• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE PRAKTIK PADAT DAN METODE PRAKTIK DISTRIBUSI TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SEPAKBOLA: Studi Eksperimen Terhadap Ekstakurikuler Sepakbola SMA N 9 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE PRAKTIK PADAT DAN METODE PRAKTIK DISTRIBUSI TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SEPAKBOLA: Studi Eksperimen Terhadap Ekstakurikuler Sepakbola SMA N 9 Bandung."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Revadhea Palupi P. NIM. 1006660. Skripsi : Pengaruh Metode Praktik Padat dan Metode Praktik Distribusi Terhadap Hasil Pembelajaran Keterampilan Sepakbola (Studi Eksperimen di SMA N 9 Bandung). Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing I Drs. Sucipto, M.Kes . Pembimbing II Dr. Bambang Abduljabar, M.Pd

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh metode praktik padat terhadap hasil pembelajaran keterampilan sepakbola dan metode praktik distrbusi terhadap hasil pembelajaran keterampilan sepakbola di SMA N 9 Bandung. Metode yang digunakan adalah eksperimen, dan dengan menggunakan desain penelitian two group pretest

posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang

mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sepakbola SMA N 9 Bandung, sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 orang siswa yang diambil melalui teknik sampling jenuh. Dalam penelitannya kelompok A diberikan treatment dengan menggunakan metode praktik padat dan kelompok B diberikan treatment menggunakan metode praktik distribusi. Berdasarkan hasil penelitian, t-hitung

metode praktik padat 3,52 > t-tabel 1,860 maka h1 diterima artinya terdapat

pengaruh dari metode praktik padat terhadap pembelajaran keterampilan

sepakbola dan t-hitung metode praktik distribusi 4,88 > 1,860 maka h2 diterima

artinya terdapat pengaruh dari metode praktik padat terhadap hasil pembelajaran keterampilan sepakbola. Kesimpulannya, metode praktik distribusi memberikan pengaruh yang lebih baik dan signifikan dibandingkan dengan metode praktik padat. Disarankan kepada siswa dan guru pendidikan jasmani agar menggunakan metode praktik distribusi jika dibandingkan dengan metode praktik padat.

Kata Kunci : Metode Praktik Padat, Metode Praktik Ditribusi, Hasil

(2)

ABSTRACT

Revadhea Palupi P. NIM. 1006660. Paper: The Influence of Massed and Distributed Practice to Football Skill Learning Product at SMA N 9 Bandung (Experiment Study at SMA N 9 Bandung). This paper led by Supervisor I Drs. Sucipto, M.Kes . Supervisor II Dr. Bambang Abduljabar, M. Pd

The aim of this research is to know any significant difference of the influence of massed and distributed practice to football game learning product at SMA N 9 Bandung. The method employed in this research is experimentand using two group pretest posttest design. Population in this research are all the students of SMA N 9 Bandung who join the football extracurricular, meanwhile sample of this research are 20 students who are taken from the choosing samples with certain consideration ( Purposive Sampling). At the research group A has given by massed practice and group B has given by distributed practice. The result of research is there are different result of football learning product. The distributed practice has more give a better influence than massed practice. So, for the teacher, there is better to use a distributed practice then massed practice.

(3)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN ... 14

A. Kajian Pustaka ... 14

1. Belajar dan Pembelajaran ... 14

a. Pengertian ... 14

b. Ciri-ciri ... 14

c. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar... 15

d. Pembelajaran Gerak ... 16

b. Keterampilan Dasar Sepakbola ... 21

(4)

5. Pengaruh Metode Praktek Distribusi Terhadap Hasil

Belajar Sepakbola... 29

6. Pengaruh Metode Praktek Padat Terhadap Hasil Belajar Sepakbola... 30

B. Kerangka Pemikiran ... 31

2. Pelaksanaan Eksperimen ... 46

3. Tes Akhir ... 46

F. Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI PENEMUAN ... 51

A. Deskripsi dan Hasil Penelitian ... 51

(5)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

2.1 Keterampilan Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam ... 23

2.2 Keterampialn Menerima Bola ... 24

2.3 Keterampilan Menyndul Bola ... 25

2.4 Keterampilan Menggiring Bola... 25

2.5 Keterampilan Melempar Bola ... 26

2.6 Keterampilan Merampas Bola dari Lawan ... 27

3.1 Gambar Desain Penelitian ... 36

3.2 Bagan Langkah-Langkah Penelitian ... 37

3.3 Lapangan Tes Mengoper Bola ... 41

3.4 Lapangan Tes Menggiring Bola ... 43

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 51

4.2Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 52

4.3Hasil Perhitungan Uji Homogenitas... 53

4.4Uji Hipotesis ... 54

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Program Pembelajaran

2 Lampiran Nilai Pretest Metode Praktek Padat

3 Lampiran Nilai Postest Metode Praktek Padat

4 Lampiran Nilai Pretest Metode Praktek Distribusi

5 Lampiran Nilai Postets Metode Praktek Distribusi

6 Perhitungan Uji Normalitas Tes Awal Kelompok

Metode Padat

7 Perhitungan Uji Normalitas Tes Akhir Kelompok

Metode Padat

8 Uji Homogenitas Metode Praktek Padat

9 Uji Homogenitas Metode Praktek Distribusi

10

11

Uji Homogenitas Gain

Uji Hipotesis

12 Surat Pengesahan Judul

13

14

Surat Izin Penelitian

Surat Keterangan

15 Foto Kegiatan Metode Praktik

(8)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi, dan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di lapangan olahraga SMAN 9

Bandung yang beralamat di Jl. LMU Suparmin 1A Bandung.

2. Populasi Penelitian

Ketika melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu

menentukan populasi sebagai sumber data untuk keperluan penelitiannya.

Menurut Sugiyono (2013:117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi yang dimaksud penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di SMAN 9 Bandung yang berjumlah

20 orang.

3. Sampel Penelitian

Langkah selanjutnya adalah menentukan sampel yang akan diteliti.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang ada

atau sampling jenuh, mengenai hal ini Sugiyono (2013 : 124) menjelaskan

bahwa :

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi realtif kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan membuat kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler sepakbola di SMAN 9 Bandung dan bejumlah 20 orang

(9)

36

B.Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian terdapat beberapa desain penelitian yang dapat

digunakan. Menurut Zainal (2011:76) “Desain penelitian adalah suatu

rancangan yang berisi langkah dan tindakan yang akan dilakukan dalam

kegiatan penelitian eksperimen, sehingga informasi yang diperlukan tentang masalah yang diteliti dapat dikumpulkan secara faktual”. Dalam penelitian ini,

penulis menggunakan desain penelitian Two Group Pretest – Posttest Design,

seperti yang tertera di bawah ini :

3.1 Gambar Desain Penelitian

Keterangan:

R1 : Kelompok metode praktik distribusi

R2 : Kelompok metode praktik padat

O1 : Pretest kelompok metode praktik distribusi

X1 : Treatment kelompok metode praktik distribusi

O2 : Posttest kelompok metode praktik distribusi

O3 : Pretest kelompok metode praktik padat

X2 : Treatment kelompok metode praktik padat

O4 : Posttest kelompok metode praktik padat

Dari desain penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa tes yang akan

dilakukan yaitu tes hasil belajar sepakbola dengan treatment metode distribusi

dan metode padat. Untuk mempermudah langkah penelitian, maka peneliti

membuat gambaran langkah penelitian sebagai berikut :

R1 O1 X1 O2

(10)

37

Berdasarkan bagan tersebut dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut :

1. Langkah pertama yaitu menentukan populasi yang akan digunakan untuk

melakukan penelitian.

2. Dari populasi tersebut diambil sampel dengan teknik sampling jenuh.

3. Setelah sampel terpilih selanjutnya diberikan tes awal untuk mengetahui

kemampuan awal, lalu hasil tersebut disusun dari hasil yang tertinggi sampai

yang terendah.

4. Selanjutnya pengambilan data awal dan mengetahui hasilnya, sampel dibagi

menjadi dua kelompok, pembagian kelompok menggunakan Ordinal Pairing

setiap kelompoknya berjumlah 10 orang dan ditentukan menurut hasil tes

awal tersebut.

POPULASI

SAMPEL

TEST AWAL

METODE PRAKTIK DISTRIBUSI METODE PRAKTIK PADAT

TES AKHIR

ANALISA DATA

PENGOLAHAN DATA

KESIMPULAN

(11)

38

5. Setelah pengambilan data maka dilakukan pembagian kelompok, sampel

menjalani kegiatan eksperimen dengan memberikan treatment metode

distribusi dan metode padat.

6. Setelah setiap kelompok menjalani kegiatan eksperimen yang dengan

diberikan treatment selama 16 kali pertemuan, kemudian dilakukan

pengambilan data kembali dengan melakukan tes akhir.

7. Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dilakukan pengolahan dan

analisis data sehingga hasilnya dapat dijabarkan.

8. Langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan yang didasarkan hasil

pengolahan data.

C.Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian, peneliti perlu menetapkan suatu metode yang

sesuai serta membantu dan memudahkan dalam mengungkapkan suatu

masalah, keberhasilan akan didapat jika dalam suatu penelitian menggunakan

metode yang tepat serta tujuan pun akan tercapai. Tujuan penelitian adalah

untuk menemukan, membuktikan, dan mengembangkan hasil pemecahan

masalah yang dilakukan sesuai dengan prosedur. Menurut Sugiyono (2010,

hlm. 6) bahwa :

Metode Penelitian Pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang akan digunakan

dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai

dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan. Disamping itu, penggunaan

metode penelitian tergantung kepada permasalahan yang akan diteliti, dengan

kata lain penggunaan metode harus dilihat dari efektifitasnya, efisiensinya dan

relevansi metode tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama

(12)

39

diharapkan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

perlakuan (treatment) yaitu pengaruh metode praktik padat dan metode praktik

distribusi terhadap hasil pembelajaran keterampilan sepakbola, seperti yang

diungkapkan oleh Sugiyono (2013 : 107) bahwa :

“Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.” Jadi dari uraian yang telah dikemukakan, penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen.

Perlakuan eksperimen dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan, sesuai dengan pendapat Juliantine, dkk (2007, hlm. 3.5) mengatakan bahwa “Sebagai percobaan untuk mendapatkan hasil yang baik bisa pula dilaksanakan dalam

frekuensi latihan 3 hari/minggu, sedangkan lamanya latihan paling sedikit 4-6 minggu.” Jadi menurut kutipan tersebut dapat diambil kesimpulan perlakuan eksperimen dapat dilakukan paling sedikit 12-18 kali pertemuan. Oleh karena

itu, dalam penelitian ini hanya 14 kali pertemuan dan 2 kali pertemuan untuk

pretest serta postest.

D.Instrumen Penelitian

Meneliti adalah melakukan pengukuran, oleh karena itu perlu adanya alat

ukur dalam penelitian ini yang disebut instrumen penelitian. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 148) menjelaskan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati.” Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

Dalam penelitian ini penulis bermaksud mengukur aspek psikomotor

siswa, menurut Harrow (dalam Nurhasan, 2007 :181) menyebutkan

pengukuran aspek psikomotor terdiri dari enam tingkatan, yaitu :

1. Gerakan reflex, merupakan semua gerakan yang tidak disadari.

2. Gerakan dasar fundamental, gerakan lokomotor (berjalan, lari, lompat,

berguling & gerakan non lokomotor (lari di tempat, sit up, push up).

3. Kemampuan perseptual, kemampuan dalam mempersepsi suatu gerakan.

4. Kemampuan fisikal, lemampuan yang berupa kekuatan, daya tahan,

(13)

40

5. Gerakan keterampilan, rangkaian gerak mulai dari gerakan sederhana

sampai gerakan yang kompleks.

6. Komunikasi non discursive., kumpulan yang meliputi berbagai

kemampuan yang berkenaan dengan gerakan eksplosif dan interpretive.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalm penelitian perlu

digunakan alat ukur atau tes. Alat pengumpul data yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam permainan sepakbola. Adapun

pelaksanaan tes hasil belajar sepakbola menurut Nurhasan (2007:207) antara

lain sebagai berikut:

A.Tes passing dan stopping

a. Tujuan : mengukur keterampilan gerak kaki dalam menyepak bola dan

ketepatan dalam mengoper sepakbola.

1) Testee berdiri dibelakang garis tembak yang berjarak empat meter

dari papan sasaran, boleh dengan kaki kanan siap menembak

ataupun sebaliknya.

2) Pada saat peluit ditiup, testee mulai menyepak bola ke papan sasaran

dan menahannya kembali di belakang garis dengan kaki yang akan

menyepak bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan sepakan

pertama.

3) Waktu yang disediakan adalah 30 detik

4) Apabila bola keluar dari daerah sepak, maka testee menggunakan

(14)

41

d. Gerakan dinyatakan gagal apabila

1) Bola ditahan dan disepak di depan garis sepak yang akan menyepak

bola.

2) Hanya menahan dan menyepak bola dengan satu kaki saja.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut :

Gambar 3.3

Diagram lapangan tes mengoper bola

e. Cara menskor :

Jumlah menendang bola yang sah selama 30 detik

Hitungan 1, diperoleh dari satu kali kegiatan menendang bola.

Tes akhir dilakukan dengan bentuk yang sama seperti tes awal. Untuk

tes akhir siswa melakukan teknik yang lebih baik lagi dari tes awal.

Sedangkan data yang diperoleh adalah hasil dari tes awal dan tes akhir

passing adalah jumlah menendang bola yang sah selam 30 detik.

Hitungan satu diperoleh dari satu kali menendang bola dan menahan

(15)

42

B.Tes Menggiring bola (dribbling)

a. Tujuan : Mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan kaki

dalam memainkan bola.

b. Alat yang digunakan :

- Bola

- Stopwatch

- Enam buah rintangan (tongkat/lembing)

- Tiang bendera

- Kapur

c. Petunjuk pelaksanaan :

- pada aba-aba “siap”, testee berdiri di belakang garis star

dengan bola dalam penguasaan kakinya.

- Pada aba-aba ya, testee mulai menggiring bola kea rah kiri

melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan

berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan

sampai ia melewati garis finish.

- Salah arah dalam menggiring bola ia harus memperbaikinya

tanpa menggunakan anggota badan selain kaki dimana

melakukan kesalahan selama itu pula stop watch tetap jalan

- Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri secara

bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh

bola satu kali sentuhan

d. Testee dinyatakan gagal bila:

- Testee menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki

saja

- Testee menggiring bola tidak sesuai arah panah

- Testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat

menggiring bola

(16)

43

Gambar 3.4

Diagram lapangan tes menggiring bola

C.Tes menembak/ menendang bola ke sasaran (shooting)

a. Tujuan : mengukur keterampilan dan kecepatan gerak kaki dalam

menyepak bola ke sasaran

b. Alat yang digunakan

- Bola

- Stopwatch

- Gawang

- Nomor-nomor

- Tali

c. Petunjuk pelaksanaan

- Testee berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah

titik berjarak 16,5 meter di depan gawang/sasaran

- Tidak ada aba-aba dari testee

- Pada saat kaki testee menendang bola, maka stopwatch

dijalankan dan berhenti saat bola mengenai sasaran

(17)

44

d. Gerakan dinyatakan gagal bila

- Bola keluar dari daerah sasaran

- Menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 meter dari sasaran

e. Cara menskor:

Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga

kali kesempatan

Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran,

maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut

Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut

Gambar 3.5

Diagram lapangan tes menembak bola ke sasaran

E.Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu kualitas data hasil penelitian terdapat dua hal yang sangat

penting, yaitu instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Teknik

pengumpulan data berhubungan dengan cara-cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Sugiyono (2010, hlm. 193) menjelaskan bahwa :

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber,

dan berbagai cara.” Oleh sebab itu, teknik yang digunakan dalam penelitian ini penulis yaitu dengan melakukan penilaian hasil belajar sepakbola.

Penulis melakukan pengumpulan data melalui penilaian, yang dimaksud

(18)

45

sepakbola dalam pengumpulan data kepada subjek yang akan diteliti. Penilaian

dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan test

awal, kemudian subjek diberikan treatment, setelah diberikan treatment

kemudian mengambil data kembali dengan melakukan test akhir.

Langkah-langkah pengumpulan data dengan melakukan test yaitu :

1. Tes Awal

Tes awal dilakukan pada pertemuan pertama, mengenai teknis

pelaksanaannya dijelaskan sebagai berikut :

a. Test yang digunakan adalah penilaian keterampilan dasar sepakbola.

b. Sebelum test dilakukan, penulis mempersiapkan lapangan dan

alat-alat yang dibutuhkan.

c. Setelah lapangan dan alat siap, subjek melakukan tes keterampilan

sesuai dengan peraturan yang sudah diberikan.

Setelah ada hasil penilaian tes awal, maka hasil tersebut dirangking,

kemudian subjek yang memiliki kemampuan setara dipasang-pasangkan

kedalam kelompok metode distribusi dan kelompok metode padat. Dengan

demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan

kelompok yang memiliki kemampuan setara. Apabila pada akhirnya terdapat

perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan.

Adapun tekhnik pembagian kelompok secara Ordinal Pairing menurut

Sutrisno, (dalam Fardina, T, 1995, hlm. 485) yang tersedia di

http://tikafardina.blogspot.com/2012_10_01_archive.html yaitu sebagai

(19)

46

2. Pelaksanaan Eksperimen

Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 16 kali pertemuan, 2

kali pertemuan untuk tes awal dan tes akhir lalu 14 kali pertemuan

pemberian perlakuan (treatment) kepada subjek, dilaksanaan sesuai

dengan jadwal latihan tim sepakbola SMAN 9 Bandung yaitu kamis

pukul 16.00 WIB – 18.00 WIB, dan sabtu pada pukul 08.00 WIB – 11.00

WIB dan pada setiap latihan subjek melaksanakan program latihan sesuai

treatment yang ditentukan.

3. Tes Akhir

Setelah melakukan treatment, maka dilakukan kembali

pengambilan data yang terakhir dengan menggunakan seperti yang

dilakukan pada tes awal. Tindakan selanjutnya setelah data terkumpul

adalah melakukan pengolahan data dan analisis data agar memporoleh

penafsiran yang tepat sesuai dengan permasalahan yang sedang di teliti.

F. Analisis Data

Data yang diperlukan dalam penelitian terkumpul, maka langkah

selanjutnya adalah mengolah data-data tersebut dengan menggunakan

rumus-rumus statistik dari Nurhasan (2008), sehingga dapat diperoleh jawaban

diterima atau ditolaknya hipotesis sesuai taraf yang diajukan.

Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data ini

adalah sebagai berikut :

1. Mencari nilai rata-rata dari setiap variabel, digunakan rumus sebagai

berikut :

�̅

=

∑ ��

(Sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 24)

Keterangan :

� ̅ = nilai rata-rata yang dicari

(20)

47

X = skor mentah

n = jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

(Sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 39)

Keterangan:

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors.

Sebelum dilakukan analisis korelasi, maka terlebih dahulu dilakukan

penghitungan normalitas dari setiap butir tes yang bertujuan untuk

mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau sebaliknya.

Rumus yang digunakan yaitu dengan uji kenormalan secara non

parametrik atau disebut uji Liliefors. Pengujian hipotesis nol dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut, menurut Nurhasan, dkk. (2008,

hlm. 118-119) :

merupakan rata-rat dan simpangan baku setiap kelompok butir tes).

b. Untuk setiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi

(21)

48

c. Selanjutnya dihitung proporsi Zi , Z2 ,………, Zn yang lebih kecil

atau sama dengan Z1. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Z1),

maka:

S (Z1) = Banyaknya Z1, Z2, ...Zn

n

d. Hitung selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Hitung harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Sebutlah harga terbesar ini (Lo).

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka dibandingkan

Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L

untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata  = 0.05. Kriterianya

adalah: tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal,

jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar

nilai kritis uji Liliefors. Dalam hal ini hipotesis diterima.

4. Menguji homogenitas dengan menggunakan rumus :

F = � � � � � �

� � � � � � �

(Sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 125)

Terima Ho jika Fhitung≤ Ftabel

Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel

5. Pengujian signifikasi peningkatan hasil belajar

Menggunakan uji t dengan langkah awal mencari simpangan baku

gabungan, dengan rumus:

� = � − . S + � − . S� + � −

(22)

49

Keterangan:

� = Simpangan baku gabungan

� = Jumlas sampel

S = Varians

Langkah berikutnya menghitung pengaruh metode praktek dengan

pengujian signifikan, menguji coba dengan t dengan rumus:

� = �̅̅̅ − �̅̅̅

√�� +2 �2

(sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 152)

Untuk masing-masing kelompok

Keterangan:

� = Jumlah sampel kelompok 1

� = Jumlah sampel kelompok 2

�̅̅̅ = Rata-rata kelompok 1

�̅̅̅ = Rata-rata kelompok 2

S12 = Varians kelompok 1

S22 = Varians kelompok 2

Untuk uji t kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya :

Terima Hipotesis (H0) jika : t < w t + w t

w + w

Tolak Hipotesis (H0) jika : t ≥ w t + w t

w + w

6. Langkah berikutnya menguji perbedaan hasil belajar dari kedua

kelompok

Dengan menggunakan uji signifikasi perbedaan dua rata-rata yaitu

(23)

50

� = �̅̅̅ − �̅̅̅ √�� +2 �2

(sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 152)

Untuk perbedaan kelompok

Keterangan:

� = Jumlah sampel kelompok 1

� = Jumlah sampel kelompok 2

�̅̅̅ = Rata-rata kelompok 1

�̅̅̅ = Rata-rata kelompok 2

S12 = Varians kelompok 1

S22 = Varians kelompok 2

Untuk uji t kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya :

Terima Hipotesis (H0) jika : t < w t + w t

w + w

Tolak Hipotesis (H0) jika : t ≥ w t + w t

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Setelah diterapkannya metode praktek distribusi, terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan hasil pembelajaran keterampilan sepakbola.

2. Setelah diterapkannya metode praktek padat, terdapat pengaruh yang signifikan

terhadap peningkatan hasil pembelajaran keterampilan sepakbola.

3. Metode praktek distribusi lebih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

hasil pembelajaran keterampilan sepakbola.

B.Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan hasil pengolahan analisis data,

peneliti dapat memberikan saran khususnya untuk sekolah tempat penelitian

dilaksanakan. Berikut saran-saran dari peneliti :

1. Metode praktek distribusi dapat digunakan dalam meningkatkan hasil

pembelajaran keterampilan sepakbola.

2. Metode praktek padat dapat digunakan dalam meningkatkan hasil

pembelajaran keterampilan sepakbola.

3. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, penerapan metode praktek

distribusi lebih memberikan peningkatan yang lebih tinggi terhadap hasil

pembelajaran keterampilan sepakbola. Maka guru dapat menerapkannya dalam

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung : Red Point.

Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta

Bambang Abduljabar dan Jajat Darajat. (2010). Aplikasi Statistika Dalam Penjas, Bandung : Red Point.

Burdick, K. J. (1977). Effects of massed and distributed practice on the learning

and retention of a novel gross motor skill. Master’s Thesis, Western

Illinois University.

Depdikbud. (1997). Kegiatan Ekstrakurikuler. Jakarta.

Gallingan. (2000). Massed and Distributed Practice. Tersedia dalam http://www.brainmac.co.uk/continuum.html

Hamalik, Oemar (1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Juliantine, T., Yudiana, Y. dan Subarjah, H. (2007) Teori Latihan. Bandung : FPOK UPI.

Kosasih, Engkos. (1985). Buku Pintar Olahraga. Bandung : Tarsito

Lee, T. D. & Genovese, E.D. (1988). Distribution of practice in motor skills acquisition: Learning and performance effects reconsidered. Research Quarterly for Exercise and Sport, 59, 277-287.

Lutan, Rusli. (1998). PengantarBelajar Keterampilan Motorik. Jakarta : Ditjen Dikti.

Mahendra, Agus. (2007). Teori Belajar Motorik. Bandung.

Mielke, Danny. (2007). Dasar-dasar Sepakbola. Bandung: Pakar Utama

Murray, Steven., dan Udermann, Brian (2003) Massed Versus Distributed Practice: Which is Better?. Dalam CAHPERD Journal [Online], Vol28 (1). 4 halaman. Tersedia :dalam :

http://www.mesastate.edu/shared/facprofiles/documents/MassedversusDist ributedPracticeWhichisBetter.pdf [10 Oktober 2014]

Nurhasan dan Cholil, D, Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan

(26)

Schmidt, R. A. (1991). Motor learning and performance: from principles to practice. Champaign, IL: Human Kinetics Books.

Slameto (1995). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sucipto. (2000). Teori dan Praktek Sepakbola. Bandung: FPOK UPI.

Sukatasmi. (1984). Permainan Sepakbola. Jakarta : Bumi Aksara

Sukintaka. (1979). Permainan. Jakarta : P dan K.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta

Suparyanti (1992). Konsep dan Dasar-dasar Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud

Wek, S. R. & Husak, W. S. (1989). Distributed and massed practice effects on motor performance and learning of autistic children. Perceptual and Motor

Gambar

GAMBAR                                                                                                  Halaman
Gambar 3.3 Diagram lapangan tes mengoper bola
Gambar 3.4 Diagram lapangan tes menggiring bola
Gambar 3.5 Diagram lapangan tes menembak bola ke sasaran

Referensi

Dokumen terkait

Intelegensi dan Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Survey pada Siswa Kelas X jurusan IIS di SMA Negeri se-Kota

a Badan Karantina Ikan, Pengendalian rran Hasil Perikanan Nomor 55 /KEP- ntang Penetapan Balai Uji Standar ?engendalian Mutu dan Keamanan Hasil i Laboratorium Acuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kecerdasan intelegensi siswa dan keterampilan mengajar guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata

Formulir Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Model KPK-A, dan formulir Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Model KPK-B yang telah diisi oleh Pejabat Badan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran dan mengetahui peningkatan pemahaman konsep materi pesawat sederhana setelah menerapkan

[r]

Terima kasih saya ucapkan kepada sahabat dan sekaligus teman sekamar dan teman sekelas saya yang sudah 3 tahun bersama dalam suka-duka, yang selalu memberikan

Masalah utama penelitian adalah “Bagaimana gambaran perilaku asertif peserta didik kelas VIII SMP Negeri 43 Bandung?” dan “Bagaimana rumusa n Program Bimbingan