• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anemia pada Gagal Ginjal Kronik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Anemia pada Gagal Ginjal Kronik"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Penatalaksanaan Anemia

pada Gagal Ginjal Kronik

RS PGI CIKINI

(2)

Pembahasan

Gagal ginjal

Definisi, klasifikasi, gejala Gagal Ginjal Kronik (GGK),

penatalaksanaan GGK

Anemia

Definisi, penyebab, gejala, evaluasi

Anemia pada GGK

Penyebab, batasan, status & terapi besi, akibat jangka panjang

Manajemen pada anemia Gagal Ginjal Kronik

Transfusi darah vs Eprex®

Terapi Eprex®

Terapi fase koreksi & fase pemeliharaan, monitor, efek

(3)
(4)

Definisi Gagal Ginjal

Ketidakmampuan ginjal menjalankan fungsinya dengan baik

(secara anatomi maupun fungsi)

Ekskresi zat yang tidak berguna keluar dari tubuh Ureum

Menjaga keseimbangan air dan elektrolit

Mengeluarkan Renin Tekanan Darah

Mengeluarkan Eritropoeitin Pembentukan Eritrosit

Tahapan Gagal Ginjal GFR (ml/menit)

Renal insufisiensi 80-50

Ringan 50-30

Sedang 10-29

Berat < 10

(5)

Klasifikasi Gagal Ginjal

Gagal Ginjal Akut

Penurunan mendadak GFR

Penyebab:

Pre-renal: gangguan

jantung, aliran darah

Renal: infeksi

Post-renal: batu, tumor

Gejala:

perubahan warna,

jumlah urin, edema

GGA GGK

Gagal Ginjal Kronik

Penurunan kronis, progresif GFR

Penyebab:

Infeksi, Nefropati diabetik,

penyakit renal hipertensif

Gejala:

Fatigue, malaise, pucat, gatal,

bau Amonia, edema paru, sesak, edema periorbita, hipertensi,

(6)

Penatalaksanaan GGK

• Gangguan Ginjal Ringan

– Pengaturan diet, Penanganan hipertensi

• Gangguan Ginjal Sedang

– Penanganan komplikasi, Predialisis

• Gangguan Ginjal Berat/Terminal

(7)
(8)

Definisi Anemia

• Kuantitatif : berkurangnya jumlah sel darah merah

• Fungsional : berkurangnya kecukupan sel darah merah untuk

menghasilkan O

2

ke jaringan

– Tiap gram Hb dapat mengikat 1,34 ml O

2

(9)

Penyebab Anemia

• Pabriknya rusak

Sumsum tulang

– Anemia Aplastik

• Bahan baku jelek

EPO, Fe, Asam folat, vit.B12

– Anemia Defisiensi

• Terjadi perdarahan

(10)

EPO

Asam Folat

Vit.B

12

Transferin

Feritin

(11)

Gejala Anemia

• Kulit dan membran mukosa pucat

• Cepat lelah / letih / lesu

• Cepat mengantuk

• Sakit kepala

• Kapasitas berolah raga menurun

• Sesak napas

• Nafsu makan menurun

• Gairah seksual menurun

• Sensitif terhadap udara dingin

• Susah berkonsentrasi

(12)

Evaluasi Anemia

Berdasarkan pemeriksaan laboratorium

Terutama bila: Hb < 10 g/dL atau Ht < 30%

Morfologi eritrosit:

MCV : Mean Corpurcular Volume/ volume rata-rata eritrosit

MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin/ berat Hb rata-rata dalam 1 eritrosit

MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration/ konsentrasi Hb eritrosit rata-rata

Anemia defisiensi besi: hipokrom mikrositer

Hitung retikulosit

Status besi

Feritin Serum

Saturasi Transferin (ST) = Serum Iron (SI)

Total Iron binding capacity (TIBC)

(13)
(14)

Penyebab Anemia pada GGK

Fungsi Ginjal

Produksi EPO

Sumsum tulang

Produksi Eritrosit

ANEM

ANEM

IA

(15)

Batasan Anemia pada GGK

• Berdasarkan konsensus :

– Bila Hb < 10 g/dL

atau

– Bila Ht < 30 %

Hb Normal

(16)

Prinsip status & terapi besi pada anemia GGK

T e r a p i b e s i p e m e l i h a r a a n C u k u p

C u k u p D e f i s i e n s i b e s i T e r a p i b e s i k o r e k s i

D e f i s i e n s i b e s i S t a t u s b e s i

Evaluasi status besi:

Fase koreksi: 1 minggu paska terapi besi koreksi

Fase pemeliharaan: setiap 3 bulan

(17)

Keterangan:

Terapi anemia defisiensi besi dikontraindikasikan pada:

Hipersensitif terhadap besi

Gangguan fungsi hati berat (sirosis hati, hepatitis akut)

Iron overload: feritin serum > 800 mcg/L

Contoh preparat:

Iron dextran =

Iron sucrose = Venofer 1 mL (20 mg), 5 mL (100 mg)

Dapat diberikan secara IV/ IM

Iron gluconate =

Iron dextrin =

Besi oral

Tidak bermanfaat pada pasien yang mendapat terapi EPO karena tidak dapat mempertahankan status besi

(18)

Status besi pada anemia GGK

IV: iron dextran, iron sucrose, iron gluconate, iron dextrin

IM: iron dextran

Oral: ferrous sulfate, iron polysaccharide, ferrous gluconate, ferrous fumarate

(19)

Terapi besi IV fase koreksi pada anemia GGK

drip IV (15 menit)

Diencerkan dengan 50 mL NaCl 0.9% drip IV (30 menit)

Dilakukan sebelum mulai terapi Untuk koreksi anemia defisiensi besi absolut & fungsional

Agar Feritin Serum > 100 mcg/L dan Saturasi Transferin > 20% Diencerkan dengan

100 mL NaCl 0.9% drip IV (30 menit)

Diencerkan dengan 50 mL NaCl 0.9% diberikan 1-2 jam pertama HD melalui

venous blood line. Diulang setiap HD

(2x seminggu) sampai 10x atau

(20)

I r o n d e x t r a n

(21)

Terapi besi fase pemeliharaan pada anemia GGK

Tujuan: menjaga kecukupan persediaan besi selama terapi EPO

Target terapi:

Feritin Serum: > 100 mcg/L – 500 mcg/L

Saturasi Transferin: > 20% - < 40%

Stop pemberian besi selama 3 bulan bila:

Feritin Serum > 500 mcg/L atau Saturasi Transferin > 40%

(22)

Akibat jangka panjang pada anemia GGK

• Penurunan kualitas hidup

• Kelainan jantung

– Pembesaran bilik kiri (

Left Ventricular Hypertrophy

= LVH)

• Faktor resiko terjadinya PJK, gagal jantung, stroke

(23)

Hubungan fungsi ginjal dengan prevalensi LVH

(24)
(25)

Terapi pada anemia GGK

Transfusi darah

Rekombinan eritropoietin (Eprex

®

)

Tidak dianjurkan karena:

Harus dilakukan berulang kali

Resiko tertular penyakit lain HIV, Hepatitis B, C

Pembentukan antibodi yang mengganggu keberhasilan cangkok ginjal

Kelebihan volume cairan gangguan pada jantung

Pengganti hormon EPO yang seharusnya diproduksi oleh ginjal

Identik dengan yang dihasilkan ginjal

(26)

Transfusi darah vs Eprex

®

Transfusi darah Eprex®

Syarat Perdarahan akut dengan gejala penurunan hemodinamik

Hb < 7 g/dL

Hb < 8 g/dL dengan gangguan hemodinamik

Defisiensi besi dan akan menggunakan EPO tetapi belum tersedia preparat besi

IM/ IV

Hb < 10 g/dL, Ht < 30%

Asam folat, B12 cukup

Cadangan besi adekuat

Feritin Serum > 100 mcg/L

Saturasi Transferin > 20%

TD sistolik < 180 mmHg

TD diastolik < 110 mmHg

Tidak ada infeksi berat

Tidak hipersensitif terhadap EPO

Target Hb Hb 7-9 g/dL Hb > 10 g/dL pada GGK dialisis

Hb optimal 11-12 g/dL

Kenaikan Hb Kenaikan Hb 1-2 g/dL per bulan

Hb tidak boleh > 2 g/dL per bulan

Hati-hati Calon reseptor transplantasi Hipertensi tidak terkendali

Hiperkoagulasi

(27)

Dosis Eprex

®

Eprex® Tingkatkan dosis

25 IU/kg/BB

Pertahankan dosis Eprex® sampai

Hb 11-12 g/dL

Hb 11-12 g/dL

Tetap berikan Eprex®, dengan dosis dan frekuensi

yang disesuaikan

STATUS BESI

Ferritin<100ug/L transferin sat. <20% % hypocromic red cell

>10%

Ferritin>100ug/L transferin sat. >20% % hypocromic red cell <10%

Besi Parenteral Besi Oral

Perdarahan ? Infeksi ? Keganasan ? Kekurangan Besi ?

(28)

Dosis Eprex

®

Rata-rata BB pasien HD = 50-60 kg Dosis 80-150 IU/kgBB/minggu ~ 2000-4000 IU/kali HD

Target respon (Hb> 10 g/dL): Hb naik 1-2 g/dL dalam 4 minggu atau Ht naik 2-4% dalam 2-4 minggu

(29)

Memonitor pasien dengan Eprex

®

• Tahap persiapan

– Pastikan besi, B

12

dan asam folat cukup (pasien mendapatkan

supplemen)

– Terapi bila ada hipertensi

• Tahap koreksi

– Periksa Hb setiap 2 minggu dan cadangan besi setiap bulan

– Tanyakan pada pasien apakah besi digunakan dengan teratur

• Tahap pemeliharaan

(30)

Respon Eprex

®

tidak adekuat

Bila pasien gagal mencapai kenaikan Hb/ Ht yang dikehendaki

setelah terapi selama 4-8 minggu

Penyebab:

Kekurangan besi

, dosis Eprex® kurang (beberapa pasien

memang membutuhkan dosis Eprex® lebih tinggi), dialisis

tidak adekuat, kepatuhan pasien, infeksi/ inflamasi (TBC, SLE,

AIDS), keganasan, hipertiroidisme, Pure Red Cell Aplasia

(PRCA/ Eritroblastopenia), malnutrisi, obat (ACE inhibitor dosis tinggi)

Yang harus dilakukan:

Tunda terapi Eprex® tanggulangi penyakit penyerta

Bila penyebab tidak ditemukan evaluasi anemia lebih lanjut

(cek CRP: C-reactive protein)

(31)

Efek Samping

Eprex® ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar pasien

Hipertensi terjadi pada 20-30% pasien

Biasanya mudah dikontrol dengan anti hipertensi

Lebih sering pada

Pasien dengan riwayat hipertensi

Mulai diterapi Eprex® pada Hb sangat rendah

Mendapatkan dosis Eprex® terlalu tinggi

Usia muda

Kejang

Hanya dilaporkan pada penelitian tahap awal

Akibat kenaikan Hb terlalu cepat – hipertensi – kejang

Efek samping yang lebih ringan-jarang:

gejala menyerupai flu, kedinginan, mialgia, pusing, kemerahan

(32)

Benefit terapi anemia pada GGK dengan Eprex

®

• Peningkatan Hb bermakna - mengurangi kebutuhan transfusi

• Meningkatkan kualitas hidup

• Meningkatkan toleransi beraktifitas

tidak mudah lelah

• Meningkatkan fungsi seksual

• Meningkatkan fungsi kognitif

• Mencegah terjadinya pembesaran bilik kiri jantung yang bila

dibiarkan akan mengakibatkan komplikasi serius

(33)

Kesimpulan

• Penyebab utama anemia pada GGK adalah defisiensi EPO,

selain juga adanya defisiensi Fe, asam folat dan vitamin B

12

serta adanya gizi kurang

• Eprex

®

mengandung Eritropoietin yang dapat merangsang

produksi sel darah merah

• Transfusi darah hanya dilakukan pada kondisi khusus saja

• Peningkatan Hb dapat meningkatkan kualitas hidup dan

mencegah pembesaran bilik jantung kiri

• Kunci keberhasilan terapi anemia pd GGK selain Eprex

®

,

pemberian Fe, asam folat dan vitamin B

12

serta adanya

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, prinsip piercing the veil ini dapat ditemukan pula pada ketentuan yang diatur dalam Pasal 7 Ayat (6) UU PT yang menyatakan bahwa “dalam hal jangka waktu

“Batik berasal dari bahasa Jawa kuno “ mbatik ”, artinya membatik. Batik merupakan hasil karya kerajinan tangan masyarakat Indonesia yang dituangkan dalam selembar kain

[r]

Dalam makalah ini akan dibahas tara proses hidridasi logam paduan U- Th-Zr sedemikian rupa sehingga logam paduan padat tidak hancur menjadi serbuk yang diakibatkan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2007 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan

Standar ini memberi panduan bagi petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di fasilitas pelayanan kesehatan dalam melaksanakan Pencegahan

Temuan pada penelitian ini mengindikasikan adanya pemulihan motilitas usus yang lebih awal pada pasien yang menjalani operasi ginekologi dibandingkan dengan operasi

Kesulitan dalam memahami materi perkuliahan, banyaknya tugas deadline yang harus dikerjakan dalam satu waktu, dan kewajiban mahasiswa untuk mendapatkan nilai bagus