• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK ALAS KAKI BERBAHAN TEKSTIL (HS 6404) DI ITALIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK ALAS KAKI BERBAHAN TEKSTIL (HS 6404) DI ITALIA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Page 0

MARKET BRIEF

PELUANG USAHA PRODUK ALAS KAKI

BERBAHAN TEKSTIL (HS 6404) DI ITALIA

2014

INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER ITPC MILAN

Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191 http://www.itpcmilan.com

(2)

Page 1 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DAFTAR ISI 1 KATA PENGANTAR 2 I. PENDAHULUAN . I. 1 Pemilihan Produk 3

I. 2 Profil Geografi Italia 4

II. POTENSI PASAR PRODUK ALAS KAKI TEKSTIL DI ITALIA II. 1 Ekspor Produk Alas Kaki Tekstil Italia ke Dunia 6

II. 2 Potensi Pasar Alas Kaki Tekstil di Italia 7

II. 3 Regulasi Impor Alas Kaki Tekstil di Italia 10

II. 4 Saluran Distribusi Produk Alas Kaki Tekstil di Italia 12

II. 5 Hambatan dan tantangan Lainnya 13

III. PELUANG & STRATEGI III. 1 Peluang 14

III. 2 Strategi 14

IV. INFORMASI PENTING 16

(3)

Page 2

KATA PENGANTAR

Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief.

Pada topik ini dipilih produk sepatu berbahan dasar tekstil (HS 6404) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk sepatu berbahan dasar tekstil di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia.

Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia

Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk sepatu berbahan dasar tekstil (HS

6404).

Milan, November 2014

Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR.

(4)

Page 3

I PENDAHULUAN

Sepatu Italia terkenal dengan corak, model dan kualitas yang tinggi. Oleh karena itu, permintaan terhadap sepatu Italia sangat tinggi namun demikian data saat ini menunjukkan tekanan persaingan dari negara yang memproduksi sepatu dengan harga yang lebih kompetitif telah menggeser sebagian pangsa pasar Italia dan mengakibatkan produksi sepatu Italia menurun dari tahun ke tahun. Sepatu Italia sulit bersaing dalam harga, karenanya fokus utama produsen sepatu Italia saat ini adalah mempertahankan kualitas terutama untuk sepatu dengan harga yang sangat mahal yang masih merupakan primadona. Walaupun produksi sepatu Italia menunjukkan penurunan, tetapi konsumsi sepatu dalam negeri masih cukup tinggi dimana sebagian besar sepatu adalah diimpor dari negara lain terutama Cina, Vietnam dan Belgia.

Italia merupakan negara produsen sepatu terbesar di Uni Eropa dan merupakan eksportir terbesar keempat di dunia. Italia tercatat memiliki lebih dari 6.600 perusahaan dengan 94 ribu lebih pekerja. Keberhasilan sektor alas kaki Italia tidak terlepas dari semangat wirausaha dan struktur unik dalam sektor ini yaitu jaringan operasi antara penyedia bahan mentah, komponen, asesoris, mesin, pembuat model dan desainer.

Semua ini telah menciptakan wilayah konsentrasi dalam pembuatan alas kaki dalam bentuk distrik pembuatan sepatu. Distrik-distrik utama adalah Marche, Toscana, Venetia, Lombardia, Campania, Apulia, dan Emilia Romagna yang mencakup 23 propinsi. Oleh karena itu produk tersebut akan dibahas dalam market brief ini.

1.1 Pemilihan Produk

Berdasarkan data dari CBI tahun 2010, pasar produk-produk

footwear di Italia termasuk juga alas kaki bernilai € 6.2 milyar di tahun

2008 berdasarkan data dari penjualan retail. Rata-rata penjualan per tahun terjadi penurunan kurang lebih 0.1% sejak 2004, berada di bawah rata-rata uni eropa secara keseluruhan sebesar 0.3% di periode yang sama. Secara angka, Italia berkontribusi sekitar 13% penjualan footwear

(5)

Page 4 di uni eropa. Jumlah ini berada di posisi keempat setelah tiga negara pasar terbesar footwear yaitu Jerman, Perancis dan Inggris. Secara volume, konsumen masyarakat Italia membeli sebanyak 279 juta pasang sepatu di tahun 2008 yang berarti menunjukkan angka 5.2 pasang per kapita, menghabiskan € 126 per tahun, jumlah ini berada lebih tinggi dari

rata-rata konsumsi footwear di uni eropa yaitu rata-rata € 100 per capita

(4.2 pasang). Secara volume, konsumsi di Italia lebih tinggi dibandingkan Jerman namun lebih rendah dibandingkan Perancis dan Inggris sesuai dengan rata-rata harga footwear di Italia lebih rendah dibanding kedua negara tersebut.

Dibandingkan dengan konsumen di uni eropa pada umumnya, konsumen yang berasal dari Italia sangat fashionable dan mereka menyadari bahwa dress code itu sangatlah penting. Konsumen Italia menilai seseorang dari pakaian yang dikenakannya sehingga konsumen sangat selektif dan sangat detail dalam memilih tipe sepatu tepat atau pas dalam berbagai momen.

1.2 Profil Geografi Italia

Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat negara Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan negara-negara-negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino.

Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota

(6)

Page 5 utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik.

Milan merupakan kota dengan jumlah tenaga kerja produktif terbesar yaitu 50.7% dari total jumlah penduduk di kota Milan. Milan juga dikenal sebagai pusat mode dunia. Nilai ekspor Milan sebesar 37.47 miliar Euro sedangkan nilai impor sebesar 58.27 miliar Euro pada tahun 2013. Angka ini menunjukkan potensi dan peluang yang cukup besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk mencoba meningkatkan nilai ekspornya ke Italia.

Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi

Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi.

Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat.

Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino

(7)

Page 6 dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan.

Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya.

Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.

II. POTENSI PASAR PRODUK ALAS KAKI BERBAHAN TEKSTIL DI ITALIA

2.1 Ekspor Produk Alas Kaki Berbahan Tekstil Italia ke Dunia

Kinerja ekspor Italia atas produk Alas Kaki Berbahan Tekstil ke dunia terhadap lima negara tujuan terbesar dapat dijelaskan pada Tabel 1. Perancis adalah negara tujuan ekspor terbesar Italia dalam empat tahun terakhir ini. Kemudian disusul oleh Jerman, UK, Swiss dan Spanyol. Masing-masing negara-negara tujuan ekspor relatif menunjukkan volume ekspor yang semakin meningkat dari tahun 2010 hingga April 2014

(8)

Page 7 Secara umum, Italia mengalami kenaikan volume ekspor untuk jenis produk HS 640419 dan HS 640420, kecuali produk HS 640411 (sport shoes) cenderung mengalami trend penurunan dari tahun 2011 hingga 2013 (Lihat Tabel 2). Lebih jauh, jenis produk yang paling tinggi volume ekspornya adalah jenis produk dengan kode HS 640419. Jenis produk ini menyumbang kurang lebih 463 juta USD in 2013.

Tabel 2. Kinerja Ekspor Alas Kaki berbahan Tekstil (HS 6404) Italia ke Dunia Berdasarkan Jenis Produk Turunannya

Berdasarkan data dari CBI tahun 2008 menunjukkan bahwa Italia masih menjadi negara di Uni Eropa yang menjadi aktor terbesar pemegang ekspor produk alas kaki berbahan tekstil ke negara-negara di dalam atau di luar Uni Eropa secara jumlah. Data menunjukkan hampir 69% total ekspor produk ini di Uni Eropa berasal dari Italia. Sehingga berdasarkan data-data dan gambaran di atas, Italia merupakan negara yang memiliki potensi ekspor besar untuk terus dikembangkan khususnya untuk produk jenis HS 6404 ini.

(9)

Page 8

2.2 Potensi Pasar Produk Alas Kaki berbahan Tekstil di Italia

Beradasarkan data CBI tahun 2008, Italia mengkonsumsi produk

alas kaki sekitar € 6.2 milyar namun mengalami penurunan sekitar 0.1%

atau sejumlah 279 juta pasang sepatu per tahunnya sejak tahun 2004. Hal ini juga diiringi dengan penurunan jumlah produksi per tahunnya sebanyak 5.6% menjadi rata-rata 221 juta pasang sepatu saja per tahunnya yang bisa diproduksi.

Namun, di sisi lain kebutuhan atau tingginya permintaan konsumen terhadap produk ini tidak sesuai dengan ketersediaan dan produksi yang ada sehingga Italia harus mengimpor dari beberapa negara. Data pada Jan-April 2013 dan Jan-April 2014 menunjukkan kenaikan impor produk ini yang cukup signifikan yakni sebanyak 20.65%. Tabel 3 menunjukkan data daftar 10 negara eksportir produk HS 6404 ke Italia. Pada tahun 2014, kurang lebih 32.6% kebutuhan produk HS 6404 diimpor dari China kemudian disusul secara berturut-turut oleh Vietnam, Belgia, Belanda dan Prancis. Sedangkan Indonesia berada pada peringkat ke 9 dari seluruh negara asal.

Dari 10 negara eksportir yang telah disebutkan, sebagian besar menunjukkan kenaikan volume ekspor yang cukup signifikan dari 2013 hingga April 2014, bahkan Rep. Ceko mengalami kenaikan sebesar 105,26%. Namun hal ini berbanding terbalik dengan yang dialami oleh Prancis dan Indonesia yang mengalami penurunan jumlah ekspor produk ini ke Italia. Indonesia sendiri menunjukkan trend penurunan volume ekspor yang cukup yaitu sebanyak 25.8% pada tahun 2013-2014. Jika disertai dengan langkah strategi pemasaran dan distribusi channel yang tepat maka tidak mustahil jika jumlah ini dapat meningkat drastis dan diharapkan dapat masuk dalam lima besar negara eksportir produk HS 6404 ke Italia.

Tabel 3. Daftar 10 Negara Eksportir Produk Alas Kaki Berbahan Tekstil HS 6404 ke Italia

(10)

Page 9 Jika dilihat dari jenis produk turunan HS 6404, maka jenis yang paling banyak diimpor oleh Italia adalah produk turunan dengan kode HS 640419 (lihat Tabel 4). Sehingga jika melihat dari trend impor yang dilakukan Italia saat ini, hendaknya para eskportir dari Indonesia bisa membaca peluang dengan tepat yaitu dengan memenuhi kebutuhan impor Italia berdasarkan jenis produk terbanyak yang mereka butuhkan saat ini.

(11)

Page 10 Tabel 4. Daftar Jenis Produk Impor HS 6404 dari dunia

Berdasarkan Jenis Turunannya

Secara detail, jenis turunan produk dari HS 6404 yang paling banyak diimpor Italia dari Indonesia pada tahun 2014 dengan total 55.1% adalah produk HS 640411 yaitu sport shoes (lihat Tabel 5). Namun jenis produk ini kurang bisa bersaing dengan negara lain sehingga terus mengalami kecenderungan penurunan jumlah impor dari Indonesia. Hal ini merupakan tantangan bagi produsen dari Indonesia untuk berkompetisi dengan negara eksportir lainnya sepert China dan Vietnam.

Tabel 5. Daftar Jenis Produk Impor HS 6404 dari Indonesia Berdasarkan Jenis Turunannya

2.3 Regulasi Produk HS 6404 Alas Kaki Berbahan Tekstil di Italia

Italia menerapkan kebijakan yang secara umum mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan

(12)

Page 11 impor serta regulasi ekspor yang perlu dipenuhi terkait syarat ketentuan

secara detail dapat disimak pada portal EU Help Desk

(http://www.exporthelp.europa.eu) dengan memasukkan kode HS pada kolom yang telah ditentukan.

Italia dan negara-negara Uni Eropa telah menetapkan kebijakan untuk produk alas kaki (HS 64) secara keseluruhan yang di ekspor ke Italia harus memenuhi standar keamanan dan material kimia berbahaya seperti tertuang dalam REACH (Registration, Evaluation and Authorization of Chemical). Hal lain yang pelru perlu diperhatikan adalah dalam pengemasan, pemberian merk dan labeling yang diberlakukan oleh Uni Eropa.

REACH terdiri dari beberapa aspek yaitu:

1. Registration

Perusahaan memiliki kewajiban untuk mengumpulkan informasi mengenai: identitas substansi; bahan fisikokemikal; ekotoksisitas;

degradai abiotik dan biotik; informasi pembuatan dan

penggunaan beserta resikonya.

2. Evaluation

Informasi yang telah dikumpulkan oleh perusahaan akan dinilai kualitasnya dan diklarifikasi substansi yang beresiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

3. Authorization

Tahap ini adalah untuk menguji bahwa bahan-bahan yang beresiko dapat dikontrol atau diganti dengan alternatif yang lebih bisa diterima pasar Eropa. Substansi yang mendapat perhatian utama adalah:

- Substansi yang bersifat karsinogenik, mutagenik atau toksik

untuk reproduksi.

- Substansi yang persisten, bioakumulatif dan toksik.

- Substansi yang secara bukti sains memiliki efek yang serius

pada manusia dan lingkungan.

(13)

Page 12 Tahap ini adalah menguji bahan-bahan kimia yang digunakan dalam produksi apakah aman baik itu bagi lingkungan ataupun konsumen. Adapun ketentuan lengkap mengenai produk kimia untuk berbagai industri dapat diunduh pada link berikut http://ec.europa.eu/enterprise/sectors/chemicals/reach/restrictions /index_en.htm

II. 1 Saluran Distribusi Produk Alas Kaki Kombinasi Kulit di Italia

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait saluran distribusi produk adalah:

1. Jalur Perdagangan

a. Jalur perdagangan tidak langsung merupakan jalur penting dalam memasuki sektor alas kaki di Italia. Spesialis alas kaki masih mendominasi pasar, seperti dalam pasar Uni Eropa.

b. Agen memiliki peranan penting, walaupun pengaruh mereka menurun sejak peran retailer besar semakin menguat.

c. Kelompok pembeli dan retailer independen masih memainkan peranan penting di Italia karena orang Italia loyal terhadap retailer lokal.

d. Beberapa kelompok toko retail, seperti Sergio Rossi, juga

merupakan kelompok manufaktur. Perusahaan ini akan

melakukan sendiri kegiatan importasinya.

e. Retailer besar lain cenderung untuk melakukan impor langsung dari manufaktur luar negeri yang merupakan partner mereka dalam berbisnis.

2. Trend dalam sektor retail

Terdapat dua trend distribusi utama dimana berdampak terhadap eksportir dari negara berkembang yang perlu diketahui dalam memasuki pasar. Pertama, alas kaki dijual dalam jenis yang beragam di outlet ditujukan untuk kenyamanan pembeli dan juga harga yang lebih murah. Kedua, alas kaki bermerk dijual di jalur ritel

fashion. Terdapat lebih dari 20 ribu perusahaan Italia pada tahun

(14)

Page 13 Informasi lebih lanjut mengenai jaringan pemasaran pengeceran dapat dilihat di situs berikut : http:/www.usarci.it (The Italian Union of

Commercial Agents and Brokers. Selain itu juga disarankan untuk

membangung kontak dengan dengan importir, agen atau pengecer pada di alamat situs berikut ini :

- www.Italianfashionbrand.com - www.gruppoItalia.net - www.Italianstockshoes.com - www.sigmagi.it - www.mauriziobarella.com - www.lamacalzaturee.it - www.shoes.it

II. 2 Hambatan dan Tantangan Lainnya

Adanya peningkatan jumlah produsen lokal dari Italia yang tertata dengan baik menguatkan industri footwear nasional di Italia. Hal ini merupakan sebuah tantangan namun bisa juga menjadi sebuah peluang. Menjadi tantangan karena akan semakin banyak kompetitor produsen Indonesia untuk masuk dan bersaing dalam pasar Italia. Kemudian bisa dikatakan sebagai peluang jika eksportir bertindak sebagai supplier bagi produsen lokal ini untuk memenuhi kebutuhan pasar mereka.

Selain itu, hal ini juga menjadi peluang menjalin partnership dengan produsen lokal Italia yang mencari supplier yang lebih murah untuk bisa lebih kompetitif. Disisi lain eksportir juga akan sangat terbantu karena produsen lokal biasanya lebih mengerti tentang kebutuhan style masyarakat Italia itu sendiri.

Selain itu, terdapat tantangan yang akan dihadapi oleh negara-negara eksportir dari negara-negara berkembang untuk masuk dalam pasar segmen menengah ke atas konsumen di Italia. Pasar dalam segmen ini sangat memperhatikan fashion dan design dengan kualitas dan standar yang tinggi.

(15)

Page 14

Supplier harus mampu menerjemahkan style dan trend terbaru yang

dibutuhkan oleh customer. Sehingga hal ini akan sangat penting dan bergantung terhadap skills dan kapasitas produksi dari produsen untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pada segmen market ini, eksportir dari negara-negara berkembang akan bersaing dengan produsen lokal Italia dan uni eropa yang nota bene lebih mengerti tentang kebutuhan costumer pada segmen ini.

III PELUANG DAN STRATEGI

3.1 Peluang

 Dampak krisis ekonomi global cukup berefek pada masyarakat di eropa begitu juga konsumen di Italia. Mereka saat ini tidak hanya mempertimbangkan nama brand atau merk produk yang akan mereka beli, namun mereka juga lebih mempertimbangkan dengan harga dan kualitas. Sehingga hal ini merupakan peluang dan keuntungan bagi para eksportir dari negara-negara berkembang untuk masuk ke pasar Italia.

 Pasar segmen konsumen ekonomi menengah ke bawah lebih menjanjikan untuk para eksportir dari negara berkembang termasuk Indonesia, karena pada segmen ini. Produk impor dari Indonesia akan sulit bersaing dengan brand atau merk terkenal dengan harga tinggi. Konsumen pada segmen menengah ke bawah lebih menyukai membeli produk yang nampak mirip dengan brand-brand terkenal di pasaran.

 Konsumen wanita lebih mudah menerima design-design atau style terbaru karena pada kelompok ini mereka lebih paham tentang fashion dibandingkan pria yang cenderung formal dan sporty.

 Produk-produk casual dan nyaman dipakai saat ini lebih disukai orang dewasa dan para wanita pekerja dimana selain style, kenyamanan adalah unsur utama yang akan dijadikan pertimbangan untuk membeli sebuah produk untuk kelompok ini.

(16)

Page 15 III. 1 Segmen produk untuk anak-anak saat ini menjadi pasar yang cukup

menjanjikan oleh para eksportir karena masih minim pesaing.

3.2 Strategi

3.2.1 Strategi Produk

A. Pentingnya kenyamanan

Saat ini sebagian besar masyarakat tidak gegabah dan akan berpikir dua kali sebelum membeli sepatu baru. Mereka ingin memastikan bahwa footwear yang akan mereka beli, benar-benar nyaman untuk mereka pakai. Hal ini bisa dijadikan dasar bagi produsen untuk pemilihan bahan, ukuran, dan design produk.

B. Model pakaian dengan style unik dan up to date

Masyarakat Italia menyukai model atau style yang unik, kreatif, dan up to date dibandingkan mempertimbangkan gengsi membeli produk dengan brand terkenal dengan harga tinggi. Oleh karena itu, ini juga menjadi salah satu strategi yang harus diperhatikan produsen agar bisa menyesuaikan trend dan minat pelanggan.

C. Model sepatu ‘smart casual’ masih menjadi idola, khususnya untuk

segmen dewasa dan wanita pekerja kantoran.

Pasar smart casual saat ini telah menjadi separuh market utama, hal ini sangat penting untuk diperhatikan oleh produsen ataupun importir dalam mendesain produknya. Hal ini dimulai sejak adanya perubahan lifestyle minimalis yang menjadi trend di lingkungan kerja. 3.2.2 Strategi Produksi

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam proses produksi yaitu mengikuti trend yang saat ini sedang berkembang di Italia. Sehingga hal ini akan menjadi strategi yang efektif untuk penetrasi pasar di Italia. Trend tersebut antara lain adalah :

 Lebih fokus terhadap kualitas, style, dan design dibandingkan brand atau merk.

(17)

Page 16  Lebih fokus terhadap kenyamanan pemakaian dan inovasi produk. Misalnya dengan material atau teknologi terbaru yang mendukung kenyamanan pengguna.

 Konsumen Italia concern dengan produksi yang ramah lingkungan. Sehingga produk yang berlabel ramah lingkungan juga akan menjadi salah satu pertimbangan konsumen untuk membelinya.

 Produsen lokal Italia menyadari bahwa mereka tidak mampu bersaing dengan segmen produk dengan harga kompetitif. Sehingga mereka akan menjalin patnership dengan oursourcing dari eksportir negara berkembang seperti Indonesia, India dan Tunisia.

 Saat ini masyakat Italia sedang menggalakkan kampanye ‘I love Italian shoes’. Sehingga bagi para eksportir diharapkan membaca sinyal ini sebagai langkah untuk bekerjasama dengan produsen-produsen lokal Italia untuk masuk ke pasar Italia.

3.2.3 Strategi Promosi

A. Promosi Melalui situs jejaring sosial

Perkenalan produk adalah hal yang penting sekali dilakukan oleh produser atau distributor, salah satunya adalah masuk dalam komunitas-komunitas yang ada di masyarakat. Salah satu medianya adalah masuk dalam situs-situs jejaring sosial online.

B. Promosi melalui video dan pameran busana (catwalk)

Selain melakukan perkenalan melalui jejaring sosial, penting juga dilakukan oleh produser atau importir melakukan bargaining

promotion melalui pameran-pameran peragaan busana atau catwalk.

Selain itu, juga bisa dilakukan dengan melakukan rekaman video. C. Promosi harga

Trend masyarakat saat ini selain mempertimbangkan kualitas, hal lain juga yang mereka pertimbangkan adalah cost yang harus mereka keluarkan dalam hal ini adalah harga. Oleh karena produser harus pandai mengemas penjualan produk dengan paket-paket istimewa atau hemat.

(18)

Page 17

IV. INFORMASI PENTING

4. 1 Major Player Foowear di Italia

1. Antichi Pelletier (http://www.antichipellettieri.it) 2. Tiber (http://www.tibershoes.com)

3. Sirio (http://www.sirioshoes.com)

4. Alberto Gozzi (http://www.albertogozzi.it)

5. Cesare Paciotti (http://www.cesarepaciotti.it)

6. Guido Sgariglia (http://www.guidosgariglia.it)

4. 2 Alamat dan Website Penting

1. Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia.

2. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association

Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend.

Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013.

Email: luigicarlo.gastel@pirelli.com. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President)

3. Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia.

4. Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia, Via Campania 53-55,00187 Roma, Italia.Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910

5. Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il

commercio) Estero http://www.ice.gov.it/. Kementrian

perdagangan Italia http://www.mincomes.it/. atau

http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm 6. Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro

Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau

(19)

Page 18 dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) E-mail: mailto:info@euromonitor.comhttp://www.euromonitor.com

7. International Chamber of Commerce. E-mail:

mailto:webmaster@iccwbo.org. http://www.iccwbo.org

8. International Trade Centre UNCTAD/ WTO

E-mail: mailto:tirc@intracen.org. http://www.intracen.org

9. Pameran Perdagangan. Macef (http://www.fmi.it/macef)

10. Website tentang Informasi terbaru mengenai pameran

perdagangan Internasional Miller Freeman at: http://www.dotfood.com/schedule/index.htm 11. Organisasi Promosi Perdagangan Italia

ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 59921 Telefax: (39) 6-59926900

12. Trade magazines

 Euratex Bulletins - http://www.euratex.org

 The Arsarpel group - http://www.arsarpel.it

 The publisher Fotoshoe - http://www.fotoshoe.com

 The Moda Pelle group - http://www.modapelle.com

13. Organisasi Commercial research yang secara reguler membuat laporan Italian Footwear Market.

Pambianco (http://www.pambianco.com), spealisasi di bidang

fashion. Sedangkan Largo Consumo, merupakan spesialis pada

pakaian, footwear, dan produk berbahan kulit.

(http://www.largoconsumo.it).

14. Production information can be obtained from Eurostat as well as Italian National Statistics (http://www.istat.it).

15. The Italian National Footwear Association (http://www.anci-calzature.com) and the Association of Footwear Retailers (http://www.federcalzature.it).

16. Some manufacturers can be reached at the shoe manufacturers’

portals http://www.Italianshoe.comand http://www.Italian-shoes-made-in-italy.com.

(20)

Page 19 17. Untuk mengamati fashion terbaru yang sedang berkembang di

Italia dapat dilihat pada portal Italian Moda

Gambar

Tabel 2. Kinerja Ekspor Alas Kaki berbahan Tekstil (HS 6404) Italia ke Dunia  Berdasarkan Jenis Produk Turunannya
Tabel 5. Daftar Jenis Produk Impor HS 6404 dari Indonesia  Berdasarkan Jenis Turunannya

Referensi

Dokumen terkait

HAMKA WILAYAH KOTA

Gambar 4.27 Soal latihan siswa konsep perbesaran bayangan pada

Game juga menyediakan goals(tujuan) untuk pengguna, sehingga pengguna mempunyai tujuan dalam memainkan game tersebut, jika game tidak mempunyai goals mungkin pengguna akan

Saran yang dapat peneliti berikan adalah pengambilan darah vena sebaiknya melalui vena ekor untuk meminimalkan terjadinya stress pada tikus, digunakan kadar minyak jelantah

Setelah pemberian jus mentimun dan tomat selama 7 hari, pada hari ke-8 dilakukan pengambilan darah post-test pada kelompok kontrol dan perlakuan untuk mengetahui kadar glukosa

Penarikan MS-manipulator ke daerah operasi merupakan kunci keberhasilan untuk mengatasi kerusakan booting dan terputusnya mekanisme pada gerakan naik-turun slave arm

Sedang PT mengimplementasikan kegiatan identifikasi Wana Hijau Pesaguan telah dan inventarisasi tetapi belum mencakup untuk seluruh jenis flora dan fauna yang

Rata-rata penurunan kadar glukosa darah pada kelompok minuman berkarbohidrat lebih kecil daripada kelompok kontrol, akan tetapi menurut statistik tidak ada