BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
Menurut Ardhana (2012:3) “World Wide Web atau lebih sering dikenal sebagai Web adalah suatu layanan sajian yang menggunakan konsep Hyperlink (tautan), yang memudahkan Surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet”.
Menurut Arief (2011:17) “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.
2.1.1. Website
Menurut Sibero (2011:11) “Website adalah suatu sistem yang berkaitan dengan dokumen, digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar, multimedia dan lainnya pada jaringan internet”.
Di dalam sebuah website, ada beberapa komponen pendukung agar sebuah
website dapat diakses oleh pemakai, diantaranya:
1. Internet
Menurut Sibero (2013:10) “Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global,
2. Web Browser
Menurut Sibero (2013:12) “Web Browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber informasi web. Sumber informasi web diidentifikasi dengan Uniform Resource Identifier (URL) yang terdiri dari halaman web, video, gambar ataupun konten lainnya”.
3. Web Server
Menurut Sibero (2013:11) “Web Server adalah sebuah komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Secara bentuk dan fisik dan cara kerjanya, perangkat web server tidak berbeda dengan komputer rumah atau PC, yang membedakan adalah kapasitas dan kapabilitasnya”.
Web server merupakan aplikasi yang digunakan untuk menampilkan
halaman-halaman website yang disimpan pada localhost agar dapat dibaca oleh pengguna.
2.1.2. Bahasa Pemrograman
Menurut Munir (2011:13) “Bahasa Pemrograman adalah bahasa komputer yang di gunakan dalam menulis program”.
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam perancangan website, antara lain: 1. Hypertext Markup Languag (HTML)
Sedangkan menurut Chaffey (2011:124) “Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa standar untuk membuat halaman web dan situs.Namun sebagai bahasa markup sederhana HTML terbatas dalam fungsinya. Sebagai web yang”.
2. PHP Hypertext Preprocessor (PHP)
Menurut Sutaji (2012:2) “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah kode/skrip yang akan dieksekusi pada server side. Skrip PHP akan membuat suatu aplikasi dapat di integrasikan kedalam HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis”.
Menurut Winarno (2011:4) “PHP atau PHP Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server side) yang mampu memparsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi .php, sehingga menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client (browser)”.
3. Cascading Style Sheets (CSS)
Menurut Aditama (2013:367) “CSS (Cascading Style Sheets) merupakan salah satu bahasa pemrograman web yang bertujuan untuk membuat
website agar lebih menarik dan terstruktur”.
4. JavaScript
Menurut Zaki (2008:26) “JavaScript adalah skrip program berbasis client yang dieksekusi oleh browser sehingga membuat halaman website bisa melakukan tugas-tugas tambahan yang tidak bisa dilakukan oleh skrip
5. JQuery
Menurut Aloysius (2011:1) “jQuery adalah librari atau kumpulan kode
JavaScript siap pakai. Keunggulan menggunakan jQuery dibandingkan
dengan JavaScript standar, yaitu menyederhanakan kode javaScript dengan cara memanggil fungsi-fungsi yang disediakan oleh jQuey”.
2.1.3. Basis Data (Database) 1. Pengertian Basis Data
Menurut Aditama (2012:7) “Database adalah tempat media penyimpanan data kita dalam membuat sebuah program yang berisikan tabel, field dan
record yang diselimuti oleh DBMS (Database Management System)”.
2. Aplikasi Basis Data
Menurut Yudhanto dan Purbayu (2014:2) “MySQL adalah salah satu sistem manajemen database (Database Management System) atau biasa disebut dengan DBMS, yang terpisah , disamping karena kehandalannya, kecepatan, dan fleksibilitasnya”.
Menurut Sibero (2013:97) “MySQL atau dibaca ‘My Sekuel’ adalah suatu
RDBMS (Relational Databse Management System) yaitu aplikasi sistem
yang menjalankan fungsi pengolahan data. MySQL pertama dikembangkan oleh MySQLAB yang kemudian diakuisisi Sun Microsystem dan terakhir dikelola oleh Oracle Coorporation”.
2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Sukamto dan Salahuddin (2013:28) model SDLC waterfall memiliki definisi sebagai berikut:
klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support)”.
Berikut ini adalah gambar model air terjun:
Sumber: (Sukamto dan Salahuddin, 2013:28) Gambar II.1. Ilustrasi model waterfall 1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif, untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk di dokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang berfokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini menstranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain
Desain
Pengkodean
perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu untuk didokumentasikan.
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian terfokus pada perangkat lunak dari segi logika dan fungsional serta memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang dinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
2.2. Teori Pendukung
Dalam proses pembuatan website ini penulis menggunakan beberapa peralatan pendukung, adapun peralatan pendukung tersebut yaitu:
2.2.1. Struktur Navigasi
Menurut Binanto (2010:268) ”Struktur navigasi adalah gabungan dari struktur referensi informasi situs web dan mekanisme link yang mendukung pengunjung untuk melakukan penjelajahan situs”.
Ada empat macam bentuk dasar dari struktur navigasi yang biasa digunakan dalam pembuatan web, yaitu:
1. Struktur Navigasi Linier
Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut, yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya, pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dalam frame atau byte informasi satu ke yang lainnya.
Sumber: Binanto (2010:269)
Gambar II.2. Struktur Navigasi Linier 2. Struktur Navigasi Non-Linier
diperkenankan membuat navigasi bercabang. Percabangan yang dibuat pada struktur non-linier ini berbeda dengan struktur hirarki, karena pada percabangan non-linier ini walaupun terdapat percabangan, tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada Master Page dan Slave Page.
Sumber: Binanto (2010:270)
Gambar II.3.
Struktur Navigasi Non-Linier 3. Sruktur Navigasi Hirarki
Struktur navigasi hirarki biasa disebut juga struktur linier dengan percabangan, karena pengguna melakukan navigasi disepanjang pohon struktur yang terbentuk oleh logika isi.
Sumber: Binanto (2010:269)
Gambar II.4. Struktur Navigasi Hirarki 4. Struktur Navigasi Campuran
digunakan dalam pembuatan website karena struktur ini dapat digunakan dalam pembuatan website sehingga dapat memberikan interaksi yang lebih tinggi.
Sumber: Binanto (2010:270)
Gambar II.5.
Struktur Navigasi Campuran 2.2.2. Entity Relation Diagram (ERD)
1. Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)
Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Sutanta (2011:91) sebagai berikut:
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu bentuk diagram yang
digunakan untuk menggambarkan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek. Entity relationship diagram (ERD) tersusun atas tiga komponen yaitu entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas. Entitas merupakan objek dasar yang terlibat dalam sistem, atribut berperan sebagai penjelas entitas, sedangkan kerelasian menunjukan hubungan yang terjadi diantara dua entitas.
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menjelaskan
hubungan antar data dalam database (basis data) kepada pengguna secara logis,
Entity Relationship Diagram berguna untuk memodelkan database (basis data)
2. Komponen Entity Relationship Diagram
Komponen Entity Relationship Diagram menurut Sutanta (2011:91) adalah sebagai berikut:
a. Entitas
Entitas merupakan suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Untuk menggambarkan sebuah entitas digunakan aturan sebagai berikut:
1) Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang. 2) Nama entitas dituliskan didalam simbol persegi panjang. 3) Nama entitas berupa kata benda, tunggal.
4) Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
b. Atribut
Atribut merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan dalam basis data (database). Atribut memiliki fungsi sebagai penjelas pada suatu entitas. Untuk menggambarkan atribut digunakan aturan sebagai berikut:
1) Atribut digambarkan dengan simbol ellips. 2) Nama atribut dituliskan didalam simbol ellips. 3) Nama atribut merupakan kata benda, tunggal.
c. Relasi
Relasi merupakan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi digambarkan dengan aturan sebagai berikut:
1) Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat. 2) Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat. 3) Nama relasi berupa kata kerja aktif.
4) Nama relasi sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
d. Kardinalitas
Kardinalitas relasi menjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berlelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Kardirnalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satunke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu:
1) One to One (Satu ke Satu)
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua atau sebaliknya.
entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan kejadian pada entitas pertama.
3) Many to Many (Banyak ke Banyak)
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.
3. Logical Record Structure (LRS)
LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.
Menurut Iskandar, dan Rangkuti (2008:126) “Logical Record Structure terdiri dari link-link diantara tipe Record Link ini menunjukan arah dari tipe satu record lainya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua tipe record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang muda h di mengerti”.
2.2.3. Pengujian Web
Menurut Rizky (2011:237) “Testing adalah sebuah proses yang di- ejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.
hitam yang tidak penting dilihat isinya, tetapi cukup dikenal proses testing dibagian luar”.
Black box testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi
fungsional dari perangkat lunak, tester atau penguji dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.
Beberapa keuntungan menggunakan metode black box testing, yaitu:
1. Tester atau penguji tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan
teknis di bidang pemrograman.
2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin muncul dari eksekusi sebuah perangkat lunak. 4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan jika menggunakan
metode white box testing.
Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini menurut Rizky (2011:265), antara lain:
1. Equivalence Partitioning
Pada teknik ini, tiap inputan (masukan) data dikelompokan kedalam group tertentu, yang kemudian dibandingkan output (keluaran) nya.
2. Boundary Value Analysis
3. Cause Effect Graph
Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang di hasilkan.
4. Random Data Selection
Pada teknik ini dilakukan proses penginputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil penginputan tersebut kemudian dibuat tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
5. Feature Test