• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penghimpunan Tabungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Penghimpunan Tabungan"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, keseimbangan dan peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional perlu senantiasa dipelihara dengan baik.

Salah satu sarana yang mempunyai peran strategis dalam menyerasikan dan menyeimbangkan pembangunan nasional adalah perbankan. Peran yang strategis tersebut terutama disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai suatu wahana yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, yang berasaskan demokrasi ekonomi mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka peningkatan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat.

Sektor perbankan menjadi andalan dalam pembangunan di bidang ekonomi. Perbankan berkembang pesat setelah terjadi deregulasi di bidang keuangan, moneter, dan perbankan pada Juni 1983. Deregulasi tersebut telah mengakibatkan kebutuhan dana secara langsung maupun tidak langsung melalui perbankan. Kondisi ini mendorong tumbuhnya perbankan kita, baik menyangkut produk perbankan, jumlah bank maupun jumlah cabang bank yang pada gilirannya semakin banyak menjangkau masyarakat yang membutuhkan jasa perbankan. (Taswan, 2006 : 1)

Berdasarkan Undang-Undang No. 7 tahun 1992, tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannyakepada masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Di dalam Undang-Undang tersebut terdapat perubahan mendasar mengenai jenis-jenis bank di Indonesia, Bank di Indonesia terdiri dari : bank umum, yaitu bank yang dapat memberikan jasa

(2)

dalam lalu lintas pembayaran. Selanjutnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan hal tersebut.

Perbankan sebagai lembaga intermediasi memiliki peran penting dalam mengalokasikan sumber daya antar para pelaku ekonomi untuk menggerakkan kegiatan perekonomian. Untuk itu, terselanggaranya kegiatan usaha bank yang sehat dalam menjalankan fungsinya tersebut merupakan perhatian utama Bank Indonesia sebagai otoritas pembina dan pengawas bank, baik Bank Umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Keberadaan BPR di Indonesia terasa semakin penting sejalan dengan meningkatkan kebutuhan pelayanan akan jasa-jasa perbankan bagi masyarakat pedesaan. BPR sebagai jenis bank yang melayani pengusaha kecil golongan ekonomi lemah, dengan tugas untuk menunjang pertumbuhan dan modernisasi ekonomi pedesaan.

Sebagai lembaga keuangan mikro, BPR menduduki peranan penting dalam pemberian pelayanan kepada pengusaha kecil dan golongan ekonomi lemah, khususnya bagi mereka yang belum terlayani oleh bank umum. Oleh kaarena itu BPR dituntut untuk beroperasi secara sehat serta melaksanakan pelayanannya sesuai dengan karakteristik nasabah tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian.

Salah satu pemasaran bank yang cukup berhasil adalah pemasaran produk tabungan. Karena tabungan mempunyai kemudahan-kemudahan dalam hal pembukaan rekening maupun pengambilan dana. Simpanan yang berupa tabungan cukup penting karena relatif mudah didapat dari masyarakat. Oleh karena itu, simpanan tabungan merupakan sumber dana bank yang cukup potensial dalam mempertahankan usahanya dan meningkatkan sumber dana bagi bank.

Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet, giro dan atau alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu (Siamat,1993). Struktur dana adalah kontribusi

(3)

relatif dari jenis sumber dana biaya yang dihimpun bank terdiri dari dana mahal atau dana murah. Tabungan termasuk dana mahal, sejalan dengan keberhasilan bank menghimpun dana dari masyarakat (tabungan). Penyaluran dana melalui perkreditan oleh perbankan Indonesia juga mengalami peningkatan.

Menurut Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru dalam buku ”Bank dan Lembaga Keuangan Lain” menjelaskan bahwa keberhasilan suatu bank dalam menarik dana dari masyarakat yaitu dipengaruhi oleh hal-hal berikut : a. Kepercayaan masyarakat pada bank yang bersangkutan. Gambaran sebuah

bank umum diminta masyarakat sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat pada bank tersebut.

b. Perkiraan tingkat pendapatan yang akan diperoleh (Expected Rate of Return) oleh penyimpanan dana lebih tinggi dibanding pendapatan dari alternatif investasi lain dengan tinggi dibanding dengan tingkat resiko yang seimbang. Semakin tinggi tingkat pendapatan yang diperkirakan oleh calon penyimpan dana ini, maka semakin mudah sebuah bank untuk menarik dana dari calon penyimpan dana.

Dilain sisi, tujuan masyarakat menyimpan uang dalam bentuk tabungan di bank adalah untuk keamanan. Selain itu untuk melakukan investasi dengan harapan memperoleh bunga dari hasil simpanannya, dan tujuan lainnya adalah untuk mempermudah melakukan transaksi pembayaran. Sebagai contoh, untuk melakukan pengiriman uang (transfer) dapat dilakukan pada saat itu dan tiba di tempat tujuan pada saat itu juga dengan sistem online komputer. Demikian juga dalam hal penagihan (inkaso), waktu yang dibutuhkan menjadi lebih cepat. Di sisi lain, untuk melakukan penarikan uang saat ini tidak perlu datang ke bank, tetapi cukup dengan penarikan tunai di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang berada di berbagai tempat yang strategis.

Berdasarkan dari latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana strategi pemasaran dari PD BPR BKK Bendosari Sukoharjo dalam produk tabungan, untuk itu penulis

(4)

mengambil tema ” Analisis Penghimpunan Tabungan pada PD BPR BKK Bendosari Sukoharjo”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa identifikasi yang diangkat dalam tulisan ini, antara lain :

1. Apa saja produk yang ditawarkan pada PD. BPR BKK Bendosari Sukoharjo?

2. Bagaimana strategi penghimpunan tabungan pada PD. BPR BKK Bendosari Sukoharjo?

C. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan Tugas Akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa saja produk yang ditawarkan pada PD. BPR BKK Bendosari Sukoharjo.

2. Untuk mengetahui strategi penghimpunan tabungan pada PD. BPR BKK Bendosari Sukoharjo.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan, khususnya mengenai produk tabungan sehingga dapat memantapkan teori dengan praktek di lapangan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menghasilkan konsep mengenai cara membuka rekening tabungan pada lembaga keuangan.

(5)

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

dapat menambah waawsan dan memperluas pengetahuan mengenai prosedur-prosedur yang dilakukan ketika akan melakukan pembukaan rekening pada lembaga perbankan.

b. Bagi Perusahaan

Perusahaan dapat menggunakan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan atau sumbangan pemikiran dalam menentukan kebijaksanaannya guna kemajuan perusahaan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi untuk penyusunan penelitian yang selanjutnya pada waktu yang akan datang khususnya membahas topik yang sama.

d. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembukaan rekening pada perusahaan yang dianggap paling menguntungkan.

E. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian, diperlukan sebuah metode penelitian. Tujuan utama adalah mencari dan mendapatkan data-data yang akurat untuk selanjutnya akan dilakukan penyusunan dan melaporkan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Sehingga dapat dipresentasikan secara tertulis tata kerja dari penelitian yang dilakukan. Metode ini terdiri dari :

1. Ruang Lingkup Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah studi kasus, karena mengambil suatu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada suatu permasalahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang prosedur pembukaan rekening tabungan dan mengetahui jenis dari produk tabungan yang ditawarkan pada PD. BPR BKK Bendosari Sukoarjo.

(6)

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini didasarkan pada penelitian studi kasus dengan menggunakan cara wawancara. Pedoman wawancara yang digunakan berupa daftar pertanyaan yang disusun oleh penulis untuk selanjutnya dilakukan proses wawancara kepada pegawai PD. BPR BKK Bendosari Sukoharjo untuk dijawab.

b. Objek Penelitian

Nama Perusahaan : PD. BPR BKK Bendosari Sukoharjo. Lokasi Obyek Penelitian : Jl. Dr. Muwardi 21 Mulur, Bendosari,

Sukoharjo. Bidang Penelitian : Produk (Tabungan)

Waktu Pelaksanaan : 22 Februari – 22 Maret 2012. 2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini memilih lokasi di PD BPR BKK Bendosari, dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

a. Terdapat permasalahan yang menarik untuk diteliti mengenai Prosedur Pengelolaan Tabungan Pada PD BPR BKK Bendosari untuk mencari tahu strategi yang digunakan dalam memberikan pelayanan pada produk tabungan.

b. Mendapat izin dari lokasi penelitian untuk memperoleh data – data yang akan diteliti.

3. Sumber Data

Data dan informasi yang dibutuhkan diambil dari wawancara terhadap narasumber yang bekerja di bidang tersebut. Diantaranya didapat dari : a. Kasir

b. Bagian Accounting c. Bagian Pemasaran

4. Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(7)

1. Wawancara

Merupakan tekhnik mengumpulkan data dengan mengadakan wawancara secara langsung terhadap narasumber dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian yang sudah ditulis sebelumnya oleh penulis. Disini, informasi yang diperoleh oleh penulis meliputi sejarah singkat berdirinya BKK Bendosari, sasaran dan tujuan BKK Bendosari, struktur organisasi, jenis – jenis produk, bidang usaha BKK Bendosari, syarat – syarat pembukaan rekening tabungan, serta tugas dari masing - masing bagian yang akan dijelaskan selengkapnya pada BAB III.

2. Observasi Langsung

Merupakan tekhnik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan ke lokasi penelitian dan melakukan pencatatan secara sistematis berkaitan dengan tema penelitian.

3. Metode Dokumentasi

Merupakan tekhnik pengumpulan data dengan mempelajari dokumen - dokumen, laporan, dan berkas – berkas lainnya yang sesuai dengan penelitian.

4. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kuantitas dan kualitatif, yaitu dengan mengolah data yang didapat dari perusahaan, lalu kemudian disimpulkan dengan membandingkan antara landasan yang digunakan dengan praktek yang ada pada penelitian.

(8)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang RI No. 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Hasibuan (2005), Bank adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran, stabilitas moneter, serta dinamisator pertumbuhan perekonomian.

Lembaga keuangan bank terdiri atas bank umum dan bank perkreditan rakyat (UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan)

1. Bank Umum

Bank umum didefinisikan oleh Undang-Undang No. 10 tahun 1998 sebagai bank yang kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Bank Perkreditan Rakyat / BPR

Bank perkreditan rakyat didefinisikan oleh Undang-Undang No. 10 tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariahyang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran, kegiatan BPR jauh lebih sempit dibandingkan dengan kegiatan bank umum, yaitu hanya meliputi penghimpunan dana dan penyaluran dana.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 71 tahun 1992 tentang pendirian Bank Perkreditan Rakyat, pasal 4 yang menyatakan “BPR dapat didirikan di daerah pedesaan di wilayah kecamatan di luar ibukota Negara, ibukota propinsi, ibukota madya, dan ibukota kabupaten”. Di samping itu,

(9)

mengingat pada saat diterapkan Undang-Undang No. 7 tahun 1992, banyak terdapat lembaga-lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan seperti BPR, maka lembaga-lembaga keuangan tersebut diberikan status sebagai BPR yang tata caranya diterapkan dengan Peraturan Pemerintah, diantaranya Badan Kredit Kecamatan (BKK). (Sigit & Totok : 2006)

Menurut Dr. B.N Ajuha dalam buku “Dasar-Dasar Perbankan” karangan Drs. H. Malayu H.S Hasibuan, menjelaskan bahwa bank menyalurkan modal dari mereka yang tidak dapat menggunakan secara menguntugkan masyarakat. Bank juga berarti saluran untuk menginvestasikan tabungan secara aman dan dengan tingkat bunga yang menarik. Bank adalah pengumpul dana dan penyalur kredit berarti dalam operasinya mengumpulkan dana daru SSU (Surplus Spending Unit) dan menyalurkan kepada DSU (Defisit Spending Unti). Dalam hal ini bank sebagai pelaku lalu lintas pembayaran berarti bank mempunyai peran untuk melakukan pembayaran tarnsaksi komersial dan financial. Hal ini sangat berguna untuk kemajuan perdagangan dan perkembangan ekonomi secara global, karena bank dirasa sangat aman untuk melakukan transaksu funansial (2005:2) B. Fungsi Bank

Bank sangat berperan penting bagi lalu lintas keuangan yang ada pada suatu negara. Dan fungsi dari bank sendiri dalam buku ”Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya” karangan Totok Budi Santoso dkk. (2006:6) adalah :

1. Agent of Trust

Yaitu lembaga yang berlandaskan atas kepercayaan. Dasar utama dari kegiatan bank adalah kepercayaan (trust), baik dalam menghimpun dana dan penyalur dana.

a. Penghimpun Dana

Dalam hal ini masyarakat sangat percaya bahwa bank akan mengelola uang yang dititipkan oleh nasabah dengan baik, tidak akan dusalah gunakan oleh bank, bank tidak akan

(10)

bangkrut dan sewaktu-waktu simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank.

b. Penyalur Dana

Dalam kegiatannya, bank tidak hanya menyimpan dana dari para nasabah, akan tetapi menggunakan dana tersebut untuk disalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana untuk usaha.

2. Agent of Development

Yaitu bank sebagai lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan ekonomi khususnya di sektor riil. Kegiatan bank ini memungkinkan masyarakat untuk dapat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa ketiga kegiatan tersebut tidak dapat dipisahkan dari penggunaan uangdan merupakan kegiatan pembangunan pembangunan perekonomian suatu masyarakat. 3. Agent of Service

Yaitu lembaga yang memberikan penawaran jasa. Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan pengelolaan dana, pihak bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini sangat berkaita erat dengan kegiatan perekonomian secara umum, misalnya jasa yang ditawarkan adalah jasa pengiriman uang, pemberian jaminan bank, penyelesaian tagihan, dan penitipan barang berharga.

Terdapat pula beberapa fungsi lainnya, yaitu fungsi utama dan fungsi tambahan.

1. Fungsi utama, meliputi : a. Penghimpunan dana b. Pembiayaan

(11)

d. Penanggung resiko 2. Fungsi tambahan, meliputi :

a. Memberikan fasilitas pengiriman uang b. Penggunaan cek

c. Memberikan bank garansi C. Peranan Bank Dalam Sistem Keuangan

Selain mempunyai peranan penting dalam sistem keuangan, bank juga mempunyai peranan yang lain (Marnoto, 2004:3), yaitu :

1. Pengalihan aset (asset transmutation)

Dalam kegiatan sehari-hari bank telah berperan sebagai pengalih aset dari unit yang surplus (lenders) kepada unit yang defisit (borrowers). Pengalihan aset dapat pula terjadi jika bank menerbitkan sekuritas sekunder berupa giro, deposito berjangka, dana pensiun dan lainnya yang kemudian dibeli oleh unit yang surplus dan selanjutnya ditukarkan dengan sekuritas primer berupa saham, obligasi, promes dan sebagainya yang diterbitkan oleh unit yang defisit.

2. Likuditas (liquidity)

Berbagai bentuk produk giro, tabungan, deposito dan sebagainya ditempatkan oleh unit yang surplus dan mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk kepentingan likuiditas para pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan demikian lembaga keuangan memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas. Dengan kata lain, lembaga keuangan secara bersamaan menyalurkan likuiditas, dengan cara menyalurkan dana dari pihak yang mengalami kelebihan likuiditas.

3. Transaksi (transaction)

Bank dan lembaga keuangan bukan bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang dan jasa. Dalam ekonomi modern, transaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan. Transaksi keuangan selalu

(12)

diperlukan baik secara langsung dalam jual beli barang jadi, maupun dalam transaksi jual beli bahan mentah dan setengah jadi dalam proses produksi.

4. Efisiensi (efficiency)

Bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat menurunkan biaya transaksi dengan jangkauan pelayanan. Peranan bank dan lembaga keuangan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah produknya. Disini mereka hanya memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan.

D. Sumber Dana Bank

Sumber-sumber dana bank untuk membiayai kegiatan operasionalnya diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana ini tergantung pada bank itu sendiri apakah secara pinjaman (titipan) dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Disamping itu dapat diperoleh dengan modal sendiri, yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham.

Adapun sumber-sumber dana bank adlam buky ”Dasar-Dasar Perbankan” (2005:6) karangan Drs. H. Malayu H.S Hasibuan adalah sebagai berikut :

1. Modal Sendiri Bank (equity fund)

Pengertian modal sendiri bank dalam buku Dasar-Dasar Perbankan adalah sejumlah uang tunai yang telah disetorkan pemilik dan sumber-sumber lainnya yang berasal dari dalam bank sendiri yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap.

Adapun pengertian dari modal inti dan modal pelengkap masing-masing adalah :

a. Modal inti

Secara rinci bentuk-bentuk dari modal inti terdiri atas modal disetor, yaitu modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya, dan juga cadangan-cadangan dari laba setelah pajak, seperti Agio saham, cadangan umum, cadangan tujuan, laba yang ditahan, laba tahun lalu, dan lain sebagainya.

(13)

b. Modal pelengkap

Secara rinci modal pelengkap terdiri dari cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak, misalnya cadangan revaluasi aktiva tetap, cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan, modal kuasa, dan pinjaman subordinasi.

2. Modal Asing

Yang dimaksud dengan modal asing dalam buku Dasar-Dasar Perbankan adalah sejumlah uang tabungan atau pinjaman yang diterima bank dari pihak ketiga dan harus dikembalikan bersama bunganya sesuai dengan pinjaman. Dalam hal ini, pimpinan bank harus kreatif untuk berusaha menarik dana asing dengan menciptakan beraneka ragam sarana menabung yang dapat dipasarkan. Dana asing ini meliputi :

a. Rekening giro

Yaitu rekening dengan institusi pengambilan simpanan dimana sebagian atau seluruh uang dapat dibayarkan saat permintaan.

b. Rekening koran

Adalah suatu sarana menabung dan pemberian kredit rekening koran oleh bank umum, saldonya bisa positif juga negatif dan dapat ditarik setiap saat dengan cek, bilyet giro dan perintah pembayaran lainnya.

c. Deposito

Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah dengan bank yang bersangkutan.

d. Tabungan

Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

(14)

e. Penjualan Surat-Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Penjualan dan penerbitan surat-surat berharga merupakan sumber dana bagi suatu bank, misalnya cek perjalanan, L/C dan obligasi.

E. Jenis Bank

Dengan keluarnya Undang-Undang Pokok Perbankan No. 7 tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-Undang RI No. 10 tahun 1998 dalam buku Dasar-Dasar Perbankan karangan Drs. H. Malayu H.S Hasibuan (2005:26), jenis bank dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, dimana dalam pelaksanaaan kegiatan usahanya dapat konvensional dan berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Sebagaimana fungsi dan tugas perbankan Indonesia, bank umum juga merupakan agent of development yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan berguna untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kegitaan usaha pokok dari bank umum adalah sebagai berikut :

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, baik tabungan, giro maupun deposito.

b. Memberikan fasilitas kredit.

c. Menerbitkan surat pengakuan utang.

d. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

Sesuai dengan SK Direksi Bank Indonesia No. 32/33/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Umum dikatakan bahwa modal disetor untuk mendirikan bank ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar tiga triliun rupiah.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.

(15)

Dalam buku ”Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya” karangan Subagyo dkk (2005:69) ada beberapa jenis usaha yang tidak bolaeh dan boleh dilakukan oleh BPR.

Jenis usaha yang boleh dilakukan oleh BPR

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito. b. Memberikan fasilitas kredit kepada nasabah.

c. Menyediakan pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan pemerintah.

d. Menempatkan dana dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito dan/atau tabungan pada bank lain. Jenis usaha yang tidak boleh dilakukan oleh BPR

a. Menerima simpanan berupa giro. b. Melakukan kegiatan usaha dalam valas.

c. Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah kebawah. d. Melakukan usaha perasuransian.

e. Melakukan usaha lain diluar usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR.

F. Definisi Tabungan

Pengertian tabungan menurut Undang – Undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.(Kasmir, 2004)

Pengertian tabungan secara umum adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan. Jadi disimpan dan akan digunakan di masa yang akan datang. Pendapatan merupakan faktor utama yang terpenting untuk menentukan konsumsi dan tabungan. Keluarga-keluarga yang tidak mampu akan membelanjakan sebagian besar bahkan seluruh pendapatannya untuk keperluan hidupnya. Individu yang berpendapatan tinggi akan melakukan tabungan lebih besar daripada individu yang berpendapatan rendah. Tabungan

(16)

dapat dilakukan oleh seorang pedagang dengan membeli barang dagangan dengan maksud untuk mengkonsumsi lebih besar pada waktu yang akan datang.

Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara bank dengan penabung. Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya.

Sarana penarikan tabungan ada berbagai cara, diantaranya : a) Buku Tabungan

b) Slip penarikan c) Kwitansi

d) Kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri)

e) Sarana lainnya (Internet Banking, Mobile Banking, dll) a. Buku Tabungan

Yaitu buku yang dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran, dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. Buku unu digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut.

b. Slip Penarikan

Merupakan Formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan ini biasanya digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan.

c. Kwitansi

Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan.

(17)

d. Kartu ATM

Yaitu sejenis kartu yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungan, baik melalui bank, maupun mesin Automated Teller Machine (ATM). Mesin ATM ini biasanya tersebar di tempat-tempat yang strategis. Syarat-Syarat Menabung

Untuk syarat-syarat menabung tergantung pada bank yang bersangkutan. Jumlah setoran baik untuk setoran minimal untuk pertama kali menabung maupun setoran berikutnya, serta jumlah minimal yang harus tersedia di rekening tabungan nasabah, harus diserahkan kepada bank penyelenggara. Pengambilan tabungan harus menaati jumlah maksimal yang harus diambil, yaitu tidak melebihi saldo yang tersedia dan frekuensi penarikan setiap harinya. Sedangkan untuk syarat-syarat penutupan rekening tabungan dapat dilakukan oleh nasabah tersebut sendiri maupun oleh bank yang bersangkutan karena alasan tertentu.

Tujuan Menabung

Tujuan menabung dibank adalah :

1. Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan hari depan

2. Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok

Perhitungan Bunga Tabungan :

a. Metode Saldo Terendah Besarnya bunga

Tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun. Misalnya untuk menghitung bunga pada bulan Mei, maka besarnya bunga dihitung : Bunga tabungan = .... % x 31/365 x saldo terendah pada bulan Mei.

(18)

b. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata-rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.

c. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.

Faktor-Faktor Tingkat Tabungan

1. Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat 2. Tinggi rendahnya suku bunga bank

3. adanya tingkat kepercayaan terhadap bank

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan :

1. Sebelum Anda menabung, tanyakan metode perhitungan bunga yang diberlakukan oleh bank tersebut.

2. Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktu-waktu, karena itu suku bunga ini disebut suku bunga mengambang atau floating rate.

3. Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu tertentu (fixed rate).

4. Atas bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan berlaku.

(19)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan

1. Sejarah berdirinya BKK

Pada tanggal 19 April 1972 dibentuklah BKK dengan dasar SK Gubernur Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 4 September 1969 No. Dsa 6/226/1969 dan tanggal 19 September 1970 No. Dsa 6/232/1970. BKK dibentuk guna meningkatkan perekonomian rakyat yang saat itu masih dalam masa-masa yang sulit, karena akses terhadap bank-bank umum masih minim. Masyarakat lebih banyak tergantung kepada rentenir, sehingga dengan adanya BKK ini, akses masyarakat terhadap lembaga keuangan dapat lebih mudah dan tidak bergantung kepada rentenir lagi.

Badan Kredit Kecamatan didirikan dengan tujuan sebagai berikut :

a. Mendekatkan modal pada masyarakat pengusaha miskin di pedesaan dengan cara mudah dan mengarah.

b. Melindungi masyarakat pedesaan dari jebakan para rentenir. c. Menciptakan pemerataan kesempatan berusaha di pedesaan. d. Mendidik masyarakat pedesaan untuk gemar menabung. b. Sejarah berdirinya PD BKK Bendosari

Pemerintah dalam usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat telah menggunakan segala kekuatan dalam menempuh berbagai jalan, salah satunya melalui pembangunan. Salah satu jalur yang terkait dalam dunia perbankan adalah pemerataan kesempatan berusaha. Usaha tersebut antara lain dengan upaya dengan upaya memberikan bantuan berupa fasilitas kredit, misalnya kredit candak kulak, kredit usaha kecil, dan kredit investasi.

(20)

Mengingat jumlah penduduk Jawa Tengah yang sangat banyak, dimana di dalamnya terdapat penduduk usia angkatan kerja yang produktif, yang merupakan potensi besar untuk mengembangkan pembangunan. Dimana penyebaran jumlah penduduk sebagian ada yang berada di pedesaan dan sebagian berada di perkotaan. Mengingat kondisi tersebut diatas dengan beberapa aspek dibawah ini :

1) Aspek Yuridis

Adanya peraturan perundangan peninggalan maa kolonial yang mengatur Badan Kredit Desa (BKD) dan lumbung desa, yang tidak menunjang upaya dan kiprah pembangunan di desa, tetapi lebih mengutamakan kepada pengembangan bank itu sendiri.

2) Aspek Politis Idiologis

Pada tahun 1960 sampai 1966, komunisme tumbuh cukup pesat dan mengkhawatirkan di Jawa Tengah, terutama mereka yang bermukim di daerah miskin. Untuk itu usaha pemberantasan terhadap idiologi komunisme sampai ke akar-akarnya harus diikuti dengan upaya meningkatkan penghasilan dan taraf hidup masyarakat ekonomi yang sangat lemah di pedesaan

3) Aspek Ekonomis

Perkembangan perekonomian sangat tidak menguntungkan masyarakat ekonomi lemah, khususnya petani. Akibat dari keadaan tersebut, saat panen harga barang hasil panen cenderung turun. Dan pada saat musim tanam harga kebutuhan pokok dan benih menjadi naik. Akhirnya mereka jatuh ketangan lintah darat (rentenir) dan pengijon. Pada tahun 1968 perekonomian Indonesia sudah berangsur-angsur baik. Namun di wilayah pedesaan khususnya di Jawa Tengah masih terasa banyak hambatan-hambatan perkembangan perekonomian. Hal ini disebabkan karena kurangnya modal (dana) yang masuk ke pedesaan dan kurangnya pengetahuan sehingga banyak masyarakat terjerat oleh money lenders (rentenir). Untuk itu pemerintah berusaha menanggulanginya. Didalam

(21)

usaha menaikkan taraf hidup (pendapatan pada penduduknya), pemerintah propinsi Daerah Tingakat I Jawa Tengah antara lain telah mengambil langkah dengan mengukuhkan kedudukan atau eksistensi Badan Kredit Kecamatan (BKK). Yang telah berdiri sejak akhir tahun 1970. Dengan menyusun Peraturan Daerah Propinsi Tingkat I Jawa Tengah No. 11 tahun 1981 dan peraturan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Dalam Negeri dengan SK Nomor 581.053.3-884, tanggal 17 September 1981. Dengan demikian Badan Kredit Kecamatan sekarang berstatus sebagai Lembaga Perkreditan yang berbentuk Badan Usaha Daerah dan pertanggungjawaban pengelolaannya dalam wilayah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II masing-masing diserahkan kepada Bupati/Walikotamadya Daerah Tingkat II.

Pengukuhan eksistensi Badan Kredit Kecamatan di Jawa Tengah tidak diperoleh begitu saja, melainkan dengan suatu perjuangan. Badan Kredit Kecamatann merupakan Lembaga Perkreditan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat golongan ekonomi sangat lemah. Karena Badan Kredit Kecamatan itu sendiri dalam menjalankan operasionalnya mempunyai motto mudah, murah dan mengarah.

c. Wilayah Kerja

Untuk mempermudah pelayanan pada masyarakat yang ingin menabung dalam bentuk Tamades, PD BKK Bendosari menjalin kerjasama dengan kelurahan sekitarnya. Adapun pos-pos daerah kerja BKK Bendosari adalah : 1. Kelurahan Mulur

2. Kelurahan Sugihan 3. Kelurahan Gentan 4. Kelurahan Jombor 5. Kelurahan Mertan

(22)

d. Kegiatan Usaha PD BKK Bendosari

Jenis-jenis usaha atau jasa yang diselenggarakan oleh PD BKK Bendosari dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Pengumpulan dana

Beberapa kegiatan untuk menghimpun dana meliputi : a) Deposito berjangka

Yaitu simpanan pihak ketiga yang penarikannya dilakukan dalam waktu tertentu

b) Tamades

Yaitu tabungan yang ditujukan bagi masyarakat 2) Pembiayaan

Yaitu kegiatan untuk menyalurkan dana kepada masyarakat melalui kredit.

e. Gambaran umum Kabupaten Sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten terkecil setelah Kabupaten Kudus di Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis, terletak diantara bagian ujung timur 110 57o LS, bagian ujung sebelah barat 110 42o LS, bagian ujung sebelah utara 7 32o BT, bagian ujung sebelah selatan 7 49o BT. Dengan luas 46,666 Km2, atau 1,43% luas Propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Sukoharjo memiliki batas wilayah administrasi sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar

- Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY) dan Kabupaten Wonogiri

- Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar

- Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten

Pengembangan wilayah Kabupaten Sukoharjo dilakukan melalui pengembangan struktur ruang wilayah, pengembangan pola ruang wilayah dan pengembangan kawasan strategis. Pengembangan sistem pusat pelayanan Kabupaten Sukoharjo terdiri atas sistem perkotaan dan sistem

(23)

perdesaan yang terintegrasi dalam sistem Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Pengembangan sistem pedesaan di Kabupaten Sukoharjo diarahkan pada usaha pemerataan pembangunan dan perkembangan wilayah sebagai salah satu usaha mencegah kesenjangan wilayah. Rencana pengembangan sistem pedesaan di Kabupaten Sukoharjo dilakukan berdasarkan konsep pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) yaitu satu kawasan pedesaan yang terdiri dari desa pusat (Desa Pusat Pertumbuhan) dan desa-desa lain sebagai pendukungnya (hinterland).

Kawasan strategis untuk pertumbuhan ekonomi meliputi : a) Kawasan perkotaan Kartasura dan perkotaan Sukoharjo b) Kawasan industri di Kecamatan Nguter

c) Kawasan yang berbatasang langsung dengan Kabupaten Sukoharjo. Perekonomian di Kabupaten Sukoharjo di samping dapat berdampak pada peningkatan pendapatan, pada akhirnya juga akan berpengaruh pada pendapatan daerah. Semakin mampu menggali potensi perekonomian daerah yang dimiliki akan semakin besar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga mampu meningkatkan keuangan daerah dalam menunjang pelaksanaan otonomi daerah.

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Sukoharjo merupakan instansi pemerintah dengan tujuan utama adalah mewujudkan perekonomian daerah guna industri, perdagangan, koperasi dan penanaman modal yang mantab, mandiri dan berkeadilan. 2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Visi dari PD BKK Bendosari Sukoharjo adalah menjadi bank sehat dan terpercaya sepanjang masa yang besar dan mandiri.

(24)

b. Misi

Sedangkan untuk misi dari PD BKK Bendosari Sukoharjo ini sendiri diantaranya :

1) Membantu perekonomian masyarakat di bidang permodalan 2) Untuk menciptakan lapangan kerja yang baru

3) Untuk mengurangi pengangguran

4) Untuk mempersempit ruang gerak rentenir 5) Untuk meningkatkan perekonomian pedesaan 6) Sebagai penyumbang PAD

Sedangkan untuk motto dari PD BKK Bendosari ini sendiri adalah Menyongsong hari esok yang lebih cerah bersama kami.

c. Komitmen Perusahaan

Sesuai dengan motto PD BKK Bendosari yaitu menyongsong hari esok yang lebih cerah bersama kami, serta tidak lepas dari visi misi perusahaan dan didukung situasi dan kondisi ekonomi saat ini, pengembangan kegiatan di sektor usaha kecil sangat kurang dalam permodalan, untuk itu kami sangat berbangga hati menjadi mitra usaha anda yang terpercaya guna menyongsong masa depan yang lebih baik.

Tanpa adanya dukungan dari semua pihak, baik nasabah, mitra usaha, debitur, baik dari sektor pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam bidang permodalan, kami tidak akan pernah berhenti untuk mencari terobosan, inovasi, serta tekhnologi yang baru yang bertujuan untuk perbaikan produk dan kinerja perusahaan perbankan kami yang berorientasi kepada pelayanan nasabah, untuk itu kami akan selalu menjadi mitra usaha anda menuju masa depan yang lebih cerah.

d. Kode Etik Bankir Indonesia

1) Patuh dan taat pada ketentuan yang berlaku

2) Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang berkaitan dengan banknya (akuntansi)

3) Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat

(25)

5) Menghindarkan diri dari keterlibatannya dalam pengambilan keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan

6) Menjaga kerahasiaan nasabah dan banknya.

7) Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapkan banknya terhadap keadaan ekonomi, sosial dan lingkungan.

3. Produk-Produk PD BKK Bendosari

Jenis-jenis produk yang ditawarkan oleh PD BKK Bendosari Sukoharjo diantaranya adalah :

a. Deposito

Merupakan bentuk tabungan berjangka yang dimiliki oleh BKK Bendosari Sukoharjo untuk menghimpun dana dari pihak ketiga. Dana tersebut disimpan dalam bentuk deposito dan dijamin langsung oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu. Deposito yang ditawarkan memiliki jangka waktu tertentu dengan besar bunga yang berbeda-beda pada tiap bulannya.

b. TAMADES (Tabungan Masyarakat Desa)

TAMADES merupakan simpanan yang diperuntukkan bagi masyarakat umum yang dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi para nasabah. Tabungan ini dapat dibuka oleh masyarakat umum yang tertarik dengan produk ini karena tidak memiliki persyaratan khusus dalam pembukaan rekening oleh nasabah. Beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh TAMADES diantaranya adalah :

1) Merupakan bank yang dimiliki oleh pemerintah 2) Tabungan dapat didebet ke deposito

3) Saldo dibawah Rp. 10.000.000,- tidak dikenakan pajak 4) Dijamin oleh pemerintah dan LPS

(26)

Selain diperuntukkan bagi masyarakat umum yang datang langsung ke BKK Bendosari, pihak bank juga memberikan pelayanan tabungan antar jemput bagi para nasabah yang sebagian besar adalah para pedagang pasar, jadi para nasabah tidak perlu datang langsung ke bank, melainkan beberapa pegawai bank yang bertugas di lapangan akan mendatangi nasabah untuk menarik tabungan sambil menawarkan produk-produk yang dimiliki oleh BKK Bendosari Sukoharjo.

BKK Bendosari Sukoharjo memiliki beberapa pos pasar, diantaranya adalah Pasar Sukoharjo, Pasar Nguter, dan Pasar Bekonang.

c. Tabungan Wajib

Tabungan wajib adalah salah satu bentuk tabungan yang diperuntukkan bagi masyarakat yang memanfaatkan jasa kredit yang dikeluarkan oleh pihak BKK Bendosari Sukoharjo. Tujuannya adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat serta menambah jumlah nasabah. Jumlah nominal tabungan wajib ini tergantung pada kebijakan dari masing-masing bank yang mengeluarkan jasa kredit. Dan pada PD BKK Bendosari Sukoharjo menetapkan besarnya tabungan wajib minimal 1,5% dari jumlah plafond kredit. Penarikan dan pengambilan jenis tabungan ini sangat berbeda dengan TAMADES, pada tabungan wajib ini, para nasabah tidak bisa mengambil sewaktu-waktu melainkan harus menunggu sampai jangka waktu tertentu setelah pinjamannya selesai.

d. Kredit Umum

Kredit umum biasanya ditujukan bagi para pengusaha industri kecil dan menengah di bidang industri, pertanian, dan perdagangan serta pengembangan usaha.

(27)

e. Kredit Pegawai

Kredit pegawai duberikan kepada para pegawai guna lebih memberdayakan penggunaan gaji secara lebih baik dan bermanfaat dengan jangka waktu maksimal 5 tahun (60 bulan).

f. Kredit Musiman

Kredit musiman diberikan bagi petani pengolah lahan pertanian dengan jangka waktu maksimal 6 bulan. Biasanya kredit ini terjadi pada saat-saat musim tanam.

(28)

4. Struktur Organisasi PD BKK Bendosari

a. Bagan Struktur Organisasi PD BKK Bendosari

Struktur Organisasi PD BPR BKK Bendosari Kabupaten Sukoharjo

Gambar. 3.1 Struktur Organisasi PD BKK Bendosari Sukoharjo

Dewan Pengawas

Direksi Taniyem

SPI

Bag Pembukuan Hartadi Bagian Kas Dewi Arini Bagian Kredit Agus HW Bagian Dana Wisnu W, SE Bagian Umum Hartadi

(29)

Dari jumlah tenaga kerja tersebut dimasukkan dalam struktur organisasi masing-masing yaitu sebagai berikut :

1) Pimpinan : Ibu Taniyem

2) Kasir / Pemegang Kas : Ibu Dewi Arini

3) Seksi Dana : Bp. Wisnu

4) Seksi Umum dan Personalia : Bp. Hartadi 5) Pembukuan : Bp. Hartadi 6) Seksi Kredit : Bp. Agus b. Job Description

1) Dewan Pengawas

Mempunyai tugas menetapkan kegiatan dan menjalankan pengurusan dan pengelolaan BKK serta pengawasan kekayaan. 2) Direksi / Pimpinan

 Bertugas memimpin kegiatan dan menjalankan pengurusan dan pengelolaan BKK serta pengawasan kekayaan.

 Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direksi/Pimpinan bertanggung jawab kepada direktur utama.

3) Satuan Pengawasan Intern

Satuan pengawasan intern bertugas membantu direksi/pimpinan dengan :

 Melakukan audit dalam rangka pengamanan harta kekayaan perusahaan

 Mengamankan dan menilai pelaksanaan sistem prosedur yang telah ditetapkan

 Menilai tingkat efektifitas dan efisiensi dari masing-masing organisasi

 Mengamankan pelaksanaan tata kerja dan kepatuhan terhadap peraturan

(30)

4) Seksi Pemasaran

 Menghimpun dana, menyiarkan kredit dan memasarkan produk jasa

 Menyusun anggaran kerja

 Menyusun laporan untuk kepentingan intern dan ekstern dalam bidang tugasnya sesuai dengan ketentuan

 Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan tugas kegiatan petugas bawahan

Uraian tugas pada seksi pemasaran yang membidangi : a) Dana, tugas pokoknya :

 Merumuskan kebijakan penghimpunan dana

 Menyusun rencana kerja dan anggaran dibidang pemasaran

 Menghubungi sumber-sumber dana

 Melaksanakan monitoring agar tidak kekurangan dana

 Menyelenggarakan administrasi dana dengan tertib dan teratur

b) Kredit, tugas pokoknya :

 Mengatur dan mengamankan uang tunai dan surat berharga

 Menerima setoran-setoran nasabah serta transaksi lainnya

 Membayarkan bukti-bukti pengeluaran kas yang telah memenuhi persyaratan formil

 Menyusun laporan dengan tertib sesuai tugas-tugas dalam pengelolaan kas

5) Seksi Pelayanan

Bertugas membantu direksi/pimpinan dalam bidang :

 Pembukuan, kesekretariatan, umum dan personalia

 Menyusun rencana kerja dan anggaran serta mengevaluasi dan bertanggung jawab untuk mencapainya

 Menyusun laporan untuk kepentingan intern dan ekstern dalam bidang tugasnya sesuai dengan ketentuan

(31)

 Bertanggung jawab kepada direktur/pimpinan Urutan tugas pada seksi pelayanan yang membidangi : a) Tugas pembukuan

 Membantu dalam merumuskan dan menyusun sistem dan prosedur akutansi BKK

 Menyampaikan saran-saran kepada bagian pelayanan sehubungan dengan pelaksanaan tugas seksi pembukuan

 Mengurus dan menyelesaikan perhitungan pajak penghasilan

b) Sekretariat / Umum / Personalia

 Menyelesaikan hubungan kemasyarakatan dengan unit kerja maupun dengan instansi ekstern

 Menyelenggarakan kegiatan protokoler, komunikasi dan informasi

 Mengelola kearsipan/dokumentasi serta merawat dan memelihara inventaris kantor dan gudang kantor

 Menyusun perencanaan dan penyediaan tenaga kerja menurut kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang

 Mengurus dan menyusun administrasi kepegawaian, meliputi cuti, usul kepangkatan, penggajian, mutasi dan penghargaan.

B. Gambaran Umum Tabungan 1. Definisi Tabungan

Pengertian tabungan menurut Undang – Undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.(Kasmir, 2004)

Pengertian tabungan secara umum adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan. Jadi disimpan dan akan digunakan di masa yang akan

(32)

datang. Pendapatan merupakan faktor utama yang terpenting untuk menentukan konsumsi dan tabungan. Keluarga-keluarga yang tidak mampu akan membelanjakan sebagian besar bahkan seluruh pendapatannya untuk keperluan hidupnya. Individu yang berpendapatan tinggi akan melakukan tabungan lebih besar daripada individu yang berpendapatan rendah. Tabungan dapat dilakukan oleh seorang pedagang dengan membeli barang dagangan dengan maksud untuk mengkonsumsi lebih besar pada waktu yang akan datang.

2. Pembukaan Rekening Tabungan

Adapun rosedur pembukaan rekening tabungan pada PD BKK Bendosari adalah sebagai berikut :

a. Nasabah datang dengan membawa dan menyerahkan kartu identitas yang masih berlaku

b. Petugas menyiapkan kartu contoh tanda tangan, surat pernyataan, buku tabungan, serta slip penyetoran untuk diisi oleh calon nasabah dan dicek kebenarannya. Mencatat kedalam buku tamades untuk nomor rekening baru

c. Petugas memasukkan data nasabah tabungan baru kedalam komputer dan mencatat transaksi setoran pertama, lalu diprint out pada buku tabungan d. Setelah diteliti oleh petugas, nasabah menyetorkan setoran pertama kepada

kasir dengan membawa buku dan slip setoran

e. Kasir menerima bukti penyetoran beserta kelengkapannya

Ketentuan Umum Tamades :

a. Tamades diperuntukan bagi penabung perorangan atau Badan atau Yayasan.

b. Setiap penabung memperoleh buku tabungan yang sah setelah ditanda tangani Pejabat PD. BKK dan Cap PD. BKK.

c. Setoran pertama sekurang-kurangnya Rp. 25.000,- d. Setoran berikutnya dapat dilakukan setelah kas buka.

(33)

e. Bila terdapat perbedaan saldo antara Buku Tabungan dengan catatan pembukuan di BKK maka yang dianggap sah adalah saldo yang terdapat pada pembukuan BKK.

f. Pengambilan dapat dilakukan setiap saat dengan batasan saldo minimum yang ditetapkan PD. BKK kecuali tutup rekening.

g. Biaya administrasi sebesar Rp. 1.000,- setiap bulan. h. Biaya tutup rekening ditetapkan oleh PD. BKK. i. Bunga dihitung atas saldo terendah.

j. Suku bunga ditentukan oleh PD. BKK dan dapat berubah setiap saat sesuai dengan kondisi pasar.

k. Apabila buku tabungan hilang penabung harus segera melaporkan kepada pihak PD. BKK dan melapor pada pihak yang berwajib.

3. Penyetoran Tabungan

Penyetoran tabungan tidak harus dilakukan oleh penabung, akan tetapi dapat dilakukan oleh pihak ketiga dengan persetujuan pemilik tabungan dan konsekuensi jumlah yang telah disetor, tidak dapat diambil kembali oleh penyetor tanpa surat kuasa penabung. Penyetoran dapat dilakukan dengan cara setoran tunai atau dengan warkat sendiri.

Adapun prosedur penyetoran tunai adalah sebagai berikut :

b. Nasabah datang kepada petugas tabungan dengan membawa buku tabungan dan mengisi slip penyetoran yang telah disediakan

c. Petugas tabungan memeriksa kelengkapan slip setoran diantaranya : 1) Nomor rekening

2) Nama nasabah

3) Jumlah uang terbilang dengan angka 4) Tanda tangan

d. Petugas kasir menerima setoran tunai dan mencocokkan dengan jumlah yang tertera pada slip setoran dan meneruskan kepada petugas rekening dan membubuhkan stempel

(34)

e. Petugas rekening mencatat penyetoran pada data tabungan yang ada pada komputer lalu diprint out pada buku tabungan

Untuk penyetoran dengan setoran warkat sendiri adalah dengan cara membawa cek, bilyet giro dan warkat lainnya. Prosedur penyetoran dengan setoran warkat sendiri hampir sama dengan prosedur penyetoran secara tunai, hanya yang membedakan pada slip setorannya. Untuk penyetoran dengan warkat sendiri menggunakan slip pemindahbukuan. 4. Pengambilan/Penarikan Tabungan

Setiap pengambilan tunai atau beban rekening tabungan, seorang penabung harus menggunakan slip pengambilan untuk keamanannya, penandatanganan slip pengambilan harus dihadapan petugas tabungan.

Adapun prosedur pengambilan tabungan secara tunai adalah :

a. Nasabah dating kepada petugas tabungan dengan membawa buku tabungan dan bukti identitas untuk kemudian mengisi slip pengambilan

b. Petugas meminta dan memeriksa kartu identitas dan mencocokkan dengan tanda tangan yang ada pada slip pengambilan

c. Petugas rekening memeriksa saldo tabungan, apabila masih cukup untuk kemudian membukukan jumlah pengambilan pada data tabungan yang ada pada komputer lalu diprint out pada buku tabungan

d. Pengawas memeriksa kebenaran pembukuan setelah benar, memberikan fiat bayar pada slip pengambilan

e. Sesuai fiat bayar pengawas, kasir membayar kepada penabung dan menyerahkan buku tabungan serta membubuhkan pada slip pembayaran f. Untuk jumlah saldo minimal setelah pengambilan pada tabungan adalah Rp.

10.000,-.

Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara bank dengan penabung. Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya.

(35)

a. Buku Tabungan b. Slip penarikan c. Kwitansi

d. Kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri)

e. Sarana lainnya (Internet Banking, Mobile Banking, dll) a. Buku Tabungan

Yaitu buku yang dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran, dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. Buku unu digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut.

b. Slip Penarikan

Merupakan Formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan ini biasanya digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan.

c. Kwitansi

Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan.

d. Kartu ATM

Yaitu sejenis kartu yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungan, baik melalui bank, maupun mesin Automated Teller Machine (ATM). Mesin ATM ini biasanya tersebar di tempat-tempat yang strategis. 5. Perhitungan Bunga

Berbagai fasilitas yang diberikan oleh PD BKK Bendosari Sukoharjo untuk mempertahankan dan menarik minat para nasabah baru untuk membuka tabungan adalah dengan cara memberikan tingkat keamanan tabungan yang baik karena tabungan pada PD BKK Bendosari Sukoharjo telah dijamin oleh

(36)

LPS. Selain itu, hal yang paling penting dalam menarik jumlah nasabah baru adalah dengan memberikan fasilitas bunga yang cukup memadai dengan bunga tahunan yang perhitungannya dilakukan setiap hari dan diberikan setiap satu bulan sekali. Besaran bunga yang diberikan oleh pihak bank tergantung pada kebijakan masing-masing bank. Maka dari itu, PD BKK Bendosari Sukoharjo menetapkan tingkat suku bunga Tamades seesar 5% pertahun. Artinya bank akan menghitung suku bunga tahunan terhadap tabungan yang dimiliki ileh nasabahnya. Pencatatannya dilakukan oleh komputer dengan menggunakan program yang dimiliki oleh setiap bank.

Secara sederhana, perhitungan bunga Tamades adalah sebagai berikut : Bunga = Jumlah saldo akhir bulan x 5%

12

Sebagai contoh adalah, seseorang yang memiliki tabungan dengan nominal Rp. 3.000.000,- dengan bunga yang diberikan oleh bank sebesar 5% per tahun. Maka jumlah bunga yang didapatkan dapat dihitung dengan cara :

3.000.000 x 5%

12

Maka besar bunga yang didapat pada akhir bulan adalah sebesar Rp. 30.000,- dengan jumlah saldo sebesar Rp. 3.000.000,-

Penulisan pencatatan bunga tabungan pada PD BKK Bendosari Sukoharjo dapat dilakukan dengan menuliskan kode transaksi taitu kode angka ”03” Untuk proses penghitungan bunga tabungan melalui komputer adalah sebagai berikut :

1. Proses update saldo tabungan berjalan a. Klik menu proses

b. Pilih sub menu Update Saldo Tabungan Berjalan c. Klik tombol Proses

(37)

2. Proses hitung bunga tabungan

a. Pastikan setting suku bungan dan batasan-batasan lainnya sudah benar (klik menu tabel, lain-lain, daftar produk tabungan)

b. Klik menu proses, pilih Hitung Bunga Tabungan

c. Periksa kembali saldo awal, selisih mutasi dan saldo pada dialog yang ada

d. Klik tombol proses lalu Selesai untuk keluar 3. Periksa register tabungan

a. Klik tombol register b. Pilih register tabungan c. Klik tombol refresh

d. Periksa total bunga, pajak bunga, dan biaya administrasi

e. Klik tombol Cetak dan pilih Register Tabungan Global lalu cetak f. Ulangi cetak Register Tabungan Global dan harus dicetak dengan

mengaktifkan Mode (saldo akhir sudah termasuk bunga – pajak – biaya administrasi)

g. Bila memungkinkan, sekalian cetak register detailnya. 6. Pembayaran Bunga

a. Setiap akhir bulan secara otomatis akan menambah pada rekening yang ada pada data komputer dan langsung efektif menambah saldo tabungan.

b. Setiap akhir tahun takwim secara otomatis akan menambah pada rekening yang ada pada data komputer dan langsung efektif menambah saldo tabungan.

c. Bagi penabung yang ingin berhenti atau menutup tabungannya, maka bunga dapat dibayarkan bersamaan dengan pembayaran pokok tabungan.

(38)

d. Lain-lain :

1) Apabila terjadi perubahan suku bunga, maka perubahan tersebut segera diberlakukan atas tabungan pada saat berlakunya tabungan. 2) Tabungan dapat dijadikan jaminan kredit pada bank yang

bersangkutan.

3) Sebagai motivasi, penabung dapat diikut sertakan dalam undian dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh pihak bank.

4) Penabung yang tidak ada mutasi baik penyetoran maupun pengambilan dalam kurun waktu tertentu dapat digolongkan penabung pasif.

7. Penutupan Rekening

Penutupan rekening tabungan dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya :

a. Tabungan pasif menjadi nihil

Terhadap penabung yang tergolong pasif, dapat dikenakan biaya administrasi apabila penabung tidak mengaktifkan kembali tabungannya. Maka dengan pembebanan administrasi tersebut menyebabkan saldo rekening tabungan menjadi nihil.

b. Penabung meninggal dunia

Jika penabung meninggal dunia dan ahli warisnya atau yang ditunjuk untuk menerima kembali saldo tabungannya telah mengambil saldo tabungannya, maka rekening tabungan akan ditutup.

c. Atas permintaan nasabah sendiri

Penutupan rekening tabungan atas permintaan sendiri dapat dilakukan secara tertulis atau lisan. Adapun prosedur penutupan rekening tabungansecara umum adalah sebagai berikut :

1) Nasabah datang kepada petugas tabungan dengan membawa buku tabungan dan bukti identitas untuk menutup rekening tabungan. Slip pengambilan diisi dengan jumlah saldo yang tersisa.

(39)

2) Petugas tabungan menerima dan memeriksa kartu identitas atau surat kuasa dan mencocokkan tanda tangan pada slip pengambilan.

3) Petugas rekening memeriksa jumlah saldo tabungan pada data di komputer kemudian dikurangi dengan biaya penutupan lalu memasukkannya ke dalam data komputer dan meneruskannya ke penanggung jawab.

4) Pengawas memeriksa kebenaran data yang ada pada komputer, setelah itu membuktikan fiat atas penutupan rekening.

5) Sesuai fiat bayar pengawas, kasir membayar jumlah yang tertera pada slip pengambilan pada penabung dan membubuhkan stempel pada slip pengambilan.

8. Kegiatan Operasional

Selain pelaksanaan kegiatan operasional yang dilakukan di kantor, PD BKK Bendosari Sukoharjo juga melayani kegiatan opersionalnya di daerah-daerah dengan cara mendatangi nasabah dari rumah ke rumah di wilayah Sukoharjo.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah :

a. Melayani pembukaan rekening tabungan, penyetoran, dan pengambilan tabungan.

b. Melayani pembukuan rekening Tamades atau deposito berjangka serta pengambilannya.

9. Laporan Mutasi Harian

Laporan mutasi harian disusun setiap hari setelah jam kasir ditutup. Tujuan penyusunan laporan harian untuk mengetahui jumlah mutasi penyetoran dan pengambilan, baik untuk nasabah maupun nilai nominalnya.

(40)

Contoh hasil pencetakkan mutasi harian :

Gambar. 3.2 Contoh Hasil Mutasi Harian Sumber : PD BKK Bendosari

Pada gambar diatas, terdapat kesalahan cek saldo setelah dilihat melalui proses mutasi harian, sehingga dapat diketahui transaksi atau mutasi pada nomor rekening tersebut yang salah dan perlu dilakukan perbaikan transaksi. Beberapa langkah untuk melakukan proses mutasi harian melalui komputer, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Memastikan semua transaksi telah benar

1) Periksa seluruh mutasi baik tabungan, deposito, pinjaman maupun jurnal.

2) Pastikan cetak rekap mutasi untuk laporan format landscape (ada saldo awal mutasi debet – kredit hari ini s/d hari ini dan saldo akhir)

3) Periksa kembali total realisasi pinjaman, berikut biaya-biaya yang dibebankan pada nasabah pada saat realisasi selama 1 bulan.

b. Periksa mutasi rekening, neraca, laba rugi harian 1) Pastikan langkah diatas telah dilakukan dan dicetak

(41)

2) Jalankan menu proses Posting Transaksi ke Buku Besar 3) Buka Toolbar Worksheet

a) Pilih Mutasi Rekening Harian dan klik Cetak

b) Bandingkan mutasi yang ada pada laporan rekap mutasi harian yang sebelumnya telah dicetak dengan mutasi yang ada pada mutasi rekening harian untuk setiap produk baik tabungan, deposito maupun pinjaman (pastikan untuk setiap produk sama) c) Bandingkan saldo awal dan saldo akhir pada rekap mutasi harian

dengan saldo awal dan saldo akhir pada mutasi rekening harian (pastikan untuk setiap produknya sama, baik untuk tabungan, deposito maupun pinjaman)

d) Jika sudah sama dan benar, pastikan laporan mutasi rekening harian dicetak

e) Cetak laporan neraca harian dan laba rugi harian. 10. Analisa Sistem

Sebuah sistem dirancang dan didesain lalu biasanya sistem dipelajari kemudian diimplementasikan. Terdapat pengolahan dokumen yang berhubungan dengan pengolahan data administrasi pelayanan kerdit khususnya dalam proses pengajuan kredit.

Salah satu cara untuk dapat bersaing dan mengatasi permasalahan yang terjadi adalah deengan pemanfaatan sistem informasi akuntansi yang efisien dan efektif. Salah satu kegiatan usaha yang sangat berkepentingan dengan penerapan sistem informasi akuntansi yang baik adalah usaha di bidang penyaluran jasa perkreditan.

Dokumen yang diproses dalam pengolahan sistem tersebut meliputi : a. Formulir Permohonan

Adalah formulir yang harus diisi oleh pemohon dalam mengajukan kredit.

(42)

b. Bukti Pengeluaran Kas

Digunakan untuk mencatat pengeluaran kas, baik kredit maupun pinjaman lainnya yang diberikan kepada pemohon dan berisi nama dari penerima pinjaman, jumlah yang diterima, tanda tangan, otorisasi dari kuasa usaha dan harus diisi oleh bagian pembukuan.

c. Bukti Penerimaan Uang

Digunakan sebagai bukti penerimaan uang dari nasabah sebagai pembayaran angsuran serta hubungannya dan berisi data nama dan alamat pemohon, jumlah yang dibayar, keperluan pembayar serta sisa pinjaman dan bagian yang harus diisi oleh bagian pembukuan.

B. Strategi Penghimpunan Tabungan 1. Penghimpunan Tabungan

PD BKK Bendosari selalu mengutamakan pelayanan kepada masyarakat terutama nasabah dan calon nasabah. Diantaranya adalah memberikan pelayanan yang optimal. Strategi yang dilakukan yaitu : a. Mendatangi Nasabah Secara langsung

Sub penghimpunan dana mencari nasabah dengan cara mendatangi masyarakat secara langsung serta menawarkan produk-produknya. Baik dengan cara mendatangi disaat terdapat acara-acara kegiatan masyarakat, maupun mendatangi rumah-rumah para nasabah. Calon nasabah dapat membuka rekening secara langsung dengan melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan untuk pembukaan rekening baru tanpa harus datang ke PD BKK Bendosari. Dan bidang dana akan melayani nasabah secara rutin ketika akan menabung. Sistem pemasaran yang dilakukan oleh PD BKK Bendosari adalah sistem jemput bola sehingga dapat lebih dekat dengan masyarakat dan mengetahui kebutuhan masyarakat.

(43)

b. Kemitraan

PD BKK Bendosari juga menjalin kemitraan dengan beberapa instansi pendidikan, diantaranya dengan SDN 01 Mulur, setiap seminggu sekali seksi tabungan datang untuk melayani murid-murid yang ingin menabung di PD BKK Bendosari Sukoharjo. Dengan demikian secara tidak langsung PD BKK Bendosari Sukoharjo telah mengajak anak usian dini untuk belajar menabung. Kegiatan tersebut merupakan sebuah modal penting dalam menghadapi persaingan dengan lembaga keuangan yang lain, karena PD BKK Bendosari Sukoharjo telah menjalin kemitraan kepada masyarakat serta menambah jaringan usaha yang dinilai dapat berkembang dengan baik. Selain itu, sektor UMKM juga menjadi sasaran pemasaran bagi PD BKK Bendosari Sukoharjo dengan sistem yang sama, yaitu mendatangi langsung dan memenuhi kebutuhan investasi para nasabahnya. Strategi ini tentu sangat menguntungkan kedua belah pihak, baik bak maupun nasabah. Dan nasabah tentu akan merasa sangat dihargai atas pelayanan yang diberikan dan tertarik untuk menabung karena mendapatkan kemudahan dalam proses transaksi. Bagi pihak bank juga dapat mengembangkan usahanya dengan semakin banyak nasabah yang tertarik pada produk-produk yang ditawarkan oleh pihak bank.

c. Promosi dan Undian Berhadiah

Promosi merupakan salah satu variabel yang dipakai untuk mempengaruhi pasar bagi suatu produk maupun jasa dari suatu perusahaan. Banyak yang berpendapat bahwa promosi itu sama dengan penjualan, bahkan ada pula yang berpendapat bahwa promosi itu merupakan bagian dari penjualan.

Menurut Kotler, ”promosi adalah informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisassi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.” sedang

(44)

menurut Swastha, ”promosi dapat diartikan semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan.” pengertian promosi baik dari Kotler maupun dari Swastha tidaklah saling bertentangan. Disatu pihak lebih menitikberatkan kepada penciptaan pertukaran, sedang di pihak yang lain lebih menitikberatkan kepada pendorongan permintaan.

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh PD BKK Bendosari adalah melalui media informasi bagi setiap nasabah. Setiap nasabah berhak untuk diikutkan dalam undian yang dilaksanakan PD BKK Bendosari Sukoharjo setiap akhir periode dengan ketentuan yang diatur oleh bank. Cara ini dilakukan untuk merangsang minat masyarakat untuk meyimpan dananya di PD BKK Bendosari Sukoharjo.

C. Pengelolaan Tabungan

1. Penyaluran kredit masyarakat (lending)

Dana yang berhasil dihimpun oleh bank justru akan menjadi beban apabila dibiarkan begitu saja tanpa ada alokasi untuk tujuan-tujuan produktif. Berdasarkan kebutuhan tersebut dan juga untuk memperoleh penerrimaan bak dalam rangka menutup biaya-biaya serta mendapat keuntungan, maka bank harus berusaha mengalokasikan dananya. Selain memiliki aktiva dari modal sendiri untuk menciptakan produk bank, PD BKK Bendosari juga memiliki sumber dana lain yang salah satunya adalah simpanan masyarakat baik tabungan maupun deposito. Alokasi pendapatan dari simpanan masyarakat pada PD BKK Bendosari Sukoharjo berupa tabungan yaitu 30% sebagai likuiditas pada bank lain, dan 70% dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Adapun jenis-jenis kredit pada BKK Bendosari adalah sebagai berikut : a. Kredit Pegawai

Kredit ini diberikan kepada pegawai, baik negri maupun swasta dengan sistem angsuran potong gaji. Dengan sistem ini nasabah mendapatkan bunga yang lebih rendah sesuai ketentuan bank 1,5%

(45)

perbulan. Setiap bulan pihak bank berkewajiban mengambil gaji nasabah (pegawai) dan menyerahkan kembali sisa dari setoran angsuran yang dibayarkan.

b. Kredit Umum

Kredit ini ditujukan bagi masyarakat umum baik untuk kebutuhan produksi maupun konsumsi dengan bunga yang relatif lebih tinggi dibandingka kredit pegawai yaitu 2% perbulan. Biasanya kredit ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif maupun tambahan modal usaha.

c. Kredit Musiman

Kredit ini menggunakan sistem yang berbeda dengan kredit lainnya. Dengan jangka waktu pembayaran bisa 3 bulan, 6 bulan maupun 12 bulan tergantung daru kesepakatan pihak bank dan debitur. Kredit ini biasa dinikmati oleh masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani atau perkebunan yang mengandalkan hasil panen musiman.

d. Kredit KPR

Kredit perumahan bagi nasabah yang ingin memiliki dan membeli rumah dengan sistem kredit. Biasanya jangka waktu pengembalian bisa lebih panjang dari jenis kredit lainnya.

2. Likuiditas/Penempatan Pada Bank Lain

Seperti halnya pada penyaluran kredit, likuiditas merupakan aktiva yang mempunyai rate of return relatif tinggi atau aktia yang mengandung resiko cukup tinggi. Selain alokasi sektor kredit, PD BKK Bendosari juga mengalokasikan dananya dalam bentuk likuiditas pada bank umum dan beberapa lembaga keuangan lainnya.

Pendekatan pengelolaan pada aktiva pasiva termasuk tabungan pada PD BKK Bendosari Sukoharjo menggunakan metode pool of fund yaitu dana yang berhasil dihimpun bank mempunyai karakteristik yang beragam menurut jangka waktu, biaya, sumber dana tersebut berasal dan lainnya. Pendekatan pool of fund

Referensi

Dokumen terkait

ulang dengan menggunakan air mengalir akan mengurangi residu pestisida, hal ini terlihat dari hasil penelitian bahwa terdapat pengurangan pestisida dari 0,130 mg/kg

Berdasarkan pembahasan sebelum- nya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 1) Konsep diri tidak bisa dilepaskan dalam proses psikologis dan pendidikan

Perlakuan dengan 0,50 ml ekstrak buah mengkudu merupakan dosis optimum untuk menghambat per- tumbuhan bakteri V. harveyi secara in vitro karena pada 0,50 ml menghasilkan rerata

Tindakan keperawatan di lakukan mulai tanggal 27 mei 2019, tindakan yang dilakukan untuk diagnosa yang pertama pada jam 08.30 memberikan informasi mengenai manfaat

REBT telah digunakan secara meluas untuk rawatan klien dari pelbagai latar belakang masalah seperti kebimbangan, masalah psikotik, kemurungan, masalah seksual dan cinta,

Kasus kejadian toksoplasmosis pada Wanita Usia Subur Di Delapan Puskesmas yang ada Di Kota Palu sebanyak 3 orang (0,7 %) WUS teridentifikasi IgM positif dan 177

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional, untuk mencari hubungan antara variabel kecerdasan emosional (x) dengan variabel strategi coping

Pada halaman kampus terdapat informasi atau berita tentang kampus universitas islam kuantan singingi, di halaman pengumuman juga terdapat animasi. Tampilan