dengan meminimalkan bantuan dari orang lain.

Menurut Knowles (dalam Murniawaty, 2013, hlm. 28) menyebut kemandirian belajar suatu proses dimana individu mengambil inisiatif dengan atau bantuan orang lain dalam mendiagnosis kebutuhan belajar, merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber belajar, memilih dan mengimplementasikan strategi belajar dan mengevaluasi sumber belajar.

Menurut Knowles (dalam Tahar dan Enceng, 2006, hlm. 92) dalam

kemandirian belajar inisiatif merupakan indikator yang sangat mendasar. Dari

teori yang dikemukakan oleh Knowles bahwa dalam hal ini berarti dalam

kemandirian belajar siswa harus bisa mengatur kegiatan belajarnya baik dari

tempat belajar, proses kegiatan belajar dan mengevaluasi hasil belajarnya.

Sedangkan Menurut Ahmadi (2004, hlm. 31), “Kemandirian Belajar

adalah sebagai belajar mandiri, tidak menggantungkan diri pada orang lain”.

Siswa dituntut memiliki inisiatif, keaktifan dan keterlibatan dalam proses

(22)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila telah mampu melakukan

tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain. Pada dasarnya kemandirian

merupakan perilaku individu yang mampu berinisiatif, mampu mengatasi

hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan tidak memerlukan

pengarahan dari orang lain untuk melakukan kegiatan belajar.

Dari semua pendapat yang sudah dikemukakan para ahli mengenai

kemandirian belajar, dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah suatu

aktivitas/kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa atas kemauannya sendiri dan

mempunyai rasa percaya diri tinggi dalam menyelesaikan tugasnya.

2.1.1.2Konsep Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar bagi siswa merupakan suatu unsur yang sangat

penting untuk meningkatkan sikap kejujuran di dalam diri siswa itu sendiri.

Karena semakin tinggi kemandirian belajar dari siswa, maka semakin produktif

pula juga dalam mengerjakan tugas dan meningkatnya rasa tanggung jawabnya

sebagai siswa.

Menurut Burtiham (1999, hlm. 12) mengemukakan bahwa kemandirian

belajar adalah perilaku siswa yang bebas dan otonom (bebas) serta bertanggung

jawab dalam menentukan tujuan belajar, merencanakan dan melaksanakan,

memelihara serta menilai hasil aktivitas belajarnya tanpa bergantung pada orang

lain.

Menurut Semiawan dkk, yang dikutip oleh Tirtaraharja dan La Sulo (2005,

hlm. 50) mengemukakan ada beberapa alasan dikembangkannya konsep

kemandirian dalam belajar, yaitu:

1. Perkembangan IPTEK berlangsung secara pesat sehingga memungkinkan para guru mengajarkan semua konsep dan fakta kepada siswa

2. Penemuan IPTEK tidak semua 100% bersifat relatif. Suatu teori mungkin bertolak dan gugur setelah ditemukan data baru yang sanggup membuktikan kekeliruan teori tersebut.

(23)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10

dengan situasi yang dihadapi dengan mengalami atau mempraktekkannya sendiri.

4. Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai-nilai kedalam diri siswa. Kemandirian membuka kemungkinan terhadap lainnya calon-calon insan pemikir yang manusiawi serta menyatu dalam diri yang serasi dan berimbang.

Jadi pengembangan konsep kemandirian belajar bertumpu pada aktifitas

para pengajar dan siswa serta mampu untuk mengarahkan sistem pembelajaran

dengan memberikan nilai atau contoh konkret dalam pembelajaran tersebut.

2.1.1.3Indikator – Indikator Kemandirian Belajar

Indikator/pengukuran mengandung pengertian suatu keadaan dimana

seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya, mampu

mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi,

memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya dan bertanggung

jawab terhadap apa yang dilakukannya.

Indikator kemandirian belajar pada penelitian ini berdasarkan pada faktor

internal (dari dalam diri) siswa yaitu percaya diri, disiplin, motivasi, inisiatif dan

tanggung jawab.

1) Percaya diri

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyebutkan bahwa

“Percaya kepada diri sendiri berarti yakin benar atau memastikan akan

kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat

memenuhi harapan-harapannya)”

Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya

beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki

kompetensi, yakin, mampu, dan percaya bahwa bisa karena didukung oleh

pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri

sendiri.

(24)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11

Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri

atau kepatuhan seseorang untuk mengikuti bentuk-bentuk aturan atas

kesadaran pribadinya, disiplin dalam belajar merupakan kemauan untuk

belajar yang didorong oleh diri siswa sendiri.

3) Motivasi

Motivasi merupakan salah satu aspek penting dan sangat menentukan

berhasil tidaknya studi seseorang. Motivasi adalah suatu dorongan seseorang

untuk melakukan sesuatu, baik itu yang datang dari dalam diri maupun dari

luar diri. Motivasi membuat seseorang melakukan sebaik mungkin semua

pekerjaan yang dilakukan, jika siswa belajar dengan motivasi yang baik maka

hasil belajarnya pun akan baik sebaliknya apabila motivasi kurang maka hasil

belajar pun kurang memuaskan. Artinya, seseorang yang memiliki motivasi

yang tinggi adalah seseorang yang selalu melakukan sesuatu yang lebih baik

dan efisien dibanding sebelumnya.

4) Inisiatif

Inisiatif ini dilakukan dalam berbagai hal. Dalam belajar aspek inisiatif

sangat diperlukan. Siswa yang memiliki sikap inisiatif akan berusaha

bagaimanapun caranya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, memanfaatkan

waktu luang untuk kegiatan yang menunjang proses belajarnya dan

memanfaatkan semua sumber-sumber belajar semaksimal mungkin. Dengan

inisiatif siswa akan mampu melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan

keinginannya sendiri, mampu mengatasi masalah yang ada pada dirinya tanpa

bantuan orang lain.

Inisiatif pun dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk

melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang

relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya dalam usaha

memecahkan suatu masalah.

5) Tanggung jawab

Kemampuan bertanggung jawab yang sangat penting adalah rasa

(25)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12

menguasai, mengontrol dan mengendalikannya sendiri. Kemandirian

seseorang ditandai dengan adanya kecenderungan untuk mengambil sikap

penuh tanggung jawab.

2.1.1.4Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa menurut Ali

dan Asrori (2005, hlm. 118) sebagaimana aspek-aspek psikologi lainnya,

kemandirian belajar juga bukanlah semata-mata merupakan pembawaan yang

melekat pada dari individu sejak lahir. Perkembangannya juga dipengaruhi oleh

berbagai stimulus yang datang dari lingkungannya, selain potensi yang dimiliki

sejak lahir sebagai keturunan dari orang tuanya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar, yaitu:

1) Gen atau keturunan orang tua

Orang tua yang memiliki sifat kemandirian belajar tinggi sering kali

menurunkan anak memiliki kemandirian juga.

2) Pola asuh orang tua

Cara orang tua mengasuh atau mendidik anak akan mempengaruhi

kemandirian belajar siswa. Orang tua terlalu banyak melarang atau

mengeluarkan kata “jangan” kepada anak tanpa disertai dengan penjelasan yang rasional akan menghambat kemandirian siswa. Sebaliknya, orang tua

yang menciptakan suasana aman dalam interaksi keluarganya akan dapat

mendorong kelancaran kemandirian belajar.

3) Sistem pendidikan di sekolah

Proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan demokratisasi

pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi tanpa argumentasi

akan menghambat kemandirian belajar siswa. Demikian juga, proses

pendidikan yang banyak menekankan pentingnya pemberian sanksi atau

hukuman juga dapat menghambat kemandirian belajar siswa. Sebaliknya

(26)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

13

terhadap potensi anak, pemberian reward, dan penciptaan kompetisi positif

akan memperlancar kemandirian belajar siswa.

4) Sistem kehidupan di masyarakat

Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya

hierarki struktur sosial, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang

menghargai manifestasi potensi siswa dalam kegiatan produktif dapat

menghambat kelancaran kemandirian siswa. Sebaliknya, lingkungan

masyarakat yang aman, menghargai ekspresi potensi siswa dalam bentuk

berbagai kegiatan, dan tidak terlalu hierarki akan merangsang dan

mendorong perkembangan kemandirian siswa.

2.1.2 Lingkungan Belajar

2.1.2.1Pengertian Lingkungan Belajar

Lingkungan merupakan suatu tempat dimana terjadi proses interaksi antara

manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Manusia dari sejak dilahirkan

hingga meninggal dunia tidak dapat terlepas dari lingkungan. Lingkungan secara

langsung mempengaruhi sikap, tingkah laku dan kepribadian seseorang.

Menurut Dalyono (2005, hlm. 129) lingkungan itu sebenarnya mencakup

segala material dan stimulus di dalam dan di luar individu baik yang bersifat

fisiologis, psikologis, maupun bersifat sosio-kultural. Lingkungan juga

didefinisikan oleh Patty yang dikutip oleh Baharuddin (2007, hlm. 68),

“Lingkungan merupakan sesuatu yang mengelilingi individu di dalam hidupnya,

baik dalam bentuk lingkungan fisik seperti orang tua, rumah, kawan bermain, dan

masyarakat sekitar maupun dalam bentuk lingkungan psikologis seperti

perasaan-perasaan yang dialami, cita-cita, persoalan-persoalan yang dihadapi dan

sebagainya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah

(27)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

14

laku dan perkembangan dalam belajar baik secara langsung maupun tidak

langsung.

2.1.2.2Konsep Lingkungan Belajar

Lingkungan merupakan suatu tempat dimana terjadi proses interaksi antara

manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Manusia dari sejak dilahirkan

hingga meninggal dunia tidak dapat terlepas dari lingkungan. Lingkungan secara

langsung mempengaruhi sikap, tingkah laku dan kepribadian seseorang.

Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan

pendidikan. Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar

terhadap kegiatan pendidikan (dalam Hadikusumo, 1996, hlm. 74). Sedangkan

lingkungan pendidikan menurut Tirtarahardja dan La Sulo (1994, hlm. 168)

adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan. Berdasarkan pengertian dari

definisi-definisi di atas yang dimaksud lingkungan belajar adalah tempat

berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap

keberlangsungan kegiatan tersebut.

Untuk itu lingkungan yang berada di sekitar kita dan yang mempengaruhi

proses belajar mengajar disebut lingkungan belajar. Lingkungan belajar ini

mempengaruhi hasil belajar siswa. Jadi yang dimaksud lingkungan belajar adalah

segala sesuatu yang ada di alam sekitar kita yang mempengaruhi proses dan hasil

belajar siswa, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

masyarakat. Lingkungan belajar tersebut harus diperhatikan oleh semua pihak

agar hasil belajar dapat tercapai dengan baik.

2.1.2.3Macam-macam Lingkungan Belajar

Ki Hajar Dewantoro menggolongkan lingkungan belajar menjadi 3, yang

dikutip oleh Hadi (2003, hlm. 87) yaitu: "Lingkungan keluarga, Lingkungan

sekolah dan Lingkungn masyarakat".

1) Ligkungan keluarga

(28)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15

Cara orang tua mendidik anak sangat besar pengaruhnya terhadap proses

belajar anak tersebut. Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan

anaknya, acuh tak acuh dan tidak memperhatikan perkembangan anaknya

akan menyebabkan kesulitan belajar bagi si anak. Sebaliknya orang tua

yang perhatian pada pendidikan anaknya akan menjadi pendorong bagi

anak untuk belajar lebih giat.

b) Hubungan antara anggota keluarga

Faktor hubungan antara anggota keluarga ini penting sekali dalam

menentukan kemajuan belajar anak. Hubungan ini yang terpenting adalah

hubungan antara orang tua dengan anak, selain itu hubungan antara anak

dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain. Demi

kelancaran belajar anak kelancaran hubungan antar anggota keluarga

perlu dijaga.

c) Bimbingan dari Orang tua

Orang tua merupakan contoh bagi anak-anaknya. Segala yang dilakukan

orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya. Karenanya sikap

orang tua yang bermasalah perlu dihindari. Demikian belajar perlu

bimbingan orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar

tumbuh pada diri anak.

d) Suasana rumah

Suasana rumah yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang sering

terjadi dalam rumah dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang

sangat ramai atau gaduh tidak mungkin anak akan dapat belajar dengan

baik. Anak-anak akan terganggu konsentrasinya, sehingga sukar untuk

belajar. Untuk itu hendaknya suasana rumah selalu dibuat menyenangkan,

tentram, damai dan harmonis agar menguntungkan bagi kemajuan belajar

anak.

e) Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak

(29)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16

berbagai fasilitas belajar. Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam

pemenuhan berbagai fasilitas belajar, untuk itu biaya merupakan faktor

yang sangat penting dalam proses keberhasilan belajar.

2) Lingkungan sekolah

a) Kurikulum

Kurikulum merupakan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa.

Kegiatan itu menyajikan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan

mengembangkan bahan pelajaran. Jelas bahwa kurikulum mempengaruhi

belajar siswa.

b) Hubungan antara guru dengan siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Jika hubungan

antar guru dengan siswa dapat terjalin dengan baik, mak siswa akan

memperhatikan materi yang diajarkan guru. Sehingga ia akan

mempelajari dengan sebaik-baiknya, dan sebaliknya jika hubungan antara

guru dengan siswa kurang baik maka akan menyebabkan proses belajar

mengajar kurang lancar.

c) Hubungan antara siswa dengan siswa lain

Hubungan yang baik antar siswa merupakan hal yang penting, karena

dapat memberikan pengaruh belajar siswa. Siswa yang mempunyai

hubungan kurang baik dengan teman yang lainnya akan diasingkan dari

kelompoknya akibatnya hal tersebut dapat menggangu belajarnya, untuk

itu hubungan antar teman perlu dijaga dengan baik.

d) Disiplin siswa

Kedisiplinan erat kaitannya dengan ketertiban siswa dalam mengikuti

kegiatan belajar di kelas. Kedisiplinan di sekolah menyangkut

kedisiplinan para guru dalam mengajar maupun disiplin siswa dalam

sekolah terutama dalam proses belajar mengajar untuk mengembangkan

(30)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

17 e) Alat pelajaran

Alat merupakan sarana dalam belajar. Alat pelajaran yang kurang lengkap

membuat penyajian materi pelajaran yang tidak baik. Terutama untuk

pelajaran praktikum, kekurangan alat pelajaran akan menimbulkan

kesulitan belajar bagi anak.

f) Keadaan gedung

Kondisi gedung ini terutama ditujukan pada ruang kelas atau ruang

tempat belajar. Ruang kelas harus memenuhi syarat-syarat kebersihan,

cukup cahaya dan udara, keadaan gedung jauh dari keramaian dan

lain-lain. Apabila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi hal ini akan

berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa.

3) Lingkungan masyarakat

a) Teman bergaul

Teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk dalam

jiwa anak. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap

belajar anak dan sebaliknya teman bergaul yang kurang baik akan

berpengaruh kurang baik pula.

b) Lingkungan Tetangga

Corak kehidupan tetangga akan mempengaruhi anak-anak yang

bersekolah. Misalnya: tetangga yang suka judi, menganggur, tidak suka

belajar akan mempengaruhi anak yang bersekolah, minimal tidak ada

motivasi bagi anak untuk bersekolah, begitu pula sebaliknya.

c) Bentuk/aktifitas kehidupaan masyarakat

Kegiatan ini dapat menguntungkan dan pula merugikan terhadap

perkembangan pribadi anak. Siswa harus benar-benar mampu memilih

kegiatan yang mendukung kegiatan belajar, bukan malah menjadi

penghambat.

(31)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

18

Termasuk dalam media yaitu: radio, televisi, surat kabar dan lain-lain.

Media yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula bagi anak,

begitu pula sebaliknya.

2.1.2.4Indikator-indikator Lingkungan Belajar

Berdasarkan pada beberapa pendapat dan uraian di atas maka yang

menjadi indikator lingkungan belajar siswa dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1) Hubungan antar siswa

2) Kondisi fisik ruang belajar

3) Kondisi alat-alat belajar

4) Aturan dan disiplin sekolah

5) Suasana tempat belajar

6) Hubungan siswa dengan masyarakat sekolah lainya

7) Lingkungan belajar di Rumah

2.1.2.5Faktor – faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Belajar

Lewat proses belajar, pengaruh budaya secara tidak langsung juga

mempengaruhi individu. Standar dan norma sosial yang berlaku pada suatu

kelompok budaya tempat individu berada akan menentukan apa yang benar dan

apa yang salah, apa yang dianggap baik dan dianggap buruk. Norma itulah yang

akan menjadi acuan individu dalam berfikir dan berprilaku (Azwar, 2008, hlm.

74).

Adapun faktor yang mendukung dan menghambat pengelolaan lingkungan

belajar. Faktor-faktor yang mendukung pengelolaan lingkungan belajar antara

lain:

1) Tempat belajar yang baik

Tempat yang baik mempunyai persyaratan sebagai berikut: letak tata ruang,

tempat belajar, penerapan cahaya yang cukup, udara yang baik, adanya

pengaturan tata ruang kelas.

(32)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

19

Untuk dapat mendukung proses lancarnya belajar di sekolah, diperlukan

peralatan yang cukup tersedia. Alat-alat belajar yang tidak lengkap akan

semakin banyak mengalami gangguan dalam proses belajar mengajar.

Tersedianya alat-alat belajar yang pokok didahulukan dibanding dengan yang

lain seperti : papan tulis, kapur tulis / spidol, penghapus dan sebagainya

3) Kedisiplinan belajar

Kedisiplinan ini perlu diperhatikan untuk melatih siswa agar terbiasa untuk

menerapkan dalam segala tindakan atau kegiatannya. Karena disiplin ini

berkaitan erat dengan kepribadian anak, sehingga jika anak sudah terdidik

untuk disiplin maka mereka akan memiliki kecakapan dalam cara belajar.

4) Kebersihan lingkungan kelas dan sekolah

Kebersihan lingkungan kelas maupun sekolah perlu diperhatikan agar siswa

merasa nyaman dalam proses belajar dan serta menjaga lingkungan menjadi

bersih.

2.1.3 Hasil Belajar 2.1.3.1Konsep Belajar

Winkel (1996, hlm. 53) menyatakan belajar adalah suatu aktivitas

mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang

menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan tersebut bersifat secara relatif konstan

dan berbekas. Sedangkan menurut Slameto (2010, hlm. 50) mengemukakan

“Belajar adalah suatu proses usaha seseorang yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat Cronbach (dalam Suprijono, 2012, hlm. 2) yang

mengemukakan bahwa, “belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari

pengalaman”.

Ciri umum kegiatan belajar menurut Wragg dalam Aunurrahman (2011,

(33)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

20

1) Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau

disengaja. Oleh sebab itu pemahaman yang sangat penting disini bahwa,

kegiatan belajar merupakan kegiatan yang disengaja atau direncanakan oleh

pembelajar sendiri dalam bentuk suatu aktivitas tertentu.

2) Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungan

dalam hal ini dapat berupa manusia atau objek-objek lain yang

memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau

pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang

pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya akan tetapi menimbulkan

perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya

interaksi.

3) Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak

semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas

belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku.

2.1.3.2Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Purwanto (2011, hlm. 44) dapat dijelaskan dengan

memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian

hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktifitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Sedangkan

belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu

yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil

belajar, selain hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa. Menurut Slameto

(2010, hlm. 2) secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tingkah laku tersebut akan nyata

dalam seluruh aspek tingkah laku.

Menurut Morgan (dalam Purwanto, 2006, hlm. 84), dalam buku

Introduction to Psychology (1978) mengemukakan bahwa belajar adalah setiap

(34)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21

hasil dari latihan dan pengalaman. Menurut Roger (dalam Nata, 2011, hlm. 101),

belajar adalah sebuah proses internal yang menggerakkan siswa agar

menggunakan seluruh potensi kognitif, afektif dan psikomotoriknya agar memiliki

berbagai kapabilitas intelektual, moral, dan keterampilan lainnya. Sedangkan

menurut Piaget (dalam Nata, 2011, hlm. 99) belajar adalah sebuah proses interaksi

siswa dengan lingkungan yang selalu mengalami perubahan dan dilakukan secara

terus menerus.

Dari beberapa pengertian belajar tersebut dapat dipahami bahwa belajar

merupakan proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan dari interaksi dengan lingkungannya. Pada hakikatnya hasil belajar

adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.

Menurut Abdurrahman (2003, hlm. 37-38) Belajar itu sendiri merupakan suatu

proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perilaku

yang relatif menetap. Jadi hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

belajar dan tindak mengajar. Jadi hasil belajar pada hakikatnya yaitu berubahnya

perilaku siswa meliputi kognitif, afektif, serta psikomotoriknya. Sehingga setiap

pendidik pastinya akan mengharapkan agar hasil belajar siswanya itu meningkat

setelah melakukan proses pembelajaran.

2.1.3.3Indikator-indikator Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai tujuan

pendidikan, dimana tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar siswa.

Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2011, hlm. 22) secara garis besar

membagi hasilbelajar ke dalam tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan

ranah psiomotor.

1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

(35)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

22

3. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan atau kemampuan bertindak yang terdiri dari enam aspek, yakni gerakan reflex, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

Dalam penilaian hasil belajar di sekolah biasanya ranah kognitif lebih

dominan di nilai karena seseorang yang berubah tingkat kognisinya sebenarnya

dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan perilakunya (Sudjana, 2011,

hlm. 31). Hal ini disebabkan penilaian hasil belajar dari sisi kognitif saja sudah

dapat mencerminkan perubahan dalam diri siswa.

2.1.3.4Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Setiap kegiatan belajar menghasilkan suatu perubahan yang khas sebagai

hasil belajar. Hasil belajar dapat dicapai siswa melalui usaha-usaha sebagai

perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik,

sehingga tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara optimal. Hasil belajar yang

diperoleh siswa tidak sama karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi

keberhasilannya dalam proses belajar

Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terbagi kedalam

dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Slameto (2010, hlm. 54)

menjelaskan bahwa, faktor intern adalah faktor yang ada didalam diri individu

yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar

individu.

1) Faktor intern, meliputi:

a) Faktor jasmani, yang termasuk ke dalam jasmani yaitu faktor kesehatan

dan cacat tubuh

b) Faktor psikologis, terdapat beberapa faktor yang tergolong dalam faktor

psikologi yang mempengaruhi belajar yaitu, intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan, kemandirian, dan kesipan.

c) Faktor kelelahan, Kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua,

(36)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23

dengan lemahnya tubuh sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan

adanya kelesuan dan kebosanan dalam belajar.

2) Faktor Ekstern, meliputi:

a) Faktor keluarga: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar

belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,

relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,

standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas

rumah.

c) Faktor masyarakat: kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman

bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Lebih jauh menurut Gagne (dalam Suyono dan Hariyanto, 2012, hlm. 92)

menyatakan bahwa hasil belajar disebabkan karena adanya interaksi antara

kondisi internal dan eksternal individu. (a) Kondisi internal adalah keadaan dalam

diri individu (intelegensi, perhatian, motivasi, minat, kemandirian, dan kesiapan)

untuk mencapai hasil belajar, sedangkan (b) kondisi ekstenal yaitu rangsangan

dari lingkungan belajar yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, belajar

merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi baik dalam

perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang

diperoleh dari hasil pengalamannya sendiri maupun lingkungannya.

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian memerlukan rujukan dan perbandingan dari penelitian

sebelumnya agar dapat menghasilkan penelitian yang terarah dan hasilnya dapat

(37)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(38)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25

Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Ekonomi

Prestasi Belajar Pada

(39)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi atau pemekaran dari

kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.

Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik

perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun

keterampilan motorik. Di sekolah, hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan

siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.

Pengertian mata pelajaran ekonomi berfungsi untuk membekali siswa

dengan pengetahuan dan keterampilan dasar agar mampu mengambil keputusan

secara rasional tindakan ekonomi dalam menentukan berbagai pilihan. Lebih jauh

salah satu tujuan pembelajaran ekonomi adalah untuk membekali beberapa

konsep dasar ilmu ekonomi sebagai pedoman dalam berperilaku ekonomi dan

untuk mendalami mata pelajaran ekonomi pada jenjang berikutnya. Artinya, mata

pelajaran ekonomi bukanlah merupakan mata pelajaran hafalan semata, tetapi

lewat mata pelajaran ekonomi ini, para siswa harus mampu mengaitkan antara

teori ekonomi dengan realitas kehidupan, sehingga siswa dapat menerapkan

pengetahuan ekonomi untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi

dalam kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan pendidikan pula dilihat dari keberhasilan siswa setelah

melewati proses belajar. Menurut Sudjana (2011, hlm. 20) Pencapaian prestasi

belajar atau hasil belajar siswa merujuk pada pencapaian aspek-aspek yang

(40)

Rifa Khairunnisa, 2015

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27

yang ingin dicapai, hasil belajar setidaknya dapat dideskripsikan menjadi

beberapa aspek pengetahuan atau pemahaman, aspek keterampilan, aspek nilai

dan aspek sikap. Hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi

antar lingkungan, keluarga dan masyarakat.

Gagne (dalam Suyono dan Hariyanto, 2012) memandang faktor internal

dan faktor eksternal sebagai pengaruh dari hasil belajar, sebagaimana

dikemukakan bahwa:

“Hasil belajar disebabkan karena adanya interaksi antara kondisi internal dan eksternal individu. Kondisi internal adalah keadaan dalam diri individu untuk mencapai hasil belajar, sedangkan kondisi eksternal yaitu rangsangan dari lingkungan belajar yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran”. (hlm. 92)

Jika dilihat dari teori pembelajaran Gagne bahwa perilaku individu itu tidak

semata-mata langsung tercipta secara otomatis tetapi merupakan hasil dari belajar

yaitu melalui faktor intern seperti: intelegensi, perhatian, motivasi, minat, bakat,

motif, kemandirian, kematangan, dan kesiapan belajar, sedangkan faktor ekstern

yang merupakan lingkungan belajar seperti: lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat.

Dalam penelitian ini faktor-faktor yang diteliti terdiri dari dua faktor yang

diambil dari faktor intern dan faktor ekstern. Faktor internnya yaitu faktor

kemandirian belajar siswa sedangkan faktor eksternnya yaitu faktor lingkungan

belajar.

Kemandirian dalam belajar merupakan keharusan dan tuntutan dalam

pendidikan saat ini. Kemandirian belajar pun diartikan sebagai sifat serta

kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif, yang

didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan

bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Menurut Drost (dalam

Fahradina, dkk, 2014, hlm. 56) kemandirian adalah individu yang mampu

menghadapi masalah-masalah yang dihadapinya dan mampu bertindak secara

dewasa. Sedangkan menurut Pannen, dkk (dalam Fahradina, dkk, 2014, hlm. 56)

Gambar

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Tabel. 3.1 Daftar SMA Negeri se-Kota Bandung berdasarkan
Tabel 3.4 Operasional Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh kemandirian belajar terhadap kreativitas belajar, 2) Pengaruh media pembelajaran terhadap kreativitas belajar, 3)

Disela-sela kesibukan belajar Adik-adik, perkenankanlah saya mengharap keikhlasan Adik untuk meluangkan waktu guna mengisi angket penelitian dalam rangka menyelesaikan Tugas

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

Surakarta, 2014. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui kedisiplian belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas X SMA N 1 Kartasura; 2)

Rohmahwati, Desy Nur.2015.” Pengaruh Frekuensi Belajar dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Kelas V SD Negeri 01 Potronayan Tahun Pelajaran

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan metode angket digunakan untuk mengambil data disiplin belajar dan kemandirian belajar, sedangkan metode dokumentasi

Penelitan ini bertujan untuk menguji pengaruh kemandirian belajar, lingkungan sekolah dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

Saya hendak melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Materi