ABSTRAK
Revadhea Palupi P. NIM. 1006660. Skripsi : Pengaruh Metode Praktik Padat dan Metode Praktik Distribusi Terhadap Hasil Pembelajaran Keterampilan Sepakbola (Studi Eksperimen di SMA N 9 Bandung). Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing I Drs. Sucipto, M.Kes . Pembimbing II Dr. Bambang Abduljabar, M.Pd
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh metode praktik padat terhadap hasil pembelajaran keterampilan sepakbola dan metode praktik distrbusi terhadap hasil pembelajaran keterampilan sepakbola di SMA N 9 Bandung. Metode yang digunakan adalah eksperimen, dan dengan menggunakan desain penelitian two group pretest
posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sepakbola SMA N 9 Bandung, sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 orang siswa yang diambil melalui teknik sampling jenuh. Dalam penelitannya kelompok A diberikan treatment dengan menggunakan metode praktik padat dan kelompok B diberikan treatment menggunakan metode praktik distribusi. Berdasarkan hasil penelitian, t-hitung
metode praktik padat 3,52 > t-tabel 1,860 maka h1 diterima artinya terdapat
pengaruh dari metode praktik padat terhadap pembelajaran keterampilan
sepakbola dan t-hitung metode praktik distribusi 4,88 > 1,860 maka h2 diterima
artinya terdapat pengaruh dari metode praktik padat terhadap hasil pembelajaran keterampilan sepakbola. Kesimpulannya, metode praktik distribusi memberikan pengaruh yang lebih baik dan signifikan dibandingkan dengan metode praktik padat. Disarankan kepada siswa dan guru pendidikan jasmani agar menggunakan metode praktik distribusi jika dibandingkan dengan metode praktik padat.
Kata Kunci : Metode Praktik Padat, Metode Praktik Ditribusi, Hasil
ABSTRACT
Revadhea Palupi P. NIM. 1006660. Paper: The Influence of Massed and Distributed Practice to Football Skill Learning Product at SMA N 9 Bandung (Experiment Study at SMA N 9 Bandung). This paper led by Supervisor I Drs. Sucipto, M.Kes . Supervisor II Dr. Bambang Abduljabar, M. Pd
The aim of this research is to know any significant difference of the influence of massed and distributed practice to football game learning product at SMA N 9 Bandung. The method employed in this research is experimentand using two group pretest posttest design. Population in this research are all the students of SMA N 9 Bandung who join the football extracurricular, meanwhile sample of this research are 20 students who are taken from the choosing samples with certain consideration ( Purposive Sampling). At the research group A has given by massed practice and group B has given by distributed practice. The result of research is there are different result of football learning product. The distributed practice has more give a better influence than massed practice. So, for the teacher, there is better to use a distributed practice then massed practice.
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN ... 14
A. Kajian Pustaka ... 14
1. Belajar dan Pembelajaran ... 14
a. Pengertian ... 14
b. Ciri-ciri ... 14
c. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar... 15
d. Pembelajaran Gerak ... 16
b. Keterampilan Dasar Sepakbola ... 21
5. Pengaruh Metode Praktek Distribusi Terhadap Hasil
Belajar Sepakbola... 29
6. Pengaruh Metode Praktek Padat Terhadap Hasil Belajar Sepakbola... 30
B. Kerangka Pemikiran ... 31
2. Pelaksanaan Eksperimen ... 46
3. Tes Akhir ... 46
F. Analisis Data ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI PENEMUAN ... 51
A. Deskripsi dan Hasil Penelitian ... 51
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
2.1 Keterampilan Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam ... 23
2.2 Keterampialn Menerima Bola ... 24
2.3 Keterampilan Menyndul Bola ... 25
2.4 Keterampilan Menggiring Bola... 25
2.5 Keterampilan Melempar Bola ... 26
2.6 Keterampilan Merampas Bola dari Lawan ... 27
3.1 Gambar Desain Penelitian ... 36
3.2 Bagan Langkah-Langkah Penelitian ... 37
3.3 Lapangan Tes Mengoper Bola ... 41
3.4 Lapangan Tes Menggiring Bola ... 43
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 51
4.2Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 52
4.3Hasil Perhitungan Uji Homogenitas... 53
4.4Uji Hipotesis ... 54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Program Pembelajaran
2 Lampiran Nilai Pretest Metode Praktek Padat
3 Lampiran Nilai Postest Metode Praktek Padat
4 Lampiran Nilai Pretest Metode Praktek Distribusi
5 Lampiran Nilai Postets Metode Praktek Distribusi
6 Perhitungan Uji Normalitas Tes Awal Kelompok
Metode Padat
7 Perhitungan Uji Normalitas Tes Akhir Kelompok
Metode Padat
8 Uji Homogenitas Metode Praktek Padat
9 Uji Homogenitas Metode Praktek Distribusi
10
11
Uji Homogenitas Gain
Uji Hipotesis
12 Surat Pengesahan Judul
13
14
Surat Izin Penelitian
Surat Keterangan
15 Foto Kegiatan Metode Praktik
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi, Populasi, dan Sampel
1. Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan di lapangan olahraga SMAN 9
Bandung yang beralamat di Jl. LMU Suparmin 1A Bandung.
2. Populasi Penelitian
Ketika melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu
menentukan populasi sebagai sumber data untuk keperluan penelitiannya.
Menurut Sugiyono (2013:117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi yang dimaksud penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di SMAN 9 Bandung yang berjumlah
20 orang.
3. Sampel Penelitian
Langkah selanjutnya adalah menentukan sampel yang akan diteliti.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang ada
atau sampling jenuh, mengenai hal ini Sugiyono (2013 : 124) menjelaskan
bahwa :
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi realtif kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan membuat kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler sepakbola di SMAN 9 Bandung dan bejumlah 20 orang
36
B.Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian terdapat beberapa desain penelitian yang dapat
digunakan. Menurut Zainal (2011:76) “Desain penelitian adalah suatu
rancangan yang berisi langkah dan tindakan yang akan dilakukan dalam
kegiatan penelitian eksperimen, sehingga informasi yang diperlukan tentang masalah yang diteliti dapat dikumpulkan secara faktual”. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan desain penelitian Two Group Pretest – Posttest Design,
seperti yang tertera di bawah ini :
3.1 Gambar Desain Penelitian
Keterangan:
R1 : Kelompok metode praktik distribusi
R2 : Kelompok metode praktik padat
O1 : Pretest kelompok metode praktik distribusi
X1 : Treatment kelompok metode praktik distribusi
O2 : Posttest kelompok metode praktik distribusi
O3 : Pretest kelompok metode praktik padat
X2 : Treatment kelompok metode praktik padat
O4 : Posttest kelompok metode praktik padat
Dari desain penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa tes yang akan
dilakukan yaitu tes hasil belajar sepakbola dengan treatment metode distribusi
dan metode padat. Untuk mempermudah langkah penelitian, maka peneliti
membuat gambaran langkah penelitian sebagai berikut :
R1 O1 X1 O2
37
Berdasarkan bagan tersebut dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut :
1. Langkah pertama yaitu menentukan populasi yang akan digunakan untuk
melakukan penelitian.
2. Dari populasi tersebut diambil sampel dengan teknik sampling jenuh.
3. Setelah sampel terpilih selanjutnya diberikan tes awal untuk mengetahui
kemampuan awal, lalu hasil tersebut disusun dari hasil yang tertinggi sampai
yang terendah.
4. Selanjutnya pengambilan data awal dan mengetahui hasilnya, sampel dibagi
menjadi dua kelompok, pembagian kelompok menggunakan Ordinal Pairing
setiap kelompoknya berjumlah 10 orang dan ditentukan menurut hasil tes
awal tersebut.
POPULASI
SAMPEL
TEST AWAL
METODE PRAKTIK DISTRIBUSI METODE PRAKTIK PADAT
TES AKHIR
ANALISA DATA
PENGOLAHAN DATA
KESIMPULAN
38
5. Setelah pengambilan data maka dilakukan pembagian kelompok, sampel
menjalani kegiatan eksperimen dengan memberikan treatment metode
distribusi dan metode padat.
6. Setelah setiap kelompok menjalani kegiatan eksperimen yang dengan
diberikan treatment selama 16 kali pertemuan, kemudian dilakukan
pengambilan data kembali dengan melakukan tes akhir.
7. Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dilakukan pengolahan dan
analisis data sehingga hasilnya dapat dijabarkan.
8. Langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan yang didasarkan hasil
pengolahan data.
C.Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian, peneliti perlu menetapkan suatu metode yang
sesuai serta membantu dan memudahkan dalam mengungkapkan suatu
masalah, keberhasilan akan didapat jika dalam suatu penelitian menggunakan
metode yang tepat serta tujuan pun akan tercapai. Tujuan penelitian adalah
untuk menemukan, membuktikan, dan mengembangkan hasil pemecahan
masalah yang dilakukan sesuai dengan prosedur. Menurut Sugiyono (2010,
hlm. 6) bahwa :
Metode Penelitian Pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang akan digunakan
dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai
dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan. Disamping itu, penggunaan
metode penelitian tergantung kepada permasalahan yang akan diteliti, dengan
kata lain penggunaan metode harus dilihat dari efektifitasnya, efisiensinya dan
relevansi metode tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama
39
diharapkan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
perlakuan (treatment) yaitu pengaruh metode praktik padat dan metode praktik
distribusi terhadap hasil pembelajaran keterampilan sepakbola, seperti yang
diungkapkan oleh Sugiyono (2013 : 107) bahwa :
“Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.” Jadi dari uraian yang telah dikemukakan, penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen.
Perlakuan eksperimen dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan, sesuai dengan pendapat Juliantine, dkk (2007, hlm. 3.5) mengatakan bahwa “Sebagai percobaan untuk mendapatkan hasil yang baik bisa pula dilaksanakan dalam
frekuensi latihan 3 hari/minggu, sedangkan lamanya latihan paling sedikit 4-6 minggu.” Jadi menurut kutipan tersebut dapat diambil kesimpulan perlakuan eksperimen dapat dilakukan paling sedikit 12-18 kali pertemuan. Oleh karena
itu, dalam penelitian ini hanya 14 kali pertemuan dan 2 kali pertemuan untuk
pretest serta postest.
D.Instrumen Penelitian
Meneliti adalah melakukan pengukuran, oleh karena itu perlu adanya alat
ukur dalam penelitian ini yang disebut instrumen penelitian. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 148) menjelaskan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati.” Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.
Dalam penelitian ini penulis bermaksud mengukur aspek psikomotor
siswa, menurut Harrow (dalam Nurhasan, 2007 :181) menyebutkan
pengukuran aspek psikomotor terdiri dari enam tingkatan, yaitu :
1. Gerakan reflex, merupakan semua gerakan yang tidak disadari.
2. Gerakan dasar fundamental, gerakan lokomotor (berjalan, lari, lompat,
berguling & gerakan non lokomotor (lari di tempat, sit up, push up).
3. Kemampuan perseptual, kemampuan dalam mempersepsi suatu gerakan.
4. Kemampuan fisikal, lemampuan yang berupa kekuatan, daya tahan,
40
5. Gerakan keterampilan, rangkaian gerak mulai dari gerakan sederhana
sampai gerakan yang kompleks.
6. Komunikasi non discursive., kumpulan yang meliputi berbagai
kemampuan yang berkenaan dengan gerakan eksplosif dan interpretive.
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalm penelitian perlu
digunakan alat ukur atau tes. Alat pengumpul data yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam permainan sepakbola. Adapun
pelaksanaan tes hasil belajar sepakbola menurut Nurhasan (2007:207) antara
lain sebagai berikut:
A.Tes passing dan stopping
a. Tujuan : mengukur keterampilan gerak kaki dalam menyepak bola dan
ketepatan dalam mengoper sepakbola.
1) Testee berdiri dibelakang garis tembak yang berjarak empat meter
dari papan sasaran, boleh dengan kaki kanan siap menembak
ataupun sebaliknya.
2) Pada saat peluit ditiup, testee mulai menyepak bola ke papan sasaran
dan menahannya kembali di belakang garis dengan kaki yang akan
menyepak bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan sepakan
pertama.
3) Waktu yang disediakan adalah 30 detik
4) Apabila bola keluar dari daerah sepak, maka testee menggunakan
41
d. Gerakan dinyatakan gagal apabila
1) Bola ditahan dan disepak di depan garis sepak yang akan menyepak
bola.
2) Hanya menahan dan menyepak bola dengan satu kaki saja.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut :
Gambar 3.3
Diagram lapangan tes mengoper bola
e. Cara menskor :
Jumlah menendang bola yang sah selama 30 detik
Hitungan 1, diperoleh dari satu kali kegiatan menendang bola.
Tes akhir dilakukan dengan bentuk yang sama seperti tes awal. Untuk
tes akhir siswa melakukan teknik yang lebih baik lagi dari tes awal.
Sedangkan data yang diperoleh adalah hasil dari tes awal dan tes akhir
passing adalah jumlah menendang bola yang sah selam 30 detik.
Hitungan satu diperoleh dari satu kali menendang bola dan menahan
42
B.Tes Menggiring bola (dribbling)
a. Tujuan : Mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan kaki
dalam memainkan bola.
b. Alat yang digunakan :
- Bola
- Stopwatch
- Enam buah rintangan (tongkat/lembing)
- Tiang bendera
- Kapur
c. Petunjuk pelaksanaan :
- pada aba-aba “siap”, testee berdiri di belakang garis star
dengan bola dalam penguasaan kakinya.
- Pada aba-aba ya, testee mulai menggiring bola kea rah kiri
melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan
berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan
sampai ia melewati garis finish.
- Salah arah dalam menggiring bola ia harus memperbaikinya
tanpa menggunakan anggota badan selain kaki dimana
melakukan kesalahan selama itu pula stop watch tetap jalan
- Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri secara
bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh
bola satu kali sentuhan
d. Testee dinyatakan gagal bila:
- Testee menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki
saja
- Testee menggiring bola tidak sesuai arah panah
- Testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat
menggiring bola
43
Gambar 3.4
Diagram lapangan tes menggiring bola
C.Tes menembak/ menendang bola ke sasaran (shooting)
a. Tujuan : mengukur keterampilan dan kecepatan gerak kaki dalam
menyepak bola ke sasaran
b. Alat yang digunakan
- Bola
- Stopwatch
- Gawang
- Nomor-nomor
- Tali
c. Petunjuk pelaksanaan
- Testee berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah
titik berjarak 16,5 meter di depan gawang/sasaran
- Tidak ada aba-aba dari testee
- Pada saat kaki testee menendang bola, maka stopwatch
dijalankan dan berhenti saat bola mengenai sasaran
44
d. Gerakan dinyatakan gagal bila
- Bola keluar dari daerah sasaran
- Menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 meter dari sasaran
e. Cara menskor:
Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga
kali kesempatan
Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran,
maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut
Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut
Gambar 3.5
Diagram lapangan tes menembak bola ke sasaran
E.Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu kualitas data hasil penelitian terdapat dua hal yang sangat
penting, yaitu instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Teknik
pengumpulan data berhubungan dengan cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Sugiyono (2010, hlm. 193) menjelaskan bahwa :
“Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber,
dan berbagai cara.” Oleh sebab itu, teknik yang digunakan dalam penelitian ini penulis yaitu dengan melakukan penilaian hasil belajar sepakbola.
Penulis melakukan pengumpulan data melalui penilaian, yang dimaksud
45
sepakbola dalam pengumpulan data kepada subjek yang akan diteliti. Penilaian
dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan test
awal, kemudian subjek diberikan treatment, setelah diberikan treatment
kemudian mengambil data kembali dengan melakukan test akhir.
Langkah-langkah pengumpulan data dengan melakukan test yaitu :
1. Tes Awal
Tes awal dilakukan pada pertemuan pertama, mengenai teknis
pelaksanaannya dijelaskan sebagai berikut :
a. Test yang digunakan adalah penilaian keterampilan dasar sepakbola.
b. Sebelum test dilakukan, penulis mempersiapkan lapangan dan
alat-alat yang dibutuhkan.
c. Setelah lapangan dan alat siap, subjek melakukan tes keterampilan
sesuai dengan peraturan yang sudah diberikan.
Setelah ada hasil penilaian tes awal, maka hasil tersebut dirangking,
kemudian subjek yang memiliki kemampuan setara dipasang-pasangkan
kedalam kelompok metode distribusi dan kelompok metode padat. Dengan
demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan
kelompok yang memiliki kemampuan setara. Apabila pada akhirnya terdapat
perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan.
Adapun tekhnik pembagian kelompok secara Ordinal Pairing menurut
Sutrisno, (dalam Fardina, T, 1995, hlm. 485) yang tersedia di
http://tikafardina.blogspot.com/2012_10_01_archive.html yaitu sebagai
46
2. Pelaksanaan Eksperimen
Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 16 kali pertemuan, 2
kali pertemuan untuk tes awal dan tes akhir lalu 14 kali pertemuan
pemberian perlakuan (treatment) kepada subjek, dilaksanaan sesuai
dengan jadwal latihan tim sepakbola SMAN 9 Bandung yaitu kamis
pukul 16.00 WIB – 18.00 WIB, dan sabtu pada pukul 08.00 WIB – 11.00
WIB dan pada setiap latihan subjek melaksanakan program latihan sesuai
treatment yang ditentukan.
3. Tes Akhir
Setelah melakukan treatment, maka dilakukan kembali
pengambilan data yang terakhir dengan menggunakan seperti yang
dilakukan pada tes awal. Tindakan selanjutnya setelah data terkumpul
adalah melakukan pengolahan data dan analisis data agar memporoleh
penafsiran yang tepat sesuai dengan permasalahan yang sedang di teliti.
F. Analisis Data
Data yang diperlukan dalam penelitian terkumpul, maka langkah
selanjutnya adalah mengolah data-data tersebut dengan menggunakan
rumus-rumus statistik dari Nurhasan (2008), sehingga dapat diperoleh jawaban
diterima atau ditolaknya hipotesis sesuai taraf yang diajukan.
Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data ini
adalah sebagai berikut :
1. Mencari nilai rata-rata dari setiap variabel, digunakan rumus sebagai
berikut :
�̅
=
∑ ���
(Sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 24)
Keterangan :
� ̅ = nilai rata-rata yang dicari
47
X = skor mentah
n = jumlah sampel
2. Menghitung simpangan baku dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
(Sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 39)
Keterangan:
3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors.
Sebelum dilakukan analisis korelasi, maka terlebih dahulu dilakukan
penghitungan normalitas dari setiap butir tes yang bertujuan untuk
mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau sebaliknya.
Rumus yang digunakan yaitu dengan uji kenormalan secara non
parametrik atau disebut uji Liliefors. Pengujian hipotesis nol dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut, menurut Nurhasan, dkk. (2008,
hlm. 118-119) :
merupakan rata-rat dan simpangan baku setiap kelompok butir tes).
b. Untuk setiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi
48
c. Selanjutnya dihitung proporsi Zi , Z2 ,………, Zn yang lebih kecil
atau sama dengan Z1. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Z1),
maka:
S (Z1) = Banyaknya Z1, Z2, ...Zn
n
d. Hitung selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Hitung harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Sebutlah harga terbesar ini (Lo).
f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka dibandingkan
Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L
untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata = 0.05. Kriterianya
adalah: tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal,
jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar
nilai kritis uji Liliefors. Dalam hal ini hipotesis diterima.
4. Menguji homogenitas dengan menggunakan rumus :
F = � � � � � �
� � � � � � �
(Sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 125)
Terima Ho jika Fhitung≤ Ftabel
Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel
5. Pengujian signifikasi peningkatan hasil belajar
Menggunakan uji t dengan langkah awal mencari simpangan baku
gabungan, dengan rumus:
� = � − . S + � − . S� + � −
49
Keterangan:
� = Simpangan baku gabungan
� = Jumlas sampel
S = Varians
Langkah berikutnya menghitung pengaruh metode praktek dengan
pengujian signifikan, menguji coba dengan t dengan rumus:
� = �̅̅̅ − �̅̅̅
√�� +2 ��2
�
(sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 152)
Untuk masing-masing kelompok
Keterangan:
� = Jumlah sampel kelompok 1
� = Jumlah sampel kelompok 2
�̅̅̅ = Rata-rata kelompok 1
�̅̅̅ = Rata-rata kelompok 2
S12 = Varians kelompok 1
S22 = Varians kelompok 2
Untuk uji t kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya :
Terima Hipotesis (H0) jika : t < w t + w t
w + w
Tolak Hipotesis (H0) jika : t ≥ w t + w t
w + w
6. Langkah berikutnya menguji perbedaan hasil belajar dari kedua
kelompok
Dengan menggunakan uji signifikasi perbedaan dua rata-rata yaitu
50
� = �̅̅̅ − �̅̅̅ √�� +2 ��2
�
(sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 152)
Untuk perbedaan kelompok
Keterangan:
� = Jumlah sampel kelompok 1
� = Jumlah sampel kelompok 2
�̅̅̅ = Rata-rata kelompok 1
�̅̅̅ = Rata-rata kelompok 2
S12 = Varians kelompok 1
S22 = Varians kelompok 2
Untuk uji t kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya :
Terima Hipotesis (H0) jika : t < w t + w t
w + w
Tolak Hipotesis (H0) jika : t ≥ w t + w t
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Setelah diterapkannya metode praktek distribusi, terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan hasil pembelajaran keterampilan sepakbola.
2. Setelah diterapkannya metode praktek padat, terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan hasil pembelajaran keterampilan sepakbola.
3. Metode praktek distribusi lebih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
hasil pembelajaran keterampilan sepakbola.
B.Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan dan hasil pengolahan analisis data,
peneliti dapat memberikan saran khususnya untuk sekolah tempat penelitian
dilaksanakan. Berikut saran-saran dari peneliti :
1. Metode praktek distribusi dapat digunakan dalam meningkatkan hasil
pembelajaran keterampilan sepakbola.
2. Metode praktek padat dapat digunakan dalam meningkatkan hasil
pembelajaran keterampilan sepakbola.
3. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, penerapan metode praktek
distribusi lebih memberikan peningkatan yang lebih tinggi terhadap hasil
pembelajaran keterampilan sepakbola. Maka guru dapat menerapkannya dalam
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, Bambang. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung : Red Point.
Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta
Bambang Abduljabar dan Jajat Darajat. (2010). Aplikasi Statistika Dalam Penjas, Bandung : Red Point.
Burdick, K. J. (1977). Effects of massed and distributed practice on the learning
and retention of a novel gross motor skill. Master’s Thesis, Western
Illinois University.
Depdikbud. (1997). Kegiatan Ekstrakurikuler. Jakarta.
Gallingan. (2000). Massed and Distributed Practice. Tersedia dalam http://www.brainmac.co.uk/continuum.html
Hamalik, Oemar (1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Juliantine, T., Yudiana, Y. dan Subarjah, H. (2007) Teori Latihan. Bandung : FPOK UPI.
Kosasih, Engkos. (1985). Buku Pintar Olahraga. Bandung : Tarsito
Lee, T. D. & Genovese, E.D. (1988). Distribution of practice in motor skills acquisition: Learning and performance effects reconsidered. Research Quarterly for Exercise and Sport, 59, 277-287.
Lutan, Rusli. (1998). PengantarBelajar Keterampilan Motorik. Jakarta : Ditjen Dikti.
Mahendra, Agus. (2007). Teori Belajar Motorik. Bandung.
Mielke, Danny. (2007). Dasar-dasar Sepakbola. Bandung: Pakar Utama
Murray, Steven., dan Udermann, Brian (2003) Massed Versus Distributed Practice: Which is Better?. Dalam CAHPERD Journal [Online], Vol28 (1). 4 halaman. Tersedia :dalam :
http://www.mesastate.edu/shared/facprofiles/documents/MassedversusDist ributedPracticeWhichisBetter.pdf [10 Oktober 2014]
Nurhasan dan Cholil, D, Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan
Schmidt, R. A. (1991). Motor learning and performance: from principles to practice. Champaign, IL: Human Kinetics Books.
Slameto (1995). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sucipto. (2000). Teori dan Praktek Sepakbola. Bandung: FPOK UPI.
Sukatasmi. (1984). Permainan Sepakbola. Jakarta : Bumi Aksara
Sukintaka. (1979). Permainan. Jakarta : P dan K.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta
Suparyanti (1992). Konsep dan Dasar-dasar Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud
Wek, S. R. & Husak, W. S. (1989). Distributed and massed practice effects on motor performance and learning of autistic children. Perceptual and Motor