• Tidak ada hasil yang ditemukan

7.1.1 Ep 1 Sk Kebijakan Pelayanan Klinis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "7.1.1 Ep 1 Sk Kebijakan Pelayanan Klinis"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAY KANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAY KANAN

UPT PUSKESMAS GISTING JAYA UPT PUSKESMAS GISTING JAYA

 Alamat: Jln.Jendral sudirman No. 1 Kampung Gisting Jaya kec.Negara Batin. Kab. Way Kanan  Alamat: Jln.Jendral sudirman No. 1 Kampung Gisting Jaya kec.Negara Batin. Kab. Way Kanan

 E-mail :

 E-mail : pkmgistingjaya@gmail.com pkmgistingjaya@gmail.com

KEPUTUSAN KEPUTUSAN

KEPALA UPT PUSKESMAS GISTING JAYA KEPALA UPT PUSKESMAS GISTING JAYA

Nomor

Nomor : : /D.10-GJ/SK/2/D.10-GJ/SK/2017017

TENTANG TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA UPT PUSKESMAS GITING JAYA, KEPALA UPT PUSKESMAS GITING JAYA,

Menimbang

Menimbang : : a. a. bahwa bahwa pelayanan pelayanan klinis klinis Puskesmas Puskesmas dilaksanakan dilaksanakan kebutuhan kebutuhan pasien;pasien;  b

 b bahwa bahwa pelayanan pelayanan klinis klinis Puskesmas Puskesmas perlu perlu memperhatikan memperhatikan mutu mutu dandan keselamatan pasien;

keselamatan pasien; c

c bahwa untuk bahwa untuk menjamin pelmenjamin pelayanan klinis ayanan klinis dilaksanakan sesdilaksanakan sesuaiuai kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan pasien, kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan pasien, maka perlu disusun kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas maka perlu disusun kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas Gisting Jaya;

Gisting Jaya;

Mengingat

Mengingat : : 1. 1. Undang-Undang Undang-Undang Republik Republik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 36 36 Tahun Tahun 2009 2009 tentangtentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014,Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014, tentang Puskesmas;

tentang Puskesmas;

3.

3. Peraturan Peraturan Menteri KesMenteri Kesehatan Republik ehatan Republik Indonesia Nomor Indonesia Nomor 46 tahun46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;

2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama; 4.

4. Keputusan Keputusan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Republik Indonesia Indonesia NomorNomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

(2)

MEMUTUSKAN MEMUTUSKAN Menetapkan

Menetapkan : : KEPUTUSAN KEPUTUSAN KEPALA KEPALA PUSKESMAS PUSKESMAS TENTANG TENTANG KEBIJAKANKEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS UPT PUSKESMAS GISTING JAYA. PELAYANAN KLINIS UPT PUSKESMAS GISTING JAYA. Kesatu

Kesatu : : Kebijakan Kebijakan pelayanan pelayanan klinis klinis di di UPT UPT Puskesmas Puskesmas Gisting Gisting Jaya,Jaya,

sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

terpisahkan dari surat keputusan ini. Kedua

Kedua : : Surat Surat keputusan keputusan ini ini berlaku berlaku sejak sejak tanggal tanggal ditetapkan ditetapkan dengan dengan ketentuanketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan  perbaikan/perubahan.

 perbaikan/perubahan.

Ditetapkan

Ditetapkan di di : : Gisting Gisting JayaJaya Pada

Pada Tanggal Tanggal : : 20172017

KEPALA UPT PUSKESMAS GISTING JAYA, KEPALA UPT PUSKESMAS GISTING JAYA,

KASIH KASIH

(3)

LAMPIRAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN KEPALA KEPALA PUSKESMAS PUSKESMAS NOMOR NOMOR /D.10-GJ//D.10-GJ/SK/2017SK/2017 TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS

TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS

A.

A. PENDAFTARAN PASIENPENDAFTARAN PASIEN

1.

1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas. 2.

2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten.Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten. 3.

3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien. 4.

4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara identifikasi sebagaiIdentitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara identifikasi sebagai  berikut:

 berikut: nama nama pasien, pasien, tanggal tanggal lahir lahir pasien, pasien, alamat/tempat alamat/tempat tinggal, tinggal, dan dan nomor nomor rekamrekam medis.

medis. 5.

5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedir, dan informasi lain yangInformasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedir, dan informasi lain yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, ketersediaan tempat tidur , dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, ketersediaan tempat tidur , dan informasi tentang kerja sama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat dan informasi tentang kerja sama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat pendaftaran.

disediakan di tempat pendaftaran. 6.

6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan yangHak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.

dimulai dari pendaftaran. 7.

7. Hak-hak pasien meliputi:Hak-hak pasien meliputi: a.

a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan puskesmasMemperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan puskesmas  b.

 b. Mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar profesi kedokteranMendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar profesi kedokteran c.

c. Memilih dokter dan rumah sakit yang akan mMemilih dokter dan rumah sakit yang akan merawaterawat d.

d. Hak atas rahasia kedokteranHak atas rahasia kedokteran e.

e. Hak untuk setuju atau menolak atas tindakan medisHak untuk setuju atau menolak atas tindakan medis f.

f. Hak menghentikan pengobatanHak menghentikan pengobatan g.

g. Hak mencari pendapat lain dari dokHak mencari pendapat lain dari dokter/rumah sakit lainter/rumah sakit lain h.

h. Hak atas rekam medisHak atas rekam medis i.

i. Hak didampingi keluarga dalam keadaan kritisHak didampingi keluarga dalam keadaan kritis  j.

 j. Hak menerima penjelasan tentang biaya yang dikenakanHak menerima penjelasan tentang biaya yang dikenakan k.

k. Hak mendapatkan ganti rugi apabila terjadi kelalaian dan tindakan yang tidak sesuaiHak mendapatkan ganti rugi apabila terjadi kelalaian dan tindakan yang tidak sesuai SOP

SOP l.

l. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dn Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dn tanpa diskriminasitanpa diskriminasi m.

m. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatn diMemperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatn di  puskesmas

 puskesmas n.

n. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan puskesmas terhadap dirinya.Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan puskesmas terhadap dirinya. 8.

8. Kewajiban pasien meliputi:Kewajiban pasien meliputi: a.

a. Memberi keterangan yang jujur tentang penyakit dan perjalanan penyakit kepadaMemberi keterangan yang jujur tentang penyakit dan perjalanan penyakit kepada  petugas kesehatan

 petugas kesehatan  b.

 b. Mematuhi nasihat dokter dan perawatMematuhi nasihat dokter dan perawat c.

(4)

d.

d. Memenuhi imbalan jasa pelayanan.Memenuhi imbalan jasa pelayanan. 9.

9. Loket pendaftaran wajib melakukan koordinasi dan komunikasi atara pendaftaranLoket pendaftaran wajib melakukan koordinasi dan komunikasi atara pendaftaran dengan unit pendukung terkait.

dengan unit pendukung terkait. 10.

10. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan ditindakKendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan ditindak lanjuti.

lanjuti.

B.

B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANANPENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN

1.

1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten.Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten. 2.

2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan kajianKajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan. 3.

3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi kedokteran dan standar asuhanProses kajian dilakukan mengacu standar profesi kedokteran dan standar asuhan keperawatan.

keperawatan. 4.

4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang tidakProses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang tidak  perlu.

 perlu. 5.

5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan lain wajibInformasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.

diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis. 6.

6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP.Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP. 7.

7. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional yangKajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional yang kompeten.

kompeten. 8.

8. Petugas kesehatan harus mengetahui tentang alur pelayanan yang ada di puskesmasPetugas kesehatan harus mengetahui tentang alur pelayanan yang ada di puskesmas Gisting Jaya.

Gisting Jaya. 9.

9. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan.Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan. 10.

10. Petugas Unit Gawat Darurat wajib melakukan proses triase untuk memperioritaskanPetugas Unit Gawat Darurat wajib melakukan proses triase untuk memperioritaskan  pasien sesuai dengan kebutuhan emergensi.

 pasien sesuai dengan kebutuhan emergensi. 11.

11. Petugas Unit Gawat Darurat harus melakukan pemeriksaan dan memastikan pasienPetugas Unit Gawat Darurat harus melakukan pemeriksaan dan memastikan pasien dalam kondisi stabil saat proses rujukan.

dalam kondisi stabil saat proses rujukan. 12.

12. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia.Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia. 13.

13. Dilakukan transfer pasien atau rujukan internal antar setiap bagian apabila diperlukanDilakukan transfer pasien atau rujukan internal antar setiap bagian apabila diperlukan  pelayanan secara tim.

 pelayanan secara tim. 14.

14. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan harus dilakukanPendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang.

melalui proses pendelegasian wewenang. 15.

15. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yangPendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yang memenuhi persyaratan.

memenuhi persyaratan. 16.

16. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan peralatan danProses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan peralatan dan tempat yang memadai.

tempat yang memadai. 17.

17. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugasPeralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas kesehatan.

(5)

18.

18. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang dibukukan.Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang dibukukan. 19.

19. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan, danJika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan, dan  pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang terpadu.

 pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang terpadu. 20.

20. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien.Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien. 21.

21. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, sosial,Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien.

spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien. 22.

22. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan meperhatikanRencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan meperhatikan efisiensi sumber daya.

efisiensi sumber daya. 23.

23. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan laRisiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi.yanan harus diidentifikasi. 24.

24. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikanEfek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan kepada pasien.

kepada pasien. 25.

25. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis. 26.

26. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien.Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien.

C.

C. PELAKSANAAN LAYANANPELAKSANAAN LAYANAN

1.

1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis.Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis. 2.

2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan,Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan, kebidanan, asuhan gizi, pelayan farmasi dan pelayanan profesi kesehatan yang lain. kebidanan, asuhan gizi, pelayan farmasi dan pelayanan profesi kesehatan yang lain. 3.

3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan. 4.

4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis.Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis. 5.

5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis. 6.

6. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien sebelumTindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum mendapatkan persetujuan.

mendapatkan persetujuan. 7.

7. Selama proses pemberian anestasi lokal dilakukan monitoring status fisilogi pasien baikSelama proses pemberian anestasi lokal dilakukan monitoring status fisilogi pasien baik sebelum saat maupun sesudah pemberian anestesi lokal.

sebelum saat maupun sesudah pemberian anestesi lokal. 8.

8. Tindakan medis yang beresiko wajib diinformasikan kepada pasien sebelum mendapatTindakan medis yang beresiko wajib diinformasikan kepada pasien sebelum mendapat  persetujuan.

 persetujuan. 9.

9. Pemberian Pemberian informasi informasi dan dan persetujuan persetujuan pasien pasien (informed (informed consent) consent) wajibwajib didokumentasikan.

didokumentasikan. 10.

10. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjut.Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjut. 11.

11. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedurKasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur  pelayanan pasien gawat darurat.

 pelayanan pasien gawat darurat. 12.

12. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasusKasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus  berisiko tinggi.

 berisiko tinggi. 13.

13. Pada saat tindakan pembedahan minor dilakukan monitoring kepada pasien sebelum saatPada saat tindakan pembedahan minor dilakukan monitoring kepada pasien sebelum saat dan sesudah tindakan.

dan sesudah tindakan. 14.

14. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harusKasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal).

(6)

15.

15. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberianPemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.

obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik. 16.

16. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas.Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas. 17.

17. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan. 18.

18. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak lanjutiKeluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak lanjuti .. 19.

19. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindariPelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari  pengulangan yang tidak perlu.

 pengulangan yang tidak perlu. 20.

20. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,  perencanaan

 perencanaan layanan, layanan, pelaksanaan pelaksanaan layanan, layanan, pemberian pemberian obat/tindakan, obat/tindakan, sampai sampai dengandengan  pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya.

 pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya. 21.

21. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.Pasien berhak untuk menolak pengobatan. 22.

22. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain. 23.

23. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan dipandu oleh prosedur yang ada.Penolakan untuk melanjutkan pengobatan dipandu oleh prosedur yang ada. 24.

24. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi tentangJika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan tanggung jawab hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.

mereka berkenaan dengan keputusan tersebut. 25.

25. Pelayanan anestesi dan bedah minor dipandu dengan prosedur tetap.Pelayanan anestesi dan bedah minor dipandu dengan prosedur tetap. 26.

26. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang kompeten.Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang kompeten. 27.

27. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed consent.Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed consent. 28.

28. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi sampai dengan selesainyaStatus pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi sampai dengan selesainya tindakan pasien dan pasien pulang.

tindakan pasien dan pasien pulang. 29.

29. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencanaPendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana layanan.

layanan.

D.

D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGANRENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN

1.

1. Pemulangan pasien rawat inap dipandu dengan stnadar operasional prosedur.Pemulangan pasien rawat inap dipandu dengan stnadar operasional prosedur. 2.

2. Dokter Dokter yang yang menangani menangani bertanggung bertanggung jawab jawab untuk untuk melaksanakan melaksanakan prosesproses  pemulangan/rujukan.

 pemulangan/rujukan. 3.

3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang menanganiUmpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang menangani  pasien.

 pasien. 4.

4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif pelayanan.memberikan alternatif pelayanan. 5.

5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis. 6.

6. Resume klinis meliputi: nama pasien, ondisi klinis, prosedur/tindakan yang telahResume klinis meliputi: nama pasien, ondisi klinis, prosedur/tindakan yang telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut.

dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut. 7.

7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukanPasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan 8.

(7)

9.

9. Kriteria merujuk meliputi pasien yang tidak mampu ditangani oleh Puskesmas karenaKriteria merujuk meliputi pasien yang tidak mampu ditangani oleh Puskesmas karena ketidaksesuaian kompetensi petugas dan tidak lengkapnya peralatan di Puskesmas.

ketidaksesuaian kompetensi petugas dan tidak lengkapnya peralatan di Puskesmas. 10.

10. Pada saat proses rujukan pasein, petugas harus terus melakukan identifikasi kebutuhanPada saat proses rujukan pasein, petugas harus terus melakukan identifikasi kebutuhan dan monitoring terhadap pasien untuk keamanan dan keselamatan pasien.

dan monitoring terhadap pasien untuk keamanan dan keselamatan pasien. 11.

11. Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi tentang tindakPada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi tentang tindak lanjut layanan.

lanjut layanan.

KEPALA UPT PUSKESMAS GISTING JAYA, KEPALA UPT PUSKESMAS GISTING JAYA,

KASIH KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Sardjito sejak tahun 2000 telah menyusun dan mengukur kinerja pelayanan klinis menggunakan indikator klinis namun Indikator tersebut belum disusun secara sistematis berdasarkan

o Asesmen awal medis dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap atau lebih dini/cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit.. o Asesmen awal keperawatan

TENAGA KLINIS YANG TERLIBAT DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN DI UPTD PUSKESMAS KARANG MULYA5. KEPALA PUSKESMAS

Rehabilitasi jantung adalah sejumlah kegiatan yang dibutuhkan untuk menjamin pasien penyakit jantung pada kondisi fisik, mental, social yang optimal sehingga mereka dapat dengan

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya orientasi bagi karyawan baru seluruh staf baik klinis maupun non klinis pada unit adanya orientasi bagi karyawan baru seluruh

bahwa untuk mewujudkan puskesmas yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu dan berkesinambungan dengan memperhatikan

Pelayanan farmasi klinis bertujuan untuk meningkatkan mutu dan memperluas cakupan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, memberikan Pelayanan Kefarmasian yang dapat menjamin efektivitas,

NAMA RUANG KETERANGAN Ruang Kantor 1 Ruangan administrasi kantor/Tata Usaha - 2 Ruangan Kepala Puskesmas - 3 Ruang Rapat/Pertemuan Dapat digunakan untuk kegiatan lain dalam