• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA

CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO.

(Studi deskriptif pada atlet poomsae UKM Taekwondo UPI Bandung).

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

RENZANA NURFADILLAH GUNAWAN 1100206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

Oleh

Renzana Nurfadillah Gunawan NIM. 1100206

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© Renzana Nurfadillah Gunawan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

RENZANA NURFADILLAH GUNAWAN

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA

CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Sagitarius, M.Pd. NIP. 196911132001121001

Pembimbing II

Nida’ul Hidayah, M.Si. NIP. 197209131998022001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(4)

i

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA

CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

Pembimbing I : Sagitarius, M.Pd Pembimbing II : Nida’ul Hidayah,M.Si.

Renzana Nurfadillah Gunawan* 1100206

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar kontribusi keseimbangan dinamis dan fleksibilitas panggul terhadap penampilan poomsae (koryo) pada cabang olahraga taekwondo. Metode penelitian adalah deskriptif, instrumen yang digunakan tes keseimbangan dinamis melalui tes dynamic test of positional balance, tes fleksibilitas panggul melalui the modified sit and reach, serta scoring sheet untuk tes penampilan poomsae (koryo). Populasi dalam penelitian ini adalah atlet UKM taekwondo UPI. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling, artinya pengambilan teknik dengan syarat yaitu atlet UKM taekwondo UPI yang pernah mengikuti kejuaraan poomsae tingkat daerah dan nasional, serta penyandang sabuk DAN 1 sebanyak 10 orang.Dari hasil penghitungan korelasi dan uji signifikansi koefisien korelasi berganda antar variable keseimbangan dinamis dan fleksibilitas panggul terhadap penampilan

poomsae (koryo) diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,91 dengan Fhitung = 16,83

sedangkan Fkritis dengan dk = (2) : (10-2-1) pada taraf nyata = 0,05 diperoleh nilai

sebesar 4,74. Jadi dalam hal ini Ho ditolak dan H1 diterima atau dapat dinyatakan

bahwa korelasi berganda antara keseimbangan dinamis dan fleksibilitas panggul terhadap penampilan poomsae (koryo) memiliki kontribusi yang signifikan. Mengenai besarnya kontribusi antara variabel bebas dan variabel terikat tersebut, maka penulis melakukan penghitungan dengan menggunakan rumus koefisien determinasi r2 x 100%. Berdasarkan hasil pengolahan data, besarnya kontribusi dari masing-masing variabel yaitu: dari keseimbangan dinamis terhadap penampilan poomsae (koryo) sebesar 49%, dari fleksibilitas panggul terhadap penampilan poomsae (koryo) sebesar 79% sedangkan kontribusi dari keseimbangan dinamis dan fleksibilitas panggul terhadap penampilan poomsae

(koryo) sebesar 83%.Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data,maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : terdapat kontribusi antara keseimbangan dinamis dan fleksibilitas panggul terhadap penampilan poomsae (koryo) pada cabang olahraga taekwondo dengan korelasi yang positif dan signifikan.

(5)

i

ABSTRACT

CONTRIBUTION OF DYNAMIC BALANCE AND FLEXIBILITY OF THE PELVIS TO THE APPEARANCE OF POOMSAE (KORYO) IN THE

SPORT OF TAEKWONDO taekwondo. The research method is descriptive, the instrument used dynamic balance test through dynamic tests of positional balance test, test the flexibility of the pelvis through the modified sit and reach, as well as the scoring sheet for test appearances poomsae (KORYO). The population in this study is SMEs taekwondo athlete UPI. The sampling technique used purposive sampling techniques, it means making techniques on condition that athletes UKM UPI taekwondo

poomsae championships ever follow the local and national levels, as well as with a belt DAN 1 as many as 10 people. From the results of a calculation of correlation and significance test multiple correlation coefficient between variables dynamic balance and flexibility of the pelvis to the appearance of poomsae (KORYO) correlation coefficient of 0.91 with Fhitung = 16.83 while Fkritis with dk = (2): (10-2- 1) the real level = 0.05 obtained a value of 4.74. So in this case Ho refused and H1 accepted or it can be stated that the multiple correlation between dynamic balance and flexibility of the pelvis to the appearance of poomsae (KORYO) has a significant contribution. Regarding the contribution of the independent variables and the dependent variable, the authors perform calculations using the formula coefficient of determination r2 x 100%. Based on the results of data processing, the amount of the contribution of each variable is: from the dynamic balance of the appearance of poomsae (KORYO) by 49%, from the flexibility of the pelvis to the appearance of poomsae (KORYO) by 79%, while the contribution of dynamic balance and flexibility of the pelvis to the appearance poomsae (KORYO) by 83%. Based on the results of processing and analysis of data, the authors conclude as follows: there is a contribution between dynamic balance and flexibility of the pelvis to the appearance of poomsae (KORYO) in the sport of taekwondo with a positive and significant correlation.

(6)

ABSTRAK ... i

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 4

BAB II TINJAUAN TEORETIS, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PEMIKIRAN ... 6

A. Kajian Pustaka... ... 6

1. Hakikat Olahraga Taekwondo ... 6

2. Perkembangan Taekwondo di Indonesia... 6

3. Teknik dalam Olahraga Taekwondo... 7

3.1Teknik Dasar... 8

3.2Teknik Kuda-Kuda (Seogi) dalam Poomsae (KORYO)... 9

3.3Teknik Tendangan (Chagi) dalam Poomsae (KORYO)... 10

3.4Teknik Pukulan (Jireugi) dalam Poomsae (KORYO)... 10

3.5 Teknik Tangkisan (Makki) dalam Poomsae (KORYO)... 11

4. Klasifikasi Pertandingan Poomsae... ... 11

4.1Pembagian Divisi Berdasarkan Gender & Usia ... 12

5. Klasifikasi Poomsae dalam Pertandingan ... 14

6. Koryo... 15

7. Metode Pertandingan Poomsae... 17

8. Kriteria Penampilan Poomsae... 18

9. Hakikat Keseimbangan Dinamis... 19

(7)

vi

B. Kerangka Pemikiran... 22

C. Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Metode Penelitian ... 25

B. Desain Penelitian ... 25

C. Partisipan... 27

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

a. Populasi... 27

b. Sampel ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 29

F. Prosedur Pengambilan Data Penelitian ... 30

G. Prosedur Penelitian ... 32

H. Pengolahan dan Analisis Data ... 36

I. Hipotesis Statistik ... 40

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 41

A. Penyajian Hasil Analisis Data ... 41

B. Hasil Pengolahan Analisis Data ... 42

C. Diskusi Penemuan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN- LAMPIRAN ... 54

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki untuk menghancurkan dengan teknik tendangan, kwon berarti tangan untuk menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik tangan, serta do yang berarti seni atau cara mendisiplinkan diri. Maka jika diartikan secara sederhana, Taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong. Tiga terpenting dalam berlatih taekwondo adalah kyourugi, poomsae dan kyukpa. Mempelajarai taekwondo tidak dapat hanya menyentuh aspek keterampilan teknik beladiri saja, namun harus meliputi aspek fisik, mental, dan spriritualnya. Untuk itu, seseorang yang berlatih taekwondo sudah seharusnya menunjukkan kondisi fisik yang baik, mental yang kuat dan semangat juang yang tinggi.

Orang yang menjadi anggota Taekwondo disebut Taekwondoin. Untuk menjadi taekwondoin yang profesional harus menguasai teknik dasar Taekwondo yang terdiri atas : 1) Tangkisan atau makki, 2) Kuda-kuda atau seogi, 3) Teknik

serangan atau kyongyok kisul yang terdiri dari: pukulan atau jireugi, sabetan atau

chigi, tusukan atau chireugi dan tendangan atau chagi. 4) Bagian tubuh yang menjadi sasaran atau keup so. 5) Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang atau bertahan (Yoyok Suryadi, 2002, hlm. 9).

(9)

2

poomsae memiliki kelebihan dalam melatih teknik khusus dari teknik-teknik yang diterapkan, yang tidak dapat dilatih melalui gerakan-gerakan dasar.

Sebenarnya poomsae adalah inti dari latihan Taekwondo, namun seringkali dijadikan materi persyaratan untuk ujian kenaikan tingkat saja, sehingga sebagian besar taekwondo-in hanya terfokus pada kyourugi untuk bertanding.

Popularitas poomsae, yang merupakan inti spiritualitas Taekwondo sebagai ilmu beladiri, berkembang pesat sejak dipertandingkan secara resmi dalam Kejuaraan Tingkat Dunia. Saat ini, di hampir seluruh Provinsi di Indonesia, para Taekwondo-in seolah-olah demam akan poomsae. Dari anak-anak, kaum muda, maupun dewasa semuanya serius berlatih untuk mempersiapkan ujian tapi juga untuk ikut bertanding. Suryadi. (2009). THE BOOK OF WTF Poomsae

Competition. [Online]. Diakses dari

https://books.google.com/books?isbn=9792255400

Poomsae telah menjadi sesuatu yang menjanjikan bagi para praktisi Taekwondo untuk mendapatkan manfaat akan kesehatan, skill, performance dan kemampuan kendali diri yang prima bagi mereka yang serius mempelajari dan

melatih nya. Disisi lain bermain poomsae itu tidak mudah dikarenakan orang yang bermain poomsae dituntut harus rapih, ekspresi muka serius, kekuatan dan kecepatan yang baik. Bermain poomsae harus berkonsentrasi penuh, karena dalam

poomsae atlet melakukan koordinasi gerakan yang membutuhkan kekuatan dan kecepatan, apabila tidak didukung oleh keseimbangan dinamis dan fleksibilitas yang baik, atlet akan goyang atau labil dalam menampilkan poomsae.

(10)

Keseimbangan dinamis dan fleksibilitas panggul untuk seorang taekwondoin pada nomor poomsae sangat penting, karena apabila seorang atlet

poomsae tidak mempunyai keseimbangan dinamis dan fleksibilitas panggul yang memadai akan sangat merugikan dirinya sendiri, disamping mengurangi nilai yang diberikan wasit juga gerakannya akan kaku dan labil sehingga kelihatannya tidak indah. Terdapat beberapa jenis poomsae wajib dalam peraturan pertandingan

poomsae salah satunya adalah Koryo. Poomsae Koryo yang sering dipertandingkan dalam pertandingan poomsae. Koryo merupakan salah satu

poomsae yang tingkat kesulitannya cukup sulit, karena di dalamnya terdapat gerakan kaki yang dilakukan bersamaan dengan gerakan tangan. Gerakan tersebut cukup sulit dilakukan oleh atlet pemula, karena selain harus menjaga keseimbangan juga harus memperhatikan gerakan tangan agar tetap labil.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis mengambil Koryo sebagai tes untuk penampilan poomsae, dengan menggunakan sampel atlet poomsae pemula di UKM Taekwondo UPI Bandung.

Berdasarkan paparan diatas maka penulis mengambil judul penelitian “KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO.” (Studi deskriptif pada atlet poomsae

UKM Taekwondo UPI Bandung).

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan paparan latar belakang yang telah diuraikan di atas agar memudahkan arah penelitian, masalah yang muncul dalam penelitian ini perlu dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut :

1. Seberapa besar kontribusi keseimbangan dinamis terhadap penampilan

poomsae (KORYO) pada cabang olahraga taekwondo ?

2. Seberapa besar kontribusi fleksibilitas panggul terhadap penampilan

poomsae (KORYO) pada cabang olahraga taekwondo ?

3. Seberapa besar kontribusi keseimbangan dinamis dan fleksibilitas

(11)

4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui besarnya kontribusi keseimbangan dinamis terhadap penampilan poomsae (KORYO) pada cabang olahraga taekwondo. 2. Untuk mengetahui besarnya kontribusi fleksibilitas panggul terhadap

penampilan poomsae (KORYO) pada cabang olahraga taekwondo. 3. Untuk mengetahui besarnya kontribusi keseimbangan dinamis dan

fleksibilitas panggul terhadap penampilan poomsae (KORYO) pada cabang olahraga taekwondo.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari Penelitian ini, penulis harapkan mempunyai kegunaan yaitu sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Secara teoritis dapat dijadikan sebagai sumbangan informasi dan masukan untuk penyusunan program latihan dan pengembangan olahraga khususnya taekwondo pada nomor poomsae.

2. Secara Praktis

Secara praktis dapat direkomendasikan sebagai acuan para pelatih dan atlet taekwondo pentingnya keseimbangan dinamis dan fleksibilitas panggul atlet dalam bermain poomsae.

E. Struktur Organisasi Penelitian

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang penulis ambil

(12)

poomsae, klasifikasi poomsae dalam pertandingan, KORYO, metode pertandingan

poomsae, kriteria penampilan poomsae, hakikat keseimbangan dinamis, hakikat fleksibilitas panggul, kerangka pemikiran dan hipotesis.

(13)

25 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan data. Metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan data, sebab dengan menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Metode penelitian harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. Menurut sugiyono (2014, hlm. 3) menjelaskan bahwa “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode deskriptif . Menurut Arikunto (2013, hlm. 3) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain – lain yang sudah di sebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dapat digunakan untuk pemecahan masalah dari suatu penyelidikan yang ditempuh dengan berbagai cara sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini

bertujuan untuk menyimpulkan dan menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang atau yang nampak dalam situasi tertentu.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rancangan atau gambar penelitian yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Ahli lain mengumpamakan desain penelitian dengan paradigma penelitian, mengenai paradigma penelitian Sugiyono (2014, hlm. 66) bahwa “ paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menanyakan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu di jawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan

hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan

(14)

Penelitian deskriptif mempunyai berbagai macam desain penelitian, hanya saja penggunaannya disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang akan diteliti. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti menggunakan desain paradigma ganda dengan dua variabel independen (variabel bebas) dan satu variabel dependen (variabel terikat).(Sugiyono 2014, hlm. 68).

Desain yang di gunakan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain penelitian

Sumber : Sugiyono (2014, hlm. 68)

Keterangan :

: keseimbangan dinamis : fleksibilitas panggul

Y : penampilan poomsae

(15)

27

C. Partisipan

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pada cabang olahraga taekwondo. UKM taekwondo mempunyai atlet sebanyak 28 atlet. Adapun jumlah partisipan yang terlibat dalam penelitian sebanyak 10 (sepuluh) atlet. Pemilihan partisipan dalam hal ini adalah mahasiswa UKM yang menyandang sabuk hitam DAN 1 (satu) dan pernah mengikuti pada kejuaraan poomsae tingkat daerah dan nasional.

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Dalam suatu penelitian dibutuhkan data untuk dapat memecahkan suatu

permasalahan. Data yang dimaksud diperoleh dari suatu objek penelitian atau populai yang diselidiki. Populasi penelitian merupakan sumber data yang sangat penting bagi terlaksananya suatu penelitian. Tanpa adanya populasi, penelitian sudah pasti tidak dapat dilaksanakan. Menurut Arikunto (2013, hlm.173) bahwa: ”Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi oleh karena itu subjek meliputi semua yang terdapat di dalam populasi. Kemudian Menurut Sugiyono (2014, hlm. 117) bahwa: “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) cabang olahraga taekwondo.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi sebagai sumber informasi/data. Mengenai sampel Sugiyono (2014, hlm. 118) menjelaskan bahwa “ sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua

(16)

itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili. Selanjutnya Arikunto (2013, hlm. 174) menjelaskan “ sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang akan diteliti”. Berdasarkan penjelasan dari para ahli tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian terkecil dari populasi yang sebelumnya telah melalui proses pemilihan. Pada dasarnya tahap pemilihan sampel dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling. Dari kedua teknik sampling tersebut kemudian dipecah lagi menjadi beberapa teknik sampling Sugiyono (2014, hlm. 119) bahwa :

“probability sampling meliputi simple random sampling, proporpionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling area (cluster)

sampling (sampling menurut daerah) dan non probability sampling meliputi

sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh,dan snowball”.

Dari kedua teknik sampling tersebut maka yang menjadi acuan peneliti dalam pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik sampling non probability sampling yaitu teknik sampling purposive. Sampling purposive

menurut Sugiyono (2014, hlm. 124) menjelaskan bahwa : “sampling purposive

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka jumlah sampel dalam pemilihan ini yaitu sebanyak 10 (sepuluh) atlet Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) taekwondo

(17)

29

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti, maka instrumen penelitian yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian dan menguji hipotesis, penulis menggunakan alat ukur sebagai media atau alat pengumpulan data. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan atau pengukurannya. Sebagaimana yang dikatakan Arikunto (2013, hlm. 193) bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok”. Adapun alat ukur yang peneliti gunakan terdiri dari tiga

item tes yaitu:

1. Tes kemampuan keseimbangan dinamis. 2. Tes kemampuan fleksibilitas panggul. 3. Tes penampilan poomsae.

Adapun alat dalam pengumpulan data ini adalah sebagat berikut:

1. Tes kemampuan keseimbangan dinamis dengan Dynamic Test of Positional Balance (Nurhasan dan Cholil,2007.hlm.181)

Reliabilitas : tes ini yaitu 0,76

Validitas : tes ini tergolong face validity

Tujuan : Untuk mengukur keseimbangan dalam berbagai posisi.

Alat : meteran, stopwatch, selotip dan alat tulis.

2. Tes kemampuan fleksibilitas panggul dengan the Modified Sit And Reach

(Nurhasan dan Cholil,2007.hlm.177) Reliabilitas : tes ini yaitu 0,97

Validitas : tes ini tergolong face validity

Tujuan : Untuk mengukur flexi dari pantat/panggul dan punggung, juga elastisitas otot-otot hamstring.

Alat : meteran dan alat tulis

3. Tes penampilan poomsae dengan menampilan KORYO.

Validitas : tes tergolong face validity

Tujuan : untuk mengetahui poin penampilan poomsae

(18)

F. Prosedur Pengambilan Data Penelitian

1. Mengajukan surat izin penelitian ke prodi pendidikan kepelatihan olahraga yang ditanda tangani oleh Drs. Sucipto, M.Kes., AIFO.

2. Izin kepada Ketua UKM Taekwondo UPI bahwa mahasiswa yang bernama Renzana Nurfadillah Gunawan dengan nim 1100206 prodi pendidikan kepelatihan olahraga akan melakukan penelitian yang menggunakan 10 sampel atlet poomsae UKM Taekwondo UPI.

3. Mempersiapkan peralatan yang digunakan dalam pengambilan data diantaranya : meteran, stopwatch, selotip ,alat tulis, scoring sheet

poomsae, formulir tes dynamic test of positional balance dan formulir tes the modified sit and reach.

4. Mempersiapkan pola dynamic test of positional balance.

5. Sampel sebanyak 10 atlet poomsae dikumpulkan untuk diberi informasi mengenai tata cara kriteria dan pelaksanaan tes keseimbangan dinamis, fleksibilitas panggul dan penampilan poomsae koryo.

6. Testor satu orang yang bertugas sebagai pencatat hasil tes dan memberi

aba-aba mulai saat memulai tes.

7. Semua testee melakukan pemanasan agar terhindar dari cedera saat melakukan tes.

8. Testee satu per satu melakukan tes keseimbangan dinamis dari kotak 1 sampai kotak sepuluh dengan kriteria tes yang telah ditentukan.

9. Tes keseimbangan dinamis dinyatakan sah:

1) Tes ini harus sesuai dengan kebutuhan yang akan diteliti oleh peneliti.

2) Testee melakukan lompatan dari kotak satu sampai kotak terakhir yaitu kotak sepuluh dengan setiap kotaknya mempertahankan posisi tubuh selama 5 detik.

3) Melaksanakan tes ini sesuai dengan kriteria dan pelaksanaan tes yang telah ditentukan.

10. Tes keseimbangan dinamis dinyatakan tidak sah:

(19)

31

2) Testee mendahului pindah dari titik satu ke titik yang lain sebelum ada perintah dari testor.

3) Testee tidak menyelesaikan tes keseimbangan dinamis sampai kotak ke sepuluh.

11. Testee satu per satu melakukan tes fleksibilitas panggul. 12. Tes fleksibilitas panggul dinyatakan sah:

1) Testee melakukan dengan cara meluruskan kaki ke depan, lalu ditandai di ujung kakinya, setelah itu kedua kaki dibuka lebar hingga maksimal, selanjutnya atlet membungkukkan badan ke depan dengan diikuti tangan yang diluruskan hingga tangan melewati batas yang ditandai.

13. Tes fleksibilitas panggul dinyatakan tidak sah:

1) Panggul testee tidak menempel kepada tembok.

2) Ketika membungkukkan badan kedepan dengan diikuti tangan diluruskan ke depan, salah satu kaki maupun kedua kaki menekuk.

14. Melakukan penampilan poomsae (koryo) yang dinilai oleh ketiga wasit dengan menggunakan scoring sheet.

15. Tes penampilan poomsae dinyatakan sah:

1) Testee menampilkan poomsae koryo. 16. Tes penampilan poomsae dinyatakan tidak sah:

1) Testee menampilkan poomsae selain poomsae koryo.

17. Setelah semua testee sudah menampilkan poomsae (koryo), testee dikumpulkan untuk melakukan pendinginan.

18. Testee melakukan pendinginan peneliti mengumpulkan scoring sheet yang sudah tercantum nilai yang didapat oleh setiap testeenya.

19. Pendinginan selesai semua testee dikumpulkan untuk melakukan evaluasi dan diakhiri dengan berdoa agar penelitian ini bermanfaat. 20. Menunggu surat balasan dari UKM Taekwondo UPI yang ditanda

(20)

G. Prosedur Penelitian

Untuk mendapatkan hasil pengetesan yang objektif, maka harus dihindarkan kesalahan-kesalahan pelaksanaan tes. Tujuan dari prosedur pelaksanaan tes dan pengukuran ini untuk memudahkan testee dalam melakukan tes sehingga pelaksanaan dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Untuk hal tersebut, maka akan dijelaskan petunjuk-petunjuk prosedur pelaksanaan tes sebagai berikut:

1. Dynamic Test of Positional Balance

 Tujuan : untuk mengukur keseimbangan dalam berbagai posisi.

 Alat : Meteran, stopwatch, selotip dan alat tulis.

 Pelaksanaan tes

Testee berdiri di tempat start, melompat (tidak melangkah) pada kotak pertama dengan kaki kiri, lompat kedua dengan kaki kanan, begitu seterusnya dan tidak boleh keluar dari kotak. Testee harus menjaga keseimbangan dalam setiap kotak selama lima detik dan dilanjutkan dengan lompatan ke kotak yang lain.

 Skor

(21)

33

30”

30”

60”

30

30”

15” Gambar 3.2

Dynamic Test Of Positional Balance

2. The Modified Sit And Reach

 Tujuan

Untuk mengukur flexi dari pantat/panggul dan punggung, juga elastisitas otot-otot hamstring.

 Alat

Meteran dan alat tulis

 Pelaksanaan tes

Testee duduk tegak bersandar ke dinding dengan kedua kaki diluruskan ke arah depan. Tandai batas ujung kaki di lantai dengan menggunakan spidol. Testee membuka kaki selebar mungkin dan melakukan gerakan

10

9

7

3

1

8

4

2 6

(22)

membungkukkan atau merenggutkan badan ke depan sambil meluruskan tangan semaksimal mungkin.

 Skor

Besarnya kekuatan tarikan otot punggung orang coba dapat dilihat pada alat pengukur setelah orang coba melakukan.

3. Tes penampilan KORYO

 Tujuan : Untuk mengetahui poin penampilan poomsae

 alat : scoring sheet

 Pelaksanaan tes : Testee menampilkan KORYO seperti pertandingan yang sesungguhnya dan dinilai oleh 3 (tiga) orang wasit bersertifikat nasional.

 Skor : skor awal adalah 10 (sepuluh) poin, poin akan dikurangi 0,1 jika

testee melakukan kesalahan minor dan poin akan dikurangi 0,3 jika testee melakukan kesalahan major. Kriteria penilaiannya sebagai berikut:

5.5 = kurang 6.0 = cukup 7.0 = baik

(23)

35

Adapun langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.3

Langkah-langkah penelitian Sumber: koleksi pribadi

SAMPEL

Pengolahan Dan

Analisis Data

KESIMPULAN

Tes fleksibilitas panggul (The modified sit and

reach) Tes keseimbangan dinamis

(Dynamic Test of Positional Balance)

Tes penampilan poomsae

(24)

H. Pengolahan dan Analisis Data

Data masing-masing variabel yang diperoleh melalui proses pengukuran di lapangan, merupakan nilai yang masih mentah. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari keseimbangan dinamis dan fleksibilitas panggul terhadap penampilan poomsae (KORYO), maka harus melalui proses penghitungan secara statistika.

Peneliti menggunakan rumus statistika untuk menghitung atau mengolah hasil tes yang di kutip dari modul perkuliahan Statistika (Nurhasan dkk : 2008). Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh melalui prosedur sebagai berikut:

1. Langkah pertama adalah menghitung rata-rata nilai dengan rumus :

 = Keterangan:

̅ : Nilai rata-rata yang dicari

i : Jumlah skor yang didapat

N : Banyaknya sampel

2. Menghitung simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

̅

Keterangan:

S : Simpangan baku

: Nilai yang didapat ̅ : Nilai rata-rata n : Banyaknya sampel

(25)

37

T-skor = 50 + 10 ̅ atau

= 50 + 10 ̅ ( untuk Waktu )

Arti unsur-unsur pada halaman sebelumnya adalah T-skor : skor standar yang dicari

X : skor yang diperoleh seseorang/peristiwa ̅ : nilai rata-rata

S : Simpangan baku 4. Menguji normalitas data

Menguji normalitas data, untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau tidak, maka harus mengadakan uji normalitas secara non parametrik dengan menggunakan uji liliefors.

Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Pengamatan X1, X2, ..., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn dengan

menggunakan rumus:

̅

( ̅ dan S merupakan rata-rata dari simpangan baku sampel)

b) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian menghitung peluang.

F (Zi) = P (ZiZi)

c) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ..., Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi. Jika ini dinyatakan oleh S (Z1), maka:

S(Zi) =

d) Hitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

(26)

dipilih. Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar. Dalam hal lainnya hipotesis diterima.

f) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo ini dengan nilai kritis Lo yang diambil dari daftar nilai kritis untuk uji liliefors, dengan taraf nyata ά = 0,05.

Kriterianya adalah:

1) Hipotesis diterima apabila Lo < Lά = normal

2) Hipotesis ditolak apabila Lo > Lά = tidak normal

g) Menghitung koefisien korelasi tunggal dengan menggunakan perhitungan hubungan dengan rumus:

Yxy =

√ ( ) ( )

Keterangan :

Yxy : korelasi antara variabel (x) dan variabel (y)

X1 : perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel (x)

Y1 : perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel (y)

h) Menghitung koefisien korelasi ganda dengan menggunakan perhitungan hubungan dengan rumus:

RyX1X2 =

RyX1X2 = koefisien korelasi ganda antara variabel X1 dan X2 secara

bersama-sama dengan variabel Y Keterangan :

Ryx1 : koefisien korelasi X1 dengan Y

Ryx2 : koefisien korelasi X2 dengan Y

Rx1x2 : koefisien korelasi X1 dengan X2

(27)

39

t

hitung

=

Keterangan:

t : nilai t hitung yang dicari r : koefisien korelasi yang dicari

n : banyaknya sampel Kriteria : -t (1-½ά) < t tabel < t(1-½ά)

j) Menghitung signifikansi koefisien korelasi ganda perhitungan dilakukan untuk menerima atau menolak, rumus yang digunakan adalah:

F

hitung

=

Keterangan:

F : Nilai signifikan ganda

k : Jumlah variabel bebas

R : Korelasi ganda antara X1 dan X2

n : Jumlah sampel

5. Menghitung besarnya kontribusi menggunakan rumus determinan sebagai berikut :

D = r

2

x 100 %

Keterangan :

(28)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

Tabel 3.4

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi Sumber : Sugiyono (2014, hlm. 257)

I. Hipotesis Statistik

Sesuai dengan masalah penelitian, hipotesis penelitian maka hipotesis statistik yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ho : r = 0 tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari

keseimbangan dinamis terhadap penampilan poomsae (KORYO).

Hi : r ≠ 0 terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari

keseimbangan dinamis terhadap penampilan poomsae (KORYO).

2. Ho : r = 0 tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari

fleksisbilitas panggul terhadap penampilan poomsae (KORYO).

Hi : r ≠ 0 terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari

fleksibilitas panggul terhadap penampilan poomsae (KORYO).

3. Ho : r = 0 Tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan secara

bersama-sama dari keseimbangan dinamis dan fleksibilitas panggul terhadap penampilan poomsae (KORYO).

Hi : r ≠ 0 Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan secara bersama

(29)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pengolahan dan analisis data mengenai kontribusi keseimbangan dinamis dan fleksibilitas panggul terhadap penampilan poomsae

(KORYO) pada penelitian deskriptif ini cabang olahraga taekwondo, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat kontribusi sebesar 49% dari keseimbangan dinamis terhadap penampilan poomsae (KORYO) pada cabang olahraga taekwondo dengan korelasi yang positif dan signifikan.

2. Terdapat kontribusi sebesar 79% dari fleksibilitas panggul terhadap penampilan poomsae (KORYO) pada cabang olahraga taekwondo dengan korelasi yang positif dan signifikan.

3. Terdapat kontribusi sebesar 83% dari keseimbangan dinamis dan fleksibilitas panggul terhadap penampilan poomsae (KORYO) pada cabang olahraga taekwondo dengan korelasi yang positif dan signifikan.

B. SARAN

Agar hasil penelitian ini dapat memperkaya disiplin ilmu pengetahuan kepelatihan olahraga untuk meningkatkan prestasi taekwondo maka perlu penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada para pembina, pelatih dan atlet, agar selalu memperhatikan dan melatih diri untuk meningkatkan kemampuan unsur kondisi fisik dalam pencapaian prestasi yang maksimal pada cabang olahraga taekwondo terutama dalam nomor poomsae.

2. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian tentang komponen fisik dasar terhadap penampilan poomsae, penulis menganjurkan untuk membuat modifikasi dan instrumen alat ukur yang sesuai dengan gerakan-gerakan

(30)

3. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian tentang komponen fisik dasar terhadap penampilan poomsae, penulis menganjurkan untuk mencoba komponen fisik lainnya seperti kekuatan, power, speed, dan lain-lain terhadap cabang olahraga taekwondo maupun cabang olahraga lainnya. 4. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan

penelitian lebih lanjut dengan penelitian eksperimen dan menggunakan alat ukur yang lebih modern.

5. Untuk penelitian berikutnya, penulis sarankan melakukan penelitian kepada

top athletes.

(31)

52

DAFTAR PUSTAKA SUMBER BUKU :

Achmad Damiri. (1994). Anatomi Manusia. Bandung : Buku Ajar FPOK UPI

Anggita. (2014). Dampak Latihan Stabilisasi Dan Fleksibilitas Panggul Terhadap Penamapilan Poomsae (TAEGEUK OHJANG) Pada Cabang Olahraga Taekwondo. Skripsi pada Program Pendidikan Kepelatihan UPI: tidak di terbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Caoaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Nurhasan, H. dan Hasanudin Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK-UPI.

Nurhasan dkk. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung. FPOK UPI

Satriya, ZS, Dikdik dan Imanudin, Iman. (2014). Bahan Ajar Teori Latihan Olahraga. Bandung: CV. Nurani

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kualitatif kuantitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Suryadi, Yoyok. (2002). Taekwondo Poomsae Taegeuk. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Suryadi, Yoyok. (2008). Poomsae Taekwondo untuk Kompetisi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulsan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

World Taekwondo Federation. (2014). Poomsae Competition Rules & Interpretasion. World Taekwondo federation

(32)

SUMBER INTERNET :

Taekwondo (2015) [diakses 01 juli 2015].

https://www.google.com/search?q=kang+suji+poomsae+taekwondo&clien

t=firefox-a&hs=Bft&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=sb&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0CAgQ_ AUoAmoVChMIwYDuhP7RxwIVFEuOCh2z2AFL&biw=1366&bih=696 #imgrc=LCPPtKXaQwYESM%3A

Taekwondo (2015) [diakses 01 juli 2015].

https://twitter.com/jc_taekwondo/status/453171794468675584

Taekwondo (2015) [diakses 01 juli 2015].

http://www.olympictaekwondo.org/taegeuk-sam-jang.html

Taekwondo (2015) [diakses 01 juli 2015].

https://www.google.com/search?q=yeop+jireugi&client=firefox-Wikipedia Bahasa Indonesia. (2015). Taekwondo. [Online]. https://id.wikipedia.org/wiki/Taekwondo. [diakses 01 juli 2015].

Taekwondo (2015) [diakses 01 juli 2015].

https://books.google.co.id/books?id=d8xEi3nD5ngC&pg=PA240&lpg=PA 240&dq=popularitas+poomsae+di+indonesia&source=bl&ots=g5F_zpGdt 1&sig=AetItXlG4FsJiCt5KTBi3_Bwt58&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=o nepage&q=popularitas%20poomsae%20di%20indonesia&f=false

Taekwondo (2015) [diakses 01 juli 2015].

Gambar

Gambar 3.1 Desain penelitian
Gambar 3.2 Dynamic Test Of Positional Balance
Gambar 3.3 Langkah-langkah penelitian
Tabel 3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

WISATA ZIARAH PAMIJAHAN SEBAGAI GAGASAN DAN OBJEK DESAIN KAOS ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduA.

[r]

[r]

[r]

Agregat adalah material pada campuran beton yang tidak bereaksi, hanya diikat oleh..

Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.. Silabus IPS

menyanyikan lagu anak- anak dengan syair yang ☺ Mendengarkan penjelasan guru mengenai alat musik ritmis. Dan

Berikut adalah perencanaan secara umum untuk beton ringan dengan agregat