(B. Kesehatan)
Perbedaan Keefektifan antara Clozapine(
CLORILEX
) dengan Electro Convulsive Therapy (ECT)
dalam Penatalaksanaan Skizofrenia Resisten Obat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
Kata kunci:Skizofrenia, Clozapine
H.M. Fanani
Fakultas Kedokteran UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersaing, 2012
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat dengan perjalanan kronik dan berulang. Menurut penelitian di berbagai negara, prevalensinya pada populasi umum berkisar 1% - 3%.Secara umum bahwa antara 10 dan 60% pasien skizofrenia merespon secara buruk bahkan jika menggunakan antipsikotik generasi kedua. Identifikasi awal pasien resisten pengobatan sangat penting sehingga pengobatan spesifik pasien ini dapat dimulai lebih dini dan perkembangan perburukan klinis dapat dikurangi.Beberapa penelitian menunjukkan clozapine adalah obat terbaik untuk pasien skizofrenia yang resisten pengobatan dengan angka respon sekitar 50% namun belum ada yang yang membandingkannya dengan elekrokonvulsif terapi.
Untuk mengetahui keefektifan Clozapine dalam penatalaksanaan skizofrenia resistensi obat.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental randomized pretest-post-test control group design. Subjek penelitian adalah semua penderita skizofrenia resisten pengobatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta dan memenuhi kriteria inklusi penelitian. Pengambilan sampel dengan caraconcecutive sampling. Instrumen penelitian adalah PANSS untuk mengukur derajat keparahan gejala.Data yang terkumpul diolah dan dianalisis menggunakan program SPSS versi 17.0.Uji statistik Chi Square dan T test, signifikansi hubungan variabel dengan tingkat kemaknaan 5%.
Terdapat perbedaan bermakna dari kelompok clozapine dengan kelompol ECT untuk penurunan skor PANSS (t= 4,250; p= 0,00).