• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anemia Pada Gagal Ginjal Kronik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Anemia Pada Gagal Ginjal Kronik"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Oleh :

Ruslan M,S.Kep,Ns

Ruslan M,S.Kep,Ns

Emergency Department

Emergency Department

RSU Lasinrang Kab. Pinrang SUL-SEL

RSU Lasinrang Kab. Pinrang SUL-SEL

(2)

Gagal ginjal Gagal ginjal

Definisi, klasifikasi, gejala Gagal Ginjal Kronik Definisi, klasifikasi, gejala Gagal Ginjal Kronik (GGK),(GGK),

penatalaksanaan GGK penatalaksanaan GGK Anemia

Anemia

Definisi, penyebab, gejala, evaluasiDefinisi, penyebab, gejala, evaluasi

Anemia pada GGK Anemia pada GGK

Penyebab, batasan, status & terapi besi, akibat jangka panjang Penyebab, batasan, status & terapi besi, akibat jangka panjang 

Manajemen pada anemia Gagal Ginjal Kronik Manajemen pada anemia Gagal Ginjal Kronik

Transfusi darah vs EprexTransfusi darah vs Eprex®®

Terapi EprexTerapi Eprex®®

Terapi fase koreksi & fase pTerapi fase koreksi & fase pemeliharaaemeliharaan, monitor, efek samping,n, monitor, efek samping,

benefit benefit

(3)
(4)

Ketidakmampuan ginjal menjalankan fungsinya dengan baik Ketidakmampuan ginjal menjalankan fungsinya dengan baik (secara anatomi maupun fungsi)

(secara anatomi maupun fungsi)

Ekskresi zat yang tidak berguna keluar dari tubuhEkskresi zat yang tidak berguna keluar dari tubuh UreumUreum

Menjaga keseimbangan air dan elektrolitMenjaga keseimbangan air dan elektrolit

MengeluarkaMengeluarkan n ReninRenin Tekanan DarahTekanan Darah

MengeluarkaMengeluarkan n EritropoeitinEritropoeitin Pembentukan EritrositPembentukan Eritrosit

T

Taahhaappaan Gn Gaaggaal Gl Giinnjjaall GGFFR (R (mmll//mmeenniitt)) R Reennaal l iinnssuuffiissiieennssii 8800--5500 R Riinnggaann 5500--3300 S Seeddaanngg 1100--2299 B Beerraatt << 1100 T Teerrmmiinnaall < < 55

(5)

Gagal Ginjal Akut

Gagal Ginjal Akut

Penurunan mendadak GFR Penurunan mendadak GFR Penyebab:

Penyebab:

Pre-renal: gangguanPre-renal: gangguan

 jantung, aliran darah  jantung, aliran darah

Renal: infeksiRenal: infeksi

Post-renal: batu, tumorPost-renal: batu, tumor

Gejala: Gejala:

perubahan warna,perubahan warna,

 jumlah urin, edema  jumlah urin, edema GGA

GGA GGKGGK

Gagal Ginjal Kronik

Gagal Ginjal Kronik

Penurunan kronis, progresif GFR Penurunan kronis, progresif GFR Penyebab:

Penyebab:

Infeksi, Nefropati diabetik,Infeksi, Nefropati diabetik,

penyakit renal hipertensif penyakit renal hipertensif Gejala:

Gejala:

Fatigue, malaise, pucat, gatal, bauFatigue, malaise, pucat, gatal, bau

Amonia, edema paru, sesak, Amonia, edema paru, sesak, edema periorbita, hipertensi, edema periorbita, hipertensi, nyeri dada, libido

(6)

Gangguan Ginjal Ringan

Gangguan Ginjal Ringan

Pengaturan diet, Penanganan hipertensi

Pengaturan diet, Penanganan hipertensi

Gangguan Ginjal Sedang

Gangguan Ginjal Sedang

Penanganan komplikasi, Predialisis

Penanganan komplikasi, Predialisis

Gangguan Ginjal Berat/Terminal

Gangguan Ginjal Berat/Terminal

(7)
(8)

Kuantitatif : berkurangnya jumlah sel darah merah

Kuantitatif : berkurangnya jumlah sel darah merah

Fungsional : berkurangnya kecukupan sel darah merah untuk

Fungsional : berkurangnya kecukupan sel darah merah untuk

menghasilkan O

menghasilkan O

22

ke jaringan

ke jaringan

Tiap gram Hb dapat mengikat 1,34 ml O

Tiap gram Hb dapat mengikat 1,34 ml O

22

Suatu kondisi dimana tubuh tidak memproduksi

Suatu kondisi dimana tubuh tidak memproduksi

sel darah merah yang cukup

sel darah merah yang cukup

(9)

Pabriknya rusak

Pabriknya rusak



Sumsum tulang

Sumsum tulang

Anemia Aplastik

Anemia Aplastik

Bahan baku jelek

Bahan baku jelek



EPO, Fe, Asam folat, vit.B12

EPO, Fe, Asam folat, vit.B12

Anemia Defisiensi

Anemia Defisiensi

Terjadi perdarahan

Terjadi perdarahan

Umur eritrosit pendek akibat penghancuran yang berlebihan

Umur eritrosit pendek akibat penghancuran yang berlebihan

(10)

EPO EPO Asam Folat Asam Folat Vit.B Vit.B1212 Transferin Transferin Feritin Feritin

(11)

Kulit dan membran mukosa

Kulit dan membran mukosa

pucat

pucat

Cepat lelah / letih / lesu

Cepat lelah / letih / lesu

Cepat mengantuk

Cepat mengantuk

Sakit kepala

Sakit kepala

Kapasitas berolah raga menurun

Kapasitas berolah raga menurun

Sesak napas

Sesak napas

Nafsu makan menurun

Nafsu makan menurun

Gairah seksual menurun

Gairah seksual menurun

Sensitif terhadap udara

Sensitif terhadap udara

dingin

dingin

Susah berkonsentrasi

Susah berkonsentrasi

 Jantung berdebar-debar

 Jantung berdebar-debar

Gangguan menstruasi

Gangguan menstruasi

(12)

Berdasarkan pemeriksaan laboratorium Berdasarkan pemeriksaan laboratorium

Terutama Terutama bila: bila: Hb Hb < < 10 10 g/dL g/dL atau atau Ht Ht < < 30%30%

Morfologi eritrosit:Morfologi eritrosit:

MCV :MCV : Mean Corpurcular Volume Mean Corpurcular Volume / volume rata-rata eritrosit / volume rata-rata eritrosit

MCH :MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin Mean Corpuscular Hemoglobin / berat Hb rata-rata dalam 1 eritrosit / berat Hb rata-rata dalam 1 eritrosit

MCHC :MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration/  Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration/ konsentrasi Hb eritrositkonsentrasi Hb eritrosit rata-rata

rata-rata

Anemia defisiensi besi: hipokrom mikrositer Anemia defisiensi besi: hipokrom mikrositer

Hitung retikulositHitung retikulosit

Status besiStatus besi

Feritin SerumFeritin Serum

Saturasi Transferin (ST) =Saturasi Transferin (ST) = Serum IronSerum Iron (SI)(SI)

Total Iron binding capacity

Total Iron binding capacity (TIBC)(TIBC)

(13)
(14)

Fungsi Ginjal Fungsi Ginjal Produksi EPO Produksi EPO Sumsum tulang Sumsum tulang Produksi Eritrosit Produksi Eritrosit

 ANEMIA 

 ANEMIA 

 ANEMIA 

 ANEMIA 

(15)

Berdasarkan konsensus :

Berdasarkan konsensus :

 

Bila Hb < 10 g/dL

Bila Hb < 10 g/dL

atau

atau

 

Bila Ht < 30 %

Bila Ht < 30 %

Hb Normal Hb Normal P Prriiaa 114 4 – – 118 8 gg//ddLL W Waanniittaa 112 2 – – 116 6 gg//ddLL

(16)

T e T e rr a pa p i i b e sb e s i i p e mp e m e le l ii h ah a rr a a na a n C u k u p C u k u p C u k u p C u k u p DD e f ie f is is i e ne n s i b e ss i b e s ii T e T e rr a p i a p i b e sb e s i i k ok o rr e ke k s is i DD e f ie f is is i e ne n ss i i b eb e s is i SS tt a ta t u s bu s b e s ie s i

•• Evaluasi status besi:Evaluasi status besi:

•• Fase koreksi: 1 minggu paska terapi besi koreksiFase koreksi: 1 minggu paska terapi besi koreksi •• Fase pemeliharaan: setiap 3 bulanFase pemeliharaan: setiap 3 bulan

Terapi Eprex

(17)

Terapi anemia defisiensi besi dikontraindikasikan pada: Terapi anemia defisiensi besi dikontraindikasikan pada:

Hipersensitif terhadap besiHipersensitif terhadap besi

Gangguan fungsi hati berat (sirosis hati, Gangguan fungsi hati berat (sirosis hati, hepatitis akut)hepatitis akut)

Iron overload: feritin serum > 800 mcg/LIron overload: feritin serum > 800 mcg/L

Contoh preparat: Contoh preparat:

Iron dextran =Iron dextran =

Iron sucrose = Venofer 1 mL (20 mg), 5 mL (100 mg)Iron sucrose = Venofer 1 mL (20 mg), 5 mL (100 mg)

Dapat diberikan secara IV/ IMDapat diberikan secara IV/ IM

Iron gluconate =Iron gluconate =

Iron dextrin =Iron dextrin =

Besi oralBesi oral

Tidak bermanfaat pada pasien yang mendapat terapi EPO karenaTidak bermanfaat pada pasien yang mendapat terapi EPO karena tidak dapat mempertahankan status besi

tidak dapat mempertahankan status besi 

(18)

C u k u p C u k u p F e r i F e r i tt ii n Sn S e r u m e r u m < 1 0 0 m< 1 0 0 m c g /c g / LL SS a t u r a s i a t u r a s i T r a nT r a n s f e r is f e r i n < 2n < 2 0 %0 % A b s o l u t A b s o l u t F e r i F e r i tt ii n Sn S e r u m e r u m > 1 0 0 m> 1 0 0 m c g /c g / LL SS a t u r a s i a t u r a s i T r a nT r a n s f e r is f e r i n < 2n < 2 0 %0 % F u n g s i o n a l F u n g s i o n a l DD e f ie f is i e n s i b e ss i e n s i b e s ii SS tt a ta t u s bu s b e s ie s i

Terapi besi Koreksi Terapi besi Koreksi

•• IV: iron dextran, iron sucrose, iron gluconate, iron dextrinIV: iron dextran, iron sucrose, iron gluconate, iron dextrin •• IM: iron dextranIM: iron dextran

•• Oral: ferrous sulfate, iron polysaccharide, ferrous gluconate, ferrous fumarateOral: ferrous sulfate, iron polysaccharide, ferrous gluconate, ferrous fumarate

Terapi besi Pemeliharaan Terapi besi Pemeliharaan

(19)

II r o n s ur o n s u c r o s ec r o s e 2 0 -2 0 - 5 0 m5 0 m g (g ( 1 -1 - 2 ,2 , 5 m5 m L )L ) II r o n r o n d ed e x t rx t r a na n 2 5 2 5 mm gg DD o so s ii s us u jj i i c oc o b ab a II r o n s ur o n s u c r o s ec r o s e 1 0 0 1 0 0 mm gg II r o n r o n d ed e x t rx t r a na n 1 0 0 1 0 0 mm gg II r o n r o n g l u c o ng l u c o n a ta t ee 1 2 5 1 2 5 mm gg F a s e k o r e k s i F a s e k o r e k s i T e T e r a p i b e sr a p i b e s i i II VV Diencerkan dengan Diencerkan dengan 50 mL NaCl 0.9% 50 mL NaCl 0.9% drip IV (15 menit) drip IV (15 menit) Diencerkan dengan Diencerkan dengan 50 mL NaCl 0.9% 50 mL NaCl 0.9% drip IV (30 menit) drip IV (30 menit)

Dilakukan sebelum mulai terapi

Dilakukan sebelum mulai terapi •• Untuk koreksi anemia defisiensi besi absolut & fungsionalUntuk koreksi anemia defisiensi besi absolut & fungsional •• Agar Feritin Serum > 100 mcg/L dan Saturasi Agar Feritin Serum > 100 mcg/L dan Saturasi Transferin > 20%Transferin > 20% Diencerkan dengan Diencerkan dengan 100 mL NaCl 0.9% 100 mL NaCl 0.9% drip IV (30 menit) drip IV (30 menit) Diencerkan dengan Diencerkan dengan 50 mL NaCl 0.9% 50 mL NaCl 0.9% diberikan 1-2 jam diberikan 1-2 jam pertama HD melalui pertama HD melalui venous blood line venous blood line..

Diulang setiap HD Diulang setiap HD (2x seminggu) (2x seminggu) sampai 10x atau sampai 10x atau dosis mencapai dosis mencapai 1000 mg 1000 mg Setiap HD (2x Setiap HD (2x seminggu) sampai seminggu) sampai 8x atau dosis 8x atau dosis mencapai 1000 mg mencapai 1000 mg

(20)

II r o n r o n d ed e xx tt r a nr a n 0 . 0 . 5 m5 m LL DD o so s ii s us u jj i i c oc o b ab a II r o n r o n d ed e xx tt r a nr a n 6 x 1 6 x 1 0 0 m0 0 m gg d a l d a l a m a m 4 m4 m ii n g g un g g u F e r i F e r i tt ii n Sn S e r u m e r u m < 3< 3 0 m0 m c gc g // LL II r o n r o n d ed e xx tt r a nr a n 4 x 1 4 x 1 0 0 m0 0 m gg d a l d a l a m a m 4 m4 m ii n g g un g g u F e F e rr ii tt ii n s en s e rr u m u m 3 13 1 -- < 1< 1 0 0 m0 0 m c gc g // LL F a F a s e k o rs e k o r e k s ie k s i TT ee r a p i b e sr a p i b e s i i II MM

(21)

II rr o n s u co n s u c rr o s e : o s e : mm a x 1 0 0 ma x 1 0 0 m g /g / mm ii n g g un g g u II r o n dr o n d e x te x t r a n : r a n : 5 0 5 0 mm g /g / mm ii n gn g g ug u II r o n r o n g lg l u c ou c o n a tn a t e : 3 1 ,e : 3 1 , 2 5 -2 5 - 1 2 5 1 2 5 mm g /g / mm ii n gn g g ug u II VV II r o n d e xr o n d e x tt r a n : r a n : 8 0 m8 0 m g /g / 2 m2 m ii n gn g g ug u II MM 2 -2 - 3 3 x 2 0x 2 0 0 m0 m g /g / h ah a rr i i b e s i e lb e s i e l e me m e n te n t a la l O r a l O r a l F a s e p F a s e p e me m e le l ii h a r a a nh a r a a n T e T e r a p i r a p i b eb e s is i

•• Tujuan: menjaga kecukupan persediaan besi selama terapi EPOTujuan: menjaga kecukupan persediaan besi selama terapi EPO •• Target terapi:Target terapi:

•• Feritin Serum: > 100 mcg/L – 500 mcg/LFeritin Serum: > 100 mcg/L – 500 mcg/L •• Saturasi Transferin: > 20% - < 40%Saturasi Transferin: > 20% - < 40%

•• Stop pemberian besi selama 3 bulan bila:Stop pemberian besi selama 3 bulan bila:

•• Feritin Serum > 500 mcg/L atau Saturasi Transferin > 40%Feritin Serum > 500 mcg/L atau Saturasi Transferin > 40%

•• Setelah 3 bulan bila Feritin Serum < 500 mcg/L atau Saturasi Transferin < 40%Setelah 3 bulan bila Feritin Serum < 500 mcg/L atau Saturasi Transferin < 40% beri preparat besi dengan dosis 1/3 – ½ sebelumnya

(22)

Penurunan kualitas hidup

Penurunan kualitas hidup

Kelainan jantung

Kelainan jantung

Pembesaran bilik kiri (

Pembesaran bilik kiri (

Left Ventricular Hypertrophy

Left Ventricular Hypertrophy

= LVH)

= LVH)

Faktor resiko terjadinya PJK, gagal jantung, stroke

Faktor resiko terjadinya PJK, gagal jantung, stroke

Terjadi pada 60-80% GGT pada waktu mulai dialisis

Terjadi pada 60-80% GGT pada waktu mulai dialisis

(23)

   L    L    V    V    H    H    (    (    %    %    P    P  a  a   s   s    i    i  e  e  n  n    )    ) CCr (mL/min) CCr (mL/min) 0 0 20 20 40 40 60 60 80 80 Dialysis Dialysis <25 <25 50–25 50–25 75–50 75–50

26 %

26 %

33 %

33 %

41 %

41 %

75 % 75 %

(24)
(25)

Transfusi darah

Transfusi darah

Rekombinan eritropoietin (Eprex

Rekombinan eritropoietin (Eprex ®  ® ))

Tidak dianjurkan karena:

Tidak dianjurkan karena:

Harus dilakukan berulang kaliHarus dilakukan berulang kali

Resiko tertular penyakit lainResiko tertular penyakit lain HIV, Hepatitis B,HIV, Hepatitis B, C

C •

Pembentukan antibodi yang menggangguPembentukan antibodi yang mengganggu keberhasilan cangkok ginjal

keberhasilan cangkok ginjal •

Kelebihan volume cairanKelebihan volume cairan gangguan padagangguan pada  jantung

 jantung

Pengganti hormon EPO yang seharusnyaPengganti hormon EPO yang seharusnya diproduksi oleh ginjal diproduksi oleh ginjal •

Identik dengan yang dihasilkan ginjalIdentik dengan yang dihasilkan ginjal

Diberikan secara IV/ IM dengan dosis yang sesuaiDiberikan secara IV/ IM dengan dosis yang sesuai dengan anjuran Dokter dengan anjuran Dokter

(26)

T

Trraannssffuussi i ddaarraahh EEpprreexx ®  ® 

Syarat

Syarat •• Perdarahan akut dengan gejalaPerdarahan akut dengan gejala

penurunan hemodinamik

penurunan hemodinamik

• Hb < 7 g/dLHb < 7 g/dL

• Hb < 8 g/dL dengan gangguanHb < 8 g/dL dengan gangguan

hemodinamik

hemodinamik

• Defisiensi besi dan akan Defisiensi besi dan akan menggunakanmenggunakan

EPO tetapi belum tersedia preparat

EPO tetapi belum tersedia preparat

besi besi IM/ IV IM/ IV • • Hb < 10 g/dL, Ht < 30%Hb < 10 g/dL, Ht < 30% •

• Asam folat, B12 cukupAsam folat, B12 cukup

• Cadangan besi adekuatCadangan besi adekuat

 –

 – Feritin Serum > 100 mcg/LFeritin Serum > 100 mcg/L

 –

 – Saturasi Transferin > 20%Saturasi Transferin > 20%

• TD sistolik < 180 mmHgTD sistolik < 180 mmHg

• TD diastolik < 110 mmHgTD diastolik < 110 mmHg

• Tidak ada infeksi beratTidak ada infeksi berat

• Tidak hipersensitif terhadap EPOTidak hipersensitif terhadap EPO

Target Hb

Target Hb •• Hb 7-9 g/dLHb 7-9 g/dL •• Hb > 10 g/dL pada GGK dialisisHb > 10 g/dL pada GGK dialisis

• Hb optimal 11-12 g/dLHb optimal 11-12 g/dL

Kenaikan Hb

Kenaikan Hb •• Kenaikan Hb 1-2 g/dL per bulanKenaikan Hb 1-2 g/dL per bulan

• Hb tidak boleh > 2 g/dL per Hb tidak boleh > 2 g/dL per bulanbulan

Hati-hati

Hati-hati •• Calon reseptor transplantasiCalon reseptor transplantasi •• Hipertensi tidak terkendaliHipertensi tidak terkendali

• HiperkoagulasiHiperkoagulasi

(27)

Eprex

Eprex ®  ® 50 IU/kgBB 3 x seminggu50 IU/kgBB 3 x seminggu Hemoglobin naik Hemoglobin naik 1-2 g/dL/bulan 1-2 g/dL/bulan > >2 2 gg//ddLL//bbuullaann <<11gg//ddLL//bbuullaann Kurangi dosis/frekuensi Kurangi dosis/frekuensi Eprex

Eprex ®  ®  Tingkatkan dosisTingkatkan dosis

25 IU/kg/BB

25 IU/kg/BB

Pertahankan dosis Eprex

Pertahankan dosis Eprex ®  ® sampaisampai

Hb 11-12 g/dL

Hb 11-12 g/dL

Hb 11-12 g/dL

Hb 11-12 g/dL

Tetap berikan Eprex

Tetap berikan Eprex ®  ® , dengan dosis dan frekuensi, dengan dosis dan frekuensi

yang disesuaikan yang disesuaikan STATUS BESI STATUS BESI Ferritin<100ug/L Ferritin<100ug/L transferin sat. <20% transferin sat. <20%

% hypocromic red cell

% hypocromic red cell

>10% >10% Ferritin>100ug/L Ferritin>100ug/L transferin sat. >20% transferin sat. >20%

% hypocromic red cell <10%

% hypocromic red cell <10%

B Beessi i PPaarreenntteerraall BBeessi i OOrraall Perdarahan ? Perdarahan ? Infeksi ? Infeksi ? Keganasan ? Keganasan ? Kekurangan Besi ? Kekurangan Besi ? Setelah 4 minggu Setelah 4 minggu

(28)

Rata-rata BB pasien HD = 50-60 kg Rata-rata BB pasien HD = 50-60 kg

Dosis 80-150 IU/kgBB/minggu ~ 2000-4000 IU/kali HD Dosis 80-150 IU/kgBB/minggu ~ 2000-4000 IU/kali HD

Target respon (Hb> 10 g/dL): Target respon (Hb> 10 g/dL):

Hb naik 1-2 g/dL dalam 4 minggu Hb naik 1-2 g/dL dalam 4 minggu

atau Ht

atau Ht

naik 2-4% dalam 2-4 minggu naik 2-4% dalam 2-4 minggu

PP e r te r t a h aa h a n k an k a n d on d o s is i ss T e r c a p a i T e r c a p a i T u r u n k a n d T u r u n k a n d o s io s i s 2s 2 5 %5 % HH b > b > 2 .2 . 5 g /5 g / d L d L a ta t a u Ha u H t t > 8 %> 8 % d a l d a l a m a m 4 m4 m ii n g g un g g u NN a ia i k a n k a n d o sd o s ii s 5 0 %s 5 0 % T i T i d ad a k tk t e r c a pe r c a p a ia i T a T a r g e t r g e t r e p o nr e p o n 2 0 2 0 0 0 I0 0 I UU 1 -1 - 2 x s2 x s e me m ii n gn g g ug u F a F a s e s e p e mp e m e le l ii h a rh a r a a na a n 2 0 2 0 0 0 -0 0 - 4 0 04 0 0 0 0 II UU 2 -2 - 3 x s e3 x s e mm ii n gn g g ug u s e l s e l a ma m a 4 ma 4 m ii n g g un g g u F a F a s e k o rs e k o r e k s ie k s i Bila Hb > 12 g/dL Bila Hb > 12 g/dL turunkan dosis turunkan dosis 25% 25%

(29)

Tahap persiapan

Tahap persiapan

Pastikan besi, B

Pastikan besi, B

1212

dan asam folat cukup (pasien mendapatkan

dan asam folat cukup (pasien mendapatkan

supplemen)

supplemen)

Terapi bila ada hipertensi

Terapi bila ada hipertensi

Tahap koreksi

Tahap koreksi

Periksa Hb setiap 2 minggu dan cadangan besi setiap bulan

Periksa Hb setiap 2 minggu dan cadangan besi setiap bulan

Tanyakan pada pasien apakah besi digunakan dengan teratur

Tanyakan pada pasien apakah besi digunakan dengan teratur

Tahap pemeliharaan

Tahap pemeliharaan

(30)

Bila pasien gagal mencapai kenaikan Hb/ Ht yang d

Bila pasien gagal mencapai kenaikan Hb/ Ht yang dikehendakiikehendaki setelah terapi selama 4-8 minggu

setelah terapi selama 4-8 minggu Penyebab:

Penyebab:

Kekurangan besi

Kekurangan besi

 , dosis Eprex , dosis Eprex®® kurang (beberapa pasienkurang (beberapa pasien

memang membutuhkan dosis Eprex

memang membutuhkan dosis Eprex®® lebih tinggi), dialisis tidaklebih tinggi), dialisis tidak

adekuat, kepatuhan pasien, infeksi/ inflamasi (TBC, SLE, adekuat, kepatuhan pasien, infeksi/ inflamasi (TBC, SLE, AIDS), keganasan,

AIDS), keganasan, hipertiroidisme,hipertiroidisme, Pure Red Cell Aplasia Pure Red Cell Aplasia (PRCA/ Eritroblastopenia

(PRCA/ Eritroblastopenia), malnutrisi, ), malnutrisi, obat (ACE inhibitorobat (ACE inhibitor dosis tinggi)

dosis tinggi)

Yang harus dilakukan: Yang harus dilakukan:

Tunda terapi EprexTunda terapi Eprex®® tanggulangi penyakit penyertatanggulangi penyakit penyerta

Bila penyebab tidak ditemukanBila penyebab tidak ditemukan evaluasi anemia lebih lanjutevaluasi anemia lebih lanjut

(cek CRP:

(cek CRP: C-reactive proteinC-reactive protein))

(31)

Eprex

Eprex®® ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar pasienpasien

Hipertensi terjadi pada 20-30% pasien Hipertensi terjadi pada 20-30% pasien

Biasanya mudah dikontrol dengan anti hipertensiBiasanya mudah dikontrol dengan anti hipertensi

Lebih sering padaLebih sering pada

Pasien dengan riwayat hipertensiPasien dengan riwayat hipertensi

Mulai diterapi EprexMulai diterapi Eprex®® pada Hb sangat rendahpada Hb sangat rendah

Mendapatkan dosis EprexMendapatkan dosis Eprex®® terlalu tinggiterlalu tinggi

Usia mudaUsia muda

Kejang  Kejang 

Hanya dilaporkan pada penelitian tahap Hanya dilaporkan pada penelitian tahap awalawal

Akibat kenaikan Hb terlalu cepat – Akibat kenaikan Hb terlalu cepat – hipertensi – kejang hipertensi – kejang 

Efek samping yang lebih ringan-jarang: Efek samping yang lebih ringan-jarang:

gejala menyerupai flu, kedinginan, mialgia, pugejala menyerupai flu, kedinginan, mialgia, pusing, kemerahansing, kemerahan

kulit kulit

(32)

Peningkatan Hb bermakna - mengurangi kebutuhan transfusi

Peningkatan Hb bermakna - mengurangi kebutuhan transfusi

Meningkatkan kualitas hidup

Meningkatkan kualitas hidup

Meningkatkan toleransi beraktifitas

Meningkatkan toleransi beraktifitas



tidak mudah lelah

tidak mudah lelah

Meningkatkan fungsi seksual

Meningkatkan fungsi seksual

Meningkatkan fungsi kognitif

Meningkatkan fungsi kognitif

Mencegah terjadinya pembesaran bilik kiri jantung yang bila

Mencegah terjadinya pembesaran bilik kiri jantung yang bila

dibiarkan akan mengakibatkan komplikasi serius

dibiarkan akan mengakibatkan komplikasi serius

(33)

Penyebab utama anemia pada GGK adalah defisiensi EPO, selain

Penyebab utama anemia pada GGK adalah defisiensi EPO, selain

 juga adanya defisiensi Fe, asam folat dan vitamin B

 juga adanya defisiensi Fe, asam folat dan vitamin B

1212

serta adanya

serta adanya

gizi kurang

gizi kurang

Eprex

Eprex

®®

mengandung Eritropoietin yang dapat merangsang

mengandung Eritropoietin yang dapat merangsang

produksi sel darah merah

produksi sel darah merah

Transfusi darah hanya dilakukan pada kondisi khusus saja

Transfusi darah hanya dilakukan pada kondisi khusus saja

Peningkatan Hb dapat meningkatkan kualitas hidup dan

Peningkatan Hb dapat meningkatkan kualitas hidup dan

mencegah pembesaran bilik jantung kiri

mencegah pembesaran bilik jantung kiri

Kunci keberhasilan terapi anemia pd GGK selain Eprex

Kunci keberhasilan terapi anemia pd GGK selain Eprex

®®

,

,

pemberian Fe, asam folat dan vitamin B

pemberian Fe, asam folat dan vitamin B

1212

serta adanya

serta adanya

pengelolaan gizi yang baik juga penting

(34)

Semoga bermanfaat

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian peneliti malakukan wawancara dengan guru mata pelejaran IPA Terpadu dan siswa kelas VIII (Lampiran 1 dan 2). Adapun hasil yang diperoleh dari hasil wawancara

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2007 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui data dan fakta yang ada di dalam novel pulang karya Tere Liye yaitu bentuk dan makna deiksis persona, tempat dan waktu dalam

Kriteria yang dibangun untuk menilai adalah alternatif bidang kerja hasil penentuan sebelumnya, karena sudah dalam susunan prioritas, maka bobot yang diberikan disesuaikan dengan

Alamat asal : Semolowaru Elok Blok Q no.3 Kel.Semolowaru Kec.Sukolilo Surabaya Kode Pos 60119. Nama : Yefta Kornelius Sasiang Prodi : Ilmu

Kewenangan yang diberikan termasuk inti pelayanan yaitu melakukan diagnosis, pemeriksaan penunjang, dan terapi serta konsultasi medis dalam penanganan penyakit dalam

Pusat kendali pembacaan meter adalah kumpulan dari beberapa peralatan elektronik, bahasa komunikasi dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak yang bekerja

Jika Wentzel (2002) melakukan penelitian hubungan partisipasi pada penganggaran terhadap kinerja yang dimediasi oleh keadilan persepsian dan komitmen terhadap tujuan anggaran