• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eufemisme Pada Tindak Tutur Bahasa Batak Toba dengan Bahasa Pakpak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Eufemisme Pada Tindak Tutur Bahasa Batak Toba dengan Bahasa Pakpak"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat interaksi sosial atau alat komunikasi manusia.

Dalam setiap komunikasi manusia saling menyampaikan informasi yang dapat

berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi secara langsung.

Menurut pengalaman nyata, bahasa itu selalu muncul dalam bentuk tindakan atau

tingkah tutur individual. Karena itu tiap telaah struktur bahasa harus dimulai dari

pengkajian tindak tutur. Tindak tutur itu sendiri pada dasarnya merupakan

perwujudan konkret fungsi-fungsi bahasa (performance of language functions)

(Rahardi, 2005: 6).

Masyarakat Indonesia merupakan bilingualisme, selain menggunakan

bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalnya, setiap etnik memiliki bahasa

daerah. Bahasa daerah merupakan khazanah pengembangan bahasa nasional di

Indonesia. Bahasa Batak merupakan salah satu bahasa yang turut memperkaya

khazanah bahasa Indonesia. Bahasa Batak digunakan sebagai alat komunikasi

antar sesamanyabahasa daerahberfungsi sebagai lambang identitas daerahnya.

Bahasa Batak ini mempunyai fungsi dan kedudukan yang sama dengan

bahasa daerah lain. Bahasa daerah ini merupakan bagian dari kehidupan dan

berkembang di kalangan masyarakatnya yang perlu mendapat perhatian dan

(2)

2

dilestarikan. Pelestarian bahasa dilakukan dengan penelitian. Dengan demikian,

penelitian bahasa merupakan salah satu usaha dalam melestarikan bahasa Batak.

Bahasa daerah akan mengikat penuturnya dalam satu ikatan yang

membedakan mereka dari masyarakat lainnya. Kridalaksana (1993:21)

mengemukakan bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer

digunakan oleh para anggota suatu masyarakat yang bekerja sama, berinteraksi

dan mengidentifikasikan diri.

Suku Batak merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia yang terdiri

atas beberapa etnik yaitu: Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak

Pakpak, dan Batak Angkola Mandailing. Tiap etnik mempunyai bahasa sendiri

yaitu bahasa Batak Toba, bahasa Batak Karo, bahasa Batak Simalungun, bahasa

Batak Pakpak, dan bahasa Batak Angkola Mandailing.

Pada kesempatan ini penulis membuat pembahasan dalam dua suku Batak

mengenai bahasa daerah suku tersebut yakni bahasa Batak Toba dengan bahasa

Pakpak. Berkenaan dengan hal ini, penulis melihat bahwa kedua dua bahasa ini

mempunyai tuturan yang masih perlu untuk dikaji. Sebagaimana kita ketahui

bahwa bahasa daerah itu mempunyai gaya penghalus makna pada tindak tutur di

dalam masyarakat penuturnya.

Eufemisme di dalam bahasa Batak Toba dan bahasa Pakpak perlu dikaji

dengan maksud untuk mengetahui pemakaian bahasa daerah di zaman sekarang

ini. Bahasa itu mengalami masalah-masalah dalam pemakaian dikarenakan

pengaruh bahasa lain. Oleh karena itu, penulis menganalisis perbandingan bahasa

eufemisme dalam setiap tuturan.

(3)

3 1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah sangat penting bagi pembuatan skripsi ini, karena

dengan adanya perumusan masalah maka deskripsi masalah akan terarah sehingga

hasilnya dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca. Masalah merupakan suatu

bentuk pertanyaan yang memerlukan penyelesaian atau pemecahan. Bentuk

perumusan biasanya berupa kalimat pertanyaan yang menarik atau menggugah

perhatian. Adapun masalah yang akan dibahas adalah:

1. Bagaimana bentuk eufemisme pada Tindak Tutur bahasa Batak Toba

dengan bahasa Pakpak.

2. Apa makna eufemisme pada tindak tutur bahasa Batak Toba dengan

bahasa Pakpak.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui bentuk eufemisme pada tindak tutur bahasa Batak Toba

dengan bahasa Batak Pakpak.

2. Mengetahui makna eufemisme pada tindak tutur dalam bahasa Batak Toba

dan bahasa Pakpak.

(4)

4 1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tentang bentuk eufemisme pada tindak tutur bahasa Batak

Toba dengan bahasa Pakpak ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

upaya melestarikan dan pengembangan pengetahuan bagi mahasiswa khususnya.

1. Sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan terhadap Program Studi

Bahasa dan Sastra Batak, Fakultas

2. Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

3. Menambah bahan bacaan dan kepustakaan di Departemen Sastra Daerah,

khususnya Program Studi Bahasa dan Sastra Batak,Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara.

4. Melengkapi salah satu syarat ujian dalam menempuh gelar sarjana di

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

5. Dapat dijadikan sumber informasi tentang linguistik daerah di nusantara

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kekerabatan bahasa Batak Toba dengan Batak Simalungun berdasarkan persamaan dan perbedaan fonologinya dan waktu

Dalam penelitian ini mengkaji tentang tindak tutur deklaratif bahasa Batak Toba anak usia 4 – 5 tahun pada PAUD Mawar Motung serta hubungannya dengan kesantunan

Bahasa Batak Angkola merupakan salah satu bahasa daerah yang menjadi kekayaan linguistik dan kultur Indonesia. Bahasa Batak Angkola terdapat di wilayah propinsi

Lamtio Simanjuntak : Adverbia Dalam Bahasa Batak Toba, 2005 USU Repository © 2008... Lamtio Simanjuntak : Adverbia Dalam Bahasa Batak Toba, 2005 USU Repository

Penelitian ini membahas tentang tindak tutur yang digunakan dalam Wacana Merbayo pada upacara perkawinan Batak Pakpak, bertujuan untuk mengetahui apa saja jenis

diperoleh dari penelitian ini, bahwa makna metafora EMOSI STATIF dalam bahasa Batak Toba.. merupakan suatu bentuk ekspresi emosi Masyarakat Batak Toba yang

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, bahwa makna metafora EMOSI STATIF dalam bahasa Batak Toba merupakan suatu bentuk ekspresi emosi Masyarakat Batak Toba yang

4.6 Cara Tindak Tutur yang Diucapkan pada Upacara Perkawinan Batak Toba Pemakaian bahasa merupakan suatu hal yang penting dalam pembahasan penelitian ini dalam acara