• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Perancangan Web e-commerce

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Perancangan Web e-commerce"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PERANCANGAN WEB E-COMMERCE

PENJUALAN SEPATU ONLINE

DISUSUN OLEH : FITRI SUSANTI (12132842) RESHA BAYU H. (12133087) HELVIEN APRILIA (12133812) NDARU ANDIKA (12135213) AHMAD HASAN (12135320)

Program Studi Manajemen Informatika

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Jakarta

2015

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Alloh SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami selaku anggota kelompok dapat menyelesaikan tugas makalah perancangan web ini untuk memenuhi syarat nilai pengganti UAS mata kuliah

(2)

perancangan web. Dalam makalah yang kami buat ini, kami mendapatkan judul MAKALAH PERANCANGAN WEB E-COMMERCE PENJUALAN SEPATU ONLINE.

Dengan segala kerendahan hati kami sebagai anggota kelompok, menyadari bahwa penulisan di dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan tidak luput dari kesalahan. Hal ini mengingat kemampuan dan pengalaman kami serta pengetahuan yang kami miliki sangat terbatas untuk menghasilkan karya tulis yang baik. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan.

Penulisan makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari beberapa pihak, yaitu kepada kedua orang tua kami tercinta yang telah mengizinkan kami meluangkan waktu kami untuk belajar kelompok, Dosen kami Bapak Nur Alam yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan sempurna. Semoga Alloh SWT senantiasa membalas kebaikan atas bantuannya kepada kami.

Aamiin WassalamualaikumWr. Wb. Penulis, Jakarta 2015 DAFTAR ISI Halaman Judul...i Kata Pengantar...ii Daftar Isi...iii Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...1

1.2. Maksud dan Tujuan...2

1.3. Metode Penelitian...2

1.4. Ruang Lingkup...3

Bab II PEMBAHASAN 2.1. Analisis kebutuhan...4

2.2. Perancangan Perangkat Lunak...6

2.2.1. Rancangan Antar Muka...6

2.2.2. Rancangan Struktur Navigasi...9

(3)

2.2.3. Rancangan Basis Data (ERD, LRS, Spesifikasi File)...21

2.3. Implementasi dan Pengujian...31

Bab III PENUTUP 3.1. Kesimpulan...36

3.2. Saran...36

Daftar Pustaka...38

Lampiran...39

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya selera sepatu masyarakat sebagai salah satu bagian dari kebutuhan, sepatu juga kini menjadi trend fashion terbaru. Umumnya cara pemasaran dan penjualan produknya masih secara konvensional. Penjualan yang dilakukan hanya sebatas pada toko yang mereka miliki, dampak dari penjualan seperti ini adalah produk yang dijual terbatas pada pelanggan tertentu saja. Selain itu kurang tersedianya waktu pelanggan untuk datang melihat produk baru yang di sediakan.

Disamping itu saat ini juga sudah banyak peminat sepatu di indonesia, sehingga dengan sendirinya jumlah penggunaan sepatu juga akan semakin meningkat. Dengan adanya peluang penggunaan teknologi informasi khususnya internet untuk pelaku bisnis sepatu, maka diperlukan sebuah dukungan sistem atau aplikasi yang nantinya dapat mengatasi permasalahan yang ada, sehingga berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengusulkan sebuah sistem berbasis web yang nantinya dapat diimplementasikan oleh pembisnis sepatu.

Perkembangan e-commerce pada saat ini juga dapat menjadi sesuatu yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari faktor kian bertambahnya pengguna internet. Electronic commerce (e-commerce) merupakan salah satu metode bisnis melalui internet. Dengan menggunakan metode ini para pengunjung atau calon pembeli dapat mengetahui info mengenai produk secara detail kapanpun dan dimanapun. Baik itu seperti harga, model, warna, ukuran, dan sebagainya. Selain itu, transaksi tetap dapat berjalan tanpa harus mendatangi lokasi penjualan.

Shoes Land merupakan usaha dagang yang bergerak di bidang penjualan sepatu berbagai merk. Dalam proses penjualannya, Shoes Land sudah menerapkan sistem online keseluruhan dan sudah tidak memakai sistem offline seperti beli di toko

(5)

atau bayar ditempat. Pengembangan aplikasi berbasis web ini akan penulis sajikan dalam bentuk makalah dengan judul “MAKALAH PERANCANGAN WEB E-COMMERCE PENJUALAN SEPATU ONLINE”.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari perancangan web ini adalah untuk adalah mengembangkan sistem pemasaran di era global dengan menggunakan website sebagai salah satu cara memperluas dan mempermudah konsumen.

Tujuan dari perancangan web ini antara lain :

a. Mempermudah proses penjualan dan pemasaran

b. Mengontrol pengeolaan transaksi penjualan dan pemasaran c. Mempermudah konsumen dalam proses membeli

1.3. Metode Penelitian

Metode yang kami gunakan adalah : 1. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan peneliti dengan tanya jawab dan bertatap muka antara pewawancara dengan penjawab.

2. Studi Literatur

Metode ini bertujuan untuk mencari literature yang berisi teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. Dalam hal ini penulis melakukan pencarian serta pembelajaran dari berbagaimacam literatur dan dokumen yang berkaitan dengan website e-commerce.

1.4. Ruang Lingkup

Berdasarkan uraian diaatas, maka ruang lingkup penulis di batasi pada : 1.Pengelolaan transaksi penjualan

a.Katalog produk. b.New produk. 2. Pemesanan.

a. Cara pemesanan. 3. Pembayaran.

a. Transfer melalui bank b. Konfirmasi pembayaran c. History pembayaran.

d. Status barang / status pengiriman. e. History pemesanan

BAB II 2

(6)

PEMBAHASAN 2.1. Analisis Kebutuhan

Analisa kebutuhan adalah mengidentifikasi kebutuhan yang diperoleh berdasarkan kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem.

1. Analisis Kebutuhan Pengguna

Pengguna yang akan menggunakan web ini tediri dari tiga bagian yaitu admin, pelanggan dan pengunjung, dengan asumsi pengguna yang sudah terbiasa menggunakan web, sebagai berikut :

a. Admin

Admin adalah bagian pengguna sistem yang memiliki hak akses lebih dibandingkan dengan pelanggan dan pengunjung, dengan karakteristik sebagai berikut :

1) Mempunyai kemampuan dasar di bidang komputer.

2) Pemahaman yang cukup untuk mengelola dalam web serta memiliki pengetahuan tentang internet.

3) Memahami pelayanan transaksi pembelian secara langsung yang terjadi di toko Shoes Land.

4) Memiliki pengalaman lebih lama dlam menggunakan komputer. b. Pelanggan

Pelanggan adalah bagian pengguna sistem yang memiliki batasan hak akses, dengan karakteristik sebagai berikut :

1) Mempunyai kemampuan dasar dibidang komputer.

2) Mampu mengoperasikan komputer dan dapat melakukan browsing di internet.

(7)

c. Pengunjung

Pengunjung adalah bagian pengguna sistem yang memiliki batasan hak akses, dengan karakteristik sebagai berikut :

1) Mempunyai kemampuan dasar dibidang komputer.

2) Mampu mengoperasikan komputer dan dapat melakukan browsing di internet.

Berdasarkan karakteristik data diatas, pengguna yang ada di setiap bagian pada umumnya sudah bisa mengoperasikan komputer, dapat dilihat bahwa setiap pengguna minimal dapat melakukan browsing di internet dan dapat mengerti tentang e-commerce penjualan sepatu, dilihat dari latar belakang pendidikan dan pengalaman yang lebih lama dalam menggunakan komputer.

Analisis Kebutuhan Sistem

Perangkat lunak (Software) yag kami pakai dalam pembuatan web ini adalah sebagai beikut :

a. Komputer Tersedia

Sistem Operasi : Windows 7

Software : xampp-win32 versi 1.7.7, Adobe Dreamweaver CS5 b. Komputer yang disarankan

Sistem Operasi : Windows XP atau Windows 7

Software : xampp-win32 versi 1.7.7, Adobe Dreamweaver CS5, Google Chrome, Adobe Photoshop CS5

2.2 Perancangan Perangkat Lunak

(8)

LOGO

2.2.1 Rancangan Antar Muka

Menjelaskan rancangan antar muka (interface) yang terdapat pada web e-commerce pada Shoes Land.

a. Rancangan Antarmuka Login Admin

Username Password

Gambar II.1.

Rancangan Antarmuka Login Admin b. Rancangan Antarmuka Halaman Admin

Gambar II. 2

Rancangan antarmuka Halaman Admin a. Berisikan Menu pada halaman admin setelah melakukan login.

b. Main Content, disinilah nantinya semua halaman yang ada pada interface admin ditampilkan berdasarkan menu yang dipilih.

c. Rancangan Antarmuka Halaman User

5 LOGO

A SHOES LAND FOR EVERY SHOES LOVER

Beranda Profil Hubungi

kami Cara Pesan Register Produk Login LOGO Slider Produk Footer Search ADMIN M E N U MAIN CONTENT

(9)

Gambar II.2

Rancangan Antarmuka Halaman User

Gambar II.3

Rancangan Antar muka halaman user

2.2.2 Struktur Navigasi

Menurut Prihatna (2005:51) “Struktur Navigasi adalah susunan menu atau hoirarki dari suatu situs yang menggambarkan isi dari setiap halaman dan halaman dan link atau navigasi tiap halaman pada situs web”.

(10)

Struktur navigasi dapat di golongkan menurut kebutuhan objek, kemudahan pemakaian dan kemudahan membuatnyayang berpengaruh terhadap waktu pembuatan situs web. Bentuk dasar dari struktur navigasi adalah sebagai berikut:

1. Linier (satu alur)

Linear (satu alur) merupakan struktur yang hanya mempunyai satu

rangkaian serita yang berurut. Dengan kata lain struktur ini hanya menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya. Salah satu terpenting dari struktur ini adalah tidak di perkenankan terjadinya percabangan.

Sumber : Prihatna(2005:51) Gambar II.4 Stuktur Navigasi Linier

2. Hierarchical (hirarki)

Struktur Hierarchi (bercabang)ini percabangan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu pertama akan disebut sebagai

Master Page (halaman utama kesatu), halaman pertama ini akan mempunyai halaman

percabangan yang di sebut Slave Page (halaman pendukung). Jika salah satu halaman pendukung dipilih atau diaktifkan , maka tampilan tersebut akan bernama Master

Page (halaman utama kedua), dan seterusnya. Yang terpenting dari struktur

penjejakan ini tidak diperkenankan tampilan secara linier.

(11)

Sumber : Prihatna (2005:51)

Gambar II.5

Struktur Navigasi Hierarchical (Hirarki)

3. Non Liner (Tidak berurut)

Struktur penjejakan Non Liner (tidak berurut) merupakan pegembangan dari strukur penjejakan Liner. Pada struktur ini diperkenankan membuat penjejakan bercabang. Pemakai bebas menelusuri website tanpa di batasi oleh suatu rute dimana

control navigasi dapat mengakses ke semua halaman manapun. Percabangan yang di

buat pada struktur Non Linear ini berbeda dengan percabangan yang di buat pada struktur Hirarchi. Karana pada percabangan Non Linear ini walaupun dapat percabangan, tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama tidak ada

Master Page dan Slave Page.

Sumber: Prihatna (2005:51)

Gambar II.6

Stuktur Non Linear

4. Composite (campuran)

(12)

Composite (campuran) atau disebut juga struktur penjejakan bebas merupakan gabungan dari ketiga struktur sebelumnya yaitu Linear,Non Linear,dan Hirarchi. Jika suatu tampilam membutuhkan percabangan, maka dapat dibuat

percabangan, dan bila dalam percabangan tersebut terdapat suatu tampilan yang sama kedudukannya maka dapaat dibuat struktur Linear dalam percabangan tersebut.

Pengguna peta penjejakan bergantung kepada kebutuhan dan tujuan dari

web yang hendak di buat. Semakin kompleks peta penjejakan yang digunakan, maka

semakin sulit pembuatan page dari peta penjejakan tersebut.

Sumber: Prihatna (2005:51) Gamabar II.7

Struktur Navigasi Composite

B. Enterprise Relation Diagram 1. Definisi ERD

(13)

Definisi menurut Al-Bahra (2005 A :142) menerangkan bahwa : “diagram relasi entitas merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan didalam system secara abstrak.”

Definisi Entity Relationship Diagram (ERD) menurut fatansyah (2004:79) “Model Entity relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing di lengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Entity Relationship (ERD).

Berdasarkan dua definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang tersimpan secara system atau teknik menggambar suatu skema database dimana setiap komponen yang terlihat dalam ERD memiliki atribut masing-masing yang mempresentasikan fakta dari dunia nyata yang sedang di tinjau.

2. Derajat Relationship (Relationship Degree)

Definisi derajat Relationship menurut Al-Bahra (2005 B :144) menyatakan bahwa: “Relationship Degree atau derajat Relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship.” Derajat relationship yang sering dipakai di dalam ERD sebagai berikut:

a. Unary Relationship

Unary Relationship adalah model relationship yang terjadi antar

entity yang berasal dari entity set yang sama. Model ini juga sering di sebut

sebagai Rescursive Relationship atau Reflektive Relationship. Contoh:

10 Pegawai

Menika h

(14)

Sunmber: Al-Bahra (2005 :142) Gambar II.8

Diagram Relationship Unari

b. Binary Relationship

Binary Relationship adalah model relationship anata intance-intance dari satu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama).

Relasionship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data. Contoh :

N

Sumber Al-Bahra (2005:142) Gambar II.9

Diagram Relationship Binary

c. Ternary Relationship

Ternary Relationship merupakan relationship antara intance-intance

dari tiga tipe entitas secara serentak.

Contoh : 11 Dept Bekerj a untuk Pegwai Alat Pegawa i Pegawa i Bekerja untuk Jumlah

(15)

Sumber : Al-Bahra (2005:142) Gambar II.10

Diagram Ternary Relationship

1. Kardinalitas Relasi

Definisi kardinalitas menurut Al-Bahra (2005 B : 147) “Kardinalitas Relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas yang lalin.” Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu sebagai berikut :

a. Relasi Satu ke Satu (One to One)

Tingkat hubungan ini menujukan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya. Contoh : 1 1 Sumber : Al-Bahra (2005-147) Gambar II.11 One to One 12 NID

Dosen Kepa Jurusan

la

(16)

b. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One to Many atau Many

toOne)

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Contoh : 1 M Sumber : Al-Bahra (2005:147) Gambar II.12 One to Many Contoh : 13 NID Dosen Kuliah NID Kd Mk Belaj ar NID Kd Mk Nam a Nim Kuliah Mahasisw a Dia mbil

(17)

M 1

Sumber : Al-Bahra (2005:147)

Gambar II.13

One to Many

c. Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjad jika tiap kejadian pada sebuahentitas akan mempunyaibanyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi entitas yang kedua.

Contoh :

Sumber : Al-Bahra (2005:147)

Gambar II.13

Many to Many

2. Definisi LRS

Menurut Priyadi (2014:40), LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur record-record pad lebel-lebel yang terbentuk dari

14 NIM Kd Mk NIM Kd Mk Mahasisw a Kuliah Bela jar

(18)

hasil antar himpunan entitas. Menentukan kardinalitas, jumlah table dan

Foregn Key (FK).

Struktur navigasi pada Shoes Land adalah struktur navigasi campuran (composite) melalui struktu navigasi ini, dapat dilihat bagaimana isi dan susunan sebuah website secara menyeluruh.

Gambar II.14 Struktur Navigasi User

(19)

Gambar II.15

Struktur Navigasi Beranda

Gambar II.16 Struktur Navigasi Admin 2.2.3 Rancangan Basis Data (ERD, LRS, Spesifikasi File)

a. Entity Relationship Diagram

(20)

Perancangan basis data menghasilkan pemetaan tabel-tabel yang digambarkan dengan Entity Relationship Diagram (ERD)

Gambar II.17 ERD Structure b. LRS (Logical Record Sturcture)

(21)

Gambar II.18 LRS Structure c. Spesifikasi File

1.

(22)

a. Spesifikasi Table Register

Nama file : register

Akronim : register

Fungsi : Tempat penyimpanan data register

Tipe file : File Master

Organisasi File : Index Squencial

Aksi File : Random

Media : Hardisk

Panjang Record : 322

Kunci Fild : id_register

Software : Mysql

2.

b. Spesifikasi Table Transaksi Nama file : transaksi

(23)

Akronim : transaksi

Fungsi : Tempat penyimpanan data transaksi Tipe file : File transaksi

Organisasi File : Squencial Aksi File : Random

Media : Hardisk

Panjang Record : 155

Kunci Fild : id_transaksi Software : Mysql

3.

c. Spesifikasi Table Product

Nama file : product

Akronim : product

Fungsi : Tempat penyimpanan data product

Tipe file : File Master

Organisasi File : Squencial

Aksi File : Random

Media : Hardisk

Panjang Record : 259

Kunci Fild : id_product

Software : Mysql

4.

(24)

d. Spesifikasi Table Tipe

Nama file : tipe

Akronim : tipe

Fungsi : Tempat penyimpanan data tipe

Tipe file : File Master

Organisasi File : Index Squencial

Aksi File : Random

Media : Hardisk

Panjang Record : 41

Kunci Fild : id_tipe

Software : Mysql

5.

e. Spesifikasi Table Detail

Nama file : detail

Akronim : detail

Fungsi : Tempat penyimpanan data detail

Tipe file : File Master

Organisasi File : Squencial

(25)

Aksi File : Random

Media : Hardisk

Panjang Record : 122

Kunci Fild : id_detail

Software : Mysql

6.

f. Spesifikasi Table provinsi

Nama file : provinsi

Akronim : provinsi

Fungsi : Tempat penyimpanan data provinsi

Tipe file : File Master

Organisasi File : Squencial

Aksi File : Random

Media : Hardisk

Panjang Record : 211

Kunci Fild : id_provinsi

Software : Mysql

7.

(26)

g. Spesifikasi Table Ongkir

Nama file : ongkir

Akronim : ongkir

Fungsi : Tempat penyimpanan data ongkir

Tipe file : File Master

Organisasi File : Squencial

Aksi File : Random

Media : Hardisk

Panjang Record : 61

Kunci Fild : id_ongkir

Software : Mysql

8.

h. Spesifikasi Table Konfirmasi

Nama file : konfirmasi

(27)

Akronim : konfirmasi

Fungsi : Tempat penyimpanan data konfirmasi

Tipe file : File Master

Organisasi File : Squencial

Aksi File : Random

Media : Hardisk

Panjang Record : 283

Kunci Fild : id_konfirmasi

Software : Mysql

2.3. Implementasi dan Pengujian Implementasi

a. Implementasi Rancangan Antar Muka

b. Implementasi rancangan antar muka web e-commerce pada Shoes Land berdasarkan hasil rancangan antar muka.

1. Halaman Login Admin

Administrator harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat menggunakan modul-modul yang tersedia. Jika login berhasil, maka menu-menu yang sesuai dengan katagori user tersebut akan ditampilkan.

Gambar II.19 Halaman Login Admin 2. Halaman Admin

Halaman admin berisi modul-modul yang digunakan oleh admin untuk mengelola konten website, halaman ini akan tampil setelah admin melakukan proses login pada halaman login admin.

(28)

Gambar II.20 Halaman Admin 3. Halaman User

Halaman user berisi tentang semua informasi mengenai perusahaan termaksud juga informasi tentang produk yang dijual. Proses pemesanan produk dilakukan pada halaman user.

Gambar II.21 Halaman User

Pengujian

(29)

Pengujian terhadap program yang dibuat menggunakan blackbox testing yang fokus terhadap proses masukan dan keluaran program.

a. Pengujian terhadap form login Tabel

Hasil pengujian blackbox testing halam login

No Skenario Pengujian Text case Hasil yang diharapkan

Hasil pengujian

Kesimpulan

1. Username dan password tidak diisi kemudian klik tombol login Username : (kosong) Password : (kosong) Sistem akan menolak akses user Sesuai harapan Valid 2. Mengetikkan Username dan

password tidak diisi

atau kosong

kemudian klik tombol login Username : (Admin) Password : (kosong) Sistem akan menolak akses user Sesuai harapan Valid

3. Username tidak diisi

(kosong) dan

password diisi kemudian klik tombol login Username : (kosong) Password : (admin) Sistem akan menolak akses user Sesuai harapan Valid 4. Mengetikkan salah satu kondisi salah pada username atau password kemudian Username : (admin) Password : (passoword) -salah Sistem akan menolak akses user Sesuai harapan Valid 26

(30)

klik tombol login

5. Mengetikkan

username dan

password dengan data yang benar kemudian klik tombol login

Username : (admin) -benar Password : (admin) -benar Sistem menerima akses login dan kemudian langsung menampilkan menu utama Sesuai harapan Valid BAB III PENUTUP 27

(31)

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah yang telah kami susun, penulis mencoba menyimpulkan pokok bahasan yang ada, adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut:

1. Web e-commerce toko Shoes Land dibuat dengan menggunakan aplikasi online pidoco.com

2. Setelah dilakukan pengujian dan testing program, sistem yang terdapat didalam web e-commerce toko Shoes Land dapat berjalan dengan baik tanpa terjadi error.

3. Dengan menggunakan sarana sistem informasi online, bisnis dapat berjalan dengan mudah dan perkembangan bisnisdapat berkembang lebih cepat.

3.2. Saran

Dari pembahasan diatas, penulis mencoba memberikan beberapa saran sebagai alternatif pemikiran dengan harapan agar lenih dapat meningkatkan kualitas dalam penggunaan program ini. Adapun saran-saran tersebut adalah:

1. Selalu update software dan server terbaru, tentang informasi security terbaru, celah keamanan website, serta ancaman virus atau spyware yang ada di internet.

2. Validasi setiap input dari user yang langsung berhubungan dengan database.

3. Adanya backup data untuk mencegah terjadinya kehilangan data baik akibat kelalaian manusia, mesin, atau bencana alam.

(32)

Daftar Pustaka

1. https://pidoco.com/en

2. http://materi-kuliah-informatika.blogspot.co.id/2012/02/contoh-kkp-bsi-manajemen-informatika.html

3. https://www.mataharimall.com/

4. Tugas Akhir (TA) BSI tahun 2014 AMIK Penjualan Sepatu Online Berbasis Web. 5. http://menir-gaptek.blogspot.co.id/2015/05/macam-macam-struktur-navigasi.html

(33)

Lampiran

(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

Gambar

Gambar II.1.
Gambar II.5
Diagram Relationship Unari b. Binary Relationship
Diagram Ternary Relationship
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua

} Standar jaringan mobile yang dibangun di atas UMTS menggunakan teknologi TD-CDMA, TD-SCDMA, atau standar lain yang ditetapkan oleh 3GPP. ƒ TD-CDMA(Time Division-Code

Berdasarkan uji F pada taraf kesalahan 5% terhadap data jumlah polong tanaman kedelai yang diberi perlakuan dengan berbagai dosis pupuk organik cair menunjukkan

Pengaruh Kadar Amonium Nitrat yang Berbeda dalam Medium Murashige and Skoog (MS) Terhadap Pertumbuhan Kalus Tangkai Daun Purwoceng (Pimpinella alpina Kds.) secara

tapak , penyusunan spesifikasi teknis PLTN , kemampuan partisipasi nasional , melakukan tender dan negoisasi kontrak sampai dengan penyiapan infrastruktur dasar

Teknik, USU Medan Sumut 2007 Karyawan Bank Riau Jl... Mahasiswa angkatan (semester

Bertitik tolak dari pemahaman sebegini maka pihak Jabatan Pembangunan Wanita Negeri Johor telah berbincang bersama dengan beberapa usahawan untuk mengadakan

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua