13-19 Januari
Tujuh Gembala, Delapan
Bangsawan—Artinya bagi Kita
HALAMAN 3
NYANYIAN: 43, 123
20-26 Januari
Taatilah Para Gembala Yehuwa
HALAMAN 13
NYANYIAN: 125, 122
27 Januari–2 Februari
Para Gembala, Tirulah
Gembala-Gembala Terbesar
HALAMAN 23
NYANYIAN: 5, 84
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedu-nia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali
The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published
semi-monthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis,
Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at addi-tional mailing offices.POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road,Wallkill,
34567
NOVEMBER 15, 2013Vol. 134, No. 22 Semimonthly INDONESIAN
ARTIKEL PELAJARAN
˝
Tujuh Gembala, Delapan Bangsawan
—Artinya bagi Kita
Kisah tentang serangan Sanherib ke Yerusalem pada
zaman Hizkia mengandung pelajaran bagus untuk kita.
Artikel ini khususnya bermanfaat bagi mereka yang
dipercaya untuk menggembalakan sidang.
˝
Taatilah Para Gembala Yehuwa
˝
Para Gembala, Tirulah Gembala-Gembala
Terbesar
Artikel pertama membahas bagaimana Yehuwa dan Yesus
menggembalakan kawanan domba Mereka di bumi
dewa-sa ini dan bagaimana para domba seharusnya
menang-gapi perhatian Mereka. Artikel kedua mengupas sikap
yang seharusnya diupayakan para penatua sewaktu
mela-yani sebagai gembala bawahan.
KIRA-KIRA antara tahun 762-759 SM, raja Israel dan raja Siria menyatakan perang melawan kerajaan Yehuda. Mereka ingin me-nyerbu Yerusalem, menggulingkan Raja Ahaz, dan menggantikan dia dengan orang lain, yang mungkin bukan keturunan Raja Daud. (Yes. 7:5, 6) Tapi, raja Israel seharusnya tahu bahwa rencana me-reka pasti gagal. Yehuwa telah menetapkan bahwa keturunan Daud akan selamanya menduduki takhta-Nya, dan kata-kata Allah sela-lu tergenap.—Yos. 23:14; 2 Sam. 7:16.
2 Awalnya, Israel dan Siria kelihatannya unggul. Dalam satu
pertempuran saja, Ahaz kehilangan 120.000 prajuritnya yang
1. Mengapa rencana jahat Israel-Siria pasti gagal?
2-4. Bagaimana Yesaya 7:14, 16 digenapi (a) pada abad kedelapan SM (b) pada abad pertama M?
Tujuh Gembala, Delapan
Bangsawan—Artinya bagi Kita
”Kita juga akan mengangkat melawan dia tujuh gembala, ya, delapan bangsawan tinggi dari antara umat manusia.”—MI. 5:5.
DAPATKAH SAUDARA MENJAWAB?
Bagaimana Hizkia, Yesaya, Mikha, dan para pembesar Yerusalem terbukti sebagai gembala yang baik pada abad kedelapan SM? Dewasa ini, siapakah tujuh gembala dan delapan bangsawan tinggi? Bagaimana mereka membantu umat Allah?
Hal terpenting apa yang bisa kita lakukan sekarang untuk bersiap-siap menghadapi serangan atas umat Allah kelak?
perkasa! Maaseya, ”putra raja”, tewas. (2 Taw. 28:6, 7) Tapi, Ye-huwa tidak menutup mata. Ia ingat janji-Nya kepada Daud; maka, Ia mengutus nabi Yesaya untuk menyampaikan berita yang sangat menguatkan hati.
3 Yesaya mengatakan, ”Lihat! Gadis itu akan menjadi hamil, dan
ia akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai dia Imanuel. . . . Sebelum anak laki-laki itu tahu bagaimana me-nolak apa yang jahat dan memilih apa yang baik, tanah yang ke-dua rajanya [Israel dan Siria] membuat engkau merasa gentar sam-pai mual, akan ditinggalkan.” (Yes. 7:14, 16) Memang benar, bagian awal nubuat itu menunjuk ke kelahiran Mesias. (Mat. 1:23) Tapi pada abad pertama M, ’kedua raja’ itu, raja Israel dan raja Siria, tidak lagi mengancam Yehuda. Maka nubuat tentang Ima-nuel pastilah tergenap untuk pertama kalinya pada zaman Yesaya.
4 Tidak lama setelah Yesaya mengumumkan hal penting
itu, istrinya hamil dan melahirkan putra yang dinamai Maher-syalal-has-baz. Bisa jadi, anak ini adalah ”Imanuel” yang disebutkan Yesaya.1 Pada zaman Alkitab, seorang anak bisa saja diberi sebuah nama pada saat dia lahir, mungkin untuk memper-ingati peristiwa khusus, tapi dia dipanggil dengan nama lain oleh orang tua dan kerabatnya. (2 Sam. 12:24, 25) Tidak ada bukti bah-wa Yesus pernah dipanggil dengan nama Imanuel.—Baca Yesaya 7:14; 8:3, 4.
1 Kata Ibrani yang diterjemahkan ”gadis” di Yesaya 7:14 bisa berarti
wa-nita yang sudah menikah atau perawan. Maka, kata itu bisa berlaku untuk istri Yesaya maupun perawan Yahudi Maria.
5 Ketika Israel dan Siria sedang mengincar Yehuda, ada bangsa
lain lagi yang berambisi mencaplok wilayah tersebut. Bangsa yang gila perang itu adalah kuasa dunia Asiria yang semakin kuat. Me-nurut Yesaya 8:3, 4, Asiria akan merampas ”kekayaan Damaskus” dan ”jarahan Samaria” sebelum menyerang kerajaan Yehuda di selatan. Bukannya beriman pada kata-kata Allah melalui Yesa-ya, Ahaz malah dengan bodoh mengadakan perjanjian dengan orang Asiria. Akibatnya, Yehuda belakangan ditindas oleh mereka. (2 Raj. 16:7-10) Sebagai gembala Yehuda, Ahaz tidak melindungi rakyatnya. Kita bisa merenungkan, ’Sewaktu harus membuat ke-putusan penting, apakah saya percaya kepada Allah atau kepada manusia?’—Ams. 3:5, 6.
BEDA GEMBALA, BEDA SIKAPNYA
6 Ahaz mati pada tahun 746 SM, dan digantikan oleh Hizkia
putranya. Ketika raja muda ini naik takhta, kondisi ekonomi dan rohani kerajaan Yehuda saat itu rusak parah. Apa yang akan per-tama-tama ia lakukan? Memulihkan perekonomian Yehuda? Ti-dak. Hizkia mengasihi Yehuwa dan adalah gembala yang baik bagi bangsa itu. Hal pertama yang ia lakukan adalah memulihkan ibadat yang murni dan hubungan baik bangsa itu dengan Yehuwa. Hizkia memahami apa yang Allah inginkan darinya, maka ia se-gera bertindak. Ia contoh yang sangat bagus bagi kita!—2 Taw. 29: 1-19.
5. Keputusan bodoh apa yang dibuat Raja Ahaz?
7 Orang Lewi akan menjalankan peranan penting dalam
memu-lihkan ibadat yang murni. Karena itu, Hizkia mengadakan perte-muan dengan mereka dan berjanji akan mendukung mereka. Ba-yangkan betapa bersukacitanya orang-orang Lewi yang setia saat mendengar raja mengatakan, ”Kamu adalah orang-orang yang te-lah Yehuwa pilih untuk berdiri melayani di hadapannya.” (2 Taw. 29:11) Ya, orang Lewi mendapat perintah yang jelas untuk meng-giatkan ibadat yang murni!
8 Hizkia mengundang seluruh rakyat Yehuda dan Israel untuk
merayakan Paskah secara besar-besaran, yang disusul dengan Pe-rayaan Kue Tidak Beragi selama tujuh hari. Rakyat begitu menik-matinya sampai-sampai perayaan itu diperpanjang tujuh hari lagi. Alkitab melaporkan, ”Ada sukacita besar di Yerusalem, sebab se-jak zaman Salomo putra Daud, raja Israel, tidak pernah terjadi hal seperti ini di Yerusalem.” (2 Taw. 30:25, 26) Pesta rohani itu ten-tu sangat membangkitkan semangat seluruh rakyat! Dua Tawarikh 31:1 memberi tahu kita, ”Segera setelah semuanya selesai, . . . me-reka menghancurkan pilar-pilar suci dan menebang tonggak-tong-gak suci dan merobohkan tempat-tempat tinggi serta mezbah-mezbah.” Ya, penduduk Yehuda telah kembali kepada Yehuwa. Pembersihan rohani ini sangat penting mengingat apa yang akan segera terjadi.
7. Mengapa orang Lewi perlu diyakinkan bahwa raja akan mendukung mereka? 8. Apa lagi yang Hizkia lakukan untuk membina kerohanian bangsa itu? Apa ha-silnya?
RAJA MENGANDALKAN YEHUWA
9 Persis seperti yang Yesaya katakan, Asiria menaklukkan
kera-jaan Israel di utara dan menawan penduduknya. Dengan demiki-an, rencana Israel untuk menempatkan raja lain di takhta Daud pun gagal. Tapi bagaimana dengan rencana Asiria? Kini, mereka berniat menaklukkan Yehuda. ”Pada tahun keempat belas peme-rintahan Raja Hizkia, majulah Sanherib, raja Asiria, melawan se-mua kota berbenteng di Yehuda dan merebutnya.” Konon, San-herib menaklukkan 46 kota di Yehuda. Bayangkan bagaimana perasaan Saudara seandainya Saudara saat itu tinggal di Yerusa-lem. Satu per satu, kota-kota Yehuda jatuh ke tangan pasukan Asi-ria yang semakin mendekat!—2 Raj. 18:13.
10 Hizkia pasti tahu bahwa bahaya kian dekat, tapi ia tidak
pa-nik dan meminta bantuan bangsa kafir seperti yang dilakukan ayahnya yang tidak setia, Ahaz. Hizkia mengandalkan Yehuwa. (2 Taw. 28:20, 21) Ia mungkin tahu kata-kata nabi Mikha, yang juga hidup pada zaman itu, ”Mengenai orang Asiria, . . . kita juga akan mengangkat melawan dia tujuh gembala, ya, delapan bangsawan tinggi dari antara umat manusia. Dan sesungguhnya mereka akan menggembalakan negeri orang Asiria dengan pe-dang.” (Mi.5:5, 6) Hizkia pasti dikuatkan oleh kata-kata teril-ham ini yang menyebutkan bahwa Yehuwa akan menggunakan
9. (a) Mengapa rencana Israel gagal? (b) Kemenangan apa yang mula-mula di-peroleh Sanherib di Yehuda?
suatu pasukan yang tidak lazim untuk melawan orang Asiria dan mengalahkan penakluk yang kejam itu.
11 Penggenapan terpenting dari nubuat tentang tujuh gembala
dan delapan bangsawan tinggi itu akan terjadi lama setelah kela-hiran Yesus, ”penguasa di Israel, yang asal-usulnya sejak purbaka-la”. (Baca Mikha 5:1, 2.) Ini akan tergenap di masa depan,
se-waktu ”Asiria” zaman modern menyerang hamba-hamba Yehuwa. Kekuatan apa yang akan digunakan oleh Yehuwa, melalui Putra-Nya yang kini sudah bertakhta, untuk menghadapi musuh yang menakutkan ini? Kita akan membahasnya nanti. Tapi pertama-tama, kita akan menarik pelajaran dari tindakan Hizkia ketika menghadapi ancaman Asiria.
HIZKIA BERSIAP-SIAP
12 Yehuwa selalu bersedia membantu jika kita sudah tidak
sang-gup lagi. Namun, Ia ingin agar kita terlebih dahulu berupaya se-maksimal mungkin. Hizkia meminta petunjuk ”para pembesar dan orang-orangnya yang perkasa”, dan mereka ”memutuskan un-tuk menutup segala mata air yang ada di luar kota . . . Selanjut-nya, [Hizkia] memberanikan diri dan membangun semua tembok yang roboh dan mendirikan menara-menara di atasnya dan tem-bok lain di sebelah luarnya, . . . serta membuat banyak senjata lempar dan perisai.” (2 Taw. 32:3-5) Untuk melindungi dan meng-gembalakan umat-Nya kala itu, Yehuwa menggunakan sejumlah
11. Kapan nubuat tentang tujuh gembala dan delapan bangsawan tinggi itu teruta-ma digenapi?
12. Untuk melindungi umat Allah, apa saja yang dilakukan oleh Hizkia dan orang-orangnya?
pria yang berani: Hizkia, para pembesarnya, dan nabi-nabi yang setia.
13 Apa yang Hizkia lakukan selanjutnya jauh lebih penting
da-ripada menutup mata air atau memperkuat tembok kota. Sebagai gembala yang penuh perhatian, Hizkia mengumpulkan rakyat dan menguatkan mereka secara rohani dengan kakata, ”Jangan ta-kut ataupun gentar karena raja Asiria . . . , sebab yang menyertai kita lebih banyak daripada yang menyertai dia. Yang menyertai dia adalah lengan daging, tetapi yang menyertai kita adalah Yehuwa, Allah kita, yang membantu dan bertempur dalam peperangan kita.” Ini pengingat yang sangat menguatkan iman: Yehuwa akan bertempur demi umat-Nya! Setelah mendengar ini, rakyat Yehuda ”pun bersandar pada perkataan Hizkia, raja Yehuda”. Perhatikan bahwa yang membangkitkan keberanian rakyat adalah ”perkataan Hizkia”. Ia, para pembesar, dan orang-orangnya yang perkasa, juga nabi Mikha dan nabi Yesaya, terbukti sebagai gembala-gem-bala yang baik, seperti yang telah Yehuwa nubuatkan melalui nabi-Nya.—2 Taw. 32:7, 8; baca Mikha 5:5, 6.
14 Raja Asiria dan pasukannya berkemah di Lakhis, di sebelah
barat daya Yerusalem. Dari sana, ia mengirim tiga utusan untuk memerintahkan agar kota itu menyerah. Sang juru bicara, yang bergelar Rabsyake, menggunakan berbagai taktik. Ia berbicara da-lam bahasa Ibrani kepada rakyat untuk mendesak mereka agar
13. Apa tindakan Hizkia yang paling penting untuk menyiapkan rakyat mengha-dapi serangan? Apa pengaruhnya atas rakyat?
membelot dan menyerah kepada orang Asiria. Ia juga mengumbar janji palsu bahwa mereka akan dibawa ke negeri di mana mereka bisa hidup nyaman. (Baca 2 Raja-Raja 18:31, 32.) Menurut
Rab-syake, Yehuwa tidak akan bisa melepaskan orang Yehuda dari ceng-keraman Asiria, sama seperti allah bangsa-bangsa lain tidak bisa melindungi penyembahnya. Namun, rakyat Yehuda bertindak bi-jaksana dengan tidak menanggapi dusta dan tuduhan palsu itu. Hal ini juga sering dilakukan hamba-hamba Yehuwa dewasa ini. —Baca 2 Raja-Raja 18:35, 36.
15 Hizkia tentu saja kesal, tapi dia tidak meminta bantuan
bang-sa asing. Dia memanggil nabi Yebang-saya, yang memberi tahu Hizkia, ”Ia [Sanherib] tidak akan masuk ke dalam kota ini, ataupun me-lepaskan anak panah ke sana.” (2 Raj. 19:32) Penduduk Yerusa-lem hanya perlu bertahan dan tidak menyerah. Yehuwa-lah yang akan bertempur bagi Yehuda. Dan, Yehuwa menepatinya! ”Pada malam itu, malaikat Yehuwa keluar dan membunuh seratus dela-pan puluh lima ribu orang di perkemahan orang Asiria.” (2 Raj. 19:35) Yehuda selamat, bukan karena Hizkia menutup mata air atau membangun tembok-tembok kota, tapi karena campur tangan Allah.
PELAJARANNYA BAGI KITA
16 Nubuat tentang tujuh gembala dan delapan bangsawan ting-15. Apa yang harus dilakukan penduduk Yerusalem? Bagaimana Yehuwa menye-lamatkan kota itu?
16. Dewasa ini, siapa yang dimaksud dengan (a) penduduk Yerusalem (b) orang ”Asiria” (c) tujuh gembala dan delapan bangsawan tinggi?
gi itu terutama digenapi pada zaman kita. Dahulu, penduduk Ye-rusalem kuno diserang oleh orang Asiria. Tidak lama lagi, umat Yehuwa juga akan diserang oleh ”Asiria” zaman modern, musuh yang ingin melenyapkan mereka. Alkitab menyebutkan tentang se-rangan itu, sese-rangan ’Gog dari Magog’, sese-rangan ”raja utara”, dan serangan ”raja-raja di bumi”. (Yeh. 38:2, 10-13; Dan. 11:40, 44, 45; Pny. 17:14; 19:19) Apakah ini memaksudkan serangan yang ber-beda-beda? Kita tidak tahu. Alkitab bisa saja menggunakan nama yang berbeda untuk serangan yang sama. Menurut nubuat Mikha, pasukan apa yang akan Yehuwa gunakan untuk melawan ”Asiria”, musuh yang kejam itu? Pasukan yang sangat tidak lazim, yaitu ”tu-juh gembala, ya, delapan bangsawan tinggi”! (Mi. 5:5) Siapakah mereka? Mereka adalah para penatua sidang. (1 Ptr. 5:2) Dewa-sa ini, Yehuwa memang menyediakan banyak pria rohani untuk menggembalakan kawanan domba yang Ia kasihi, untuk menguat-kan mereka menghadapi serangan dari ”Asiria” zaman modern.1 Nubuat Mikha menyebutkan bahwa mereka akan ”menggembala-kan negeri orang Asiria dengan pedang”. (Mi. 5:6) Ya, salah satu senjata yang mereka gunakan untuk mengalahkan musuh adalah ”pedang roh”, yaitu Firman Allah.—2 Kor. 10:4; Ef. 6:17.
17 Para penatua yang membaca artikel ini bisa menarik beberapa
1 Angka tujuh sering digunakan dalam Alkitab untuk menunjukkan
ke-lengkapan. Angka delapan (tujuh ditambah satu) kadang mengartikan kelimpahan.
pelajaran berguna dari kisah yang baru saja kita bahas: (1) Hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk bersiap-siap menghadapi se-rangan ”Asiria” kelak adalah menguatkan iman kita kepada Allah dan membantu saudara-saudari kita melakukan hal yang sama. (2) Sewaktu ”Asiria” menyerang, para penatua harus yakin sepe-nuhnya bahwa Yehuwa akan menyelamatkan kita. (3) Pada saat itu, petunjuk dari organisasi Yehuwa mungkin tampaknya tidak masuk akal dari kacamata manusia. Tapi, kita semua harus siap menaati arahan apa pun yang kita terima, tidak soal kita setuju atau tidak, karena hal itu akan menyelamatkan kehidupan kita. (4) Sekaranglah waktunya bagi siapa pun yang mengandalkan pendidikan duniawi, hal-hal materi, atau lembaga-lembaga ma-nusia untuk mengubah cara berpikir mereka. Para penatua ha-rus siap membantu siapa pun yang belum mengandalkan Yehuwa sepenuhnya.
18 Pada suatu saat nanti, hamba-hamba Allah zaman sekarang
akan tampak tak berdaya sama seperti penduduk Yehuda yang ter-jebak di Yerusalem pada zaman Hizkia. Pada saat itu, kata-kata Hizkia bisa menguatkan iman kita. Mari kita ingat bahwa yang menyertai musuh kita adalah ”lengan daging, tetapi yang menyer-tai kita adalah Yehuwa, Allah kita, yang membantu dan bertem-pur dalam peperangan kita”!—2 Taw. 32:8.
YEHUWA menggambarkan diri-Nya sebagai gembala.
(Yeh. 34:11-14) Hal itu membantu kita memahami
kepriba-dian Yehuwa. Seorang gembala yang pengasih bertanggung
jawab penuh atas keselamatan dan kesejahteraan kawanan
domba peliharaannya. Ia menuntun mereka ke padang
rum-put dan sumber air (Mz. 23:1, 2); menjaga mereka siang
dan malam (Luk. 2:8); melindungi mereka dari pemangsa
(1 Sam. 17:34, 35); menggendong yang baru lahir (Yes.
40:11); mencari yang tersesat, dan merawat yang terluka.
—Yeh. 34:16.
1, 2. Mengapa Yehuwa menggambarkan diri-Nya sebagai gembala?
Taatilah Para Gembala Yehuwa
”Taatilah mereka yang mengambil pimpinan di antara
kamu dan tunduklah kepada mereka, karena
mereka menjaga jiwamu.”
—IBR. 13:17.APA JAWABAN SAUDARA?
Bagaimana para penatua sidang menggembalakan domba-domba Allah?
Mengapa domba seharusnya mendengarkan para gembala bawahan?
Mengapa ketidaksempurnaan gembala bawahan bukan alasan untuk mengabaikan nasihat Alkitab yang mereka berikan?
2
Pada zaman dulu, sebagian besar umat Allah hidup
se-bagai petani dan peternak. Karena itu, mereka langsung
mengerti gambaran tentang Allah Yehuwa sebagai gembala
yang pengasih. Mereka tahu bahwa agar tumbuh sehat,
domba perlu diurus dan diperhatikan. Demikian pula
se-cara rohani, manusia membutuhkan perhatian dan
bim-bingan yang baik. (Mrk. 6:34) Kalau tidak, mereka akan
telantar, mudah dipengaruhi, dan mudah salah jalan,
se-perti ”domba yang tidak mempunyai gembala”. (1 Raj.
22:17) Tapi, Yehuwa dengan pengasih memenuhi
kebutuh-an umat-Nya.
3
Gambaran tentang Yehuwa sebagai gembala masih
co-cok bahkan sampai sekarang. Yehuwa tetap memelihara
umat-Nya yang bagaikan domba. Mari kita lihat
bagaima-na Ia membimbing dan memenuhi kebutuhan kita dewasa
ini. Kita juga akan membahas apa seharusnya tanggapan
kita atas kepedulian Yehuwa itu.
GEMBALA YANG BAIK MENGANGKAT GEMBALA BAWAHAN
4
Yehuwa melantik Yesus sebagai Kepala sidang Kristen.
(Ef. 1:22, 23) Sebagai ”gembala yang baik”, Yesus
memi-liki kepedulian, tujuan, dan sifat-sifat yang sama seperti
Ba-3. Apa yang akan kita bahas di artikel ini?
paknya. Ia bahkan ”menyerahkan jiwanya demi
kepenting-an domba-dombkepenting-anya”. (Yoh. 10:11, 15) Dkepenting-an, sungguh luar
biasa manfaat korban tebusan Kristus bagi umat manusia!
(Mat. 20:28) Ya, Yehuwa ingin agar ”setiap orang yang
memperlihatkan iman akan [Yesus] tidak akan dibinasakan
melainkan memperoleh kehidupan abadi”!—Yoh. 3:16.
5
Bagaimana sikap para domba terhadap Yesus
Kris-tus, Sang Gembala yang Baik? Yesus mengatakan,
”Dom-ba-dombaku mendengarkan suaraku, dan aku mengenal
mereka, dan mereka mengikuti aku.” (Yoh. 10:27)
Men-dengarkan suara Gembala yang Baik berarti mengikuti
bim-bingannya dalam segala sesuatu, termasuk bekerja sama
de-ngan para gembala bawahan yang telah ia lantik. Yesus
menunjukkan bahwa para rasul dan murid-muridnya harus
meneruskan pekerjaan yang telah ia mulai. Mereka harus
’mengajar’ dan ’memberi makan domba-domba kecil Yesus’.
(Mat. 28:20;
baca Yohanes 21:15-17.) Dengan makin
ter-sebarnya kabar baik, jumlah murid pun bertambah. Maka,
Yesus melantik pria-pria Kristen yang matang untuk
meng-gembalakan sidang-sidang.—Ef. 4:11, 12.
6
Kepada para pengawas sidang di Efesus pada abad
per-tama, rasul Paulus mengatakan bahwa roh kudus telah
5, 6. (a) Siapa yang Yesus lantik untuk mengurus domba-dombanya? Untuk mendapat manfaat dari pengaturan ini, apa yang diharapkan dari para domba? (b) Apa seharusnya alasan utama kita ingin menaati para penatua sidang?
melantik mereka sebagai pengawas ”untuk
menggembala-kan sidang jemaat Allah”. (Kis. 20:28) Para pengawas
Kris-ten dewasa ini pun dilantik oleh roh kudus, karena mereka
dilantik berdasarkan persyaratan Alkitab yang diilhamkan
roh kudus. Jadi, dengan menaati para pengawas Kristen,
kita menunjukkan respek kepada dua Gembala terbesar,
Ye-huwa dan Yesus. (Luk. 10:16) Inilah seharusnya alasan
uta-ma kita ingin tunduk kepada para penatua. Tapi, ada
alas-an lain lagi mengapa kita sepatutnya mengikuti arahalas-an
mereka.
7
Ketika menasihati atau menguatkan rekan seiman, para
penatua selalu menggunakan Alkitab atau prinsip Alkitab.
Tujuannya bukan untuk mengatur kehidupan
saudara-sau-dari mereka, melainkan untuk membantu mereka
mem-buat keputusan sendiri berdasarkan prinsip Alkitab. (2 Kor.
1:24) Dengan demikian, para penatua menjaga ketertiban
dan perdamaian di sidang. (1 Kor. 14:33, 40) Para penatua
’menjaga jiwa-jiwa’ dalam arti bahwa mereka ingin
mem-bantu setiap anggota sidang tetap akrab dengan Yehuwa.
Karena itu, mereka segera memberikan bantuan jika
mere-ka melihat seorang saudara atau saudari hampir, atau sudah,
mengambil ”langkah yang salah”. (Gal. 6:1, 2; Yud. 22) Ini
tentu alasan yang baik untuk ’taat kepada mereka yang
mengambil pimpinan’.—
Baca Ibrani 13:17.
8
Sebagai gembala rohani, rasul Paulus menulis kepada
saudara-saudaranya di Kolose, ”Berhati-hatilah: mungkin
ada orang yang akan membawa kamu pergi sebagai
mang-sanya melalui filsafat dan tipu daya kosong menurut ajaran
turun-temurun dari manusia, menurut hal-hal dasar dari
dunia dan bukan menurut Kristus.” (Kol. 2:8) Peringatan
ini menunjukkan alasan lain untuk memperhatikan nasihat
Alkitab dari para penatua. Mereka melindungi kawanan
dari siapa pun yang berupaya menjauhkan mereka dari
Ye-huwa. Rasul Petrus memperingatkan bahwa ”nabi-nabi
pal-su” dan ”guru-guru palpal-su” akan berupaya ”memikat
jiwa-jiwa yang tidak teguh” untuk berbuat dosa. (2 Ptr. 2:1, 14)
Dewasa ini, para penatua juga harus memberikan
peringat-an serupa jika perlu. Sebagai pria-pria Kristen yperingat-ang matperingat-ang,
mereka punya banyak pengalaman. Selain itu, sebelum
di-lantik, mereka telah terbukti memahami Alkitab dengan
je-las dan cakap mengajarkan kebenaran Alkitab. (1 Tim. 3:2;
Tit. 1:9) Sebagai pria-pria yang matang, seimbang, dan
me-miliki hikmat Alkitab, mereka bisa memberikan arahan
yang baik.
GEMBALA YANG BAIK MEMBERI MAKAN DAN MELINDUNGI D OMBA
9
Melalui organisasi-Nya, Yehuwa memberikan berlimpah
makanan rohani kepada segenap persekutuan
saudara-sau-dara di seluruh dunia. Banyak nasihat Alkitab disediakan
melalui publikasi kita. Selain itu, organisasi kadang
mem-berikan petunjuk langsung kepada para penatua sidang,
entah melalui surat atau instruksi yang disampaikan oleh
pengawas keliling. Dengan cara ini, domba-domba
menda-pat arahan yang jelas.
10
Para pengawas bertanggung jawab merawat,
melin-dungi, dan memperhatikan kesehatan rohani anggota
si-dang, khususnya mereka yang imannya melemah atau yang
melakukan kesalahan serius.
(
Baca Yakobus 5:14, 15.) Ada
yang mungkin menjauh dari sidang dan tidak lagi
melaku-kan kegiatan Kristen. Apa yang amelaku-kan dilakumelaku-kan seorang
gembala yang peduli? Ia tentu akan berupaya keras untuk
menemukan setiap domba yang hilang dan mendesak
me-reka untuk kembali ke kandang, atau sidang! Yesus
menje-laskan, ”Bapakku yang di surga tidak menginginkan salah
seorang dari mereka yang kecil ini binasa.”—Mat. 18:12-14.
9. Dewasa ini, bagaimana Yesus membimbing dan memberi makan sidang Kris-ten?
10. Apa yang akan dilakukan seorang gembala rohani jika ada yang menjauh dari sidang?
BAGAIMANA SEHARUSNYA KITA MEMANDANG KEKURANGAN GEMBALA BAWAHAN?
11
Yehuwa dan Yesus adalah Gembala-Gembala yang
sempurna. Tapi, gembala bawahan yang dipercaya untuk
mengurus sidang tidaklah sempurna. Karena itu, ada yang
merasa sulit menaati penatua. Mereka mungkin berpikir,
’Penatua
kan manusia tidak sempurna seperti kita. Kenapa
kita harus mendengarkan nasihat mereka?’ Memang,
pena-tua tidak sempurna, tapi kita perlu memiliki pandangan
yang benar tentang kekurangan dan kelemahan mereka.
12
Alkitab dengan terus terang menceritakan kesalahan
orang-orang yang Yehuwa gunakan untuk memimpin
umat-Nya di masa lalu. Contohnya, Daud diurapi sebagai raja dan
pemimpin bangsa Israel. Namun, belakangan ia berdosa
de-ngan berzina dan membunuh. (2 Sam. 12:7-9) Perhatikan
juga rasul Petrus. Meskipun diberi tanggung jawab besar
dalam sidang Kristen abad pertama, ia melakukan
kesalah-an serius. (Mat. 16:18, 19; Yoh. 13:38; 18:27; Gal. 2:11-14)
Setelah Adam dan Hawa, tidak ada manusia yang
sempur-na, kecuali Yesus.
13
Mengapa Yehuwa ingin agar kekurangan orang-orang
11. Mengapa ada yang merasa sulit menaati penatua?
12, 13. (a) S ebutkan kesalahan dari beberapa orang yang Yehuwa beri tang-gung jawab. (b) Mengapa kekurangan pria-pria yang digunakan Allah dicatat da-lam Alkitab?
yang Ia gunakan dicatat dalam Alkitab? Antara lain untuk
menunjukkan bahwa Ia bisa menggunakan manusia yang
ti-dak sempurna untuk memimpin umat-Nya. Malah, Ia
sela-lu menggunakan manusia yang tidak sempurna. Karena itu,
kita tidak boleh menjadikan ketidaksempurnaan para
pena-tua sebagai dalih untuk menggerutu tentang mereka atau
mengabaikan wewenang mereka. Yehuwa ingin kita
me-respek dan menaati saudara-saudara itu.—
Baca Keluaran
16:2, 8.
14
Menaati para penatua sangat penting. Ingatlah
bagai-mana Yehuwa berkomunikasi dengan umat-Nya pada
saat-saat kritis di masa lalu. Sewaktu bangsa Israel akan keluar
dari Mesir, Yehuwa menggunakan Musa dan Harun untuk
menyampaikan petunjuk. Agar selamat dari tulah
kesepu-luh, orang Israel harus menaati perintah tentang makanan
yang harus disantap dan untuk memercikkan darah domba
pada tiang serta ambang pintu rumah mereka. Perintah itu
tidak mereka terima secara langsung melalui suara dari
surga. Sebaliknya, mereka harus mendengarkan para
tua-tua Israel, yang menerima petunjuk terperinci dari Musa.
(Kel. 12:1-7, 21-23, 29) Pada peristiwa itu, Yehuwa
meng-gunakan Musa dan para tua-tua untuk menyampaikan
pe-14, 15. Apa yang bisa kita pelajari dari cara Yehuwa berkomunikasi dengan umat-Nya di masa lalu?
tunjuk kepada umat-Nya. Dewasa ini, Yehuwa
mengguna-kan para penatua Kristen untuk melakumengguna-kan hal serupa.
15
Saudara tentu ingat banyak peristiwa lain dalam
seja-rah Alkitab ketika Yehuwa menggunakan manusia atau
ma-laikat untuk memberikan petunjuk yang menyelamatkan
kehidupan. Allah memberi mereka wewenang untuk
berbi-cara atas nama Allah dan memberi tahu umat-Nya apa yang
harus mereka lakukan agar selamat dari situasi yang
berba-haya. Kita pun bisa yakin bahwa Yehuwa akan melakukan
hal yang serupa di Armagedon. Tapi, penatua yang sekarang
diberi tanggung jawab mewakili Yehuwa atau organisasi-Nya
tentu harus sangat berhati-hati agar tidak
menyalahguna-kan wewenang yang dipercayamenyalahguna-kan kepada mereka.
”SATU KAWANAN, SATU GEMBALA”
16
Umat Yehuwa adalah ”satu kawanan” di bawah ”satu
gembala”, Yesus Kristus. (Yoh. 10:16) Yesus memberi
tahu bahwa ia akan menyertai murid-muridnya
”sepan-jang masa sampai penutup sistem ini”. (Mat. 28:20)
Seba-gai Raja di surga, ia berwenang penuh untuk mengatur
semua peristiwa yang akan terjadi sebelum ia
menghu-kum dunia Setan. Agar tetap bersatu dan aman dalam
ka-wanan Allah, kita perlu mendengarkan ’perkataan di
bela-kang kita’, yang memberi tahu ke mana kita harus pergi.
”Perkataan” ini mencakup apa yang dikatakan roh kudus
dalam Alkitab dan apa yang dikatakan Yehuwa dan Yesus
melalui orang-orang yang Mereka lantik sebagai gembala
bawahan.—
Baca Yesaya 30:21; Penyingkapan 3:22.
17
Menurut Alkitab, Setan sedang berkeliaran ”seperti
si-nga yang mesi-ngaum, berupaya melahap orang”. (1 Ptr. 5:8)
Seperti pemangsa yang buas dan rakus, ia mengintai
kawan-an, menunggu saat yang tepat untuk menerkam domba
yang tidak waspada atau yang terpisah dari kawanan.
Itu-lah sebabnya penting sekali untuk tetap dekat dengan sidang
dan dengan ”gembala dan pengawas” kita. (1 Ptr. 2:25)
Me-ngenai orang-orang yang selamat dari kesengsaraan besar,
Penyingkapan 7:17 mengatakan, ”Anak Domba [Yesus] . . .
akan menggembalakan mereka, dan akan menuntun
mere-ka ke sumber air kehidupan. Dan Allah amere-kan menghapus
segala air mata dari mata mereka.” Benar-benar janji yang
indah!
18
Para penatua Kristen memiliki tanggung jawab yang
sangat penting sebagai gembala sidang. Bagaimana
pria-pria terlantik ini bisa memperlakukan domba-domba
Ye-sus dengan baik? Jawabannya akan dibahas di artikel
berikutnya.
17, 18. (a) Bahaya apa yang mengancam kawanan, tapi kita bisa yakin akan janji apa? (b) Apa yang akan dibahas di artikel berikutnya?
DOMBA akan sehat kalau sang gembala memperhatikan kese-jahteraan kawanannya. Menurut sebuah buku tentang memeli-hara domba, jika seorang gembala hanya menggiring domba-nya ke padang rumput dan membiarkandomba-nya begitu saja, dalam beberapa tahun domba-dombanya akan menjadi lemah dan sa-kit-sakitan. Tapi, kalau gembala itu mengurus setiap dombanya dengan baik, seluruh kawanan akan sehat dan kuat.
2 Demikian pula dengan sidang. Jika gembala Kristen peduli
kepada setiap domba, seluruh sidang akan sehat secara rohani. Saudara mungkin ingat bahwa Yesus merasa kasihan kepa-da orang-orang karena ”mereka dikuliti kepa-dan dibuang seperti
1, 2. (a) Bagaimana keadaan domba yang dipelihara dengan baik? (b) Mengapa banyak orang pada zaman Yesus bagaikan domba tanpa gembala?
Para Gembala, Tirulah
Gembala-Gembala Terbesar
”Kristus menderita bagimu, meninggalkan bagimu suatu
model agar kamu mengikuti langkah-langkahnya
dengan saksama.”
—1 PTR. 2:21.APA JAWABAN SAUDARA?
Sebagai gembala, apa yang dapat ditiru penatua dari Yehuwa? Apa yang dapat ditiru penatua dari Yesus Kristus?
domba-domba tanpa gembala”. (Mat. 9:36) Mengapa keadaan mereka bisa begitu menyedihkan? Karena orang-orang yang bertanggung jawab mengajarkan Hukum Allah ternyata kasar, suka menuntut, dan munafik. Bukannya membantu dan men-didik anggota kawanan, para pemimpin agama Yahudi mem-bebani mereka dengan ”tanggungan-tanggungan yang berat”. —Mat. 23:4.
3 Jadi, gembala Kristen dewasa ini, yaitu penatua, memiliki
tanggung jawab besar. Domba yang mereka urus adalah milik Yehuwa dan milik Yesus, sang ”gembala yang baik”. (Yoh. 10:11) Domba-domba itu telah Yesus beli dengan darahnya yang berharga. (1 Kor. 6:20; 1 Ptr. 1:18, 19) Ia sangat menga-sihi mereka sampai-sampai ia rela mengorbankan kehidupan-nya bagi mereka. Penatua harus selalu ingat bahwa mereka adalah gembala bawahan, yang harus bertanggung jawab kepa-da Yesus Kristus, sang ”gembala besar kepa-dari domba-domba”. —Ibr. 13:20.
4 Maka, bagaimana seharusnya para gembala Kristen
mem-perlakukan domba-domba? Para anggota sidang didesak untuk ’menaati mereka yang mengambil pimpinan’ di antara mereka. Di pihak lain, para penatua dinasihati agar tidak ”memerintah
atas mereka yang adalah milik pusaka Allah”. (Ibr. 13:17; baca
3. Dalam menjalankan peranan mereka sebagai gembala, apa yang harus diingat penatua sidang?
1 Petrus 5:2, 3.) Bagaimana penatua bisa mengambil
pimpin-an namun tidak memerintah kawpimpin-anpimpin-an? Dengpimpin-an kata lain, ba-gaimana penatua bisa memenuhi kebutuhan para domba tanpa melangkahi wewenang yang Allah berikan kepada mereka?
”DI DADANYA IA AKAN MEMBAWA MEREKA”
5 Mengenai Yehuwa, nabi Yesaya mengatakan, ”Seperti
se-orang gembala ia akan menggembalakan kawanannya. Dengan lengannya ia akan mengumpulkan anak-anak domba; dan di dadanya ia akan membawa mereka. Mereka yang menyusui akan ia bimbing dengan penuh perhatian.” (Yes. 40:11) Gam-baran ini menunjukkan bahwa Yehuwa memperhatikan kebu-tuhan anggota sidang yang lemah dan melindungi mereka. Se-perti gembala yang tahu kebutuhan setiap domba dan siap membantu, Yehuwa pun tahu apa yang dibutuhkan setiap orang dalam sidang dan siap memenuhinya. Bagaikan gembala yang menggendong anak domba yang baru lahir, Yehuwa seolah-olah menggendong kita selama masa-masa sulit. Ia akan menghibur kita sewaktu kita mengalami ujian berat atau membutuhkan pertolongan khusus. Ia memang ”Bapak belas kasihan yang lembut”.—2 Kor. 1:3, 4.
6 Sungguh bagus teladan Bapak surgawi kita bagi seorang
gembala rohani! Seperti Yehuwa, ia harus memperhatikan
5. Apa yang ditunjukkan Yesaya 40:11 tentang Yehuwa?
kebutuhan para domba. Jika penatua mengetahui kesulitan yang mereka hadapi dan kebutuhan khusus yang perlu segera ditangani, ia pun bisa memberikan anjuran dan dukungan yang tepat. (Ams. 27:23) Itu berarti, penatua harus menyempatkan diri untuk berbicara dan mendengarkan rekan-rekan seiman-nya. Meskipun tidak ingin mencampuri urusan pribadi, ia ti-dak mengabaikan apa yang ia lihat dan dengar di sidang. Ia akan menyediakan diri untuk ”membantu orang yang lemah”. —Kis. 20:35; 1 Tes. 4:11.
7 Perhatikan sikap gembala umat Allah pada zaman
Yehez-kiel dan Yeremia. Yehuwa mengecam para gembala itu karena mereka seharusnya memperhatikan para domba tapi melalaikan tugasnya. Apa akibatnya? Yehuwa mengatakan, ”Domba-dom-baku terus menjadi makanan setiap binatang buas di padang, karena tidak ada gembala, dan gembala-gembalaku tidak men-cari domba-dombaku, tetapi para gembala itu terus memberi makan diri mereka sendiri, dan domba-dombaku tidak mereka beri makan.” (Yeh. 34:7-10; Yer. 23:1) Kecaman Allah ini bisa berlaku atas para pemimpin Susunan Kristen. Hal ini menan-daskan betapa pentingnya tugas para penatua untuk memper-hatikan domba-domba Yehuwa dengan baik dan pengasih.
7. (a) Bagaimana domba-domba Allah diperlakukan pada zaman Yehezkiel dan Yeremia? (b) Yehuwa mengecam para gembala rohani yang tidak setia. Pelajaran apa yang bisa kita tarik?
”AKU MENETAPKAN POLA BAGIMU”
8 Karena tidak sempurna, beberapa orang di sidang
mung-kin lambat memahami apa yang Yehuwa inginkan dari mereka. Tindakan mereka mungkin tidak sesuai dengan nasihat Alki-tab, atau menunjukkan bahwa mereka tidak matang secara ro-hani. Bagaimana seharusnya tanggapan para penatua? Mereka hendaknya meniru kesabaran Yesus terhadap murid-muridnya ketika mereka mempersoalkan siapa yang akan menjadi orang paling penting dalam Kerajaan. Yesus tidak marah tapi terus mengajar dan dengan pengasih menasihati mereka untuk ren-dah hati. (Luk. 9:46-48; 22:24-27) Ia bahkan mencuci kaki me-reka sebagai contoh nyata kerendahan hati. Sifat ini juga harus
diperlihatkan oleh para penatua.—Baca Yohanes 13:12-15;
1 Ptr. 2:21.
9 Rasul Yakobus dan Yohanes pernah memiliki pandangan
yang keliru mengenai apa artinya menjadi gembala rohani. Mereka meminta agar Yesus memberi mereka kedudukan penting dalam Kerajaan. Tapi, Yesus mengoreksi sikap mereka, ”Kamu tahu bahwa para penguasa bangsa-bangsa memerintah atas mereka dan pembesar-pembesar menjalankan wewenang atas mereka. Bukan demikian caranya di antara kamu; tetapi barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu harus menjadi
8. Sewaktu memberikan nasihat, apa yang dapat ditiru penatua dari Yesus? 9. Sikap apa dari para rasul yang perlu Yesus koreksi?
pelayanmu.” (Mat. 20:25, 26) Para rasul perlu melawan keinginan untuk ”memerintah atas” rekan-rekan mereka.
10 Yesus ingin agar para penatua meniru dia dalam
memper-lakukan kawanan. Para penatua harus bersedia menjadi pela-yan, bukan majikan, rekan-rekan mereka. Rasul Paulus memi-liki sikap rendah hati itu, karena ia memberi tahu para tua-tua di sidang Efesus, ”Kamu tahu benar bagaimana sejak hari per-tama aku melangkah ke distrik Asia, aku menyertai kamu panjang waktu, bekerja bagaikan budak bagi Tuan dengan se-gala kerendahan hati.” Sang rasul ingin agar para penatua itu suka membantu dengan tulus dan rendah hati. Ia mengatakan, ”Aku telah mempertunjukkan kepadamu dalam segala sesuatu bahwa dengan bekerja keras seperti itu, kamu harus memban-tu orang yang lemah.” (Kis. 20:18, 19, 35) Paulus memberi tahu orang-orang Korintus bahwa ia bukan majikan atas iman mereka, melainkan sesama rekan sekerja bagi sukacita mereka. (2 Kor. 1:24) Paulus menjadi teladan dalam hal kerendahan hati dan kerja keras bagi para penatua dewasa ini.
”BERPEGANG TEGUH PADA FIRMAN YANG SETIA”
11 Seorang penatua harus ”berpegang teguh pada firman
yang setia sehubungan dengan seni mengajarnya”. (Tit. 1:9) Tapi, ia harus melakukannya ”dengan roh kelemahlembutan”.
10. Yesus ingin agar para penatua memperlakukan kawanan dengan cara bagai-mana? Teladan apa yang Paulus berikan dalam hal ini?
11, 12. Bagaimana seorang penatua bisa membantu rekan seimannya membuat keputusan?
(Gal. 6:1) Gembala rohani yang baik tidak akan mencoba mengatur tindakan rekan-rekan seimannya, tapi akan berupaya menggugah hati mereka. Jika seorang saudara akan membuat keputusan penting, penatua bisa membantunya dengan mem-bahas prinsip Alkitab atau suatu artikel dalam publikasi kita tentang masalah itu. Ia juga bisa meminta saudara itu memper-timbangkan beberapa kemungkinan dan pengaruhnya atas hu-bungan dia dengan Yehuwa. Sang penatua bisa menandaskan pentingnya berdoa meminta bimbingan Allah sebelum mem-buat keputusan. (Ams. 3:5, 6) Setelah sang penatua membahas hal-hal tersebut, saudara itulah yang harus membuat keputus-an.—Rm. 14:1-4.
12 Para penatua boleh memberikan arahan hanya karena
mereka mendapat wewenang dari Alkitab. Karena itu, mere-ka harus terampil menggunamere-kan Alkitab dan berpegang pada apa yang dikatakannya. Dengan demikian, para penatua tidak akan melangkahi wewenang yang Allah berikan. Bagaimana pun juga, mereka hanya gembala bawahan, dan setiap anggota sidang akan mempertanggungjawabkan keputusan mereka ke-pada Yehuwa dan Yesus.—Gal. 6:5, 7, 8.
”TELADAN BAGI KAWANAN”
13 Setelah menasihati para tua-tua agar tidak ”memerintah
atas mereka yang adalah milik pusaka Allah”, rasul Petrus menganjurkan mereka untuk ”menjadi teladan bagi kawanan”.
(1 Ptr. 5:3) Bagaimana seorang penatua bisa menjadi teladan? Perhatikan dua syarat yang harus dipenuhi seorang pria yang ”berupaya meraih jabatan pengawas”. Pertama, ia perlu ”ber-pikiran sehat”. Artinya, ia harus mengerti prinsip-prinsip Alki-tab dengan jelas dan mengetahui penerapannya dalam kehi-dupannya sendiri. Ia berkepala dingin dan tidak tergesa-gesa membuat penilaian. Kedua, ia harus ”memimpin rumah tang-ganya sendiri dengan cara yang baik”. Artinya, jika ia berke-luarga, ia harus menjadi suami dan ayah yang baik, sebab ”jika sesungguhnya seorang pria tidak tahu bagaimana memimpin rumah tangganya sendiri, bagaimana ia akan mengurus sidang jemaat Allah?” (1 Tim. 3:1, 2, 4, 5) Saudara-saudari di sidang akan lebih memercayai penatua yang memenuhi syarat-syarat ini.
14 Seorang penatua juga harus menjadi teladan dengan rajin
mengabar. Yesus memberikan contoh tentang hal ini kepada para penatua. Memberitakan kabar baik Kerajaan adalah bagi-an penting dalam kehidupbagi-an Yesus di bumi. Ia memperlihat-kan kepada murid-muridnya cara melakumemperlihat-kan pekerjaan ini. (Mrk. 1:38; Luk. 8:1) Dewasa ini, penyiar pasti senang me-ngabar bersama penatua. Mereka bisa merasakan semangat para penatua untuk pekerjaan penyelamatan ini dan belajar ca-ranya mengajar. Kalau para penatua bersemangat, rutin menge-rahkan waktu dan tenaga untuk mengabar meski sibuk, selu-ruh sidang akan tergugah untuk bersemangat juga. Penatua pun
dapat memberikan teladan dengan mempersiapkan bahan per-himpunan, memberikan komentar, dan melakukan kegiatan lain, seperti membersihkan dan memelihara Balai Kerajaan.
—Ef. 5:15, 16; baca Ibrani 13:7.
”DUKUNGLAH ORANG YANG LEMAH”
15 Seorang gembala yang baik akan cepat menolong domba
yang luka atau sakit. Demikian juga, para penatua perlu sege-ra memberikan perhatian kepada siapa pun di sidang yang mengalami problem atau membutuhkan bantuan rohani. Kaum lansia dan orang yang sakit mungkin membutuhkan bantuan dalam kegiatan sehari-hari. Tapi, mereka khususnya membutuh-kan bantuan rohani dan penghiburan. (1 Tes. 5:14) Anak-anak muda di sidang bisa jadi menghadapi kesulitan, misalnya un-tuk melawan ”berbagai keinginan yang berkaitan dengan masa muda”. (2 Tim. 2:22) Jadi, kunjungan penggembalaan perlu di-lakukan secara berkala agar penatua bisa memahami situasi yang dihadapi para anggota sidang dan agar ia bisa menguat-kan mereka dengan nasihat Alkitab yang cocok. Jika pena-tua tanggap dan cepat memberikan banpena-tuan yang dibutuhkan, banyak problem serius bisa dihindari.
16 Bagaimana jika seorang anggota sidang punya masalah
15. Apa saja tujuan kunjungan penggembalaan?
16. Jika ada anggota sidang yang membutuhkan bantuan rohani, apa yang bisa di-lakukan penatua?
serius yang membahayakan hubungannya dengan Yehuwa? Penulis Alkitab Yakobus menulis, ”Apakah ada yang sakit di antara kamu? Biarlah ia memanggil tua-tua di sidang je-maat, dan biarlah mereka berdoa baginya, mengolesnya de-ngan minyak dede-ngan nama Yehuwa. Dan doa yang disertai iman akan menyembuhkan orang yang tidak sehat, dan Yehu-wa akan membangunkannya. Juga, jika ia telah berbuat dosa, ia akan diampuni.” (Yak. 5:14, 15) Sekalipun orang yang sa-kit rohani itu tidak ”memanggil” para penatua, mereka harus segera membantunya begitu mereka mengetahui masalahnya. Kalau para penatua mendoakan, berdoa bersama, dan mendu-kung para anggota sidang pada masa sulit, saudara-saudara
me-reka itu akan merasa terhibur dan dikuatkan.—Baca Yesaya
32:1, 2.
17 Apa pun yang dilakukan para gembala rohani dalam
orga-nisasi Yehuwa, mereka berupaya meniru sang ”gembala besar”, Yesus Kristus. Dengan bantuan pria-pria pengemban tanggung jawab ini, kawanan domba Allah bisa terus bertumbuh kuat se-cara rohani dan melayani Allah dengan setia. Kita sangat ber-syukur atas itu semua dan tergugah untuk memuji Gembala Agung kita, Yehuwa.
17. Apa hasilnya jika para penatua meniru sang ”gembala besar”? Kunjungiwww.jw.org/id