• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Perilaku Ibu Rumah Tanggan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Perilaku Ibu Rumah Tanggan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara Tahun 2015"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) Diare merupakan masalah

kesehatan yang sering terjadi di negara-negara berkembang. Penyakit diare

merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian anak di dunia. Selain itu diare

adalah penyebab kematian kedua setelah pneumonia pada anak dibawah lima tahun.

Diare dapat berlangsung selama beberapa hari, sehingga tubuh dapat kehilangan

cairan yang penting seperti air dan garam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup.

Kebanyakan orang yang meninggal akibat diare karena mengalami dehidrasi berat

dan kehilangan cairan (WHO, 2013).

Penyebab terjadinya diare pada anak-anak berasal dari makanan dan minuman

yang terkontaminasi dengan bakteri, virus dan parasit. Anak-anak terkontaminasi

oleh makanan yang basi atau minuman yang kurang masak akan secara langsung

membawakan bakteri, virus atau parasit ke dalam saluran pencernaan.

Menurut penelitian dari World Gastroenterology Organization (WGO), Agen

bakteri yang dapat menimbulkan diare adalah Escherichia coli, Shigella sp, Vibrio

cholera dan Salmonella. Setiap infeksi bakteri ini menyebabkan gejala diare dan

sering disertai dengan gejala seperti muntah dan demam, berdasarkan patofisiologi

infeksi tersebut. Pada infeksi virus dapat ditemukan Rotavirus, Human caliciviruses

dan Adenovirus yang mendasari diare ini. Pada infeksi parasit yang sering dijumpai

adalah Cryptosporidium, Cyclospora dan Entamoeba histolytica.

Klasifikasi diare dibagi atas tiga jenis yaitu diare akut, disentri dan diare

persisten. Gejala yang ditemui pada diare akut dalam onset 24 jam dengan defekasi

yang encer selama 3 atau lebih dari 3 kali. Pada disentri dapat ditemui tinjanya encer

disertai darah dan lendir. Pada diare persisten dijumpai diare yang berlanjutan secara

berulang selama 14 hari atau lebih (WGO,2008)

(2)

Perilaku sehat pada dasarnya adalah respon seseorang terhadap stimulus yang

berkaitan dengan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan.

Pada perilaku lingkungan adalah suatu respon seseorang terhadap lingkungan sebagai

determinan kesehatan manusia yang mencakup perilaku yang berhubungan dengan air

bersih, kebersihan diri, rumah sehat, sampah dan pemberantasan vektor (Notoatmodjo,

2003). Kebiasaan yang tidak sehat dan bersih dapat memicu terjadinya penyakit

sedangkan kebiasaan atau perilaku yang sehat dapat membantu mencegah

penyakitnya (Soemirat, 2004).

Berdasarkan hal diatas bahwa kondisi penyebab penyakit berada di

lingkungan keluarga kita karena keluarga merupakan aspek terpenting dalam

pembentukkan derajat kesehatan anggota keluarga. Ibu mempunyai watak yang

sangat penting dalam pembentukan perilaku yang sehat dan bersih maupun dari diri

sendiri atau anggota keluarganya. Perilaku ibu yang baik akan cenderung membentuk

perilaku yang baik pada anggota keluarganya. Anak mempunyai risiko yang tinggi

dalam kejadian diare ini, apabila perilaku ibu tidak mendukung kesehatan balita

(Soemirat, 2014). Kurangnya perhatian ibu terhadap lingkungan, asupan makanan

balita dan sanitasi balita sehari-hari menyebabkan balita lebih mudah terkena diare

(Hartati, 2010).

Berdasarkan World Gastroenterology Organization, insiden terjadinya diare

lebih banyak terjadi pada anak berusia 6 bulan hingga 1 tahun dan semakin dewasa

insiden terjadi diare semakin berkurang (WGO, 2008). Anak yang berusia 6 bulan-1

tahun membutuhkan lingkungan dan asupan yang sehat dan tidak terkontaminasi,

oleh sebab itu prilaku ibu terhadap anak tersebut sangat penting.

Menurut Profil Kesehatan Profil Sumatera Utara pada tahun 2013, insiden

kasus diare per 1.000 penduduk telah mencapai 16,80 dengan perkiraan kasus

sebanyak 285.183 kasus. Kejadian ini telah meningkat dibandingkan dengan insiden

kasus pada tahun 2012 yang berangka 16,36/1.000. Namun angka ini mengalami

penurunan dibandingkan tahun 2010 yaitu 18,73% dan 2011 yaitu 19,35%.

Pencapaian IR ini jauh di bawah target program yakni 214 per 1.000 penduduk.

(3)

Menurut peneliti profil ini mengatakan bahwa penurunan insiden kasus tidak berarti

menurunnya kejadian penyakit diare pada masyarakat, tetapi lebih disebabkan

banyaknya kasus yang tidak tercatat (under-reporting cases) (Profil Kesehatan Profil

Sumatera Utara, 2013).

Menurut penelitan (Siregar, Lubis dan Jemadi, 2014), proposi kejadian diare

pada anak di Kecamatan Medan Marelan tahun 2014 adalah sebanyak 64 anak

menderita diare (p=0,6) sedangkan yang tidak diare ada 41 anak. Data-data tersebut

telah menjadikan inisiatif utama untuk mengerjakan dan mempelajari penelitian ini.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah hubungan perilaku ibu rumah tangga dengan kejadian diare

pada anak di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan,

Sumatera Utara tahun 2015.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan perilaku ibu dengan

kejadian diare pada anak-anak di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan

Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui hubungan perilaku ibu terhadap kejadian diare pada

anak-anak Kelurahan Labuhan Deli tahun 2015.

2. Mengetahui pengetahuan ibu terhadap kejadian diare pada anak-anak

Kelurahan Labuhan Deli tahun 2015.

3. Mengetahui sikap ibu terhadap kejadian diare pada anak-anak

Kelurahan Labuhan Deli tahun 2015.

4. Mengetahui tindakan yang dilakukan ibu terhadap kejadian diare pada

anak-anak Kelurahan Labuhan Deli tahun 2015.

(4)

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi tenaga kesehatan atau pemerintah dapat memberikan

informasi tentang permasalahan terkait sehingga dapat digunakan sebagai

dasar untuk mengambil keputusan dalam menentukan kebijaksanaan

untuk menghindari dan mengatasi kejadian diare.

2. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat memberikan informasi baru tentang

penelitian terkait sehingga dapat menjadi referensi untuk

penelitian-penelitian perkembangan selanjutnya.

3. Bagi perkembangan ilmu penelitian ini dapat membuktikan teori yang

berkaitan dan membuka wacana berpikir untuk perkembangan teori yang

sudah ada.

Referensi

Dokumen terkait

Sebenarnya wanita yang mempunyai riwayat bekas sesar tidak diharuskan untuk melahirkan secara sesar kembali, tetapi mereka mempunyai pilihan untuk merencanakan

Novel yang saya pelajari ialah Tirani , karya Beb Sabariah .Peristiwa pertama yang melibatkan watak utama pada perkembangan cerita ialah peristiwa Waheeda telah dicederakan

(2) Sumber pendanaan untuk bagian dari fasilitas Balai Latihan Kerja Industri dan Gedung Olahraga Raga pada Sport Center bersumber dari dana APBD Provinsi Kepulauan Bangka

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : BA/127/VII/2015/ULP, tanggal 21 Juli 2015, sehubungan dengan pengadaan pekerjaan tersebut di atas, kami Unit

[r]

P301 + P312 - JIKA TERTELAN: Hubungi PUSAT INFORMASI RACUN atau dokter jika merasa tidak enak badan P312 - Hubungi PUSAT INFORMASI RACUN atau dokter jika merasa tidak enak badan..

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Pati pada Pengolahan Surimi Ikan Tigawaja (฀ibea soldado) terhadap