• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Penyusunan Regulasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Penyusunan Regulasi"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

.

Lampiran

Peraturan Direktur RS Royal Progress Nomor : 001/PER/DIR/I/2012 Tanggal : 09 Januari 2012

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pedoman Penyusunan Regulasi di Lingkungan Rumah Sakit Royal Progress diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Royal Progress. Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan Rumah Sakit Royal Progres adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran.

Pedoman penyusunan Regulasi di Lingkungan Rumah Sakit Royal Progress sebagai salah satu unsur administrasi umum mencakup pengaturan tentang Tata Naskah yaitu jenis, penyusunan, penggunaan lambang rumah sakit, logo, stempel, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam naskah serta pengelolaan regulasi (kebijakan dan prosedur internal RS).

Keterpaduan penyusunan regulasi di lingkungan Rumah Sakit Royal Progress sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis dalam penyelenggaraan tugas Rumah Sakit Royal Progress secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu diperlukan Pedoman Penyusunan Regulasi di lingkungan Rumah Sakit Royal Progress sebagai acuan dalam melaksanakan tata naskah dan pengendalian di lingkungan Rumah Sakit Royal Progress.

(2)

B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud

Pedoman Penyusunan Regulasi di Lingkungan Rumah Sakit Royal Progress dimaksudkan sebagai acuan pengelolaan, pembuatan dan pengendalian naskah dinas di lingkungan Rumah Sakit Royal Progress.

2. Tujuan

Pedoman Penyusunan Regulasi di Lingkungan Rumah Sakit Royal Progress bertujuan menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang berhasil guna dan berdaya guna dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi di Lingkungan Rumah Sakit Royal Progress.

C. SASARAN

1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan Rumah Sakit Royal Progress; 2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur

lainnya dalam lingkup administrasi umum;

3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;

4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan Rumah Sakit Royal Progress yang efisien dan efektif;

D. ASAS

1. Asas Daya Guna dan Hasil Guna

Penyelenggaraan tata naskah regulasi secara berdaya guna dan berhasil guna dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas.

2. Asas Pembakuan

Naskah regulasi diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah dibakukan, termasuk jenis, penyusun naskah, dan tata cara penyelenggaraannya.

3. Asas Pertanggungjawaban

(3)

4. Asas Keterkaitan

Kegiatan penyelenggaraan tata naskah regulasi terkait dengan kegiatan administrasi umum dan unsur administrasi umum lainnya.

5. Asas Kecepatan dan Ketepatan

Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan organisasi, tata naskah regulasi harus dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran, antara lain dilihat dari kejelasan redaksional, kemudahan prosedural, kecepatan penyempaian dan distribusi.

6. Asas Keamanan

Tata naskah regulasi harus aman secara fisik dan substansi (isi) mulai dari penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan distribusi.

E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Pedoman Penyusunan Regulasi di Lingkungan Rumah Sakit Royal Progressmeliputi :

 pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta kelengkapan naskah termasuk penggunaan logo, stempel dan amplop serta kewenangan penandatanganan naskah.

 Pengendalian dokumen internal yang meliputi kegiatan penyusunan, pengesahan, pengidentifikasian, penertiban, penggandaan, pendistribusian, pemeliharaan, penarikan, perubahan atau revisi, dan pemusnahan dokumen.  Pengendalian dokumen eksternal yang meliputi pengidentifikasian,

pemeliharaan dan pendistribusian dokumen.

F. PENGERTIAN UMUM

1. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. 2. Dokumen adalah informasi (data yang ada artinya) dan media

pendukungnya (bisa berupa kertas, file elektronik, dll).

3. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang

mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang digunakan dalam komunikasi.

(4)

4. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata naskah (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media), penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran. 5. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi

yang dilakukan antar unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Royal Progress, secara vertikal dan horisontal.

6. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan penyampaian informasi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Royal Progress dengan pihak lain di luar lingkungan Rumah Sakit Royal Progress.

7. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan bentuk redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan lambang, logo, dan stempel.

8. Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kewajiban yang ada pada seorang pejabat untuk menadatangani naskah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pada jabatannya.

9. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi informasi dalam naskah berdasarkan sistem tata berkas instansi bersangkutan.

10.Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar atau tulisan. 11.Dokumen Internal adalah dokumen yang dimiliki rumah sakit Royal

Progress.

12.Dokumen EKSTERNAL merupakan dokumen yang berasal dari luar Rumah Sakit Royal Progress sebagai pendukung kegiatan yang berupa standar, pedoman dan peraturan.

13.Dokumen DIKENDALIKAN adalah bahwa dokumen tersebut diperbaharui secara berkala sesuai perubahan yang terjadi selama pemakaiannya. Dokumen ini didistribusikan kepada personil yang sudah ditentukan, dan apabila terjadi perubahan/revisi terhadap dokumen tersebut, maka SEKRETARIAT berkewajiban untuk memberikan revisi yang terbaru dan memastikan dokumen yang lama telah ditarik.

14.Dokumen TIDAK DIKENDALIKAN, adalah bahwa dokumen tersebut sejak diterbitkan tidak diperbaharui dan karenanya tidak diperuntukkan sebagai

(5)

ditentukan, dan apabila terjadi perubahan/revisi pada dokumen tersebut, maka SEKRETARIAT tidak berkewajiban untuk memberikan revisi yang terbaru dan juga untuk menarik dokumen yang lama.

15.Tanggal Efektif sama dengan tanggal berlakunya dokumen yang bersangkutan.

16.Pengubahan dokumen adalah kegiatan amandemen dan revisi. 17.Amandemen adalah pengubahan minor terhadap suatu dokumen. 18.Revisi adalah pengubahan signifikan terhadap suatu dokumen.

(6)

BAB II TATA NASKAH A. JENIS

Naskah di lingkungan Rumah Sakit Royal Progress terdiri dari dua jenis, yaitu :

1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum berupa regulasi.

a. Peraturan Direktur;

Peraturan Direktur Rumah Sakit Royal Progress adalah naskah yang berbentuk peraturan, yang mengatur urusan RS Royal Progress untuk mewujudkan kebijakan dan kebijaksanaan baru, melaksanakan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan menetapkan sesuatu dalam lingkungan Rumah Sakit Royal Progress.

b. Keputusan Direktur;

Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan, misalnya : penetapan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis, penetapan ketatalaksaan organisasi, program kerja dan anggaran, pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.

c. Instruksi Direktur;

Instruksi adalah naskah yang memuat arahan atau perintah tentang pelaksanaan kebijakan.

d. Surat Edaran Direktur;

Surat Edaran adalah naskah yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu, bisa berupa perintah, petunjuk, atau penjelasan yang dianggap penting dan mendesak.

(7)

e. Standar Prosedur Operasional;

Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah yang memuat serangkaian petunjuk tentang cara serta urutan suatu kegiatan operasional atau administratif tertentu yang harus diikuti oleh individu pejabat atau unit kerja. Berdasarkan UU No 29 tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran dan UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, SPO adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.

f. Perjanjian.

Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama tentang suatu objek yang mengikat antara kedua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan suatu tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.

2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat. a. Surat Biasa;

Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.

b. Surat Keterangan;

Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai hal atau seseorang untuk kepentingan kedinasan.

c. Surat Perintah;

Surat perintah adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada bawahan dan memuat perintah yang harus dilakukan.

d. Surat Izin;

Surat izin adalah surat yang berisi informasi tentang pemberian izin kepada seseorang untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.

e. Surat Kuasa;

Surat kuasa adalah surat pernyataan pelimpahan wewenang dari pimpinan kepada pejabat/pegawai bawahannya atau orang lain guna bertindak dan atas namanya melakukan suatu perbuatan hukum mengenai hak dan wewenang yang tersebut di dalamnya.

(8)

f. Surat Undangan;

Surat undangan adalah surat yang memuat undangan kepada pejabat/pegawai pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara tertentu, misalnya rapat, pertemuan, dan sebagainya.

g. Surat Panggilan;

Surat Panggilan adalah Naskah yang dipergunakan untuk memanggil pejabat instansi Pemerintah/Badan Hukum/Swasta/Perorangan, guna diminta keterangan mengenai sesuatu permasalahan/persoalan.

h. Memorandum;

Memorandum adalah bentuk naskah intern yang dibuat oleh seorang pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugas guna menyampaikan pemberitahuan, pernyataan atau permintaan pejabat lain. Memorandum memuat hal yang bersifat rutin, berupa catatan ringkas yang tidak memerlukan penjelasan yang panjang dan dapat langsung dijawab dengan disposisi oleh pejabat yang dituju. Memorandum dibuat dengan menggunakan kertas setengah folio.

i. Pengumuman;

Pengumuman adalah naskah yang memuat pemberitahuan yang ditujukan pada pegawai di lingkungan Rumah Sakit Royal Progress. j. Laporan;

Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai pertanggung jawaban seorang pejabat atau pegawai kepada atasannya sehubungan dengan pelaksanaan tugas yang diberikan/dipercayakan kepadanya. Laporan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat atau pegawai yang diserahi tugas.

k. Surat Pengantar;

Surat pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan singkat atau informasi mengenai suatu pengiriman yang digunakan untuk mengantar/ menyampaikan barang atau naskah.

l. Lembar Disposisi;

Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada bawahan yang berisi informasi atau perintah. Lembar disposisi dibuat diatas kertas ukuran ¼ folio.

(9)

m. Berita Acara;

Berita Acara adalah Naskah yang berisi pernyataan yang bersifat pengesahan atas sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status dan lain-lain bagi suatu permasalahan baik berupa perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian kebijaksanaan pimpinan.

n. Telaahan Staf;

Telaahan Staf adalah Naskah yang dibuat oleh staf atau bawahan yang memuat analisis pertimbangan-pertimbangan, pendapat dan saran-saran tentang sesuatu masalah.

o. Rekomendasi;

Rekomendasi adalah Naskah yang berisikan keterangan / penjelasan atau catatan dari pejabat yang berwenang tentang sesuatu hal urusan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh atasan.

p. Daftar Hadir;

Daftar Hadir adalah Naskah yang dipergunakan untuk mencatat dan mengetahui kehadiran seseorang.

q. Sertifikat Pelatihan;

Sertifikat Pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah mengikuti kegiatan.

r. Notulen.

Notulen adalah Naskah Dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang, rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan pengambilan Peraturan serta penutupan.

s. Data Pribadi pada Surat Elektronik B. BENTUK

1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum berupa regulasi.

a. Peraturan Direktur

(10)

1) Kepala

a) Kop naskah peraturan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Royal Progress.

b) Kata peraturan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis simetris ditengah halaman (center) dengan menggunakan huruf kapital (bold).

c) Nomor peraturan ditulis dengan huruf kapital di bawah kata Peraturan. Penomoran Naskah Peraturan Direktur :

XXX/PER/DIR/RSRP/I/2012

d) Kata penghubung tentang ditulis ditengah margin (center) dengan menggunakan huruf kapital (bold).

e) Judul peraturanditengah margin (center) dengan menggunakan huruf kapital (bold).

f) Nama jabatan yang menetapkan peraturan ditulis ditengah margin (center) dengan menggunakan huruf kapital (bold).

2) Pembukaan 1. Konsiderans

(1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan peraturan.

Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di bagian kiri;

Singkatan unit yang bertanggung jawab terhadap dokumen

Identitas RS : RSRP

Kode jenis dokumen Nomor urut dokumen Bulan dikeluarkan Tahun dikeluarkan

(11)

(2) Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan peraturan tersebut. Peraturan perundang -undangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi. Konsiderans Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang.

2. Diktum

(1) Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin; (2) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata

memutuskan disejajarkan ke bawah dengan kata

menimbang dan mengingat, huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua;

(3) nama peraturan sesuai dengan judul (kepala) tanpa RI, seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.

3) Batang Tubuh

a) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya :

KESATU : KEDUA : dst

b) Dicantumkan saat berlakunya peraturan, perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan, dan

pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan peraturan.

4) Kaki

Kaki peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan yang memuat penanda tangan penetapan peraturan, pengundangan peraturan yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang menandatangani. Ditulis disebelah kanan margin.

(12)

5)

Penandatanganan.

Peraturan Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit Royal Progress dan keabsahan salinan dilakukan oleh Sekretaris Direksi. Ditulis dosebelah kanan margin.

(13)

Format Naskah Peraturan Direktur

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS NOMOR………

TENTANG

MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS Menimbang : a. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm; b. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Mengingat : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm; 2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm; 3. dst. MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Kedua : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Ketiga : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Ditetapkan di…………... Pada tanggal ……… Direktur, NAMA JELAS

(14)

Peraturan Direktur Rumah Sakit Royal Progress berupa : 1. Pedoman atau Panduan

Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya meliputi 1 (satu) kegiatan. Walaupun format baku sistematika pedoman / panduan tidak ditetapkan, namun ada sistematika yang lazim digunakan sekurang – kurangnya memuat sebagai berikut : a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja :

BAB I Pendahuluan

BAB II Gambaran Umum RS

BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nila dan Tujuan RS BAB IV Struktur Organisasi RS

BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja BAB VI Uraian Jabatan

BAB VII Tata Hubungan Kerja

BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil BAB IX Kegiatan Orientasi

BAB X Pertemuan / rapat BAB XI Pelaporan

1. Laporan Harian 2. Laporan Bulanan 3. Laporan Tahunan

b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja : BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Ruang Lingkup Pelayanan C. Batasan Operasional D. Landasan Hukum

BAB II STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi sumber daya manusia B. Distribusi ketenagaan

(15)

BAB III STANDAR FASILITAS A. Denah ruang

B. Standar fasilitas

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN PASIEN A. Pengertian

B. Tujuan

C. Tata laksana keselamatan pasien BAB VII KESELAMATAN KERJA

BAB VIIIPENGENDALIAN MUTU BAB IX PENUTUP

c.

Format Panduan Pelayanan RS : BAB I Definisi

BAB II Ruang Lingkup BAB III Tata Laksana BAB IV Dokumentasi 2. Kebijakan

Kebijakan RS adalah penetapan Direktur RS pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang mengikat. Karena kebijakan bersifat garis besar maka untuk penerapan kebijakan tersebut perlu disusun Pedoman/Panduan dan prosedur sehingga ada kejelasan langkah – langkah untuk melaksanakan kebijakan tersebut.

Kebijakan ditetapkan dengan Peraturan Direktur RS. Kebijakan dapat dituangkan dalam pasal-pasal di dalam Peraturan tersebut, atau merupakan lampiran dari Peraturan.

b. Keputusan Direktur

Bentuk dan susunan naskah keputusan Direktur adalah sebagai berikut:

1) Kepala

a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Royal Progress

(16)

b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis simetris di tengah margin dengan huruf kapital (bold). c) Nomor keputusan ditulis simetris ditengah halaman (center)

dengan menggunakan huruf kapital (bold). Penomoran Surat Keputusan Direktur :

XXX/SK/DIR/RSRP/I/2012

d) Kata penghubung tentang ditengah margin (center) dengan menggunakan huruf kapital (bold).

e) Judul keputusan ditulis ditengah margin (center) dengan menggunakan huruf kapital (bold).

f)

Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis simetris di tengah dengan huruf kapital (bold).

2) Pembukaan a) Konsiderans

(1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan. Huruf awal kata menimbang

ditulis dengan huruf kapital, diakhiri tanda baca titik dua, dan diletakkan di bagian kiri.

(2) Konsiderans Mengingat memuat dasar kewenangan dan keputusan yang memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Keputusan yang menjadi dasar hukum adalah keputusan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.

Singkatan unit yang bertanggung jawab terhadap dokumen

Identitas RS : RSRP

Kode jenis dokumen Nomor urut dokumen Bulan dikeluarkan Tahun dikeluarkan

(17)

b) Diktum

(1) Diktum Memutuskan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa spasi di antara suku kata dan diletakkan di tengah margin.

(2) Diktum Menetapkan dicantumkan sesudah kata Memutuskan, disejajarkan ke bawah dengan kata

menimbang dan mengingat, huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua.

(3) Nama keputusun sesuai dengan judul (kepala) keputusan seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.

3) Batang Tubuh

a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya :

KESATU : dst

b) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan

pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan keputusan.

4) Kaki

Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda tangan dan stempel jabatan serta nama lengkap pembuat keputusan. Ditulis disebelah kanan margin.

5)

Penandatanganan.

Surat Keputusan Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit Royal Progress dan keabsahan salinan dilakukan oleh Sekretaris Direksi. Ditulis disebelah kanan margin.

(18)

Format Naskah Surat Keputusan

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS NOMOR………

TENTANG

MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS Menimbang : a. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm; b. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Mengingat : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm; 2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm; 3. dst. MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Kedua : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Ketiga : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Ditetapkan di…………... Pada tanggal ……… Direktur, NAMA JELAS

(19)

c. Instruksi

Bentuk dan susunan naskah instruksi adalah sebagai berikut : 1) Kepala

a) Kop naskah instruksi terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Royal Progress

b) Kata instruksi dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis simetris di tengah margin dengan huruf kapital (bold). c) Nomor instruksi ditulis simetris di tengah margin dengan huruf

kapital (bold). Penomoran naskah instruksi : XXX/I/DIR/RSRP/I/2012

d) Nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi ditulis simetris, diletakkan di tengah margin serta ditulis dengan huruf kapital (bold).

2) Pembukaan a) Konsiderans

(1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan peraturan.

(2) Konsiderans Mengingat yang memuat dasar kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan peraturan tersebut. Peraturan perundang undangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.

Singkatan unit yang bertanggungjawab terhadap dokumen

Identitas RS : RSRP

Kode jenis dokumen Nomor urut dokumen

Bulan dikeluarkan Tahun dikeluarkan

(20)

b) Diktum

(1) Kata Menginstruksikan ditulis simetris di tengah dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua.

(2) Kata Kepada ditulis dengan huruf awal kapital dan

diletakan sesudah kata Menginstruksikan yang disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan

mengingat, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua. (3) Kata Kepada diisi dengan menyebutkan kepada siapa

instruksi ditujukan

(4) Kata Untuk ditulis dengan huruf awal kapital, dan

diletakkan pada bagian pinggir tegak lurus dengan kata Kepada.

(5) Kata Untuk ditulis diisi dengan menyebutkan instruksi apa yang harus dilaksanakan.

3) Batang Tubuh

Batang Tubuh tidak dirumuskan dalam bentuk pasal-pasal, tetapi dirumuskan dalam bentuk PERTAMA, KEDUA, dan seterusnya. Kata PERTAMA, KEDUA, KETIGA, dan seterusnya ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan pada bagian pinggir tegak lurus dengan letak kata Untuk.

4) Kaki

Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda tangan, cap jabatan, dan nama lengkap pemberi instruksi. Ditulis disebelah kanan margin.

6)

Penandatanganan.

Instruksi Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit Royal Progress dan keabsahan salinan dilakukan oleh Sekretaris Direksi. Ditulis disebelah kanan margin.

(21)

Format Naskah Instruksi

INSTRUKSI DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS NOMOR………

TENTANG

MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS Menimbang : a. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm; b. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Mengingat : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm; 2. dst. MENGINSTRUKSIKAN Kepada : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmm; 2. dst. Untuk : PERTAMA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm; KEDUA : dst. Ditetapkan di…………... Pada tanggal ……… Direktur, NAMA JELAS

(22)

d. Surat Edaran Direktur

Bentuk dan susunan naskah dinas surat edaran adalah sebagai berikut.

1) Kepala

a) Kop naskah dinas surat edaran terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Royal Progress.

b) Tulisan surat edaran dicantumkan di bawah logo Rumah Sakit Royal Progress, ditulis simetris di tengah margin dengan huruf kapital (bold).

c) Nomor surat edaran ditulis simetris di tengah margin dengan huruf kapital (bold) dibawah surat edaran.

Penomoran surat edaran XXX/SE/DIR/RSRP/I/2012

d) Kata tentang dicantumkan dibawah surat edaran ditulis dengan huruf kapital.

e) Rumusan judul (kepala) SURAT EDARAN ditulis dengan huruf kapital simetris di bawah tentang.

2) Batang Tubuh

Batang tubuh surat edaran memuat pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak;

Singkatan unit yang bertanggungjawab terhadap dokumen Identitas RS : RSRP

Kode jenis dokumen Nomor urut dokumen Bulan dikeluarkan Tahun dikeluarkan

(23)

3) Kaki

Kaki sebelah kanan bawah memuat a) tempat dan tanggal penetapan;

b) nama jabatan yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma;

c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;

d) nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan huruf awal kapital;

e) Stempel Rumah Sakit Royal Progress.

4)

Penandatanganan.

Surat Edaran Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit Royal Progress dan keabsahan salinan dilakukan oleh Sekretaris Direksi.

(24)

Format Naskah Surat Edaran SURAT EDARAN Nomor TENTANG MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Dikeluarkan di.………… Pada tanggal………. Direktur, NAMA JELAS

(25)

e. Standar Prosedur operasional (SPO)

-Tujuan penyusunan SPO

Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/ seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.

-Manfaat SPO

1. Memenuhi persyaratan standar pelayanan RS/Akreditasi RS. 2. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan.

3. Memastikan staf RS memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannnya.

-Tanggung Jawab

1. Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien bertanggung jawab dalam mengawasi penyusunan dan atau perubahan SPO RS Royal Progress.

2. Kepala Unit Kerja terkait bertanggung jawab untuk membuat rancangan awal prosedur berdasarkan analisa kebutuhan.

3. Perubahan dan pembuatan SPO harus diajukan oleh Kepala Unit Kerja yang terkait dan ditujukan kepada Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien untuk melakukan pengecekan keterkaitan SPO yang diajukan tersebut dengan SPO sudah ada.

-Syarat Penyusunan SPO :

1. Identifikasi kebutuhan yakni mengidentifikasi apakah kegiatan yang dilakukan saat ini sudah ada SPO belum dan bila sudah ada agar diidentifikasi, apakah SPO masih efektif atau tidak.

2. Untuk SPO pelayanan dan SPO administrasi, untuk melakukan identifikasi kebutuhan SPO bisa dilakukan dengan menggambarkan proses bisnis di Unit Kerja tersebut atau alur kegiatan dari kerja yang dilakukan di unit tersebut. Sedangkan untuk SPO Profesi identifikasi kebutuhan dilakukan dengan mengetahui pola penyakit yang sering ditangani di Unit Kerja tersebut. Dari identifikasi kebutuhan SPO maka di suatu Unit Kerja dapat diketahui berapa banyak dan macam SPO yang harus dibuat/disusun. Untuk melakukan identifikasi kebutuhan SPO dapat pula dilakukan dengan memperhatikan elemen penilaian

(26)

pada standar akreditasi rumah sakit, minimal SPO-SPO apa saja yang harus ada. SPO yang dipersyaratkan di elemen penilaian adalah SPO minimal yang harus ada di rumah sakit. Sedangkan identifikasi SPO dengan menggambarkan terlebih dahulu proses bisnis di Unit Kerja adalah seluruh SPO secara lengkap yang harus ada di Unit Kerja tersebut

3. SPO harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau Unit Kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemudian Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien diminta memberikan tanggapan.

4. Didalam SPO harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa, dimana, kapan dan mengapa.

5. SPO jangan menggunakan kalimat majemuk. Subyek, predikat dan obyek harus jelas, SPO tidak diperbolehkan menggunakan kata : atau, mungkin, dan kata lain yang menimbulkan makna ganda.

6. SPO harus menggunakan kalimat perintah/instruksi dengan bahasa yang dikenal pemakai.

7. SPO harus jelas ringkas dan mudah dilaksanakan. Untuk SPO pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SPO profesi harus mengacu kepada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan IPTEK dan memperhatikan aspek keselamatan pasien.

8. Mengingat SPO merupakan flow charting dari proses kegiatan maka untuk memperoleh pengertian yang jelas bagi subyek, penulisan SPO adalah dimulai dengan membuat flow chart dari kegiatan yang dilaksanakan. Caranya adalah membuat diagram kotak sederhana yang menggambarkan langkah penting dari seluruh proses.

Contoh : diagram kotak untuk pembelian bahan yang digunakan di RS.

(27)

Setelah dibuatkan diagram kotak maka diuraikan kegiatan di masing-masing kotak dan dibuat alurnya.

-Yang Mempengaruhi Keberhasilan Penyusunan SPO

1. Ada komitmen dari pimpinan RS yang terlihat dengan adanya dukungan fasilitas dan sumber daya lainnya

2. Ada fasilitator/petugas yang mempunyai kemampuan dan kemauan untuk menyusun SPO, jadi ada aspek pekerjaan dan aspek psikologis.

3. Ada target waktu yaitu ada target dan jadwal yang disusun dan disepakati

4. Adanya pemantauan dan pelaporan kemajuan penyusunan SPO

5.

Ada sosialisasi SPO-SPO tersebut dan bila SPO tersebut rumit

maka untuk melaksanakan SPO tersebut perlu dilakukan pelatihan.

-Proses Penyusunan SPO

1. Rancangan awal SPO disusun oleh Kepala Unit Kerja, bila melibatkan Unit Kerja lain, harus melibatkan Kepala Unit Kerja terkait tersebut.

2. Kepala Unit Kerja mengisi Formulir Permintaan Pengajuan atau Perubahan Dokumen (01/F/PMKP/RSRP/05/2013) dan disampaikan kepada Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dengan melampirkan rancangan awal SPO.

PEMILIHAN PEMASOK MENGKOMUNIKASIKAN PERSYARATAN PENERIMAAN BARANG PERIKSA BARANG MENEMPATKAN DI GUDANG

(28)

3. Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan analisa SPO yang diajukan untuk mencegah terjadinya duplikasi atau bertentangan dengan regulasi RS yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Setelah dilakukan analisis, bila terjadi duplikasi atau bertentangan dengan regulasi yang telah ada, dilakukan koordinasi dengan Unit Kerja yang mengajukan untuk dilakukan revisi atau pembatalan usulan SPO.

5. Bila rancangan SPO sudah dinilai memenuhi syarat Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien mengajukannya kepada Direktur RS melalui Direksi terkait.

6. Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien menyampaikan duplikat SPO yang telah disahkan kepada Unit Kerja terkait.

-Pengesahan

1. Standar Prosedur Operasional (SPO) yang diajukan dinyatakan mulai berlaku setelah ditanda-tangani oleh Direktur RS Royal Progress.

2.

Apabila SPO yang sudah ditanda-tangani Direktur RS Royal Progress, dikemudian hari ada duplikasi atau bertentangan dengan SPO yang sudah ada sebelumnya, maka Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien segera melakukan kajian dan mengajukan ketetapan terhadap SPO tersebut kepada Direktur RS Royal Progress.

-Tata Cara Penyimpanan SPO

1. Dokumen asli SPO yang telah disahkan Direktur RS Royal Progress disimpan dan didokumentasikan di Sekretariat RS. 2. Penyimpanan SPO yang asli harus rapi, sesuai metode pengarsipan

dokumen sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.

3. Duplikat SPO disimpan di masing-masing Unit Kerja dimana SPO tersebut dipergunakan. Yang berwenang menggandakan SPO adalah Sekretariat RS dengan membubuhkan cap ”Duplikat” disertai tanggal pembuatan duplikat dan paraf staf Sekretariat yang melakukan penggandaan disesuaikan dengan panduan pengendalian dokumen.

(29)

4. Bila SPO tersebut sudah tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan lagi karena di revisi atau hal lainnya, maka Unit Kerja wajib mengembalikan SPO yang sudah tidak berlaku tersebut ke Sekretariat RS melalui Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien, sehingga di Unit Kerja hanya ada duplikat SPO yang masih berlaku .

5. Duplikat SPO di Unit Kerja harus disimpan dengan baik sehingga hanya bisa dibaca oleh staf RS yang berwenang.

6. Duplikat SPO yang diberikan kepada pihak luar Rumah sakit, harus dengan persetujuan Direktur RS Royal Progress.

-Tata Cara Evaluasi

1. Evaluasi SPO dilaksanakan oleh Unit Kerja sesuai kebutuhan minimal 3 tahun sekali.

2. Perbaikan/revisi dilakukan:

a. Atas instruksi direksi

b.Terjadi perubahan organisasi RS

c. Usulan Unit Kerja

d.Berdasarkan hasil temuan/evaluasi audit internal atau eksternal

e. Perubahan regulasi pemerintah

f. Berdasarkan rekomendasi dari hasil evaluasi

3.

Bila terjadi pergantian direktur/pimpinan RS, bila SPO memang masih sesuai/dipergunakan maka tidak perlu di revisi.

-Bentuk dan susunan naskah Standar Prosedur Operasional adalah sebagai berikut :

1) Kepala

a) Kepala sebelah kiri memuat

(1)Kop naskah standar prosedur operasional terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Royal Progress serta alamat Rumah Sakit Royal Progress di bawahnya.

(2) Tulisan Standar Prosedur Operasional dicantumkan di bawah logo Rumah Sakit Royal Progress.

b) Kepala sebelah kanan memuat

(1)

Judul standar prosedur operasional yang ditulis dengan huruf kapital.

(30)

(2)

Nomor Dokumen, Nomor Revisi, dan Halaman dicantumkan secara simetris dibawah judul. Nomor SPO diperoleh dari Sekretariat RS Royal Progress.

Penomoran dokumen

XXX/SPO/LAB/RSRP/I/2012

(3)

Tanggal Terbit dicantumkan dibawah nomor dokumen.

(4)

Tanda Tangan dan Nama Jelas pejabat yang menetapkan standar prosedur operasional dicantumkan dibawah nomor revisi dan halaman.

2) Batang Tubuh/Isi SPO

Batang tubuh standar prosedur operasional terdiri atas :

a) Pengertian: berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian.

Contoh: Pengertian SPO Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien Rawat Inap adalah proses kegiatan identifikasi dengan memasang gelang identitas pasien rawat inap pada pergelangan tangan kiri yang tercantum nama, tanggal lahir dan nomor Rekam Medis.

Singkatan unit yang bertanggung jawab terhadap dokumen Identitas RS : RSRP

Kode nama dokumen

Nomor urut dokumen Bulan dikeluarkan Tahun dikeluarkan

(31)

b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci : ” Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ...”

Contoh: Tujuan SPO Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien Rawat Inap adalah memastikan identitas pasien dengan benar, selama pasien di rawat di RS Royal Progress.

c) Kebijakan: berisi kebijakan Direktur/Pimpinan RS yang menjadi dasar dibuatnya SPO tsb. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SPO tersebut, kemudian diikuti dengan peraturan/keputusan dari kebijakan terkait.

Contoh : Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identitas pasien (Peraturan Direktur Nomor 006/PER/DIR/II/2012) tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit).

d) Prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu dan harus berupa kalimat perintah/instruksi.

Contoh: SPO Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien Rawat Inap

A. Persiapan Alat:

- Gelang identitas pasien(Gelang Biru/Pink)

- Berkas Rekam Medis pasien

- Alat Tulis B. Pelaksanaan

 Siapkan gelang identitas pasien sesuai dengan jenis kelamin

 Isi label gelang dengan identitas pasien (nama, umur dan nomor Rekam Medis)sesuai berkas Rekam Medis pasien.

(32)

 Ucapkan salam “selamat pagi/siang/malam,Bapak/Ibu”  Dst...

e) Instalasi terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses kerja tersebut.

Contoh:

Instalasi terkait: Intalasi rawat inap, instalasi gawat darurat,

(33)
(34)

Jl. Danau Sunter Utara, Sunter Paradise Jakarta 14350 Telp: 021-6400261- 6459877Fax: 021-6400778

MMMMMMMM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Standar Prosedur

Operasional Tanggal Terbit DitetapkanDirektur

NAMA JELAS Pengertian Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Tujuan Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Kebijakan Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Prosedur 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm 2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm 3. 4. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmdst Instalasi terkait Mmmmmmmmmmmmmmmm f. Perjanjian

(35)

a) Tulisan “Surat Perjanjian” yang ditempatkan ditengah lembar naskah dinas;

b) Nomor dan tahun; c) Tulisan “Tentang”; d) Judul Surat Perjanjian. 2) Isi naskah perjanjian

a) Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun serta tempat pembuatan; b) Nama, pangkat, NIP (bagi PNS), pekerjaan dan alamat

pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian;

c) Permasalahan-permasalahan yang diperjanjikan, dirumuskan dalam bentuk uraian atau dibagi dalam pasal-pasal dan dikemukakan yang menyangkut hak dan kewajiban dari masing-masing pihak serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d) Sanksi – sanksi Hukum; e) Penyelesaian-penyelesaian. 3) Bagian akhir naskah perjanjian a) Tulisan “Pihak ke ……..”;

b) Nama jabatan pihak-pihak yang membuat perjanjian; c) Tanda tangan pihak-pihak yang membuat perjanjian; d) Materai;

e) Nama jelas pihak-pihak penandatangan; f) Pangkat dan NIP bagi PNS;

g) Stempel Jabatan/Instansi;

(36)

Format Naskah Perjanjian

SURAT PERJANJIAN

NOMOR ………./………./………/…….. TENTANG

MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM

Pada hari mmmmmmmm, Tanggal mmmmmmmm, Bulan mmmmmmmm dan Tahun MMMM, bertempat di Mmmmmmmm, kami yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmm PIHAK KE I 2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmm PIHAK KE II Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmmmm __________________________ Pasal Umum Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmm PIHAK KE II PIHAK KE I

NAMA JELAS NAMA JELAS

SAKSI-SAKSI :

1. ……….. : (tandatangan). 2. ……… : (tanda tangan).

(37)

2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat. a. Surat Biasa

Bentuk dan susunan surat dinas adalah sebagai berikut. 1) Kepala

a) Kop surat dinas terdiri atas logo Rumah Sakit Royal Progress; b) Tanggal pembuatan surat diletakkan di sebelah kanan atas; c) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri;

Penomoran naskah surat biasa 001/RSRP/DIR/III/2011

d) Kata Kepada Yth ditulis tegak lurus di bawah kata Perihal. 2) Batang Tubuh

Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan penutup. 3) Kaki

Bagian kaki terdiri atas a) nama jabatan; b) tanda tangan; c) nama lengkap;

d) stempel digunakan sesuai dengan ketentuan penggunaan; e) tembusan, memuat nama jabatan pejabat penerima tembusan.

Tahun penerbitan surat Bulan penerbitan surat Singkatan Direktur

Nomor urut penerbitan surat berdasarkan jenis Singkatan Rumah Sakit Royal Progress

(38)

Format Naskah Surat Biasa Mmmmmm, ….……… Nomor : mmmmmmmmmmmm Lampiran : mmmmmmmmmmmm Perihal : mmmmmmmmmmmm Kepada Yth. Mmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Nama Jabatan, Nama Jelas Tembusan :

(39)

b. Surat Keterangan

Bentuk dan susunan surat keterangan adalah sebagai berikut. 1) Kepala

a) Kop surat keterangan terdiri logo Rumah Sakit Royal Progress.

b) Tulisan surat keterangan seluruhnya menggunakan huruf kapital dan diletakkan di tengah margin.

c) Nomor surat ditulis di bawah tulisan surat keterangan dan diletakkan di tengah margin.

Penomoran surat keterangan 013/KET/DIR/2011

2) Batang Tubuh

Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan keterangan dan pihak yang diterangkan serta maksud dan tujuan diterbitkan keterangan.

3) Kaki

Bagian kaki terdiri atas

a) tempat, tanggal, bulan, tahun; b) nama jabatan;

c) tanda tangan;

d) nama pejabat yang membuat surat keterangan, dan e) stempel jabatan/instansi.

Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan bawah.

Tahun pembuatan surat

Singkatan untuk jenis surat

Nomor urut surat berdasarkan jenis Singkatan Direktur

(40)

Format Surat Keterangan

SURAT KETERANGAN NOMOR

Yang bertanda tangan dibawah ini Direktur Rumah Sakit Royal Progress menerangkan bahwa : Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Maksud Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mmmmmmm, ……… Jabatan

(41)

c. Surat Perintah 1) Kepala

a) Kop surat perintah terdiri atas logo Rumah Sakit Royal Progress.

b) Kata Surat Perintah ditulis dengan huruf kapital diletakkan ditengah margin.

c) Nomor surat berada di bawah tulisan surat perintah. 2) Batang Tubuh

Diktum dimulai dengan kata Memerintahkan ditulis dengan huruf kapital diletakkan di tengah margin, diikuti kata kepada di tepi kiri, serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat perintah. Di bawah kepada ditulis untuk

disertai tugas-tugas yang harus dilaksanakan. 3) Kaki

Bagian kaki terdiri atas.

a) tempat dan tanggal surat perintah;

b) jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;

c) paraf bawahan langsung dari pejabat penanda tangan surat di sebelah kiri nama jabatan penanda tangan;

d) tanda tangan pejabat yang memerintahkan; e) nama lengkap pejabat yang menandatangani surat; f) stempel.

Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

1) Jika perintah merupakan perintah kolektif, daftar pegawai yang

diperintahkan dimasukkan dalam lampiran yang terdiri atas kolom nomor urut, nama, jabatan, dan keterangan.

2)

Surat perintah tidak berlaku lagi setelah perintah dilaksanakan atau masa berlakunya berakhir.

(42)

Format Naskah Surat Perintah

SURAT PERINTAH NOMOR. …………

Nama (yang memberikan perintah) : Mmmmmmmmmmmmmmmmm

Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmm MEMERINTAHKAN : Kepada : a. Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm b. Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Untuk : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Ditetapkan di ……… pada tanggal ………. Jabatan, NAMA JELAS Tembusan :

(43)

d. Surat Cuti / Izin

Bentuk dan susunan surat izin adalah sebagai berikut. 1) Kepala

a) Pada bagian tengah di bawah tempat, tanggal, bulan dan tahun berisi frasa Permohonan Cuti/Izin.

b) Pada bagian kiri dibawah permohonan cuti/izin ditulis permohonan cuti / izin ditujukan..

2) Batang Tubuh

Batang tubuh berisi hal-hal berikut. a) Identitas yang diberi izin, meliputi:

(1) Nama; (2) NIK; (3) Unit kerja.

b) Pokok-pokok yang memuat materi dan alasan dikeluarkannya surat izin ditulis dalam bentuk uraian.

c) Alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi pada saat cuti/izin. d) Kolom yang berisi keterangan tentang jumlah cuti dan sisa cuti yang

masih ada. 3) Kaki

a) Sebelah kanan bawah berisi : (1) Tanda tangan pemohon;

(44)

Format Naskah Surat Cuti/Izin

PERMOHONAN CUTI/IZIN Ketentuan :

- Sebelum mengajukan cuti wajib melakukan pengecekan jumlah cuti ke Unit HRD - Pengajuan permohonan cuti tahunan maksimal 1 minggu sebelumnya (berdasar KKB) - Permohonan cuti besar maksimal 1 bulan sebelumnya (berdasar KKB)

- Selama menjalani masa cuti karyawan yang bersangkutan harus mendelegasikan tugasnya dengan persetujuan atasan langsung

I. Data yang mengajukan cuti / ijin :

Nama :………. NIK :………..

Unit :………. Jabatan :………..

Tanggal cuti :………s/d...………. Jenis cuti/izin yang diambil adalah :

No. Jenis Cuti/Izin ∑Cuti* Masih ada* Diambil* Sisa Cuti* Ket 1. Cuti tahunan

2. Cuti besar 3. Cuti hamil 4. Izin **

Ket : * (harus diisi), jika tidak terisi maka cuti tidak akan diproses oleh HRD ** berikan alas an izin untuk apa

Selama cuti/izin saya mendelegasikan tugas dan tanggung jawab saya kepada :

Nama :……… NIK :……….

Unit :……… Jabatan :……….

Selama cuti/izin saya dapat dihubungi ke :

Alamat :………..

Telpon:……… Pemohon :

(Nama………) Mengetahui dan menyetujui,

(45)

Lanjutan Halaman ke-2 Surat Cuti/Izin

e. Surat Kuasa

Bentuk dan susunan surat kuasa adalah sebagai berikut. 1) Kepala

a) Kop surat kuasa terdiri atas logo Rumah Sakit Royal Progress.

b) Tulisan surat kuasa seluruhnya menggunakan huruf kapital dan diletakkan di tengah margin.

2) Batang Tubuh

Batang tubuh memuat nama, alamat, jabatan, nomor KTP pihak pemberi kuasa dan penerima surat kuasa serta objek yang dikuasakan.

3) Kaki

Bagian kaki terdiri atas

a) tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan;

b) tanda tangan dan nama jelas pihak pemberi kuasa dan penerima kuasa; c) materai.

Hal-hal berikut perlu diperhatikan.

1)

Penerima kuasa terletak di sebelah kanan dan pemberi kuasa terletak disebelah kiri.

2) Materai ditempel di tempat pemberi kuasa.

II. PENDELEGASIAN TUGAS :

a. Tugas yang harus dikerjakan (kondisi pada saat pengajuan cuti/izin) : 1...

2... dst, b. Data - data

I. Hardcopy (delegasi ke...)

Dokumen/peralatan kantor ACC penerima delegasi

1. Daftar hard copy * 2. Kunci

3. Peralatan kantor (bolpen, steples, gunting, dll) 4. ...

III. Softcopy (delegasi ke...)

Lampirkan daftar softcopy dengan template berikut :

Nama file Di folder ACC penerima delegasi

1. ... 2. ...

... ...

(46)

Format Naskah Surat Kuasa

SURAT KUASA

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : ... Alamat : ... Jabatan : ... No. KTP : ... Selanjutnya disebut Pemberi Kuasa, Dengan ini memberi kuasa penuh kepada :

Nama : ... Alamat : ... Jabatan : ... No. KTP : ... Selanjutnya disebut Penerima Kuasa

KHUSUS

Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Mmmmm,...

Pemberi Kuasa, Penerima Kuasa,

Nama Jelas Nama Jelas

Direktur Umum dan Keuangan Manajer SDM

(47)

f. Surat Undangan

Bentuk dan susunan surat undangan adalah sebagai berikut. 1) Kepala

a) Kop surat undangan terdiri atas logo Rumah Sakit Royal Progress. b) Tempat dan tanggal pembuatan undangan ditulis di sebelah kanan. c) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri undangan. d) Alamat tujuan diletakkan tegak lurus dengan kata Perihal. 2) Batang Tubuh

a) Batang tubuh surat undangan terdiri atas kalimat pembuka;

b) isi undangan, terdiri atas hari / tanggal, pukul, tempat, dan acara, serta kalimat Penutup.

3) Kaki

Bagian kaki terdiri atas a) nama jabatan; b) tanda tangan;

c) stempel jabatan/instansi, dan

(48)

Format Naskah Surat Undangan Mmmmmm, ….……… Nomor : mmmmmmmmmmmm Lampiran : mmmmmmmmmmmm Perihal : mmmmmmmmmmmm Kepada Yth. Mmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm m mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm m Hari / tanggal :………. Pukul :………. Tempat : ……… Acara : ……… Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm m mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm m Nama Jabatan, Nama Jelas

(49)

g. Surat Panggilan

Bentuk dan susunan surat panggilan adalah sebagai berikut 1) Kepala Surat Panggilan terdiri atas

a)Nama tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun; b) Nama Perorangan yang dipanggil;

c)

Nomor, Sifat, Lampiran dan Perihal. 2) Isi Surat Panggilan terdiri atas :

a) Hari, Tanggal, Pukul, Tempat, Menghadap kepada, Alamat pemanggil; b) Maksud Surat Panggilan tersebut.

3) Bagian Akhir Surat Panggilan terdiri atas : a) Nama Jabatan;

b) Tanda tangan pejabat; c) Nama pejabat.

d) Stempel jabatan/instansi; e) Tembusan apabila diperlukan.

(50)

Format Surat Panggilan Mmmmmmmm, ……… Nomor : mmmmmmmm Sifat : mmmmmmmm Lampiran : mmmmmmmm Perihal : Panggilan. Kepada Yth. Mmmmmmmmm

Dengan ini diminta kedatangan Saudara di Kantor mmmmmm

Hari : Mmmmmmmmmmmmmmm Tanggal :Mmmmmmmmmmmmmmm Pukul : Mmmmmmmmmmmmmmm Tempat : Mmmmmmmmmmmmmmm Menghadap Kepada

:

Mmmmmmmmmmmmmmm Alamat : Mmmmmmmmmmmmmmm Untuk Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm m Demikian untuk dilaksanakan.

Jabatan Nama Jelas Tembusan :

(51)

h. Memorandum

Bentuk dan susunan memorandum adalah sebagai berikut. 1) Kepala

a) Kop memorandum terdiri atas logo Rumah Sakit Royal Progress; b) Kata memorandum ditulis di tengah dengan huruf kapital; c) Tempat dan tanggal ditulis disebelah kanan;

d) Kata kepada ditulis di sebelah kiri; 2) Batang Tubuh

Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan penutup. 3) Kaki

Bagian kaki terdiri atas a) nama jabatan, b) tanda tangan pejabat, c) nama lengkap,

(52)

Format Naskah Memorandum MEMORANDUM Mmmmmm,……… Kepada Yth. Mmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmm Nama Jabatan Nama Jelas Tembusan

(53)

i. Pengumuman

Bentuk dan susunan pengumuman adalah sebagai berikut. 1) Kepala

a)

Kop surat terdiri atas logo Rumah Sakit Royal Progress

b)

Kata Pengumuman dicantumkan di tengah margin dan ditulis dengan huruf kapital.

c)

Kata Tentang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis dengan huruf kapital.

d)

Rumusan judul pengumuman ditulis dengan huruf kapital simetris di bawah tentang.

2) Batang Tubuh

Batang tubuh memuat

a) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;

b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman; c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak;

d)

informasi tentang sesuatu yang perlu diketahui oleh objek target pengumuman.

3) Kaki

Bagian kaki terdiri atas

a) tempat dan tanggal penetapan;

b) jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;

c) tanda tangan pejabat yang menetapkan; d) nama lengkap yang menandatangani; e) stempel.

(54)

Format Naskah Pengumuman P E N G U M U M A N TENTANG MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Ditetapkan di ………. pada tanggal……… Nama Jabatan, NAMA JELAS

(55)

j. Laporan

Bentuk dan susunan laporan adalah sebagai berikut. 1) Sampul

Pada sampul laporan memuat judul laporan yang ditulis dengan huruf kapital, nama pejabat yang menyusun laporan, tanggal penyusunan laporan, dan jumlah halaman laporan.

2) Isi laporan

a) Pendahuluan memuat penjelasan umum, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dan dasar laporan.

b) Materi laporan terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan, hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan yang dihadapi, dan hal lain yang perlu dilaporkan. c) Simpulan dan saran perlu disampaikan sebagai bahan pertimbangan. d) Penutup merupakan akhir laporan memuat harapan dan ucapan terima

(56)

Format Sampul Laporan

(57)

k. Surat Pengantar

Bentuk dan susunan surat pengantar adalah sebagai berikut. 1) Kepala

a) Kop surat pengantar terdiri atas logo Rumah Sakit Royal Progress. b) Tempat dan tanggal pembuatan surat ditulis di sebelah kanan.

c) Nomor surat ditulis di sebelah kiri sejajar dengan tempat dan tanggal pembuatan surat.

d) Alamat tujuan ditulis di bawah nomor surat.

e) Tulisan Surat Pengantar menggunakan huruf kapital diletakkan ditengah margin.

2) Batang Tubuh

Batang tubuh surat pengantar berbentuk kolom, dan memuat a) nomor urut,

b) jenis naskah dinas yang dikirim, c) banyaknya naskah/barang, dan d) keterangan.

3) Kaki (di sebelah kanan pengirim) Bagian kaki terdiri atas

a) nama jabatan pembuat pengantar, b) tanda tangan,

c) nama dan

d) stempel jabatan/instansi. 4) Kaki

Bagian kaki terdiri atas

a) tempat dan tanggal penerimaan, b) nama jabatan penerima,

c) tanda tangan, d) nama dan

e) stempel jabatan atau instansi.

Bagian kaki kanan terdiri atas nama jabatan dan nama jelas pengirim. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa surat pengantar dibuat rangkap dua, lembar pertama untuk penerima, dan lembar kedua untuk

(58)

Format Surat Pengantar

Kepada Yth.

Mmmmmmm SURAT PENGANTAR NOMOR : ……… No. Jenis yang

dikirim Banyaknya Keterangan

Diterima tanggal ………. Yang Menerima

Jabatan Jabatan

(59)

l. Lembar Disposisi

Lembar Disposisi terdiri atas : 1) Tanggal diterimanya surat; 2) Diteruskan kepada; 3) Catatan.

4) Paraf atasan

Format Lembar Disposisi Lembar Disposisi

(60)

m. Berita Acara

Bentuk dan susunan berita acara serah terima adalah sebagai berikut. 1) Kepala

a)

Kop berita acara terdiri atas logo Rumah Sakit Royal Progress.

b)

Tulisan berita acara ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan diletakkan di tengah margin.

2) Batang Tubuh

Batang tubuh memuat hal-hal berikut.

a) Kalimat pertama diawali dengan frasa Pada hari ini diikuti dengan

tanggal, bulan, dan tahun;

b) Identitas para pihak yang melaksanakan kegiatan; c) Kegiatan yang dilaksanakan;

d) Kalimat penutup dengan frasa Demikian berita acara ini dibuat Untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..

3) Kaki

Bagian kaki memuat hal-hal berikut a) Nama tempat;

b) Tanggal, bulan, tahun; c) Tanda tangan para pihak; d) Nama jelas penanda tangan; e) Stempel jabatan / instansi;

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa saksi ditulis pada bagian tengah bawah dengan mencantumkan nama dan tanda tangan.

(61)

Format Berita Acara

BERITA ACARA TENTANG

Pada hari ini tanggal mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mmmmmm, …………. Pihak ke II Pihak ke I

NAMA JABATAN NAMA JABATAN

NAMA JELAS NAMA JELAS

(62)

n. Telaah Staf

Bentuk dan susunan telaahan adalah sebagai berikut. 1) Kepala

Bagian kepala memuat

a) judul telaahan dan judul itu diletakkan di tengah atas;

b) telaah ditujukan, tanggal, nomor, sifat, lampiran, perihal, dan uraian singkat permasalahan.

2) Batang Tubuh

a) Permasalahan/persoalan memuat pernyataan singkat dan jelas tentang permasalahan/persoalan yangakan dipecahkan.

b) Praanggapan memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan data yang ada, saling berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan merupakan kemungkinan kejadian pada masa yang akan datang.

c) Fakta yang mempengaruhi memuat fakta yang merupakan landasan analisis dan pemecahan permasalahan/persoalan.

d) Diskusi kupasan dan analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap permasalahan/persoalan dan akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugian, pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan.

e) Simpulan memuat intisari hasil diskusi yang merupakan pilihan cara bertindak atau jalan keluar.

f) Saran memuat secara ringkas dan jelas tindakan yang disarankan untuk mengatasi permasalahan/persoalan yang dihadapi.

3) Kaki

Bagian kaki terdiri atas

a) jabatan penelaah yang ditulis dengan huruf awal kapital; b) tanda tangan;

c) nama lengkap d) tembusan.

(63)

Format Naskah Telaah Staf TELAAHAN STAF Kepada : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Dari : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Tanggal : MMMMMMMM Nomor : MMMMMMMM Sifat : mmmmmmmm Lampiran : mmmmmmmm Perihal : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm I. Pokok Persoalan :

II. Pra Anggapan :

III. Fakta dan data yang berpengaruh terhadap persoalan :

IV. Pembahasan/Analisis : V. Kesimpulan : VI. Saran : NAMA JABATAN NAMA JELAS Tembusan : 1. Mmmmmmmmmmmmmm

(64)

o. Rekomendasi

Rekomendasi terdiri atas : 1) Kepala

a) Tulisan “Rekomendasi “ ditempatkan ditengah-tengah isi naskah; b) Nomor ditempatkan dibawah tulisan “Rekomendasi “;

c) Tulisan “Tentang “;

d) Nama / Judul Rekomendasi.

2) Isi Rekomendasi dirumuskan dalam bentuk uraian. 3) Bagian Akhir Rekomendasi terdiri atas :

a) Nama tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun; b) Nama Jabatan pembuat Rekomendasi; c) Tanda tangan pejabat;

d) Nama Jelas;

(65)

Format Naskah Rekomendasi REKOMENDASI NOMOR ……… TENTANG MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm a. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm b. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm Mmmmmmm,………. NAMA JABATAN NAMA JELAS

(66)

p. Daftar Hadir

Daftar Hadir terdiri atas :

1) Kepala Daftar Hadir terdiri atas :

a) Tulisan “Daftar Hadir“ ditempatkan ditengah-tengah lembar naskah; b) Tempat, Hari, Tanggal, Waktu dan Acara ditulis dibawah tulisan Daftar

Hadir sebelah kiri. 2) Isi Daftar Hadir terdiri atas :

a) Kolom nomor urut; b) Kolom nama; c) Kolom jabatan;

(67)

Format Daftar Hadir

DAFTAR HADIR Hari / Tanggal :

Waktu :

Acara :

(68)

q. Sertifikat Pelatihan

Bentuk dan susunan sertifikat pelatihan terdiri atas 1) Kepala yaitu tulisan “ Sertifikat Pelatihan”

2) Isi Sertifikat Pelatihan berisi uraian kegiatan yang telah diikuti, nama peserta pelatihan, termasuk waktu kegiatan dan tempat.

3) Bagian Akhir Sertifikat pelatihan terdiri atas : a)Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun;

b) Nama jabatan dan instansi; c)Tanda tangan;

(69)

Format Sertifikat Pelatihan

DIBERIKAN KEPADA :

Mmmmmmm

ATAS PARTISIPASINYA SEBAGAI :

Mmmmmmm

Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Nama jelas dan tanda tangan Nama jelas dan tanda tangan Direktur RS Royal Progress Fasilitator

Sertif

kat

(70)

r. Notulen

Bentuk dan susunan notulen adalah sebagai berikut. 1) Kepala

a) Pada bagian tengah kertas berisi kata notulen yang ditulis dengan huruf kapital;

b) Sebelah kiri di bawah kata risalah berisi jenis rapat, hari / tanggal, waktu, dan tempat;

2) Notulen berisi uraian tentang pokok bahasan, usulan / keputusan rapat, dan keterangan.

3) Kaki notulen memuat :

a) nama jabatan dan nama jelas penanda tangan risalah, b) nama jabatan dan nama jelas pembuat notulen.

(71)

Format Notulen NOTULEN Rapat : Hari / Tanggal : Waktu : Tempat :

No Pokok Bahasan Usulan / Keputusan Keterangan

Mengetahui,

Nama Jabatan Notulis,

(72)
(73)

s. Data Pribadi pada Surat Elektronik Format Data Pribadi:

RB Hariprasetio

Marketing Manager 0816838099 / 0818838099

RS Royal Progress

Jl. Danau Sunter Utara, Level 8 Sunter Paradise 1

Jakarta-Utara 14350 Indonesia

Ambulance & Emergency: +6221 6511008 Main line: +6221 6400261 Ext. 1026

www.royalprogress.com

Mau ikut mailing list “Monthly Health Updates” dan mendapatkan informasi kesehatan terkini?

E-mail nama lengkap, #HP dan e-mail Anda ke customer service cs@royalprogress.com

(74)

BAB III

PENYUSUNAN NASKAH RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

A. Penyusunan naskah regulasi di lingkungan Rumah Sakit Royal Progress harus memperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

1. Pedoman

Pengetikan pedoman dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pengesahan dokumen pedoman oleh Direktur RS Royal Progress dengan dibuat menggunakan kertas HVS ukuran A4 – 80 gram berlogo RS Royal Pogress.

b. Isi panduan menggunakan kertas HVS ukuran A4 – 80 gram. c. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 2 ; 1,5 ;

2,5 ; 2 cm atau 0,8 ; 0,6 ; 1 ; 0,8 inchi.

d. Jenis huruf yang digunakan adalah Times News Roman dengan ukuran 11 dan lebar spasi sebesar 1 spasi.

e. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan penulisan judul dokumen maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah.

f. Penulisan nomor halaman di pojok kanan bawah.

2. Panduan

Pengetikan panduan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pengesahan dokumen panduan oleh Direktur RS Royal Progress dengan dibuat menggunakan kertas HVS 80 gram dengan ukuran 16,5 cm x 21,5 cm, yang pada bagian atas dicantumkan logo RS Royal Progress.

b. Isi panduan menggunakan kertas HVS 80 gram dengan ukuran 16,5 cm x 21,5 cm.

c. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 2 ; 2 ; 22 ; 1,27 cm atau 0,8 ; 0,8 ; 0,8 ; 0,5 inchi.

(75)

d. Jenis huruf yang digunakan adalah Times News Roman dengan ukuran 11 dan lebar spasi sebesar 1 spasi.

e. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan penulisan judul dokumen maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah.

f. Penulisan nomor halaman di pojok kanan bawah.

3. Kebijakan

Pengetikan kebijakan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Menggunakan kertas HVS ukuran A4 - 80 gram berlogo RS Royal Progress.

b. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 2 ; 1,5 ; 2,5 ; 2 cm atau 0,8 ; 0,6 ; 1 ; 0,8 inchi.

c. Jenis huruf yang digunakan adalah Times News Roman dengan ukuran 11 dan lebar spasi sebesar 1 spasi.

d. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan penulisan judul dokumen maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah.

4. Standar Prosedur Operasional a. Menggunakan kertas HVS ukuran A4 - 80 gram

b. Jenis huruf yang digunakan adalah Times News Roman dengan ukuran 11 dan lebar spasi sebesar 1 spasi dan untuk penulisan judul SPO adalah menggunakan huruf kapital (Bold).

B. Penyusunan naskah dalam bentuk surat di lingkungan Rumah Sakit Royal Progress harus memperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan urusan kedinasan melalui surat-menyurat dinas harus dilaksanakan secara cermat agar tidak menimbulkan salah penafsiran.

Referensi

Dokumen terkait

i) Tanda tangan pejabat yang diberi kuasa bermeterai Rp. Surat Kuasa yang ditandatangani oleh Bupati, Wakil Bupati dibuat di atas kertas ukuran folio, dengan menggunakan Kop

Petunjuk pelaksanaan dicantumkan sebagai lampiran peraturan dan ditulis di atas kertas dengan menggunakan lambang negara dan nama jabatan pejabat negara (untuk pejabat

Logo dan nama Kementerian yang telah dicetak Nama jabatan dan nama lengkap ditulis kapital tanpa gelar Daftar pejabat yang menerima surat edaran Penomoran yang berurutan dalam

pengawasan pemerintah pusat. Setiap satuan organisasi pengawasan menyusun formasi Jabatan Fungsional Auditor. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat mengajukan usulan formasi

a) Nama jabatan dari pejabat yang berwenang menghukum. b) Nomor surat keputusan hukuman disiplin. c) Narna pejabat yang melaporkan terjadinya pelanggaran disiplin. d)

Bagi GBPNS pada satuan pendidikan dalam binaan Kementerian Agama, pejabat yang berwenang menetapkan Inpassing Jabatan Fungsional GBPNS dan Angka Kreditnya disesuaikan

KAPUSBIN JFA meneliti dokumen memberikan persetujuan/ penolakan pangkat, jabatan, angka kredit PPK PEJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN AK Pengangkatan Auditor

0291 685907 email : klinikdarussalammu@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA KLINIK DARUSSALAM MUHAMMADIYAH NOMOR : 018/I/SK/ADMEN/2018 TENTANG TATA NASKAH DOKUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG