RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN SEMESTER
Judul Mata Kuliah KEWARGANEGARAAN
Disusun Oleh : ABDUL HARIS S., M.Sc.
PROGRAM STUDI ……….
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUTJIPTO
……….
HALAMAN PENGESAHAN
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
Judul Mata Kuliah
Judul Mata Kuliah : KEWARGANEGARAAN Penyusun
Nama : ABDUL HARIS S,M.Sc.
NIP :
Pangkat / Golongan : Jabatan sekarang :
Yogyakarta, April 2010
Mengetahui, Penyusun,
Ketua Jurusan Teknik
ABDUL HARIS S.,M.Sc.
A. DESKRIPSI MATA KULIAH
Nama Mata Kuliah : KEWARGANEGARAAN
Kode :
SKS : 2 SKS
Semester : GENAP
Sifat : WAJIB
Mata Kuliah Pra Syarat : B. SILABUS MATA KULIAH
Kajian Mata Kuliah kewarganegaraan meiputi pengantar kewarganegaraan; hak asasi manusia; hak dan kewajiban warga negara; bela negara; demo wawasan nusantara; ketahanan nasional dan politik dan politik strategi nasional.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran untuk menguasai kemampuan berfikir bersikap rasional dan dinamis; berpandangan luas sebagai manusia intelektual serta mengantarkan mahasiswa selaku warganegara dan memiliki :
a. Wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dengan perilaku cinta tanah air.
b. Wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa bernegara demi ketahanan nasional.
c. Pola pikir, sikap yang komprehensif integral pada seluruh aspek kehidupan nasional.
d. Motivasi, agar peserta didik/ mahasiswa terhadap materi kuliah yang diberikan berkaitan erat dengan peran dan kedudukan serta kepentingan mahasiswa sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat, bangsa dan sebagai warga negara Indonesia yang terdidik, serta bertekad dan bersedia untuk mewujudkannya.
D. METODE PEMBELAJARAN DAN ALOKASI WAKTU Kegiatan di dalam kelas :
a. Kuliah dan diskusi
c. Tugas Individual
d. Latihan soal/ Kuis
e. Ujian Tengah Semester
f. Ujian Akhir Semester
E. RENCANA KEGIATAN MINGGUANMinggu
…… Materi Kuliah I Introduction MK Kewarganegaraan
II Deskripsi tentang negara, bangsa, dan HAM III HAM Hak dan Kewajiban Warga Negara
IV Wawasan Nusantara Latar Belakang dan Proses. V Konsep Wawasan Nusantara
VI Peran Wawasan Nusantara dan wilayah NKRI VII Penugasan
VIII Ujian Tengah Semester
IX Ketahanan Nasional dan Bela Negara X Konsepsi Ketahanan Nasional
XI Bela Negara, Hubungan Bela Negara dengan Ketahanan Nasional XII Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara
XIII Politik, Strategi Nasional, Latar Belakang XIV Konsep POLSTRANAS
XV Penugasan
XVI Ujian Akhir Semester F. KOMPONEN PENILAIAN
a. Penilaian Individu meliputi : - Presensi : 10% - Tugas / Kuis : 20%
- UTS : 30%
- UAS : 40%
b. Penilaian kelompok : 0%
1. Effendi, MK. POLSTRANAS (Suatu Kajian Mendukung Implementasi Wawasan Nusantara – Tannas), Lemhanas, 19….
2. Buku Induk Pendidikan Kewiraan / Kewarganegaraan, Lemhanas, 1997. 3. Buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan, oleh Pokja Kewarganegaraan,
Lemhanas, 2000.
4. UU No. 39 Tahun 1999, Tentang Hak Asasi Manusia.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Visi, Misi dan Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan :
Visi Dik War di PT : Sbr nilai & pedoman lak.prodi dalam antarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya selaku warga negara yang berperan aktif menegakkan demokrasi masyarakat madani.
Misi Dik War di PT : bantu mahasiswa selaku warga negara agar mampu mewujudkan nilai dasar juang Bangsa Indonesia serta kesadaran berbangsa bernegara dalam menerapkan ilmunya secara bertanggungjawab terhadap kemanusiaan.
Kompetensi Dik War di PT : bertujuan untuk kuasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual, serta mengantarkan mahasiswa selaku warga negara republik Indonesia memiliki :
- Wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dengan perilaku cinta tanah air.
MATERI POKOK MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
A. Pendahuluan 1. Pengantar
a. Pengertian dan tujuan dik war
b. Sejarah perkembangan dik war (1974 – 2001)
1) Sejarah perkembangan dik war dik war dengan mengacu pada : a) UU no. 20 tahun 1982 tentang UU Hankam Neg RI juga
disempurnakan dengan UU no. 3 tahun 2002 tentang Hankam b) UU no. 2 tahun 1989 tentang Sisdiknas
c) Keputusan Menteri Diknas no. 232/U/2000 tentang pedoman Sun Kur Dikti & penilaian hasil belajar Mahasiswa.
d) Keputusan Dirjen Dikti no. 38/DIKTI/KEP/2002
2) Dik War yang mulai dilaksanakan sebagai bagian kur dik tahun 1973 / 1974. Tujuan yang ingin dicapai oleh Dik War itu ialah menumbuhkan dan mengembangkan :
- Kecintaan pada tanah air.
- Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia. - Keyakinan akan ideologi negara RS
- Rela berkorban untuk negara bangsa untuk mewujudkan tujuan tersebut mata kuliah dik war
Mencakup Wanus Tan Nas
Pol Nas & Str Nas Pol & Str Hankam Sishankamrata
3) UU no. 2 tahun 1989 tentang Sis Dik Nas, menetapkan bahwa isi kur pada setiap jenis dan jalur jenjang dik (termasuk Dikti),
Meliputi : Dik Agama Dik PS Dik War Penegasan UU tersebut :
Warga Negara dengan negara dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).
PPBN pada jenjang dikti dilaksanakan melalui dik war. Dik War terdiri atas dik wir dan materi tentang pengetahuan puan. Dasar berkenaan dengan hubungan warga negara dengan negara. Materi dik war tersebut baru dilaksanakan TA 2000/ 2001. Atas dasar keputusan Mendiknas No. 232/U/2002 dilaksanakan dengan penyempurnaan sebagai berikut :
- Skep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/KEP/2002 tentang rambu-rambu pelaksanaan kuliah pengembangan kepribadian di P.T. khususnya untuk Dik War.
Dik War Meliputi Pengantar HAM
Hak dan Kewajiban W.N. Bela Negara
Agar peserta didik memiliki motivasi bahwa dik war juga diberikan kepada mereka sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat dan sebagai WNI juga terdidik serta bertekad dan bersedia untuk mewujudkannya.
2. Negara & Bangsa
Negara : negara adalah orang pemasy.jg.terikat oleh wilayah tertentu dan pemerintahan tertentu.
Sifat-sifat Negara : Bersifat monopoli Bersifat memaksa Untuk semua Unsur-unsur Negara : Wilayah
Rakyat
Pengakuan (bersifat tentatif) Bangsa :
Arti antropologis : pengelompokan manusia yang keterikatannya dikarenakan adanya kesamaan-kesamaan fisik, bahasa, keyakinan.
Arti Politis : adalah pengelompokan manusia yang keterikatannya dikarenakan adanya kesamaan nasib dan tujuan.
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Kewarganegaraan adalah segala jenis hubungan antara seseorang (WN) dengan negara, yang mengakibatkan adanya kewajiban negara untuk melindungi orang tersebut.
Hukum Kewarganegaraan : Hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara seseorang dengan negara.
Hak Asasi Manusia (HAM) Latar Belakang HAM
- Sebelum berakhirnya PD I (1917), dilontarkan semboyan baru yaitu hak rakyat menentukan nasibnya sendiri.
- Setelah usai PD II, kedudukan pribadi manusia memperoleh pengakuan yang lebih luas dan kokoh dalam hubungan internasional tercantum dalam piagam PBB tersebut memuat tiga gagasan utama, yaitu :
1. Hak rakyat untuk menentukan nasib sendiri 2. Hak Asasi manusia
3. Perdamaian Dunia
- Pada tahun 1948 telah diproklamirkan deklarasi universal tentang HAM (Declaration of Human Right) yang mengirikan 4 tonggak utama, yaitu :
1. Hak-hak pribadi
2. Hak-hak yang dimiliki oleh individu dalam hubungan dengan pok.sosial dimana ia ikut serta.
PERKEMBANGAN LAHIRNYA HAM
GAGASAN ADANYA HAK ALAMI
1215
Magnacharta di Inggris Raja tak kebal hukum Kekuasaan raja dibatasi
Raja Mempertanggungjawabkan Kekuasaan Di Depan Hukum
1689
BILL OF RIGHT : KONKRETISASI M.C.
1789
DEKLARASI HAK-HAK MANUSIA & W.N. SLOGAN : LIBERTE : KEBEBASAN
EGALITE : PERSAMAAN FRATERNITE : PERSAUDARAAN
1948
THE UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS Pokok-Pokok :
TAP MPR : XII/MPR ’99 – HAM
Manusia – Kodrati dianugerahi hak dasar HAM
Bangsa Indonesia menghormati upaya bangsa lain mengatur HAM sesuai dengan pandangan hidupnya. Menjunjung tinggi dan menerapkan HAM
sesuai Pancasila
Kemerdekaan – Hak Segala Bangsa Melaksanakan Ketertiban Dunia. HAM tak berpisah dengan kewajiban. Sumber HAM Ajaran Agama
Nilai Moral Universal Nilai Luhur Budaya Bangsa
DASAR : PANCASILA & UUD ‘45
Tanggung Jawab : Menghormati Deklarasi PBB tentang HAM. Sejarah :
20 Mei 1908 – Upaya Membebaskan Diri 28 Okt 1908 – Menyadari hak sebagai 1 bangsa.
17 Agustus 1945 – Puncak Perjuangan UUD ’45 HAM UUD RIS, UUDS 1950 – Tercantum rincian HAM dalam
pasal-pasalnya.
PANDANGAN BANGSA INDONESIA TENTANG HAM
1. HAM-hak sebagai anugerah tuhan yang maha esa yang melekat pada diri manusia, bersifat kodrati, universal, abadi, berkait dengan harkat-martabat manusia.
2. Setiap manusia punya hak yang sama tanpa membedakan jenis kelamin, warna kulit, kebangsaan, agama, usia, pandangan politik, status sosial, bahasa, etnik.
3. bangsa indonesia menyadari ham bersifat historis dan dinamis, pelaksanaannya berkembang dalam kehidupan M.B.N yang diatur dalam UU39/ 1999
UU : 39 / 99 TENTANG HAM
Definisi :HAM – Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintahan dan setiap orang.
Kewajiban Dasar Manusia (KDM) – Seperangkat kewajiban yang bila dilaksanakan, tak mungkin HAM bisa ditegakkan.
AZAS DASAR
Negara RI menjunjung tinggi HAM dan Kebebasan Dasar Manusia yang melekat dan tak terpisahkan dari manusia, harus dilindungi, dihormati dan ditegakkan untuk peningkatkan martabat manusia, kesejahteraan
kebahagiaan, kecerdasan dan keadilan.
HAM yang tak dapat dikurangi : Hak Hidup
Hak tak disiksa
Hak kebebasan pribadi Hak Beragama
Hak tak diperbudak Hak Persamaan Hukum Hak tak dituntut berlaku surut
UU 9 / 98
KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT
DI MUKA UMUM
Bentuk : Demonstrasi / Unjuk Rasa Pawai Rapat Umum dengan tema tertentu Mimbar Bebas Tanpa Tema
Tertentu
Asas : - Keseimbangan hak dan kewajiban - Musyawarah Mufakat
- Kepastian Hukum - Proporsional - Manfaat Tujuan :
1. Mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab. 2. Mewujudkan perlindungan hukum.
3. Mewujudkan iklim kondusif berdemokrasi.
4. Tanggung jawab sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hak :
- Mengeluarkan Pikiran - Memperoleh Perlindungan Tanggung Jawab :
1. Menghormati hak orang lain. 2. Menghormati Aturan Moral 3. Mentaati Hukum dan UU. 4. Menjaga Kamtibum.
5. Menjaga Persatuan / Kesatuan Bangsa. TEMPAT YANG DILARANG UNTUK DEMO
- Instalasi Militer - Rumah Sakit
- Pelabuhan ( Udara, Laut, Stasiun KA, Terminal) - Obyek Vital Nasional
Pelaku dilarang membawa benda berbahaya. TATA CARA :
1. Pemberitahuan tertulis kepada POLRI oleh yang bersangkutan / Penanggung Jawab, paling lambat 3 x 24 jam kecuali kegiatan Ilmiah Di Kampus, Agama. Berisi :
a. Maksud dan Tujuan b. Tempat, Lokasi, dan Rute c. Waktu, Lama, Bentuk
d. Penanggung Jawab, Jumlah Peserta e. Nama dan Alamat Organisasi f. Alat Peraga
2. Tugas POLRI
a. Memberi Surat Tanda Terima Pemberitahuan. b. Koordinasi dengan penanggung jawab.
c. Koordinasi dengan pimpinan yang didemo. d. Pengamanan Lokasi dan Rute Demo. 3. Pembatalan paling lambat 1 x 24 jam SANGSI PELANGGARAN
- Dibubarkan - Sangsi Hukum
- Ke penanggung jawab + 1/3 Pidana Pokok
- Yang menghalangi hak Warga Negara Berdemo dipidana.
PENDEKATAN
HAM
- Hak Dasar yang melekat. - Kodrati
- Universal sebagai Karunia Tuhan - Untuk Menjamin kelangsungan Hidup - Tidak boleh diabaikan, dirampas
Pranata Sosial Hak dan Kewajiban
SUBSTANSI HAM : - Hak Hidup - Hak Berkeluarga
- Hak Mengembangkan Diri - Hak Keadilan
- Hak Kemerdekaan - Hak Berkomunikasi - Hak Keamanan - Hak Kesejahteraann
- Berhak dapat perlindungan dari Eksploitasi pekerjaan, seksual, perdagangan anak, narkoba, penculikan, dll.
- Berhak tidak menjadi sasaran penyiksaan, hukuman yang tidak manusiawi.
- Tindak pidana anak tak dapat dihukum mati / seumur hidup.
- Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak : bantuan hukum, membela diri.
KEWAJIBAN DASAR MANUSIA
Setiap Warga Negara :
Wajib patuh pada Undang-Undang, hukum tak tertulis, hukum internasional tentang HAM.
Wajib dalam upaya bela negara.
Wajib tunduk pada pembatasan yang ditetapkan dalam Undang-Undang.
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH Pemerintah wajib dan bertanggung jawab :
Menghormati, melindungi, menegakkan, memajukan HAM dan Hukum Internasional Tentang HAM
IMPLEMENTASI DI BIDANG : HUKUM, POLEK HKM (POLEKSOSBUDHKM)
HAK ASASI, KEBEBASAN DASAR MANUSIA (HAM, KDM DAN KEWAJIBAN DM)
HAM :
1. Hak Hidup
2. Hak Berkeluarga, Berketurunan 3. Hak Mengembangkan Diri 4. Hak Memperoleh Keadilan 5. Hak Kebebasan Pribadi 6. Hak Rasa Aman
7. Hak Kesejahteraan
8. Hak Turut Serta dalam Pemerintahan 9. Hak Wanita
10. Hak Anak Kewajiban
Kewajiban Dasar Manusia
HAK ASASI MANUSIA 1. Hak untuk Hidup
- Hidup, Mempertahankan - Hidup aman, tenteram
- Lingkungan Hidup yang Layak 2. Hak Berkeluarga
- Berketurunan
- Membentuk Keluarga - Perkawinan Sah UU 3. Hak Mengembangkan Diri
- Kebutuhan Dasar
- Pengembangan Diri DIK - Memperoleh Manfaat dari Profesi - Berkomunikasi dan dapat Informasi - Pekerjaan Sosial
4. Hak Memperoleh Keadilan - Tanpa Deskriminasi - Praduga tak bersalah - Berdasar UU yang berlaku
- Mendapat bantuan Hukum (Pembela) - 1 Perkara tidak boleh 2 kali tuntutan. - Perampasan Seluruh Harta : NO! 5. Hak Kebebasan Pribadi
- Tak boleh diperbudak - Perdagangan Orang Dilarang - Keutuhan Pribadi / Anggota Badan - Bebas Memeluk Agama
- Negara Menjamin Kemerdekaan Beragama. - Bebas memilih keyakinan Politik
- Bebas mengeluarkan pendapat :
Perhatian : nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan inegritas bangsa. - Berhak berkumpul, rapat, berserikat untuk meksud damai. - Berhak mendirikan parpol. LSM, Organisasi.
6. Hak Atas Rasa Aman
- Berhak mencari suaka (kecuali yang melakukan kejahatan non politik). - Berhak atas perlindungan diri, keluarga, kehormatan, martabat, dan
hak milik.
- Berhak atas pengakuan sebagai manusia. - Berhak atas rasa aman, tenteram.
- Berhak dari penyiksaan, kejam tidak manusiawi. - Berhak dari penghilangan paksa (nyawa).
- Berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang damai. 7. Hak Kesejahteraan
- Berhak mempunyai hak milik - Milik tak boleh dirampas - Hak punya fingsi sosial
- Pencabutan hak milik untuk umum diganti dengan ganti rugi yang wajar (kecuali dimusnahkan berdasarkan hukum)
- Berhak atas pekerjaan yang layak
- Berhak memilih pekerjaan dan syarat pria/ wanita – setara - Berhak atas upah sesuai prestasi
- Berhak mendirikan serikat pekerja - Berhak bertempat tinggal
- Berhak atas jaminan sosial
- Berhak memperoleh kemudahan bagi orang cacat, tua, wanita, anak-anak
- Berhak atas : perawatan, pendidikan, latihan, bantuan khusus bagi lansia, cacat.
8. Hak Turut Serta dalam Pemerintahan - Berhak untuk dipilih / memilih
- Berhak turut serta dalam pemerintahan
- Dapat diangkat dalam setiap jabatan pemerintah. - Berhak mengajukan pendapat : permohonan, usulan. 9. Hak Wanita
Keterwakilan wanita dalam : - Pemilu
- DPR / Legislatif - Executive - Judicative
Wanita yang menikah dengan WNA tak otomatis ikut WN suami - Berhak memperoleh semua jenis pendidikan.
- Berhak atas perlindungan khusus terhadap fungsi reproduksi (melekat)
- Berhak melakukan hukum sendiri bagi yang sudah dewasa / menikah.
- Istri punya hak dan tanggung jawab yang sama dengan suami terhadap anak, harta.
- Setelah cerai, wanita punya hak tanggung jawab yang sama terhadap anak dengan mantan suami (begitu juga dengan harta). 10. Hak Anak
- Berhak atas perlindungan : morang tua, keluarga, masyarakat, negara. - Berhak untuk hidup, mempertahankan, meningkatkan taraf hidup. - Berhak atas nama.
- Berhak atas diklat (biaya negara) bagi yang cacat. - Berhak untuk beribadah (bimbingan orang tua). - Berhak mengetahui siapa orang tua.
- Berhak untuk diasuh/ dididik oleh orang tua / wali.
- Berhak mendapatkan orang tua angkat / wali apabila orang tua meninggal (kewajiban orang tua).
- Orang tua angkat/ wali harus menjalankan kewajiban sebagai orang tua.
- Berhak atas perlindungan hukum dari kekerasan, pelecehan seksual. - Berhak tidak dipisahkan dengan orang tua kecuali ada alasan hukum. - Berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
- Berhak beristirahat, bergaul, berkreasi, bermain, berrekreasi. - Berhak atas kesehatan, jaminan sosial.
WAWASAN NUSANTARA
(WASANTARA)Wawasan Nasional
Dalam mencapai cita-citanya, Bangsa dipengaruhi interaksi dan interelasi dengan lingkungan hubungan timbal balik, kait mengait antar falsafah Bangsa, cita-cita, aspirasi dihadapkan pada sosial budaya, masyarakat, sejarah.
Untuk menjamin : Kelangsungan Hidup Bangsa Keutuhan Wilayah Bangsa Jati Diri Bangsa
Wanas Pandangan, tinjuan, tanggapan terhadap bumi / ruang, jiwa Bangsa, lingkungan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang serba terhubung dan berkembang di tengah bangsa lain.
Wanas Bangsa Indonesia Wasantara
Definisi WASANTARA
Wasantara adalah cara pandang BI tentang diri dan lingkungannya yang serba nus dalam UUD 1945 dengan memperhatikan sejarah dan budaya, serta dengan memanfaatkan kondisi dan konstelasi geografisnya, dalam upaya mewujudkan aspirasi Bangsa dan capi tujuan nasional dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional.
KUBI 1991
tentang diri dan lingkungan dengan memperhatikan sejarah dan kondisi sosial budaya serta memanfaatkan konstelasi geografisnya guna menciptakan dorongan, rangsangan dalam usaha mencapai tujuan nasional. UNSUR WASANTARA
a. Cara Pandang (tertentu) b. Diri Bangsa :
- Sejarah, budaya Bangsa
- Diri Bangsa Indonesia = majemuk
c. Lingkungan (Geografi) : Geografi I N kepulauan dalam posisi silang. d. Berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945
e. Tujuan :
- Mewujudkan P dan K dalam segenap AKN - Turut cipta ketertiban & kedamaian dunia - Mencapai Tunas
WASANTARA :
Cara Pandang BI tentang dirinya yang majemuk dan lingkungan sebagai negara kepulauan, berdasarkan Pancasila & UUD 1945, bertujuan mewujudkan P & K segenap AKN dalam rangka mencapai tujuan nasional.
GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
Negara dibentuk oleh unsur-unsur : rakyat/ bangsa, wilayah / geografi, pemerintah.
Pemanfaatan wilayah/ geografi untuk mencapai tingnas bangsa nya sendiri. Konstelasi geografi harus dijadikan pertimbangan oleh pemerintah dalam susun polnas dan stranas.
GEOPOLITIK
Konstelasi geografis dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan polnas.
GEOGSTRATEGI
Geopolitik dalam pelaksanaan yaitu kebijaksanaan dalam menentukan tujuan, sarana, serta cara pengguna sarana tersebut guna mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis suatu negara.
PRINSIP DASAR PERKEMBANGAN WANAS
GEOPOLITIK
1. Frederick Ratzel (1884-1904) & Rudolf Kjellen (1864-1923)
- Mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, kependudukan, ekonomi, sosial dan pemerintahan.
- Pertumbuhan N mirip organisme (makhluk hidup), perlu ruang dan proses lahir, tumbuh dan mati, sehingga butuh ruang/ wilayah yang makin lama makin besar sesuai dengan pertambahan dan kebutuhan penduduk dapat dilakukan dengan pemekaran wilayah mengubah batas negara, damai atau kekuatan politik, adu kekuatan, dan adu kekuasaan serta ekspansionisme.
2. Karl Haushofer (1869-1946)
- Kelangsungan Hidup B sesuai dengan hukum alam, yang unggul berkuasa (rasioalisme dan ekspansionisme) pembagian baru kekayaan alam dunia dibagi dalam rayon yang dikuasai negara besar, yaitu Amerika, Jerman, Rusia, Inggris, Jepang.
- Kekuasaan Imperium daratan dapat mengejar imperium maritim.
- Geopolitik doktrin berdasarkan strategi perbatasan, landasan ilmiah bagi politik perjuangan ruang hidup.
3. Sir Halford Mackinder
Wawasan Benua barang siapa menguasai daerah jantung akan menguasai pulau dunia dunia.
4. Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan
Wawasan Bahari siapa yang menguasai lautan akan menguasai perdagangan menguasai kekayaan dunia dunia.
5. W. Mitchel, A. Seversky, Guillio Douhet, John Frederick, Charles Fuller
Wawasan Dirgantara Kekuatan udara punya daya tangkis yang melumpuhkan lawan dengan penghancuran (perang psikis).
Teori daerah batas Wawasan kombinasi atr darat, laut, udara.
GEOGSTRATEGI
Strategi : - Upaya pencapaian tujuan
- seni dan implementasi berdasar intuitif perasaan dan pengalaman - ilmu (dalam fakta)
Berdasarkan kondisi dan konstelasi geografi (faktor utama) dan kondisi sosbud, penduduk, SKA, Ling Reg dan Inter (global).
WASANTARA SEBAGAI WANAS
BI majemuk dan bineka mampu membina persatuan & kesatuan Bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional pedoman wanas sebagai pola pikir, pila sikap dan pola tindak.
BI yang terletak diantara dua benua dan dua samudra (Nusa = pulau, antara = diapit) = wasantara pedoman hidup ber-M-B-N untuk wujudkan Kesatuan poleksosbudhankam.
POLA PIKIR
BI berkeTuhanan, yakin Tuhan menciptakan : benda mati, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan.
Manusia mempunyai bentuk, wujud, kehidupan, reaksi, naluri, akhlak, & daya pikir.
Manusia bertugas (sebagai firman & wahyu) menyembah kepada-Nya, melanjutkan keturunan, memanfaatkan karunia alam untuk hidupnya. Kegiatan manusia ada 2 bidang :
1. Universal filosofis (Trasenden, idealis) hubungan manusia dan Tuhan, manusia-manusia, manusia-diri sendiri.
2. Sospol (nyata, realistis), hubungan manusia-lingkungan, manusia-zaman. Pedoman Universal, dirumuskan dalam aspirasi BI yang terangkum dalam 5
PEMIKIRAN DARI ASPEK KEWILAYAHAN
(WAWASAN KEWILAYAHAN)
1. KONSEPSI LAUT
Res Nullius : laut tidak ada yang punya, NN boleh mengambilnya. Res Cummonis : laut milik masyarakat dunia, tidak untuk dimiliki. Mare Ciberium : laut bebas untuk semua B.
Mare Clausum : laut sepanjang pantai dapat dimiliki oleh suatu N sejauh 3 mil dari darat.
Konsep Kelautan : dijadikan dasar Konvensi PBB Hukum Laut.
Deklarasi Juanda 13.12.1957 (Menggantikan Teritoriole Zee en Maritiem Kringen Oronantia 1939) dikukuhkan oleh UU No. 4/PRP/1960 tentang Perariran I :
- Perwujudan wilayah RI yang utuh dan bulat
- Penentuan batas wilayah sesuai dengan azas N kepaulauan, yaitu 12 wilayah dari titik terluar yang saling berhubungan (wilayah RI = 2 juta km2 5 juta km2 = Kep RI = 17.508 pulau).
- Pengaruh lalin dunia pelayaran yang lebih menjamin kesatuan dan keamanan NKRI.
- Konvensi PBB tentang Hukum Laut di New York 30.4.1982 diakui the United Nations Convention on the Law The Sea (UNCLOS) yang kemudian ditandatangani di Mantego Bay, Jamaika 10.12.1982 oleh 117 Negara termasuk I = mengakui azas kepulauan prinsip ZEE.
Penetapan, Pengukuhan Batas / Luas Wilayah darat dan Laut RI
UU No. 5 / 1983 tentang ZEE
Wilayah RI secara vertikal (dirgantara) seang diperjuangkan untuk manfaatkan Geo Stationary Orbit (GSO) untuk ekonomi dan Hankam.
2. KONSEPSI ASPEK POLITIK
Bangsa yang me-N a. P/K tanah air dan kebangsaan b. K Poleksosbudhankam
Untuk jamin a b str yang sadar keragaman dan kebinekaan I namun menghendaki P & K nas wanas wasantara (GBHN) cara pandang dan sikap BI mengenai diri dan lingkungan yang utamakan P, K B serta wilayah dalam selenggara hidup ber-M-B-N
CIRI POKOK WASANTARA
1. Wawas ke dalam wujudkan aspek kehidupan B & N2. Wujudkan suatu K & P yuang manunggal, utuh, menyeluruh atr wadah, isi, tata laku.
3. Wawas ke luar wibawa wujud sikap K.P. dan kebulatan, isi, tata laku.
TUJUAN
1. Ke dalam wujudkan K dalam :
Aspek ilmiah : Geo, Demok, SKA Aspek Sosial : Ipoleksosbudhankam 2. Ke luar wujudkan kebahagiaan
Ketertiban, dan kedamaian uman manusia di dunia.
FUNGSI WASANTARA
1. Sejarah Perkembangan
b. WR Supratman (1921) : Ciptakan Lagu Indonesia Raya dinyanyikan pada Konggres Pemuda 28-10-1928 Bangsa Indonesia masih dijajah Belanda Bangkit jiwa dan raga untuk I merdeka.
c. Puncak Perjuangan (17-8-1945) : Proklamasi Kemerdekaan RI oleh Bunga Karno dan Bung Hatta menetapkan Pancasila & UUD 1945 sebagai sumber hukum 18-8-1945.
d. Wujudkan Wasantara 1957 : Konsepsi Negara Kepulauan RI. 2. Lingkungan Keberadaan
a. Negara Kepulauan : NRI yang merdeka, berdaulat dan bersatu harus mampu mewujudkan kesatuan wilayah yang utuh : daratan, lau teritorial dan perairan laut pedalaman, RU di atasnya (wawasan B & NI).
b. Posisi Silang : mempengaruhi ipoleksosbudhankam dan demografi tanas guna tahan eksistensi dan pertumbuhan BNRI.
3. Fungsi
a. Membentuk dan membina P, K, keutuhan B & NI melalui Integrasi AKN dalam dimensi hidup ber-M-B-N.
b. Ajaran dasar bagi bangnas pada aspek jahkan untuk capai tunas. 4. Unsur Dasar Wasantara
Segenap BI dan seluruh tumpah darah Indonesia. 1. TATA RUANG
- Batas Ruling Nusantara ditentukan oleh lautan gugusan ribuan pulau yang dihubungkan oleh perairan : laut selat, dirgantara diatasnya. - Letak Geografi : Nusantara terletak di posisi silang yang berpengaruh
terhadap tatanan dan hidup nasional Indonesia.
- Perwujudan Nusantara menyatu dalam satu kesatuan poleksosbudhankam.
2. TATA INTI ORGANISASI
- NI = NK yang berbentuk kedaulatan di tangan rakyat
- Presiden RI memegang kuasa pemerintah berdasar UUD 1945
- Sistem pemerintahan diatur UUD 1945 Indonesia adalah negara hukum dan tidak atas kuasa konstitusi.
- DPR berkedudukan kuat tidak dapat dibatalkan oleh Presiden. DPR merangkap MPR.
3. TATA KELEMBAGAAN ORGANISASI
- Kesadaran politik dan berne(tidak jelasgara harus dimiliki seluruh masyarakat, parpol, golongan, organisasi masyarakat, organisasi profesi dan fungsional APN.
- Lembaga rakyat Misalnya LMD, L Dik, Media Massa efektif membina dan mewujudkan demokrasi PS dalam kegiatan ber-M-B-N. (tidak jelas 2 lembar)