• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuh Gembala, Delapan Bangsawan Artinya bagi Kita. Taatilah Para Gembala Yehuwa. Para Gembala, Tirulah Gembala-Gembala Terbesar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tujuh Gembala, Delapan Bangsawan Artinya bagi Kita. Taatilah Para Gembala Yehuwa. Para Gembala, Tirulah Gembala-Gembala Terbesar"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

13-19 Januari

Tujuh Gembala, Delapan

Bangsawan—Artinya bagi Kita

HALAMAN 3

NYANYIAN: 43, 123

20-26 Januari

Taatilah Para Gembala Yehuwa

HALAMAN 13

NYANYIAN: 125, 122

27 Januari–2 Februari

Para Gembala, Tirulah

Gembala-Gembala Terbesar

HALAMAN 23

NYANYIAN: 5, 84

(2)

Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedu-nia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali

The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published

semi-monthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis,

Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at addi-tional mailing offices.POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road,Wallkill,

34567

NOVEMBER 15, 2013

Vol. 134, No. 22 Semimonthly INDONESIAN

ARTIKEL PELAJARAN

˝

Tujuh Gembala, Delapan Bangsawan

—Artinya bagi Kita

Kisah tentang serangan Sanherib ke Yerusalem pada

zaman Hizkia mengandung pelajaran bagus untuk kita.

Artikel ini khususnya bermanfaat bagi mereka yang

dipercaya untuk menggembalakan sidang.

˝

Taatilah Para Gembala Yehuwa

˝

Para Gembala, Tirulah Gembala-Gembala

Terbesar

Artikel pertama membahas bagaimana Yehuwa dan Yesus

menggembalakan kawanan domba Mereka di bumi

dewa-sa ini dan bagaimana para domba seharusnya

menang-gapi perhatian Mereka. Artikel kedua mengupas sikap

yang seharusnya diupayakan para penatua sewaktu

mela-yani sebagai gembala bawahan.

(3)

KIRA-KIRA antara tahun 762-759 SM, raja Israel dan raja Siria menyatakan perang melawan kerajaan Yehuda. Mereka ingin me-nyerbu Yerusalem, menggulingkan Raja Ahaz, dan menggantikan dia dengan orang lain, yang mungkin bukan keturunan Raja Daud. (Yes. 7:5, 6) Tapi, raja Israel seharusnya tahu bahwa rencana me-reka pasti gagal. Yehuwa telah menetapkan bahwa keturunan Daud akan selamanya menduduki takhta-Nya, dan kata-kata Allah sela-lu tergenap.—Yos. 23:14; 2 Sam. 7:16.

2 Awalnya, Israel dan Siria kelihatannya unggul. Dalam satu

pertempuran saja, Ahaz kehilangan 120.000 prajuritnya yang

1. Mengapa rencana jahat Israel-Siria pasti gagal?

2-4. Bagaimana Yesaya 7:14, 16 digenapi (a) pada abad kedelapan SM (b) pada abad pertama M?

Tujuh Gembala, Delapan

Bangsawan—Artinya bagi Kita

”Kita juga akan mengangkat melawan dia tujuh gembala, ya, delapan bangsawan tinggi dari antara umat manusia.”—MI. 5:5.

DAPATKAH SAUDARA MENJAWAB?

Bagaimana Hizkia, Yesaya, Mikha, dan para pembesar Yerusalem terbukti sebagai gembala yang baik pada abad kedelapan SM? Dewasa ini, siapakah tujuh gembala dan delapan bangsawan tinggi? Bagaimana mereka membantu umat Allah?

Hal terpenting apa yang bisa kita lakukan sekarang untuk bersiap-siap menghadapi serangan atas umat Allah kelak?

(4)

perkasa! Maaseya, ”putra raja”, tewas. (2 Taw. 28:6, 7) Tapi, Ye-huwa tidak menutup mata. Ia ingat janji-Nya kepada Daud; maka, Ia mengutus nabi Yesaya untuk menyampaikan berita yang sangat menguatkan hati.

3 Yesaya mengatakan, ”Lihat! Gadis itu akan menjadi hamil, dan

ia akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai dia Imanuel. . . . Sebelum anak laki-laki itu tahu bagaimana me-nolak apa yang jahat dan memilih apa yang baik, tanah yang ke-dua rajanya [Israel dan Siria] membuat engkau merasa gentar sam-pai mual, akan ditinggalkan.” (Yes. 7:14, 16) Memang benar, bagian awal nubuat itu menunjuk ke kelahiran Mesias. (Mat. 1:23) Tapi pada abad pertama M, ’kedua raja’ itu, raja Israel dan raja Siria, tidak lagi mengancam Yehuda. Maka nubuat tentang Ima-nuel pastilah tergenap untuk pertama kalinya pada zaman Yesaya.

4 Tidak lama setelah Yesaya mengumumkan hal penting

itu, istrinya hamil dan melahirkan putra yang dinamai Maher-syalal-has-baz. Bisa jadi, anak ini adalah ”Imanuel” yang disebutkan Yesaya.1 Pada zaman Alkitab, seorang anak bisa saja diberi sebuah nama pada saat dia lahir, mungkin untuk memper-ingati peristiwa khusus, tapi dia dipanggil dengan nama lain oleh orang tua dan kerabatnya. (2 Sam. 12:24, 25) Tidak ada bukti bah-wa Yesus pernah dipanggil dengan nama Imanuel.—Baca Yesaya 7:14; 8:3, 4.

1 Kata Ibrani yang diterjemahkan ”gadis” di Yesaya 7:14 bisa berarti

wa-nita yang sudah menikah atau perawan. Maka, kata itu bisa berlaku untuk istri Yesaya maupun perawan Yahudi Maria.

(5)

5 Ketika Israel dan Siria sedang mengincar Yehuda, ada bangsa

lain lagi yang berambisi mencaplok wilayah tersebut. Bangsa yang gila perang itu adalah kuasa dunia Asiria yang semakin kuat. Me-nurut Yesaya 8:3, 4, Asiria akan merampas ”kekayaan Damaskus” dan ”jarahan Samaria” sebelum menyerang kerajaan Yehuda di selatan. Bukannya beriman pada kata-kata Allah melalui Yesa-ya, Ahaz malah dengan bodoh mengadakan perjanjian dengan orang Asiria. Akibatnya, Yehuda belakangan ditindas oleh mereka. (2 Raj. 16:7-10) Sebagai gembala Yehuda, Ahaz tidak melindungi rakyatnya. Kita bisa merenungkan, ’Sewaktu harus membuat ke-putusan penting, apakah saya percaya kepada Allah atau kepada manusia?’—Ams. 3:5, 6.

BEDA GEMBALA, BEDA SIKAPNYA

6 Ahaz mati pada tahun 746 SM, dan digantikan oleh Hizkia

putranya. Ketika raja muda ini naik takhta, kondisi ekonomi dan rohani kerajaan Yehuda saat itu rusak parah. Apa yang akan per-tama-tama ia lakukan? Memulihkan perekonomian Yehuda? Ti-dak. Hizkia mengasihi Yehuwa dan adalah gembala yang baik bagi bangsa itu. Hal pertama yang ia lakukan adalah memulihkan ibadat yang murni dan hubungan baik bangsa itu dengan Yehuwa. Hizkia memahami apa yang Allah inginkan darinya, maka ia se-gera bertindak. Ia contoh yang sangat bagus bagi kita!—2 Taw. 29: 1-19.

5. Keputusan bodoh apa yang dibuat Raja Ahaz?

(6)

7 Orang Lewi akan menjalankan peranan penting dalam

memu-lihkan ibadat yang murni. Karena itu, Hizkia mengadakan perte-muan dengan mereka dan berjanji akan mendukung mereka. Ba-yangkan betapa bersukacitanya orang-orang Lewi yang setia saat mendengar raja mengatakan, ”Kamu adalah orang-orang yang te-lah Yehuwa pilih untuk berdiri melayani di hadapannya.” (2 Taw. 29:11) Ya, orang Lewi mendapat perintah yang jelas untuk meng-giatkan ibadat yang murni!

8 Hizkia mengundang seluruh rakyat Yehuda dan Israel untuk

merayakan Paskah secara besar-besaran, yang disusul dengan Pe-rayaan Kue Tidak Beragi selama tujuh hari. Rakyat begitu menik-matinya sampai-sampai perayaan itu diperpanjang tujuh hari lagi. Alkitab melaporkan, ”Ada sukacita besar di Yerusalem, sebab se-jak zaman Salomo putra Daud, raja Israel, tidak pernah terjadi hal seperti ini di Yerusalem.” (2 Taw. 30:25, 26) Pesta rohani itu ten-tu sangat membangkitkan semangat seluruh rakyat! Dua Tawarikh 31:1 memberi tahu kita, ”Segera setelah semuanya selesai, . . . me-reka menghancurkan pilar-pilar suci dan menebang tonggak-tong-gak suci dan merobohkan tempat-tempat tinggi serta mezbah-mezbah.” Ya, penduduk Yehuda telah kembali kepada Yehuwa. Pembersihan rohani ini sangat penting mengingat apa yang akan segera terjadi.

7. Mengapa orang Lewi perlu diyakinkan bahwa raja akan mendukung mereka? 8. Apa lagi yang Hizkia lakukan untuk membina kerohanian bangsa itu? Apa ha-silnya?

(7)

RAJA MENGANDALKAN YEHUWA

9 Persis seperti yang Yesaya katakan, Asiria menaklukkan

kera-jaan Israel di utara dan menawan penduduknya. Dengan demiki-an, rencana Israel untuk menempatkan raja lain di takhta Daud pun gagal. Tapi bagaimana dengan rencana Asiria? Kini, mereka berniat menaklukkan Yehuda. ”Pada tahun keempat belas peme-rintahan Raja Hizkia, majulah Sanherib, raja Asiria, melawan se-mua kota berbenteng di Yehuda dan merebutnya.” Konon, San-herib menaklukkan 46 kota di Yehuda. Bayangkan bagaimana perasaan Saudara seandainya Saudara saat itu tinggal di Yerusa-lem. Satu per satu, kota-kota Yehuda jatuh ke tangan pasukan Asi-ria yang semakin mendekat!—2 Raj. 18:13.

10 Hizkia pasti tahu bahwa bahaya kian dekat, tapi ia tidak

pa-nik dan meminta bantuan bangsa kafir seperti yang dilakukan ayahnya yang tidak setia, Ahaz. Hizkia mengandalkan Yehuwa. (2 Taw. 28:20, 21) Ia mungkin tahu kata-kata nabi Mikha, yang juga hidup pada zaman itu, ”Mengenai orang Asiria, . . . kita juga akan mengangkat melawan dia tujuh gembala, ya, delapan bangsawan tinggi dari antara umat manusia. Dan sesungguhnya mereka akan menggembalakan negeri orang Asiria dengan pe-dang.” (Mi.5:5, 6) Hizkia pasti dikuatkan oleh kata-kata teril-ham ini yang menyebutkan bahwa Yehuwa akan menggunakan

9. (a) Mengapa rencana Israel gagal? (b) Kemenangan apa yang mula-mula di-peroleh Sanherib di Yehuda?

(8)

suatu pasukan yang tidak lazim untuk melawan orang Asiria dan mengalahkan penakluk yang kejam itu.

11 Penggenapan terpenting dari nubuat tentang tujuh gembala

dan delapan bangsawan tinggi itu akan terjadi lama setelah kela-hiran Yesus, ”penguasa di Israel, yang asal-usulnya sejak purbaka-la”. (Baca Mikha 5:1, 2.) Ini akan tergenap di masa depan,

se-waktu ”Asiria” zaman modern menyerang hamba-hamba Yehuwa. Kekuatan apa yang akan digunakan oleh Yehuwa, melalui Putra-Nya yang kini sudah bertakhta, untuk menghadapi musuh yang menakutkan ini? Kita akan membahasnya nanti. Tapi pertama-tama, kita akan menarik pelajaran dari tindakan Hizkia ketika menghadapi ancaman Asiria.

HIZKIA BERSIAP-SIAP

12 Yehuwa selalu bersedia membantu jika kita sudah tidak

sang-gup lagi. Namun, Ia ingin agar kita terlebih dahulu berupaya se-maksimal mungkin. Hizkia meminta petunjuk ”para pembesar dan orang-orangnya yang perkasa”, dan mereka ”memutuskan un-tuk menutup segala mata air yang ada di luar kota . . . Selanjut-nya, [Hizkia] memberanikan diri dan membangun semua tembok yang roboh dan mendirikan menara-menara di atasnya dan tem-bok lain di sebelah luarnya, . . . serta membuat banyak senjata lempar dan perisai.” (2 Taw. 32:3-5) Untuk melindungi dan meng-gembalakan umat-Nya kala itu, Yehuwa menggunakan sejumlah

11. Kapan nubuat tentang tujuh gembala dan delapan bangsawan tinggi itu teruta-ma digenapi?

12. Untuk melindungi umat Allah, apa saja yang dilakukan oleh Hizkia dan orang-orangnya?

(9)

pria yang berani: Hizkia, para pembesarnya, dan nabi-nabi yang setia.

13 Apa yang Hizkia lakukan selanjutnya jauh lebih penting

da-ripada menutup mata air atau memperkuat tembok kota. Sebagai gembala yang penuh perhatian, Hizkia mengumpulkan rakyat dan menguatkan mereka secara rohani dengan kakata, ”Jangan ta-kut ataupun gentar karena raja Asiria . . . , sebab yang menyertai kita lebih banyak daripada yang menyertai dia. Yang menyertai dia adalah lengan daging, tetapi yang menyertai kita adalah Yehuwa, Allah kita, yang membantu dan bertempur dalam peperangan kita.” Ini pengingat yang sangat menguatkan iman: Yehuwa akan bertempur demi umat-Nya! Setelah mendengar ini, rakyat Yehuda ”pun bersandar pada perkataan Hizkia, raja Yehuda”. Perhatikan bahwa yang membangkitkan keberanian rakyat adalah ”perkataan Hizkia”. Ia, para pembesar, dan orang-orangnya yang perkasa, juga nabi Mikha dan nabi Yesaya, terbukti sebagai gembala-gem-bala yang baik, seperti yang telah Yehuwa nubuatkan melalui nabi-Nya.—2 Taw. 32:7, 8; baca Mikha 5:5, 6.

14 Raja Asiria dan pasukannya berkemah di Lakhis, di sebelah

barat daya Yerusalem. Dari sana, ia mengirim tiga utusan untuk memerintahkan agar kota itu menyerah. Sang juru bicara, yang bergelar Rabsyake, menggunakan berbagai taktik. Ia berbicara da-lam bahasa Ibrani kepada rakyat untuk mendesak mereka agar

13. Apa tindakan Hizkia yang paling penting untuk menyiapkan rakyat mengha-dapi serangan? Apa pengaruhnya atas rakyat?

(10)

membelot dan menyerah kepada orang Asiria. Ia juga mengumbar janji palsu bahwa mereka akan dibawa ke negeri di mana mereka bisa hidup nyaman. (Baca 2 Raja-Raja 18:31, 32.) Menurut

Rab-syake, Yehuwa tidak akan bisa melepaskan orang Yehuda dari ceng-keraman Asiria, sama seperti allah bangsa-bangsa lain tidak bisa melindungi penyembahnya. Namun, rakyat Yehuda bertindak bi-jaksana dengan tidak menanggapi dusta dan tuduhan palsu itu. Hal ini juga sering dilakukan hamba-hamba Yehuwa dewasa ini. Baca 2 Raja-Raja 18:35, 36.

15 Hizkia tentu saja kesal, tapi dia tidak meminta bantuan

bang-sa asing. Dia memanggil nabi Yebang-saya, yang memberi tahu Hizkia, ”Ia [Sanherib] tidak akan masuk ke dalam kota ini, ataupun me-lepaskan anak panah ke sana.” (2 Raj. 19:32) Penduduk Yerusa-lem hanya perlu bertahan dan tidak menyerah. Yehuwa-lah yang akan bertempur bagi Yehuda. Dan, Yehuwa menepatinya! ”Pada malam itu, malaikat Yehuwa keluar dan membunuh seratus dela-pan puluh lima ribu orang di perkemahan orang Asiria.” (2 Raj. 19:35) Yehuda selamat, bukan karena Hizkia menutup mata air atau membangun tembok-tembok kota, tapi karena campur tangan Allah.

PELAJARANNYA BAGI KITA

16 Nubuat tentang tujuh gembala dan delapan bangsawan ting-15. Apa yang harus dilakukan penduduk Yerusalem? Bagaimana Yehuwa menye-lamatkan kota itu?

16. Dewasa ini, siapa yang dimaksud dengan (a) penduduk Yerusalem (b) orang ”Asiria” (c) tujuh gembala dan delapan bangsawan tinggi?

(11)

gi itu terutama digenapi pada zaman kita. Dahulu, penduduk Ye-rusalem kuno diserang oleh orang Asiria. Tidak lama lagi, umat Yehuwa juga akan diserang oleh ”Asiria” zaman modern, musuh yang ingin melenyapkan mereka. Alkitab menyebutkan tentang se-rangan itu, sese-rangan ’Gog dari Magog’, sese-rangan ”raja utara”, dan serangan ”raja-raja di bumi”. (Yeh. 38:2, 10-13; Dan. 11:40, 44, 45; Pny. 17:14; 19:19) Apakah ini memaksudkan serangan yang ber-beda-beda? Kita tidak tahu. Alkitab bisa saja menggunakan nama yang berbeda untuk serangan yang sama. Menurut nubuat Mikha, pasukan apa yang akan Yehuwa gunakan untuk melawan ”Asiria”, musuh yang kejam itu? Pasukan yang sangat tidak lazim, yaitu ”tu-juh gembala, ya, delapan bangsawan tinggi”! (Mi. 5:5) Siapakah mereka? Mereka adalah para penatua sidang. (1 Ptr. 5:2) Dewa-sa ini, Yehuwa memang menyediakan banyak pria rohani untuk menggembalakan kawanan domba yang Ia kasihi, untuk menguat-kan mereka menghadapi serangan dari ”Asiria” zaman modern.1 Nubuat Mikha menyebutkan bahwa mereka akan ”menggembala-kan negeri orang Asiria dengan pedang”. (Mi. 5:6) Ya, salah satu senjata yang mereka gunakan untuk mengalahkan musuh adalah ”pedang roh”, yaitu Firman Allah.—2 Kor. 10:4; Ef. 6:17.

17 Para penatua yang membaca artikel ini bisa menarik beberapa

1 Angka tujuh sering digunakan dalam Alkitab untuk menunjukkan

ke-lengkapan. Angka delapan (tujuh ditambah satu) kadang mengartikan kelimpahan.

(12)

pelajaran berguna dari kisah yang baru saja kita bahas: (1) Hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk bersiap-siap menghadapi se-rangan ”Asiria” kelak adalah menguatkan iman kita kepada Allah dan membantu saudara-saudari kita melakukan hal yang sama. (2) Sewaktu ”Asiria” menyerang, para penatua harus yakin sepe-nuhnya bahwa Yehuwa akan menyelamatkan kita. (3) Pada saat itu, petunjuk dari organisasi Yehuwa mungkin tampaknya tidak masuk akal dari kacamata manusia. Tapi, kita semua harus siap menaati arahan apa pun yang kita terima, tidak soal kita setuju atau tidak, karena hal itu akan menyelamatkan kehidupan kita. (4) Sekaranglah waktunya bagi siapa pun yang mengandalkan pendidikan duniawi, hal-hal materi, atau lembaga-lembaga ma-nusia untuk mengubah cara berpikir mereka. Para penatua ha-rus siap membantu siapa pun yang belum mengandalkan Yehuwa sepenuhnya.

18 Pada suatu saat nanti, hamba-hamba Allah zaman sekarang

akan tampak tak berdaya sama seperti penduduk Yehuda yang ter-jebak di Yerusalem pada zaman Hizkia. Pada saat itu, kata-kata Hizkia bisa menguatkan iman kita. Mari kita ingat bahwa yang menyertai musuh kita adalah ”lengan daging, tetapi yang menyer-tai kita adalah Yehuwa, Allah kita, yang membantu dan bertem-pur dalam peperangan kita”!—2 Taw. 32:8.

(13)

YEHUWA menggambarkan diri-Nya sebagai gembala.

(Yeh. 34:11-14) Hal itu membantu kita memahami

kepriba-dian Yehuwa. Seorang gembala yang pengasih bertanggung

jawab penuh atas keselamatan dan kesejahteraan kawanan

domba peliharaannya. Ia menuntun mereka ke padang

rum-put dan sumber air (Mz. 23:1, 2); menjaga mereka siang

dan malam (Luk. 2:8); melindungi mereka dari pemangsa

(1 Sam. 17:34, 35); menggendong yang baru lahir (Yes.

40:11); mencari yang tersesat, dan merawat yang terluka.

—Yeh. 34:16.

1, 2. Mengapa Yehuwa menggambarkan diri-Nya sebagai gembala?

Taatilah Para Gembala Yehuwa

”Taatilah mereka yang mengambil pimpinan di antara

kamu dan tunduklah kepada mereka, karena

mereka menjaga jiwamu.”

—IBR. 13:17.

APA JAWABAN SAUDARA?

Bagaimana para penatua sidang menggembalakan domba-domba Allah?

Mengapa domba seharusnya mendengarkan para gembala bawahan?

Mengapa ketidaksempurnaan gembala bawahan bukan alasan untuk mengabaikan nasihat Alkitab yang mereka berikan?

(14)

2

Pada zaman dulu, sebagian besar umat Allah hidup

se-bagai petani dan peternak. Karena itu, mereka langsung

mengerti gambaran tentang Allah Yehuwa sebagai gembala

yang pengasih. Mereka tahu bahwa agar tumbuh sehat,

domba perlu diurus dan diperhatikan. Demikian pula

se-cara rohani, manusia membutuhkan perhatian dan

bim-bingan yang baik. (Mrk. 6:34) Kalau tidak, mereka akan

telantar, mudah dipengaruhi, dan mudah salah jalan,

se-perti ”domba yang tidak mempunyai gembala”. (1 Raj.

22:17) Tapi, Yehuwa dengan pengasih memenuhi

kebutuh-an umat-Nya.

3

Gambaran tentang Yehuwa sebagai gembala masih

co-cok bahkan sampai sekarang. Yehuwa tetap memelihara

umat-Nya yang bagaikan domba. Mari kita lihat

bagaima-na Ia membimbing dan memenuhi kebutuhan kita dewasa

ini. Kita juga akan membahas apa seharusnya tanggapan

kita atas kepedulian Yehuwa itu.

GEMBALA YANG BAIK MENGANGKAT GEMBALA BAWAHAN

4

Yehuwa melantik Yesus sebagai Kepala sidang Kristen.

(Ef. 1:22, 23) Sebagai ”gembala yang baik”, Yesus

memi-liki kepedulian, tujuan, dan sifat-sifat yang sama seperti

Ba-3. Apa yang akan kita bahas di artikel ini?

(15)

paknya. Ia bahkan ”menyerahkan jiwanya demi

kepenting-an domba-dombkepenting-anya”. (Yoh. 10:11, 15) Dkepenting-an, sungguh luar

biasa manfaat korban tebusan Kristus bagi umat manusia!

(Mat. 20:28) Ya, Yehuwa ingin agar ”setiap orang yang

memperlihatkan iman akan [Yesus] tidak akan dibinasakan

melainkan memperoleh kehidupan abadi”!—Yoh. 3:16.

5

Bagaimana sikap para domba terhadap Yesus

Kris-tus, Sang Gembala yang Baik? Yesus mengatakan,

”Dom-ba-dombaku mendengarkan suaraku, dan aku mengenal

mereka, dan mereka mengikuti aku.” (Yoh. 10:27)

Men-dengarkan suara Gembala yang Baik berarti mengikuti

bim-bingannya dalam segala sesuatu, termasuk bekerja sama

de-ngan para gembala bawahan yang telah ia lantik. Yesus

menunjukkan bahwa para rasul dan murid-muridnya harus

meneruskan pekerjaan yang telah ia mulai. Mereka harus

’mengajar’ dan ’memberi makan domba-domba kecil Yesus’.

(Mat. 28:20;

baca Yohanes 21:15-17.) Dengan makin

ter-sebarnya kabar baik, jumlah murid pun bertambah. Maka,

Yesus melantik pria-pria Kristen yang matang untuk

meng-gembalakan sidang-sidang.—Ef. 4:11, 12.

6

Kepada para pengawas sidang di Efesus pada abad

per-tama, rasul Paulus mengatakan bahwa roh kudus telah

5, 6. (a) Siapa yang Yesus lantik untuk mengurus domba-dombanya? Untuk mendapat manfaat dari pengaturan ini, apa yang diharapkan dari para domba? (b) Apa seharusnya alasan utama kita ingin menaati para penatua sidang?

(16)

melantik mereka sebagai pengawas ”untuk

menggembala-kan sidang jemaat Allah”. (Kis. 20:28) Para pengawas

Kris-ten dewasa ini pun dilantik oleh roh kudus, karena mereka

dilantik berdasarkan persyaratan Alkitab yang diilhamkan

roh kudus. Jadi, dengan menaati para pengawas Kristen,

kita menunjukkan respek kepada dua Gembala terbesar,

Ye-huwa dan Yesus. (Luk. 10:16) Inilah seharusnya alasan

uta-ma kita ingin tunduk kepada para penatua. Tapi, ada

alas-an lain lagi mengapa kita sepatutnya mengikuti arahalas-an

mereka.

7

Ketika menasihati atau menguatkan rekan seiman, para

penatua selalu menggunakan Alkitab atau prinsip Alkitab.

Tujuannya bukan untuk mengatur kehidupan

saudara-sau-dari mereka, melainkan untuk membantu mereka

mem-buat keputusan sendiri berdasarkan prinsip Alkitab. (2 Kor.

1:24) Dengan demikian, para penatua menjaga ketertiban

dan perdamaian di sidang. (1 Kor. 14:33, 40) Para penatua

’menjaga jiwa-jiwa’ dalam arti bahwa mereka ingin

mem-bantu setiap anggota sidang tetap akrab dengan Yehuwa.

Karena itu, mereka segera memberikan bantuan jika

mere-ka melihat seorang saudara atau saudari hampir, atau sudah,

mengambil ”langkah yang salah”. (Gal. 6:1, 2; Yud. 22) Ini

(17)

tentu alasan yang baik untuk ’taat kepada mereka yang

mengambil pimpinan’.—

Baca Ibrani 13:17.

8

Sebagai gembala rohani, rasul Paulus menulis kepada

saudara-saudaranya di Kolose, ”Berhati-hatilah: mungkin

ada orang yang akan membawa kamu pergi sebagai

mang-sanya melalui filsafat dan tipu daya kosong menurut ajaran

turun-temurun dari manusia, menurut hal-hal dasar dari

dunia dan bukan menurut Kristus.” (Kol. 2:8) Peringatan

ini menunjukkan alasan lain untuk memperhatikan nasihat

Alkitab dari para penatua. Mereka melindungi kawanan

dari siapa pun yang berupaya menjauhkan mereka dari

Ye-huwa. Rasul Petrus memperingatkan bahwa ”nabi-nabi

pal-su” dan ”guru-guru palpal-su” akan berupaya ”memikat

jiwa-jiwa yang tidak teguh” untuk berbuat dosa. (2 Ptr. 2:1, 14)

Dewasa ini, para penatua juga harus memberikan

peringat-an serupa jika perlu. Sebagai pria-pria Kristen yperingat-ang matperingat-ang,

mereka punya banyak pengalaman. Selain itu, sebelum

di-lantik, mereka telah terbukti memahami Alkitab dengan

je-las dan cakap mengajarkan kebenaran Alkitab. (1 Tim. 3:2;

Tit. 1:9) Sebagai pria-pria yang matang, seimbang, dan

me-miliki hikmat Alkitab, mereka bisa memberikan arahan

yang baik.

(18)

GEMBALA YANG BAIK MEMBERI MAKAN DAN MELINDUNGI D OMBA

9

Melalui organisasi-Nya, Yehuwa memberikan berlimpah

makanan rohani kepada segenap persekutuan

saudara-sau-dara di seluruh dunia. Banyak nasihat Alkitab disediakan

melalui publikasi kita. Selain itu, organisasi kadang

mem-berikan petunjuk langsung kepada para penatua sidang,

entah melalui surat atau instruksi yang disampaikan oleh

pengawas keliling. Dengan cara ini, domba-domba

menda-pat arahan yang jelas.

10

Para pengawas bertanggung jawab merawat,

melin-dungi, dan memperhatikan kesehatan rohani anggota

si-dang, khususnya mereka yang imannya melemah atau yang

melakukan kesalahan serius.

(

Baca Yakobus 5:14, 15.) Ada

yang mungkin menjauh dari sidang dan tidak lagi

melaku-kan kegiatan Kristen. Apa yang amelaku-kan dilakumelaku-kan seorang

gembala yang peduli? Ia tentu akan berupaya keras untuk

menemukan setiap domba yang hilang dan mendesak

me-reka untuk kembali ke kandang, atau sidang! Yesus

menje-laskan, ”Bapakku yang di surga tidak menginginkan salah

seorang dari mereka yang kecil ini binasa.”—Mat. 18:12-14.

9. Dewasa ini, bagaimana Yesus membimbing dan memberi makan sidang Kris-ten?

10. Apa yang akan dilakukan seorang gembala rohani jika ada yang menjauh dari sidang?

(19)

BAGAIMANA SEHARUSNYA KITA MEMANDANG KEKURANGAN GEMBALA BAWAHAN?

11

Yehuwa dan Yesus adalah Gembala-Gembala yang

sempurna. Tapi, gembala bawahan yang dipercaya untuk

mengurus sidang tidaklah sempurna. Karena itu, ada yang

merasa sulit menaati penatua. Mereka mungkin berpikir,

’Penatua

kan manusia tidak sempurna seperti kita. Kenapa

kita harus mendengarkan nasihat mereka?’ Memang,

pena-tua tidak sempurna, tapi kita perlu memiliki pandangan

yang benar tentang kekurangan dan kelemahan mereka.

12

Alkitab dengan terus terang menceritakan kesalahan

orang-orang yang Yehuwa gunakan untuk memimpin

umat-Nya di masa lalu. Contohnya, Daud diurapi sebagai raja dan

pemimpin bangsa Israel. Namun, belakangan ia berdosa

de-ngan berzina dan membunuh. (2 Sam. 12:7-9) Perhatikan

juga rasul Petrus. Meskipun diberi tanggung jawab besar

dalam sidang Kristen abad pertama, ia melakukan

kesalah-an serius. (Mat. 16:18, 19; Yoh. 13:38; 18:27; Gal. 2:11-14)

Setelah Adam dan Hawa, tidak ada manusia yang

sempur-na, kecuali Yesus.

13

Mengapa Yehuwa ingin agar kekurangan orang-orang

11. Mengapa ada yang merasa sulit menaati penatua?

12, 13. (a) S ebutkan kesalahan dari beberapa orang yang Yehuwa beri tang-gung jawab. (b) Mengapa kekurangan pria-pria yang digunakan Allah dicatat da-lam Alkitab?

(20)

yang Ia gunakan dicatat dalam Alkitab? Antara lain untuk

menunjukkan bahwa Ia bisa menggunakan manusia yang

ti-dak sempurna untuk memimpin umat-Nya. Malah, Ia

sela-lu menggunakan manusia yang tidak sempurna. Karena itu,

kita tidak boleh menjadikan ketidaksempurnaan para

pena-tua sebagai dalih untuk menggerutu tentang mereka atau

mengabaikan wewenang mereka. Yehuwa ingin kita

me-respek dan menaati saudara-saudara itu.—

Baca Keluaran

16:2, 8.

14

Menaati para penatua sangat penting. Ingatlah

bagai-mana Yehuwa berkomunikasi dengan umat-Nya pada

saat-saat kritis di masa lalu. Sewaktu bangsa Israel akan keluar

dari Mesir, Yehuwa menggunakan Musa dan Harun untuk

menyampaikan petunjuk. Agar selamat dari tulah

kesepu-luh, orang Israel harus menaati perintah tentang makanan

yang harus disantap dan untuk memercikkan darah domba

pada tiang serta ambang pintu rumah mereka. Perintah itu

tidak mereka terima secara langsung melalui suara dari

surga. Sebaliknya, mereka harus mendengarkan para

tua-tua Israel, yang menerima petunjuk terperinci dari Musa.

(Kel. 12:1-7, 21-23, 29) Pada peristiwa itu, Yehuwa

meng-gunakan Musa dan para tua-tua untuk menyampaikan

pe-14, 15. Apa yang bisa kita pelajari dari cara Yehuwa berkomunikasi dengan umat-Nya di masa lalu?

(21)

tunjuk kepada umat-Nya. Dewasa ini, Yehuwa

mengguna-kan para penatua Kristen untuk melakumengguna-kan hal serupa.

15

Saudara tentu ingat banyak peristiwa lain dalam

seja-rah Alkitab ketika Yehuwa menggunakan manusia atau

ma-laikat untuk memberikan petunjuk yang menyelamatkan

kehidupan. Allah memberi mereka wewenang untuk

berbi-cara atas nama Allah dan memberi tahu umat-Nya apa yang

harus mereka lakukan agar selamat dari situasi yang

berba-haya. Kita pun bisa yakin bahwa Yehuwa akan melakukan

hal yang serupa di Armagedon. Tapi, penatua yang sekarang

diberi tanggung jawab mewakili Yehuwa atau organisasi-Nya

tentu harus sangat berhati-hati agar tidak

menyalahguna-kan wewenang yang dipercayamenyalahguna-kan kepada mereka.

”SATU KAWANAN, SATU GEMBALA”

16

Umat Yehuwa adalah ”satu kawanan” di bawah ”satu

gembala”, Yesus Kristus. (Yoh. 10:16) Yesus memberi

tahu bahwa ia akan menyertai murid-muridnya

”sepan-jang masa sampai penutup sistem ini”. (Mat. 28:20)

Seba-gai Raja di surga, ia berwenang penuh untuk mengatur

semua peristiwa yang akan terjadi sebelum ia

menghu-kum dunia Setan. Agar tetap bersatu dan aman dalam

ka-wanan Allah, kita perlu mendengarkan ’perkataan di

bela-kang kita’, yang memberi tahu ke mana kita harus pergi.

(22)

”Perkataan” ini mencakup apa yang dikatakan roh kudus

dalam Alkitab dan apa yang dikatakan Yehuwa dan Yesus

melalui orang-orang yang Mereka lantik sebagai gembala

bawahan.—

Baca Yesaya 30:21; Penyingkapan 3:22.

17

Menurut Alkitab, Setan sedang berkeliaran ”seperti

si-nga yang mesi-ngaum, berupaya melahap orang”. (1 Ptr. 5:8)

Seperti pemangsa yang buas dan rakus, ia mengintai

kawan-an, menunggu saat yang tepat untuk menerkam domba

yang tidak waspada atau yang terpisah dari kawanan.

Itu-lah sebabnya penting sekali untuk tetap dekat dengan sidang

dan dengan ”gembala dan pengawas” kita. (1 Ptr. 2:25)

Me-ngenai orang-orang yang selamat dari kesengsaraan besar,

Penyingkapan 7:17 mengatakan, ”Anak Domba [Yesus] . . .

akan menggembalakan mereka, dan akan menuntun

mere-ka ke sumber air kehidupan. Dan Allah amere-kan menghapus

segala air mata dari mata mereka.” Benar-benar janji yang

indah!

18

Para penatua Kristen memiliki tanggung jawab yang

sangat penting sebagai gembala sidang. Bagaimana

pria-pria terlantik ini bisa memperlakukan domba-domba

Ye-sus dengan baik? Jawabannya akan dibahas di artikel

berikutnya.

17, 18. (a) Bahaya apa yang mengancam kawanan, tapi kita bisa yakin akan janji apa? (b) Apa yang akan dibahas di artikel berikutnya?

(23)

DOMBA akan sehat kalau sang gembala memperhatikan kese-jahteraan kawanannya. Menurut sebuah buku tentang memeli-hara domba, jika seorang gembala hanya menggiring domba-nya ke padang rumput dan membiarkandomba-nya begitu saja, dalam beberapa tahun domba-dombanya akan menjadi lemah dan sa-kit-sakitan. Tapi, kalau gembala itu mengurus setiap dombanya dengan baik, seluruh kawanan akan sehat dan kuat.

2 Demikian pula dengan sidang. Jika gembala Kristen peduli

kepada setiap domba, seluruh sidang akan sehat secara rohani. Saudara mungkin ingat bahwa Yesus merasa kasihan kepa-da orang-orang karena ”mereka dikuliti kepa-dan dibuang seperti

1, 2. (a) Bagaimana keadaan domba yang dipelihara dengan baik? (b) Mengapa banyak orang pada zaman Yesus bagaikan domba tanpa gembala?

Para Gembala, Tirulah

Gembala-Gembala Terbesar

”Kristus menderita bagimu, meninggalkan bagimu suatu

model agar kamu mengikuti langkah-langkahnya

dengan saksama.”

—1 PTR. 2:21.

APA JAWABAN SAUDARA?

Sebagai gembala, apa yang dapat ditiru penatua dari Yehuwa? Apa yang dapat ditiru penatua dari Yesus Kristus?

(24)

domba-domba tanpa gembala”. (Mat. 9:36) Mengapa keadaan mereka bisa begitu menyedihkan? Karena orang-orang yang bertanggung jawab mengajarkan Hukum Allah ternyata kasar, suka menuntut, dan munafik. Bukannya membantu dan men-didik anggota kawanan, para pemimpin agama Yahudi mem-bebani mereka dengan ”tanggungan-tanggungan yang berat”. —Mat. 23:4.

3 Jadi, gembala Kristen dewasa ini, yaitu penatua, memiliki

tanggung jawab besar. Domba yang mereka urus adalah milik Yehuwa dan milik Yesus, sang ”gembala yang baik”. (Yoh. 10:11) Domba-domba itu telah Yesus beli dengan darahnya yang berharga. (1 Kor. 6:20; 1 Ptr. 1:18, 19) Ia sangat menga-sihi mereka sampai-sampai ia rela mengorbankan kehidupan-nya bagi mereka. Penatua harus selalu ingat bahwa mereka adalah gembala bawahan, yang harus bertanggung jawab kepa-da Yesus Kristus, sang ”gembala besar kepa-dari domba-domba”. —Ibr. 13:20.

4 Maka, bagaimana seharusnya para gembala Kristen

mem-perlakukan domba-domba? Para anggota sidang didesak untuk ’menaati mereka yang mengambil pimpinan’ di antara mereka. Di pihak lain, para penatua dinasihati agar tidak ”memerintah

atas mereka yang adalah milik pusaka Allah”. (Ibr. 13:17; baca

3. Dalam menjalankan peranan mereka sebagai gembala, apa yang harus diingat penatua sidang?

(25)

1 Petrus 5:2, 3.) Bagaimana penatua bisa mengambil

pimpin-an namun tidak memerintah kawpimpin-anpimpin-an? Dengpimpin-an kata lain, ba-gaimana penatua bisa memenuhi kebutuhan para domba tanpa melangkahi wewenang yang Allah berikan kepada mereka?

”DI DADANYA IA AKAN MEMBAWA MEREKA”

5 Mengenai Yehuwa, nabi Yesaya mengatakan, ”Seperti

se-orang gembala ia akan menggembalakan kawanannya. Dengan lengannya ia akan mengumpulkan anak-anak domba; dan di dadanya ia akan membawa mereka. Mereka yang menyusui akan ia bimbing dengan penuh perhatian.” (Yes. 40:11) Gam-baran ini menunjukkan bahwa Yehuwa memperhatikan kebu-tuhan anggota sidang yang lemah dan melindungi mereka. Se-perti gembala yang tahu kebutuhan setiap domba dan siap membantu, Yehuwa pun tahu apa yang dibutuhkan setiap orang dalam sidang dan siap memenuhinya. Bagaikan gembala yang menggendong anak domba yang baru lahir, Yehuwa seolah-olah menggendong kita selama masa-masa sulit. Ia akan menghibur kita sewaktu kita mengalami ujian berat atau membutuhkan pertolongan khusus. Ia memang ”Bapak belas kasihan yang lembut”.—2 Kor. 1:3, 4.

6 Sungguh bagus teladan Bapak surgawi kita bagi seorang

gembala rohani! Seperti Yehuwa, ia harus memperhatikan

5. Apa yang ditunjukkan Yesaya 40:11 tentang Yehuwa?

(26)

kebutuhan para domba. Jika penatua mengetahui kesulitan yang mereka hadapi dan kebutuhan khusus yang perlu segera ditangani, ia pun bisa memberikan anjuran dan dukungan yang tepat. (Ams. 27:23) Itu berarti, penatua harus menyempatkan diri untuk berbicara dan mendengarkan rekan-rekan seiman-nya. Meskipun tidak ingin mencampuri urusan pribadi, ia ti-dak mengabaikan apa yang ia lihat dan dengar di sidang. Ia akan menyediakan diri untuk ”membantu orang yang lemah”. —Kis. 20:35; 1 Tes. 4:11.

7 Perhatikan sikap gembala umat Allah pada zaman

Yehez-kiel dan Yeremia. Yehuwa mengecam para gembala itu karena mereka seharusnya memperhatikan para domba tapi melalaikan tugasnya. Apa akibatnya? Yehuwa mengatakan, ”Domba-dom-baku terus menjadi makanan setiap binatang buas di padang, karena tidak ada gembala, dan gembala-gembalaku tidak men-cari domba-dombaku, tetapi para gembala itu terus memberi makan diri mereka sendiri, dan domba-dombaku tidak mereka beri makan.” (Yeh. 34:7-10; Yer. 23:1) Kecaman Allah ini bisa berlaku atas para pemimpin Susunan Kristen. Hal ini menan-daskan betapa pentingnya tugas para penatua untuk memper-hatikan domba-domba Yehuwa dengan baik dan pengasih.

7. (a) Bagaimana domba-domba Allah diperlakukan pada zaman Yehezkiel dan Yeremia? (b) Yehuwa mengecam para gembala rohani yang tidak setia. Pelajaran apa yang bisa kita tarik?

(27)

”AKU MENETAPKAN POLA BAGIMU”

8 Karena tidak sempurna, beberapa orang di sidang

mung-kin lambat memahami apa yang Yehuwa inginkan dari mereka. Tindakan mereka mungkin tidak sesuai dengan nasihat Alki-tab, atau menunjukkan bahwa mereka tidak matang secara ro-hani. Bagaimana seharusnya tanggapan para penatua? Mereka hendaknya meniru kesabaran Yesus terhadap murid-muridnya ketika mereka mempersoalkan siapa yang akan menjadi orang paling penting dalam Kerajaan. Yesus tidak marah tapi terus mengajar dan dengan pengasih menasihati mereka untuk ren-dah hati. (Luk. 9:46-48; 22:24-27) Ia bahkan mencuci kaki me-reka sebagai contoh nyata kerendahan hati. Sifat ini juga harus

diperlihatkan oleh para penatua.—Baca Yohanes 13:12-15;

1 Ptr. 2:21.

9 Rasul Yakobus dan Yohanes pernah memiliki pandangan

yang keliru mengenai apa artinya menjadi gembala rohani. Mereka meminta agar Yesus memberi mereka kedudukan penting dalam Kerajaan. Tapi, Yesus mengoreksi sikap mereka, ”Kamu tahu bahwa para penguasa bangsa-bangsa memerintah atas mereka dan pembesar-pembesar menjalankan wewenang atas mereka. Bukan demikian caranya di antara kamu; tetapi barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu harus menjadi

8. Sewaktu memberikan nasihat, apa yang dapat ditiru penatua dari Yesus? 9. Sikap apa dari para rasul yang perlu Yesus koreksi?

(28)

pelayanmu.” (Mat. 20:25, 26) Para rasul perlu melawan keinginan untuk ”memerintah atas” rekan-rekan mereka.

10 Yesus ingin agar para penatua meniru dia dalam

memper-lakukan kawanan. Para penatua harus bersedia menjadi pela-yan, bukan majikan, rekan-rekan mereka. Rasul Paulus memi-liki sikap rendah hati itu, karena ia memberi tahu para tua-tua di sidang Efesus, ”Kamu tahu benar bagaimana sejak hari per-tama aku melangkah ke distrik Asia, aku menyertai kamu panjang waktu, bekerja bagaikan budak bagi Tuan dengan se-gala kerendahan hati.” Sang rasul ingin agar para penatua itu suka membantu dengan tulus dan rendah hati. Ia mengatakan, ”Aku telah mempertunjukkan kepadamu dalam segala sesuatu bahwa dengan bekerja keras seperti itu, kamu harus memban-tu orang yang lemah.” (Kis. 20:18, 19, 35) Paulus memberi tahu orang-orang Korintus bahwa ia bukan majikan atas iman mereka, melainkan sesama rekan sekerja bagi sukacita mereka. (2 Kor. 1:24) Paulus menjadi teladan dalam hal kerendahan hati dan kerja keras bagi para penatua dewasa ini.

”BERPEGANG TEGUH PADA FIRMAN YANG SETIA”

11 Seorang penatua harus ”berpegang teguh pada firman

yang setia sehubungan dengan seni mengajarnya”. (Tit. 1:9) Tapi, ia harus melakukannya ”dengan roh kelemahlembutan”.

10. Yesus ingin agar para penatua memperlakukan kawanan dengan cara bagai-mana? Teladan apa yang Paulus berikan dalam hal ini?

11, 12. Bagaimana seorang penatua bisa membantu rekan seimannya membuat keputusan?

(29)

(Gal. 6:1) Gembala rohani yang baik tidak akan mencoba mengatur tindakan rekan-rekan seimannya, tapi akan berupaya menggugah hati mereka. Jika seorang saudara akan membuat keputusan penting, penatua bisa membantunya dengan mem-bahas prinsip Alkitab atau suatu artikel dalam publikasi kita tentang masalah itu. Ia juga bisa meminta saudara itu memper-timbangkan beberapa kemungkinan dan pengaruhnya atas hu-bungan dia dengan Yehuwa. Sang penatua bisa menandaskan pentingnya berdoa meminta bimbingan Allah sebelum mem-buat keputusan. (Ams. 3:5, 6) Setelah sang penatua membahas hal-hal tersebut, saudara itulah yang harus membuat keputus-an.—Rm. 14:1-4.

12 Para penatua boleh memberikan arahan hanya karena

mereka mendapat wewenang dari Alkitab. Karena itu, mere-ka harus terampil menggunamere-kan Alkitab dan berpegang pada apa yang dikatakannya. Dengan demikian, para penatua tidak akan melangkahi wewenang yang Allah berikan. Bagaimana pun juga, mereka hanya gembala bawahan, dan setiap anggota sidang akan mempertanggungjawabkan keputusan mereka ke-pada Yehuwa dan Yesus.—Gal. 6:5, 7, 8.

”TELADAN BAGI KAWANAN”

13 Setelah menasihati para tua-tua agar tidak ”memerintah

atas mereka yang adalah milik pusaka Allah”, rasul Petrus menganjurkan mereka untuk ”menjadi teladan bagi kawanan”.

(30)

(1 Ptr. 5:3) Bagaimana seorang penatua bisa menjadi teladan? Perhatikan dua syarat yang harus dipenuhi seorang pria yang ”berupaya meraih jabatan pengawas”. Pertama, ia perlu ”ber-pikiran sehat”. Artinya, ia harus mengerti prinsip-prinsip Alki-tab dengan jelas dan mengetahui penerapannya dalam kehi-dupannya sendiri. Ia berkepala dingin dan tidak tergesa-gesa membuat penilaian. Kedua, ia harus ”memimpin rumah tang-ganya sendiri dengan cara yang baik”. Artinya, jika ia berke-luarga, ia harus menjadi suami dan ayah yang baik, sebab ”jika sesungguhnya seorang pria tidak tahu bagaimana memimpin rumah tangganya sendiri, bagaimana ia akan mengurus sidang jemaat Allah?” (1 Tim. 3:1, 2, 4, 5) Saudara-saudari di sidang akan lebih memercayai penatua yang memenuhi syarat-syarat ini.

14 Seorang penatua juga harus menjadi teladan dengan rajin

mengabar. Yesus memberikan contoh tentang hal ini kepada para penatua. Memberitakan kabar baik Kerajaan adalah bagi-an penting dalam kehidupbagi-an Yesus di bumi. Ia memperlihat-kan kepada murid-muridnya cara melakumemperlihat-kan pekerjaan ini. (Mrk. 1:38; Luk. 8:1) Dewasa ini, penyiar pasti senang me-ngabar bersama penatua. Mereka bisa merasakan semangat para penatua untuk pekerjaan penyelamatan ini dan belajar ca-ranya mengajar. Kalau para penatua bersemangat, rutin menge-rahkan waktu dan tenaga untuk mengabar meski sibuk, selu-ruh sidang akan tergugah untuk bersemangat juga. Penatua pun

(31)

dapat memberikan teladan dengan mempersiapkan bahan per-himpunan, memberikan komentar, dan melakukan kegiatan lain, seperti membersihkan dan memelihara Balai Kerajaan.

—Ef. 5:15, 16; baca Ibrani 13:7.

”DUKUNGLAH ORANG YANG LEMAH”

15 Seorang gembala yang baik akan cepat menolong domba

yang luka atau sakit. Demikian juga, para penatua perlu sege-ra memberikan perhatian kepada siapa pun di sidang yang mengalami problem atau membutuhkan bantuan rohani. Kaum lansia dan orang yang sakit mungkin membutuhkan bantuan dalam kegiatan sehari-hari. Tapi, mereka khususnya membutuh-kan bantuan rohani dan penghiburan. (1 Tes. 5:14) Anak-anak muda di sidang bisa jadi menghadapi kesulitan, misalnya un-tuk melawan ”berbagai keinginan yang berkaitan dengan masa muda”. (2 Tim. 2:22) Jadi, kunjungan penggembalaan perlu di-lakukan secara berkala agar penatua bisa memahami situasi yang dihadapi para anggota sidang dan agar ia bisa menguat-kan mereka dengan nasihat Alkitab yang cocok. Jika pena-tua tanggap dan cepat memberikan banpena-tuan yang dibutuhkan, banyak problem serius bisa dihindari.

16 Bagaimana jika seorang anggota sidang punya masalah

15. Apa saja tujuan kunjungan penggembalaan?

16. Jika ada anggota sidang yang membutuhkan bantuan rohani, apa yang bisa di-lakukan penatua?

(32)

serius yang membahayakan hubungannya dengan Yehuwa? Penulis Alkitab Yakobus menulis, ”Apakah ada yang sakit di antara kamu? Biarlah ia memanggil tua-tua di sidang je-maat, dan biarlah mereka berdoa baginya, mengolesnya de-ngan minyak dede-ngan nama Yehuwa. Dan doa yang disertai iman akan menyembuhkan orang yang tidak sehat, dan Yehu-wa akan membangunkannya. Juga, jika ia telah berbuat dosa, ia akan diampuni.” (Yak. 5:14, 15) Sekalipun orang yang sa-kit rohani itu tidak ”memanggil” para penatua, mereka harus segera membantunya begitu mereka mengetahui masalahnya. Kalau para penatua mendoakan, berdoa bersama, dan mendu-kung para anggota sidang pada masa sulit, saudara-saudara

me-reka itu akan merasa terhibur dan dikuatkan.—Baca Yesaya

32:1, 2.

17 Apa pun yang dilakukan para gembala rohani dalam

orga-nisasi Yehuwa, mereka berupaya meniru sang ”gembala besar”, Yesus Kristus. Dengan bantuan pria-pria pengemban tanggung jawab ini, kawanan domba Allah bisa terus bertumbuh kuat se-cara rohani dan melayani Allah dengan setia. Kita sangat ber-syukur atas itu semua dan tergugah untuk memuji Gembala Agung kita, Yehuwa.

17. Apa hasilnya jika para penatua meniru sang ”gembala besar”? Kunjungiwww.jw.org/id

Referensi

Dokumen terkait

Kepemilikan manajemen dalam perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi konflik kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen (Isnanta, 2008).

1) Dengan gambaran yang komprehensif, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengetahui kearifan lokal

Metode pertukaran waktu dan biaya (time cost trade off method) memberikan alternatif kepada perencana proyek untuk dapat menyusun perencanaan yang terbaik sehingga

Trauma akustik adalah kerusakan sistem pendengaran akibat paparan energi akustik yang kuat dan mendadak seperti pada ledakan hebat, dentuman atau tembakan

Pada alat v piston magnetik, kita menggunakan konsep dari motor bakar dengan memanfaatkan putaran piston untuk menghasilkan putaran pada poros, berikut adalah

Dari analisa dan pembahasan perbandingan formula runup pada gelombang irregular dan struktur dasar kasar diperoleh formula yang lebih reliable/handal yaitu formula

Pirous (2003:162) mengatakan bahwa kajian konsep penciptaan sangat jarang dilakukan padahal sangat penting dalam membukakan prospek pemikiran baru bagi ilmu pengetahuan

Biro Humas sebagai PPID utama juga tidak membuat kegiatan yang nyata sebagai upaya percepatan pengumpulan informasi sehingga daftar informasi publik untuk setiap SKPD